Y’
P
C ( h,k) X’
O(0,0) X
D A
Kami mempunyai:
OA = OD + DA
atau
X=h+ x'
juga:
AP = AB + BP,
atau
Y=k+ y'
Oleh karena itu kita mempunyai persamaan translasi:
x=h + x’
y= k + y’
Hal ini cukup jelas, kemudian, jika kita mempunyai persamaan kurva dimana
garis-garis sumbu,sejajar dengan sumbu yang diberikan dengan titik awal di (h,
k) diperoleh dengan mengganti x dengan x ' +h dan y dengan y '+ k.
Contoh 1:
Tentukan persamaan lingkaran:
x2 + y2 – 6z + 2y - 6 = 0
210
contoh 2:
Mengeliminasi persaman pertama dari persaman berikut ini:
x2 + y2 -2x + 4y – 4 = 0
dengan x = x’ + h
dan y = y’ + k
subtitusi lagi:
x’ 2 + y’2 + 1 + 4 – 2 – 8 – 4 = 0,
akhirnya x’ 2 + y’2 = 9
+ – 2x + 4y- 4 = 0
( - 1 )2 + ( + 2)2 = 9
′
Diketahui -1=
′
Dan +2=
′
Atau = +1
′
Dan = -2
Maka h =1
K =-2
SOAL
1. Tentukan koordinat dari titik (1,3), (-2,5), dan (3, -2) dan melalui sumbu
translasi (1, -3)
2. Tentukan koordinat dari titik (-1, 2) ,(3,-2), dan (x,y) yang melalui sumbu
translasi (3, -2)
3. Tentukan persamaan garis x-2y – 6 = 0 danmelalui sumbu translasi (2, -2)
4. Tentukan persamaan kurva x2 + y2 -4x + 6y -12 =0 dan melalui sumbu
translasi (2,-3)
5. Tentukan persamaan kurva x2 + 2y2+ 2x- 12y + 17 = 0 dan melalui
sumbu translasi (-1, 3)
6. Tentukan persamaan dari kurva 3x2 – 4y2 – 16 y – 6x -25 = 0 dan melalui
sumbu translasi (1,2)
7. Dari soal diatas , mengubah persaman dari x2 + y2 -2x + 4y -3 =0
8. Dari soal diatas , mengubah persamaan konstanta dalam x dari x2 + 4y –
8y + 12 = 0
9. Tentukan nilai-nilai dari h dan k yang akan mengubah istilah konstan dari
: 2x – 3y – 4 = 0. adalah nilai yang diperoleh?
10. Dari translasi sumbu,kita memperoleh persamaan berikut :
( )² ( )²
a) + =1
b) ( − ) = 4 ( − )
( )² ( )²
c) − =1
212
Transformasi koordinat
78. Sumbu putar. Sekarang kita akan mengubah arah sumbu tanpa
mengubah titik asal. Kita putar sumbu melalui sudut Ф. OX dan OY
biarkan menjadi garis awal sumbu-sumbu koordinat OX’ dan OY’, satu
garis baru,dengan sudut dimana sumbu awal harus diputar, dengan titik
asal O, bertepatan dengan sumbu baru (gambar 80). Misalkan P menjadi
titik yang koordinat sebagai sumbu awal sehingga x = OA dan y = AP,
dan koordinat sumbu baru x’ = OB dan y’ = BP penurunan garis tegak
lurus dari B ke AP dan OX.
Y’ Y
X’
D B
O X
A E
Kemudian
x = OA
= OE – AE
= OE – DB
= OB cos Ф – BP sin Ф
= x’ cos Ф – y’ sin Ф
= AD + DP
= EB + DP
= OB sin Ф + BP cos Ф
= x’ sin Ф + y’ cos Ф
Atau:
∅
=
∅
Lalu:
Tan ∅ =
Sin ∅ =
Cos ∅ =
SOAL
1. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam dari : 3 − 4 -6 =
0
2. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam dari : 5 + 12 - 7
=0
3. Oleh sumbu putar, mengeliminasi bagian dalam dari : + -2 -
2 =0
4. Setelah sumbu yang diputar melalui 30 °, tentukan persamaan garis
3 -2 +6=0
5. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 °, tentukan persamaan garis
3 + 3 - 10 = 0
214
6. Setelah sumbu yang diputar melalui 90 °, tentukan persamaan
lingkaran + = 25
7. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 °, tentukan persamaan
lingkaran + =25
8. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 ° , tentukan persamaan kurva
= 6.
9. Setelah sumbu yang diputar melalui 45 ° , tentukan persamaan kurva
= 4.
10.Mengeliminasi persamaan dari =10
+ ′( cos ∅ + sin ∅)
+ ′ ( cos ∅ - sin ∅ )
+f=0
215
GEOMETRI ANALITIK
Selanjutnya :
B cos sin A C 2 sin 0
2 2
cos sin 2 ,
2 2
dan
cos 2 ( C ) sin 2 ,
atau :
sin 2 B .
cos 2 AC
Dalam contoh umum, kita membutuhkan nilai dari sin dan cos ,
untuk mensubtitusikan dalam rumus rotasi. Banyak nilai yang mudah ditentukan
dari perbedaan dari garis tengah sudut (Bagian 36) yaitu :
1 cos 2 ,
sin
2
1 cos 2 .
cos
2
B ,
tan 2
AC
Persamaan umum dari derajat kedua
A x B x C y Dx Ey F 0
2 2 2
Y
Y’ X’
X X
O
X’
Y’
Y
217
Dalam P titik asal 80, kita akan menunjukkan bagaimana jenis kerucut
mungkin ditentukan oleh hubungan tertentu di antara koefisien A, B, dan C.
