PENDAHULUAN
Maka dari itu dalam makalah ini, penulis akan memaparkan bagaimana tata
bahasa yang benar tentang kata serapan dan tanda-tanda baca, sehingga kita
memahami dan dapat menerapkan aturan berbahasa yang baik dan benar dalam
kehidupan sehari-hari terlebih dalam acara-acara resmi.
1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar kita semua lebih memahami tentang tata bahasa
Indonesia dengan baik dan benar. Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari agar dalam setiap komunikasi, kita akan dipermudah dengan adanya
satu bahasa yang baku dan dapat dimengerti oleh setiap golongan masyarakat
Indonesia serta mempermudah dalam mencari referensi, karena segala hal tentang
kata serapan dan penggunaan tanda baca telah terangkum dalam satu makalah ini.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Contoh:
Contoh: Irwan S. Gatot
Contoh:
Dr. (doktor)
2
Kol. (kolonel)
Bpk. (bapak)
Contoh:
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan waktu atau jangka waktu.
Contoh:
Contoh:
3
h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan
ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang.
Contoh:
Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp350,00
Contoh:
Sistem Acara
Contoh:
Contoh:
4
c. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk
kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimatnya.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Oh, begitu.
5
h. Tanda koma dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian
alamat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau
negeri yang ditulis berurutan.
Contoh:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
33,5 m
6
n. Tanda koma dipakai untuk menghindari salah baca di belakang
keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh:
Bandingkan dengan:
Contoh:
Contoh:
Contoh:
7
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Contoh:
Contoh:
Umar :"Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
d. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan
anak judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34 : 7
8
2.2.5 Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
Contoh:
p-e-n-g-u-r-u-s
8-4-1973
se-Indonesia
hadiah ke-2
9
tahun 50-an
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
Contoh:
Contoh:
Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga
pembelahan atom—telah mengubah konsepsi kita tentang alam
semesta.
1919–1921
Medan–Jakarta
10
d. Tanda pisah en (–) tidak dipakai bersama perkataan dari dan antara,
atau bersama tanda kurang (−).
Contoh:
Contoh:
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bagaimanapun juga penggunaan tanda baca yang baik & benar sangat
penting dalam menulis artikel. Bayangkan jika kita membaca sepuluh paragraf
tanpa titik atau koma, akan sangat membingungkan bukan? Apalagi ketika kita
hanya bisa mendengar dan dibacakan. Tidak hanya untuk mendukung keterbacaan
penggunaan tanda baca yang benar sangat berpengaruh terhadap kualitas tipografi
artikel tersebut. Beberapa contoh tanda baca yang sering digunakan tetapi tidak
umum seperti titik, koma, tanda seru & tanda Tanya. Mungkin kita kurang
mempedulikan penggunaan tanda baca tersebut. Memang cukup merepotkan jika
kita mengimplementasikan pada tiap artikel, tetapi itulah seni dalam tipografi.
Tidak ada salahnya berusaha tampil “sempurna” dalam artian kita menggunakan
kaidah-kaidah penulisan secara benar.
3.2 Saran
Setelah kita mempelajari dan membahas makalah ini, kita diharapkan agar
dapat menggunakan tanda baca dengan baik dan benar.
12