MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Struktur Aljabar 2
Yang dibina oleh Bapak Mohammad Agung
oleh
Di bab ini, akan dijelaskan tentang daerah integral yang merupakan suatu
analogi dari teorema dasar aritmatika. Berikut akan diberikan definisi faktorisasi
pada Definisi 16.1.1.
Definisi 16.1.1 Suatu elemen nonunit bukan nol 𝑎 dari suatu daerah
integral 𝐷 dikatakan memiliki suatu faktorisasi jika 𝑎 dapat dituliskan sebagai
𝑎 = 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛 ,
Di bab 15, kita lihat bahwa pada daerah integral 𝐷 setiap elemen bukan
nol 𝑎 ∈ 𝐷 selalu habis dibagi oleh associates dari 𝑎 dan unit-unit di 𝐷. 𝑎 dan unit-
unit tersebut disebut faktor trivial dari 𝑎. Faktor-faktor lainnya (jika ada) dari 𝑎
disebut nontrivial. Contohnya, ±2 dan ±3 adalah faktor nontrivial dari 6 di 𝒁.
Pada lemma berikut ini, kita tunjukkan bahwa suatu elemen nonunit bukan nol
tidak mempunyai faktorisasi karena hasil kali dari elemen-elemen irreducible
dapat dituliskan sebagai perkalian dari sebarang faktor-faktor nontrivial.
𝑛 = 𝑁(𝑎)
> 𝑁(𝑎𝑛+2 )
Ini menunjukkan bahwa ada paling sedikit 𝑛 + 1 bilangan bulat non negatif
berbeda yang secara pasti kurang dari 𝑛. Ini kontradiksi. Sehingga, 𝐷 adalah FD.
𝑁: 𝑍[𝑖]\{0} → 𝑍 #
Selanjutnya, pada Definisi 16.1.5 berikut ini akan dibahas istilah baru
yaitu berantai naik ideal utama (ACCP).
ada suatu bilangan bulat positif 𝑛 (berdasarkan barisan) sedemikian hingga 〈𝑎𝑛 〉 =
〈𝑎𝑡 〉 untuk semua 𝑡 ≥ 𝑛.
Setelah diketahui definisi dari ACCP, berikut akan diberikan lemma dan
teorema yang berkaitan dengan ACCP.
Bukti. Misal 〈𝑎1 〉⊆〈𝑎2 〉⊆〈𝑎3 〉 ⊆ ⋯ adalah rantai dari ideal utama di 𝐷. Ini
dapat dengan mudah dibuktikan bahwa 𝐼 =∪𝑖∈𝑁 〈𝑎𝑖 〉 adalah ideal dari 𝐷. Karena
𝐷 adalah PID, maka ada elemen 𝑎 ∈ 𝐷 sedemikian hingga 𝐼 = 〈𝑎〉. Akibatnya,
𝑎 ∈ 〈𝑎𝑛 〉 untuk beberapa bilangan bulat positif 𝑛. Maka 𝐼 ⊆ 〈𝑎𝑛 〉 ⊆ 𝐼. Oleh
karena itu, 𝐼 = 〈𝑎𝑛 〉. Untuk 𝑡 ≥ 𝑛, 〈𝑎𝑡 〉 ⊆ 𝐼 = 〈𝑎𝑛 〉 ⊆ 〈𝑎𝑡 〉. Jadi, 〈𝑎𝑛 〉 = 〈𝑎𝑡 〉
untuk semua 𝑡 ≥ 𝑛.
Bukti. Andaikan 𝐷 bukan FD. Maka ada elemen nonunit bukan nol 𝑎
sedemikian hingga 𝑎 tidak memiliki faktorisasi. Sehingga, 𝑎 tidak irreducible dan
juga 𝑎 = 𝑎1 𝑏1, dimana 𝑎1 , 𝑏1 ∈ 𝐷 adalah faktor-faktor nontrivial dari 𝑎. Paling
sedikit satu dari 𝑎1 atau 𝑏1 harus tidak memiliki faktorisasi, sebaliknya faktorisasi
dari 𝑎1 dan 𝑏1 diambil bersama akan menghasilkan faktorisasi dari 𝑎. Andaikan
𝑎1 tidak mempunyai faktorisasi. Sehingga 𝑎 dan 𝑎1 tidak associates. Oleh karena
itu, 〈𝑎〉 ⊂ 〈𝑎1 〉. Karena 𝑎1 tidak memiliki faktorisasi, kita dapat menulis 𝑎1 =
𝑎2 𝑏2 , dimana 𝑎2 , 𝑏2 ∈ 𝐷 merupakan faktor-faktor nontrivial dari 𝑎1 . Paling sedikit
satu dari 𝑎2 atau 𝑏2 tidak memiliki faktorisasi. Andaikan 𝑎2 tidak memiliki
faktorisasi. Maka 〈𝑎〉 ⊂ 〈𝑎1 〉 ⊂ 〈𝑎2 〉. Sekarang kita ulangi proses diatas dengan
𝑎2 . Sehingga, kita temukan bahwa ada berantai naik ideal utama tak hingga di 𝐷,
ini kontradiksi. Akibatnya, 𝐷 adalah FD.
