ABSTRAK
Saat ini, Indonesia sedang dalam masalah sulit. Seluruh bangsa Indonesia
tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Hal ini, di Indonesia dalam bidang
pendidikan khususnya sedang menjalankan pembelajaran jarak jauh dengan
menggunakan system pembelajaran daring. Pembelajaran daring disini menuntut
guru untuk menyampaikan mata pelajaran secara baik kepada setiap siswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penggunaan
model pembelajaran Blended Learning terhadap motivasi belajar siswa kelas XII
SMAN 1 Tenggarang, Bondowoso. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebanyak 50 siswa. Alat untuk menganalisa adalah IBM SPSS Versi 25.
Hasil akhir adalah Metode Blended Learning yang terdiri dari pembelajaran
daring dan pembelajaran luring berpengaruh signifikan terhadap peningkatan
motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Pandemi yang melanda dunia sejak tahun 2019 banyak membuat
perubahan terhadap dunia tidak terkecuali untuk bangsa Indonesia. Indonesia
sendiri khususnya dalam bidang pendidikan memutuskan untuk menutup sekolah,
perguruan tinggi selama 10 bulan ini sampai sekarang. Dikarenakan Indonesia
menerapkan physical distancing yaitu dengan menjaga jarak dan menjauhi
keramaian. Dampaknya bagi siswa adalah mereka harus belajar di rumah dengan
metode pembelajaran daring (Dalam Jaringan) yang menuntut siswa untuk belajar
dengan menggunakan Handphone,Laptop dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran daring banyak menemukan pro-
kontra didalamnya. Dimana banyak siswa yang mengeluh dengan susahnya
sinyal, mahalnya biaya paket data. Hal ini memberikan dampak yang kurang
nyaman bagi siswa apalagi motivasi belajar siswa tentunya akan lebih berkurang
dari biasanya. Hal ini membuat guru, harus lebih berpikir lagi untuk
mempertimbangkan metode pembelajaran yang sesuai untuk dilaksanakan.
Pemilihan metode pembelajaran seharusnya berpengaruh lebih besar lagi terhadap
motivasi belajar siswa. Maka dari itu, pemilihan metode pembelajaran harus bisa
memuat keuntungan bagi siswa namun tetap memikirkan dampak negatifnya.
Metode pembelajaran yang akan dibahas adalah metode Blended
Learning. Menurut Graham (2005) menyebutkan Blended Learning secara lebih
sederhana sebagai pembelajaran yang mengkombinasikan antara pembelajaran
online dengan face-to-face (pembelajaran tatap muka).
Berdasarkan, pengamatan terhadap proses belajar mengajar di kelas XII
SMAN 1 Tenggarang. Proses belajar mengajar yang digunakan adalah metode
pembelajaran Blended Learning. Yang mana siswa disini mendapatkan materi
dengan pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) namun dengan system bergantian. Maksudnya, setiap hari siswa akan
masuk sekolah namun hanya setengah dari jumlah keseluruhan dalam kelas
tersebut yang masuk sekolah dan menggunakan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) sedangkan sisanya menggunakan pembelajaran daring (Dalam Jaringan)
dengan menggunakan aplikasi conference seperti Zoom. Dalam hal ini peneliti
ingin menguji apakah dengan menggunakan metode pembelajaran Blended
Learning ketika pandemi covid-19 ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
kelas XII SMAN 1 Tenggarang.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut.
a. Apakah pembelajaran daring (Dalam Jaringan) berpengaruh
signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Tenggarang?
b. Apakah pembelajaran luring (Luar Jaringan) berpengaruh signifikan
terhadap motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1 Tenggarang?
c. Apakah metode pembelajaran Blended Learning yang terdiri dari
pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan pembelajaran luring (Luar
Jaringan) berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa
kelas XII SMAN 1 Tenggarang?
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengaruh
Menurut Norman Barry, pengaruh adalah suatu tipe kekuasaan agar
bertindak dengan cara tertentu, terdorong untuk bertindak demikian,
sekalipun ancaman sanksi yang terbuka tidak merupakan motivasi yang
mendorongnya.
Merujuk dari pengertian pengaruh dari sumber yang telah diusulkan oleh
para ahli maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa makna dari pengaruh
adalah suatu hal yang abstrak yang tidak bisa dilihat tetapi bisa dirasakan
kegunaannya, keberadaannya untuk setiap individu yang menjalaninya.
Apabila motivasi belajar siswa meningkat dari biasanya maka model
pembelajaran yang diterapkan dapat kita katakan berpengaruh signifikan,
namun sebaliknya apabila motivasi belajar siswa tidak ada perubahan maka
model pembelajaran yang diterapkan dapat kita katakan tidak berpengaruh.
2. Metode Blended Learning
Metode Blended Learning adalah metode yang banyak digunakan ketika
masa pandemic seperti ini. Dalam hal ini metode blended learning
merupakan suatu metode yang menggunakan dua metode pembelajaran di
dalamnya yakni metode pembelajaran daring (Dalam Jaringan) dan metode
pembelajaran luring (Luar Jaringan) namun dengan system bergantian.
Dengan kata lain metode pembelajaran ini menggunakan pembelajaran kelas
tradisional yakni tatap muka di kelas dan pembelajaran berbasis teknologi
modern yakni menggunakan aplikasi conference.
Mengacu dari pembahasan diatas peneliti mengemukakan bahwa metode
blended learning memiliki tujuan yaitu mengembangkan dan meningkatkan
pembelajaran mandiri secara aktif oleh siswa dengan mengurangi jumlah
waktu untuk tatap muka di kelas. Sehingga tujuan akhirnya adalah mampu
meningkatkan pemahaman siswa mengenai materi yang disampaikan dengan
meningkatnya nilai mata pelajaran karena adanya motivasi belajar dari siswa
yang baik.
3. Peningkatan
Menurut seorang ahli bernama Adi S, peningkatan berasal dari kata tingkat
yang berarti lapis atau lapisan dari sesuatu yang kemudian membentuk
susunan. Tingkat juga dapat berarti pangkat, taraf, dan kelas.
Merujuk dari pengertian peningkatan diatas yang telah dikemukakan oleh
para ahli peneliti mengambil kesimpulan bahwa pengertian peningkatan ialah
suatu upaya yang dilakukan guna meningkatkan mutu pembelajaran siswa
agar bisa lebih baik dan berkualitas.
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar merupakan salah satu factor yang sangat menentukan
bagaimana pengaruhnya dalam suatu pembelajaran. Dimana siswa akan
belajar dengan baik jika ada sebuah factor pendorong yaitu salah satunya
motivasi belajar. Apabila siswa memiliki motivasi belajar yang baik maka
mereka akan belajar dengan sungguh-sungguh.
Maka peneliti mengemukakan bahwa motivasi belajar merupakan factor
pendorong terbesar yang ada dalam diri siswa itu sendiri yang mana dapat
memberikan siswa dorongan untuk belajar giat demi tercapainya tujuan
belajar dari siswa tersebut.
METODE PENELITIAN
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat yang dipilih sebagai penelitian adalah SMAN 1 Tenggarang.
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari tahap persiapan penelitian sejak 6
Desember 2020 hingga 14 Desember 2020
Jenis Kegiatan Tahun 2020
6 7 8 9 10 11 12 13 14
A. Persiapan Penelitian
1. Penyusunan Judul
2. Penyusunan Angket
B. Pelaksanaan Penelitian
1. Pengumpulan Data
2. Pengolahan Data
3. Analisis Data
4. Penyusunan Laporan
Penelitian
Tabel 1. : Jadwal Kegiatan Penelitian
2. Desain Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat dua variable, dimana dua variable
merupakan variable bebas (independent variable) X yaitu metode blended
learning yang terdiri dari pembelajaran daring dan pembelajaran luring
dan variabel terikat (dependent variable) Y yaitu motivasi belajar siswa.
Gambaran secara jelas dapat dilihat sebagai berikut:
X Y
DARING
LURING X Y
5. Instrumen Penelitian
Berikut ini instrument angket pengaruh metode blended learning
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII SMAN 1
Tenggarang.
Nama :
Kelas :
Petunjuk:
