Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KELOMPOK 10

MAHASISWA MEMAHAMI MODEL DAN PENDEKATAN


PERENCANAAN STRATEGIS

Dosen Mata Kuliah :

Dr.Yunus M.pd.i

Disusun Oleh :

Ainun Nisa

Muhammad Nabil

PRODI MANAGEMEN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGHANTAR
DAFTAR ISI

KATA PENGHANTAR.............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah.................................................................................

B. Pengenalan Tentang Pentingnya Tanda Baca................................................

C. Tujuan Penulisan............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................

A. Jenis Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia....................................................

B. Fungsi Tanda Baca dalam Kalimat................................................................

C. Kesalahan Umum dalam Penggunaan Tanda Baca........................................

BAB III PENUTUP ...................................................................................................

A. Kesimpulan ...................................................................................................

DAFTAR PUSAKA...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa sangat berkaitan erat dengan manusia karena manusia harus
menggunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya.
Sebagaimana diungkapkan oleh S, Ermawati, Hermaliza, Aprilla, Yaiza
Ike (2020:10) bahwa seorang dapat menyampaiakan apapun yang ingin
disampaikannya kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Selain
itu, bahasa juga digunakan untuk menggunakan ide, pikiran, maksud, dan
sebagainya. Namun dalam berkomunikasi ataupun mengungkapkan ide
pikiran masih sering terjadi kekeliruan ataupun kesalahan dalam
berbahasa.
Akibat adanya kesalahan dalam berbahasa maka perlu dilakukan analisis
kesalahan berbahasa. Analisi kesalahan berbahasa merupakan kegiatan
mengkaji aspek kesalahan berbahasa. Analisis kesalahan berbahasa
dilakukan agar mampu memberikan pengetahuan tentang penggunaan
bahasa sesuai dengan ejaan.

B. Pengenalan Tentang Pentingnya Tanda Baca

Tanda baca adalah symbol dalam bahasa Indonesia yang memiliki


banyak bentuk dan fungsi. Fungsi tanda baca berkaitan dengan struktur,
jeda, dan intonasi dari bacaan. Intinya adalah, tanda baca memudahkan
anda dalam memahami sebuah tulisan.

Penggunaan tanda baca sangat penting karena penggunaan yang tidak


sesuai akan mengubah makna bahasa yang akan diungkapkan. Tanda baca
memiliki banyak jenis dan masing-masing jenis memiliki fungsi yang
berbeda. Secara umum, fungsi tanda baca yaitu untuk menjaga keefektifan
komunikasi. Setiap tanda baca dapat mengartikan apakah sebuah kalimat
berbentuk kalimat tanya, kalimat perintah ataupun kalimat deklaratik.
Pemberian tanda baca yang salah dapat membuat arti kalimat menjadi
berbeda dengan konsep maknanya.

Dalam membuat sebuah karya tulis seperti naskah, laporan, hingga


novel, tanda baca adalah pelengkap yang harus digunakan. Tanda baca
yang dapat mempermudah pembacanya dalam memaknai karya tulis yang
dibuat tersebut. Tanda baca tidak memiliki keterikantan dengan suara atau
fenom dan prasa, peranan tanda baca dapat menunjukan struktur tulisan,
intonasi, dan jeda sewaktu dibacakan. Setiap karya tulis memiliki ciri khas
tanda baca yang berbeda-beda, perbedaan ini sangat bergantung dengan
karakter tulisan penulisnya. Akan tetapi, selalu ada aturan khusus dapat
praktik penerapannya.

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk menjelaskan kesalahan yang sering terjadi dalam pemakaian
tanda baca
2. Untuk menjelaskan solusi yang dapat diberikan agar tidak terjadi
kesalahan dalam pemakaian tanda baca
BAB II

PEMBAHASAN

A. Jenis Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia

Terdapat dua jenis tanda baca yang paling sering digunakan dalam
berbagai tulisan, yakni tanda baca titik (.) dan tanda baca koma (,)
keduanya adalah tanda baca dengan symbol bentuk yang hampir sama.

Fungsi tanda baca titik adalah untuk mengakhiri sebuah kalimat,


sementara fungsi tanda koma adalah untuk memberikan jeda dalam sebuah
kalimat. Keduanya saling melengkapi satu sama lain, keberadaan dua
tanda baca ini dalam satu kalimat adalah hal yang sangat lumrah, selain
tanda baca titik dan koma, masih ada 15 jenis tanda baca lainnya yang
umum digunakan dalam pembuatan karya tulis.

