Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

TANDA BACA (PUNGTUASI)


Dosen pengampu: Syukriati, M.Hum
<

DI SUSUN OLEH: KELOMPOK 1


ANGGOTA:
1. NABILLAH SYAMLAN (200501128)
2. NURUL HIKMAH (200501137)
3. HERNAN PASYAH (200501132)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM


TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah


SWT yang telahmemberikan kesehatan jasmani dan rohani
sehingga kita masih tetap bisamenikmati indahnya alam
cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada
baginda Habibillah Muhammad Saw yang telah menunjukkan
kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang
sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Penulis disini akhirnya dapat merasa sangat bersyukur
karena telah menyelesaikan makalah yang kami beri judul
(“TANDA BACA”) sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia.
Dalam makalah ini kami mencoba untuk menjelaskan tentang
TANDA BACA.Penulis mengucapkan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya makalah ini.
Kami sebagai penulis memahami jika makalah ini tentu jauh
dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat kami butuhkan
guna memperbaiki karya- karya kami dilain waktu.

Mataram, februari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………….........i


DAFTAR ISI ………………………………........…ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………1
B. Rumusan Masalah ………………………....2
C. Tujuan ………………………………………2
BAB II : PEMBAHASAN TANDA BACA
A. Tanda Titik (.) .....................………………3
B. Tanda Koma (,) ...............………….......…4
C. Tanda Titik Koma (;) ................................4
D. Tanda Titik Dua (:) ................................…5
E. Tanda Hubung (-) .....................................6
F. Tanda Elipsis (. . .) .....................................7
G. Tanda Tanya (?) .........................................8
H. Tanda Seru (!) .............................................9
I. Tanda Kurung ( ( ) )..................................10
J. Tanda Petik (“ “) .......................................11
K. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)..........................12
L. Tanda Garis Miring ( / ) .............................13
M. Tanda Apostrof ( ‘ ) ..................................13
BAB III : PENUTUP
Kesimpulan ………..……………………………14
DAFTAR PUSTAKA ………..…………………15

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap karya tulis ilmiah (makalah, skripsi, laporan penelitian) menerapkan aturan-

aturan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD). EYD memberikan salah

satu dari beberapa pedoman yang ada, yaitu penggunaan tanda baca.

Pemakaian  tanda baca menjadi bahasan yang sangat penting, karena setiap karya

tulis ilmiah membutuhkan tanda baca.

Kesalahan yang sangat fatal, apabila dalam suatu karya tulis ilmiah

salah  dalam  memakai  tanda baca.Masalah tersebut muncul akibat kurangnya

memahami tanda baca dengan baik dan benar. Namun masalah tersebut dapat

dikontrol agar tidak menjadi kesalahan yang berkelanjutan. Perlu diketahui,

bahwa  tanda baca dalam EYD ada beberapa macam, antara lain tanda titik (.), tanda

koma (,), tanda titik koma (;), tanda titik dua (:), tanda hubung (-), tanda tanya (?),

tanda seru (!), tanda kurung (( )),  tanda garis miring (/), tanda petik (“…”), dan

sebagainya.

B. Rumusan masalah

1. Menjelaskan pengertian tanda baca.


2. Menjelaskan fungsi tanda baca.
3. Menjelaskan jenis-jenis tanda baca.
4. Menjelaskan contoh-contoh Penggunaan
tanda baca.

C. Tujuan
Berdasarkan Rumusan masalah dan latar
belakang di atas makalah ini bertujuan untuk
mengetahui apa itu tanda baca,jenis tanda
baca serta contoh-contoh tanda baca.
BAB II
PEMBAHASAN TANDA BACA

Pengertian Tanda Baca


Tanda baca yaitu simbo dalam bahasa, simbol bahasa tersebut
mempunyai beberapa bentuk dengan fungsi masing-masing.
Suatu kalimat tidak lengkap jika tidak ada tanda bacanya.
Definisi lain dari tanda baca adalah simbol yang tidak berkaitan
dengan fenom (suara) atau kata dan frasa di sebuah bahasa,
tetapi mempunyai peranan dalam menunjukkan struktur
organisasi suatu tulisan, serta intonasi dan jeda yang bisa diamati
sewaktu pembacaan.
Aturan tanda baca tidak sama antar bahasa, lokasi, waktu dan
terus mengalami perkembangan. Terdapat aspek tanda baca
yakni suatu gaya khusus yang karenanya bergantung terhadap
pilihan penulis.
Fungsi Tanda Baca
Suatu tanda baca tentu memiliki kegunaan atau fungsi yang
dijelaskan berikut ini:

 Untuk mengatur jeda ketika seseorang membaca suatu


kalimat.
 Untuk mengatur intonasi dalam pembacaan suatu kalimat.
 Untuk memberi penegasan kalimat (seperti kalimat tanya,
kalimat perintah dan lain sebagainya)
 Untuk menggambarkan struktur kata atau kalimat yang
ada dalam sebuah tulisan.
 Untuk menunjukkan tata kata yang ada di dalam suatu
tulisan.
Jenis-Jenis dan Contoh Penggunaan Tanda Baca
Dibawah ini adalah beberapa jenis tanda baca serta
penggunaanya, yaitu:
Tanda Titik (.)
Tanda titik mempunyai fungsi sesuai dengan letak tanda titik
tersebut berada, pemakaian tanda titik (.) antara lain adalah:

 Di akhir kalimat atau tulisan yang berupa bukan suatu


seruan atau pernyataan.
 Di belakang angka atau hurug yang ada dalam bagan,
daftar dan juga ikhtisar.
 Sebagai pemisah angka pada jam, menit dan detik yang
menjelaskan waktu.
 Di daftar pustaka, letak tanda titik ini berada pada nama
penulis dan judul tulisan yang berakhir dengan tanda tanya
atau tanda seru.
 Sebagai pemisah bilangan ribuan atau kelipatannya.

Contoh Penggunaan  Tanda Baca Titik

 Kakaknya seorang Tentara.


 Reni tiba pukul 13.05 (13 lewat 5 menit)

Tanda titik dipakai pada akhir judul kerangka karangan , judul


tabel dan lain sebagainya; sebagai pemisah bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menjelaskan jumlah; serta di akhir
alamat pengirim dan tanggal surat serta nama dan alamat
penerima surat.
Tanda Koma (,)
Tanda baca koma memiliki aturan yaitu sebagai berikut:
 Menjadi pemisah kaliat setara dengan kalimat setara
setelahnya.
 Dipakai diantara unsur dalam perincian atau pembilangan
 Menjadi pemisah anak kalimat dari induk kalimat, jika
anak kalimat mendahului induk kalimatnya.
 Dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat yang ada pada awal kalimat. Dan juga didalamnya
“oleh karena itu”, “jadi”, , “lagi pula, “meskipun begitu”,
“akan tetapi”, dan lain sebagainya.
 Menjadi kata pemisah seperti “o”, “ya”, “wah” “aduh” dan
lain sebagainya dari kata lain yang terdapat pada kalimat.
 Menjadi pemisah petikan langsung dari bagian lain dari
kalimat
 Dipakai antara nama dan alamat; bagian-bagian alamat,
tempat dan tanggal dan nama tempat dan wilayah atau
negara yang ditulis secara urut.
 Dipakai untuk menjelaskan bagian nama yang dibalik
susunannya dalam penulisan daftar pustaka.
 Dipaka antara nama orang dan gelar akademik yang
menempel untuk membedakannya dari singkatan nama diri,
keluarga serta marga.
 Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang
sifatnya tidak membatasi.

Contoh Penggunaan  Tanda Baca, antara lain:

 Ayah membeli sepeda, buku dan tas.


 Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.

Tanda Titik Koma (;)


Tanda titik koma digunakan pada kalimat antara lain yakni:

 Menjadi pemisah di bagian kalimat yang sejenis dan setara.


 Menjadi pengganti kata penghubung untuk memisahkan
kalimat setara dalam kalimat majemuk.

Contoh Penggunaan  Tanda Baca Titik Koma (;) antara lain:


 Sudah terlanjur datang; Andi belum ada dirumah.
 Nimas mencuci sepeda; Nila mencuci piring; Nindi
mengepel lantai.

Tanda Titik Dua (:)


Pemakaian tanda titik dua pada suatu kalimat antara lain:

 Dipakai untuk setelah kata atau ungkatap yang


membutuhkan pemerian.
 Dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, diantara
surat dan ayat dalam kitab suci, di antara juudl dan anak
judul sebuah karangan, dan juga nama kota dan penerbit
buku acuan dalam karangan.
 Dipakai dalam teks drama setelah kata yang
menggambarkan pelaku dalam percakapan.
 Dipakai diakhir pernyataan lengkap apabila diikuti
rangkaian atau pemerian.

Contoh Penggunaan  Tanda Baca Titik Dua, antara lain:

 Nama: Andre Setiadi


 Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah
Studi, sudah terbit.

Tanda Hubung (-)


Pemakaian tanda hubung dalam tulisan antara lain yakni:

 Dipakai untuk menjadi penghubung suku kata dasar atau


kata yang memiliki himbuan yang terpisah oleh pergantian
baris.
 Dipakai untuk menyambungkan unsur kata ulang.
 Dipakai unutk menghubungkan hurud dari kata yang dieja
satu-satu dan bagian tanggal
 Dipakai untuk merangkai satu kata dengan kata selanjutnya
atau sebelumnya yang diawali dengan huruf kapital, kata
atau huruf dengan angka dan angka dengan kata/huruf.
 Dipakai merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing.

Contoh Penggunaan  Tanda Hubung dalam tulisan, antara lain:

 24-03-18
 Besok kita akan pergi jalan-jalan ke desa.
 Mimim menjadi peringkat ke-2 di kelasnya.

Tanda Pisah (–)


Pemakain tanda pisah, antara lain yakni

 Sebagai pembatas penyisipan kata atau kalimat yang


memberikan penjelasan di luar bangun kalimat
 Untuk memberi penegasan terdapatnya keterangan aposisi
atau keterangan yang lain menjadikan kalimat lebih jelas
 Dipakai di antara dua bilangan atau kata dengan arti
“sampai dengan” atau “sampai ke”

Contoh Penggunaan  Tanda Pisah antara lain:

 Doni bekerja di kantor itu mulai Januari 2016 – Maret 2017

Tanda Elipsis (…)


Pemakaian tanda elipsis yakni dipakai dalam kalimat atau dialog
yang terputus-putus dan untuk memberikan petunjuk bahwa
dalam suatu kalimat atau naskah terdapat bagian yang
dihilangkan.
Contoh Penggunaan  Tanda Elipsis yakni:

 Aku ingin….liburan, bagaimana kalau kita berangkat


minggu ini.
 ….kemudian dia akan pulang ke rumahnya.

Tanda Tanya (?)


Pemakaian tanda tangan adalah diakhir suatu kalimat tanya dan
dalam kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang
disangsikan kebenarannya.

Contoh Penggunaan  Tanda Tanya adalah:

 Ia dilahiran di tahun 2000 (?). Uangnya sebanyak 10 juta


rupiah (?) hilang.
 Apakah jurusanmu?

Tanda Seru (!)


Pemakaiann tanda seru adalah pada akhir kalimat perintah,
diakhir ungkapan atau pernyataan yang memberi gambaran
kesungguhan, ketidakpercayaan, ketakjuban maupun rasa emosi
yang kuat.

Contoh Penggunaan  Tanda Seru antara lain:

 Hebat!
 Semangat!
 Segera selesaikan tugasmu!
 Diam!

Tanda Kurung ((…))


Pemakaian tanda kurung yakni untuk mengapit tambahan
keterangan atau penjelasan; untuk mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan integral pokok pembicaraan; untuk
mengapit angka atau huru yang merinci suatu urutan
keterangan; dan juga mengapit huruf atau kata yang
kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
Contoh Penggunaan  Tanda Kurung yakni:

 Dilaksanakan sesuai dengan GBHN (Garis Besar Haluan


Negara)
 Tabel itu (tabel 2.1) menjelaskan tentang perbedaan antara
hewan karnivora, herbivora dan omnivora.

Tanda Kurung Siku ([…])


Tanda kurung siku dipakai untuk mengapit huruf, kata, atau
kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau
bagian kalimat yang ditulis orang lain. Umumnya tanda ini
dipakai untuk menyatakan bahwa terdapat kesalahan dalam
naskah asli; dan juga mengapit keterangan dalam kalimat
penjelas yang telah bertanda kurung.
Contoh Penggunaan  Tanda Kurung Siku yakni:

 Perbedaan kedua proses ini (persamaannya dibicarakan


dalam Bab II [lihat halaman 30-35]) perlu diceritakan
kembali di sini.
 Permaisuri itu me[l]hat raja dibunuh.

Tanda Petik (“…”)


Tanda petik dipakai untuk mengapit petikan langsung yang
bersumber dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis
lainnya; mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang
dipakai dalam kalimat, dan juga mengapit istilah ilmiah yang
kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh Penggunaan Tanda Petik  antara lain:
Dia dikenal dengan julukan “si pahit lidah”
“aku tidak mengenai dia”, kata Indri.
Tanda Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang
tersusun di dalam petikan dan juga mengapit makna,
terjemahan, atau penjelasan kata atau uangkapan asing.
Penggunaan  Tanda Petik Tunggal antara lain:

 ‘tok,tok,tok’ pintunya sudah diketuk tapi tidak ada orang


yang membuka.
 Beautiful berarti ‘cantik’

Tanda Garis Miring (/)


Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat, nomor pada
kalimat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua
tahun takwim dan juga sebagai pengganti kata atau dan tiap.

Contoh Penggunaan  Tanda Garis Miring antara lain:

 Motor itu melaju kecepatan 100 Km/jam


 No. 17/PK/2018 Jalan Merdeka III/10 Masa Bakti 2018/2019
Tahun Ajaran 2018/2019.

Tanda Penyingkat atau Apostrof (‘)


Secara umum, tanda penyingkat dipakai untuk menggambarkan
penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun.

Contoh Penggunaan  Tanda Penyingkat antara lain:

 UUD ’45 (’45 menunjukkan tahun 1945)


 Walau ke ujung dunia kau ‘kan ku cari (‘kan menunjukkan
kata akan)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang sudah kita bahas di


atas, dapat kita simpulkan bahwa Tanda baca adalah
simbol yang tidak berhubungan dengan fonem
(suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa,
melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta
jeda yang dapat diamati sewaktu pembacaan.
Selain itu, dengan memperhatikan penggunaan dan
fungsi tanda baca kita dapat membaca serta
mengerjakan karya tulisan dengar sangat benar dan
tepat.
Penggunaan tanda baca pada sebuah karya tulisan
adalah hal yang penting yang perlu di perhatikan
agar karya kita sesuai dengan ejaan.
Karena jika salah dalam menggunakan tanda baca
akan menyebabkan kesalahan yang fatal yang tanpa
di sadari, Belajar dan teliti merupakan jalan keluar
dari masalah yang terkadang timbul akibat salah
penggunaan tanda baca.

DAFTAR PUSTAKA

Sugihastuti, dkk. 2006. Editor Bahasa. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar,
Finoza, Lamudin. 1993.Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Diksi Insan Mulia,.
Alwi, Hasan. Dkk. 2003, Tata Bahasa Baku Bahasa
Indonesia.Edisi-2. Jakarta: Balai Pustaka.
Chaer, Abdul, Dewan Bahasa. Jakarta: FPBS-IKIP. 1984.
Darjdowijdojdo, Soenjono, Sentence Patterns of Indonesia.
Honolulu: University of Hawaii Press. 1984.
Keraf, Gorys, Tata Bahasa Indonesia. Nusa Indah: Ende-
Flores.1980.
Arifin, Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah. Jakarta: Yrama Widya, 2004.

Anda mungkin juga menyukai