Anda di halaman 1dari 13

KETERAMPILAN MENYIMAK

”Tugas Ini Disusun Untuk Mengganti Ujian Akhir Semester”

“Meringkas Teori Menyimak”

Dosen Pengampu: Dra. Gusnetti, M.Pd

Disusun Oleh :

Rahmi Fadhilah

NPM: 2010013111012

Pindo 1-A

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BUNG HATTA

2020/2021
DAFTAR ISI

1. Keterampilan Menyimak I
A. Pengertian Menyimak Menurut Beberapa
ahli……………………………………….
B. Manfaat Menyimak…………………………………………………………………..
C. Tujuan Menyimak …………………………………………………………………...
D. Tahapan
Menyimak…………………………………………………………………..

2. Keterampilan Menyimak II
A. Faktor-Faktor Pemengaruh dalam Menyimak………………………………………

3. Keterampilan Menyimak III


A. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menyimak (Ljt.)
………………………………
B. Penyebab orang tidak
menyimak……………………………………………………
C. Golongan orang yang banyak menyimak pada diri sendiri sehingga tidak
menyimak orang
lain……………………………………………………………………………

4. Keterampilan Menyimak IV
A. Perilaku Jelek dalam
Menyimak…………………………………………………….
B. Kesalah pahaman tentang Menyimak……………………………………………….

5. Keterampilan mikro dan makro dalam menyimak V


A. Tipe Dasar Menyimak………………………………………………………………
B. Keterampilan Mikro dalam
Menyimak……………………………………………...
C. Keterampilan Makro dalam
menyimak……………………………………………...
D. Ragam assesmen menyimak………………………………………………………...
6. Cara Meningkatkan Perilaku
Menyimak…………………………………………….

7. Aneka Teknik
Menyimak……………………………………………………………...
Ringkasan Teori Menyimak

Keterampilan Menyimak I

A. Pengertian Menyimak Menurut Beberapa ahli


 Kamus Umum Bahasa Indonesia(W. J. S. Poerwadarminta 1982 : 847): Menyimak
adalah mendengarkan (mempertahankan apa yang diucapkan orang). Menyimak
adalah latihan mendengarkan baik-baik.
 Kata menyimak dalam bahasa Indonesia memiliki kemiripan makna dengan
mendengar, dan mendengarkan. Oleh karena itu, ketiga istilah itu sering memiliki
kemiripan makna dengan mendengar, dan mendengarkan.
 Menurut Tarigan (1990), hakikat menyimak adalah mendengarkan dan memahami
isi bahan simakan. Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana.
 Menyimak memiliki kandungan makna yang sedikit lebih spesifik, bila dibandingan
dengan mendengar dan mendengarkan. Kegiatan menyimak dapat dilakukan oleh
seseorang dengan bunyi bahasa sebagai sasarannya. Kegiatan menyimak dilakukan
dengan sengaja atau terencana, dan ada usaha untuk memahami atau menikmati
apayang disimaknya.
 Mendengar merupakan salah satu kegiatan menangkap suara, atau bunyi tanpa
direncakan oleh yang melakukan kegiatan tersebut.
 Mendengarkan memiliki unsur makna mendengar karena orang mendengarkan
menggunakan alat yang sama dengan mendengarkan sungguh-sungguh
(Moeliono,1989).
 Perbedaannya terdapat pada tingkat kesadaran seseorang melakukan kegiatan atau
perbuatan itu. Bila kegiatan mendengar dilakukan dengan tidak sengaja, maka
kegiatan mendengarkan dilakukan dengan sengaja, terencana (Akhadiah,
1991/1992).