(i) Setiap elemen nonunit bukan nol dari 𝐷 dapat dituliskan sebagai
𝑎 = 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛 ,
dimana 𝑝1 , 𝑝2 , … , 𝑝𝑛 adalah elemen irreducible dari 𝐷, dan
(ii) Jika 𝑎 = 𝑝1 𝑝2 … 𝑝𝑛 = 𝑞1 𝑞2 … 𝑞𝑚 adalah dua faktorisasi dari 𝑎 sebagai
perkalian berhingga dari elemen-elemen irreducible dari 𝐷, maka 𝑛 = 𝑚
dan ada permutasi 𝜎 dari {1,2, … , 𝑛} sedemikian hingga 𝑝𝑖 dan 𝑞𝜎(𝑖)
adalah associates untuk semua 𝑖 = 1,2, … , 𝑛.
Dari definisi di atas, ini berlaku bahwa daerah integral 𝐷 adalah UFD jika dan
hanya jika 𝐷 adalah FD dan setiap elemen nonunit bukan nol dari 𝐷 dituliskan
secara tunggal (bagian dari faktor-faktor unit dan susunan dari faktor-faktor)
sebagai perkalian berhingga dari elemen-elemen irreducible.
Pertama, mari kita buktikan sifat menarik dari UFD berikut ini.
Kita dapat menunjukkan bahwa 𝑎 + 𝑏𝑖√5 adalah unit jika dan hanya jika
𝑁(𝑎 + 𝑏𝑖√5 ) = 1. Misal 𝑎 + 𝑏𝑖√5, 𝑐 + 𝑑𝑖√5 adalah dua elemen bukan nol dari
(𝑐 2 + 5𝑑2 ) = 𝑁((𝑐 + 𝑑𝑖√5)), dimana persamaan berlaku jika dan hanya jika
𝑁((𝑎 + 𝑏𝑖√5)) = 1, yaitu jika dan hanya jika 𝑎 + 𝑏𝑖√5 adalah unit. Akibatnya,
𝑍[𝑖√5] adalah FD dengan Teorema 16.1.3. Pada contoh 15.3.11, kita telah
𝑖√5). Andaikan 3|(2 + 𝑖√5). Maka 2 + 𝑖√5 = 3(𝑚 + 𝑛𝑖√5) untuk beberapa
𝑚 + 𝑛𝑖√5 ∈ 𝑍[𝑖√5]. Ini mengimplikasikan 2 = 3𝑚 dan 1 = 3𝑛, yang tidak
mungkin untuk bilangan bulat 𝑚 dan 𝑛. Oleh karena itu, 3 ∤ (2 + 𝑖√5). Dan 3 ∤
Teorema 16.1.12 Daerah faktorisasi 𝐷 adalah UFD jika dan hanya jika setiap
elemen irreducible dari 𝐷 adalah elemen prima.
Bukti. Dari Lemma 16.1.6, kita menemukan bahwa setiap PID memenuhi
ACCP. Akibatnya, dengan Teorema 16.1.7, setiap PID adalah FD. Juga, dengan
menggunakan Teorema 15.3.12, setiap elemen irreducible adalah prima di PID.
Sehingga, dengan Teorema 16.1.12, berlaku bahwa setiap PID adalah UFD.
Dengan Teorema 15.1.9, setiap daerah Euclid adalah PID dan akibatnya
dengan teorema 16.1.13, setiap daerah Euclid adalah UFD. Hasil ini adalah salah
satu dari hasil penting pada teori faktorisasi. Mari kita membuktikan hasil ini
sendiri. Pertama, kita buktikan lemma berikut.
Sekarang 𝑁(𝑎 + 𝑏√10) = 1 jika dan hanya jika |𝑎2 − 10𝑏 2 | = 1 jika dan hanya
jika (𝑎 + 𝑏√10)( 𝑎 − 𝑏√10) = ±1 jika dan hanya jika 𝑎 + 𝑏√10 adalah unit.
Misalkan 𝑎 + 𝑏√10, 𝑐 + 𝑑√10 adalah dua elemen bukan nol dari 𝑍[√10]. Maka
𝑁((𝑎 + 𝑏√10)(𝑐 + 𝑑√10)) = |𝑎2 − 10𝑏 2 ||𝑐 2 − 10𝑑 2 | ≥ |𝑐 2 − 10𝑑 2 | =
𝑁((𝑐 + 𝑑√10)), dimana persamaan berlaku jika dan hanya jika 𝑁((𝑎 +
𝑏√10)) = 1, yaitu jika dan hanya jika 𝑎 + 𝑏√10 adalah unit. Akibatnya, 𝑍[√5]
adalah FD berdasarkan Teorema 16.1.3.
