GEOMETRI
Definisi
Segitiga (∆) adalah gabungan dari tiga ruas garis yang ditentukan oleh tiga buah titik yang
noncollinear.
Segitiga pada gambar 2.24 disebut ∆𝐴𝐵𝐶 , ∆𝐵𝐶𝐴 dan lain sebagainya. Masing-masing
titik 𝐴, 𝐵, dan 𝐶 pada segitiga disebut vertex dan secara keseluruhan kegita titik tersebut
̅̅̅̅, 𝐵𝐶
adalah vertice dari segitiga. 𝐴𝐵 ̅̅̅̅ , dan 𝐴𝐶
̅̅̅̅ adalah sisi segitiga. Titik 𝐷 berada di bagian
dalam segitiga, titik 𝐸 berada pada segitiga, dan titik 𝐹 berada di bagian luar segitiga.
Segitiga dapat dikategorikan berdasarkan panjang sisinya. Tabel 2.1 menyajikan masing-
masing jenis segitiga, hubungan antar sisinya yang kongruen.
Bukti :
Contoh 1
Dalam ∆𝑅𝑆𝑇 , : m∠𝑅 = 45° dan m∠𝑆 = 64°. Tentukan m∠𝑇
Solusi :
Dalam ∆𝑅𝑆𝑇 , m∠𝑅 + m∠𝑆 + m∠𝑇 = 180° , jadi 45° + 64° + m∠𝑇 = 180° . sehingga
109° + m∠𝑇 = 180 , maka m∠𝑇 = 71°
Teorema yang didapat dari teorema sebelumnya dikenal sebagai corollary dari teorema itu.
corollary, seperti teorema, harus dibuktikan sebelum dapat digunakan.
Corollary 2.4.2
Setiap sudut dari segitiga equilangular berukuran 60°.
Corollary 2.4.4
Jika dua sudut dari satu segitiga kongruen dengan dua sudut segitiga lainnya, maka sudut
ketiganya juga kongruen.
Saat sisi-sisi segitiga diperpanjang, setiap sudut yang dibentuk oleh sebuah sisi dan
perpanjangan dari sisi yang berdekatan adalah sudut luar segitiga seperti pada gambar
dibawah ini.
∠𝐴𝐶𝐷 adalah sudut exterior dari ∆𝐴𝐵𝐶. ∠𝐴 dan ∠𝐵 adalah 2 sudut exterior nonadjacent
untuk sudut exterior dari ∠𝐴𝐶𝐷
Corollary 2.4.5
Ukuran sudut exterior segitiga sama dengan jumlah dari kedua sudut interiornya yang
nonadjacent.
Garis atap sebuah rumah terlihat bentuk segitiga siku-siku ABC dengan 𝑚∠𝐶 = 90° .
Jika ukuran dari ∠𝐶𝐴𝐵 24° lebih besar dari pada ukuran ∠𝐶𝐵𝐴, lalu berapa besar masing-
masing sudut pada segitiga 𝐴𝐵𝐶?
2. Ukuran sudut exterior segitiga sama dengan jumlah ukuran dari dua sudut interiornya
yang nonadjacent (corollary 2.4.5). Buktikan !
3. Gunakan bukti tidak langsung untuk menetapkan teorema berikut: Segitiga tidak boleh
memiliki lebih dari satu sudut siku-siku.
4. Diketahui :
̅̅̅̅̅
𝑀𝑁 dan ̅̅̅̅
𝑃𝑄 berpotongan di 𝐾
∠𝑀 = ∠𝑄
Buktikan : ∠𝑃 ≅ ∠𝑁
Definisi
Poligon adalah bidang tertutup yang sisinya merupakan ruas garis yang berpotongan hanya
pada endpoints.
Poligon yang biasanya kita tinjau dalam modul ini adalah convex, ukuran sudut poligon
convex antara 0° dan 180°. Poligon covex ditunjukkan pada Gambar 2.28, sedangkan pada
Gambar 2.29 concave. Segmen garis yang menghubungkan dua titik pada poligon concave
dapat berisi titik-titik di bagian luar poligon. Jadi, poligon concave selalu memiliki
setidaknya satu sudut refleks. Gambar 2.30 menunjukkan beberapa gambar yang bukan
poligon sama sekali!
Tabel 2.3 menunjukkan beberapa nama khusus untuk poligon dengan jumlah sisinya.
Dengan bertambahnya jumlah sisi, semakin sulit untuk menghitung semua diagonal. Dalam
kasus seperti itu, rumus Teorema 2.5.1 paling nyaman untuk digunakan. Meskipun teorema
ini diberikan tanpa bukti.
Theorem 2.5.1
𝑛(𝑛−3)
Jumlah diagonal D dalam poligon dengan n sisi diberikan oleh rumus 𝐷 = 2
Theorem 2.5.2
Jumlah S dari sudut interior poligon dengan sisi n diberikan oleh 𝑆 = (𝑛 − 2) ∙ 180°.
Dengan catatan 𝑛 > 2 untuk semua poligon.
Bukti :
Tentukan pentagon 𝐴𝐵𝐶𝐷𝐸 pada Gambar 2.33 dengan segmen bantu (diagonal dari satu
simpul) seperti yang ditunjukkan.
Dengan sudut yang ditandai seperti yang ditunjukkan dalam segitiga 𝐴𝐵𝐶, 𝐴𝐶𝐷, dan 𝐴𝐷𝐸,
Untuk segilima 𝐴𝐵𝐶𝐷𝐸, dimana 𝑛 = 5, jumlah ukuran dari sudut interior adalah (5 − 2) ∙
180°, yang sama dengan 540 °.
POLIGON BERATURAN
Gambar 2.34 menunjukkan poligon yang, masing-masing, (a) equilateral, (b) equiangular,
dan (c) beraturan (kedua sisi dan sudut kongruen). Perhatikan garis tanda yang menunjukkan
sisi-sisi yang kongruen dan busur-busur yang menunjukkan sudut-sudut yang kongruen.
Definisi
Poligon beraturan adalah poligon yang equilateral dan equiangular.
Poligon pada Gambar 2.34 (c) adalah segilima beraturan. Contoh lain dari poligon beraturan
termasuk segitiga sama sisi dan persegi.
Berdasarkan rumusnya 𝑆 = (𝑛 − 2) ∙ 180° dari Teorema 2.5.2, ada juga rumus untuk
ukuran setiap sudut dalam poligon beraturan yang memiliki n sisi. Ini juga berlaku untuk
poligon equiangular.
Corollary 2.5.3
Ukuran 𝐼 dari setiap sudut interior dari poligon beraturan atau poligon equiangular dari 𝑛 sisi
(𝑛−2)∙180°
adalah 𝑙 = 𝑛
Corollary 2.5.4
Jumlah dari empat sudut interior segiempat adalah 360°.
Corollary 2.5.5
Jumlah ukuran sudut luar poligon, satu di setiap vertex, adalah 360°
Bukti corollary 2.5.5 :
Sebuah poligon dengan n sisi memiliki n sudut dalam dan n sudut luar, jika salah satu
dipertimbangkan di setiap simpul. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.36, sudut interior
dan eksterior ini dapat dikelompokkan menjadi pasangan sudut suplementary.
jumlah dari ukuran sudut interior adalah (𝑛 − 2) ∙ 180°
dengan kata lain,
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑟 + 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑒𝑥𝑡𝑒𝑟𝑖𝑜𝑟 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑠𝑢𝑝𝑙𝑒𝑚𝑒𝑛𝑡
Misalkan S adalah jumlah sudut exterior, maka :
(𝑛 − 2) ∙ 180 + S = 180𝑛
180𝑛 − 360 + S = 180𝑛
−360 + 𝑆 = 0
∴ 𝑆 = 360
Corollary 2.5.6
Ukuran 𝐸 dari setiap sudut eksterior dari poligon beraturan atau poligon equiangular dari n
360°
sisi adalah 𝐸 = .
𝑛
POLYGRAMS
Polygram adalah gambar berbentuk bintang yang dihasilkan jika sisi-sisi poligon convex
dengan lima atau lebih sisinya diperpanjang. Nama polygram berasal dari nama poligon yang
sisinya memanjang. Gambar 2.37 menunjukkan pentagram, heksagram, dan oktagram.
Dengan ditunjukkan sudut dan sisi yang kongruen, gambar-gambar ini adalah polgram
beraturan.
Soal 2.5
1. Diketahui :
̅̅̅̅ ̅̅̅̅ , ̅̅̅̅
𝐴𝐵 ‖𝐷𝐶 𝐴𝐷‖𝐵𝐶̅̅̅̅ , ̅̅̅̅ ̅̅̅̅
𝐴𝐸 ‖𝐹𝐶
Dengan ukuran sudut yang diketahui di gambar.
Tentukan : 𝑥, 𝑦 dan 𝑧
6. Diketahui :
Quadrilateral 𝑅𝑆𝑇𝑄
dengan sudut exterior ∠𝑠 pada 𝑅 dan 𝑇
Buktikan :
m∠1 + m∠2 = m∠3 + m∠4
DAFTAR RUJUKAN