Masyarakat pengikut Jouska awalnya tidak mencurigai aktivitas konsultan jasa keuangan
itu, sampai akhirnya salah satu dari klien Jouska mengumumkan bahwa ia mengalami
kerugian akibat Jouska.
Teori etika bisnis yang dilanggar didalam kasus Jouska adalah teori Utilitarianisme.
Teori Utilitarianisme menekankan bahwa Jika sebuah perbuatan bisa dikatakan baik jika
membawa manfaat untuk seluruh masyarakat. Dalam kasus ini, Jouska tidak
1. bertanggung jawab dan mementingkan perusahaannya dengan cara ingin meraup
keuntungan maksimal dengan menyalahgunakan hak dan kewajibannya yang
menyebabkan kerugian.
Teori etika bisnis yang dilanggar didalam kasus Jouska adalah teori Deontology.
Teori Deontology menekankan bahwa kewajiban organisasi atau individu didalam
organisasi wajib bertindak secara baik. Dalam kasus ini, Jouska tidak bertanggung
2. jawab dan mementingkan perusahaannya dengan cara ingin meraup keuntungan
maksimal dengan menyalahgunakan hak dan kewajibannya.
Teori etika bisnis yang dilanggar didalam kasus Jouska adalah teori hak.
Teori Hak menekankan bahwa teori ini menyangkut pada hak martabat manusia,
sehingga manusia manapun tidak boleh dikorbankan untuk mencapai tujuan. Dalam
3. kasus ini, Jouska tidak bertanggung jawab dan mementingkan perusahaannya dengan
cara ingin meraup keuntungan maksimal dengan menyalahgunakan hak dan
kewajibannya.
Dari 63 klien yang merasa dirugikan, 45 diantaranya memilih jalur damai dan sisanya
membawa PT Jouska ke jalur hukum karena kerugian yang cukup besar.
Aakar Abyasa Fidzuno, Founder Jouska sekaligus Chief Executive Officer PT Jouska
Finansial Indonesia, diputuskan bersalah dengan masa hukuman 6 tahun 6 bulan dan
denda Rp 2 miliar.
2. Jouska telah melanggar teori kontrak yang mana klien selaku agen tidak
mendapatkan informasi yang jelas mengenai mekanisme penawaran yang
didapatkan. Jouska selaku penyedia jasa perencanaan keuangan seharusnya hanya
memberi nasihat kepada kliennya dan tidak mengelola atau mengintervensi dana mereka.
Selain itu, miskomunikasi yang terjadi cenderung menguntungkan pihak Jouska saja
Jouska adalah perusahaan konsultan keuangan independen yang berdiri sejak tahun 2013
dan secara legal mempunyai badan hukum sebagai kegiatan jasa pendidikan / kursus
yang sudah mendapatkan izin di online single submission (OSS). Akan tetapi, PT. Jouska
finansial indonesia telah melakukan penyimpangan yaitu 3 tahun belakangan ini dalam
prakteknya, Jouska merambah unit bisnis yaitu sebagai perusahaan penasehat investasi
atau PI dan juga sebagai perusahaan dibidang perdagangan perantara efek hingga saat
ini Status Jouska masih diberhentikan sementara oleh Satgas Waspada Investasi(SWI)
dan dari masalah yang ditimbulkan oleh PT Jouska dalam dokumen tanda bukti lapor
(TBL) oleh Rinto Wardana terhadap Ceo Jouska menghitung jumlah kerugian
diperkirakan Rp 1 Milyar