Anda di halaman 1dari 3

1. Tanda Titik ( .

 Tanda titik digunakan di akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh: Kedua orang tuaku pergi ke Solo.

 Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
Contoh: 1. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
1.2.3 Grafik
Catatan: Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu
bagian atau ikhtisar jika angka atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam
deretan angka atau huruf.

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik untuk
menunjukkan waktu.
Contoh: 2.15.40 (2 jam, 15 menit, 40 detik)

 Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir
dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka.
Contoh: Asrori, Mohammad. 2008. Psikologi Pembelajaran. Bandung:
Wacana Prima

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.


Contoh: Gempa bumi yang terjadi kemarin malam menewaskan 2.857 orang.

 Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau


kelipatannya yang tidak menunjukkan juumlah.
Contoh: Saya lahir pada tahun 2004 di Medan.

 Tanda titik tidak dipakai di akhir judul yang merupakan kepala karangan atau
kepala ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh: Perayaan Idul Fitri di Kota-kota Besar.

 Tanda titik tidak dipakai di belakang (1) alamat pengirim dan tanggal surat
atau (2) nama dan alamat penerima surat.
Contoh: Jalan Sei Mencirim
Binjai
18 April 2021

Yth. Sdr. Mulyono


Jalan Setia Sejahtera 44
Medan
2. Tanda Koma ( , )

 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau


pembilangan.
Contoh: Ina menerima sebuah paket berisi kalung, gelang, dan jepit rambut.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara dari kalimat
setara yang berikutnya, yang didahului oleh kata seperti, tetapi, dan
melainkan.
Contoh: Putri bukan kakak saya, melainkan kakak Nisa.

 Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dan induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Agar memiliki tubuh yang sehat, kita harus mendapat istirahat yang
cukup.

 Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara


kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena
itu, jadi, dengan demikian, lagi pula, meskipun, dan tetapi.
Contoh: Akan tetapi, dia harus tetap bertanggung jawab.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seru, seperti ya, wah, dan aduh,
atau kata-kata yang digunakan sebagai sapaan seperti Bu, Dik, atau Mba dari
kata lain yang terdapat dalam kalimat.
Contoh: Wah, sudah lama tidak bertemu ya, Bu.

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
Contoh: Nenek berpesan, “jangan pernah keluar saat menjelang maghrib.”

 Tanda koma dipakai di antara (1) nama alamat, (2) bagian-bagian alamat, (3)
tempat dan tanggal, dan (4) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan.
Contoh: Dokumen ini dialamatkan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 15,
Jalan Sekolah Pembangunan, Medan.

3. Tanda Titik Koma ( ; )


 Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat yang setara dan
sejenis.
Contoh: Hari sudah sore ; anak-anak belum pulang dari sekolah.

 Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara dalam suatu
kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Bapak menyelesaikan pekerjaannya ; Ibu membersihkan dapur ;
Kakak menyelesaikan tugas sekolah.
 Tanda titik koma digunakan pada akhir pernyataan perincian dalam kalimat
berupa kelompok kata atau frasa.
Contoh: Syarat penerimaan beasiswa ini adalah:
(1) Memilki ijazah SMA;
(2) Memilki riwayat prestasi;
(3) Memilih Perguruan Tinggi Kedinasan;
(4) Mampu berbahasa asing.

4. Tanda Titik Dua ( : )


 Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap dan diikuti
perincian atau penjelasan.
Contoh: Hanya ada dua pilihan rasa: asin atau manis

 Tanda titik dua dipakai setelahh kata atau ungkapan yang membutuhkan
pemerian.
Contoh: Narasumber: Sri Wahyuni, M.Hum
Pemandu: Imran Hakim
Pencatat: Farida safira

 Tanda titik dua digunakan dalam teks drama setelah kata yang menunjukan
pemain dalam percakapan.
Contoh: Ibu: “Mau kemana Danu? Ibu lihat kamu sibuk sekali.”
Danu: “Danu mau kerja kelompok dirumah Amir, Bu.”
Ibu: “Segera pulang jika telah selesai ya!”

 Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan merupakan
perlengkapan yang melengkapi atau mengakhiri pernyataan.
Contoh: Kita memerlukan kertas buram, lem, gunting, dan spidol.

 Tanda titik dua digunakan di antara (a) Jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kotab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan serta
(d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Contoh: - Tempo, III (2003), 65: 8
- Surah Yasin: 22
- Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
- Pedoman Umum Pembentukan Istilah Edisi Ketiga, Jakarta: Pusat
Bahasa
 Tanda titik dua dipakai untuk menandakan perbandingan
Contoh: Perbandingan anak yang menyukai pelajaran Bahasa Inggris dan tidak
menyukai pelajaran Bahasa Inggris ialah 1:2

Anda mungkin juga menyukai