Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan Islam
Disusun Oleh :
PMM – 3 / Semester 2
Kelompok 6 :
PENDIDIKAN MATEMATIKA
2020/ 2021
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kita kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kita kenikmatan sehingga kita dapat berkumpul di Kuliah
Online yang berbahagia ini. Sholawat serta salam kita junjungkan kepada Nabi
Muhamad SAW.
Makalah ini penting untuk dibahas pada kali ini, untuk memahami Hakikat
Alam Semesta dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam. Kami berusaha untuk
menyajikan pengetahuan dan penjabaran tentang Konsep,Dasar,Dan Tujuan
pendidikan Dalam Islam yang mudah-mudahan bermafaat bagi pembaca dan
bagi pemakalah.
Kelompok 6
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 15
B. Saran 15
DAFTAR PUSTAKA 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pendidikan Islam sebagai sebuah sistem ilmu sudah tidak diragukan lagi, hal
itu sejalan dengan dikembangkan secara terus menerus terkait filsafat pendidikan,
teori pendidikan maupun operasional pendidikannya. Perkembangan pendidikan
Islam memperoleh dorongan sehingga semakin melaju semenjak dilaksanakannya
Konperensi Dunia I Pendidikan Islam di King Abdul Aziz University Jeddah
tahun 1977. Sebagaimana sudah penulis tegaskan pada buku Reinventing
Pendidikan Islam: Menggagas Kembali Pendidikan Islam (2010:3-4), bahwa
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem yang terefleksi dalam berbagai bentuk
kelembagaan pendidikan seperti madrasah, pesantren dan perguruan tinggi telah
memperlihatkan sesuatu kesungguhan, karena selain telah memiliki program yang
jelas juga telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat. Dalam konteks sistem
lebih-lebih lagi dalam konteks kelembagaan pendidikan Islam di Indonesia
semakin kuat.
Dasar, Asas dan Prinsip Pendidikan Islam setelah lahirnya Peraturan
Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 (PP 55/2007) tentang Pendidikan Agama dan
Keagamaan. Pendidikan agama adalah pendidikan agama yang diberikan di
lembaga pendidikan sejak Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi Umum.
Dan bagi umat Islam adalah Pendidikan Agama Islam (PAI). Adapun pendidikan
keagamaan di kalangan masyarakat muslim sebagaimana dimaksudkan oleh PP
55/2007 adalah pendidikan keagamaan yang berlangsung pada Raudhatul Athfaal,
Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah hingga Perguruan Tinggi Agama Islam,
termasuk pula pndidikan keagamaan yang berlangsung pada pesantren.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. tarbiyah syar’iyyah ta’limiyyah ( pemeliharaan syariat dan pengajaran )
yaitu menurunkan wahyu kepada salah seorang di antara mereka untuk
menyempurnakan fithrah manusia dengan ilmu dan agama.
b. Ta’lim.
Kata ta'lim berasa dari kata علمberarti mengajar yang bersifat menyampaikan
pengertian, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana disebutkan dalam Surah
Al-Baqarah ayat 31 berikut.
Artinya:
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya”
c. Ta’dib.
Menurut ibn al- Manzhur, arti asal kata addaba adalah al – dua’ yang berati
undangan. Kata ini kemudian digunakan dalam arti undangan kepada suatu
3
perjamuan. Menurut Shallaby tema ta’dib sudah digunakan pada masa Islam
klasik, terutama untuk pendidikan yang diselenggarakan di kalangan istana
khalifah. Berdasarkan kutipan di atas, tampak bahwa terma ta’dib tidak hanya
menekankan aspek pemberian ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan watak,
sikap, dan kepribadian peserta didik. Sebagai diklasifikasikan ada 4 bentuk adab
dalam ta’dib yaitu:
1. Ta’dib al- akhlaq, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam kebenaran,
yang memerlukan pengetahuan tentang wujud kebenaran, yang di
dalamnya segala yang ada memiliki kebenaran tersendiri dan yang
dengannya segala sesuatu diciptakan.