B. Manfaat Menyimak
 Sebagai dasar belajar bahasa.
 Meningkatkan keterampilan berbahasa lain.
 Memperlancar komunikasi lisan
 Menambah wawasan dan pengetahuan
C. Tujuan Menyimak
Menangkap, memahami, atau menghayati pesan, ide, gagasan yang tersirat dalam
bahan simakan.
 Mendapat Fakta
 Menganalisis Fakta
 Mengevaluasi fakta
 Mendapatkan Inspirasi
 Menghibur Diri
 Meningkatkan Kemampuan Berbicara

D. Tahapan Menyimak
 Mendengarkan: penyimak mendengarkan segala sesuatu yang dikemukakan oleh
pembicara.
 Mengidentifikasi: penyimak mengenal setiap pesan-pesan yang dikemukakan
pembaca.
 Menginterpretasi/Menafsirkan , menginterpretasi adalah adanya keinginan penyimak
untuk menafsirkan atau menginterpretasikan isi pembicaraan yang tersirat dalam
ujaran.
 Memahami terjadi ketika penyimak mendengar; ada keinginan untuk memahami
atau mengerti isi pembicaraan
 Menilai, yakni tahap penyimak mengevaluasi keunggulan/kelemahan gagasan
pembicara, kebaikan dan kekurangan si pembicara
 Menanggapi/Mereaksi: tahap adanya respons dan keberterimaan dari penyimak
dengan menanggapi pembicaraan

Keterampilan Menyimak II
A. Faktor-Faktor Pemengaruh dalam Menyimak
Menurut Hunt (1981:19-20), Webb (1975:137-9), Logan (1972: 49-50):
1. Kebiasaan Jelek dalam Masyarakat
a. Menyimak Lompat Tiga
Orang berbicara mempergunakan kata-kata dengan kecepatan kira-kira 125 buah
kata per menit dan kebanyakan orang dapat berpikir dengan mudah dengan
kecepatan empat kali dari kecepatan berbicara tadi, dan ternyata hal ini amat
susah sekali karena akan memeperlambat kecepatan berpikir kita, sebab kita
mempunyai kira-kira 400 kata per menit untuk berpikir untuk menghadapi orang
yang berbicara kepada kita.
b. Menyimak “Saya dapat Fakta”
Ketika menjadi penyimak yang baik, tentu kita akan menyimak ide-ide utama
gagasan-gagasan penting, fakta-fakta yang disodorkan, kemudian
pertimbangkanlah satu terhadap lainnya dan menyusun hubungannya satu sama
lain, garaplah ide-ide bukan hanya terbatas pada serangkaian fakta yang
kebetulan dapat diingat saja.
c. Noda Ketulisan Emosional
Demi kegiatan menyimak yang lebih baik dan tepat guna perhatikanlah reaksi
kita terhadap kata-kata yang menimbulkan noda ketulisan emosional seperti seks,
pelacur, komunis, koruptor, tukang kredit, panti pijat, tuan tanah dan
pembunuhan, dan lain-lain, kata-kata seperti itu sebaiknya ditandai dan
analisislah baik-baik untuk lebih mendalam mengapa kata-kata tersebut
mengganggu, penilaian dan telaah yang seksama biasanya akan mencerminkan
bahwa sebenarnya kata-kata tersebut tidak akan mengganggu sama sekali.
d. Menyimak Supersensitif
Ketika telah mengembangkan pendapat atau prasangka yang mendalam, seorang
yang berbicara mungkin tanpa disadari menghina kita dengan kata-kata. Secara
spontan kita akan menghentikan simakan terhadapnya, mencoba menginterupsi,
merencanakan suatu pertanyaan pelik yang memalukannya, ataupun bantahan
yang benar-benar menusuk hatinya.
e. Menghindari Penjelasan yang Sulit
Biasanya kita menghindari penjelasan yang sulit dari suatu pembicaraan sehingga
kegiatan menyimak menjadi tidak efektif, oleh karena itu simaklah baik-baik
diskusi mengenai subjek yang menuntut upaya untuk memahami dan mengerti
makna seperti komentar-komentar di suatu diskusi panel, karena masalah bukan
untuk dihindari tapi untuk dipecahkan atau diselesaikan.
f. Mengkritik Gaya dan Gaya Fisik Pembicara
Terkadang kita terlalu sibuk mengkritik gaya dan fisik si pembicara sehingga kita
lupa untuk menyimak pembicaraannya, jika kita termasuk dalam orang atau tipe
yang suka mengkritik secara mental pakaian orang ataupun nada suaranya,
sebaiknya tunggu sampai orang tersebut selesai berbicara agar kita dapat
memahami isi keseluruhan ujarannya itu.
g. Memberi Perhatian Semu
“Kalau saja saya terlihat menyimak, segala sesuatu beres!”, terkadang ada pribadi
yang seperti itu, berpura-pura menyimak tetapi sebenarnya pikirannya tidak
berada di situ, mengarahkan kedua matanya dengan tatapan tanpa kedipan ke arah
pembicara padahal ia sama sekali tidak memperhatikan atau tidak menyimak isi
pembicaraan, oleh karena itu perlu kesadaran dari diri sendiri berhenti untuk
berpura-pura menyimak dan mulai mengarahkan perhatian ke arah pembicara.
h. Menyimak dengan Kertas dan Pensil di Tangan
Terkadang kita mencoba membuat kerangka yang telah diutarakan pembicara,
dan menjadi rangkuman yang berupa tanda, simbol dan angka sehingga lupa
bahwa dengan begitu sebenarnya kita hanya “setengah menyimak”.
Sebaiknya letakkan pensil, pusatkan daya dan pikiran pada kegiatan menyimak
secara serius, atau simaklah terlebih dahulu dengan baik sesudah itu ditulis atau
dicatat dalam beberapa kata saja. Pergunakan kata kunci dalam catatan, karena
panjang catatan tidak menjamin mutu catatan. Mencatat harus dilakukan dengan
penuh perhatian dan pemahaman sedangkan merekam dapat dilakukan tanpa
pengertian dan pemahaman. Mencatat bersifat selektif dan kritis, merekam
bersifat mekanis dan reseptif penuh.
Keterampilan Menyimak III
A. Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Menyimak (Ljt.)
1. Faktor Fisik
 Faktor Fisik ialah faktor dari luar yang ikut menentukan keefektifan serta
kualitas keaktifannya dalam menyimak.
 Contoh faktor fisik: ruangan yang terlalu panas, lembap, ataupun terlalu
dingin, suara bising yang menganggu dari jalan, hadirin yang bergerak kian
kemari saja.

