Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH METODE BLENDED LEARNING TERHADAP

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XII SMAN 1


TENGGARANG

Citra, Cikal Pratiwi


Program Studi Pendidikan Matematika,FKIP Universitas Jember
Kampus Tegalboto, Jl. Kalimantan No.37, Kabupaten Jember, Jawa Timur,
Indonesia
email:cikalcitra12@gmail.com

ABSTRAK
Saat ini, Indonesia sedang dalam masalah sulit. Seluruh bangsa Indonesia
tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Hal ini, di Indonesia dalam bidang
pendidikan khususnya sedang menjalankan pembelajaran jarak jauh dengan
menggunakan system pembelajaran daring. Pembelajaran daring disini menuntut
guru untuk menyampaikan mata pelajaran secara baik kepada setiap siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan
model pembelajaran Blended Learning terhadap motivasi belajar siswa kelas XII
SMAN 1 Tenggarang, Bondowoso. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 50 siswa. Alat untuk menganalisa adalah IBM SPSS Versi 25.
Hasil akhir adalah Metode Blended Learning yang terdiri dari pembelajaran
daring dan pembelajaran luring berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang.

PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pandemi yang melanda dunia sejak tahun 2019 banyak membuat
perubahan terhadap dunia tidak terkecuali untuk bangsa Indonesia. Indonesia
sendiri khususnya dalam bidang pendidikan memutuskan untuk menutup sekolah,
perguruan tinggi selama 10 bulan ini sampai sekarang. Dikarenakan Indonesia
menerapkan physical distancing yaitu dengan menjaga jarak dan menjauhi
keramaian. Dampaknya bagi siswa adalah mereka harus belajar di rumah dengan
metode pembelajaran daring (Dalam Jaringan) yang menuntut siswa untuk belajar
dengan menggunakan Handphone,Laptop dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran daring banyak menemukan pro-
kontra didalamnya. Dimana banyak siswa yang mengeluh dengan susahnya
sinyal, mahalnya biaya paket data. Hal ini memberikan dampak yang kurang
nyaman bagi siswa apalagi motivasi belajar siswa tentunya akan lebih berkurang
dari biasanya. Hal ini membuat guru, harus lebih berpikir lagi untuk
mempertimbangkan metode pembelajaran yang sesuai untuk dilaksanakan.
Pemilihan metode pembelajaran seharusnya berpengaruh lebih besar lagi terhadap
motivasi belajar siswa. Maka dari itu, pemilihan metode pembelajaran harus bisa
memuat keuntungan bagi siswa namun tetap memikirkan dampak negatifnya.
Metode pembelajaran yang akan dibahas adalah metode Blended
Learning. Menurut Graham (2005) menyebutkan Blended Learning secara lebih
sederhana sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan face-to-face (pembelajaran tatap muka).
Berdasarkan, pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas XII
SMAN 1 Tenggarang. Proses belajar mengajar yang digunakan adalah metode
pembelajaran Blended Learning. Yang mana siswa disini mendapatkan materi
dengan pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) namun dengan system bergantian. Maksudnya, setiap hari siswa akan
masuk sekolah namun hanya setengah dari jumlah keseluruhan dalam kelas
tersebut yang masuk sekolah dan menggunakan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) sedangkan sisanya menggunakan pembelajaran daring (Dalam Jaringan)
dengan menggunakan aplikasi conference seperti Zoom. Dalam hal ini peneliti
ingin menguji apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Blended
Learning ketika pandemi covid-19 ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XII SMAN 1 Tenggarang.

2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
a. Apakah pembelajaran daring (Dalam Jaringan) berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Tenggarang?
b. Apakah pembelajaran luring (Luar Jaringan) berpengaruh signifikan
terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang?
c. Apakah metode pembelajaran Blended Learning yang terdiri dari
pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa
kelas XII SMAN 1 Tenggarang?

