Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Pemakaian Tanda Baca

MATA KULIAH
BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH
MARLENI
ABDUL ROHIMIN
JAWARIAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


MAMBAUL ULUM
2021/2022

1
KATA PENGANTAR
Assalamu alaikum wr.wb

Alhamdulillahirabbil alamin, Segala puji bagi Allah, atas Rahmat dan Karunia-Nya
Penyusun diberi kemampuan untuk menyelesaikan makalah tentang Pemakaian Huruf ini sampai
selesai. Ucapan Salam dan Keselamatan kepada Rasulullah SAW, para Sahabat dan Sahabiah,
yang garis hidupnya telah memberikan teladan yang tak habis-habisnya untuk ditelaah. Semoga
kita cukup diberi keberuntungan hidup yang penuh Rahmat dengan meneladani para teladan
terbaik dari seluruh Umat tersebut. Dalam makalah ini Penyusun akan membahas tentang Tata
Cara Pemakaian Tanda Baca yang meliputi Macam-macam penggunaan huruf dalam kata
ataupun kalimat, cara pemenggalan kata, pemakaian huruf kapital, pemakaian huruf miring, dan
berbagai macam penulisan kata. Dalam penyusunan makalah ini Penyusun banyak memperoleh
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada teman teman yang sudah memberikan konstribusinya dalam penyelesaian makalah
ini. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
sebab itu, penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga
dengan terselesaikannya makalah Pemakaian Tanda Baca ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang ................................................................................... 1

Masalah Rumusan .............................................................................. 1

Masalah Tujuan Penulisan.................................................................. ...1

BAB II PEMBAHASAN

BAB II PEMBAHASAN
A. Tanda Titik (.) ............................................................................5
B. Tanda Koma (,) .......................................................................... 5
C. Tanda Seru (!).............................................................................6
D. Tanda Titik Koma (;) ..................................................................6
E. Tanda Titik Dua (:) .....................................................................6
BAB III PENUTUP
F. Tanda Hubung (-) .......................................................................6
G. Tanda Elipsis (…) .......................................................................7
KESIMPILAN............................................................................ 8
H. Tanda Tanya (?) ..........................................................................7
I. Tanda Kurung () .........................................................................7
DAFTAR
K. TandaPUSTAKA
Petik (“…”) ......................................................................7
L. Tanda Petik Tunggal (‘..’) ............................................................8
M. Tanda Garis Miring (/) ...............................................................8
N. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘) ..................................................8
O. Tanda pisah (--)...........................................................................8

3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebuah bahasa berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan,informasi, dan teknologi.
Rasa ingin tahu manusia yang menyebabkanperkembangan ilmu-ilmu yang telah dimiliki
manusia. Bahasa pun ikutberkembang mengikuti perkembangan manusia. Bahasa bukanlah
sesuatu yangmati, tetapi bahasa bisa berkembang sesuai perkembangan pemikiranpenggunaanya.
Bahasa digunakan manusia untuk berkomunikasi dalam kehidupansehari-hari. Keberadaan
bahasa sangat penting bagi kehidupan manusia. Denganbahasa manusia dapat menyampaikan
informasi atau berita, fakta, pendapat, danlain sebagainya. Manusia dapat berkomunikasi dengan
siapa saja menggunakanbahasa, baik secara langsung maupun tidak langsung. Tanpa adanya
bahasa,interaksi dan segala macam kegiatan dalam masyarakat akan lumpuh. Jadipenggunaan tanda
baca juga diperlukan sebagai pelengkap sempurnana bahasatulis.
 
Kami pun membuat sebuah makalah tentang Penulisan Tanda Baca.Makalah ini berisi cara
menggunakan tanda baca didalam sebuah tulisan.Diharapkan dengan makalah ini dapat dengan
mudah memberikan pemahamantentang penulisan huruf dan kata yang benar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu tanda tanda titik ?


2. Apa itu tanda tanda koma ?
3.? Apa itu tanda tanda seru ?
4. Apa itu tanda tanda titik koma?
5. Apa itu tanda tanda titik dua ?
6. Apa itu tanda tanda hubung ?
7. Apa itu tanda tanda elipsis ?
8. Apa itu tanda tanda tanya ?
9. Apa itu tanda tanda kurung ?
10. Apa itu tanda tanda kurung siku ?
11. Apa itu tanda tanda petik ?
12. Apa itu tanda tanda peti tunggal ?
13. Apa itu tanda tanda garis miring ?
14. Apa itu tanda tanda penyingkat atau apostrof ?
15. Apa itu tanda tanda pisah ?

 1.3 Manfaat
Ada berbagai manfaat yang kami dapat dari pembuatan makalah Penulisan tanda baca ini.
Makalah ini dapat memudahkan pemahaman tentangpenulisan huruf dan kata yang baik dan
benar. Diharapkan pula dapat memberikanmanfaat untuk mengembangkan ilmu bagi pembaca
dan bagi kami sendiri.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tanda Titik (.)
1. Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan
atau seruan. Contoh:
Ayahku tinggal di Dubai.
2. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam
satubagan, ikhtisar, atau daftar.
Contoh:
A) I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Batasan Masalah
II. Pembahasan
A. Perkembangan Bahasa Indonesia
B. Kedudukan Bahasa Indonesia
III. Penutup
A. Simpulan
B. Saran
B) I. Patokan Umum
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2Tabel
1.2.3 Grafik
3. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit,

dan detik yang menunjukan waktu atau jangka waktu.


Contoh: Pukul 05.06.30 (pukul 5 lewat 6 menit 30 detik)
4. Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukan jumlah.
Contoh: Penduduk kota itu lebih dari 9.000.000

B. Tanda Koma (,)


1. Tanda koma dipakai untuk unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilang, memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat.
Contoh: Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Saya akan datang, jika tidak turun hujan.
3. Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru seperti: o,
ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai bsebagai sapaan
seperti Bu, Dik, atau Nak.
Contoh:
 Wah, pemandangannya bagus sekali!
 Dia akan datang besuk, Bu.

5
4. Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari
bagian lain dalam kalimat.
Contoh:
 Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
 “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.
5. Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar
akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari
singkatan nama diri, keluarga atau marga.
Contoh: Ny. Fatimah, S.Pd., M.A.

C. Tanda Seru (!)


Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan
yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaan, atau emosi yang kuat.
Contoh: Jangan letakkan benda itu di depan saya!

D. Tanda Titik Koma (;)

1. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata


penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari
kalimat setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
Contoh: Hari makin sore; kami belum selesai juga.
2. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda
koma.
Contoh: Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus.
E. Tanda Titik Dua (:)
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyatan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Contoh:
Fakultas Ekonomi UPN Yogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen,
dan Ilmu Ekonomi.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan perincian.
Contoh:
Ketua : Ahmad Syaiful
Sekretaris : Siti Fatimah
Bendahara : Linda Pertiwi

Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukan
pelaku dalam percakapan.
Contoh:
Rina : “Kapan kamu akan pergi ke Bandung?”
Rudi : “Minggu depan.”

F. Tanda Hubung (-)


1. Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Contoh: Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
2. Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan, dan tahun yang
dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.
Contoh:
 19-12-2017
 b-u-k-u

6
3. Tanda hubung dipakai untuk merangkai unsur bahasa Indonesia dengan
unsur bahasa daerah atau bahasa asing.
Contoh:
di-packing

G. Tanda Elipsis (…)


1. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau kutipan
ada bagian yang dihilangkan.
Contoh: ..., lain lubuk lain ikannya.
2. Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam dialog.
Contoh:
“PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan
cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan
terlihatlah jurang yang sangat dalam.

H. Tanda Tanya (?)


1. Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
Contoh: Siapa Presiden Indonesia saat ini?
2. Tanda tanya yang dipakai dan diletakan di dalam tanda kurung menyatakan bahwa
kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: di Indonesia terdapat 740 (?) bahasa daerah.

I. Tanda Kurung ()
1. Tanda kurung dipakai untuk mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Warga baru itu belum memiliki KTP (kartu tanda penduduk).
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan
bagian utama kalimat.
Contoh: keterangan itu (lihat tabel 10) menunjukan arus perembangan baru pasar luar
negeri.
J. Tanda Kurung Siku ([..])
1. Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang
ditulis orang lain.
Contoh: Penggunaan bahasa dalam karya ilmiah harus sesuai [dengan] kaidah
bahasa Indonesia.
2. Tanda kurung dipakai untuk mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh: Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40])
perlu dipelajari disini.

K. Tanda Petik (“…”)


1. Tanda petik dua dipakai untuk mengapit petikan lagsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
Contoh: “Tutup jendela sekarang!” perintah ayah.
2. Tanda petik dua dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, bab buku
apabila dipakai dalam kalimat.
Contoh:
Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
3. Tanda petik dua dipakai untuk mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
atau mempunyai arti khusus.
Contoh: Dilarang memberikan “amplop” kepada petugas!

7
L. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan
lain.
Contoh: “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin
mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan atau penjelasan
kata atau ungkapan.
Contoh: Noken ‘tas khas papua’

M. Tanda Garis Miring (/)


1. Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada alamat, dan penandaan
masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.
Contoh:
 Nomor: 9/UM/IV/2016
 Jalan Anggrek II/18
 Tahun Ajaran 2016/2017
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, serta setiap.
Contoh: Harganya Rp2.500,00/buah (Harganya Rp2.500,00 setiap buah)

N. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)


Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun
dalam konteks tertentu.
Contoh:
Dia ‘kan kutemui. (‘kan=akan)

O. Tanda pisah (--)


1. Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat
yang memberikan penjelasan di luar bangun kalimat.
Contoh:
Kemerdekaan bangsa itu—saya yakin akan tercapai—diperjuangkan oleh
bangsa itu sendiri.
2. Tanda pisah dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi
atau keterangan lain.
Contoh:
Rangkaian temuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan
atom— telah mengubah persepsi kita tentang alam semesta.
3. Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti “sampai ke” atau “sampai dengan”.
Contoh:
 1910–1945
 Jakarta–Bandung

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Mungkin terlihat begitu banyak aturan-aturan dalam penenpatam tandabaca yang benar
sesuai dengan EYD. Namun, sebenarnya semua pedoman danaturan tadi banyak dan sering sekali kita
gunakan dalam kehidupan sehari-hari.Jadi, kami rasa akan sangat mudah untuk memahami dan
mempelajari semuapedoman-pedoman tanda baca yang sesuai dengan EYD apalagi, ditambah
denganadanya makalah kami ini pastinya akan lebih mempermudah lagi bagi Andamemahami
pedoman-pedoman penulisan tanda baca yang sesuai EYD.

3.2 Saran
Bukan tidak mungkin kekurangan0kekurangan dalam makalah ini akanAnda temukan.
Berdasarkan hal tersebut, kami berharap bila masih terdapatkesalahan atau kekurangan dalam
makalah ini Anda dapat memberikan kritik dansaran Anda kepada kami selaku penyusun
makalah ini. Selain itu, kami sangatberharap setidaknya makalah ini mampu menambah
wawasan dan pengetahuanAnda, walapun hanya sedikit saja.

9
DAFTAR PUSTAKA

Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (Membangun Karakter Mahasiswa melalui Bahasa)

https://www.scribd.com/doc/111856515/Makalah-Tanda-Baca

10

Anda mungkin juga menyukai