2. Faktor Psikologis
 Faktor Psikologis ialah faktor dari dalam psikis seseorang atau bisa disebut
faktor pribadi.
 Faktor psikologis mencakup:
a) Prasangka dan kurangnya simpati terhadap pembicara dengan aneka
sebab dan alasan;
b) Keegosentrisan dan asyiknya terhadap minat pribadi serta masalah
pribadi;
c) Kepicikan yang menyebabkan pandangan yang kurang luas;
d) Kebosanan dan kejenuhan yang meyebabkan tiadanya perhatian sama
sekali pada pokok pembicaraan;
e) Sikap yang tidak layak terhadap sekolah, terhadap guru, terhadap
pokok pembicaraan, atau terhadap pembicara.
 Sebagian atau semua faktor psikologis ini dapat memengaruhi kegiatan
menyimak ke arah yang merugikan.
 Sebaliknya, faktor-faktor psikologis ini pun mungkin pula sangat
menguntungkan bagi kegiatan menyimak dengan penuh perhatian, misalnya,
pengalaman-pengalaman masa lalu yang sangat menyenangkan yang telah
menentukan minat-minat dan pilihan-pilihan dan kepandaian yang
beranekaragam.
 Jadi:
a) faktor psikologis yang positif memberi pengaruh yang baik,
b) faktor psikologis yang negatif memberi pengaruh yang buruk terhadap
kegiatan menyimak.
3. Faktor Pengalaman
 Faktor Pengalaman ialah sikap dari hasil pertumbuhan dan perkembangan
pengalaman kita.
 Kurangnya minat merupakan akibat dari kurang atau tidak ada sama sekali
pengalaman yang dimiliki dalam bidang yang akan disimak tersebut.
 Sikap-sikap antagonistik, sikap yang menentang, serta sikap bermusuhan
timbul dari pengalaman- pengalaman yang tidak menyenangkan.
 Faktor pengalaman merupakan faktor yang penting yang dapat
mempengaruhi proses menyimak seseorang .
4. Faktor Sikap
 Pada dasarnya manusia memiliki dua sikap utama, yaitu sikap menerima dan
sikap menolak.
 Orang akan bersikap menerima pada hal-hal yang menarik dan
menguntungkan baginya dan menolak pada hal-hal yang tidak menarik dan
tidak menguntungkan baginya.
 Kedua hal itu memberikan dampak pada menyimak. Masing-masing dapat
berupa dampak negatif dan dampak positif,
 Menyajikan bahan pelajaran yang baik dengan materi simakan yang menarik,
ditambah dengan penampilan yang mengasyikan dan mengagumkan, sangat
menguntungkan dan sekaligus membentuk sikap positif bagi siswa.
5. Faktor Motivasi
 Motivasi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan seseorang dalam
berbagai kegiatan. Seseorang memiliki motivasi yang kuat, dapat diharapkan
orang itu akan berhasil mencapai tujuan. Begitu pula dengan menyimak.
 Menerangkan pelajaran dan jelas, mengutarakan maksud dan tujuan yang
hendak dicapai, serta bagaimana cara mencapai tujuan, merupakan suatu
bimbingan kepada para siswa untuk menanamkan serta memperbesar
motivasi mereka untuk menyimak dengan tekun.
6. Faktor Jenis kelamin
 Melalui penelitian, beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa antara pria da
wanita, pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda dan cara mereka
memusatkan perhatian pada sesuatu.
7. Faktor Peranan dalam masyarakat.
 Kemampuan menyimak dapat juga dipengaruhi oleh peranan dalam
masyarakat.
 Peranan dalam masyarakat menjadi faktor penting bagi peningkatan
keterampilan menyimak.
 Jika banyak menyimak maka akan banyak menyerap pengetahuan pula.