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengaruh
Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan agar
bertindak dengan cara tertentu, terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
Merujuk dari pengertian pengaruh dari sumber yang telah diusulkan oleh
para ahli maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa makna dari pengaruh
adalah suatu hal yang abstrak yang tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan
kegunaannya, keberadaannya untuk setiap individu yang menjalaninya.
Apabila motivasi belajar siswa meningkat dari biasanya maka model
pembelajaran yang diterapkan dapat kita katakan berpengaruh signifikan,
namun sebaliknya apabila motivasi belajar siswa tidak ada perubahan maka
model pembelajaran yang diterapkan dapat kita katakan tidak berpengaruh.
2. Metode Blended Learning
Metode Blended Learning adalah metode yang banyak digunakan ketika
masa pandemic seperti ini. Dalam hal ini metode blended learning
merupakan suatu metode yang menggunakan dua metode pembelajaran di
dalamnya yakni metode pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan metode
pembelajaran luring (Luar Jaringan) namun dengan system bergantian.
Dengan kata lain metode pembelajaran ini menggunakan pembelajaran kelas
tradisional yakni tatap muka di kelas dan pembelajaran berbasis teknologi
modern yakni menggunakan aplikasi conference.
Mengacu dari pembahasan diatas peneliti mengemukakan bahwa metode
blended learning memiliki tujuan yaitu mengembangkan dan meningkatkan
pembelajaran mandiri secara aktif oleh siswa dengan mengurangi jumlah
waktu untuk tatap muka di kelas. Sehingga tujuan akhirnya adalah mampu
meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan dengan
meningkatnya nilai mata pelajaran karena adanya motivasi belajar dari siswa
yang baik.
3. Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat
yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk
susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Merujuk dari pengertian peningkatan diatas yang telah dikemukakan oleh
para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa pengertian peningkatan ialah
suatu upaya yang dilakukan guna meningkatkan mutu pembelajaran siswa
agar bisa lebih baik dan berkualitas.
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu factor yang sangat menentukan
bagaimana pengaruhnya dalam suatu pembelajaran. Dimana siswa akan
belajar dengan baik jika ada sebuah factor pendorong yaitu salah satunya
motivasi belajar. Apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik maka
mereka akan belajar dengan sungguh-sungguh.
Maka peneliti mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan factor
pendorong terbesar yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang mana dapat
memberikan siswa dorongan untuk belajar giat demi tercapainya tujuan
belajar dari siswa tersebut.
METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai penelitian adalah SMAN 1 Tenggarang.
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan penelitian sejak 6
Desember 2020 hingga 14 Desember 2020
Jenis Kegiatan Tahun 2020
6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persiapan Penelitian
1. Penyusunan Judul
2. Penyusunan Angket
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
Penelitian
Tabel 1. : Jadwal Kegiatan Penelitian
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variable, dimana dua variable
merupakan variable bebas (independent variable) X yaitu metode blended
learning yang terdiri dari pembelajaran daring dan pembelajaran luring
dan variabel terikat (dependent variable) Y yaitu motivasi belajar siswa.
Gambaran secara jelas dapat dilihat sebagai berikut:

X Y
DARING

LURING X Y

Gambar 2 : Desain Penelitian


3. Populasi dan Sampel
Menurut Margono (2004), Populasi adalah keseluruhan data yang
menjadi pusat perhatian seorang peneliti dalam ruang lingkup dan waktu
yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII
SMAN 1 Tenggarang, Bondowoso.
Menurut Arikunto (2006: 131), Sampel adalah sebagian atau sebagai
wakil populasi yang akan diteliti.Maka,untuk sampelnya peneliti
mengambil sampel dari kelas XII SMAN 1 Tenggarang sebanyak 25
siswa.
4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket
(kuisioner) melalui Google Form. Dimana peneliti mulai melakukan tahap
penyusunan kuisioner pada tanggal 6 Desember 2020. Kuisioner ini
ditujukan untuk 25 siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang dengan
memberikan 12 pertanyaan skala likert dengan rincian 6 pertanyaan untuk
pembelajaran daring dan 6 pertanyaan untuk pembelajaran luring serta
skala motivasi siswa. Setelah kuisioner dibuat maka selanjutnya adalah
membagikan kepada 25 siswa tersebut. Tahap ini disebut tahap
pengumpulan data, yang dilakukan pada tanggal 7 Desember 2020 – 8
Desember 2020.

5. Instrumen Penelitian
Berikut ini instrument angket pengaruh metode blended learning
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Tenggarang.

Nama :

Kelas :

Angket pengaruh metode blended learning terhadap peningkatan


motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang.