Contoh 1
Hapus istilah dari : 5 −4 +2 =6
Di sini, A = 5, B = -4, danC = 2
Oleh karena itu :
−4 4
tan 2∅ = = −
5−2 3
Oleh karena itu :
4
sin 2∅ =
5
3
cos 2∅ = −
5
(Karena kita asumsikan ∅ sebagai akut dalam contoh ini, 2∅ demikian di
kuadran kedua.) Lalu:
3
1+ 8 4
sin ∅ = 5= =
2 10 5
3
1− 2 1
cos ∅ = 5= =
2 10 5
1 4 ′
1 ′
4 ′
4 ′
1
5 ′ − ′ −4 − +
5 5 5 5 5 5
′
4 ′
1
+2 + =6
5 5
atau
′ +6 ′ =6
Contoh 2
Hapus istilah xy dari: =
Di sini, A = 0, B = 1, danC = 0
Oleh karena itu :
1
tan 2∅ = =∞
0
Oleh karena itu :
2∅ = 90°
atau :
∅ = 45°
218
TRANSFORMASI KOORDINAT
substitusikan dalam persamaan awal, kita mempunyai:
′ ′ ′ ′
− + =
√2 √2 √2 √2
atau :
1 ′
( − ′)( ′ + ′) =
2
atau :
′
′ − =2
1. =4
2. 2 = −7
3. +3 −3 −4 =0
4. 5 −6 +5 −8 =0
5. +4 + =2
6. 3 −3 − = 10
7. + −5 −3 +6=0
8. −4 +4 −4 −2 +8=0
9. −2 +2 −2 =0
10. + −2 −4=0
11. −2 +2 =0
12. 8 + 12 + 17 − 20 = 0
13. +2 + +2 +6 =0
14. 3 +4 +6 +4 −1 =0
15. + 24 −6 − 30 = 0
80. Invariants; klasifikasi jenis conics. Dalam bagian ini kita akan tentukan
bagaimana menentukan sekilas, oleh hubungan tertentu antara tiga koefisien A,
B, dan C, jenis kerucut diwakili oleh persamaan
+ + + + + =0
Perhatikan persamaan di atas sehubungan dengan rumus rotasi:
′ ′
= cos ∅ − sin ∅
′
= sin ∅ + ′ cos ∅
219
GEOMETRI ANALITIS
Dan
F' = F
(Pada hubungan tiga relasi tidak diperlukan dalam masalah khusus kita.)
Kita akan menemukan beberapa hubungan yang menarik yang ada antara A, B,
C dan A ', B', C '.
Menambahkan persamaan (1) dan (3), kita memperoleh:
Atau :
Amati bahwa hubungan antara kuantitas prima, A '+ C', sama dengan hubungan
yang sama antara jumlah unprimed, A C + Kami menyebutnya A + C invarian.
Sekarang kita akan memperoleh dua invariants lainnya. Mengurangkan (3) dari
(1), kita memiliki:
Atau:
Amati bahwa (A - C) bukan merupakan invarian. Tetapi jika kita persegi (5),
tambahkan '2 ke sisi kiri dari persamaan, dan kemudian menambahkan nilai dari
B' B 2 dari (2) ke sisi kanan persamaan, kita memperoleh:
(A' – C')2 + B' 2 =
220
TRANSFORMASI KOORDINAT
Atau:
Atau:
tan 2ø =
diterapkan untuk persamaan derajat umum kedua. Kita tahu, dari Bagian 79,
bahwa 'B = 0. Oleh karena itu, persamaan yang dihasilkan dari derajat kedua
adalah:
Sekarang, jika salah satu A 'atau C' adalah nol, (8) mewakili parabola. Namun,
dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac = 0. Sekali lagi, jika A 'dan C' memiliki tanda
yang sama, (8) mewakili elips. Namun, dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac adalah
negatif. Akhirnya, jika A 'dan C' memiliki tanda yang berlawanan, (8)
merupakan hiperbola. Namun, dari (9), kita tahu bahwa b2 - 4ac adalah positif.
Proses ini juga reversibel.
Oleh karena itu kami memiliki:
Parabola : B2 – 4AC = 0
Ellipse : B2 – 4AC < 0
Hyperbola : B2 – 4AC > 0
221
GEOMETRI ANALITIS
Dalam rumus diatas, harus dipahami bahwa menurun dan kasus imajiner
disertakan.
Contoh
Klasifikasi : 3 -4 -2 + – –3=0
= 16 + 24
= 40
Oleh karena itu istilah hiperbola suatu.
CONTOH
Klasifikasikan :
1. 3 -2 + 4 -7 + 3 - 10 = 0
2. + - + – -6=0
3. 2 +4 + 2 = 9.
4. +3 - +2 – -4=0
5. 2 +4 + - 5 =0
6. 3 - 2 + -6 =0
7. 3 +3 – - 2 - 4 =0
8. ( + 2 )2 = 4
9. ( + 2 )2 =4.
10. + 3 -2 + - 3 = 0
222