Anda di halaman 1dari 8

TANDA BACA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

1. EDO ENKA PUTRA PRADANA 3. OKY AHCMAD EFENDI


NIM : 1841150069 NIM : 1841150120

2. FARADILA NUR RIZQY HAMKA 4. RENI DWI LESTARI


NIM : 1841150119 NIM : 1841150037

PROGRAM STUDI SISTEM KELISTRIKAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2018
A.Tanda titik ( . )

 Dipakai pada akhir kalimat pernyataan

Contoh: Ibu memasak di dapur.

 Dipakai dibelakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
- Dibelakang angka, ikhtisar, dan bagan
Contoh: I. Jenis-jenis bunga
a. Mawar
b. Melati
c. Kamboja
 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Contoh: pukul 02.40.25 (pukul 2 lewat 40 menit 25 detik)

 Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul tulisan,
dan tempat terbit.
Contoh: Subroto, Ahmad. 1999. Surya. Malang: Gramedia

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
menunjukkan jumlah.
Contoh: Pendapatan bulan ini 3.000.000
B.Tanda koma ( , )

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Contoh: penggaris, pensil, dan penghapus merupakan peralatan menggambar.

 Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetepi, melainkan, dan
sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara)
Contoh: Dina ingin membeli roti sedangkan Doni membeli susu.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk
kalimatnya.
Contoh: Karena kerja keras, dia menjadi sukses.

 Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat,
seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun
demikian.
Contoh: Tomo murid yang patuh. Oleh karena itu, dia tidak pernah terlambat.

 Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah, aduh,atau
hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contoh: Tugasnya sudah selesai, Bu.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Contoh: Nina berkata, “ semua akan dikerjakan.”
 Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)
tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Contoh: Baron, Jalan Sukarno II/9, Kelurahan Kebumen, Kecamatan Mataram,
Malang 08128
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka.
Contoh: Hamzah, Ronal. 1928. Hubungan Internasional. Malang: Permata Indah

 Tanda koma dipakai diantara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan akhir.
Contoh: Adi Tara Sujadmoko, Pedoman Bahasa Indonesia, Jilid 3(Bandung: Pustaka
Bina, 1945), hlm 12.

 Tanda koma dipakai diantara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Contoh: Evan Dimas, S.H. , M

 Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka.
Contoh: 18,45 m

 Tanda koma dipakai untuk menggapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi.
Contoh: Tumbuhan, bunga melati, mempunyai banyak manfaat tersembunyi.

 Tanda koma dapat dipakai dibelakang keteranganyang terdapat pada awal kalimat
untuk menghindari salah baca/salah pengertian.
Contoh: Hadirin sekalian, dipersilahkan duduk

C.Tanda titik koma ( ; )

 Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain di dalam kalimat
majemuk.
Contoh: Hari ini panas; keringat bercucuran.

 Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Contoh: Syarat penerimaan pegawai adalah
1. Usia minimal 18 ;
2. Lulusan SMA/MA ;
3. Berbadan sehat ;dan
 Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian bagian perincian dalam kalimat
yang sudah mengunakan tanda koma
Contoh :
1. Pemilihana presiden ,wakil presiden,dan menteri ;
D.Tanda Titik dua

 Titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti perincian atau
penjelasan
Contoh :
 bahan bahan yang diperlukan : tepung,mentega,telur
 Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian

Contoh :
 Terdakwa : Heri
Saksi : Aldi
Pengacara : Edo
 Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan
Contoh :
 Alfina : ” Tutup pintu itu! “
 Tanda titik dua dipakai diantara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat
dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama kota dan
penerbit dalam data pustaka
Contoh :
 a. Trubus, XLIII, No. 8/2009: 9
b. Surah Al-Alaq: 1-5
c. Philippians 4 : 13
d. Dari pemburu ke Terapeutik : Antologi Cerpen Nusantara
e. Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa
E. Tanda Hubung (-)

1. Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian
baris.
Contoh:
 Petani itu berhasil membudidayakan be-
Ras organik
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh:
 Aldi memecahkan vas bungga hingga bercerai-berai
3. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang dinyatakan
dengan anggka atau mwnyam-bung huruf dalam kata yang dieja satu-satu
Contoh:
 Reni berulang tahun pada tanggal 24-11-2018
 P-e-n-g-u-r-u-s
4. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atau ungkapan.
Contoh:
 Ber-metamorfa
 Meng-hitung
 Dua-puluh-enam ribuan (26 x 1.000)
5. Tanda hubung dipakai untuk merangkai.
a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia,
se-Jawa Timur)
b) ke- dengan angka (Peringkat ke-3)
c) angka dengan –an (Tahun 1980 -an)
d) kata atau imbuhan dangan singkatan yang berupa huruf kapital
6. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa indonesia dengan unsur bahasa
daerah atau bahasa asing.

Contoh :

 fina me-backup data di komputer


7. Tanda hubung digunakan untuk menandai bentuk terikat yang menjadi objek
bahasan

Contoh:

 kata pasca- berasal dari bahasa sansekerta

F. Tanda Pisah (—)

1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh:

 Keberhasilan itu—saya yakin akan tercapai—jika kita mau berusaha keras.

2. Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau
keterangan yang lain.

Contoh:

 Soekarno-Hatta—Proklamator Kemerdekaan RI—diabadikan menjadi nama


jalan raya.

3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti
‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.

Contoh:

 Tahun 2017—2018

G. Tanda Tanya (?)

1. Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Contoh:

 Siapa bapak proklamator indonesia?

2. Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh:
 Di Indonesia terdapat 1.128 (?) suku bangsa.

H. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan
atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang
kuat.

Contoh:

 Alangkah indahnya pemandangan alam Indonesia!

I.Tanda Elipis (...)

 Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipn ada
bagian yang dihilangkan.
Contoh: Sebenarnya ... lebih indah dari segalanya.

 Tanda elipsis dipakai untuk ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Contoh: Maksud saya ... apa ... oh,baik, Pak.

J.Tanda petik (“...”)

 Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan,
naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh: “Apapun yang kau lakukan sangat membantu” ujar ibu.

 Tanda petik dipakai untuk mengapit judul sajak, lagu, film, sinetron, artikel, nas
kah,atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: “The NUN” merupakan film horor.

 Tanda petik dipakai untuk menggapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata
yang mempunyai arti khusus.
Contoh: Budi disebut “pahlawan” pada pertandingan bola.

K.Tanda petik tunggal ( ‘...’ )

 Tanda petik tunggal dipakai untuk menggapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain.
Contoh: Andi, “barusan ada yang teriak ‘tolong’ benarkah?”

 Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata
atau ungkapan.
Contoh: Realita ‘kenyataan’

L.Tanda kurung ((...))


 Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) wajib dibawa saat berkendara.

 Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
utama kalimat.
Contoh: Hotman Paris (pengacara) sangat profesional dalam bidangnya.

 Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau kata yang keberadaannya didalam
teks dapat dimunculkan atau dihilangkan.
Contoh: Indonesia kaya akan (sumberdaya) alam

 Tanda kurung dipakai untuk mengapit huruf atau angka yang digunakan sebagai
penanda perincian.
Contoh: Barang bawaan minggu depan: (a). .......
(b). .......
(c). ........

M. Tanda Kurung siku

1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai
koreksi atau tambahan atas kesalahan atau kekurangan di dalam naskah asli yang
ditulis orang lain.

Misalnya :

 Ulang tahun [proklamasi kemerdekaan] Republik Indonesia dirayakan secara


khidmat
2. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang
terdapat pada tanda kurung

Misalnya :

 Persamaan kedua proses itu(perbedaannya dibicarakan di dalam Bab II[lihat


halaman 35%38]) perlu dibentangkan disini.

N. Tanda Garis Miring

1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat,nomor pada alamat,dan penandaan
masa satu tahun terbagi dalam dua tahun takwin.

Misalnya :

o Nomor: 7/PK/II/2013
o Jalan Kramat III/10
o tahun ajaran 2012/1013
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan,atau,serta setiap
3. Tanda garis miring dipakai untuk mengapit huruf,kata,atau kelompok kata sebagai
koreksi atau pengurangan atas kesalahan atau kelebihan di dalam naskah asli yang
ditulis orang lain.

Misalnya :

 Buku Pengantar Ling/g/uistik karya Verhaar dicetak beberapa kali

O.Tanda penyingkat atau Apostrof(‘)

Tanda penyingkat dipakai untuk menunjukkan penghilang bagian kata atau bagian
angka tahun dalam konteks tertentu.

Misalnya :

 Dia’kan kusarati.(‘kan=akan)
 Mereka sudah datang ,’kan?('kan=bukan)
 Malam ‘lah tiba.(‘lah=telah)
 5-2-‘13(13=2013)

Anda mungkin juga menyukai