Anda di halaman 1dari 4

Resume Bab 1

Pendidikan Agama Di Perguruan Tinggi Umum

Dosen pengampu: Dr. Desmal Fajri, S.Ag. MH

Disusun Oleh :
Rahmi Fadhilah
NPM: 2010013111012
Pindo 2-A

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2020/2021
Pendidikan Agama Di Perguruan Tinggi Umum
A. Latar belakang pendidikan agama di perguruan tinggi umum
Secara historis pelaksanaan pendidikan agama di perguruan tinggi umum
dilatarbelakangi oleh berbagai hal sebagai berikut:
1. Banyaknya kritikan dari para cendikiawan terhadap sistem pendidikan tinggi yang
cenderung mengadopsi sistem pendidikan kolonial bahwa tujuan pendidikan
tinggi adalah menghasilkan tenaga-tenaga terampil, dalam rangka memenuhi
kekosongan tenaga kerja terampil demi kepentingan mereka dalam mengekploitasi
kekayaan alam indonesia untuk kepentingan mereka.
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini semakin
cepat dan masyarakat cenderung mempertuhan IPTEK dan meluapkan eksistensi
dirinya sebagai makhluk yang beradab.
3. Di era globalisasi yang ditandai dengan kemajuan teknologi modern, pergaulan
muda-mudi dan mahasiswa cenderung bebas tanpa batas. Nilai-nilai etika, moral
dan akhlak hampir diabaikan sehimgga nilai-nilai agama tercabut dari akarnya.
4. Kurikulum di tingkat perguruan tinggi semakin terkotak-kotak kea rah
spesialisasinya yang berlebihan dan cenderung membanggakan spesialisasi
masing-masing. Aspek kognitif dijadikan sasaran utama kurikulum, sementara
aspek yang pembinaan kepribadian mahasiswa nampaknya kurang mendapat
perhatian.
5. Kehidupan masyarakat modern semakin hari semakin komplek dan cenderung
mengaruh kepada pola hidup individualistis dan materialistis, kurang memiliki
kepekaan sosial terhadap sesamanya sebagai makhluk ciptaan tuhan.

B. Kedudukan mata kuliah pendidikan agama di perguruan tinggi umum


Dalam struktur kurikulum nasional pendidikan tinggi, matakuliah pendidikan
agama merupakan matakuliah wajib diikuti oleh semua mahasisiwa yang beragama di
seluruh perguruan tinggi umum di setiap jurusan, program dan jenjang pendidikan,
baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta.
Kedudukan matakuliah ini sejajar dengan matakuliah keahlian lainnya. Bilamana
mahasiswa belum lulus matakuliah ini ia tidak dapat memperoleh gelar kesarjanaan
dari sebuah perguruan tinggi.
Karena kedudukannya yang sangat strategis, maka pendidikan agama islam perlu
mendapatkan perhatian serius. Pada saat ini lulusan perguruan tinngi umum sangat
berpeluang untuk tampil menjadi para pemimpin bangsa di masa depan dan sebalikya
mereka juga sangat berpotensi untuk menjauhkan masyarakat dari nilai-nilai agama
dan budaya bangsa karena penguasaan mereka terhadap produk teknologi modern.

C. Tujuan mata kuliah pendidikan agama di perguruan tinggi umum


Kompetensi dasar yang akan di capai dalam matakuliah pendidikan agama adalah
menjadi ilmuan dan propesional yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia dan memiliki etos kerja, serta menjunjung tinggi nila-
nilai kemanusiaan dan kehidupan.
Secara khusus mata kuliah pendidikan agama islam di perguruan tinggi umum
bertujuan membentuk manusia taqwa yaitu manusia yang patuh dan taat kepa Allah
SWT dalam menjalankan ibadah, memiliki akhlakul karimah dan dapat
mengaplikasikan nilai-nilai ajaran islam dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.

D. Pendidikan agama dalam rangka pencapaian tri dharma perguruan tinggi


Perguruan tinggi merupakan sebuah sebuah lembaga pendidikan ilmiah tempat
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Seiring dengan itu masyarakat
kampus termasuk masyarakat ilmiah karena kemampuannya dalam memahami dan
menganalisa secara sistematis.
Pendidikan agama islam di samping membina manusia yang bertaqwa kepada
Allah SWT juga memberikan motivasi untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan
tinggi. Mengenai pendidikan dan pengajaran, sebagaimana firman Allah dalam surat
al mujadalah (58) ayat, menjelaskan bahwa orang-orang yang berilmu pengetahuan
mempunyai derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak berilmu.
Setelah melakukan pendidikan dan pengajaran maka dianjurkan dengan penelitian
untuk membuktikan kebenaran dari apa yang telah dipelajari diperguruan tinggi.
Dalam hal ini Allah telah memerintahkan manusia untuk melakukan penelitian
terhadap apa yang telah Dia ciptakan. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman-
Nya dalam Q.S Yunus (10) : 92.
Artinya : “ maka pada hari ini kami selamatkan badanmu (Fir’un) supaya kamu dapat
menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya
kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami”.
Kemudian beberapa firman Allah di bawah ini yang memerintahkan kepada
manusia untuk mempelajari dan memperhatikan dari apa yang telah diciptakan Allah
dan peristiwa yang terjadi di alam ini. Karena alam merupakan guru bagi manusia
sebagaimana pepatah Minangkabau menyebutkan bahwa alam takambang jadi guru
(alam terbang tenpat belajar). Firman Allah dalam Q,S Yunus (10) ayat 110 Allah
menyebutkan:
Artinya: “ katakanlah: “perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi, tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi
orang-orang yang tidak beriman”.
Q.S, surat Ar Rahman (55) ayat 33 Allah menyatakan:
Artinya: “ Hai jama’ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi)
penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali
dengan kekuatan”.
Q.S Ali Imran (3) ayat 190-191 Allah berfirman:
Artinya: “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, yaitu orang-
orang yang mengigat Allah sambal berdiri atau duduk dalam keadaan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “ Ya tuhan
kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”
Ayat-ayat di atas telah memerintahkan kepada manusia untuk melakukan penelitian
terhadap fenomena-fenomena alam.Sehingga akan mendekatkan dirinya kepada
Tuhan (Allah).
Kemudian yang ketiga Tri Dharma perguruan tinggi adalah melakukan pengabdian
kepada masyarakat. Pada akhirnya setelah diperoleh ilmu pengetahuan dan melakukan
penelitian, maka semua itu hanya untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini
Allah memerintahkan supaya saling tolong-menolong untuk kemashlahatan
(kebaikan). Sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya surat al maidah (5) ayat
2.
Artinya: “dan tolong menolong lah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa,
dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”.
Dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat harus memberikan kebaikan
(manfaat) dan tidak mendatangkan kerugian (mudarat). Karena itu orang yamg baik
adalah mereka yang memberikan kebaikan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai