Anda di halaman 1dari 11

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Tanda baca adalah tanda yang di pakai dalam sistem ejaan (seperti titik, koma,
dan titik dua) (Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V, 2016). Tanda baca berguna
bagi pembaca untuk membantu memahami setiap bacaan. Tanpa tanda baca,
pembaca akan sulit mengerti maksud dari penulis melalui bacaan itu. Bayangkan
saja apabila tidak ada tanda baca, misalnya saja tanda titik (.), tentu para pembaca
kebingungan menentukan antar hubungan kalimat dan maksud dari kalimat itu
karena semuanya tersambung tanpa jeda. Dengan demikian, tanda baca sangat
dibutuhkan dalam sebuah penulisan artikel sebagai kunci atas apa yang ingin
disampaikan oleh penulis kepada pembaca.

Namun, masih banyak orang yang sudah mengerti tanda baca, tetapi belum
memahami dan menggunakan tanda baca dengan baik dan benar, terutama masalah
kurang atau salah meletakkan tanda titik (.) dan tanda koma (,). Kesalahan yang
sering terjadi, misalnya kurangnya tanda titik (.) pada suatu singkatan. Contoh,
singkatan “S.pd” pada gelar sarjana pendidikan, yang seharusnya disingkat “S.Pd.”
dengan tanda titik (.) setelahnya.

Tak hanya itu, masih banyak kesalahan lain, seperti salah memberi atau
meletakkan tanda dan kelebihan memberi tanda. Kesalahan tersebut disebabkan
oleh beberapa memberi, salah satunya kesalahan yang banyak dibuat oleh para
penulis artikel, terutama di artikel-artikel internet dan makalah, yang secara tak
langsung ditiru oleh para pembaca. Kesalahan bisa juga disebabkan oleh pengaruh
dari bahasa lain, misalnya bahasa Inggris, karena memang peraturan penggunaan
tanda baca antar bahasa bisa berbeda. Namun, masyarakat Indonesia wajib
menggunakan apa yang sesuai dengan peraturan penggunaan tanda baca di
Indonesia.

Oleh karena itu, penelitian ini ditujukan untuk memberikan pemahaman


mengenai tanda baca, terutama tanda titik (.) dan tanda koma (,), dan beberapa
macam kesalahan yang sering terjadi beserta pemecahan masalahnya. Makalah ini
juga diharapkan dapat membantu masyarakat dan pembaca sekalian dalam

1
2

memahami tanda baca sehingga dapat menggunakannya dengan baik dan benar
sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

1.2 Rumusan Masalah

Mengenai pembahasan tanda baca yang sangat luas, maka perlu adanya batasan-
batasan masalah yang jelas mengenai apa yang yang dibahas pada penelitian ini.
Adapun batasan masalah pada penelitian ini ialah hanya meneliti tanda baca
mengenai tanda titik (.), tanda koma (,), dan tanda titik koma (;).

Berdasarkan pembahasan pada latar belakang sebelumnya, masalah-masalah yang


akan kami teliti antara lain sebagai berikut:

1. Dimana sajakah sering terjadinya kesalahan penggunaan tanda titik (.), tanda
koma (,), dan tanda titik koma (;)?

2. Bagaimana penerapan tanda titik (.), tanda koma (,), dan tanda titik koma (;) yang
baik dan benar?

3. Bagaimana fungsi tanda titik (.), tanda koma (,), dan tanda titik koma (;)?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi kesalahan penggunaan tanda titik (.), tanda koma (,), dan tanda
titik koma (;) yang sering terjadi.
2. Mendeskripsikan penerapan tanda titik (.), tanda koma (,), dan tanda titik koma
(;) yang baik.
3. Mengidentifikasi fungsi-fungsi penggunaan tanda titik (.), tanda koma (,), dan
tanda titik koma (;).

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca agar dapat menambah


wawasan dan bisa digunakan sebagai acuan untuk penulisan artikel, makalah, dan
sebagainya. Selain itu, penelitian ini juga dapat digunakan sebagai referensi untuk
penelitian selanjutnya sehingga dapat dikembangkan lebih baik lagi.
3

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Definisi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV (KBBI), tanda baca adalah
tanda yang dipakai dalam memberi ejaan (seperti titik, koma, titik dua). Menurut
Prof. Dr. Dp.Tampubolon dalam bukunya yang berjudul Kemampuan Membaca
Teknik Membaca Efektif dan Efisien, halaman 33 mengemukakan bahwa tanda baca
ialah lambang – lambang tulisan yang dipergunakan oleh penulis untuk
melambangkan berbagai aspek bahasa lisan yang bukan bunyi – bunyi bahasa
(fonem – fonem).

2.2 Analisis Kesalahan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:58) analisis adalah penyelidikan
terhadap peristiwa (karangan, perbuatan, dsb) untuk mengetahui keadaan
sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Menyimpulkan dari
pengertian tersebut, analisis berarti suatu proses penyelidikan terhadap sebuah
objek untuk mengetahui kebenarannya. Sedangkan menurut Tarigan (1988:68),
analisis kesalahan berbahasa adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh
para peneliti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel,
pengidentifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, pengklasifikasian
kesalahan tersebut berdasarkan penyebabnya, dan yang terakhir adalah
pengevaluasian terhadap kesahalan yang telah ditemukan. Mengenai kesalahan
dalam berbahasa, Baradja (1981:12) dalam Turistiani (2013:63), memberikan
penjelasan bahwa kesalahan berbahasa adalah terjadinya penyimpangan kaidah
dalam tindak berbahasa, baik secara lisan maupuin tertulis. Penyimpangan itu
dibedakan atas kekeliruan (mistake) dan kesalahan (error). Kekeliruan adalah
penyimpangan pemakaian bahasa yang terjadi tidak secara sistematis. Kekeliruan
mengacu pada language performance yang terjadi karena keterbatasan ingatan,
mengeja dalam lafal, keseleo lidah, tekanan emosional, dan sebagainya.
Sebaliknya, kesalahan adalah penyimpangan dalam pemakaian bahasa yang terjadi
secara sistematis. Kesalahan bersifat konsisten dasn menggambarkan kemampuan
si penulis pada tahap tertentu.
4

2.3 Kesalahan Tanda Titik (.), Tanda Koma (,), dan Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai akhir dari sebuah
kalimat dalam berbagai bahasa. Tanda titik tidak dipakai pada keadaan seperti
berikut:
1. di belakang angka atau huruf dalam suatu bagian atau ikhtisar jika angka
atau huruf itu merupakan yang terakhir dalam deretan angka atau huruf;
2. untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak
menunjukkan jumlah;
3. pada akhir judul yang merupakan kepala karangan atau kepala ilustrasi,
tabel, dan sebagainya;
4. di belakang (1) alamat pengiriman dan tanggal surat atau (2) nama dan
alamat penerima surat.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan:
1. anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mengiringi induk
kalimatnya;
2. petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika
petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.

2.4 Fungsi Tanda Titik (.), Tanda Koma (,), dan Tanda Titik Koma (;)
2.4.1 Fungsi Tanda Titik (.)
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, tanda titik (.) memiliki beberapa
fungsi, yaitu:
1. dipakai pada akhir kalimat yang bukan pernyataan atau seruan;
2. dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau
daftar;
3. dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
waktu;
4. dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukan
jangka waktu;
5. dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan
tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka;
5

6. dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.


2.4.2 Fungsi Tanda Koma (,)
Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia, tanda koma (,) memiliki
beberapa fungsi , yaitu:
1. dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan
2. dipakai untuk memisahkan suatu kalimat setara yang satu dari kalimat setara
berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
3. dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak
kalimat itu mendahului induk kalimat
4. dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang
terdapat pada awal kalimat
5. dipakai untuk memisahkan kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata
lain yang terdapat di dalam kalimat
6. dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat
7. dipakai di antara (i) nama dan alamat, (ii) bagian-bagian alamat, (iii) tempat
dan tanggal, dan (iv) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis
berurutan
8. dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya dalam
daftar pustaka
9. dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki
10. dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk
membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga
11. dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang
dinyatakan dengan angka
12. dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi
13. dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat
pada awal kalimat
2.4.3 Fungsi Tanda Titik Koma (;)
1. tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat
yang sejenis dan setara.
6

2. tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di
dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
7

BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian


Metode penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif
yang termasuk dalam penelitian kebahasaan. Boydan dan Taylor dalam (Moleong,
2006:4) mengatakan bahwa pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
orang dan perilaku yang dapat diamati.

3.2 Populasi
Menurut Sugiyono (2013:115) menyatakan bahwa populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penyusunan makalah ini adalah penelitian tugas tertulis
penggunaan tanda baca pada mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan, Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2017.

3.3 Sampel
Menurut Sugiyono (2013:116) menyatakan bahwa Sampel merupakan bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.
Sampel penelitian ini adalah memeriksa kesalahan penggunaan tanda baca
dalam tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia mahasiswa Fakultas
Pendidikan Teknologi dan Kejuruan angkatan 2017 yang berjumlah sembilan belas
tugas yang berupa softcopy. Analisa ejaan tersebut meliputi kesalahan tanda titik,
tanda koma, dan tanda titik koma.

3.4 Prosedur Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data


Data dikumpulkan melalui teknik baca, yaitu membaca tugas yang telah dipilih
dengan cermat dan berulang. Selain teknik baca, Kami juga menggunakan teknik
catat untuk mencatat kesalahan-kesalahan yang ditemukan dan dikategorikan dalam
8

kriteria kesalahan yang telah ditentukan untuk kemudian dianalisis dan


dideskripsikan. Teknik catat ini digunakan untuk mengungkapkan suatu
permasalahan yang terdapat dalam suatu bacaan atau wacana (Sudaryanto,
1999:41). Setelah itu, data yang terkumpul dihitung dan disajikan dalam bentuk
diagram.
9

BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Dari hasil analisis diperoleh kesalahan sebanyak 83 kasus kesalahan,
meliputi: (1) kesalahan penggunaan tanda titik berjumlah 23 kasus, (2) kesalahan
tanda koma berjumlah 31 kasus, (3) kesalahan pemakaian tanda titik koma
berjumlah 29 kasus yang disajikan dalam diagram berikut ini.

Diagram Kesalahan Penggunaan Tanda

Kesalahan Tanda
Kesalahan Tanda Baca Titik, 28%
Baca Titik Koma,
35%

Kesalahan Tanda
Baca Koma, 37%

Diagram 1. Persentasi Kesalahan Penggunaan Tanda Titik, Tanda Koma, dan Tanda Titik
Koma pad mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas
Pendidikan Indonesia Angkatan 2017.

Dari diagram di atas dapat disimpulkan bahwa kesalahan terbesar yaitu terletak
pada penggunaan tanda koma yakni berjumlah 37% dari total kesalahan. Kesalahan
dalam pemakaian tanda koma seperti contoh di bawah ini;
(1) “Hal ini bukanlah sesuatu yang baru melainkan sudah pernah dibahas
sebelumnya.”
Penulisan yang benar seharusnya ialah dengan menggunakan kata koma sebelum
kata melainkan karena tanda koma digunakan untuk memisahkan antara satu
kalimat setara dengan kalimat setara berikutnya, yang diawali oleh kata-kata
tertentu.
Selain itu, kesalahan pengunaan tanda titik diantaranya ditemukan pada
penulisan gelar seperti contoh di bawah ini;
(1) Dedi Purwanto, S.P.d.,MPSDA,
Kesalahan yang terdapat pada penulisan gelar tersebut terletak pada penulisan gelar
sarjana pendidikan yang dituliskan dengan cara dipisah menggunakan tanda titik.
10

Penulisan gelar yang benar ialah tidak ada pemisah tanda titik karena gelar tersebut
terdiri dari 2 huruf.
Sementara itu, untuk kesalahan penggunaan tanda titik koma didominasi
pada penulisan rincian yang disajikan dalam bentuk poin dan berupa klausa. Dari
hasil penelitian banyak ditemukan mahasiswa yang menulisan rincian dengan poin
tidak menggunakan tanda titik koma pada akhir kalimatnya seperti contoh di bawah
ini;
Jenis semen yang beredar di Indonesia antara lain sebagai berikut.
1. jenis semen biasa (abu –abu)
2. jenis semen campur
3. semen putih (white portland cement)
4. semen acian putih (mortar tr30)
Penulisan yang benar ialah seharusnya menggunakan tanda titik koma pada akhir
kalimatnya karena sesuai dengan fungsi tanda titik koma yakni digunakan pada
akhir kalimat perincian yang berupa klausa.
11

BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Tanda adalah simbol yang tidak berhubungan dengan dengan suara atau
kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur
dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati sewaktu
pembacaan. Salah dalam menggunakan tanda akan menyebabkan kesalahan fatal
karena bisa membuat pembaca keliru sehingga dapat merubah intonasi saat
membaca tulisan tesebut, bahkan merubah makna kalimat.
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa masih ditemukan
kesalahan penggunaan tanda titik, tanda koma, dan tanda titik koma pada pada
mahasiswa Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Pendidikan
Indonesia Angkatan 2017. Jenis kesalahan penggunaan tanda yang sering dilakukan
adalah tanda koma. Kesalahan penggunaan tanda titk ditemukan sebanyak 23 kasus
atau sebesar 28%. Kesalahan tanda koma ditemukan sebanyak 31 kasus atau
sebanyak 37% dari total kesalahan. Kesalahan penggunaan tanda titik koma
ditemukan sebanyak 29 kasus atau sebesar 35% dari total kesalahan.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan di atas, kasus di lapangan yang muncul dikarenakan
kurangnya perhatian para mahasiswa terhadap tulisan yang mereka buat. Oleh
karena itu, kita sebagai mahasiswa yang belum menerapkan penggunaan tanda yang
baik dan benar hendaknya memperhatikan penulisan suatu bacaan terutama pada
penulisan karya tulis ilmiah. Selain itu, membiasakan diri menulis suatu tulisan
yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia juga dapat mencegah kemungkinan
terjadinya kesalahan penggunaan tanda.

Anda mungkin juga menyukai