2. Ta’dib al-khidmah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
pengabdian. Sebagai seorang hamba, manusia harus mengabdi kepada al-
malik dengan sepenuh tatakrama yang pantas.
3. Ta’dib al-syariah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam syariah,
yang tata caranya telah di gariskan oleh Tuhan melalui wahyu.
4. Ta’dib al- shuhbah, yaitu pendidikan tatakrama spiritual dalam
persahabatan, berupa saling menghormati dan berprilaku mulia.1
1
http://filsafat%20pendidikan%20islam/Konsep_Tarbiyah_Talim_dan_Tadib.pdf diakses pada
tanggal 17 maret 2020 pada pukul 15:47
4
“Pendidikan Islam adalah proses merubah tingkah laku individu dengan cara
pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi dalam masyarakat.”2
2
https://elsahrn.blogspot.com/2018/03/1024x768-normal-0-false-false-false-in.html tanggal 16
april 2020 pukul 20:26
3
http://filsafat%20pendidikan%20islam/1061-1973-1-SM.pdf diakses pada tanggal 15 april 2020
pada pukul 19:12
5
potensi fitrah tauhid peserta didik agar mereka memiliki kapasitas atau
berkemampuan merealisasikam syahadah primordialnya terhadap Allah.
2. Hakikat manusia sebagai integrasi yang utuh antara dimensi jismiyah dan
ruhiyah, dalam konteks ini, pendidikan Islam bertujuan untuk mengembangkan
atau merealisasikan atau mengaktualisasikan potensi jismiyyah peserta didik
secara maksimal, agar mereka berkemampuan atau terampil dalam melakukan
tugas.
Membicarakan tujuan pendidikan umum memang penting. Tujuan umum itu
tetap menjadi arah pendidikan Islam. Untuk keperluan pelaksanaan pendidikan,
tujuan itu harus dirinci menjadi tujuan yang khusus, bahkan sampai ke tujuan
yang operasional. Usaha merinci tujuan umum itu sudah pernah dilakukan oleh
para ahli pendidikan Islam.
Bagi Asma Hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan Islam dapat dirinci sebagai
berikut:
a. Tujuan keagamaan
b. Tujuan pengembangan akal, akhlak
c. Tujuan pengajaran kebudayaan
d. Tujuan pembinaan kepribadian
6
Tujuannya yaitu :
1. Terwujudnya insan akademik yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT.
2. Terwujudnya insan kamil, yang berakhlakul karimah.
3. Terwujudnya insan yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu
pengetahuan.
4. Terwujudnya insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain.
5. Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan rohani.
4
Abudin Nata,, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana Prena Media Grup, 2012) hal 102
7
dapat tegak berdiri dan tidak mudah roboh karena tiupan angin kencang berupa
ideologi yang muncul, baik di era sekarang maupun yang akan datang.5
Dasar pendidikan Islam, menurut Nur Uhbiyati, secara garis besar ada tiga,
yaitu Al Qur’an, sunnah dan perundang-undangan yang berlaku di negara kita.
Sementara itu, menurut penulis dasar pendidikan Islam dibagi menjadi dua, yaitu
dasar ideal dan dasar operasional. Para pemikir muslim membagi sumber atau
dasar nilai ideal yang dijadikan acuan dalam pendidikan Islam menjadi empat
bagian, yaitu Al Quran, sunnah (hadis), alam semesta, dan ijtihad. Di pihak lain,
dasar nilai operasional dibagi menjadi enam, yaitu dasar historis, dasar sosial,
dasar ekonomi, dasar politik dan administratif, dasar psikologis, serta dasar
filosofis.
a. Al-Qur’an
Pada prisipnya , asas utama dan tertinggi yang menjadi dasar atau
landasan bagi pelaksanaan bagi pelaksanaan pendidikan islami ialah Al- quran.
Karena dalam konteks ini, seluruh aktivitas setiap aktivitas manusia muslim
dalam bidang pendidikan, dari mulai konsep, program, hingga praktik atau
implementasinya.
Al Qur’an tidak begitu saja dapat mengubah dunia tanpa adanya usaha
untuk mengimplementasikannya. Dibutuhkan penafsiran untuk menggali semua
ajaran yang terkandung di dalamnya. Usaha ini kemudian dalam konteks
pendidikan Islam memunculkan nilai-nilai yang membawa misi agar umatnya
mampu menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran. Indikasi utama dalam hal
ini adalah surah Al-Baqarah ayat 31.
Artinya:
5
https://www.academia.edu/28841244/MAKALAH_KONSEP_DASAR_PENDIDIKAN_ISLAM
di akses pada tanggal 16 april 2020 pukul 19:45
8
“Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat lalu berfirman,
“Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang benar orang-
orang yang benar!” (Q.S. Al-Baqarah (2) : 31)
b. Sunnah (Hadis)
Hadis adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada nabi Muhammad
SAW, baik perkataan, perbuatan, ketetapan, dan harapan dan cita cita. Dalam
fungsi pendidikan islami hadis berfungsi sebagai sumber informasi, menerangkan
dan menyimpulkan tujuan, dan menjustifikasikan gagasan.
Dari sini dapat dilihat bagaimana posisi hadis Nabi Muhammad sebagai sumber
atau dasar pendidikan Islam yang utama setelah Al Qur’an. Eksistensinya
merupakan sumber inspirasi ilmu pengetahuan yang berisikan keputusan dan
penjelasan Nabi dari pesan-pesan Ilahiah yang tidak terdapat dalam Al Qur’an
atau yang terdapat di dalamnya tetapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut
secara terperinci. Oleh sebab itu, untuk memperkuat kedudukan hadis sebagai
sumber inspirasi pendidikan dan ilmu pengetahuan, dapat dilihat dari firman Allah
yang menerangkan tentang hal tersebut, yaitu QS. An-Nisa 80:
9
“Barangsiapa yang menaati Rasul, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan
barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu
untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. An-Nisa (4) : 80)
c. Alam Semesta
Di sepanjang sejarah kehidupan, manusia senantiasa ingin tahu bagaimana
alam semesta yang tidak bertepi ini berawal dan kemana selanjutnya menuju.
Selain itu, manusia juga ingin tahu bagaimana cara kerja hukum yang menjaga
tatanan dan keseimbangannya.
Terlepas dari kerangka tersebut, yang cukup menarik adalah pendapat Leonard
Binder yang menyatakan bahwa antara pendidikan Islam dan era modern dapat
bersesuaian. Hal itu disebabkan nilai-nilai Islam tidak sedikit pun bertentangan
dengan peradaban modern. Oleh karena itu, umat Islam dapat memasuki
kemajuan yang telah diperoleh peradaban modern tanpa harus meninggalkan
keyakinan.
d. Ijtihad
Selain dari kedua sumber diatas, Alquran dan Hadis, asas yang digunakan
sebagai landasan dalam pelaksanaan pendidikan islami juga bersumber dari hasil
ijtihad, kontemplasi, atau pemikiran para ulama atau ilmuan muslim, ijtihad
adalah upaya sungguh- sungguh yang dilakukan para pemikir atau intelektual
muslin dengan melakukan penalaran mendalam, sistematis, dan universal untuk
memahami hakikat atau esensi sesuatu.
Dalam meletakkan ijtihad sebagai sumber pendidikan Islam pada dasarnya
merupakan proses penggalian dan penetapan hukum syariat yang dilakukan oleh
para mujtahid dengan salah satunya menggunakan pendekatan nalar.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin mengglobal dan mendesak,
ijtihad dalam bidang pendidikan mutlak diperlukan. Sasarannya tidak hanya
10
sebatas bidang materi, kurikulum, metode, evaluasi, sarana dan prasarana, tetapi
mencakup seluruh sistem pendidikan Islam.
Dalam dunia pendidikan, sumbangan ijtihad ikut secara aktif menata sistem
pendidikan yang dialogis. Peran dan pengarunya cukup besar dalam menetapkan
suatu hukum. Adapun ijtihad merupakan proses kerja sama yang padu. Dengan
kepaduan tersebut diharapkan lahir suatu sistem pendidikan yang utuh dan
integral dalam bingkai keagamaan.
Dengan demikian, akan diperoleh sistem pendidikan yang kondusif, baik bagi
pengembangan kebudayaan manusia mauoun sebagai peranti dalam mengantarkan
pesaerta didik untuk dapat melaksanakan amanatnya.6
6
http://kumpulanmakalahdasarpendidikan.blogspot.com/2016/06/makalah-konsep-dasar-
pendidikan-islam.html diakses pada tanggal 16 april 2020 pukul 19:59
7
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-Pendidikan/article/download/4390/4035
diakses pada tanggal 16 april pukul 20:21
11
Pendidikan Islami harus berhasil mengembangkan mutu dengan melakukan
penjaminan mutu internal di samping penjaminan mutu eksternal. Namun, pada
umumnya para pengelola pendidikan Islami mendapat kesulitan dalam meraih
mutu tertinggi karena tidak mengenali teori-teori manajemen mutu yang cocok
untuk mengembangkan mutu pendidikan Islami. Oleh karena itu, pendidikan
Islami menjadi ukuran fundamental kemajuan umat Islam sehingga perlu
dikembangkan sistem pendidikan yang benar-benar Islami.
Artinya:
“kami juga memberikan bantuan yang lain kepada kalian. Kami
mengirimkan kepada kamu seorang Rasul dari bangsa kamu sendiri yang meminta
membaca ayat-ayat kami dan mensucikan kalian melalui keutamaan-keutamaan
dan kebajikan yang dia perintahkan dan perbaiki demi perlindungan dan
kemungkaran yang dilarang untuk kalian. Dia juga meminta al-Qur’an dan sunah
untuk kalian, dan meminta apa yang beum kalian minta yang berhubungan dengan
urusan agama dan dunia kalian”.
12
3) Mengajarkan al-Kitab.
4) Mengajarkan Hikmah (Hadits).
5) Mengajarkan ilmu pengetahuan.
13
adalah merealisasikan kepasrahan penuh pada Allah pada tingkat individual,
komunitas, dan umat.8
8
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1998) hal 308
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan Islam sebagai sebuah sistem ilmu sudah tidak diragukan lagi,
perkembangannya semakin melaju semenjak dilaksanakannya Konperensi Dunia I
Pendidikan Islam di King Abdul Aziz University Jeddah tahun 1977.Pendidikan
Islam sebagai sebuah sistem yang terefleksi dalam berbagai bentuk kelembagaan
pendidikan seperti madrasah, pesantren dan perguruan tinggi telah
memperlihatkan sesuatu kesungguhan, karena selain telah memiliki program yang
jelas juga telah mendapatkan apresiasi dari masyarakat.Dalam konteks sistem
lebih-lebih lagi dalam konteks kelembagaan pendidikan Islam di Indonesia
semakin kuat setelah lahirnya Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 (PP
55/2007) tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan. Pada kenyataannya
lembaga pendidikan madrasah,pesantren dan perguruan tinggi terutama yang
swasta memiliki corak yang berbeda-beda antara yang satu dengan lainnya, dan
akibatnya menghasilkan produk yang beragam dan sebagiannya belum
membuktikan jenis dan tingkat kualitas yang sesuai dengan apa yang diharapkan.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Nata, Abudin. 2012. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana Prena Media Grup.
http://filsafat%20pendidikan%20islam/Konsep_Tarbiyah_Talim_dan_Tadib.pdf
diakses pada tanggal 17 maret 2020 pada pukul 15:47
https://elsahrn.blogspot.com/2018/03/1024x768-normal-0-false-false-false-in.html
tanggal 19 april 2020 pukul 20:26
https://www.academia.edu/28841244/MAKALAH_KONSEP_DASAR_PENDID
IKAN_ISLAM di akses pada tanggal 16 april 2020 pukul 19:45
http://kumpulanmakalahdasarpendidikan.blogspot.com/2016/06/makalah-konsep-
dasar-pendidikan-islam.html diakses pada tanggal 16 april 2020 pukul 19:59
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/Inspiratif-
Pendidikan/article/download/4390/4035 diakses pada tanggal 16 april 2020 pukul
20:21
16