Solusi: Misalkan 𝐷 adalah UFD. Andaikan 𝑎 adalah elemen nonunit bukan nol
dari 𝐷. Maka 𝑎 dapat dituliskan secara tunggal sebagai
𝑟 𝑟 𝑟
𝑎 = 𝑝11 𝑝22 … 𝑝𝑘𝑘 ,
Solusi: Jelas bahwa 𝑅 adalah subring dari 𝑄[𝑥] dan 𝑅 memuat 1. Akibatnya, 𝑅
adalah daerah integral. Sekarang sebarang unit dari 𝑅 juga merupakan unit dari
𝑄[𝑥]. Di 𝑄[𝑥], unit-unit adalah elemen bukan nol dari 𝑄. Ketika 𝑅 ∩ 𝑄 = 𝑍, ini
berlaku bahwa 1 dan −1 adalah unit dari 𝑅. Untuk sebarang bilangan bulat
1 1 1
nonnegatif 𝑛, 2𝑛 𝑥 ∈ 𝑅 dan 2𝑛 𝑥 bukan associate dari 2𝑚 𝑥 saat 𝑛 ≠ 𝑚. Sekarang
1 1
𝑥 = 2𝑛 (2𝑛 𝑥) menunjukkan bahwa 2𝑛 𝑥 adalah pembagi 𝑥. Akibatnya, 𝑥 memiliki
Exercise 4 Pada suatu UFD, tunjukkan bahwa gcd/FPB dari sebarang dua
elemen bukan nol ada.
Solusi: Misal 𝑅 adalah UFD dan 𝑎, 𝑏 merupakan elemen bukan nol dari 𝑅. Jika
salah satu dari 𝑎 atau 𝑏 adalah unit, maka 𝑔𝑐𝑑(𝑎, 𝑏) = 1. Andaikan 𝑎 dan 𝑏
bukan unit. Maka 𝑎 dapat dituliskan secara tunggal sebagai
𝑡 𝑡 𝑡
𝑎 = 𝑝11 𝑝22 … 𝑝𝑘𝑘 ,
𝑙 𝑙 𝑙
𝑏 = 𝑢11 𝑢22 … 𝑢𝑚𝑚 ,
ℎ ℎ ℎ
𝑐 = 𝑢1 1 𝑢2 2 … 𝑢𝑚𝑚 ,
Pada bagian ini, kita tunjukkan bahwa setiap polinomial 𝑑𝑒𝑔 ≥ 1 atas
UFD 𝑅 dapat dituliskan secara tunggal sebagai perkalian polynomial-polinomial
irreducible atas 𝑅.
Kita tahu bahwa fpb dari {𝑎0 , 𝑎1 , . . . , 𝑎𝑛 } tidaklah tunggal. Jika 𝑢 dan 𝑣
adalah dua fpb dari {𝑎0 , 𝑎1 , . . . , 𝑎𝑛 }, maka 𝑢 dan 𝑣 asociate. Karena itu, jika
𝑐1 dan 𝑐2 adalah dua konten dari 𝑓(𝑥), maka 𝑐1 dan 𝑐2 associate dan sebarang
asociate dari 𝑐1 juga konten dari 𝑓(𝑥). Jika 𝑎 dan 𝑏 adalah dua elemen dari
𝑅 sedemikian hingga 𝑎 adalah asociate dari 𝑏 , maka kita tulis 𝑎~𝑏.
Teorema 16.2.5 Misalkan 𝑅 adalah 𝑈𝐹𝐷. Misalkan 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah
dua polinomial taknol pada 𝑅[𝑥]. Maka ada unit 𝑢 ∈ 𝑅 sedemikian hingga
cont(𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)) = 𝑢 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑓(𝑥)𝑐𝑜𝑛𝑡𝑔(𝑥).
Bukti. Misalkan 𝑐𝑓 menotasikan 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑓(𝑥) dan 𝑐𝑔 menotasikan 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑔(𝑥).
Maka 𝑓(𝑥) = 𝑐𝑓 𝑓1 (𝑥) dan 𝑔(𝑥) = 𝑐𝑔 𝑔1 (𝑥), dimana 𝑓1 (𝑥) dan 𝑔1 (𝑥) adalah
polinomial primitive di 𝑅[𝑥]. Sekarang cont(𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)) dan
cont (𝑐𝑓 𝑐𝑔 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)) associate. Karena 𝑐𝑓 𝑐𝑔 adalah elemen tak nol di 𝑅 , berlaku
dan
𝑐𝑓 𝑐𝑔 cont(𝑓(𝑥)𝑔(𝑥))
cont(𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)) = 𝑢𝑐𝑓 𝑐𝑔
Kita tahu bahwa ring polynomial 𝐹[𝑥] dari lapangan 𝐹 adalah daerah
Euclid, dan juga daerah faktorisasi tunggal. Untuk mengambil keuntungan dari
hasil ini, kita perluas daerah integral 𝑅 menjadi lapangan hasil bagi 𝑄(𝑅) dan
menentukan hubungan antara anggota dari 𝑄(𝑅)[𝑥] dan 𝑅[𝑥].