B. Penyebab orang tidak menyimak


1. Berada dalam keadaan capek: Orang yang capek biasanya malas menyimak.
2. Berada dalam keadaan tergesa-gesa: Orang yang berada dalam keadaan
tergesa-gesa pun tidak akan dapat menyimak dengan baik.
3. Berada dalam kebingungan: Pada saat pikiran pun sedang bigung, sulitlah kita
dapat menyimak dengan baik.

C. Golongan orang yang banyak menyimak pada diri sendiri sehingga tidak
menyimak orang lain
1. Tipe bunga karang (tipe penyerap): Orang tipe ini biasanya tampak menyerap
kata-kata dari pembicara, tetapi tidak mencernanya lebih lanjut dan tidak
memahami maknanya.
2. Tipe orang berdikari (menolak untuk menyimak): Orang tipe ini biasanya
menolak untuk menyimak karena dia merasa lebih tahu daripada orang yang
berbicara itu.
3. Tipe seniman ingatan (menolak untuk menyimak secara sadar): Orang tipe ini
secara sadar menolak untuk menyimak, dia “mengingat” data-data yang
dikutip selama percakapan beberapa waktu yang lalu.
4. Tipe orang yang tidak tergoda oleh pribadi tertentu (mendapat informasi dari
media): Orang seperti ini biasanya selalu menghindarkan diri dari kontak
pribadi secara langsung. Jadi, tidak mau menyimak orang lain. Dia
memperoleh informasi dari media sosial.
5. Tipe orang yang menyukai bunyi alamiah (kicau burung serta keriuhan kota
merupakan musik bagi perangkat penerima sensitifnya tidak mau mendengar
ocehan pembicara): Orang yang tipe ini biasanya menyukai musik dan kicauan
burung seta keriuhan kota karena dirasakannya sebagai bunyi yang indah.
6. Estetikus luar biasa (mendengar atau menyimak musik bukan untuk
kesenangan atau kenikmatan): Orang tipe ini lebih senang mendengarkan
suara musik dari suatu alat music. Dia khusus mendengarkan biola, tambur
bas, atau jenis alat musik lainnya
7. Tipe siap tempur (sibuk dengan memikirkan jawaban-jawaban yang akan
diajukan, sehingga tidak ada waktu untuk menyimak): Tipe ini begitu sibuk
memikirkan jawaban-jawaban yang akan diajukan kalau ada orang bertanya.

Keterampilan Menyimak IV
A. Perilaku Jelek dalam Menyimak
1. Tidak mau menerima keunikan pembicara
Pembicara mempunyai cara dan gaya pribadi dalam penampilannya, akibatnya
penyimak merasa jengkel dan tidak mau menerima keunikan pembicara
sehingga tidak memiliki minat dan perhatian untuk menyimak.
2. Tidak mau memperbaiki sikap
Tubuh penyimak ada di ruang yang sama dengan pembicara namun pikiran
dan angannya terbang mengembara ke tempat lain, akibatnya ia tidak memiliki
minta untuk menyimak ujaran pembicara.
3. Tidak mau memperbaiki lingkungan
Tidak adanya upaya penyimak untuk pindah duduk ketika dirinya merasa
terganggu duduk di tempat duduknya sekarang yang bising atau tempat orang
keluar masuk.
4. Tidak dapat menahan diri
Berusaha mengajukan pertanyaan dan tanggapan sebelum pembicaraan belum
selesai dan belum diketahui ujung pangkalnya.
5. Tidak mau meningkatkan pembuatan catatan
Mencatat semua ucapan pembicara sebanyak mungkin tanpa menghiraukan
ide, gagasan yang perlu dicatat.
6. Tidak tahu dan tidak mau menyaring tujuan khusus
Tidak adanya ketekunan dan tidak adanya perhatian yang terarah, sehingga
tujuan menyimak menjadi tidak tentu arah, duduk menjadi tidak tenang,
gelisah dan pembicara tidak disimak lagi.
7. Tidak memanfaatkan waktu secara tepat guna
Ketika menyimak ada yang tertidur dan mengantuk padahal menyimak
menuntut kesiapsiagaan mementik butir-butir penting, ide-ide berharga dari
seorang pembicara.

8. Tidak dapat menyimak secara rasional


Menyimak dengan emosional tanpa melibatkan akal dan pikirannya dalam
menerima simakan dari ujaran pembicara.
9. Tidak mau berlatih menyimak hal-hal yang rumit
Tidak mau menyimak hal-hal yang rumit sehingga tidak memaham
keseluruhan isi pembicaraan yang dikemukakan oleh pembicara.

B. Kesalah pahaman tentang Menyimak


1) Anggapan bahwa semua perilaku menyimak itu sama saja
Perilaku menyimak berubah-ubah secara dramatis dari satu situasi ke situasi
lainnya, dari satu pribadi ke pribadi lainnya, karena situasi dan kondisi
mengatur perubahan perilaku menyimak seseorang.
2) Anggapan bahwa mendengar dan menyimak sama saja
Mendengar yaitu suatu proses psikologis ketika gelombang-gelombang bunyi
ditransformasikan menjadi impuls-impuls saraf pendengaran, yang pada
gilirannya akan berjalan melalui system saraf, baik di dalam pengawasan
kemauan maupun luar pengawasan kemauan
Menyimak adalah suatu operasi psikologis yang rumit yang merupakan sarana
untuk merasakan butir-butir atau bagian-bagian lambang dan tanda yang telah
disandikan oleh sistem saraf pusat dan sistem saraf otomatis yang diubah
menjadi pesan-pesan yang dapat dipahami.
3) Anggapan bahwa menyimak tidak dapat dikembangkan atau ditingkatkan
4) Anggapan bahwa hanya sedikit waktu yang diperlukan buat menyimak
Hampir setengah waktu berkomunikasi diperuntukkan untuk menyimak, jadi
tidak benar bahwa untuk kegiatan menyimak hanya diperlukan waktu sedikit
saja.

Keterampilan mikro dan makro dalam menyimak V


A. Tipe Dasar Menyimak
1. Memahami bunyi-bunyi bahasa dan menyimpannya dalam ingatan jangka
pendek.
2. Secara simultan membedakan tipe peristiwa tuturan (monolog, dialog
interpersonal, dialog transaksional), yaitu diproses dan memperhatikan
konteksnya (pembicara, lokasi, dan tujuan) dan isi pesan.
3. Menggunakan keterampilan dekoding lingustik (bottom up) dan atau latar
belakang skemata untuk mendapatkan interpretasi logis terhadap pesan dan
memahami makna tersurat dan tersirat dari ujaran,
4. Menghilangkan bentuk-bentuk linguistik dimana pesan secara original
diterima untuk kepentingan menyimpan informasi penting atau relevan dalam
ingatan jangka panjang secara konseptual.

B. Keterampilan Mikro dalam Menyimak


1. Memisahkan bunyi-bunyi Bahasa
2. Menyimpan penggalan bahasa dalam berbagai ukuran dalam ingatan jangka
pendek.
3. Memahami pola tekanan, posisi bertekanan dan tidak bertekanan, struktur
irama, intonasi, dan peranannya dalam melambangkan informasi.
4. Memahami bentuk-bentuk kata yang tidak lengkap (reduced).
5. Membedakan kelompok kata, memahami kata dasar, dan menafsirkan pola
penyusunan kata dan maknanya.
6. Memroses ujaran dalam tingkat pengiriman.
7. Memroses ujaran yang memuat jeda, kesalahan, koreksi, dan variabel-variabel
kinerja lain.
8. Memahami kelas kata, sistem, pola, dan bentuk ellipsis
9. Melacak unsur-unsur kalimat dan membedakan unsur utama dan tambahan
10.Memahami bahwa makna khusus yang dapat diekspresikan dalam berbagai
pola kalimat
11.Memahami penanda kohesi dalam wacana lisan.

C. Keterampilan Makro dalam menyimak


1. Memahami fungsi komunikatif dari ujaran berdasarkan situasi, partisipan, dan
tujuan.
2. Meyimpulkan situasi, partisipan, tujuan dengan menggunakan pengetahuan
dunia-nyata.
3. Dari peristiwa dan penggambaran ide, memprediksi hasil, menafsirkan
rangkaian dan hubungan antarperistiwa, menyimpulkan sebab akibat, dan
melacak hubungan antara ide utama, ide penjelas, informasi baru dan
informasi yang sudah ada, generalisasi, dan eksemplifikasi.
4. Membedakan makna tersurat dan tersirat.
5. Menggunakan penanda mimik, kinesik, bahasa tubuh, dan simbol bahasa
lainnya untuk menentukan makna.
6. Mengembangkan dan menggunakan strategi menyimak, seperti mendeteksi
kata kunci, menebak makna kata dari konteks, meminta bantuan, dsb.

D. Ragam assesmen menyimak


1. Assesmen menyimak intensif
a) Memahami unsur-unsur fonologis dan morfologis (pasangan fonem,
pasangan morfem, pola tekanan, stimulus satu kata)
b) Pemahaman parafrase (parafrase kalimat, parafrase dialog)
2. Assesmen Menyimak Responsif (respon yang tepat terhadap pertanyaan, respon
terbuka terhadap pertanyaan)
3. Assesmen Menyimak Selektif
a) Menyimak cloze
b) Memindahkan informasi (memilih isyarat-gambar-ganda, pilihan ganda
verbal terhadap isyarat gambar tunggal)
c) Pengulangan kalimat

4. Assesmen Menyimak Ekstensif


a) Dikte
b) Stimulus-respons komunikatif (dialog dan pemahaman pilihan ganda;
dialog dan pertanyaan otentik tentang rincian).
c) Menyimak otentik (membuat catatan, mengedit, menafsirkan [lirik lagu,
puisi, berita tv/radio, pengalaman], menceritakan kembali)

A. Cara Meningkatkan Perilaku Menyimak


1. Menerima keanehan dari pembicara pusatkan saja ke pembicaraannya
2. Perbaiki sikap
3. Perbaiki tempat yg nyaman
4. Jangan dulu memberi pertimbangan atau menyela sebelum pembicaraannya
selesai
5. Tingkatkan pembuatan catatan
6. Pusatkan perhatian pada materi yg disimak
7. Manfaatkan waktu secara bijaksana
8. Menyimak secara rasional
9. Berlatih menyimak..bahan yang sulit-sulit

B. Aneka Teknik Menyimak


1. Dengar dan ulang
Dengar dan ulang artinya adalah apa yang diucapkan pembicara disimak dan
diulang persis seperti yang dia ucapkan.
Dengar dan ulang ada 2 yaitu menyimak bunyi fonem dan menyimak bunyi
kata.
1) Dengar dan ulang fonem ada beberapa cara yang dilakukan.
a) Dengar dan ulangi fonem yang diucapkan
b) Sebutkan fonem dari kata yang diucapkan
c) Urutkan dari fonem yang disebutkan
2) Dengar dan ulang kata ada beberapa cara yang bisa dilakukan
a) Dengar dan ulangi beberapa kata yang disebutkan
b) Dengar dan tentukanlah antonim dari beberapa kata yang diucapkan
c) Dengar dan ulangi kata ketiga dari beberapa kata yang diucapkan
d) Dengar dan sebutkan kata sifat dari beberapa kata yang diucapkan
e) Dengar dan ulangi kata benda dari beberapa kata yang diucapkan
f) Dengar dan ulangi kata apa yang terletak kata pertama dari beberapa
kata yang diucapkan.
2. Dengar dan tulis
Dengar dan tuluskan adalah kegiatan menyimak, di mana sipenyimak
mendengarkan dengan serius apa yang diucapkan dan siapa yang
diperintahkan pembicara kemudian menuliskannya. Untuk dengar dan tulis
sama halnya dengan dengar dan ulang, Perbedaannya hanya pada perlakuan.
3. Simak dan tebak
Tebak kata adalah menebak suatu kata dengan cara menyebutkan kata-kata
tertentu sampai kata yang disebutkan benar.
model pembelajaran tebak kata itu?yaitu menggunakan media kartu teka-teki
yang berpasangan dengan kartu jawaban teka-teki. Tebak kata dilaksanakan
dengan cara siswa menebak kata yang dimaksud oleh kartu soal teka-teki
dengan kartu jawaban yang benar.
4. Bisik berantai
Bisik berantai adalah membisikkan kalimat kepada orang pertama kemudian
dia membisikkan pula ke orang kedua, orang kedua ke orang ketiga, orang
ketiga ke orang ke empat, orang keempat ke orang kelima Pada orang kelima,
disuruh menyebutkan kalimat yang dia dengar.
Langkah-langkahnya adalah.
1. Pesertanya 6 orang
2. Masing masing peserta menulis 1 kalimat yang akan dia bisikkan
3. Setelah menuliskan kalimat dan menyembunyikannya maka 5 orang
berbaris berbanjar dengan jarak 2 langkah
4. Sipembisik akan membusikkan kalimat yg dibuatnya kepada orang
pertama kemudian orang pertama membisikkan ke orang kedua dan
berakhir pada orang kelima
5. Setelah itu pembisik meminta orang kelima menyebutkan kalimat yang
didengarnya.
6. Jika orang kelima salah menyebutkannya maka tagih ke orang keempat
salah lagi tagih ke orang ketiga sampai ketemu siapa yang salah
menyebutkan kalimat itu.
Peserta bisik berantai minimal 5 orang semakin banyak semakin baik
sehingga kita bisa melatih keterampilan menyimak mereka.
5. Menyimak wacana
Menyimak wacana adalah menyimak dan mendengarkan suatu cerita atau
informasi, ataupun suatu nyayian, kemudian disimak.
Metode yang digunakan oleh guru dalam melakukan
pembelajaran menyimak wacana adalah metode diskusi, ceramah dan Tanya
jawab, serta menggunakan media, buku teks, kaset yang berisikan rekaman
suatu wacana yang akan disimak oleh siswa.
cara menyimak wacana yang baik dan benar
1. Menyimak dengan berkonsentrasi
2. Menelaah materi simakan
3. Menyimak dengan kritis
4. Membuat catatan.

DAFTAR PUSTAKA

Keterampilan menyimak 1 sampai 5 materi dari ppt pak hasnul

http://odazzander.blogspot.com/2011/11/cara-meningkatkan-keterampilan-
menyimak.html

https://www.google.com/search?
q=faktor+faktor+yang+mempengaruhi+dalam+menyimak&oq=faktor+faktor+yang+m
empengaruhi+dalam+menyimak&aqs=chrome..69i57.26007j0j7&sourceid=chrome&ie=
UTF-8

https://www.google.com/search?
q=aneka+teknik+menyimak&oq=aneka+teknik+&aqs=chrome.0.69i59j69i57j69i59l3.56
02j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai