Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERBEDAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENDIDIKAN BARAT


Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: H. Dani Saripudin, M.Pd

Disusun oleh:

Kelompok 7

Lia Nursofwah 22230200003

Elsa Nursaskia 22230200001

Tsani Shafia 222301000013

Nisa Nisbatul A 22230200006

Nurhasanah

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AZZAHRA
TASIKMALAYA
2023 M/ 1444 H
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pendidikan Islam
B. Pengertian pendidikan Barat dan Asalnya
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemahaman Pendidikan Islam sebagai mana yang akan dijelaskan memilki
perbedaan-perbedaan yang sangat mencolok dengan bagaimana dunia barat
memahami akan pendidikan. Jika dalam Islam Pendidikan harus meliputi tiga aspek
yaitu : Jasad ,Ruh , Intelektualitas , maka dalam pandangan barat semua aspek itu
tidak perlu selalu diidentikkan. Pendidikan Barat juga lebih ditekankan pada
rasionalitas semata . Dari segi karakteristik, terdapat perbedaan antara pendidikan
Islam dan Barat.
Menurut Prof. Dr.Azyumardi Azra, pendidikan Islam memiliki
karakteristik, yaitu :
Pertama, dalam dasar ajaran Islam mewajibkan mencari ilmu pengetahuan
bagi setiap Muslim dan muslimat.
Kedua, Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu yang telah dikuasai harus
diberikan dan dikembangkan kepada orang lain
Ketiga, penekanan pada nilai-nilai akhlak dalam penguasaan dan
pengembangan ilmu penetahuan
Keempat, penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, hanyalah untuk
pengabdian kepada Allah dan kemaslahatan umum.
Kelima, penyesuaian terhadap perkembangan anak. Sejak awal perkembangan
islam diberikan kepada anak sesuai umur, kemampuan, perkembangan jiwab dan
bakat anak.
Keenam, pengembangan kepribadian. Bakat alami dan keampuan pribadi tiap-
tiap anak didik diberikan kesempatan berkembang sehingga bermanfaat bagi dirinya
dan masyarakat.
Ketujuh, penekaanan pada amal saleh dan tanggung jawab. Setiap anak didik
diberi semangat dan dorongan untuk mengamalkan ilmu pengetahuan sehingga benar-
benar bermanfaat bagi diri, keluarga dan masyarakat secara keseluruhan.
Dengan karakteristik-karakteristik pendidikan tersebut tampak jelas
keunggulan pendidikan Islam dibanding dengan pendidikan lainnya. Karena,
pendidikan dalam Islam mempunyai ikatan langsung dengan nilai-nilai dan ajaran
Islam yang mengatur seluruh Aspek kehidupannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Konsep Dasar Pendidikan Islam ?
2. Apa Pengertian pendidikan Barat dan Asalnya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pendidikan Islam ?
2. Untuk mengetahui Pengertian pendidikan Barat dan Asalnya ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Pendidikan Islam
Pembicaraan tentang konsep dasar pendidikan islam ini mencakup pengertian
istilah tarbiyah,ta’lim, ta’dib, dan pendidikan islam. 
1). Pengertian Tarbiyah
Abdurrahman An-nahlawi mengemukakan bahwa menurut kamus Bahasa
Arab, lafal At-Tarbiyah berasal dari tiga kata :
Pertama , raba-yarbu yang berarti bertambah dan bertumbuh.
Makna ini dapat dilihat dalam firman Allah :
‫وما ءاتيتم من ربا ليربوا في أموال الناس فال يربوا عند هللا‬
Dan suatu riba (tambahan) yang kalian berikan agar dia menambah pada harta
manusia ,maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah.(QS.Ar-Rum(30):39).
Kedua, rabiya-yarba dengan wazan (bentuk) khafiya-yakhfa, yang berarti
menjadi besar .  
Atas dasar makna inilah Ibnu AI-Arabi mengatakan :
‫فمن يك سائال عني فإني بمكة منزلي وبها ربيت‬
Jika orang bertanya  tentang diriku, maka mekah adalah tempat tinggalku dan
di situlah aku dibesarkan .
Ketiga, rabba- yarubbu dengan wazan (bentuk) madda-yamuddu yang berarti
memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga ,dan memelahara. Makna ini
antara lain ditunjukkan oleh perkataan Hasan bin Tsabit , sebagaimana yang ditulis
oleh Ibnu Al-Manzhur dalam Lisan Al-Arab :
‫يوم الخروج بساحة القصر‬                 ‫والنت أحسن إذ بذرت لنا‬
‫مما تربب جائرة البحر‬                   ‫من ذرية بيضاء صافية‬
Sesungguhnya ketika engkau tampak pada hari ke luar di halaman
istana,engkau lebih baik dari pada sebutir mutiara putih  bersih yang dipelihara oleh
kumpulan air di laut .
Dari ketiga asal kata di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan (tarbiyah)
terdiri dari empat unsur, yaitu :
1. Menjaga dan memelihara fitrah anak menjelang baligh.
2. Mengembangkan seluruh potensi dan kesiapan yang bermacam-macam.
3. Mengarahkan deluruh fitrah dan potensi anak menuju kepada kebaikan dan
kesempurnaan yang layak baginya.
4. Proses ini di laksanakan secara bertahap .
2). Pengertian Ta’lim
At-ta’lim merupakan bagian kecil dari at-tarbiyah ai-aqliyah yang bertujuan
memperoleh pengetahuan dan keahlian berfikir ,yang sifatnya mengacu pada domain
kognitif . Hal ini dapat dipahami dari pemakaian kata ‘allama’ dikaitkan dengan kata
‘aradha’ yang mengimplikasikan bahwa proses pengajaran adam tersebut pada
akhirnya diakhiri dengan tahap evaluasi . konotasi konteks kalimat itu mengacu pada
evaluasi domain kognitif ,yaitu penyebutan nama-nama benda yang diajarkan ,belum
pada tingkat domain yang lain .Hal ini memberi isyarat bahwa dibanding dengan at-
tarbiyah.
3). Pengertian Ta’dib
Muhammad Nadi Al-Badri, sebagaimana dikutip oleh Ramayulis
mengemukakan, pada zaman klasik, orang hanya mengenal kata ta’dib untuk
menunjukkan kegiatan pendidiakan. Pengertian seperti ini terus terpakai sepanjang
masa kejayaan islam, hingga semua ilmu pengetahuan yang dihasilakan oleh akal
manusia pada masa itu disebut Adap, dan seorang pendidik pada masa itu disebut
Mu’adib.
Ta’dib adalah pengenalan dan pengakuan yang secara berangsur-angsur
ditanamkan kepada manusia tentang tempat-tempat yang tepat dari segala sesuatu di
dalam tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga membimbing ke arah pengenalan
dan pengakuan kekuasaan dan keagungan Tuhan di dalam tatanan wujud dan
keberadaanya .(Al-Attas :60). Pengertian ini berdasarkan Hadist Nabi :
‫أدبني ربي فاحسن تأديبي‬
Tuhanku telah mendidikku dan telah membaguskan pendidikanku .
4). Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan islam adalah proses tranformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan
dan nilai-nilai pada diri anak didik melalui penumbuhan dan kesempurnaan hidup
dalam segala aspeknya . Pengertian tersebut  mempunyai lima prinsip pokok, yaitu :
a. Proses tranformasi dan internalisasi
b. Ilmu pengetahuan dan nilai-nilai.
c. Pada diri anak didik
d. Melaluipenumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya .
e. Guna mencapai keselarasan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya .
Dari keterangan-keterngan di atas sudah mulai terlihat perbedaan antara
pendidikan Islam dan Barat dalam konsep dasar pendidikannya .
Tujuan Pendidikan Islam
Tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya insan kamil yang memiliki
wawasan kaffah agar mampu menjalankan tugas-tugas kehambaan, kekhalifahan, dan
pewaris nabi. Tujuan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut .
a. Terbentuknya “insan kamil” .
b. Terciptanya insan kaffah .
c.  Penyadaran fungsi manusia sebagai hamba, khalifah Allah, serta pewaris Nabi.

B. Pengertian pendidikan Barat dan Asalnya


1). Pengertian dan asal
Dalam pendidikan Barat, ilmu tidak lahir dari pandangan hidup agama tertentu
dan diklaim sebagai sesuatu yang bebas nilai. Namun sebenarnya tidak benar-benar
bebas nilai tapi hanya bebas dari nilai-nilai-nilai keagamaan dan ketuhanan. Menurut
Naquib al-Attas, ilmu dalam peradaban Barat tidak dibangun di atas wahyu dan
kepercayaan agama namun dibangun di atas tradisi budaya yang diperkuat dengan
spekulasi filosofis yang terkait dengan kehidupan sekular yang memusatkan manusia
sebagai makhluk rasional. Akibatnya, ilmu pengetahuan serta nilai-nilai etika dan
moral, yang diatur oleh rasio manusia, terus menerus berubah . Sehingga dari cara
pandang yang seperti inilah pada akhirnya akan melahirkan ilmu-ilmu sekular.
Masih menurut al-Attas, ada lima faktor yang menjiwai budaya dan peradaban
Barat, yaitu:
1. Menggunakan akal untuk membimbing kehidupan manusia; 
2. Bersikap dualitas terhadap realitas dan kebenaran;
3. Menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan pandangan hidup sekular;
4. Menggunakan doktrin humanism.
5. Menjadikan drama dan tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan dalam fitrah
dan eksistensi kemanusiaan.
Kelima faktor ini amat berpengaruh dalam pola pikir para ilmuwan Barat
sehingga membentuk pola pendidikan yang ada di Barat.
Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan Barat, dibentuk dari acuan
pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam pemikiran berciri materialisme,
idealisme, sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran ini mempengaruhi konsep,
penafsiran, dan makna ilmu itu sendiri.
2). Konsep pendidikan Barat
Ada 4 konsep yang di pegang oleh prespektif barat. Mulai dari Sekuler,
Liberal, Pragmatis, dan Materialis. Dari 4 konsep ini, dapat diartikan bahwa konsep
pendidikan prespektif barat sangat berbeda-beda antara satu dengan yang lain.
Sekuler
Memisahkan antara ilmu dengan agama. Maksudnya, pendidikan barat lebih
mementingkan ilmu daripada agama yang di dapat dari ilmu itu, mereka hanya
mementingkan Jasmani dan tidak memikirkan akan rohani.
Liberal
Bebas. Maksudnya, pendidikan barat itu bebas melakukan segala hal yang di
suka, tetapi tetap mengarah akan ilmu yang dipelajarinya itu.
Pragmatis
Praktis atau bersifat sementara. Mereka menganggap bahwa ilmu itu dipelajari
agar seseorang dapat menggapai cita-citanya. Mereka hanya fokus akan satu titik
berat yang dituju oleh pemikirannya. Proses penggapaian cita-cita itulah yang
membuat seseorang menjadi lebih terstruktur untuk menggapainya secara maksimal.
Mereka tidak mempelajari akan hal-hal yang seharusnya mereka pelajari disekitarnya
seperti pendidikan sosial dan sebagainya.
Materialis
Sebatas "materi" saja. Jadi, pendidikan itu hanyalah sebatas materi. Mereka
tak memikirkan kedepan akan apa yang mereka sedang pelajari itu. Mereka hanya
tertuju pada satu tujuan yaitu hasil nilai pelajaran yang baik.
3). Tujuan Pendidikan Islam
Ilmu yang dikembangkan dalam pendidikan Barat dibentuk dari acuan
pemikiran falsafah mereka yang dituangkan dalam pemikiran yang bercirikan
materialisme, idealisme, sekularisme, dan rasionalisme. Pemikiran ini mempengaruhi
konsep, penafsiran, dan makna ilmu itu sendiri. René Descartes misalnya, tokoh
filsafat Barat asal Prancis ini menjadikan rasio sebagai kriteria satu-satunya dalam
mengukur kebenaran.
Kebanyakan dari tujuan pendidikan barat mengacu kepada unsur materialisme
sehingga banyak yang beranggapan bahwa hidup hanyalah untuk mencari kesenangan
saja atau belajar hanya untuk bekerja ,hal itu di sebabkan oleh para pemikir barat yang
hanya bersandar pada rasionalisme saja.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pendidikan Barat memiliki perbedaan yang jauh dengan Islam
2. Pendidikan Islam dan Barat berbeda dalam segi konsep dan tujuan
3. Tujuan pendidikan Islam selain unsur materialis yaitu yang terpenting adalah
Ibadah
4. Pendidikan barat hanya bersandar pada rasionalisme dll.
5. Pendidikan Islam berpatokan pada wahyu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan metodologi Barat dan
Islam dari sudut keilmuan terletak pada peletakan status ontologi dan epistimologi
pengetahuan. Kalau Barat akhirnya cenderung menolak status ontologis objek-objek
metafisika dan lebih memusatkan perhatiannya pada objek-objek fisik (positivistik),
epistimologi Islam masih mempertahankan statusontologis yang tidak hanya objek-
objek fisika, tetapi juga objek-objek metafisika. Perbedaan cara pandang serta
keyakinan terhadap status ontologis ini telah menimbukan perbedaan yang cukup
signifikan di antara kedua sistem epistimologi tersebut dalam masalah-masalah yang
menyangkut soal klasifikasi ilmu dan metode-metode ilmiah.
Perbedaan pada sisi lain, seperti dari sudut pendidikan ternyata Barat melihat
anak didik sebagai manusia yang merdeka dan memiliki kebebasan dan sementara
Islam memandang manusia sebagai makhluk Tuhan dan sosial yang memiliki potensi
sesuai dengan fitrahnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://kitabatii00.blogspot.com/2013/05/makalah-perbedaan-pendidikan-islam.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai