Anda di halaman 1dari 4

Ver 00, 11 May 2014

Tips Fotografi

MUDAH BELAJAR STOP DAN EXPOSURE


Konsep Stop yang digunakan untuk mengatur Exposure merupakan salah satu warisan dari era analog yang
tetap relevan diterapkan pada fotografi digital. Pada mini e-Book kali ini anda akan diperkenalkan dengan
cara sederhana untuk memahami bagaimana pengaturan Exposure dengan mempertukarkan tiga parameter (ISO, Aperture, Speed) melalui konsep Stop.

Menunggu Sunset, P. Handeuleum


DX + 18-270mm @ 270mm, ISO 100, F/6.3, 1/2500s

BAGIAN I. Mengenal Dasar Konsep Stop

- 2 STOP

- 1 STOP

ISO 100, F/3.2, 1/400s

Istilah ini pada awalnya diterapkan untuk bukaan


atau Aperture lensa, yang sampai sekarang masih
sering disebut sebagai F-Stop. Pada perkembangannya istilah Stop juga diterapkan pada nilai
Exposure. Pergerakan naik +1 Stop bisa diartikan
foto menjadi lebih terang 2 kali, dan seterusnya.
Sebaliknya, turun -1 Stop berarti tingkat terang foto

+ 1 STOP

+ 2 STOP

menjadi setengahnya, dan seterusnya.


Pembahasan mengenai Exposure biasanya tidak
jauh dari skema Segitiga Exposure. Akan tetapi pada
artikel ini, kita akan menggunakan analogi yang
lebih sederhana dengan anak tangga. Naik anak
tangga berarti semakin terang, dan turun berarti
semakin gelap.

Catatan :
Untuk mempermudah memahami artikel ini, disarankan untuk juga mengacu ke mini e-book sebelumnya mengenai Tiga Faktor Exposure dan Langkah Mudah Meninggalkan Mode Auto yang bisa anda
download di website www.wdlens.net
Cakupan pembahasan Stop dan Exposure pada artikel ini lebih sesuai untuk skenario dengan Continuous
Light (semisal cahaya matahari atau lampu bohlam)

A. Konsep Stop dan Aperture


Pada era analog, penerapan istilah Stop
diartikan sebagai seberapa jauh aperture
lensa akan menghentikan cahaya. Berikut
ini gambaran sederhana korelasi konsep Stop
dan Aperture.
Sebagai contoh kita mulai dari F/4. Jika disebutkan untuk naik +1 Stop, artinya kita naik
1 anak tangga ke F/2.8 dan foto menjadi lebih
terang +1 Stop. Dari F/2.8, jika disebut naik
+2 Stop maka artinya naik 2 anak tangga ke
F/1.4, dan gambar menjadi lebih terang +2
Stop.

Catatan :
Demikian juga pada arah turun, dari F/1.4,
Faktor perkalian untuk tiap Stop adalah akar kuadrat 2
jika disebut turun -3 Stop, artinya kita turun
(sekitar 1.4), yang diturunkan dari rumus luas lingkaran
3 anak tangga ke F/4. Dan dari F/4, jika kita
turun -2 Stop, artinya turun lagi 2 anak tangga Parameter Aperture pada
ke F/8.
kamera digital umumnya
diatur dengan tingkat
ketelitian 1/3 Stop untuk
setiap klik pada dial

B. Konsep Stop dan ISO


Penerapan konsep Stop untuk ISO pada
dasarnya serupa, yaitu dua kali lebih terang
atau sebaliknya. Berikut ini gambaran sederhananya.
Sebagai contoh kita mulai dari ISO 400. Jika
disebutkan untuk naik +1 Stop, artinya kita
naik 1 anak tangga ke ISO 800 dan foto menjadi lebih terang +1 Stop. Dari ISO 800, jika
disebut naik +2 Stop lagi maka artinya naik 2
anak tangga ke ISO 3200, dan gambar menjadi lebih terang +2 Stop.
Demikian juga pada arah turun, dari ISO
3200, jika disebut turun -3 Stop, artinya kita
turun 3 anak tangga ke ISO 400. Dan dari ISO
400, jika kita turun -2 Stop, artinya turun lagi
2 anak tangga ke ISO 100.

Catatan :
Faktor perkalian pada ISO untuk tiap Stop adalah x 2
Parameter ISO pada kamera digital umumnya diatur
dengan ketelitian 1/3 Stop untuk setiap klik pada dial

C. Konsep Stop dan Speed


Untuk Shutter Speed juga tidak berbeda jauh
dengan dua sub bahasan sebelumnya. Peningkatan +1 Stop berarti kamera menangkap
cahaya dengan waktu 2 kali lipat, dan juga
sebaliknya. Berikut ini gambaran sederhana
mengenai Stop dan Shutter Speed.
Sebagai contoh kita mulai dari speed 1/250s.
Jika disebutkan untuk naik +1 Stop, artinya kita
naik 1 anak tangga ke 1/125s dan foto menjadi
lebih terang +1 Stop. Dari 1/125s, jika disebut
naik +2 Stop lagi maka artinya naik 2 anak
tangga ke 1/30s, dan gambar menjadi lebih
Catatan :
terang +2 Stop.
Faktor perkalian pada Shutter Speed untuk tiap Stop
Demikian juga pada arah turun, dari 1/30s, jika
adalah x 2
disebut turun -3 Stop, artinya kita turun 3 anak
Parameter Shutter Speed pada kamera digital umumntangga ke 1/250s. Dan dari 1/250s, jika kita
ya juga diatur dengan tingkat ketelitian 1/3 Stop untuk
turun -2 Stop, artinya turun lagi 2 anak tangga
setiap klik pada dial
ke 1/1000s.

BAGIAN II. Mempraktekkan Konsep Stop


Untuk bagian ini, disarankan untuk keluar rumah dan mencari obyek uji coba di sekitar teras rumah atau taman, sebagai contoh, anda bisa memotret bunga. Disarankan memilih obyek yang berada di tempat teduh,
atau tidak terkena sinar matahari langsung.
1. Persiapkan terlebih dulu kamera anda dengan
Mode Auto, dan ambil foto obyek (dan jangan gunakan Flash). Tekan tombol Play atau Review (biasanya
berupa segitiga menghadap kanan berwarna hijau)
untuk menampilkan foto yang baru saja diambil.
2. Selanjutnya tekan tombol info, display, atau atas/
bawah (sesuai seri kamera anda) untuk menampilkan data teknis pemotretan yang meliputi Aperture,
ISO, dan Shutter Speed. Silahkan mengacu ke buku
manual untuk tombol yang bisa digunakan.
3. Catat ketiga data teknis ini di kertas. Sebagai contoh
untuk foto yang penyusun ambil, diperoleh ISO 100,
F/5.6, dan Shutter Speed 1/250
4. Langkah selanjutnya, ubah Mode kamera anda
ke Manual, matikan Auto ISO, dan setting setiap
parameter sesuai dengan yang telah anda catat.
Gunakan Aperture, ISO, dan Shutter Speed yang
sama persis.

Bunga. FX + 70-200mm F/2.8


@ 200mm, ISO 100, F/5.6, 1/250s

5. Kalau foto anda dirasa terlalu gelap, naikkan salah


satu atau beberapa parameter yang diinginkan,
sesuai selera anda. Begitu juga jika terlalu terang,
turunkan seperlunya.

Langkah ke 6 dan selanjutnya adalah bagian yang paling penting. Mindset sederhana untuk mempelajari
Exposure adalah dengan membayangkan pergerakan pada anak tangga, seperti ilustrasi berikut. Jika ada
parameter yang naik +1 Stop, maka perlu diimbangi parameter lain turun -1 Stop. Jika ada parameter yang
turun -3 Stop, maka perlu diimbangi parameter lain dengan naik +3 Stop, dan demikian seterusnya.

6. Bayangkan anda menemui skenario dimana dibutuhkan gambar yang lebih sedikit noise. Sekarang anda
ganti parameter ISO, turunkan -1 Stop (atau 3 klik), dan imbangi dengan menaikkan Aperture atau Shutter Speed +1 Stop. Ambil gambar, dan lihat hasilnya ... seharusnya sama terang, tetapi dengan ISO yang
lebih rendah.
7. Sekarang bayangkan anda ingin menggunakan Aperture yang lebih sempit untuk mempertebal Depth of
Field. Untuk itu turunkan Aperture sejauh -3 Stop, dan imbangi dengan menaikkan ISO naik +2 Stop dan
Shutter Speed naik +1 Stop, atau sebaliknya. Ambil gambar, dan bandingkan hasilnya.
8. Selanjutnya bayangkan anda ingin membekukan pergerakan dengan menggunakan Shutter Speed
cepat, semisal dengan turun -3 Stop. Untuk mengimbangi, naikkan Aperture sejauh +2 Stop, dan ISO
sejauh +1 Stop (atau sebaliknya). Ambil gambar, dan bandingkan hasilnya.
9. Ulangi langkah yang serupa dengan 6, 7, dan 8 tetapi dengan sasaran obyek yang lebih berragam dan
skenario yang berbeda-beda. Terus, terus, dan terus ... kalau perlu sampai batere anda habis, hehehe.
Selamat, anda (seharusnya) sudah berhasil menguasai konsep Exposure dan Stop. Kalau belum, anda bisa
ulangi bagian praktek sampai lancar.
Selamat mencoba :)

Wahyu Dharsito
Penggemar fotografi dan penyusun beberapa buku bertema fotografi, diantaranya
Basic Photography : Perfect Shot, 50+ Trik dan Ide Foto, dan Basic Lighting for
Photography : Teknik dasar mengendalikan cahaya.
<< dharsito@gmail.com , wdlens.net , twitter : @w_dhars >>
Creative Commons, Attribution, Non Commercial. Anda dipersilahkan memperbanyak, mendistribusikan, mencampur-ulang, dengan menyebutkan sumber aslinya
untuk keperluan non komersial.

Anda mungkin juga menyukai