AKADEMIK
Miftah Widiyan Pangastuti, M.Pd.
Ejaan dan Tanda Baca
Makan.
Makan?
Makan!
Berbedakah maknanya?
Jadi, apa fungsi tanda baca?
Tanda Baca
1. Pengganti intonasi, nada, dan tekanan yang muncul
dalam ragam lisan.
2. Pedoman pembaca untuk memahami jalan pikiran
penulis.
Pemakaian Tanda Baca
A. Tanda Titik (.)
1. Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan.
Misal:
Ayahku tinggal di Salatiga.
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
Misal:
M.B.A. (Master of Business Administration)
Sdr. (Saudara)
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan
yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas
tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Misal:
a.n. (atas nama) d.a. (dengan alamat)
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan, sedangkan
dan sebagainya. Kata namun diletakkan di awal kalimat karena penghubung
antarkalimat, tetap diikuti dengan tanda koma.
Misal:
Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
Nugraha bukan anak saya, melainkan anak Pak Udin.
3a.Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat
tersebut mendahului induk kalimatnya.
Misal:
Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
Karena sibuk, ia lupa janjinya.
11. Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan dan keterangan
aposisi.
Misal:
Guru saya, Pak Agus, pandai sekali.
Desa Abdi, misalnya, masih banyak orang laki-laki
makan sirih.
12. Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhiran dengan tanda
tanya atau tanda seru, dan mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Misal:
"Dimana Saudara tinggal?" tanya Mustafa.
C. Tanda Titik Koma (;)
14
1. Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan
bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Misal:
Malam makin larut; kami belum selesai juga.
4. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan
halaman; (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau
(iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Misal:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin: 9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup:
Sebuah Studi, sudah terbit.
E. Tanda Hubung (-)
17 1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang sudah
terpisah oleh pergantian baris.
Misal:
... ada cara ba-
ru juga
Suku kata yang terdiri atas satu huruf tidak dipenggal supaya
jangan terdapat satu huruf saja pada ujung baris.
Tanda ulang (2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula,
dan tidak dipakai pada teks karangan.
(1) alam;
(3) modal.
a) alam;
c) modal.
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per,
atau nomor alamat.
Misal:
mahasiswa/mahasiswi
harganya Rp150,00/1embar
Jalan Sigma III/47
O. Tanda Penyingkat (Apostrof) (’)
28