LIGA FEBRINA,M.pd.
DISUSUN OLEH:
PELITA INDONESIA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Bahasa Indonesia”
ini dengan baik. Kami juga sangat berterima kasih kepada Ibu Muharrina Harahap, S.S,
M.Hum yang telah membimbing kami dalam menyusun makalah ini.
Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui mengenai bahasa
Indonesia tanda baca serta penggunaannya baik di dalam proses pembelajaran maupun
di dalam kehidupan sehari-hari.
Tidak ada manusia yang sempurna. Kami menyadari masih terdapat banyak kesalahan
yang tanpa sengaja dibuat, baik kata maupun tata bahasa di dalam makalah ini. Untuk
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan
makalah kami. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penulis,
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………
…………… i
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………
… ii
BAB
I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………
……. 1
1.1 Latar
Belakang…………………………………………………………………………………………..
1
1.2 Identifikasi
Masalah…………………………………………………………………………………… 2
1.3 Pembatasan
Masalah…………………………………………………………………………………… 2
1.4 Rumusan
Masalah………………………………………………………………………………………. 2
1.5 Tujuan
Penulisan………………………………………………………………………………………… 2
BAB II
PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………
. 3
BAB III
PENUTUP…………………………………………………………………………………………
…. 9
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan
Makalah ini disusun agar kita semua lebih memahami tentang tata bahasa Indonesia
dengan baik dan benar. Sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar dalam
setiap komunikasi, kita akan dipermudah dengan adanya satu bahasa yang baku dan dapat
dimengerti oleh setiap golongan masyarakat Indonesia serta mempermudah dalam mencari
referensi, karena segala hal tentang kata serapan dan penggunaan tanda baca telah terangkum
dalam satu makalah ini. Dan ini juga akan dipersentasikan dikelas dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia. Serta penyusun mengharapkan dengan makalah ini dapat menyadarkan kepada
seluruh masyarakat Indonesia tentang bagaimana pentingnya penggunaan tata bahasa yang
benar, sehingga selanjutnya
BAB II
PEMBAHASAN
d. Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada
singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik.
Contoh:
dll. (dan lain-lain)
dsb. (dan sebagainya)
tgl. (tanggal)
hlm. (halaman)
e. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan
waktu atau jangka waktu.
Contoh:
Pukul 7.10.12 (pukul 7 lewat 10 menit 12 detik) 0.20.30 jam (20 menit, 30 detik)
f. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh: Kota kecil itu berpenduduk 51.156 orang.
g. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah.
Contoh:
Nama Ivan terdapat pada halaman 1210 dan dicetak tebal.
Nomor Giro 033983 telah saya berikan kepada Mamat.
h. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan
ketatanegaraan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi maupun di dalam akronim
yang sudah diterima oleh masyarakat.
Contoh:
DPR (Dewan Perwakilan Rakyat)
SMA (Sekolah Menengah Atas)
PT (Perseroan Terbatas)
WHO (World Health Organization)
UUD (Undang-Undang Dasar)
SIM (Surat Izin Mengemudi)
Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional)
i. Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Contoh:
Cu (tembaga)
52 cm
l (liter)
Rp350,00
j. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau kepala
ilustrasi, tabel, dan sebagainya.
Contoh:
Latar Belakang Pembentukan
Sistem Acara
Lihat Pula
b. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Contoh:
Ketua : Borgx
Wakil Ketua : Hayabuse
Sekretaris : Ivan Lanin
Wakil Sekretaris : Irwan Gatot
Bendahara : Rinto Jiang
c. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam
percakapan.
Contoh:
Borgx :"Jangan lupa perbaiki halaman bantuan Wikipedia!"
Rex : "Siap, Boss!"
d. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan
ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah terbit.
e. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
f. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang
mengakhiri pernyataan.
Contoh: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
a. Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang.
Contoh:
anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan
Tanda ulang singkatan (seperti pangkat 2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula,
dan tidak dipakai pada teks karangan.
b. Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
Contoh:
- p-e-n-g-u-r-u-s
- 8-4-1973
c. Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan.
Bandingkan:
ber-evolusi dengan be-revolusi
dua puluh lima-ribuan (20×5000) dengan dua-puluh-lima-ribuan (1×25000).
Istri-perwira yang ramah dengan istri perwira-yang ramah
d. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan (a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai
dengan huruf kapital; (b) ke- dengan angka, (c) angka dengan -an, (d) singkatan berhuruf
kapital dengan imbuhan atau kata, dan (e) nama jabatan rangkap.
Contoh:
se-Indonesia
hadiah ke-2
tahun 50-an
ber-SMA
KTP-nya nomor 11111
sinar-X
Menteri-Sekretaris Negara
e. Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa
asing.
Contoh:
di-charter
pen-tackle-an
BAB III
PENUTUP
Bagaimanapun juga penggunaan tanda baca yang baik & benar sangat penting dalam
menulis artikel. Bayangkan jika kita membaca sepuluh paragraf tanpa titik atau koma, akan
sangat membingungkan bukan? Apalagi ketika kita hanya bisa mendengar dan dibacakan.
Tidak hanya untuk mendukung keterbacaan penggunaan tanda baca yang benar sangat
berpengaruh terhadap kualitas tipografi artikel tersebut. Beberapa contoh tanda baca yang
sering digunakan tetapi tidak umum seperti titik, koma, tanda seru & tanda Tanya. Mungkin
kita kurang mempedulikan penggunaan tanda baca tersebut. Memang cukup merepotkan jika
kita mengimplementasikan pada tiap artikel, tetapi itulah seni dalam tipografi. Tidak ada
salahnya berusaha tampil “sempurna” dalam artian kita menggunakan kaidah-kaidah
penulisan secara benar.
DAFTAR PUSTAKA
Badudu, J.S. 1983. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar. Jakarta: Gramedia.
Effendi, S. 1995. Panduan Berbahasa Indonesia Dengan Baik dan Benar. Jakarta: Pustaka Jaya.
http://www.ardianzzz.com/tanda-baca.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca
http://gomsinaga.blogspot.com/2010/01/tugas-bahasa-indonesia-makalah.html
http://pendisetiyo.blogspot.co.id/2016/06/makalah-pemakaian-tanda-baca-
dalam.html