DI INDONESIA
Anggota :
1. Ivan Satritama I0518051
2. Nisriina Abidah I0518069
3. Ramadhan Setya I0518074
4. Widya Nur R. I0518087
KELAS IC
S1 TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk
pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama
dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan
persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Indonesia merupakan negara yang mutu pendidikannya masih rendah
jika dibandingkan dengan negara-negara lain bahkan sesama anggota negara
ASEAN pun kualitas SDM bangsa Indonesia masuk dalam peringkat yang
paling rendah. Hal ini terjadi karena pendidikan di Indonesia belum dapat
berfungsi secara maksimal.
Hal ini disebabkan karena perhatian pemerintah kita masih terasa
sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan
yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional,
biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU pendidikan kacau. Selain itu,
di Indonesia juga terdapat dikotomi atau dualism dalam bidang pendidikan
yang menyebabkan adanaya kesenjangan dalam pentransferan ilmu dari
pendidik ke siswa.
Maka dari itu, kami akan membahas mengenai makalah tema
pendidikan di Indonesia dengan judul “Dikotomi Dan Dualisme Pendidikan
Di Indonesia”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa hakikat pendidikan Islam?
2. Apa tujuan pendidikan Islam?
3. Apa pentingya menuntut ilmu menurut pandangan Islam?
4. Apa pengertian dikotomi atau dualisme dalam pendidikan islam?
5. Bagaimana konsep pendidikan islam dan pendidikan umum?
6. Bagaimana cara mengatasi dikotomi atau dualisme pendidikan islam
di Indonesia?
7. Apakah sekolah negeri bisa menerapkan porsi yang sama dengan
sekolah Islam dalam hal pendidikan agama Islam?
BAB II
PEMBAHASAN
A. HAKIKAT PENDIDIKANISLAM
Istilah pendidikan dalam konteks Islam lebih banyak dikenal dengan
penggunaan term at-tarbiyah, at-ta’lim, at-ta’dib, dan ar-riyadlah.
At-tarbiyah dimaknai dengan penanaman etika yang mulia pada jiwa
anak yang sedang tumbuh dengan member petunjuk dan nasihat. At-ta’lim
berarti pembersihan diri manusia dari segala kotoran dan menjadikannya
berada dalam kondisi untuk menerima al-hikmah. At-ta’dib adalah pengenalan
dan pengakuan yang ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang
tepat daei segala sesuatu dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kea
rah pengenalan dan pengakuan keagungan Tuhan. Ar-riyadhah atau
“riyadlotus shibyan” berarti pelatihan terhadap pribadi individu pada fase
anak-anak.
Dari pengertian-pengertian di atas, Dr. Muhammad SA Ibrahimy
(dalam Arifin, 2009: 3-4) menyatakan pendidikan Islam dalam pandangan
yang sebenarnya adalah suatu system pendidikan yang memungkinkan
seseorang dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan cita-cita Islam
sehingga degan mudah ia dapat membentuk hidupnya sesuai dengan ajaran
Islam.
Artinya :
“Allah akan meninggikan orang - orang yang beriman di antaramu dan
orang - orang yang di beri ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan, Allah
maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(QS. Al Mujaadilah 58:11)
Allah SWT meninggikan orang orang yang berilmu, karena orang
berilmu akan sangat berbeda dengan orang yang tidak berilmu. Seperti yang
dijelaskan dalam QS. Azzumar ayat 9 yang berbunyi :
Artinya :
"Adakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang
yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakal lah yang dapat
menerima pelajaran"(QS.Azzumar 39:9)
Selain itu, hanya dengan ilmulah manusia bisa memahami perumpaan-
perumpamaan yang di berikan Allah SWT untuk manusia, seperti yang
tertuang dalam QS. Al Ankabut ayat 43yang berbunyi :
Artinya :
“Dan perumpamaan perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia dan
tiada memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu." (QS. Al Ankabut
29:43)
2. Pendidikan umum
Dalam SK Mendiknas No. 008-E/U/1975 disebutkan bahwa
pendidikan umum ialah pendidikan yang bersifat umum, yang wajib
diikuti oleh semua siswa dan mencakup program pendidikan moral
pancasila yang berfungsi bagi pembinaan warga Negara yang baik.
Dalam Undang-Undang Sisdiknas No.20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3
dikatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhanyang maha esa, beraklaq mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.
Asy’ari, Ahmad., Makruf, Rusnil Bil. “ Dikotomi Prndidikan Islam” .Vol.8 No.2 Desember
2014. El Hikmah