KELOMPOK 10
Dr.Yunus M.pd.i
Disusun Oleh :
Ainun Nisa
Muhammad Nabil
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI
KATA PENGHANTAR.............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................
A. Kesimpulan ...................................................................................................
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan kesalahan yang sering terjadi dalam pemakaian
tanda baca
2. Untuk menjelaskan solusi yang dapat diberikan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemakaian tanda baca
BAB II
PEMBAHASAN
Terdapat dua jenis tanda baca yang paling sering digunakan dalam
berbagai tulisan, yakni tanda baca titik (.) dan tanda baca koma (,)
keduanya adalah tanda baca dengan symbol bentuk yang hampir sama.
Misalnya:
Tanda titik (.), Tanda koma (,), Tanda titik koma (;), tanda titik dua
(:), tanda hubung (-), tanda pisah (_ _), tanda tanya (?), tanda seru (!),
tanda ellipsis (...), tanda petik (“…”), tanda tunggal (‘…’), tanda kurung
((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), tanda penyingkat
(“).
Ini dasar, tetapi masih sering terjadi. Kesalahan ini biasa dibuat oleh
kita yang baru belajar mengetik. Tetapi, ada juga yang sungguh-sungguh
menganggapnya sebagai kaidah yang benar dalam menuliskan tanda baca,
padahal tidak. Simak saja contoh narasi di bawah ini misalnya:
Kita semua punya mimpi . Namun, jika kita ingin mimpi-mimpi itu
menjadi nyata , kita harus berjuang dengan keras. Mereka (orang-orang
lain) juga punya mimpi. Mereka juga berjuang keras untuk menggapai
mimpi mereka . Namun , akankah mereka melihat mimpi mereka menjadi
kenyataan? Hanya waktu yang tahu!
Janggal, bukan? Peletakan spasi yang salah itu tidak hanya membuat
intonasi kita saat membacanya menjadi kacau, tetapi juga membuat
ketikan berantakan. Sebab itu, teks di atas harus diperbaiki. Kaidah dasar
peletakan spasi dalam tanda baca adalah setelah tanda baca untuk
menandakan permulaan kalimat baru, atau berakhirnya suatu jeda. Begitu
juga dengan penulisan kata di dalam kurung yang sebenarnya tidak perlu
didahului maupun diakhiri dengan spasi sebab kalimat tidak berhenti di
situ. Karena itu, narasi di atas bisa diperbaiki dalam wujud sebagai
berikut:
“Apa-apaan itu!” teriak Pak Sugiono ketika melihat ikan lele raksasa
bergejolak di dalam air.
Penggunaan yang seperti itu masih diizinkan, tetapi tanda seru tidak bisa
dibubuhkan untuk kalimat yang benar-benar memerlukan jawaban.
Sebaliknya, tanda tanya juga tidak bisa diletakkan pada kalimat yang
menyatakan keterkejutan, penegasan, atau perintah.
3. Menggabungkan Tanda Baca
Tahukah kamu di mana letak Pantai Kenjeran!? Lokasi wisata yang
terletak di Provinsi Jawa Timur ini begitu menggoda dengan hamparan
pasir putihnya yang bertemu dengan lautan biru,. Tergoda bukan, untuk
pergi ke sana!!
Pada dasarnya, hanya tiga hal itu saja yang perlu kita ingat untuk menulis
tanda baca dengan baik. Selanjutnya tergantung pada kreativitas kita untuk
mengolah dan menyusun kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang
menarik.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSAKA
https://blog.typoonline.com/kesalahan-penggunaan-tanda-baca-yang-perlu-kamu-
tahu/
Lamuddin, Finoza. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia
https://www.merdeka.com/jatim/fungsi-tanda-baca-beserta-jenis-dan-contoh-
penggunaannya-wajib-tahu-kln.html