Bahasa Indonesia
Oleh
Kelompok 1
Gita Putri Nur Juliantina 235080500113002
Ghiyas Haqqi Athar 235080500113004
Shelfia Wahyu Tri Astuti 235080500113006
Andi Andriansyah 235080500113008
Muhamad Bilal Afrizal Fajr 235080500113010
Muhamad Fajar Aulia 235080500113012
Nur Agustina 235080500113014
Restiono Abdul Hanif 235080500113016
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
AGUSTUS 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah mengenai Ragam
Bahasa Indonesia Berdasarkan Penutur Dan Mitra Tutur, Berdasarkan Situasi, Topik, Dan
Media Serta Etika Dan Estetika Dalam Forum Ilmiah. Kami sangat berharap makalah ini dapat
berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai ragam bahasa
indonesia berdasarkan penutur dan mitra tutur, berdasarkan situasi, topik, dan media serta
teknik praktik berforum ilmiah dan pembahasan lainnya yg dibahas dalam makalah ini.Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3.1. Kesimpulan................................................................................................................ 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia adalah negara yang memiliki banyak pulau dengan beragam suku,
agama, budaya, etnis juga bahasa. Bahasa yang dimiliki tiap-tiap daerah memiliki
perbedaan masing-masing. Tetapi, Indonesia memiliki bahasa persatuan yakni
bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional yang digunakan oleh
negara Indonesia.
Makalah ini dibuat oleh penulis untuk bisa menunjukan ragam penggunaan
bahasa Indonesia juga bagaimana penggunaannya saat berada dalam forum
ilmiah.
1
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang didapat
adalah sebagai berikut:
2
BAB II
MATERI
A. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda
tergantung pada topik yang dibicarakan, hubungan antara penutur dan lawan
bicaranya, siapa yang sedang kita bicarakan, serta media tuturnya (Bachman, 1990).
Seiring berkembangnya zaman, masyarakat saat ini pun ikut berubah, sehingga
bahasa pun ikut berubah. Perubahan tersebut berupa variasi bahasa yang digunakan
sesuai dengan kebutuhannya.
1) Faktor budaya
2) Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai adat istiadat (adat istiadat) dan bahasa
leluhurnya masing-masing dan berbeda-beda dari satu daerah ke
daerah lainnya.
3) Perbedaan demografis
Setiap daerah mempunyai daratan yang berbeda-beda seperti
daerah pesisir dan daerah pegunungan, yang cenderung menggunakan
bahasa yang jelas, ringkas, intonasi yang luas dan tinggi.
3
B. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Penutur dan Mitra Tutur
Ragam bahasa bisa dilihat dari cara penuturan, ragam Bahasa Indonesia
berdasarkan penutur dan mitra tutur terbagi dalam beberapa hal, yaitu ragam dialek,
ragam terpelajar, ragam resmi, dan ragam tak resmi. Berikut adalah beberapa
pengelompokannya:
4
Ragam bahasa resmi biasanya menggunakan tata Bahasa yang baik dan
benar sesuai dengan EYD, yang lugas, sopan, dan menggunakan Bahasa yang
baku. Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut:
1) Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten,
2) Menggunakan imbuhan secara lengkap,
3) Menggunakan kata ganti resmi,
4) Menggunakan kata baku,
5) Menggunakan EYD,
6) Menghindari unsur kedaerahan.
4. Ragam Bahasa Tak Resmi
Ragam bahasa tak resmi merupakan ragam Bahasa yang digunakan dalam
situasi tak resmi atau informal. Biasanya ragam Bahasa tak resmi digunakan
dalam bentuk lisan seperti percakapan sehari-hari ataupun menulis surat pribadi.
Ragam Bahasa tak resmi digunakan untuk berbicara dengan orang yang sudah
dikenal dengan akrab, seperti kepada orang tua atau teman dekat.
1. Ragam formal
Ragam formal merupakan jenis bahasa yang digunakan pada situasi resmi
dengan bahasa yang formal atau bahasa baku. Bahasa baku atau bahasa formal
merupakan bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya mengikuti kaidah
dan aturan bahasa yang telah ditentukan. Bahasa formal sering diucapkan atau
digunakan pada acara-acara resmi, seperti berpidato, presentasi, berceramah
ilmiah, berdiskusi formal, dan berdebat resmi. Ragam formal juga sering
digunakan untuk menulis karya dengan nuansa resmi seperti, karya ilmiah,
makalah, proposal, artikel, dan lain-lain.
5
2. Ragam semiformal
Ragam semiformal merupakan jenis ragam bahasa antara formal dan
non formal. Ragam semiformal digunakan pada saat kita berkomunikasi
dengan tetap menjaga keramahan, kesopanan, namun tidak seketat ragam
formal. Ragam semiformal digunakan pada situasi santai, namun tetap
memperhatikan penggunaan tata bahasa yang benar. Ragam semiformal sering
kita gunakan pada saat berkomunikasi dengan rekan kerja diwaktu jam kerja,
saat membuat surat formal/resmi, pertemuan sosial resmi, dan presentasi
kelompok.
1. Ragam sosial
6
lebih membatasi di dalam komunitas. Misalnya saja ragam bahasa yang
digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang yang akrab dapat
dipandang sebagai suatu variasi sosial. Lebih lanjut, keberagaman sosial juga
dikaitkan dengan tinggi atau rendahnya status lingkungan sosial terkait.
2. Ragam fungsi
3. Ragam pers
4. Ragam sastra
Ragam bahasa sastra mempunyai sifat atau sifat subjektif dan fleksibel.
makna, kreativitas dan inovasi. Bahasa sastra adalah bahasa yang biasa digunakan
menyampaikan perasaan (feeling) dan pikiran. bayangkan dan berfantasi, evaluasi
internal dan eksternal, peristiwa dan fantasi dengan bentuk konkrit. Dalam hal ini,
istimewa karena pengaruhnya terhadap pendengar/pembaca dan narasi tertentu.
Bahasa genre sastra ini digunakan sebagai bahan seni, serta alat komunikasi.
Untuk memperkuat efeknya Dalam narasi, seluruh kapasitas kebahasaan yang ada
dikerahkan. arti, suara, asosiasi, irama, tekanan, bunyi, panjang bunyi, kesesuaian
bunyi kata, rima, homofoni, penempatan kata, pengulangan kata/frasa jika
diperlukan untuk pengembangan untuk meningkatkan efeknya. Misalnya, bahasa
7
puisi jelas berbeda bahasa secara tertulis pada umumnya. Berbeda dengan ragam
bahasa ilmiah. ragam bahasa sastra Gunakan frasa yang tidak efektif. Deskripsi
paling jelas melalui serangkaian kata dengan makna dan konotasi yang umum
digunakan dalam berbagai Bahasa literatur. Hal ini dilakukan guna menciptakan
gambaran dalam imajinasi pembaca.
5. Ragam politik dan hukum
Bahasa politik mencakup kebijakan-kebijakan yang dikembangkan oleh
pemerintah untuk mengatur dan mengatur kehidupan bermasyarakat. Penguasa
tunggal adalah salah satu pembicara paling berpengaruh perkembangan bahasa di
masyarakat. Ciri bahasa hukum adalah penggunaan frasa kalimat yang panjang
dan lebar. Dalam hal ini diasumsikan bahasa hokum sepuluh Indonesia kurang
memperhatikan ciri dan ciri bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini
disebabkan oleh hukum umum Indonesia berdasarkan undang-undang yang
ditulis pada zaman kolonial Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun
terkadang sulit untuk menggunakannya kalimat pendek dalam bahasa hukum
karena merupakan bahasa hukum kejelasan norma dan aturan terkadang
memerlukan penjelasan yang terakhir adalah memperjelas kriteria, keadaan dan
situasi yang disebutkan.
1. Ragam Lisan
Ini mencakup bahasa yang digunakan dalam percakapan sehari-hari dan
interaksi lisan. Ragam ini termasuk dialek, aksen, dan variasi regional dalam
pengucapan dan penggunaan kata-kata.
2. Ragam Tulisan Formal
Digunakan dalam teks resmi seperti surat, makalah akademis, dan
dokumen hukum. Bahasa dalam ragam ini cenderung lebih baku dan mengikuti
aturan tata bahasa yang ketat.
8
3. Ragam Tulisan Nonformal
Digunakan dalam teks yang lebih santai dan tidak begitu resmi, seperti
surat pribadi, pesan teks, dan media sosial. Bahasa dalam ragam ini bisa lebih
bebas dan lebih mirip dengan percakapan sehari-hari.
4. Ragam Media
Termasuk bahasa yang digunakan dalam berbagai bentuk media, seperti
berita, iklan, film, dan program televisi. Ragam ini bisa bervariasi tergantung pada
audiens yang dituju dan tujuan komunikasinya.
5. Ragam Teknis atau Ilmiah
Digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan atau industri tertentu, seperti
kedokteran, teknik, atau komputer. Bahasa dalam ragam ini mungkin mengandung
istilah teknis dan frasa khusus yang spesifik untuk bidang tersebut.
6. Ragam Sosial
Mencakup variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial tertentu,
seperti kelompok usia, profesi, atau kelompok budaya. Contohnya adalah bahasa
slang atau bahasa gaul yang digunakan oleh anak muda.
7. Ragam Gaya atau Sastra
Digunakan dalam sastra, puisi, dan karya seni lainnya. Bahasa dalam
ragam ini sering kali lebih kreatif dan ekspresif.
Penting untuk diingat bahwa perbedaan ragam bahasa ini mencerminkan kekayaan
dan dinamika budaya dan komunikasi manusia.
9
beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar manusia dalam kehidupan
sehari-hari pada umumnya, yang juga dapat diterapkan dalam forum ilmiah:
1. Jujur tidak berbohong
2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan
3. Lapang dada dalam berkomunikasi
4. Menggunakan panggilan / sebutan orang yang baik
5. Menggunakan pesan bahasa yang dan efisien
6. Tidak mudah emosi
7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog
8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan
9. Menggunakan pakaian yang pantas serta sesuai keadaan
10. Bertingkah laku yang baik.
Etika berkaitan dengan keyakinan dan prinsip mengenai mana yang benar dan
mana yang salah, serta mana yang patut dan mana yang tidak patut. Satu nilai
yang harus dipegang dalam menjaga etika ketika berforum ilmiah adalah menjaga
sikap agar tidak merugikan orang lain.
10
2) Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara
3) Menatap mata lawan bicara dengan lembut
4) Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum
5) Menggunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar
6) Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara
7) Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon • Tidak
mudah terpancing emosi lawan bicara
8) Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi
9) Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi sesuai
dengan karakteristik lawan bicara.
10) Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara yang
baik.
11) Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya yang
berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat atau semacamnya.
Dalam konteks Dalam konteks bahasa Indonesia, contoh nilai bahasa
Indonesia, contoh nilai keindahan dapat dicontoh dapat dicontohkan dengan karya
puisi. Puisi menggunakan kata-kata yang indah, pembawaannya lembut dan
berirama. Begitu halnya dalam berforum ilmiah, akan terlihat lebih indah jika
pelaku dalam forum tersebut, baik moderator, audience maupun penyaji
menyajikan karya ilmiah nya dengan komunikasi yang baik.
11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.1.1. Ragam Bahasa
Ragam adalah variasi bahasa menurut pemakaiannya, yang berbeda-beda
tergantung pada topik yang dibicarakan, hubungan antara penutur dan lawan
bicaranya, siapa yang sedang kita bicarakan, serta media tuturnya.
3.1.2. Jenis Ragam Bahasa Indonesia
Ragam bahasa Indonesia terbagi pada 4 jenis :
12
4) Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Media
Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media dibagi menjadi
seperti berikut:
a. Ragam Lisan
b. Ragam Tulisan Formal
c. Ragam Tulisan Nonformal
d. Ragam Media
e. Ragam Teknis atau Ilmiah
f. Ragam Sosial
g. Ragam Gaya atau Sastra
13
DAFTAR PUSTAKA
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa (2018) Ragam Bahasa Indonesia Universitas Udayana
Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Indonesia. Makalah Sastra
Indonesia. 3-11
Ketut Putrayasa, I Gusti Ngurah, Januari 2018. Ragam Bahasa Indonesia. Denpasar:
Universitas Udayana Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Indonesia.
14