Bukti. Andaikan 𝑓(𝑥) irreducible pada 𝑅[𝑥] dan 𝑓(𝑥) tidak irreducible
pada 𝑄(𝑅)[𝑥]. Maka ada ℎ(𝑥), 𝑔(𝑥) ∈ 𝑄(𝑅)[𝑥] sedemikian hingga 𝑓(𝑥) =
ℎ(𝑥)𝑔(𝑥), deg ℎ(𝑥) ≥ 1, dan deg 𝑔(𝑥) ≥ 1. Berdasarkan Lemma 16.2.6, ada
𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑅 dengan 𝑏 ≠ 0, 𝑑 ≠ 0, dan polinomial primitive ℎ1 (𝑥), 𝑔1 (𝑥) ∈ 𝑅[𝑥]
sedemikian hingga ℎ(𝑥) = 𝑎𝑏 −1 ℎ1 (𝑥) dan 𝑔(𝑥) = 𝑎𝑏 −1 𝑔1 (𝑥). Karena itu,
𝑓(𝑥) = 𝑎𝑏 −1 𝑐𝑑 −1 ℎ1 (𝑥)𝑔1 (𝑥). Ini mengimplikasikan bahwa 𝑏𝑑𝑓(𝑥) =
𝑎𝑐ℎ1 (𝑥)𝑔1 (𝑥). Sekarang 𝑓(𝑥) primitive dan cont𝑓(𝑥) adalah unit. Jadi,
cont(𝑏𝑑𝑓(𝑥)) = 𝑏𝑑𝑢 untuk sebarang unit 𝑢 . Sekarang
cont(𝑎𝑐ℎ1 (𝑥)𝑔1 (𝑥)) = 𝑣𝑎𝑐 cont(ℎ1 (𝑥)𝑔1 (𝑥)) untuk sebarang unit 𝑣 ∈ 𝑅
Karena itu, 𝑏𝑑 = 𝑎𝑐𝑤 untuk sebarang unit 𝑤 ∈ 𝑅. Jadi, 𝑓(𝑥) = 𝑤ℎ1 (𝑥)𝑔1 (𝑥)
untuk sebarang unit 𝑤 ∈ 𝑅. Hal ini menunjukkan bahwa 𝑓(𝑥) tidak irreducible
pada 𝑅[𝑥], hal ini kontradiksi. Karena itu, 𝑓(𝑥) irreducible pada 𝑄(𝑅)[𝑥].
Sebaliknya, misalkan 𝑓(𝑥) irreducible pada 𝑄(𝑅)[𝑥]. Andaikan 𝑓(𝑥) irreducible
pada R[𝑥]. Sekarang 𝑓(𝑥) = 𝑟𝑔(𝑥), dimana 𝑟 ∈ 𝑅 dan 𝑟 bukan unit adalah
mungkin karena 𝑓(𝑥) primitive. Jadi, ada polinomial 𝑓1 (𝑥), 𝑓2 (𝑥) pada 𝑅[𝑥]
sedemikian hingga deg 𝑓1 (𝑥) ≥ 1, deg 𝑓2 (𝑥) ≥ 1, dan 𝑓(𝑥) = 𝑓1 (𝑥)𝑓2 (𝑥).
Sekarang 𝑓1 (𝑥) dan 𝑓2 (𝑥) juga merupakan polynomial nonkonstan pada 𝑄(𝑅)[𝑥].
Karenanya, 𝑓(𝑥) tidak irreducible pada 𝑄(𝑅)[𝑥], kontradiksi. Akibatnya, 𝑓(𝑥)
irreducible pada R[𝑥].
Sekarang kita akan membuktikan hasil utama pada bagian ini. Sebelum
membuktikan teorema ini, mari kita mengingat pernyataan tentang ring polynomial
𝑅[𝑥] jadi kita dapat menikmati indahnya dan kedalaman teorema ini.
dimana 𝑐𝑓 = cont 𝑓(𝑥). Jika 𝑐𝑓 bukan unit, maka ada anggota irreducible
𝑎1 , 𝑎2 , … , 𝑎𝑡 ∈ 𝑅 sedemikian hingga
Andaikan bahwa
dimana 𝑑 adalah unit pada 𝑅. Sekarang 𝑔1 (𝑥), … , 𝑔𝑘 (𝑥), ℎ1 (𝑥), … , ℎ𝑞 (𝑥) adalah
primitive dan irreducible pada 𝑅[𝑥]. Karenanya, polinomial ini juga irreducible
pada 𝑄(𝑅)[𝑥]. Karena 𝑄(𝑅)[𝑥]adalah UFD. Berdasarkan (16.5) mengakibatkan
bahwa 𝑘 = 𝑞 dan ada korespondensi satu-satu antara {𝑔1 (𝑥), … , 𝑔𝑘 (𝑥)} dan
{ℎ1 (𝑥), … , ℎ𝑞 (𝑥)} sedemikian hingga faktor yang berkorespondensi associate
pada 𝑄(𝑅)[𝑥] dan karenanya berdasarkan Lemma 16.2.7, mereka juga associate
pada 𝑅[𝑥]. Jadi, faktorisasi (16.4) dari 𝑓(𝑥) pada 𝑅[𝑥] adalah tunggal. Akibatnya,
𝑅[𝑥] adalah 𝑈𝐹𝐷.
Kita tahu bahwa ring polynomial 𝐹[𝑥, 𝑦] adalah daerah faktorisasi tunggal.
Namun, 𝐹[𝑥, 𝑦] bukan daerah Euclid. Ini dapat diuji dengan menunjukkan bahwa
𝐹[𝑥, 𝑦] bukan ideal utama ring. Kita minta pembaca untuk menunjukkan pada
latihan bahwa ideal〈𝑥, 𝑦〉 pada 𝐹[𝑥, 𝑦] bukan ideal utama.
Seperti yang ditunjukkan pada Contoh 16.1.11, 𝑍[𝑖√5] bukan 𝑈𝐹𝐷. Jadi,
meskipun ring polinomial 𝐹[𝑥] adalah daerah faktorisasi tunggal, suatu ring dengan
bentuk 𝐹[𝑐] belum tentu satu. Jadi, image homomorfis dari daerah faktorisasi
tunggal tidak harus menjadi daerah faktorisasi tunggal.
Solusi: Andaikan ada 𝑔(𝑥)dan ℎ(𝑥) pada 𝑄[𝑥] dengan deg 𝑔(𝑥) <
deg 𝑓(𝑥) , deg ℎ(𝑥) < deg 𝑓(𝑥), dan 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥). Ada elemen taknol
𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 ∈ 𝑍 dan polinomial primitive 𝑔2 (𝑥), ℎ2 (𝑥) ∈ 𝑍[𝑥] sedemikian hingga
𝑔(𝑥) = 𝑎𝑏 −1 𝑔2 (𝑥) dan ℎ(𝑥) = 𝑐𝑑−1 ℎ2 (𝑥) berdasarkan Lemma 16.2.6.
Karenanya, 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑏 −1 𝑐𝑑−1 𝑔2 (𝑥) ℎ2 (𝑥). Hal ini mengimplikasikan bahwa
𝑏𝑑𝑓(𝑥) = 𝑎𝑐𝑔2 (𝑥) ℎ2 (𝑥). Misalkan 𝑑1 adalah konten dari 𝑓(𝑥). Maka dapat kita
tuliskan 𝑓(𝑥) = 𝑑1 𝑓1 (𝑥), dimana 𝑓1 (𝑥) adalah polinomial primitive pada 𝑍[𝑥].
Karena itu, 𝑏𝑑𝑑1 𝑓1 (𝑥) = 𝑎𝑐𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥). Sekarang 𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥) juga merupakan
polinomial primitive. Maka 𝑏𝑑𝑑1 = 𝑢𝑎𝑐 untuk sebarang unit 𝑢 ∈ 𝑍. Hal ini
mengimplikasikan 𝑏𝑑𝑑1 = 𝑎𝑐 atau 𝑏𝑑𝑑1 = −𝑎𝑐. Akibatnya, 𝑓1 (𝑥) = 𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥)
atau 𝑓1 (𝑥) = −𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥). Misalkan 𝑔1 (𝑥) = 𝑑1 𝑔2 (𝑥). Sekarang 𝑓(𝑥) =
𝑑1 𝑓1 (𝑥) = 𝑑1 𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥) = 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥), dimana ℎ1 (𝑥) = ℎ2 (𝑥) atau 𝑓(𝑥) =
𝑑1 𝑓1 (𝑥) = −𝑑1 𝑔2 (𝑥)ℎ2 (𝑥) = 𝑔1 (𝑥)ℎ1 (𝑥), dimana ℎ1 (𝑥) = −ℎ2 (𝑥). Juga, dari
bentuk tersebut, didapatkan deg 𝑔2 (𝑥) = deg 𝑔1 (𝑥) = deg 𝑔(𝑥) < deg 𝑓(𝑥) dan
deg ℎ2 (𝑥) = deg ℎ1 (𝑥) = deg ℎ(𝑥) < deg 𝑓(𝑥). Konversnya juga trivial.
Solusi: Karena 𝑍 adalah 𝑈𝐹𝐷, 𝑍[𝑥] adalah 𝑈𝐹𝐷 berdasarkan Teorema 16.2.10.
(Berdasarkan Corollary 15.1.11, 𝑍[𝑥] bukan 𝑃𝐼𝐷. Namun, kita kan menunjukkan
bahwa 𝑍[𝑥] bukan 𝑃𝐼𝐷 dengan menunjukkan bahwa ideal pada 𝑍[𝑥], bukanlah
utama.)
Berdasarkan
𝐼 = 〈𝑥〉 + 〈𝑛〉,
dimana 𝑛 ∈ 𝑍, 𝑛 ∉ {0,1, −1}. Kita anggap bahwa 𝑖 bukan ideal utama. Andaikan
𝐼 = 〈𝑓〈𝑥〉〉, dimana 𝑓〈𝑥〉 ∈ 𝑍[𝑥]. Maka 〈𝑛〉 ⊆ 〈𝑓〈𝑥〉〉. Karena itu, 𝑛 = 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥)
untuk sebarang 𝑔(𝑥) ∈ 𝑍. Karena deg 𝑛 = 0, deg 𝑓(𝑥) = 0 dan karenanya 𝑓(𝑥) ∈
𝑍. Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑎 ∈ 𝑍. Sekarang 〈𝑛〉 ⊆ 〈𝑎〉. Maka 𝑥 = 𝑎ℎ(𝑥) untuk sebarang
ℎ(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥]. Berdasarkan argument degree, deg ℎ(𝑥) = 1. Misalkan ℎ(𝑥) = 𝑎0 +
𝑎1 𝑥, dimana 𝑎0 , 𝑎1 ∈ 𝑍, 𝑎1 ≠ 0. Maka 𝑥 = 𝑎(𝑎0 + 𝑎1 𝑥). Akibatnya, 1 = 𝑎𝑎1 ∈
〈𝑎〉 = 𝐼 = 〈𝑥〉 + 〈𝑛〉. Jadi, 1 = 𝑥𝑠(𝑥) + 𝑛𝑡(𝑥) untuk sebarang 𝑠(𝑥), 𝑡(𝑥) ∈ 𝑍[𝑥].
Misalkan 𝑡(𝑥) = 𝑡0 + 𝑡1 𝑥+. . . +𝑡𝑟 𝑥 𝑟 . Maka dengan membandingkan koefisien
pada 1 = 𝑥𝑠(𝑥) + 𝑛𝑡(𝑥), kita dapatkan 1 = 𝑛𝑡0 . Karena itu, 𝑛 membagi 1, hal ini
kontradiksi. Karena itu, 𝐼 bukan ideal utama.
Bukti. Andaikan deg 𝑓(𝑥) = 3 dan 𝑓(𝑥) irreducible. Jika 𝑓(𝑥) memiliki
akar pada 𝐹, sebut 𝑎, maka 𝑥 − 𝑎 membagi 𝑓(𝑥) pada 𝐹[𝑥] dan juga 𝑓(𝑥)
reducible pada 𝐹. Konversnya, andaikan 𝑓(𝑥) tidak memiliki akar pada 𝐹.
Andaikan 𝑓(𝑥) reducible. Maka 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) untuk sebarang 𝑔(𝑥), ℎ(𝑥) ∈
𝐹[𝑥], deg 𝑔(𝑥) ≥ 1 dan deg ℎ(𝑥) ≥ 1. Sekarang deg(𝑔(𝑥)ℎ(𝑥)) = 3. Karena
itu, deg 𝑔(𝑥) = 1 dan deg ℎ(𝑥) = 2 atau deg 𝑔(𝑥) = 2 dan deg ℎ(𝑥) = 1. Lebih
spesifiknya, misalkan deg 𝑔(𝑥) = 1 dan deg ℎ(𝑥) = 2. Maka 𝑔(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏
untuk sebarang 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐹, 𝑎 ≠ 0. Sekarang−𝑎−1 𝑏 ∈ 𝐹 dan 𝑔(−𝑎−1 𝑏) = 0. Jadi,
−𝑎−1 𝑏 adalah akar dari 𝑔(𝑥) dan akibatnya −𝑎−1 𝑏 adalah akar dari 𝑓(𝑥) pada 𝐹.
Karena itu, 𝑓(𝑥) irreducible pada 𝐹. Argumen yang sama dapat digunakan untuk
kasus deg 𝑓(𝑥) = 2.
Contoh 16.3.2
Karena itu, 𝑓(𝑥) tidak memiliki akar pada 𝑍2 . Jadi, berdasarkan Teorema
16.3.1, 𝑓(𝑥) irreducible pada 𝑍2 .
Dan
Karena itu, 𝑔(𝑥) tidak memiliki akar pada 𝑍3 . Jadi, berdasarkan Teorema 16.3.1,
𝑔(𝑥) irreducible pada 𝑍3 .
5 1
Contoh 16.3.4 Berdasarkan polinomial 𝑓(𝑥) = 7 𝑥 3 − 2 𝑥 + 1 pada 𝑄[𝑥].
Misalkan 𝑓(𝑥) ∈ 𝑄[𝑥] dan deg 𝑓(𝑥) ≥ 2. Jika 𝑓(𝑥) memiliki akar pada 𝑄, maka
𝑓(𝑥) reducible. Teorema berikut ini akan membantu kita untuk melihat apakah
polinomial 𝑓(𝑥) ∈ 𝑄[𝑥] memiliki akar pada 𝑄.
𝑢 𝑢 𝑢 𝑛
0 = 𝑓 ( ) = 𝑎0 + 𝑎1 +. . . +𝑎𝑛 ( )
𝑣 𝑣 𝑣
Jadi,
0 = 𝑎0 𝑣 𝑛 + 𝑎1 𝑢𝑣 𝑛−1 +. . . +𝑎𝑛−1 𝑢𝑛−1 𝑣 + 𝑎𝑛 𝑢𝑛 .
Karena itu,
Ini mengakibatkan 𝑣|𝑎𝑛 𝑢𝑛 . Karena 𝑢 dan 𝑣 relative prima, 𝑣|𝑎𝑛 . Dengan cara
yang sama didapatkan 𝑢|𝑎𝑛 .
𝑢
Contoh 16.3.6 Misalkan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 7𝑥 + 1 dan 𝑣 ∈ 𝑄 adalah akar dari
𝑓(𝑥) dengan fpb(𝑢, 𝑣) = 1. Maka 𝑢|1 dan 𝑣|2. Karena itu , 𝑢 = ±1 dan 𝑣 =
𝑢 1
±1, ±2. Ini mengakibatkan 𝑣 = ±1, ± 2. Sekarang 𝑓(1) ≠ 0, 𝑓(−1) ≠ 0,
1 1 7 1 1 7
𝑓 (2) = 4 − 2 + 1 ≠ 0, dan 𝑓 (− 2) = − 4 + 2 + 1 ≠ 0. Jadi kita temukan bahwa
𝑓(𝑥) tidak memiliki akar pada 𝑄. Jadi, berdasarkan Teorema 16.3.1, 𝑓(𝑥)
irreducible pada 𝑄[𝑥]. Karena 𝑓(𝑥) primitive, 𝑓(𝑥) juga irreducible pada 𝑍[𝑥].
𝑓(𝑥) = 𝑎0 + 𝑎1 𝑥 + ⋯ + 𝑎𝑛 𝑥 𝑛
Kasus 1
𝑓(𝑥) adalah polinomial primitif dalam 𝐷[𝑥]. Dibawah ini diasumsikan, jika kita
bisa memperlihatkan bahwa 𝑓(𝑥)adalah irreducible dalam 𝐷[𝑥], maka dari
Lemma 16.2.8, hal itu akan memperlihatkan bahwa 𝑓(𝑥) adalah irreducible dalam
𝑄(𝐷)[𝑥]. Misalkan bahwa 𝑓(𝑥) tidak irreducible dalam 𝐷[𝑥]. Maka ada
polinomial-polinomial
𝑔(𝑥) = 𝑏0 + 𝑏1 𝑥 + ⋯ + 𝑏𝑡 𝑥 𝑡
ℎ(𝑥) = 𝑐0 + 𝑐1 𝑥 + ⋯ + 𝑏𝑡 𝑥 𝑡
dalam 𝐷[𝑥] sehingga 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥) dan 𝑔(𝑥) dan ℎ(𝑥) bukan unit dalam
𝐷[𝑥]. Sekarang 𝑛 = 𝑡 + 𝑘. jika 𝑡 = 0, maka 𝑔(𝑥) = 𝑏0 , bukan elemen unit pada
𝐷. Kemudian, 𝑔(𝑥) = 𝑏0 ℎ(𝑥), mengimplikasikan bahwa 𝑓(𝑥) adalah tidak
primitif. Oleh karena itu, 𝑡 ≠ 0. Sama halnya, k≠ 0. Tetapi 0 < 𝑡 < 𝑛 dan 0 <
𝑘 < 𝑛. Sekarang dari 𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥), kita akan menemukan bahwa 𝑎0 = 𝑏0 𝑐0 .
Karena p adalah prima sehingga 𝑝|𝑎0 dan 𝑝2 ||𝑎0, hal itu mengikuti bahwa p
membagi salah satu dari 𝑏0 , 𝑐0 tetapi tidak keduanya. Misal 𝑝|𝑎0 dan 𝑝||𝑐0 .
Karena 𝑝||𝑎𝑛 dan 𝑎𝑛 = 𝑏𝑡 𝑐𝑡 , 𝑝||𝑏𝑡 dan 𝑝||𝑐𝑘 , kemudian 𝑝|𝑏0 dan 𝑝||𝑏𝑡 . Misal m
adalah bilangan bulat positif tekecil sehingga 𝑝||𝑏𝑚 . Kemudian 𝑝|𝑏𝑖 for 0 ≤ 𝑖 <
𝑚 ≤ 𝑡. Mengingat koefisien pada 𝑥 𝑛 dalam 𝑓(𝑥)𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥)ℎ(𝑥), itu mengikuti,
berarti
𝑎𝑚 = 𝑏0 𝑐𝑚 + 𝑏0 𝑐𝑚−1 + ⋯ + 𝑏𝑚−1 𝑐1 + 𝑏𝑚 𝑐0
Kasus 2
𝑥𝑝 − 1
𝜙𝑝 (𝑥) = 1 + 𝑥 + ⋯ + 𝑥 𝑝−1 =
𝑥−1
Bukti. Karena isi pada 𝜙𝑝 (𝑥) adalah 1, kita temukan bahwa 𝜙𝑝 (𝑥) adalah
polinomial primitif. Buktikan 𝜙𝑝 (𝑥) adalah tidak irreducible dalam 𝑍[𝑥].
Kemudian ada faktornontrivial ℎ(𝑥) dan 𝑔(𝑥) pada 𝜙𝑝 (𝑥) sehingga 𝜙𝑝 (𝑥) =
ℎ(𝑥) 𝑔(𝑥). Hal itu mengimplikasikan bahwa 𝜙𝑝 (𝑥 + 1) = ℎ(𝑥 + 1) 𝑔(𝑥 + 1)
adalah faktorisasi nontrivial pada 𝜙𝑝 (𝑥 + 1). Namun,
(𝑥+1)𝑝 −1
𝜙𝑝 (𝑥 + 1) = (𝑥+1)−1
𝑝
𝑥 𝑝 +𝑝𝑥 𝑝−1 +⋯+( )𝑥 𝑖 +⋯+𝑝𝑥 𝑝
𝑖
= = 𝑝 + ⋯ + ( ) 𝑥 𝑖 + ⋯ + 𝑝𝑥 𝑝−2 + 𝑥 𝑝−1
𝑥 𝑖
Solusi: 𝑓([0]) = [4], 𝑓([1]) = [7] = [2], 𝑓([2]) = [3] + [4] + [4] =
[1], 𝑓([3]) = [2] + [1] + [4] = [2], 𝑓([4]) = [4] + [3] + [4] = [1]. Karena
𝑓(𝑥) tidak memiliki akar dalam 𝑍5 . Kemudian, dari Teorema 16.3.1, 𝑓(𝑥) adalah
irreducible dalam 𝑍5 [𝑥].
Exercise 3
Solusi: Pertama kita buktikan bahwa 𝑓(𝑥) irreducible dalam 𝑄[𝑥]. Jika
𝑎
𝑓(𝑥)memiliki faktor linier, maka 𝑓(𝑥)memiliki akar 𝑄. Misalkan 𝑏(a,b adalah
relatif prima) akar dari 𝑓(𝑥)dalam 𝑄[𝑥]. Maka 𝑏|1 dan 𝑎|1 dari Teorema 16.3.5.
𝑎
karena 𝑏 = 1 atau -1. Tapi 𝑓(1) = 1 − 5 + 1 + 1 = −2 ≠ 0 dan 𝑓(−1) = 1 −
𝑐 + 𝑎 = 0, 𝑑 + 𝑏 + 𝑎𝑐 = −5, 𝑎𝑑 + 𝑏𝑐 = 1, 𝑏𝑑 = 1
Sekarang 𝑏𝑑 = 1 mengimplikasikan bahwa antara 𝑏 = 𝑑 = 1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑏 = 𝑑 = −1.
Buktikan bahwa𝑏 = 𝑑 = 1 maka 𝑎 + 𝑐 = −1 𝑑𝑎𝑛 𝑎 + 𝑐 = 0, 𝑎 kontradiksi.
Karena kita menemukan bahwa tidak ada bilangan bulat 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑 sehingga
𝑓(𝑥) = (𝑥 2 + 𝑎𝑥 + 𝑏)(𝑥 2 + 𝑐𝑥 + 𝑑). Hal ini juga mengimplikasikan bahwa 𝑓(𝑥)
tidak dapat difaktorkan sebagai perkalian dari polinomial dua kuadrat dalam 𝑄[𝑥].
(lihat pada latihan 1). Kemudian 𝑓(𝑥) adalah irreducible di 𝑄[𝑥]. Karena dari
Lemma 16.2.8, 𝑓(𝑥) adalah irreducible di 𝑍[𝑥].
Solusi: Konten dari 𝑓(𝑥) adalah 1. Oleh karena itu, 𝑓(𝑥) adalah polinom primitif.
Sekarang 5 adalah bilangan prima dan 5|5, 5|10, 5|0, 5|15, 5||1, 52 ||5. Karena dari
Corollary 16.3.8, 𝑓(𝑥) irreducible di 𝑍[𝑥].
Exercise 5 Berikan contoh pada polinom primitif yang tidak memiliki akar di
𝑄, tapi reducible pada 𝑍.
0𝑑𝑎𝑛 𝑓(−1) ≠ 0. Oleh karena itu, 𝑓(𝑥) tidak memiliki akar di 𝑄. Karena 𝑓(𝑥) =
(𝑥 2 + 1)(𝑥 2 + 1), 𝑓(𝑥) irreducible di 𝑍[𝑥].