AKT.1.E
Notasi Ilmiah
Notasi Ilmiah
Sistem lambang (tanda) yang
Bersifat ilmu, secara
menggambarkan bilangan
ilmu pengetahuan
nada-nada dan ujaran
Notasi ilmiah
Ilmu tentang sistem lambing
(tanda) yang menggambarkan
bilangan nada atau ujaran
dengan tanda huruf.
Teknik Teknik Notasi Ilmiah
1. Kutipan
2. Foot Note (Catatan Kaki )
3. In Note
4. End Note
5. Daftar Pustaka
1.Kutipan
Kutipan Kutipan
Langsung Tidak Langsung
Pengambilalihan
pernyataan orang lain Pengungkapan kembali
secara apa adanya, sesuai maksud penulisan dengan
redaksi yang terdapat kata-katanya sendiri.
dalam sumbernya.
Contoh :“Argumentasi adalah
suatu bentuk retorika yang Nilai merupakan sesuatu
berusaha untuk mempengaruhi pandangan, berisi sesuatu yang
sikap dan pendapat orang lain, baik, diinginkan, dicita-
agar mereka itu percaya dan citakan, dan dianggap penting
akhirnya bertindak sesuai oleh masyarakat sehingga
dengan apa yang di inginkan mempengaruhi perilaku sosial
dari orang yang memiliki nilai
oleh penulis atau pembicara” tersebut (Nurseno,2004:3)
(Keraf,1983:3)
2.Catatan Kaki
Catatan kaki atau Foot note adalah catatan pada kaki halaman untuk
menyatakan sumber kutipan, pendapat buah pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar.
Contoh :
Henry Tarigan, Menulis Sebagai Suatu Aspek Keterampilan Berbahasa,
(Jakarta: Gramedia, 1988) ,h. 91.
3. In Note
In note merupakan notasi ilmiah dengan cara meletakkan sumber yang
dirujuk menyatu dengan teks yang dirujuk.
Contoh :
Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap
perkembangan jiwa anak, menurut Yule (1996: 178 – 180), perkembangan bahasa
dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap pralinguistik (pre-language
Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word or holophrastic, stage); (3)
tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage); dan ……
4. End Note
End note adalah notasi ilmiah dengan cara memberikan
keterangan sumber pernyataan yang dirujuk dan keterangan lainnya yang
ditempatkan di akhir sebuah karangan ilmiah sebelum daftar pustaka
Contoh :
Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun memperlakukan
anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass 1970 : 130).
5.Daftar Pustaka
Daftar pustaka adalah sebuah daftar yang berisi kumpulan-kumpulan
sumber bacaan atau sumber referensi karangan ilmiah yang tengah digarap
Misalnya:
Arsyad, Azhar. 2001. Dasar-dasar Penguasaan Bahasa Arab. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar Offset.
Tanda Baca
1. Tanda Titik (.)
2. Tanda koma (,)
3. Tanda Titik Koma(;)
4. Tanda Titik Dua (:)
5. Tanda Hubung (-)
6. Tanda Pisah (—)
7. Tanda Tanya (?)
8. Tanda Seru(!)
9. Tanda Elipsis(…)
10. Tanda Petik (“…”)
11. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
12. Tanda Kurung ((…))
13. Tanda Kurung Siku ([…])
14. Tanda Garis Miring (/)
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)
1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai di
Tanda titik dipakai pada akhir
kalimat pernyataan. belakang angka atau huruf Tanda titik dipakai untuk
dalam suatu bagan, ikhtisar, memisahkan angka jam, menit,
Misalnya: atau daftar. dan detik yang menunjukkan
Mereka duduk di sana. • Misalnya: waktu atau jangka waktu.
Dia akan datang pada • A. Bahasa Indonesia Misalnya:
pertemuan itu. • 1. Kedudukan pukul 01.35.20
• 2.Fungsi
2.Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan,
dalam kalimat majemuk (setara).
Misalnya:
Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.
Ini bukan milik saya, melainkan milik ayah saya.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.
Misalnya:
Kalau diundang, saya akan datang.
Karena baik hati, dia mempunyai banyak teman.
Agar memiliki wawasan yang luas, kita harus banyak membaca buku.
4. Tanda koma dipakai di belakang
kata atau ungkapan peng-hubung
antarkalimat
Misalnya: 6. Tanda koma dipakai di
Mahasiswa itu rajin dan pandai. dalam enulisan alamat
Oleh karena itu, dia memperoleh Misalnya:
beasiswa belajar di luar negeri.
Anak itu memang rajin membaca
Dekan Fakultas Kedokteran,
sejak kecil. Jadi, wajar kalau dia Universitas Indonesia, Jalan
menjadi bintang pelajar Salemba Raya 6, Jakarta
Surabaya, 10 Mei 1960
5. Tanda koma dipakai sebelum Tokyo, Jepang
dan/atau sesudah kata seru
Misalnya:
O, begitu?
Wah, bukan main!
Hati-hati, ya, jalannya licin!
7. Tanda koma dipakai untuk
memisahkan petikan langsung dari 10.Tanda koma dipakai di antara
bagian lain dalam kalimat. nama orang dan singkatan gelar
Misalnya: akademis yang mengikutinya
Kata nenek saya, “Kita harus berbagi Misalnya:
dalam hidup ini.”
B. Ratulangi, S.E.
8.Tanda koma dipakai untuk Ny. Khadijah, M.A.
memisahkan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam daftar pustaka.
11.Tanda koma dipakai sebelum
Misalnya:
angka desimal atau di antara rupiah
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik
Internasional. Jakarta: Restu Agung. dan sen yang dinyatakan dengan
angka.
9. Tanda koma dipakai di antara Misalnya:
bagian-bagian dalam catatan kaki atau 12,5 m
catatan akhir.
Misalnya: 27,3 kg
Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa
Baru Bahasa Indonesia, Jilid 2
(Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm.
25.
12. Tanda koma dipakai untuk 13. Tanda koma dapat
mengapit keterangan tambahan dipakai di belakang
atau keterangan aposisi. keterangan yang terdapat
Misalnya: pada awal kalimat untuk
menghindari salah baca/salah
Di daerah kami, misalnya, masih pengertian.
banyak bahan tambang yang
belum diolah. Misalnya:
Semua siswa, baik laki-laki Dalam pengembangan
maupun perempuan, harus bahasa, kita dapat
mengikuti latihan paduan suara. memanfaatkan bahasa
daerah.
Soekarno, Presiden I RI,
merupakan salah seorang pendiri Atas perhatian Saudara, kami
Gerakan Nonblok. ucapkan terima kasih.
3. Tanda Titik Koma (;)
1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai
pengganti kata peng-hubung untuk 3. Tanda titik koma dipakai pada
memisahkan kalimat setara yang satu dari akhir perincian yang berupa klausa.
yang lain di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Misalnya:
Syarat penerimaan pegawai di
Ayah menyelesaikan pekerjaan; Ibu
lembaga ini adalah
menulis makalah; Adik membaca cerita
pendek. (1) berkewarganegaraan Indonesia;
(2) berijazah sarjana S-1;
2. Tanda titik koma dipakai untuk (3) berbadan sehat; dan
memisahkan bagian-bagian pemerincian (4) bersedia ditempatkan di seluruh
dalam kalimat yang sudah menggunakan wilayah Negara Kesatuan Republik
tanda koma. Indonesia.
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju,
celana, dan kaus; pisang, apel, dan jeruk.
4. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu 3. Tanda titik dua dipakai dalam naskah
pernyataan lengkap yang diikuti drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
Misalnya: Ibu : “Bawa koper ini, Nak!”
Mereka memerlukan perabot rumah tangga: Amir : “Baik, Bu.”
kursi, meja, dan lemari.
Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang 4. Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid
atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat
kemerdekaan: hidup atau mati. dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul
suatu karangan, serta (d) nama kota dan
penerbit dalam daftar pustaka.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau Misalnya:
ungkapan yang memerlukan pemerian. Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
Misalnya: Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi
Cerpen Nusantara
a. Ketua : Ahmad Wijaya
Pedoman Umum Pembentukan Istilah.
Sekretaris : Siti Aryani Jakarta: Pusat Bahasa.
Bendahara : Aulia Arimbi
5. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung dipakai untuk menandai 4. Tanda hubung dapat dipakai untuk
bagian kata yang terpenggal oleh pergantian memperjelas hubungan bagian kata atau
baris. ungkapan.
Misalnya: Misalnya:
Parut jenis ini memudahkan kita me- ber-evolusi
ngukur kelapa. meng-ukur
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung 5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai
unsur kata ulang.
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai
Misalnya: dengan huruf kapital (se-Indonesia, se-Jawa
anak-anak Barat);
berulang-ulang b. ke- dengan angka (peringkat ke-2);
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung 8. Tanda hubung digunakan untuk menandai
tanggal, bulan, dan tahun bentuk terikat yang menjadi objek bahasan.
Misalnya: Misalnya:
11-11-2013 Kata pasca- berasal dari bahasa Sanskerta.
6. Tanda Pisah (—)
1. Tanda pisah dapat dipakai untuk 3. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk
membatasi penyisipan kata atau kalimat menegaskan adanya keterangan aposisi
yang memberi penjelasan di luar bangun atau keterangan yang lain.
kalimat.
Misalnya:
Misalnya:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan
Soekarno-Hatta—Proklamator
tercapai—diperjuangkan oleh bangsa itu Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi
sendiri. nama bandar udara internasional.