Anda di halaman 1dari 5

Review Buku

Judul Buku : Filsafat Pendidikan Islam Menuju Pembentukan Karakter Mengahdapai Arus
Global
Penulis Buku : Prof. Maragustam Siregar, M.A
Chapter : BAB II (Hakikat Filasafat Pendidikan Islam dan Ruang Lingkupnya)
Oleh : Erhat Zakiyatul Aini (19204090005)
Prodi : Magister Manajemen Pendidikan Islam
Universitas : UIN Sunan Klaijaga Yogyakarta

BAB II
Hakikat Filasafat Pendidikan Islam dan Ruang Lingkupnya
Pendahuluan
Filsafat pendidikan adaah cabang dari filsafat terapan yang ingin mencari dan menemukan
hakikat dari sesuatu yang ada (being) berkaitan dengan pendidikan. Landasan ontologisnya adalah
objek apa yang ditelaah ilmu, jika dikaitkan dengan pendidikan Islam, ontologisnya adalah hakikat
substansi dan pola organisasi pendidikan Islam, yaitu hakikat dari kehidupan manusia sebagai
makhluk berfikir, merasa, mengindra dan bertindak. Pendidikan sebagai usaha pengembangan
potensi-potensi manusia, jadi pendidikan Islam tidak dapat lepas dengan Allah selaku pencipta
manusia sebagai yang diberi potensi-potensi (peserta didik) dan manusia sebagai pelaku dan
mengembangkan potensi (pendidik), untuk terbentuknya pemenuhan hakikat penciptaan yaitu,
sebagai pengabdi Allah, dan sebagai pengenban amanah (khalifah) di bumi.
Dorongan Islam Untuk Berfilasafat
Dalam Islam pada dasarnya banyak sekali anjuran ayat dalam al-Qur’an yang menyuruh
agar manusia mengetahui hakikat sesuatu, seperti pada QS. Hudd (11): 7, dan QS. Ali Imron (3):
190-191. Ibnu Sina seorang filosof Islam pun mengatakan bahwa hikmah (filsafat), ialah
penyempurnaan jiwa manusia melalui pengkonsepsian hal-ihwal dan penimbangan kebenaran-
kbenaran teoritis dan praktis dalam batas-batas kemampuan manusia. Dari penjelasan yang ada
filsafat dalam Islam dianjurkan.
Disamping alasan normative diatas, filsafat khususnya pengkonsepsian filsafat pendidikan
Islam itu penting, agar usaha dan proses pendidikan tetap mempunyai landasan yang kokoh dan
arah yang jelas. H.G Sarwar (1990) mengatakan bahwa, Semua peradaban dalam melakukan kerja
tanpa petunjuk filsafat bagaikan sebuah kapal tanpa kompas. Begitu juga dalam pendidikan
jalannya tidak lepas dari filsafat pendidikannya. Tanpa filsafat paraktik pendidikan pun akan sulit
menemukan tujuannya.
Hakikat Filsafat
Secara etimologi, filsafat berarti cinta akan kearifan, kebijaksanaan, hikmah, filsafat
berasal dari bahasa Yunani yaitu philare yang berarti cinta, dan shopia yang berarti kebijaksanaan.
Kata sophia biasanya diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris sebagai “wisdom” (kearifan,
kebijaksanaan), dan digabung menjadi Philosophia, dari “philoshopy” diartikan menjadi cinta
kearifan dan kebijaknaan. Harun Nasution juga menjelaskan bahwa kata philosophia berasal dari
Bahasa yunani yang dipindahkan oleh orang-orang Arab kedalam Bahasa mereka dengan
disesuaikan menurut kebiasaan susunan kata-kata Arab, yaitu falsafah. Di Indonesia kata filsafat
kemungkinan berasal dari kata Arab falsafah dan inggris Philosophy, dari gabungan Phil dan Safah
lahirlah kata filsafat.
