3.1. Keterbagian
Kita telah mengetahui bahwa 13 dibagi 5 hasil baginya 2 dan sisanya 3 dan ditulis sebagai :
atau 13 = 2 x 5 + 3
Secara umum, apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat satu bilangan bulat q
dan r sedemikian hingga :
a = qb + r , 0 < r < b
dalam hal ini, q disebut hasil bagi dan r sisa pada pembagian a dibagi dengan b. Jika r = 0 maka
dikatakan a habis dibagi b dan ditulis b|a. Untuk a tidak habis dibagi b ditulis b ditulis b a.
Sifat-sifat keterbagian :
1.
2.
3.
a|b dan a|c maka a|(bx + cy) untuk sembarang bilangan bulat x dan y.
Di sini akan dibuktikan sifat (1). Pembuktian sifat (2) dan (3) diserahkan kepada pembaca.
Bukti sisfat (1)
a|b maka b = ka
b|c maka c = lb = l (kl)a maka a|c.
Di bawah ini adalah kaidah-kaidah menentukan keterbagian suatu bilangan yang cukup besar.
1.
Keterbagian oleh 2
Suatu bilangan habis dibagi 2n jika n bilangan terakhir dari bilangan tersebut habis dibagi 2n.
A1. Untuk n = 1 berarti suatu bilangan habis dibagi 2 jika angka terakhir dari bilangan tersebut habis
dibagi 2.
A2. Untuk n = 2 berarti suatu bilangan habis dibagi 4 jika 2 bilangan terakhir dari bilangan tersebut habis
dibagi 4
A3. Untuk n = 3 berarti suatu bilangan habis dibagi 8 jika 3 bilangan terakhir dari bilangan tersebut habis
dibagi 8.
Yang akan dibuktikan di sini adalah kaidah A1. Pembuktian kaidah A2 dan A3diserahkan kepada
pembaca.
Bukti kaidah A1
Misalkan bilangan itu :
a = a3 a2 a1 a0
= 10(a3 a2 a1) + a0
Karena 10 (.a3 a2 a1) habis dibagi 2 maka agar a habis dibagi 2 maka haruslah a0 habis dibagi 2.
Contoh soal 1
Tentukan apakah 173332 habis dibagi oleh :
a). 2 b). 4 c). 8
pembuktian :
a). Karena 2|2 maka 2|173332
b). Karena 4|32 maka 4|173332
c). Karena 8 332 maka 8 173332
1.
Keterbagian 3, 9, dan 11
Q(a)
=
an +
an-1 +
+ a 1 + a0
Maka : a = K(a) + Q(a)
Karena 3 | K(a) maka agar 3|a haruslah 3 | Q(a)
Contoh soal 2
Tentukan apakah 1815 habis dibagi :
a). 3 b). 9 c). 11
penyelesaian :
jumlah angka-angka 1815 = 1 + 8 + 1 + 5 = 15
a). Karena 3|15 maka 3|1815
b). Karena 9 15 maka 9 1815
c). Jumlah-silang tanda-ganti angka-angka bilangan 1815 = 1 8 + 1 5 = -11
Karena 11|-11 maka 11|1915
Contoh soal 3
Bilangan berangka enam berikut a1989b habis dibagi 72. Tentukan a dan b
Penyelesaian :
72 = 8 x 9. Karena itu 8|a1989b b = 6
Juga 9|a + 1 + 9 + 8 + 9 + b = a = 33 a = 3
1.
BILANGAN KHUSUS
Di pasal ini, kita akan membahas beberapa bilangan khusus yakni bilangan prima, bilangan komposist
dan bilangan kuadrat.
1.
Bilangan prima adalah bilangan asli yang hanya dapat dibagi oleh bilangan itu sendiri dan satu. Dengan
perkataan lain, bilangan prima hanya mempunyai dua faktor. Misalnya 2, 3, 5, 7, 11, bilangan asli
yang mempunyai lebih dari dua faktor disebut bilangan komposit (majemuk). Misal 4, 6, 8, 9,
Teorema : (Topik Erotosthenes)
Untuk setiap bilangan komposit n ada bilangan prima p sehingga p|n dan p .
Teorema di atas mempunyai makna yang sama dengan jika tidak ada bilangan prima p yang dapat
membagi n dengan p maka n adalah bilagan prima.