Misalnya:

Tanda titik (.), Tanda koma (,), Tanda titik koma (;), tanda titik dua
(:), tanda hubung (-), tanda pisah (_ _), tanda tanya (?), tanda seru (!),
tanda ellipsis (...), tanda petik (“…”), tanda tunggal (‘…’), tanda kurung
((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), tanda penyingkat
(“).

B. Fungsi Tanda Baca dalam Kalimat


1. Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau
seruan. Contoh: Ayahku tinggal di Jogja.
2. Tanda Komat (,)
Tanda koma dipakai antara unsur unsur dalam suatu perincian atau
pembilang. Contoh: Saya membeli kertas, pena, dan tinta.
3. Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai untuk pemisahan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara. Contoh: Malam makin larut;
pekerjaan belum selesai juga.
4. Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pertanyaan lengkap
jika diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh: Kita sekarang
memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.
5. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung menyambung suku suku kata dasar yang terpisah
oleh pergantian baris. Contoh: Disamping cara cara yang itu ada
juga yang baru
6. Tanda Pisah (_ _)
Tanda pisah membatasi penyisipan kata atau kalimat yang
memberi penjelasan dibangun kalimat. Contoh: Kemerdekaan
bangsa itu-yakin akan tercapai-diperjuangkan oleh bangsa itu
sendiri
7. Tanda Elipsis (…)
Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh:
Kalau begitu … ya, marilah kita bergerak
8. Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya. Contoh: Kapan kita
berangkat?
9. Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau perintah yang
menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa
emosi yang kuat. Contoh: Alangkah seramnya peristiwa itu!
10. Tanda Kurung ((…))
Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
Contoh: Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftari
Isian Kegiatan) kantor itu.
11. Tanda Kurung Siku ([…])
Tanda kurung siku menghampir huruf, kata atau kelompok kata
sebagai koreksi atau tambahan kata kalimat yang ditulis orang lain.
Tanda itu menyatakan bahwa kesalahan atau kekurangan itu
memang terdapat didalam naskah asli. Contoh: Sang sapurba
men[d]engar bunyi gerimis
12. Tanda Petik (“…”)
Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari
pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Contoh: “Saya
belum siap” kata mira, “tunggu sebentar!”
13. Tanda Petik Tunggal (,,…”)
Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun didalam
petikan lain. Contoh: Tanya basri, “kau dengar bunyi ,,kring kring”
tadi?
14. Tanda Garis Miring (/)
Tanda garis miring dipakai didalam nomor surat dan nomor pada
alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim. Contoh: No. 7/PK/1973 Jalan Keramat II/10 Tahun
anggaran 1985/1986
15. Tanda Penyingkat atau Apostrof (,,)
Tanda penyingkat menunjukan penghilangan bagian kata atau
bagian angka tahun. Contoh: Ali ,,kan kusurati. (,,kan = akan) 1
Januari “88 (“88 = 1988).
C. Kesalahan Umum dalam Penggunaan Tanda Baca
1. Peletakan Spasi Sebelum Tanda Baca

Ini dasar, tetapi masih sering terjadi. Kesalahan ini biasa dibuat oleh
kita yang baru belajar mengetik. Tetapi, ada juga yang sungguh-sungguh
menganggapnya sebagai kaidah yang benar dalam menuliskan tanda baca,
padahal tidak. Simak saja contoh narasi di bawah ini misalnya:

Kita semua punya mimpi . Namun, jika kita ingin mimpi-mimpi itu
menjadi nyata , kita harus berjuang dengan keras. Mereka (orang-orang
lain) juga punya mimpi. Mereka juga berjuang keras untuk menggapai
mimpi mereka . Namun , akankah mereka melihat mimpi mereka menjadi
kenyataan? Hanya waktu yang tahu!

“Apa kau punya mimpi, Tinah ? ” tanya Suyatmi .

Janggal, bukan? Peletakan spasi yang salah itu tidak hanya membuat
intonasi kita saat membacanya menjadi kacau, tetapi juga membuat
ketikan berantakan. Sebab itu, teks di atas harus diperbaiki. Kaidah dasar
peletakan spasi dalam tanda baca adalah setelah tanda baca untuk
menandakan permulaan kalimat baru, atau berakhirnya suatu jeda. Begitu
juga dengan penulisan kata di dalam kurung yang sebenarnya tidak perlu
didahului maupun diakhiri dengan spasi sebab kalimat tidak berhenti di
situ. Karena itu, narasi di atas bisa diperbaiki dalam wujud sebagai
berikut:

“Apa kau punya mimpi, Tinah?” tanya Suyatmi .

2. Menukar Fungsi Tanda Seru dan Tanda Tanya

Walaupun keduanya kerap digunakan dalam kalimat langsung,


fungsinya sangat berbeda. Tanda seru digunakan untuk mengatakan
perintah atau memberikan penegasan, sedangkan tanda tanya hanya
memiliki satu fungsi yaitu fungsi interogatif yang membuat sebuah
kalimat menjadi pertanyaan yang memerlukan jawaban. Memang, sebuah
tanda seru bisa diletakkan pada kalimat yang menggunakan kata tanya
(apa, di mana, kenapa, bagaimana, kapan, siapa), tetapi kalimat itu akan
menjadi kalimat retoris alias kalimat yang tidak membutuhkan jawaban.

Contoh kalimat retoris:

“Apa-apaan itu!” teriak Pak Sugiono ketika melihat ikan lele raksasa
bergejolak di dalam air.
Penggunaan yang seperti itu masih diizinkan, tetapi tanda seru tidak bisa
dibubuhkan untuk kalimat yang benar-benar memerlukan jawaban.
Sebaliknya, tanda tanya juga tidak bisa diletakkan pada kalimat yang
menyatakan keterkejutan, penegasan, atau perintah.
3. Menggabungkan Tanda Baca
Tahukah kamu di mana letak Pantai Kenjeran!? Lokasi wisata yang
terletak di Provinsi Jawa Timur ini begitu menggoda dengan hamparan
pasir putihnya yang bertemu dengan lautan biru,. Tergoda bukan, untuk
pergi ke sana!!

Penggunaan interrobang (!? Atau ?!) memang masih menjadi perdebatan


di antara ahli bahasa. Tanda baca gabungan itu populer dalam teks-teks
populer berbahasa Inggris, tetapi Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
tidak secara khusus memuat tentang itu. Hal ini antara lain karena tanda
baca tersebut pada hakikatnya tidak terlalu dibutuhkan. Persetujuan saat
ini adalah tanda baca itu tidak boleh digunakan pada teks-teks akademis,
tetapi dimaklumi dalam konteks narasi pop.

Tetapi yang paling mengganggu adalah ketika kita menggunakannya


secara berlebihan, seperti dalam tiga kalimat berturut-turut karena sifatnya
yang mengganggu intonasi narasi. Dan karena tidak termuat dalam
PUEBI, penggabungan tanda baca selain itu ([.,], [.!] [!!], dan sebagainya)
juga tidak diperkenankan karena bahasan seperti itu tidak pernah ada
dalam kaidah berbahasa kita.

Pada dasarnya, hanya tiga hal itu saja yang perlu kita ingat untuk menulis
tanda baca dengan baik. Selanjutnya tergantung pada kreativitas kita untuk
mengolah dan menyusun kata-kata menjadi rangkaian kalimat yang
menarik.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya,


dapat diketahui bahwa masih banyak ditemukan kesalahan berbahasa,
berikut ini dapat disimpulkan mengenai kesalahan-kesalahan berbahasa:

1. Terdapat kesalahan-kesalahan yang didominasi oleh kesalahan ejaan


2. Terdapat Kesalahan Penulisan Kata Baku dan pemilihan Kata (diksi)
3. Kesalahan Penulisan Kalimat
4. Kesalahan Penulisan Kalimat

Dapat disimpulkan bahwa kesalahan berbahasa yang dilakukan cenderung


memiliki pola yang sama. Misalnya, ketidaktahuan dalam tata bahasa
Indonesia sehingga terjadilah error dalam penyusunan Kalimat berbahasa.
Ketika seorang penulis tidak tahu dengan tata bahasa maka kesalahan
berbahasa pada proyek akhir berikutnya akan sangat mungkin terjadi.

DAFTAR PUSAKA

https://blog.typoonline.com/kesalahan-penggunaan-tanda-baca-yang-perlu-kamu-
tahu/

Lamuddin, Finoza. 2008. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Diksi Insan Mulia

https://www.merdeka.com/jatim/fungsi-tanda-baca-beserta-jenis-dan-contoh-
penggunaannya-wajib-tahu-kln.html

Anda mungkin juga menyukai