Filsafat menurut istilah ialah sebagai ilmu yang berusaha memahami semua hal yang
timbul didalam keseluruhan lingkup pengalalaman manusia. Berfilsafat berarti berfikir dan
melakukan sampai kepada berspekulasi, berfikir secara sadar, teliti, teratur, mendalam dan
menyeluruh. Harun Nasution (1983) menjelaskan, bahwa filsafat ialah berfikir menurut tata tertib
(logika) dengan bebas (tidak terikat pada tradisi, dogma, dan agama) dan dengan sedalam-
dalamnya sehingga sampai ke dasar-dasar persoalan. Jadi dalam berfikir secara filsafati bukan
hanya mengetahui suatu persoalan yang nampak di luar dan parsial, tetapi juga harus tahu hakikat
persoalan secara menyeluruh sehingga hasil pemikiran tersebut dapat menjadi landasan dan
pedoman hidup.
Dengan term “cinta kearifan” berarti filsafat itu bukanlah hikmah itu sendiri tetapi cinta
akan hikmah atau kebijaksanaan dan berusaha mendapatkanyaa untuk diamalkan. Para filosof
Islam telah berusaha untuk mndapatkan suatu batasna penegrtian “hikmah”. Baik dari Al-Qur’an,
Sunnah/hadits, maupun dari kebudayaan Islam. Dalam Al-Qur’an QS al-Baqoroh (3): 269
dijelaskan “barang siapa diberi hikmah maka ia telah diberi kebaikan yang banyak. Dari hadits
nabi “ abilah hikmah itu dari manapun datangnya”, sabdanya lagi “hikmah itu merupakan benda
yag hilang bagi seporang mukmin, maka siapa yang menemui barang itu, mereka memungutnya
dimanapun ia jumpai. Dari ayat dan hadits yang diatas dapat dijelaskan bahwa seorang yang
mendapatkan hikmah 1) mengandung ilmu yang mendalam dan 2)pengalaman yang cukup.
Dengan dua unsur itu menjadikan seorang bijaksana dan arif dan dengan bekal potensi-potensi
manusia yang diberikan dan pemberdayaannya setiap orang akan mampu menjangkau hikmah
sekalipun dalam kualitas yang berbeda.
Hakikat Pendidikan Islam (Tarbiyah, Taklim dan Takdib)
hakikat pendidikan Islam dapat dikembangkan dari makna tarbiyah, taklim dan takdib.
Tiga kata itulah yang mewakili bagaimana hakikat pendidikan Islam.
 Karakteristik Pendidikan Islam dari Kata Tarbiyah
Secara etimologis tiga asal kata tarbiyah, raaba, rabiya dan rabba. mencakup makna
yang luas yakni; 1) al-anama yang berarti bertambah, tumbuh menjadi besar sedikit demi
sedikit, 2) aslahahu, artinya memperbaiki sekiranya peserta didik menyimpang dalam proses
perkembangannya, 3) tawallia amrahu yang berarti mengurusi perkara peserta didik,
bertanggung jawab dan melatihnya 4) ra’ahu, yang berarti memelihara dan memimpin sesuai
dengan potensi yang dimiliki. 5) al tansyi’ah yang berarti mendidik dan mengasuh dalam arti
materi maupun immateri yang merupakan aktivitas pendidikan
Karakteristik pendidikan Islam berdasarkan asal kata tarbiyah adalah: a) Allah lah
pendidik sebenarnya bagi seluruh alam, b) pertumbuhan dan pengembangan secara sempurna
semua potensi manusia, c) dalam proses pendidikan Islam harusnya mengambil nilai-nilai
prinsip dari Al-Qur’an, as-Sunnah, dan sunatullah, d) setiap aktivitas pendidikan mengarah
kepada hal-hal pada setiap unsur dalam diri manusia, e) pendidikan mengharuskan adanya
rencana yang teratur, sistematis, bertahap, berkelanjutan dan fleksibel, f) yang menjadi subjek
dan objek adalah manusia g) kata tarbiyah tidak terbatas pada pengetiannya tetapi juga
tranmormatif pendidika ikut mengubah peserta didik menjadi orang yang baik.
