Anda di halaman 1dari 19

PENULISAN TANDA BACA,

SINGKATAN, SERTA AKRONIM

KELOMPOK 2
Albertus Mediyato B.
P323032
Moh Ibnu Irbath
P323037
Muh. Zakri Shazwan
P323042
Muliaramadhan
P323047
Rizki Tanciga
TANDA BACA

 PENGERTIAN
Tanda baca (atau pungtuasi) adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan
berperan untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan
juga intonasi serta jeda yang dapat di sewaktu pembacaan. Bisa juga dikatakan
bahwa pungtuasi adalah tanda grafis yang digunakan secara konvensional untuk
memisahkan berbagai bagian dari satuan bahasa tertulis. Aturan tanda baca
berbeda antarbahasa, lokasi, waktu, dan terus berkembang. Beberapa aspek
tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung pada
pilihan penulis.
TANDA BACA
 PENULISAN
1. Tanda Titik (.)
a. Tanda titik (.) digunakan pada akhir kalimat pernyataan.
Contoh:

Mereka duduk di sana. Mereka akan datang ke pertemuan itu. Tanda titik (.) digunakan di belakang angka atau huruf
dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
2. Patokan Khusus
...
b. Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
Pukul 03.25.10 (pukul 3 lewat dua puluh lima menit 10 detik)
03.25.10 (3 jam, 25 menit, 10 detik)
00.25.10 (25 menit, 10 detik)
00.00.10 (10 detik)
TANDA BACA
 PENULISAN
c. Tanda titik (.) digunakan dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhiran dengan tanda
tanya atau tanda seru), dan tempat terbit.

Contoh:

Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

d. Tanda titik (.) digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah.

Contoh:

Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau. Penduduk kota itu lebih dari 7.000.000 jiwa. Anggaran lembaga itu
mencapai Rp225.000.000.000,00.

2. Tanda Koma (,)

a. Koma (,) berfungsi untuk memisahkan anak kalimat atau hal-hal yang disebutkan dalam kalimat, juga untuk keperluan
singkatan, gelar, dan angka-angka.

Contoh:

Jika kamu bukan hewan, jin, atau setan, maka dengarkan apa yang gurumu katakan.

b. Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun, begitu, dan akan tetapi.

c. Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat dalam kalimat.

d. Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya yang membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga, atau marga.
TANDA BACA
 PENULISAN
3. Tanda Titik Koma (;)
a. Titik koma (;) berfungsi untuk menggantikan kata hubung dan memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
lain di dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Hari sudah malam; anak-anak masih membaca buku.
b. Titik koma (;) digunakan pada akhir perincian yang berupa daftar klausa.
Contoh:
Syarat penerimaan pegawai di lembaga ini adalah:
1) berkewarganegaraan Indonesia;
2) berijazah sarjana S-1;
3) berbadan sehat; dan
4) bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Titik koma (;) digunakan pada memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma
(,).
Contoh:
Agenda rapat hari ini meliputi
1) pemilihan ketua, sekretaris, dan bendahara;
2) penyusunan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan program kerja; dan
3) pendataan anggota, dokumentasi, dan aset organisasi.
TANDA BACA
 PENULISAN
4. Tanda Titik Dua (:)
a. Titik dua (:) berfungsi untuk mengawali penguraian suatu kalimat.
Contoh:
Mereka memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
b. Tanda titik dua digunakan diantara jilid, diantara bab dan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul, serta
nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda (-) hubung berfungsi untuk menghubungkan penggalan kata, kata ulang, rentang suatu nilai.
Contoh:
Kita harus pergi bersama-sama. Biar acara kita semakin seru.
b. Digunakan untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh:
di- smash, pen- tackle-an
6. Tanda Pisah (--)
a. Tanda pisah (--) berfungsi untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberi penjelasan di luar bangun
kalimat.
Contoh:
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau berusaha keras.
b. Tanda pisah (--) berfungsi untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang lain.
Contoh:
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang
alam semesta.
TANDA BACA
 PENULISAN
7. Tanda Tanya (?)
Tanda (?) tanya digunakan pada akhir kalimat tanya.
Contoh:
Siapa yang tadi mengetuk pintu?
8. Tanda Seru (!)
Tanda (!) seru digunakan untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh:
Mari kita dukung upaya pembebasan pengetahuan!
9. Tanda Elipsis (...)
Tanda elipsis (...) berfungsi untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan ada bagian yang dihilangkan.
Contoh:
Dalam Undang-undang Dasar 1945 disebutkan bahwa bahasa negara adalah ... Catatan:
1) Tanda elipsis didahului dan diikuti dengan spasi.
2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik, sehingga jumlah titik menjadi empat buah (....).
10. Tanda Petik ("...")
a. Tanda petik ("...") berfungsi untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh:
"Merdeka atau mati!" seru Bung Tomo dalam pidatonya. Menurut Pasal 31 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945, "Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan."
b. Tanda petik ("...") berfungsi untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, naskah, atau bab buku yang dirujuk dalam suatu kalimat.
Contoh:
Saya sedang membaca "Peningkatan Mutu Daya Ungkap Bahasa Indonesia" dalam buku Bahasa Indonesia Menuju Masyarakat Madani.
Makalah "Pembentukan Insan Cerdas Kompetitif" menarik perhatian peserta seminar.
TANDA BACA
 PENULISAN
11. Tanda Petik Tunggal ('...’)

a. Tanda petik tunggal (`) kutip satu berfungsi untuk mengapit petikan yang ada dalam petikan yang lain.

Contoh:
Tanya dia, "Kaudengar bunyi 'kring-kring' tadi?"

b. Tanda petik tunggal (`) kutip satu berfungsi untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata atau
ungkapan..

Contoh:

Pada saat itu, bahasa Melayu digunakan sebagai lingua franca 'bahasa perhubungan' di seluruh nusantara.
12. Tanda Kurung ((...))

Tanda kurung ((...)) berfungsi untuk menjelaskan suatu istilah yang belum banyak diketahui.

Contoh:

Dia memperpanjang surat izin mengemudi (SIM). Lokakarya (workshop) itu diadakan di Surabaya.

13. Tanda Kurung Siku ([...])

Tanda kurung siku ([...]) berfungsi untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan atas
kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang ditulis orang lain.

Contoh:

Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah bahasa Indonesia. Persamaan kedua proses itu
(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II [lihat halaman 35-38]) perlu dibentangkan di sini.
TANDA BACA
 PENULISAN
14. Tanda Garis Miring (/)

a. Tanda garis miring (/) digunakan dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.

Contoh:

Nomor: 7/PK/VII/2021 Jalan Kramat III/10 tahun ajaran 2020/2021

b. Tanda garis miring (/) digunakan sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.

Contoh:

mahasiswa/mahasiswi 'mahasiswa dan mahasiswi’

dikirimkan lewat darat/laut 'dikirimkan lewat darat atau lewat laut’

buku dan/atau majalah 'buku dan majalah atau buku atau majalah’

harganya Rp1.500,00/lembar 'harganya Rp1.500,00 setiap lembar’

c. Tanda garis miring (/) digunakan untuk mengapit huruf, kata, atau kelompok kata sebagai koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah
asli yang ditulis oleh orang lain..

Contoh:

Asmara/n/dana merupakan salah satu tembang macapat budaya Jawa. Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verchaar dicetak ulang beberapa kali. Dia
sedang menyelesaikan /h/utangnya di bank.

15. Tanda Penyingkatan atau Apostrof (')

Tanda penyingkatan atau apostrof (') digunakan untuk menunjukkan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam konteks tertentu.

Contoh:

Dia 'kan kusurati. ('kan = akan)

Mereka sudah datang, 'kan? ('kan = bukan)

Tahun '98 akan selamanya dikenang oleh mereka. ('98 = 1998)


SINGKATAN

• PENGERTIAN
Arti singkatan berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan
gabungan beberapa huruf yang disingkat dari suatu kata atau beberapa kata menjadi satu. Dalam
khazanah Bahasa Indonesia terdapat beberapa kata yang biasa disingkat dan termasuk ke dalam
singkatan baku.
Singkatan juga terkadang disebut sebagai ringkasan meski singkatan seringkali terdiri
dari gabungan huruf mati saja. Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
akronim adalah gabungan beberapa suku kata atau huruf yang dipendekkan dan dibaca sebagai
satu kata yang umum atau wajar.
SINGKATAN
• PENULISAN
1. Singkatan untuk Kebutuhan Surat dan Dokumen
Beberapa singkatan sudah sangat lumrah digunakan untuk kegiatan surat-menyurat serta pembuatan dokumen. Aturan
penulisan singkatan yang terdiri dari lebih dua huruf untuk pembuatan dokumen dan surat harus diberikan tanda titik di
belakang. Berikut contoh singkatan yang biasa digunakan:
a. ttd. = tertanda
b. dll. = dan lain-lain
c. hlm. = halaman
d. dkk. = dan kawan-kawan
e. sda. = sama dengan di atas
f. dsb. = dan sebagainya
g. yth. = yang terhormat
h. dst. = dan seterusnya
i. ybs. = yang bersangkutan
SINGKATAN