Petunjuk:
1. Bacalah angket dibawah ini dengan seksama!
2. Beri tanda () dan Pilihlah skala yang sesuai dengan anda!
Skala Pembelajaran Daring dan Luring:
1. Tidak Setuju
2. Ragu-Ragu
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Skala Motivasi:
1. Tidak Termotivasi
2. Ragu-Ragu
3. Termotivasi
4. Sangat Termotivasi
No. Pernyataan Pilihan jawaban

1 2 3 4
1. Saat pembelajaran daring, saya tetap mengerjakan tugas
walaupun tidak ada guru yang membimbing
2. Saat pembelajaran daring, saya selalu merasa tertarik untuk
mempelajari materi yang disampaikan
3. Saat pembelajaran daring, saya selalu mencari referensi
lain agar pengetahuan yang di dapatkan lebih baik lagi
4. Saat pembelajaran daring, saya selalu semangat dan terus
optimis meskipun saya tidak puas dengan ilmu yang saya
dapatkan
5. Jika ada kesulitan untuk memahami materi Matematika,
saya akan bertanya kepada guru maupun teman
6. Saat pembelajaran daring, saya lebih banyak berdiskusi
dengan teman-teman melalui video conference agar
mendapat hasil belajar yang memuaskan
Tabel 2. Angket Pembelajaran Daring
No. Pernyataan Pilihan jawaban

1 2 3 4
1. Saat pembelajaran luring, saya tetap mengerjakan tugas
walaupun tidak ada guru yang membimbing
2. Saat pembelajaran luring, saya selalu merasa tertarik untuk
mempelajari materi yang disampaikan
3. Saat pembelajaran luring, saya selalu mencari referensi
lain agar pengetahuan yang di dapatkan lebih baik lagi
4. Saat pembelajaran luring, saya selalu semangat dan terus
optimis meskipun saya tidak puas dengan ilmu yang saya
dapatkan
5. Saat pembelajaran luring, saya lebih banyak berdiskusi
dengan teman-teman dengan berkelompok agar mendapat
hasil belajar yang memuaskan
6. Saat pembelajaran luring, saya lebih banyak mengerjakan
soal-soal tanpa disuruh oleh bapak/ibu guru
Tabel 3. Angket Pembelajaran Luring
No. Pernyataan Pilihan jawaban

1 2 3 4
1. Saat pembelajaran daring, Berapa skala nilai motivasi
belajar saya?
2. Saat pembelajaran luring, Berapa skala nilai motivasi
belajar saya?
Tabel 4. Motivasi Belajar

6. Uji Coba Instrumen


1. Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen dimaksudkan untuk mendapatkan
alat ukur yang shahih dan terpercaya. Untuk mengetahui validitas
angket digunakan nilai hasil angket yang disusun oleh peneliti. Dalam
penelitian ini setiap butir item di uji validitasnya dengan rumus
korelasi product moment dari Pearson dengan angka kasar, yaitu
N  XY    X   Y 
sebagai berikut: rxy 
 
 X 2   X  N Y 2  Y 
2 2

Keterangan:
rxy  Koefisien korelasi antara variabel X dan Y
X  Nilai masing-masing item
Y  Nilai total

 XY  Jumlah perkalian antara variabel X dan Y


 X 2  Jumlah kuadrat variabel X
 Y 2  Jumlah kuadrat variabel Y
N  Jumlah subjek
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas instrumen merupakan syarat pengujian validitas
instrumen, karena itu instrumen yang valid umumnya pasti reliabel
tetapi pengujian reliabilitas instrumen perlu dilakukan. Alat pengukur
reabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik cronbach’s alpha
(α). Rumus perhitungan reliabilitas adalah sebagai berikut:
kr
α=
1 + ( k − 1) r
Keterangan :
α = koefisien realibilitas
r = koefisien rata-rata korelasi antar variabel
k = jumlah variavel bebas dalam persamaan
Suatu instrumen dikatakan reliabel apabila cronbach’s alpha (α) >
r tabel, jika nilai cronbach alpha (α) < r tabel, maka seluruh butir
pertanyaan adalah tidak reliabel.
7. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melalui uji
Prasyarat statistic meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah data
yang akan dilakukan pengujian berdistribusi normal atau tidak..
Data terdistribusi normal dapat dilihat dari nilai signifikansi
dengan nilai signifikansi > 0,05 data dikatakan normal pada
Kolmogorov Smirnov dengan menggunakan bantuan SPSS .
 Uji Linearitas
Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui hubungan yang
linier dengan nilai nilai sig > α tabel Anova untuk Deviation
from Linearity pada software SPSS.
b. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis regresi linear sederhana merupakan salah satu analisis
yang digunakan untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap
variabel lain. Dalam analisis regresi, variabel yang mempengaruhi
disebut dengan variabel bebas, sedangkan variabel yang dipengaruhi
disebut variabel terikat. Menurut Prayitno (2010) jika persamaan
regresi hanya terdapat satu variabel terikat atau satu variabel bebas
maka disebut regresi sederhana, sedangkan jika variabel bebasnya
lebih dari satu maka disebut regresi berganda.
Untuk mengetahui pengaruh metode blended learning terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang
maka digunakan analisis regresi linear berganda (Sugiyono, 2016).
Y  a  bX  e
Keterangan:
Y  Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
a  Konstanta
b  koefisien
X  Pembelajaran Daring/ Pembelajaran Luring
e = error
c. Uji Hipotesis
Uji hipotesis adalah metode analisis yang digunakan untuk
mengetahui dan mengukur seberapa besar pengaruh variabel bebas
terhadap variabel terikat pada penelitian ini:
a. Uji T (t-test)
Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance
signifikansi sebesar 0.05(α=5%). Hipotesis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
𝐻0 : 𝑏𝑖 =0, tidak ada pengaruh
𝐻1 : 𝑏𝑖 ≠0, ada pengaruh
Untuk melihat ada tidaknya tingkat signifikansi dari pengaruh
variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat dari nilai
probailitas (Sig.) pada masing – masing variabel bebas. Terdapat
beberapa kriteria dalam pengujian yang dilakukan yaitu:
1. Jika probabilitas lebih besar dari α=0.05 (Sig.>0.05) maka 𝐻0
diterima, yang artinya variabel bebas tidak memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap variabel terikat.
2. Jika probabilitas lebih kecil dari α=0.05 (Sig.>0.05) maka 𝐻0
ditolak yang artinya variabel bebas memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap variabel terikat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian dilakukan dengan awal mula mengumpulkan data melalui google
form lalu disebarluaskan dikalangan siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang. Data
yang terkumpul ada sekitar 25 responden, sehingga responden – responden
tersebut dikatakan sebagai sampel pada penelitian ini.
1. Perhitungan Uji Coba Instrumen
a. Uji Validitas
Dalam menghitung uji validitas ini peneliti menggunakan bantuan
IBM SPSS 25. Hasil Output pada SPSS terlampir pada bagian lampiran.
Dalam hal ini diperoleh r hitung yang kemudian akan peneliti bandingkan
dengan r table, dengan taraf signifikannya adalah 5%. Apabila rhitung > rtabel
maka alat ukur tersebut dinyatakan valid, namun sebaliknya rhitung < rtabel
maka alat ukur tersebut tidak valid.
Dari hasil output dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian
pengaruh metode blended learning (pembelajaran daring) terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang
sebanyak 6 butir pertanyaan dan semua pernyataan tiap butir dikatakan
valid. Hal ini dibuktikan dengan perolehan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 . 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 dapat
kita cari dengan menggunakan tabel r, dengan cara mencari derajat
kebebasan (df=N-1). Banyak data pada penelitian ini ada 25, sehingga
df=N-1=25-1= 24. Nilai r tabel ketika df=24 adalah 0.3882.

Berikut perolehan data skor pada 6 pernyataan.


1) Soal 1, sebesar 0.560
2) Soal 2, sebesar 0.817
3) Soal 3, sebesar 0.654
4) Soal 4, sebesar 0.693
5) Soal 5, sebesar 0.645
6) Soal 6, sebesar 0.621
Sehingga dapat terlihat untuk masing masing pernyataan,
menghasilkan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sehingga dapat dikatakan bahwa item pada
setiap pernyataan valid maka item pernyataan tersebut dapat dijadikan
sebagai alat pengumpul data yang akurat dalam sebuah penelitian.
Berikutnya, adalah pengujian penelitian pengaruh metode blended
learning (pembelajaran luring) terhadap peningkatan motivasi belajar
siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang dengan menggunakan tabel r,
dengan cara mencari derajat (df=N-1). Banyak data pada penelitian ini
ada 25, sehingga df=N-1=25-1=24. Nilai r tabel ketika df=24 adalah
0.3882.
Berikut perolehan data skor pada 7 pernyataan.
1) Soal 1, sebesar 0.620
2) Soal 2, sebesar 0.650
3) Soal 3, sebesar 0.586
4) Soal 4, sebesar 0.813
5) Soal 5, sebesar 0.495
6) Soal 6, sebesar 0.769
Sehingga dapat terlihat untuk masing masing pernyataan,
menghasilkan 𝑟ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙. Sehingga dapat dikatakan bahwa item
pernyataan valid maka item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai
alat pengumpul data yang akurat dalam sebuah penelitian.
b. Uji Reliabilitas
Untuk menguji tingkat reabilitas, peneliti menggunakan bantuan IBM
SPSS 25. Dalam hal ini instrumen dikatakan reliabel apabila cronbach’s
alpha (α) > r tabel, jika nilai cronbach alpha (α) < r tabel, maka seluruh
butir pertanyaan adalah tidak reliabel. Dalam uji reliabilitas menguji
apakah kuesioner pengaruh metode blended learning (pembelajaran
daring) terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Tenggarang dapat dikatakan reliabel. Untuk melihat apakah suatu angket
memiliki tingkat konsistensi maka dilakukan uji reliabilitas dengan
melihat pada tabel Reliability Statistic, pada kolom Cronbach’s Alpha.
Berikut hasil uji reliabilitas pada pembelajaran daring:

Dari bagian tersebut, dapat kita lihat bahwa cronbach’s alpha (α) > r
tabel. cronbach’s alpha yang di dapat adalah 0.763 sedangkan r tabel
sebesar 0.3882, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua item
pernyataan kuesioner untuk variable “pembelajaran daring” adalah reliabel
atau konsisten.
Berikut hasil uji reliabilitas pembelajaran luring:

Dari bagian tersebut, dapat kita lihat bahwa cronbach’s alpha (α) > r
tabel. cronbach’s alpha yang di dapat adalah 0.763 sedangkan r tabel
sebesar 0.3882, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua item
pernyataan kuesioner untuk variable “pembelajaran luring” adalah reliabel
atau konsisten.
2. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melalui uji
Prasyarat statistic meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
 Uji Normalitas
Dalam penelitian ini kita akan melakukan uji normalitas
Kolmogorov smirnov pada unstandardized residual (RES_1)
pada pengaruh metode blended learning (pembelajaran daring)
terhadap peningkatan motivasi belajar.

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa nilai


signifikansi Asiymp.Sig(2-tailed) skor total sebesar 0.088 lebih
besar dari 0.05. maka sesuai dengan pengambilan keputusan
dalam uji Kolmogorov smirnov di atas.
Kemudian, kita akan melakukan uji normalitas
Kolmogorov smirnov pada unstandardized residual (RES_1)
pada pengaruh metode blended learning (pembelajaran luring)
terhadap peningkatan motivasi belajar.

Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa nilai


signifikansi Asiymp.Sig(2-tailed) skor total sebesar 0.200 lebih
besar dari 0.05. maka sesuai dengan pengambilan keputusan
dalam uji Kolmogorov smirnov di atas,dapat disimpulkan
bahwa data dalam penelitian berdistribusi normal. Dengan
demikian, asumsi atau syarat normalitas dalam model regresi
sudah terpenuhi.
 Uji Linearitas

Berdasarkan table tersebut, diketahui bahwa nilai Sig. dari


Deviation From Linearity 0,282 > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara variable skor
total daring (X) dengan variable motivasi belajar (Y).

Berdasarkan table tersebut, diketahui bahwa nilai Sig. dari


Deviation From Linearity 0,783 > 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa ada hubungan linear secara signifikan antara variable skor
total luring (X) dengan variable motivasi belajar (Y).
b. Analisis Regresi Linear Sederhana
Terdapat hasil output ketika program SPSS menjalankan uji analisis
regresi sederhana pada penelitian pembelajaran daring. Berikut hasil
outputnya:

Tabel output Variables Entered/Removed tersebut menyatakan bahwa


variable terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah variable
motivasi belajar sedangkan variable bebasnya adalah pembelajaran
daring. Analisis regresi ini menggunakan metode enter, dan pada kolom
variables removed tidak ada variable yang dibuang sehingga tidak ada
angkanya atau kosong.

