INDONESIA (PUEBI)
DISUSUN OLEH :
Dosen Pengampu :
UNIVERSITAS ANDALAS
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur atas kehadiran Allah Swt. karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia (PUEBI)” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah Bahasa
Indonesia. Selesainya makalah ini tak lepas dari dukungan serta kerja keras kami
dalam satu kelompok, serta bimbingan dari dosen pengampu. Oleh karena itu
lewat lembaran ini kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Lilimiwirdi, S.S.,
M.Hum.
banyak kekurangan. Kami mohon kritik dari Ibu dan pembaca agar makalah kali
lebih baik ke depannya. Serta kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat dan dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri dan
i
DAFTAR ISI
ii
G. Tanda tanya 26
H. Tanda seru 26
I. Tanda elipsis 27
BAB III PENUTUP 29
Simpulan 29
Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30
iii
DAFTAR GAMBAR TABEL
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
(KBBI) adalah cara atau aturan menuliskan kata-kata dalam huruf. Sedangkan di
disiplin ilmu bahasa. Ejaan pada dasarnya adalah aturan melambangkan bunyi
Bahasa Indonesia ( PUEBI ) merupakan salah satu faktor yang sangat penting
suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar”.
yang membutuhkan keaktifan dan kreativitas pikiran dalam menuangkan idea tau
struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan menulis tidak akan datang secara
Dengan kata lain, untuk menjadi seorang penulis diperlukan pembiasaan menulis
1
1.2 Batasan Masalah
terarahnya penulisan ini, penulis membatasi masalah pada pemakaian huruf (huruf
abjad, huruf kapital, huruf miring, huruf tebal), penulisan kata (kata dasar, kata
berimbuhan, gabungan kata, kata depan), pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda
koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya,
tanda elipsi).
berikut
3. Bagaimana pemakaian tanda baca (tanda titik, tanda koma, tanda titik
koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda tanya, tanda
1.4 Tujuan
2
3. Dapat menggunakan dan mengaplikasikan tanda baca (tanda titik, tanda
koma, tanda titik koma, tanda titik dua, tanda hubung, tanda pisah, tanda
pada semua jenis teks serta tulisan yang menggunakan bahasa Indonesia.
Sehingga aturan tersebut bukan hanya ditetapkan sebagai aturan saja tetapi dapat
diterapkan di dalam sistem ejaan. Serta dapat membuka wawasan yang lebih luas
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teoritis
lima kali penggantian tata cara penulisan atau ejaan yaitu yang pertama tahun
1901 disahkannya Ejaan Van Ophuijsen, yang kedua pada tahun 1947 diubahlah
menjadi Ejaan Suwandi, yang ketiga tahun 1966 diubah menjadi Ejaan Melindo,
yang keempat tahun 1972 diubahlah menjadi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
dan yang kelima tahun 2015 diubahlah menjadi PUEBI (Pedoman Umum Ejaan
pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca. Pemakaian huruf
diklasifikasikan menjadi delapan yaitu: huruf abjad, huruf vokal, huruf konsonan,
huruf diftong, gabungan huruf konsonan, huruf kapital, huruf miring, dan huruf
membagi penggunaan tanda baca yaitu terdiri dari tanda baca titik (.), koma (,),
titik koma(;), titik dua (:), tanda hubung (-), tanda pisah (--), tanda tanya (?), tanda
seru (!), tanda ellipsis (…), tanda petik(“…”), tanda petik tunggal (‘…’), tanda
kurung ((…)), tanda kurung siku ([…]), tanda garis miring (/), dan tanda
B. Pembahasan
1. Pemakaian Huruf
4
A. Huruf Abjad
Abjad yang dipakai dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas 26 huruf
berikut.
B. Huruf Kapital
Misalnya:
Apa maksudnya?
5
2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan.
Misalnya:
Amir Hamzah
Jenderal Kancil
Catatan:
(1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang
5 ampere
(2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata
yang bermakna ‘anak dari’, seperti bin, binti, boru, dan van, atau
Misalnya:
4) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Islam Alquran
Kristen Alkitab
6
5) a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
Misalnya:
Sultan Hasanuddin
Mahaputra Yamin
Misalnya:
6) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
Misalnya:
7) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Misalnya:
bangsa Indonesia
suku Dani
Catatan:
7
Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk
keinggris-inggrisan
8) a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
Misalnya:
sejarah.
Misalnya:
Perang Dunia II
Catatan:
bangsa Indonesia.
Misalnya:
Catatan:
8
(1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis
(2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama
Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat
kelompoknya.
Misalnya:
Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir,
10) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
badan, organisasi, atau dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari,
Misalnya:
Republik Indonesia
11) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur
makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti
9
di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Misalnya:
Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
12) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
Misalnya:
13) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan, seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau
Misalnya:
Catatan:
pengacuan.
C. Huruf Miring
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
10
Misalnya:
Misalnya:
Misalnya:
Catatan:
(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam
miring.
(2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer),
(3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang
D. Huruf Tebal
ditulis miring.
Misalnya:
11
Huruf dh, seperti pada kata Ramadhan, tidak terdapat dalam
Misalnya:
2. Penulisan Kata
A. Kata Dasar
Misalnya:
B. Kata Berimbuhan
Misalnya:
berjalan
berkelanjutan
Catatan:
Imbuhan yang diserap dari unsur asing, seperti -isme, -man, -wan,
Misalnya: sukuisme
Seniman
12
2) Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Misalnya:
Catatan:
(1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital
Misalnya: non-Indonesia
pan-Afrikanisme
(2) Bentuk maha yang diikuti kata turunan yang mengacu pada
nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal kapital.
Misalnya:
Pengasih.
(3) Bentuk maha yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada
Misalnya:
C. Gabungan Kata
Misalnya:
13
kambing hitam persegi Panjang
Misalnya:
Misalnya:
bertepuk tangan
menganak sungai
serangkai.
Misalnya:
dilipatgandakan
menggarisbawahi
Misalnya:
D. Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Misalnya:
14
Saya pergi ke sana mencarinya.
Misalnya:
2) Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
Misalnya:
A. Bahasa Indonesia
1. Kedudukan
2. Fungsi
B. Bahasa Daerah
1. Kedudukan
2. Fungsi
Catatan:
(1)Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
Misalnya:
15
a) lambang kebanggaan nasional,
b) identitas nasional
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir penomoran digital yang lebih
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir
dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam
Misalnya:
3) Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik
Misalnya:
menit, 20 detik)
4) Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
Misalnya:
Misalnya:
16
Indonesia memiliki lebih dari 13.000 pulau.
Catatan:
(1) Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
Misalnya:
(2) Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala
Misalnya:
(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang (a) alamat penerima dan
Misalnya:
Menteng
Jakarta Timur
21 April 2013
atau pembilangan.
Misalnya:
17
Satu, dua, ... tiga!
Misalnya:
induk kalimatnya.
Misalnya:
Catatan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak
kalimat.
Misalnya:
Misalnya:
Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu, dia memperoleh
5) Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya,
wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu,
18
Misalnya:
O, begitu?
Misalnya:
"Kita harus berbagi dalam hidup ini," kata nenek saya, "karena
Catatan:
berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian
Misalnya:
7) Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian
alamat, (c) tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau
Misalnya:
Misalnya:
19
Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik Internasional. Jakarta:
Restu Agung.
catatan akhir.
Misalnya:
10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis
Misalnya:
11) Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan
Misalnya:
12,5 m
Rp750,00
keterangan aposisi.
Misalnya:
Gerakan Nonblok.
20
13) Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada
Misalnya:
daerah.
untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang
Misalnya:
2) Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Misalnya:
Republik Indonesia.
21
Misalnya:
Ibu membeli buku, pensil, dan tinta; baju, celana, dan kaus;
1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
Misalnya:
lemari.
atau mati.
2) Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu
Misalnya:
a. persiapan,
b. pengumpulan data,
d. pelaporan.
3) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
22
Sekretaris : Siti Aryani
4) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
Misalnya:
5) Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b)
surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu
karangan, serta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
Matius 2: 1—3
Misalnya:
ra baru ….
put laut.
Misalnya:
anak-anak
23
berulang-ulang
Misalnya:
11-11-2013
p-a-n-i-t-i-a
atau ungkapan.
Misalnya:
ber-evolusi
a. se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-
g. kata ganti -ku, -mu, dan -nya dengan singkatan yang berupa huruf
Catatan:
24
Tanda hubung tidak dipakai di antara huruf dan angka jika angka
Misalnya:
Indonesia)
Misalnya:
objek bahasan.
Misalnya:
pembetonan.
Misalnya:
25
Keberhasilan itu—kita sependapat—dapat dicapai jika kita mau
berusaha keras.
Misalnya:
3) Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
Misalnya:
Tahun 2010—2013
Jakarta—Bandung
Misalnya:
kebenarannya.
Misalnya:
26
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan
Misalnya:
Misalnya:
Catatan:
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah
2) Tanda elipsis dipakai untuk menulis ujaran yang tidak selesai dalam
dialog.
Misalnya:
Catatan:
27
(2) Tanda elipsis pada akhir kalimat diikuti oleh tanda titik (jumlah
28
BAB III
PENUTUP
Simpulan
seperti pemakaian huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda baca yang
sebaiknya kita pakai pedoman tersebut agar menghasilkan suatu tulisan yang
mudah dipahami, dan tidak disalah artikan oleh orang yang membacanya.
Saran
Semoga dengan adanya makalah ini, kita semua dapat memperbaiki dalam
cara penulisan kita apabila masih ada kekurangan. Dan apabila terdapat kesalahan
dan kekurangan di dalan makalah ini, kami meminta saran dan koreksi agar lebih
29
DAFTAR PUSTAKA
Tanda Baca Berbasis PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia) pada
Teks Persuasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 37 Medan Tahun Pembelajaran
2019/2020." (2020).
2018.
Bahasa (2016).
30