• PENULISAN
2. Singkatan Dua Huruf untuk Surat dan Dokumen
Singkatan untuk kegiatan surat-menyurat dan penulisan dokumen juga terkadang hanya terdiri
dari dua huruf saja. Untuk singkatan yang hanya terdiri dari dua huruf maka setiap akhir huruf
harus disertai tanda titik. Berikut contoh singkatan yang terdiri dari dua huruf:
a. s.d. = sampai dengan
b. u.p. = untuk perhatian
c. a.n. = atas nama
d. d.a. = dengan alamat
SINGKATAN
• PENULISAN
3. Singkatan dari Beberapa Kata Ditulis Kapital Semua
Beberapa kata yang disingkat menjadi satu kata ditulis menggunakan huruf besar semua atau huruf kapital di
setiap huruf awal susunan kata tersebut. Penulisan huruf kapital tidak perlu disertai dengan tanda titik setelah
huruf-hurufnya. Berikut ini beberapa singkatan yang ditulis menggunakan huruf kapital:
a. SD = Sekolah Dasar
b. SMA = Sekolah Menengah Atas
c. SMP = Sekolah Menengah Pertama
d. TK = Taman Kanak-Kanak
e. NKRI = Negara Kesatuan Republik Indonesia
f. PT = Perseroan Terbatas
g. NPWP = Nomor Pokok Wajib Pajak
h. KTP = Kartu Tanda Penduduk
SINGKATAN

• PENULISAN
4. Singkatan Pangkat, Nama Orang, Gelar
Nama orang, gelar dan juga pangkat bisa disingkat agar lebih ringkas dan diakhiri menggunakan tanda
titik sebagai tanda singkatan. Berikut beberapa contoh penggunaan singkatan untuk nama orang, gelar dan
juga pangkat:
a. dr. = dokter
b. Dr. = Doktor
c. Ahmad Yamin = Haji Ahmad Yamin
d. S.Si. = Magister of Sains
e. Sdr. Badri = Saudara Badri
AKRONIM

• PENGERTIAN
Beberapa akronim sudah sangat lazim di telinga masyarakat sehingga seringkali tidak disadari
sebagai bentuk akronim dari beberapa kata. Akronim bisa dituliskan memakai huruf kecil biasa maupun
huruf kapital.
Singkatan dan akronim sebenarnya hampir mirip jika dilihat dari segi kegunaannya untuk
memperpendek kata atau beberapa kata sehingga lebih ringkas. Namun akronim memiliki cara penggunaan
yang sedikit berbeda dari singkatan sebagai berikut:
AKRONIM
• PENULISAN
1. Akronim dari Beberapa Kata yang Digabung Menjadi Beberapa Suku Kata
Akronim umumnya dibuat dari gabungan beberapa kata yang kemudian disatukan menjadi beberapa suku
kata. Selain itu, akronim ini umumnya dipakai untuk menyebut nama organisasi, nama instansi, nama
provinsi atau nama daerah.
a. Kalbar = Kalimantan Barat
b. Bappenas = Badan Perencanaan Pembangunan Nasional
c. Bulog = Badan Urusan Logistik
d. Kemenkeu = Kementerian Keuangan
AKRONIM
• PENULISAN
2. Susunan Kata Nama Organisasi dengan Kapital di Semua Hurufnya
Nama organisasi atau instansi umumnya terdiri dari lebih satu kata. Menuliskan nama instansi dan
organisasi yang lengkap tentu merepotkan. Oleh karena itu dibuat akronim dari nama instansi dan organisasi
tersebut.
Akronim dari nama instansi dan organisasi ditulis menggunakan huruf kapital di setiap hurufnya.
Akronim juga dibuat susunan huruf awal setiap kata. Berikut contohnya:
a. BIN = Badan Intelijen Negara
b. BIG = Badan Informasi Geospasial
c. LAN = Lembaga Administrasi Negara
AKRONIM
• PENULISAN
3. Akronim dari Beberapa Kata Bukan Nama
Akronim juga dibuat dari susunan beberapa kata yang biasanya digunakan untuk menunjuk sebuah benda atau
objek yang nama objek tersebut cukup panjang sehingga disingkat dengan akronim.
Jenis akronim satu ini sangat umum digunakan di kehidupan sehari-hari sehingga banyak orang justru tidak tahu
kepanjangan akronim tersebut.
a. Pilkada = pemilihan kepala daerah
b. Pemilu = pemilihan umum
c. rudal = peluru kendali
d. Pemkab = Pemerintah Kabupaten
e. Jabodetabek = Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi
f. Walkot = Wali kota
g. Wagub = Wakil gubernur
h. Kades = Kepala Desa
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai