KATA PENGANTAR
Alhamdulillah bersyukur kepada Allah SWT. yang menjadikan Islam
sebagai ad-diin penerang bagi seluruh alam dan memberikan taufiq, dan hidayahNya, sehingga makalah Filsafat Pendidikan Islam tentang Hakikat Peserta Didik
Dalam Perspektif Pendidikan Islam dapat terselesaikan dengan baik. Shalawat
dan salam kepada Rasullullah Muhammad SAW yang telah membimbing kita
kepada nur iman.
Sebagai manusia biasa kami sadar bahwa pembuatan makalah tentang
Hakikat Peserta Didik Dalam Perspektif Pendidikan Islam ini masih jauh dari
sempurna. Karena kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, dan kelemahan
adalah milik kita sebagai makhluk. Semoga makalah ini dapat berguna bagi
semuanya.
Maka dengan demikian demi terciptanya makalah yang lebih baik untuk
kedepan, kami mohon sekiranya para pembaca untuk memberikan kritik dan saran
yang membangun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk-Nya
kepada kita semua dan semoga kita tetap semangat dan istiqomah untuk
menjayakan agama Allah yaitu Islam.
Kelompok 8
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................
i
DAFTAR ISI .........................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................
B. Rumusan Masalah ...............................................
C. Tujuan..................................................................
1
1
1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Peserta Didik dalam Pendidikan Islam
.............................................................................3
B. Hakikat Peserta Didik ...........................................
4
C. Potensi/ Fitrah Peserta Didik ................................
7
D. Tugas Peserta Didik .................................................................
8
E. Akhlak
Peserta
Didik
...................................................................................
...................................................................................
9
...................................................................................
F. Syarat-syarat
Peserta
Didik
...................................................................................
...................................................................................
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..........................................................
B. Saran ...................................................................
13
13
14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian yang utuh tentang konsep peserta didik merupakan salah
satu faktor yang perlu diketahui dan dipahami oleh seluruh pihak, terutama
pendidikan yang terlibat langsung dalam proses pendidikan. Potensi suatu
kemampuan dasar yang dimilikinnya tidak akan tumbuh dan berkembang
secara optimal tanpa bimbingan pendidik. Karenanya pemahamannya yang
lebih konkret tentang peserta didik sangat perlu diketahui oleh setiap
pendidik.
Hal ini sangat beralasan karena melalui pemahaman tersebut akan
membantu pendidik dalam melaksanakan tugas dan fungsinya melalui
berbagai aktifitas kependidikan.
dalam perspektif
pendidikan Islam?
4. Apa saja tugas peserta didik dalam perspektif pendidikan
Islam?
5.
Apa saja akhlak
pendidikan Islam?
6. Apa saja syarat-syarat peserta didik dalam perspektif
pendidikan Islam?
C. Tujuan
1.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Peserta Didik dalam Pendidikan Islam
Dilihat dari segi kedudukannya, anak didik adalah makhluk yang
sedang berada dalam proses perkembangan dan pertumbuhan menurut
fitrahnya masing-masing. Mereka memerlukan bimbingan dan pengarahan
yang konsisten menuju ke arah titik optimal kemampuan fitrahnya.1
Dalam bahasa Arab dikenal tiga istilah yang sering digunakan untuk
menunjukkan pada anak didik kita.
tilmidz, thalib al-ilm. Murid yang secara harfiah berarti orang yang
menginginkan atau membutuhkan sesuatu, tilmidz (jamaknya) talamidz yang
berarti murid, dan thalib al-ilm yang menuntut ilmu, pelajar, atau
mahasiswa. Ketiga istilah tersebut seluruhnya mengacu kepada seseorang
yang tengah menempuh pendidikan.
Selain itu, mutarabbi, mutaallim, atau mutaaddib juga merupakan
istilah yang digunakan untuk menyebut peserta didik. Ketiga istilah ini pada
hakikatnya melekat dalam diri setiap manusia yang sedang berada dalam
proses pertumbuhan atau perkembangan menuju tingkat kesempurnaan atau
sesuatu yang dipandang sempurna, manusia yang sedang berada dan terus
berproses membentuk watak, sikap dan karakter.
Mutarabbi, artinya manusia yang selalu memerlukan pendidikan, baik
dalam arti pengasuhan dan pemeliharaan fisik biologis, penambahan
pengetahuan dan keterampilan, tuntunan dan pemeliharaan diri, serta
pembimbingan jiwa. Dengan demikian, mutarabbi mampu melaksanakan
fungsi dan tugas penciptaan Allah Swt. Tuhan maha pencipta, pemelihara
dan pendidik bagi alam semesta.
Mutaallim, artinya peserta didik mempelajari semua al-asmakullah
yang terdapat pada ayat-ayat kauniyah maupun quraniyah dalam rangka
pencapaian pengenalan, peneguhan dan aktualisasi syahadah primordial
Muallim, atau Muaddib, Allah swt pada hakikatnya adalah Pendidik bagi
seluruh makhluk ciptaan-Nya.
pendidikan Islam, peserta didik itu mencakup seluruh makhluk Allah Swt,
seperti malaikat, jin, manusia, tumbuhan, hewan, dan sebagainya.4
Namun, dalam arti khusus dalam perspektif falsafah pendidikan
Islami peserta didik adalah seluruh al-Insan, al-Basyar, atau Bany Adam
yang sedang berada dalam proses perkembangan menuju kepada
2 Al-Rasyidin, Falsafah Pendidikan Islam, (Bandung: Citapustaka Media Perintis,2008),
h.151
3 Abudin Nata, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta: Logos wacana Ilmu,1997), h.79-80
4 Abd.Rachman Assegaf, Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:Rajawali Press 2011), h.13
adalah
makhluk
yang
senantiasa
berada
dalam
proses
Sebab, sesuai
6 Samsul Nizar, Filsafat Pendidikan Islam Pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis,
(Jakarta: Ciputat Pers, 2002), h. 48-50
dapat diartikan bahwa fitrah merupakan potensi yang diberikan Allah kepada
manusia sehingga manusia mampu melaksanakan amanat yang diberikan Allah
kepadanya yang meliputi potensi seluruh dimensi manusia.
Sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya setiap anak manusia itu
terlahir dalam fitrahnya, kedua orang tuanyalah yang akan mewarnai (anak) nya,
apakah menjadikannya seorang yahudi, nasrani, atau majusi (HR Aswad Bin
Sari).
Dari makna hadits diatas memberikan pengertian secara teoritis bahwa
semakin baik penempatan fitrah yang dimiliki manusia, maka akan semakin
baiklah kepribadiannya. Demikian pula sebaliknya, semakin buruk penempatan
fitrah seseorang maka akan semakin buruk sifat dan tingkah lakunya.7
D. Tugas Peserta Didik
Said Hawwa (1999) menjelaskan adab dan tugas murid (yang dapat
juga disebut sifat-sifat murid) sebagai berikut ini.
7 Abdurrahman Shaleh, Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya., 1990), h. 45
.....
Sesungguhnya amal itu tergantung dengan niat.....(HR.Bukhari
Muslim)
F. Syarat- syarat Peserta Didik
1. Peserta didik harus Ikhlas
Sehubungan dengan ini terdapat beberapa hadits, antara lain
sebagai berikut: