Anda di halaman 1dari 11

` MAKALAH

“Invers Matriks Non Persegi, Sistem Persamaan Linear (SPL), Serta


Penyelesaian Menggunakan Substitusi dan Eliminasi ”

“Makalah ini disusun guna memenuhi tugas”

Mata Kuliah: Aljabar Linier

Disusun Oleh:

KELOMPOK 6:
1. Muhammad Gufronil Halim NIM: 180210101014
2. Mousthapaa Nurbuono NIM:180210101050

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN MATEMATIKA UNIVERSITAS JEMBER
2.1 Pengertian invers matrik non persegi
Matriks A berukuran m x n disebut invers kiri. Bila ada matriks B sedemikian rupa
sehingga B.A = In dan disebut mempunyai invers kanan bila ada matrik C sedemikian sehingga
A.C = Im. Namun ada beberapa catatan yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Matrik Am x n hanya mempunyai invers kiri bila ranknya r(A)= n dan mempunyai invers
kanan bila r(A)= m.
2. Ukuran dari invers kiri maupun invers kanan adalah (n x m).
Mengapa demikian karena ketika matriks Am x n mempunyai invers kiri yaitu matriks B
yang berordo (n x m) maka Bn x m Am x n = In adalah benar.
Sebaliknya A mempunyai invers kanan yaitu matrik C yang juga berordo (n x m) maka
Am x n Cn x m = Im bernilai benar , jadi pernyataan di atas bernilai benar.
3. Kalau matriks A tersebut mmpunyai invers. maka invers tersebut salah satu invers kiri atau
invers kanan . hal ini jelas karena kalau A mempunyai invers r(A) harus salah = n atau m.
4. Invers kiri atau invers kanan tidak tunggal.
2.2 Mencari invers matriks non persegi
Dalam mencari invers matriks non persegi ada beberapa langkah yang harus di perhatikan
sebagai berikut :
1. Mencari nilai rank matriks.
2. Menentukan invers kiri atau invers kanan.
3. Ambil sebuah sub matriks berordo rank dan non singular.
4. Mencari invers sub matriks tersebut.
5. Menentukan invers matriks.
Dalam mencari invers matriks non persegi kita harus mengetahui berapa rank matriks
tersebut contoh :
1 3 2 3
 
1
A=  4 1 3 ukuran matrik A = 3 x 4
1 3 5 4
 
Maka langkah awal mencari r(A) menggunakan definisi rank
kita ambil sub matriks
1 x 1 ternyata ada determinan minor yang tidak nol
2 x 2 ternyata ada determinan minor yang tidak nol
3 x 3 ada terminan minor yang tidak nol
4 x 4 ternyata derminan minornya nol
Jadi berdasar dari definisi rank maka kita peroleh r(A) = 3
r(A) = 3 maka matriks ini mempunyai invers kanan karena r(A)= m dan A memiliki matriks R
yang non singular yang berukuran (3 x 3).
1 3 2
 
R = 1 4 1 , maka invers kanan dari A yaitu :
1 3 5
 
−1
R 
A-1=   berukuran (4 x 3)
 0 
17 − 9 − 5
17 − 9 − 5  
-1 1   -1 1 − 4 3 1
R =3 − 4 3 1  , jadi A = 3 −1 0 1
 −1

0 1  
 
0
0 0 
selain itu kita boleh mengambil matriks sub matriks yang lain dari matriks A asalkan matriks
tersebut non singular misalnya :
1 3 3
 
W = 1 4 3
1 3 4
 
7 −2 3
 
W-1= −1 1 0 maka invers kanan dari A
 
−1 0 1
 
7 −2 3
0

−1 1
A =
-1

0 0 0
 
−1 0 1
jadi invers kanan dari matrik A tidak tunggal

Penyelesaian Sistem Persamaan Linear
• Pengertian Persamaan Linear dan Sistem Persamaan Linear
Persamaan linear adalah sebuah persamaan aljabar, yang tiap sukunya mengandung
konstanta, atau perkalian konstanta dengan variabel tunggal. Persamaan ini dikatakan linear sebab
hubungan matematis ini dapat digambarkan sebagai garis lurus dalam Sistem koordinat Kartesius.
Sistem persamaan linear adalah persamaan linear yang rumit, seperti di sebut di atas, bisa
ditulis dengan menggunakan hukum aljabar agar menjadi bentuk yang lebih sederhana. Seperti
contoh, huruf besar di persamaan merupakan konstanta, dan x dan y adalah variabelnya.

Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) adalah : Sistem persamaan yang hanya memiliki
dua variabel dan masing-masing variabelnya berpangkat satu.

Untuk menyelesaikan Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) ada beberapa cara, yaitu :

1. Menggunakan Metode Substitusi

Pada metode subtitusi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah
dengan cara menyatakan salah satu variabel dalam bentuk variabel yang lain kemudian nilai variabel
tersebut menggantikan variabel yang sama dalam persamaan yang lain.