Tabel tersebut menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) antara


variabel bebas dan terikat yaitu sebesar 0,578. Selain itu, diperoleh indeks
determinasi (R Square) sebesar 0,334, yang memiliki pengertian
pengaruh variabel pembelajaran daring (X) terhadap motivasi belajar
siswa (Y) yaitu sebesar 33,4%, sedangkan sisanya 66,6% dipengaruhi
Pada tabel Coefficients memberikan informasi tentang persamaan
regresi . Adapun rumus persaman regresi dalam penelitian ini adalah
Y  a  bX  e
Y  Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
a  0, 090
b  0,142
Sehingga persamaan regresi untuk pembelajaran daring adalah
Y  0, 090  0,142 X .
Sedangkan output untuk pembelajaran luring adalah sebagai
berikut:

Tabel output Variables Entered/Removed tersebut menyatakan


bahwa variable terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah
variable motivasi belajar sedangkan variable bebasnya adalah
pembelajaran luring. Analisis regresi ini menggunakan metode enter, dan
pada kolom variables removed tidak ada variable yang dibuang sehingga
tidak ada angkanya atau kosong.

Tabel tersebut menjelaskan besarnya nilai korelasi (R) antara


variabel bebas dan terikat yaitu sebesar 0,521. Selain itu, diperoleh indeks
determinasi (R Square) sebesar 0,271, yang memiliki pengertian
pengaruh variabel pembelajaran luring (X) terhadap motivasi belajar
siswa (Y) yaitu sebesar 27,1 %, sedangkan sisanya 72,9 % dipengaruhi

Pada tabel Coefficients memberikan informasi tentang persamaan


regresi . Adapun rumus persaman regresi dalam penelitian ini adalah
Y  a  bX  e
Y  Peningkatan Motivasi Belajar Siswa
a  0, 407
b  0,157
Sehingga persamaan regresi untuk pembelajaran daring adalah
Y  0, 407  0,157 X .

d. Uji Hipotesis
a. Uji T (t-test)
Hipotesis penelitian Variabel Pembelajaran Daring adalah
𝐻0 : pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII
𝐻1 : pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII

Berdasarkan output diatas nilai t hitung sebesar 3,397. t_tabel


dapat kita cari dengan menggunakan tabel r, dengan cara mencari
derajat (df=N-2). Banyak data pada penelitian ini ada 25,
sehingga df=N-2=25-2=23. Nilai t tabel ketika df=23 adalah
2,06866 maka karena nilai t hitung > t table maka H0 ditolak,
artinya pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII.
Hipotesis penelitian Variabel Pembelajaran Luring adalah
𝐻0 : pembelajaran luring tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII
𝐻1 : pembelajaran luring berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII

Berdasarkan output diatas nilai t hitung sebesar 2,926.


t_tabel dapat kita cari dengan menggunakan tabel r, dengan cara
mencari derajat (df=N-2). Banyak data pada penelitian ini ada 25,
sehingga df=N-2=25-2=23. Nilai t tabel ketika df=23 adalah
2,06866 maka karena nilai t hitung > t table maka H0 ditolak,
artinya pembelajaran luring berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII.

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data
menggunakan SPSS, untuk pengaruh variabel pembelajaran daring
terhadap motivasi belajar siswa mendapatkan hasil yang berpengaruh
signifikan.
b. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data
menggunakan SPSS, untuk pengaruh variabel pembelajaran luring
terhadap motivasi belajar siswa mendapatkan hasil yang berpengaruh
signifikan
c. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Metode Blended
Learning yang terdiri dari pembelajaran daring dan pembelajaran luring
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas
XII SMAN 1 Tenggarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, et.al. (2008). Blended e-learning design : Discussion of cultural issues. Journal
of Cyber Society and Education.17-32

Jere, Brophy (2004). Motivating Students to Learn. Author, Edition, reprint,


revised.Publisher, Taylor & Francis, ISBN, 0805847723, 9780805847727.

Kaye & Thorne. (2003). Blended learning : how to integrate online and traditional
learning. Great Britain and the United States: Kogan Page Limited

http://repository.uin-suska.ac.id/15703/8/8.%20BAB%20III__2018227EI.pdf

http://eprints.umm.ac.id/59285/3/BAB%20II.pdf

https://eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai