Anda di halaman 1dari 9

BORANG TUGAS

MKU BAHASA INDONESIA


MINGGU KEDUA
NAMA : SILVIA YULIANI
NIM : 20033100
JURUSAN : PENDIDIKAN FISIKA

1. Visualisasikanlah sejarah perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia (selanjutnya EBI). Produk visualisasi boleh berbentuk grafik, gambar,
diagram maupun bentuk-bentuk 2 dimensi lainnya.
JAWAB : sejarah ejaan bahasa Indonesia dimulai dari EJAAN VAN OPHUISJEN ini merupakan ejaan pertama yang diterbitkan pada
tahun 1901 ,ini masih dalam bahasa melayu, setelah itu ada pembaharuan ejaan yang di ubah oleh pemerintah,mulai dari EJAAN
REPUBLIC atau EJAAN SOEWANDI,EJAAN PEMBAHARUAN,EJAAN MELINDO,EJAAN LBK,EJAAN EYD,hingga yang terakhir
EJAAN BAHASA INDONESIA

2. Visualisasikanlah materi penulisan huruf dalam EBI. Produk visualisasi boleh berbentuk grafik, gambar, diagram maupun bentuk-bentuk 2
dimensi lainnya.
JAWAB :

 Huruf diftong yang berlaku antara lain: ai, au, ei, oi


 Lafal huruf “e” menjadi tiga jenis. Contohnya seperti pada lafal: petak, kena, militer
 Penulisan cetak tebal untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring, dan bagian-bagian karangan seperti judul,
bab, dan subbab.
 Huruf kapital pada nama julukan seseorang. Contohnya: Pak Haji Bahrudin
 Tanda elipsis (...) digunakan dalam kalimat yang tidak selesai dalam dialog.

3. Visualisasikanlah materi penulisan Kata dalam EBI. Produk visualisasi boleh berbentuk grafik, gambar, diagram maupun bentuk-bentuk 2
dimensi lainnya.
JAWAB : Diresmikan pemakaian huruf f, v, z, q, x. Contoh: frustasi, variabel, zakar, quran, xenofil

Diresmikan pemakaian huruf kapital dan huruf miring. Contoh: Kantor Urusan Agama (KUA)
Diresmikan penggunaan kata dasar, kata turunan, kata ulang, kata majemuk, kata ganti (ku, mu, -nya), kata depan (di-, ke-, dan,
dari), kata si dan sang, partikel dan akronim, angka, dan lambang bilangan.

Diresmikan penulisan unsur serapan. Contoh: editor

Diresmikan penggunaan tanda baca (, . ; : – _ ? ! ” ” /). Contoh: Hai! Apa kabar?

4. Visualisasikanlah materi pemakaian Tanda Baca dalam EBI. Produk visualisasi boleh berbentuk grafik, gambar, diagram maupun bentuk-
bentuk 2 dimensi lainnya.
JAWAB : Tanda Titik (.)

•Dipakai untuk mengakhiri singkatan yang belum resmi. Sebagai contoh, tanda ini ditaruh setelah yang merupakan singkatan yang
terhormat, hlm. yang merupakan singkatan dari halaman, ataupun a.n. yang merupakan singkatan dari atas nama.

•Tanda titik (.) tidak dipakai pada judul ataupun keterangan pengirim maupun tujuan pada surat.
Dipakai untuk membatasi singkatan pada gelar sarjana dengan bidang yang diambilnya, contohnya S.Pd yang merupakan sarjana
pendidikan.

Dipakai untuk mengakhiri angka ataupun huruf pada bentuk laporan ataupun tabel.

Dipakai dalam daftar pustaka sebagai pembatas antara keterangan yang satu dengan yang lain.

contoh: Knight, John. 2001. Wanita Ciptaan Ajaib. Bandung: Indonesia Publishing House.

Dipakai sebagai pembatas untuk angka atau bilangan ribuan ataupun kelipatannya dan dipakai pada pembatas jam dan menit dalam
hitungan waktu.

Contoh: Saat ini, jumlah penduduk Jakarta hampir menembus 11.000.000 jiwa.

Tanda Tanya (?)

Berfungsi sebagai penunjuk kalimat tanya, tanda tanya kerap menggantikan posisi tanda titik (.) di akhir kalimat. Hanya saja, jika (.)
lebih mengarah pada kalimat pernyataan, tanda tanya (?) cenderung mengarah pada kalimat yang bersifat pertanyaan.

Tanda Seru (!)

Tanda baca yang satu ini membentuk sebuah kalimat menjadi bersifat perintah atau seruan. Akan tetapi, penggunaan tanda seru (1)
juga biasa berfungsi untuk menegaskan, mengajak, atau memengaruhi seseorang.

Tanda Koma (,)

•Menjadi pemerinci dalam sebuah kalimat yang memiliki subjek, objek, maupun keterangan yang lebih dari dua. Pemakaiannya
selalu berada di akhir kata yang dirincikan. Khusus pada kata terakhir, pastikan (,) berada sebelum dan maupun atau yang menjadi
kata hubung.

Contoh: Ibu membeli ayam, telur, sayuran, dan bumbu dapur di pasar.

•Menjadi pemisah antara anak kalimat yang letaknya berada mendahului induk kalimat.

Contoh: Karena hujan lebat dan tidak membawa payung, Rina menjadi telat pulang ke rumah.
Menjadi pemisah antara petikan kalimat langsung dengan kalimat utama. Jika petikannya berada belakang pengujar, tanda koma (,)
diletakkan sebelum petikan langsung. Namun, jika petikan kalimat langsungnya mendahului pengujar, tanda koma (,) diletakkan di
akhir petikan, sebelum tanda kutip (“).

Contoh:

Melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub, ibu lantas berkata,“Kamu pasti tidak bawa payung.”

“Kamu pasti tidak bawa payung,” kata ibu saat melihat Andy tiba di rumah dengan kondisi basah kuyub.

Menjadi pemisah antara nama dengan gelar.

Contoh: Akhirnya, ia berhasil menjadi sarjana dan kini ia bergelar Ayuningtias, S.E.

Menjadi pemisah nama pengarang yang dibalik pada daftar

Menjadi pembatas antara satu keterangan dengan keterangan lain yang ada di catatan kaki.

Mengapit keterangan tambahan di dalam kalimat.

Tanda Titik Dua (:)

Dipakai untuk membatasi antara sebuah keterangan dengan rinciannya.

Contoh: Menjelang tahun ajaran baru, ibu sibuk membelikan kamu perlengkapan sekolah: seragam, sepatu, peralatan tulis, juga tas.

Dipakai dalam dialog pada naskah drama yang membatasi antara pengujar dan kalimat yang diucapkan.

Dipakai sebagai batas antara penerbit dengan kota penerbit dalam daftar pustaka.

Dipakai sebagai pembatas keterangan dalam tulisan yang bersifat

Tanda Titik Koma (;)


Pada dasarnya, tanda baca yang satu ini bersifat hampir sama dengan tanda koma (,) di dalam kalimat. Namun, titik koma (;) baru
digunakan jika ada dua penempatan tanda koma (,) yang salah satunya bersifat lebih tinggi daripada yang lain. Contohnya
pada kalimat majemuk yang memiliki rincian di dalamnya.

Tanda Hubung (-)

Dipakai sebagai penghubung antara kata-kata yang mengalami pengulangan.

Tanda Pisah

Seperti fungsi tanda koma (,); tanda baca yang satu ini juga dipakai sebagai pengapit keterangan tambahan dalam sebuah kalimat.

Menjadi pengganti kata sampai atau hingga dalam keterangan waktu.

Tanda Petik („…‟)

Dipakai mengapit istilah yang maknanya bersifat konotatif atau tidak sebenarnya.

Dipakai untuk mengapit makna kata yang memang dicantumkan dalam kalimat.

Tanda Kutip (“…”)

Dipakai untuk mengapit judul rubrik, judul makalah, bab buku, atau judul karangan lain yang berlum diterbitkan.

Contoh: Skripsinya berjudul “Analisis Perbandingan Dongeng-dongeng Nusantara dengan Cerita Rakyat dari Negara Lain”.

Dipakai sebagai pengapit kalimat

Tanda Garis Miring (/)

Sering dianggap sebagai tanda baca yang kurang formal, sebenarnya garis miring (/) punya peran penting dalam persuratan, yaitu
menjadi pembatas dalam nomor surat. Selain itu, pada dasarnya fungsi tanda baca ini adalah menggantikan kata tiap.
5. Visualisasikanlah materi unsur dalam EBI. Produk visualisasi boleh berbentuk grafik, gambar, diagram maupun bentuk-bentuk 2 dimensi
lainnya.
JAWAB :
Kaidah ejaan yang berlaku bagi unsur serapan itu adalah sebagai berikut.

Bagian 1: a, „ain, aa, ae, au, c, cc, ch, cch, ck, ç

Bagian 2: dad, e, ea, ee, ei, eo, eu, fa, f, gh, gain, gue

Bagian 3: ha, hamzah, i, ie, jim, kha, ng

Bagian 4: oe, oo, ou, ph, ps, pt, q,qaf,rh

Bagian : sin, a, ad, syin, sc, sch, t, a, th

Bagian 6: u, ua, ue, ui, uo, uu, v, wau, aw, x, xc

Bagian 7: x, xc, y, ya, z, zai, al, a


Bagian 8: Konsonan Ganda, -aat, -age, -ah, -al, -ant, -archy, -ary, -(a)tion, -(a)tie

Bagian 9: -eel, -ein, -i, -ic, -ical, -ile, -ism, -ist, -ive, -ief, -logue, -loog, -logy, -logie

Bagian 10: oid, -oide, -oir(e), -or, -eur, -ty, -teit, -, -ure, -uur, -wi, -wiyyah,

Anda mungkin juga menyukai