Contoh Soal :

2x+3y=6
Tentukan solusi SPL beriku dengan metode substitusi x − y = −3 :

Jawab:

2x+3y=6
x − y = −3 → x = y − 3

2( y − 3) + 3y = 6
2 y − 6 + 3y = 6
5 y = 12
12
y= 5
12
x− 5 = −3
12
x = −3 + 5
x = −15 +12
5
3
x=−5

3 12
Jadi x = − 5 , y = 5

2. Menggunakan Metode Eliminasi

Pada metode eliminasi, himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear dua variabel adalah
dengan cara menghilangkan (mengeliminasi) salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut.
Misalkan variabelnya adalah x dan y, untuk menentukan variabel x harus mengeliminasi variabel y
terlebih dahulu, atau sebaliknya. Dengan kata lain metode eliminasi adalah menghilangkan salah satu
variabel untuk dapat menentukan nilai variabel yang lain, oleh karena itu koefisien salah satu variabel
yang akan dihilangkan haruslah sama atau dibuat sama.

Contoh Soal :

3x + 3 y = 3
Tentukan penyelesaian SPL berikut dengan metode eliminasi 2 x − 4 y = 14

3x + 3y = 3 x2 6x + 6 y = 6
2x − 4 y = 14 x3 6x −12 y = 42−
18 y = −36
y = −2

3x + 3(−2) = 3
3x − 6 = 3
3x = 9
x=3
3. Menggunakan Metode Kombinasi (Eliminasi & Substitusi)

Pada metode kombinasi (eliminasi & subtitusi), himpunan penyelesaian dari sistem persamaan linear
dua variabel adalah dengan cara mengeliminasi salah satu variabel dari sistem persamaan tersebut.
Kemudian hasil dari eliminasi tersebut disubtitusikan ke salah satu persamaan.

 Beberapa kemungkinan bentuk geometris dari sebuah sistem persamaan linear dua variabel
(SPLDV), yaitu:
1. Dikatakan bahwa persamaan dalam sistem dependent jika kedua persamaan linear berupa garis-
garis yang berhimpit. Artinya SPL tersebut mempunyai banyak solusi.
2. Dikatakan bahwa persamaan dalam sistem inconsisten jika kedua persamaan linear garis-garis
yang parallel dan yang tidak berpotongan. Artinya SPL tersebut tidak mempunyai solusi.
3. Dikatakan bahwa persamaan dalam sistem consisten jika kedua persamaan linier berupa garis-
garis yang saling berpotongan di satu titik. Artinya SPL tersebut mempunyai sebuah solusi.

 SPLTV dan bentuk umum SPL


Berikut bentuk umum sebuah SPL:
a11 x1 + a12 x2 + a13 x3 + .......... + a1n xn = b1
a21 x1 + a22 x2 + a23 x3 + .......... + a2 n xn = b2
a31 x1 + a32 x2 + a33 x3 + .......... + a3 n xn = b3
.............................................................
am1 x1 + am 2 x2 + am3 x3 + .......... + amn xn = bm
Dari bentuk persamaan diatas juga mimiliki 3 kemungkinan solusi atau nilai variabel-variabel
bebas yaitu:
1. Solusi banyak
(dependent) Contoh:
x1 + 2 x2 + x3 = 2
2 x1 + 4 x2 + 2 x3 = 4
−2 x1 − 4 x2 − 2 x3 = −2

Jika SPL diatas dikerjakan menggunakan metode eliminasi, maka akan menghasilkan
bentuk pada ruas kiri maupun ruas kanan sama-sama bernilai nol (0).
x+2x +x =2
1 2 3
2 2 x1 + 4 x2 + 2 x3 = 4
2 x + 4 x + 2 x = 4 1 2 x1 + 4 x2 + 2 x3 = 4
1 2 3 −

0=0
Jadi salah satu ciri suatu SPL memiliki banyak solusi adalah ketika dikerjakan
menggunakan cara eliminasi, maka akan menghasilkan bentuk pada ruas kiri maupun
kanan sama-sama bernilai nol (0)
2. Solusi tidak ada (inconsisten)
3 x1 − x2 − x3 = 1
−3 x1 + x2 + x3 = 3
6 x1 − 2 x2 − 2 x3 =1
Jika SPL diatas dikerjakan menggunakan metode eliminasi, maka akan menghasilkan
bentuk pada ruas kiri bernilai (0) sedangkan ruas kanan bernilai (k) konstanta.
3 x − x − x =1
1 2 3
2 6 x1 − 2 x2 − 2 x3 = 2
6 x − 2 x − 2 x =1 1 6 x1 − 2 x2 − 2 x3 =1
1 2 3 −

0 =1
Jadi salah satu ciri suatu SPL tidak memiliki solusi adalah ketika dikerjakan
menggunakan cara eliminasi, maka akan menghasilkan bentuk pada ruas kiri bernilai (0)
maupun kanan sama-sama bernilai nol (0)

3. Solusi unik/memiliki satu solusi (consisten)


Pada umumnya, untuk menentukan solusi dari suatu SPL dikerjakan dengan cara
campuran (eliminasi dan substitusi)
Contoh 1:
Tentukan penyelesaian dari SPL berikut:
3 x1 − x2 − x3 = 0
x1 + 3 x2 + 2 x3 = 5
x1 + 2 x2 + x3 = 2
Penyelesaian:
3 x1 − x2 − x3 = 0...............pers.1
x
1 + 3 x2 + 2 x3 = 5............. pers.2
x
+ 2 x2 + x3 = 2............... pers.3
1

eliminasi x1 pada pers.2 dan pers.3


x1 + 3 x2 + 2 x3 = 5
x1 + 2 x2 + x 3 = 2 −

x2 + x3 = 3 ….……….pers.4

eliminasi x1 pada pers.1 dan pers.2

3x−x −x =0
1 2 3
1 3 x1 − x2 − x3 = 0
x + 3 x + 2 x = 5 3 3 x1 + 9 x2 + 6 x3 = −15
1 2 3 −

−10 x2 − 7 x3 = −15 …………pers.5

eliminasi x2 pada pers.4 dan pers.5

x +x =3
2 3
10 10 x2 + 10 x3 = 30
−10 x − 7 x = −15 1 −10 x2 − 7 x3 = −15
2 3 −

3 x3 =15
x3 = 5
substitusi x3 =5 pada pers.4/5
Substitusi x3 = 5 ke persamaan 4 atau persamaan 5

x2 + x3 = 3  x2 + 5 = 3
 x2 = −2

Substitusi x2 = 2 dan x3 = 5 ke persamaan 1(boleh ke persamaan 2 atau persamaan 3 )

3x1 − x2 − x3 = 0  3x1 − (−2) − 5 = 0

  3x1 − 3 = 0
  3x1 = 3
 x1 = 1

Contoh 2:

Tentukan penyelesaian dari persamaan berikut

2x1 + x2 + 2x3 + x4 = 1
− x1 − x2 − 2x3 = 2
− 2x1 − 3x2 + x3 − 2x4 = −2

Penyelesaian:

Eleminasi x4 pada persamaan 1 dan persamaan 3

2x1 + x2 + 2x3 + x4 = −2 x2
− 2x1 − 3x2 + x3 − 2x4 = −2 x1

4x1 + 2x2 + 4x3 + 2x4 = −2


− 2x1 − 3x2 + x3 − 2x4 = −2
2x1 − x2 + 5x3 = 0 ........... persamaan,4

Eleminasi x2 dan x3 pada persamaan 1 dan persamaan 2

2x1 + x2 + 2x3 + x4 = 1
− x1 − x2 − 2x3 = 2
x1 + x4 = 3
x4 = 3 − x1
Subtitusi x4 = 3 − x1 ke persamaan 3

− 2x1 − 3x2 + x3 − 2x4 = −2


− 2x1 − 3x2 + x3 − 2(3 − x1 ) = −2
− 2x1 − 3x2 + x3 − 6 + 2x1 = −2
− 3x2 + x3 = 4 ....... persamaan,5

eleminasi x2 pada persamaan 4 dan persamaan 5

2x1 − x2 + 5x3 = 0 x3
− 3x2 + x3 = 4− x1

6x1 − 3x2 +15x3 = 0


− 3x2 + x3 = 4−
6x1 +`14x3 = −4 ....... persamaan,6

eleminasi x2 pada persamaan 2 dan persamaan 4

− x1 − x2 − 2x3 = 0
2x1 − x2 + 5x3 = 4−

− 3x1 − 7x3 = 2 ......... persamaan,7


eleminasi x3 pada persamaan 6 dan persamaan 7

6x +`14x = −4 x1 6x +14x = −4
1 3 1 3

− 3x1 − 7x3 = 2 x2 − 6x1 −14 X 3 = 4−


0=0

Karena cara eleminasi menghasilkan bentuk pada ruas kiri maupun ruas kanan sama-sama
bernilai nol(0),maka sistem persamaan linier diatas memiliki banyak solusi
Daftar Pustaka

Anton, Howard. 1987. Aljabar Linear Elementer Edisi Kelima. Jakarta. Erlangga.

https://id.wikipedia.org/wiki/Persamaan_linear
(Pukul 15.00 WIB, 29 Maret 2019)
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_persamaan_linear
(Pukul 15.00 WIB, 29 Maret 2019)
https://www.slideshare.net/firman_wahyudi/materi-4-penyelesaian-spl-tiga-atau-lebih-
variabel
(Pukul 20.15 WIB, 29 Maret 2019)

Anda mungkin juga menyukai