 Karakteristik Pendidikan Islam dari kata Taklim
Dalam Q.S al-Baqoroh (2):151, disebutkan rosulullah diutus sebagai mu’allim, yang
menjelaskan kata taklim lebih luas jangkauannya dan lebih umum dari kata tarbiyah, beberapa
alasanya adalah; pertama, ketika pengajaran mambaca al-Qur’an, Nabi Saw tidak hanya
sekedar membuat mereka bias, melainkan juga dengan proses pembersihan diri (tazkiyatun
nafs). Kedua, kata taklim tidak hanya berhenti pada pencapaian pengetahuan berdasarkan
prasangka, atau yang lahir dari taklid semata-mata. Sedangkan tarbiyah lebih dekat kepada
imitasi taklid karena pada dasarnya masa kanak-kanak adalah masa taklid. Ketiga, kata taklim
mencakup pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan seseorang dalam hidupnya serta
pedoman perilaku yang baik, sedangkan tarbiyah hanya sekedar mengetahui yang belum
mengerti fungsi pengetahuan untuk masa depan.
 Karakteristik Pendidikan Islam dari kata Takdib
Al-Attas menawarkan satu istilah yang menggambarkan pendidikan Islam. dalam
keseluruhan esensinya yang fundamental kata ta’dib, istilah ini mencakup unsur-unsur
pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim), dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Namun
sebanarnya istilah ta’dib dari segi semantic lebih kepada pembentukan budi pekerti, atau
akhlak, atau karakter sehingga martabat manusia menjadi meningkat.
Pengertian pendidikan Islam adalah mencakup makna tarbiyah, taklim dan takdib, karena
makna-makna yang terkandung pada ketiga istilah tersebut tidak dapat dipisahkan saling
berhubungan dan melengkapi satu sama lain. Disimpulkan definisi pendidikan Islam ialah usaha
sadar dan terencana dengan cara menumbuh kembangkan, memperbaiki, memimpin, melatih,
mengasuh peserta didik agar secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki spiritual
keagamaan, ilmu, akhlak mulia, dan keterampilan yang diperlukan dalam menjalani hidup didunia
dan menuju akhirat sesuai dengan nilai-nilai Islam.
Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Filsafat pendidikan Islam ialah pemikiran-pemikiran filosof yang sitematis dan radikal
yang diambil dari (1) system filsafat, maksudnya pemikiran dari para filosof di bidang pendidikan,
dijadikan pedoman untuk memecahkan masalah pendidikan umat Islam, dan selanjutnya
memberikan arah dan tujuan yang jelas terhadap pelaksanaan pendidikan Islam. (2) yang diambil
dari jawaban filosof, maksudnya adalah banyak kasus lulusan pendidikan tinggi melakukan
korupsi setelah menjadi pemimpin di lembaga pemeriantahan, ini harus dicari jawabannya melalui
penelitian dengan pendekatan filsafat. Maka filsafat pendidikan Islam mengorganisasi,
menafsirkan, menjernihkan dan mengkritisi, segala yang ada didalam realitas pendidikan,
membentuk manusia yang berakhlak mulia dan berkarakter.
Pola Kajian Pendidikan Islam
Pendidikan dalam arti luaas ialah hidup itu sendiri, dan hidup itu sendiri adalah pendidika.
Maka kajian pendidikan secara luas adalah proses hidup dan kehidupan manusia itu sendiri.
Namun pada kajian buku ini akan dibahas pola-pola yang focus dalam kajian pendidikan (Islam)
antara lain: 1) Social-historis, yaitu perkembangan historis dunia kependidikan Islam dari masa ke
masa 2) Pemikiran dan teori pendidikan Islam yaitu berusaha mengembangkan konsepsi
pendidikan Islam secara menyeluruh dengan bertitik tolak pada pandangan dasar Islam. 3) Kajian
metodologis, yaitu berusaha mengembangkkan hal-hal yang berkaitan dengan praktik pelaksanaan
pendidikan Islam dan hal-hal yang berkatan dengan pembelajaran. 4) Politik kependidikan, yaitu
berusaha mengembangkan hal-hal yang berkenaan dengan kepemimpinan dn kebijkan pendidikan
Islam, yang bertitik tolak dari sejumlah pandangan dasar Islam.
Hubungann Filsafat dan Pendidikan
Hubungan filsafat dan pendidikan ialah huungan simbiosis-interaktif, yaitu hubungan
antara satu dengan lainnya yang saling membutuhkan dan saling mempengaruhi-dialogis. Dialogis
tapi tidak menyatu (integratif), ide-ide filsafat tidak ada artinya tanpa dilaksanakan dalam
pendidikan, namun jika ide tersebut terlalu ideal dan tidak realistis, maka praktik pendidikan
mengkritisi ide filsaat tersebut.
Oleh karena itu merupakan keharusan bagi pendidik dan tenaga pendidik mengetahui ide-
ide filsafat pendidikan (Islam). sehingga jalan yang ditempuh dalam usaha dan proses pendidikan
dapat terkontrol dan berjalan sesuai pedoman (filsafat pendidikannya). Dengan demikian filsafat
pendidikan Islam sekaligus dapat menjadi kriteria dalam ketercapaian atau tidknya tujuan
pendidikan.
Ruang Lingkup Filsafat Pendidikan Islam
Dari pengertian tarbiyah, taklim dan takdib, maka para ahli memberi ruang lingkup filsafat
pendidikan Islam. menurut Muchtar Yahya (1981), fisafat pendidikan Islam membahas tentang
manusia sebagai makhluk Allah Swt., sebagai pribadi, dan sebagai anggota masyarakat dari segi
pendidikan. Pembahasan itu menghasilkan prinsip yang bersumber dari ajaran Islam, yang
mempunyai nilai untuk diterapkan atau dijasikan pedoman melaksanakan pendidikan dan
pengajaran. Dengan demikian di buku ini menjelaskan ruang lingkup filsafat pendidikan ialah:
1. Manusia sebagai makhluk individu, makhluk social, dan akhluk Allah dari sisi pendidikan.
2. Hal yang berkaitan dengan epistemology seperti bagaimana manusia memperoleh ilmu,
apa kriteria kebenaran ilmu, dan lain-lain.
3. Tujuan pendidikan dalam Islam.
4. Hakikat alam dari sisi pendidikan
5. Hakikat lingkungan dari sisi pendidikan
6. Hakikat kuriklum pendidikan Islam (tujuan, isi/materi, metode, dan evaluasi dalam
pendidikan).
7. Hal-hal yang berkaitan dengan aksiologi, seperti, penggunaan ilmu, kaitan antara cara
penggunaan ilmu dengan kaidah akhlak dan penentuan objek yang ditelaah berdaarkan
pilihan-pilihan akhlak dalam pendidikan.
Itulah beberapa ruang lingkup filsafat pendidikan Islam yang tentunya dapat dikembangkan lebih
lanjut asal masih berkaitan dengan pendidikan dan didasarkan pada ajaran Islam.
Intisari
Hakikat pendidikan Islam dalam arti luas adalah kehidupan dan kehidupan adalah
pendidikan Islam. karena dalam segala hal Islam menganjurkan untuk mengambil hikmah.
(pembelajaran) dari peristiwa atau pengalaman tersebut. namun dalam arti sempit pendidikan
Islam adalah usaha sadar dan terencana dengan cara menumbuh kembangkan, memperbaiki,
memimpin, melatih, mengasuh peserta didik agar ia selalu aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, ilmu, akhlak mulia, dan keterampilan yang
diperlukan dalam mejalani hidup didunia dan akhirat sesuai dengan nilai-nilai Islam. filsafat
pendidikan Islam ialah pemikiran-pemikiran filosufis yang sistematis da radikal yang diambil dari
(1) system filsafat (aliran-aliran filsafat), atau (2) jawaban filosufis terhadap masalah pendidikan,
yang dapat dijadikan pedoman yang didasarkan ajaran Islam. dari pemikiran ini melahirkan pola
kajian dalam kependidikan Islam. hubungan filsafat pendidikan dan praktik pendidikan sangat erat
tidak dapat dipisahkan keduanya. Dari hakikat makna tarbiyah,taklim, dan takdib maka melahirkan
ruang lingkup bahasan Bahasan filsafat pendidikan Islam. Wallahu’alam bishshowab.

Anda mungkin juga menyukai