1. Bacalah angket dibawah ini dengan seksama!
2. Beri tanda () dan Pilihlah skala yang sesuai dengan anda!
Skala Pembelajaran Daring dan Luring:
1. Tidak Setuju
2. Ragu-Ragu
3. Setuju
4. Sangat Setuju
Skala Motivasi:
1. Tidak Termotivasi
2. Ragu-Ragu
3. Termotivasi
4. Sangat Termotivasi
No. Pernyataan Pilihan jawaban
1 2 3 4
1. Saat pembelajaran daring, saya tetap mengerjakan tugas
walaupun tidak ada guru yang membimbing
2. Saat pembelajaran daring, saya selalu merasa tertarik untuk
mempelajari materi yang disampaikan
3. Saat pembelajaran daring, saya selalu mencari referensi
lain agar pengetahuan yang di dapatkan lebih baik lagi
4. Saat pembelajaran daring, saya selalu semangat dan terus
optimis meskipun saya tidak puas dengan ilmu yang saya
dapatkan
5. Jika ada kesulitan untuk memahami materi Matematika,
saya akan bertanya kepada guru maupun teman
6. Saat pembelajaran daring, saya lebih banyak berdiskusi
dengan teman-teman melalui video conference agar
mendapat hasil belajar yang memuaskan
Tabel 2. Angket Pembelajaran Daring
No. Pernyataan Pilihan jawaban
1 2 3 4
1. Saat pembelajaran luring, saya tetap mengerjakan tugas
walaupun tidak ada guru yang membimbing
2. Saat pembelajaran luring, saya selalu merasa tertarik untuk
mempelajari materi yang disampaikan
3. Saat pembelajaran luring, saya selalu mencari referensi
lain agar pengetahuan yang di dapatkan lebih baik lagi
4. Saat pembelajaran luring, saya selalu semangat dan terus
optimis meskipun saya tidak puas dengan ilmu yang saya
dapatkan
5. Saat pembelajaran luring, saya lebih banyak berdiskusi
dengan teman-teman dengan berkelompok agar mendapat
hasil belajar yang memuaskan
6. Saat pembelajaran luring, saya lebih banyak mengerjakan
soal-soal tanpa disuruh oleh bapak/ibu guru
Tabel 3. Angket Pembelajaran Luring
No. Pernyataan Pilihan jawaban
1 2 3 4
1. Saat pembelajaran daring, Berapa skala nilai motivasi
belajar saya?
2. Saat pembelajaran luring, Berapa skala nilai motivasi
belajar saya?
Tabel 4. Motivasi Belajar
Dari bagian tersebut, dapat kita lihat bahwa cronbach’s alpha (α) > r
tabel. cronbach’s alpha yang di dapat adalah 0.763 sedangkan r tabel
sebesar 0.3882, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua item
pernyataan kuesioner untuk variable “pembelajaran daring” adalah reliabel
atau konsisten.
Berikut hasil uji reliabilitas pembelajaran luring:
Dari bagian tersebut, dapat kita lihat bahwa cronbach’s alpha (α) > r
tabel. cronbach’s alpha yang di dapat adalah 0.763 sedangkan r tabel
sebesar 0.3882, sehingga dapat kita simpulkan bahwa semua item
pernyataan kuesioner untuk variable “pembelajaran luring” adalah reliabel
atau konsisten.
2. Teknik Analisis Data
a. Uji Prasyarat Analisis Data
Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu melalui uji
Prasyarat statistic meliputi uji normalitas dan uji linearitas.
Uji Normalitas
Dalam penelitian ini kita akan melakukan uji normalitas
Kolmogorov smirnov pada unstandardized residual (RES_1)
pada pengaruh metode blended learning (pembelajaran daring)
terhadap peningkatan motivasi belajar.
d. Uji Hipotesis
a. Uji T (t-test)
Hipotesis penelitian Variabel Pembelajaran Daring adalah
𝐻0 : pembelajaran daring tidak berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII
𝐻1 : pembelajaran daring berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan motivasi belajar siswa kelas XII
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tersebut, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut.
a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data
menggunakan SPSS, untuk pengaruh variabel pembelajaran daring
terhadap motivasi belajar siswa mendapatkan hasil yang berpengaruh
signifikan.
b. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan analisis data
menggunakan SPSS, untuk pengaruh variabel pembelajaran luring
terhadap motivasi belajar siswa mendapatkan hasil yang berpengaruh
signifikan
c. Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa Metode Blended
Learning yang terdiri dari pembelajaran daring dan pembelajaran luring
berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa kelas
XII SMAN 1 Tenggarang.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, et.al. (2008). Blended e-learning design : Discussion of cultural issues. Journal
of Cyber Society and Education.17-32
Kaye & Thorne. (2003). Blended learning : how to integrate online and traditional
learning. Great Britain and the United States: Kogan Page Limited
http://repository.uin-suska.ac.id/15703/8/8.%20BAB%20III__2018227EI.pdf
http://eprints.umm.ac.id/59285/3/BAB%20II.pdf
https://eprints.uny.ac.id/21859/6/BAB%20II.pdf