Contoh soal 4
Tentukan bilangan-bilangan berikut merupakan bilangan prima atau majemuk.
a). 157 b). 221
penyelesaian :
a). Bilangan-bilangan prima yang adalah 2, 3, 5, 7, 11. Karena tidak ada dari bilangan-bilangan prima
2, 3, 5, 7, 11 yang dapat dibagi 157, maka 157 merupakan bilangan prima.
b). Bilangan-bilangan prima yang adalah 2, 3, 5, 7, 11, 13. Karena 13|221 maka 221 merupakan
bilangan komposit.
Contoh soal 5
Tentukan pasangan-pasangan bilangan asli a dan b sehingga a2 b2 = 1991.
Penyelesaian :
Karena 1991 merupakan bilangan komposit (1991 = 11 X 181) maka :
A2 b2 = 1991
(a b)(a + b) = 1991 (1 X 1991 atau 11 X 181) atau (a b)(a + b) = 11 X 181
Kemungkinan I Kemungkinan II
a + b = 1991 a + b = 181
a b =1+
a b = 11 +
2a = 1992
2a = 192
a = 996 a = 96
b = 995 b = 85
Jadi pasangan-pasangan bilangan asli a dan b yang memenuhi a 2 b2 = 1991 adalah (996, 995) dan (96,
85)
1.
Bilangan kuadrat
Ada tiga hal penting yang perlu duketahui tentang bilangan kuadrat, yaitu :
1.
2.
3.
Contoh soal 6
Carilah suatu bilangan kuadrat sempurna yang angka-angkanya berturut-turut adalah :
k, k + 1, k + 2, 3k, k + 3
penyelesaian :
(1)
(2)
5 karena 4693 tidak lagi dapat dibagi 5 maka 23465 bukan bilangan kuadrat.
Jika a dan b sembarang bilangan bulat dan d bilangan bulat yang memenuhi sifat d|a dan d|b, maka d
disebut pembagi persekutuan dari a dan b. Nilai terbesar dari d disebut pembagi persekutuan
terbesar Greater Common Divisor (GCD) dan ditulis dengan GCD (a, b)
Misal : GCD (8, 12) = 4
Pembagi persekutuan terbesar dapat juga ditentukan dengan menggunakanAlgoritma Euclede.
Teorema (Algoritma Euclede)
Diberikan dua bilangan bulat a dan b dengan a > b > 0, maka GCD (a, b) bisa dicari dengan mengulang
algoritma pembagian.
a = q 1b + r 1 0 < r 1 < b
b = q 2 r1 + r 2 0 < r 2 < r 1
r1 = q 3 r2 + r 3 0 < r 3 < r 2
rn-2 = qn rn-1 + rn 0 < rn-1 < rn-2
rn-1 = qn+1 rn + 0
maka rn , sisa terakhir dari pembagian di atas yang bukan nol merupakan GCD (a, b).
Contoh Soal 7
Tentukan GCD (4840, 1512)
Penyelesaian :
4840 = 3 X 1512 + 304
1512 = 4 X 304 + 296
304 = 1 X 296 + 8
296 = 37 X 8 + 0
Jadi : GCD (4840, 1512) = 8
Jika GCD (a, b) = c maka ada bilangan bulat m dan n sehingga am + bn = c. Mencari m dan n
digunakan AlgoritmaEuclede.
Seperti pada contoh soal 7 di dapat bahwa GCD (4840, 1512) = 8, maka ada bilangan bulat m dan n
segingga 4840m + 1512n = 8. Mencari m dan n dimulai dari baris kedua dari bawah pada Algoritma
EucledeI.
8 = 304 296
= 304 (1512 4 X 304) = -1512 + 5 X 304
= -1512 + 5 (4840 3 X 1512)
8 = 5 X 4840 16 X 1512 maka m = 5 dan n = -16
Jika GCD (a, b) = 1 maka a dan b dikatakan saling prima.
Contoh soal 8
KONGRUEN
Diberikan bilangan bulat n yang lebih besar dari 1 dan bilangan-bilangan bulat a dan b. Bilangan a
dikatakan kongruen dengan b modulo n, dituliskan dengan a b (mod n) jika a dan b memberikan sisa
yang sama apabila dibagi oleh n.
Contoh soal 10
Jika a dan b kongruen modulo m, buktikan bahwa selisishnya dapat dibagi m.
Bukti :
a b (mod m) a = q1m + r dan b = q2m + r
a b = (q1 q2)m, akibatnya m | (a b)
Contoh soal 11
Buktikan bahwa (an + b)m = bm mod (n)
Bukti :
Membuktikan
(an
+
b)m
m
m
m
b mod (n) sama artinya dengan membuktikan ada bilangan bulat k sehingga (an + b) b = kn.
Bukti :
(an + b)m bm = (an)m + m(an)m-1. b + + m(an)bm-1 + bm bm
= {a(an)m-1 + am(an)m-2 + + am(b)m-1}n
= kn (terbukti )
Rumusan pada contoh nomor 11 di atas dapat digunakan menentukan sisa pembagian bilangan yang
cukup benar.
Contoh soal 12
Tentukan angka satuan bilangan 19971991.
Penyelesaian :
Angka satuan 19971991 sia pembagian 19971991 oleh 10
(199 X 10 + 7)1991 mod (10)
71991 mod (10)
74 X 497 + 3 mod (10)
(74)487 X 73 mod (10)
(2421)497 X 343 mod (10)
1 X 3 mod (10)
3 mod (10)
Jadi angka satuan 19971991 adalah 3.
Contoh soal 13
Tentukan sisa jika 319 dibagi oleh 14.
Penyelesaian :
319 mod (14) 33 X 6 + 1 mod (14)
(33)6 X
31
mod (14)
(2 X 14 1)6 X 3 mod (14)
(-1)6 X 3 mod (14)
319 3 mod (14)
Jadi sisa pembagian 319 oleh 14 adalah 3.
Contoh soal 14
Tentukan sisa 31990 jika dibagi 41.
Penyelesaian :
31990 m od (41) 34 X 497 + 2 mod (41)
(34)497 X 32 mod (41)
(2 X 41 1)497 X 9 mod (41)
(-1)497 X 9 mod (41)
-9 mod (41)
(41 9) mod (41)
31 mod (41)
Jadi sisa 31990 dinagi oleh 41 adalah 32.
1.
PERSAMAAN DIOPHANTINE
Penyelesaian :
4 X (abcd) = dcba (empat digit), maka nilai a yang mungkin adalah 1 atau 2
4 X (abcd) = a (beersatuan genap) maka a tidak mungkin 1. Jadi haruslah a = 2. Agar a = 2 maka
haruslah d = 8.
3
2bc8
4x
8cb2
4 X b < 10 maka b yang mungkin 0, 1, 2
4 X c + 3 tidak mungkin bersatuan 0 atau 2. Jadi haruslah b = 1
Karena b = 1 maka haruslah c = 7.
Dengan demikian bilangan yang dimaksud adalah 2178.
1.
Jika ditulis dalam bilangan basis 10, tentukan banyaknya angka bilangan 416X 525.
Penyelesaian :
416 X 525 = 232 X 525
= 27 X 225 x 525
= 128 X (2 X 5)25
= 128 X 1025
= 1,28 X 1027
Banyaknya angka dari 416 X 525 = 28 angka.
2.
Angka satuan ysng menghasilkan angka nol adalah kelipatan 5 dikali kelipatan 2 yakni sebanyak .
1.
2.
3.
4.
n1 = n2, maka n = n12. Karena n > 4 maka n1 > 2. Dengan demikian n = n12 = n1 n1 > 2n, hal ini
mengakibatkan n1 dan 2n1 kurang dari n masuk ke dalam perkalian
(n 1) | = 1, 2 (n 1)
Jadi : 2n12 | (n 1)! Maka n|(n 1)!
1.
2.
3.
Buktikan bahwa hanya ada satu nilai n yang membuat 28 + 211 + 2n kuadrat sempurna.
Penyelesaian :
Misalkan 28 + 211 + 2n = m2
2n = m2 28 (1 + 23)
= m2 28 . 9
2n = (m 48)(m + 48)
Menurut teorema Faktorisasi Tunggal, maka ada bilangan bulat tidak negatif s dan t sehi8ngga ;
M 48 = 2s. m + 48 = 2t, s + t = n
Jadi :
2s + 48 = 2t 48
2t 2s = 96 2s (2t s 1) = 25 X 3
S = 5 dan r = 7
maka n = s + t = 12