Anda di halaman 1dari 5

PROPOSAL PTK

JUDUL PENELITIAN
Upaya Meningkatkan Kualitas Sholat Berjamaah Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Darul Falah - Bendiljati
Kulon Kelas VII Semester I Tahun Ajaran 2019/2020 Melalui Metode Demonstrasi.
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa pendidikan
nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab. Untuk mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang studi yang harus dipelajari oleh
peserta didik di Madrasah Tsanawiyah adalah mata pelajaran Fiqih. Pembelajaran fiqih diarahkan untuk
mengantarkan peserta didik dapat memahami pokok-pokok hukum Islam dan tata cara pelaksanaannya
untuk di aplikasikan dalam kehidupan sehingga menjadi muslim yang selalu taat menjalankan syariat Islam
secara kaaffah (sempurna). Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan siswa-
siswi MTs berasal dari SD/MI sehingga mempengaruhi pengetahuan dan pemahaman dasar siswa terhadap
materi yang diajarkan. Banyak siswa yang mengaku sudah melaksanakan sholat lima waktu secara penuh,
namun ketika ditanya bacaannya tidak hafal. Di sisi lain, proses pembelajaran umumnya masih didominasi
dengan metode ceramah dan tugas mengerjakan soal latihan di buku/LKS. Metode pembelajaran yang
monoton ini menjadi penyebab rendahnya minat belajar siswa. Minat belajar yang rendah menjadi
penyebab tidak optimalnya prestasi belajar yang dicapai siswa. Upaya meningkatkan prestasi belajar siswa
dapat dilakukan dengan cara meningkatkan minat belajar siswa. Minat belajar dapat ditingkatkan melalui
metode pembelajaran yang menekankan peran aktif siswa serta dapat memberikan pengalaman langsung
kepada siswa sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Latar belakang masalah di atas mendorong penulis untuk mengkaji lebih lanjut dan mengadakan penelitian
tentang: “Upaya Meningkatkan Kualitas Sholat Berjamaah Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Darul
Falah - Bendiljati KulonKelas VII Tahun Ajaran 2019/2020 Melalui Metode Demonstrasi”
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan pokok ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana Gambaran Metode Demonstrasi tentang Sholat Berjamaah pada Pembelajaran Fiqih?
2. Bagaimana Pemahaman Siswa tentang Sholat Berjamaah dengan Menggunakan Metode Demonstrasi?
3. Apakah dengan Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas Pada Pembelajaran
Fiqih tentang Sholat Berjamaah?
4. Bagaimana Aplikasi Siswa dalam Menjalankan Sholat Berjamaah Terhadap Kehidupan Sehari-hari?
C. TUJUAN PENELITIAN
Secara Umum tujuan penelitian ini digunakan untuk :
1. Memberikan Gambaran Metode Demonstrasi pada Pembelajaran Fiqih.
2. Memberikan Pemahaman Siswa tentang Sholat Berjamaah dengan Metode Demonstrasi.
3. Dapat Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas dalam Pembelajaran Fiqih tentang Sholat berjamaah.
4. Dapat mengaplikasikan sholat berjamaah dengan benar dalam kehidupan sahari-hari.
D. MANFAAT PENELITIAN
Beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini antara lain:
1. Dapat Meningkatkan Efektifitas Siswa di Kelas.
2. Dapat Mengaplikasikan Sholat Berjamaah dengan benar dalam kehidupan Sehari-hari.
E. KAJIAN TEORI
1. Sholat Berjamaah
Pengertian Sholat Berjamaah.
Shalat berjamaah adalah shalat yang dikerjakan oleh dua atau lebih orang secara bersama-sama
dengan satu orang di depan sebagai imam dan yang lainnya di belakang sebagai makmum.
Shalat berjamaah minimal atau paling sedikit dilakukan oleh dua orang, namun semakin banyak orang
yang ikut solat berjama’ah tersebut jadi jauh lebih baik. Shalat berjama’ah memiliki nilai 27 derajat
lebih baik daripada sholat sendiri. Oleh sebab itu kita diharapkan lebih mengutamakan shalat
berjamaah daripada shalat sendirian saja.
2. Metode Demonstrasi
Pengertian
Demonstrasi merupakan metode yang sangat efektif, sebab membantu siswa untuk mencari jawaban
dengan usaha sendiri berdasarkan fakta atau data yang benar. Metode demonstrasi merupakan
metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang
suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar tiruan. Sebagai
metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam
proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat
menyajikan bahan pelajaran lebih konkret. Dalam strategi pembelajaran, demonstrasi dapat
digunakan untuk mendukung keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi
Sebagai suatu metode pembelajaran demonstrasi memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:
a) Melalui metode demonstrasi terjadinya verbalisme akan dapat dihindari, sebab siswa disuruh
langsung memperhatikan bahan pelajaran yang dijelaskan.
b) Proses pembelajaran akan lebih menarik, sebab siswa tak hanya mendengar, tetapi juga melihat
peristiwa yang terjadi.
c) Dengan cara mengamati secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk membandingkan
antara teori dan kenyataan. Dengan demikian siswa akan lebih meyakini kebenaran materi
pembelajaran.
Di samping beberapa kelebihan, metode demonstrasi juga memiliki beberapa kelemahan, di
antarannya:
a) Metode demonstrasi memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang
memadai demonstrasi bisa gagal sehingga dapat menyebabkan metode ini tidak efektif lagi.
Bahkan sering terjadi untuk menghasilkan pertunjukan suatu proses tertentu, guru harus
beberapa kali mencobanya terlebih dahulu, sehingga dapat memakan waktu yang banyak.
b) Demonstrasi memerlukan peralatan, bahan-bahan, dan tempat yang memadai yang berarti
penggunaan metode ini memerlukan pembiayaan yang lebih mahal dibandingkan dengan
ceramah.
c) Demonstrasi memerlukan kemampuan dan keterampilan guru yang khusus, sehingga guru
dituntut untuk bekerja lebih profesional. Di samping itu demonstrasi juga memerlukan kemauan
dan motivasi guru yang bagus untuk keberhasilan proses pembelajaran siswa.
F. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan pada permasalahan dalam penelitian tindakan yang berjudul “Upaya Meningkatkan Kualitas
Sholat Berjamaah Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih di MTs Darul Falah - Bendiljati KulonKelas VII Tahun
Ajaran 2019/2020 Melalui Metode Demonstrasi” yang dilakukan oleh peneliti, dapat dirumuskan hipotesis
tindakan sebagai berikut: diharapkan dengan Metode Demonstrasi Siswa Dapat mengaplikasikan sholat
berjamaah dengan benar dalam kehidupan sahari-hari.
G. RANCANGAN PENELITIAN
Setting dalam penelitian ini meliputi tempat penelitian, waktu penelitian dan siklus PTK sebagai berikut :
1. Tempat Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada siswa kelas VII MTs Darul Falah Bendiljati Kulon
semester 1 tahun ajaran 2019/2020 dengan jumlah siswa sebanyak 25 anak.
2. Waktu Penelitian.
Penelitian Siklus I dilaksanakan tanggal 1 Oktober 2019, dan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 10
Oktober 2019.
3. Siklus PTK.
PTK ini dilaksanakan melalui 2 siklus untuk melihat peningkatan siswa dalam memahami materi.
H. SUBYEK PENELITIAN
Karakteristik sebagai berikut       :
Nama Sekolah                        : MTs Darul Falah
Alamat sekolah                       : Ds. Bendiljati Kulon Sumbergempol Tulungagung
Kelas                                     : VII
Komposisi siswa                     : 25 anak dengan rincian 10 laki-laki dan 15 perempuan
I. INSTRUMEN PENELITIAN
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Siswa pada pembelajaran Fiqih melalui metode demonstrasi
dengan praktek sholat berjamaah, penulis melaksanakan penelitin di kelas VII dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
Siklus I :
1. Perencanaan (Planning)
Pada kegiatan ini penulis dibantu dengan guru Fiqih lain mencari data pada siswa yang dijadikan
sampel penelitian, berkaitan dengan sholat fardhu yang mereka lakukan. Pencarian data ini dilakukan
dengan tes lisan dan praktek pelafalan bacaan sholat dari takbirotul ikhrom hingga salam. Setelah itu
penulis mempersiapkan berbagai sumber belajar siswa, baik berupa buku tuntunan sholat, charta
tentang bagaimana cara dan urutan dalam sholat, dan CD pembelajaran sholat.
2. Pelaksanaan (Acting)
1) Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang siswa
untuk berpikir.
2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang menegangkan.
3) Yakinkan bahwa semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi dengan memerhatikan reaksi
seluruh siswa.
4) Berikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa
yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
3. Pengamatan (observasi)
Pelaksanaan Sholat Berjamaah, siswa yang menjadi sampel penelitian dikelompokkan sehingga bisa
dipantau oleh peneliti yang dibantu oleh guru Fiqih yang lain.
4. Refleksi (Reflecting)
Kegiatan evaluasi dan refleksi dilakukan pada sampel penelitian, setelah selesai melaksanakan
kewajiban sholat berjamaah. Evaluasi dilakukan kepada siswa yang melakukan kesalahan atau
pelanggaran dalam melaksanakan sholat dengan cara memberi motivasi tentang pentingnya kewajiban
sholat, manfaat dan lain sebagainya dengan harapan mereka akan mengerjakan kewajiban sholat
dengan sebaik dan sekhusu mungkin.
Siklus II
Siklus duapun terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Perencanaan (Planning)
Peneliti membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi dan siklus pertama.
2. Pelaksanaan (Acting)
Guru melaksanakan pembelajaran berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi hasil siklus
pertama
3. Pengamatan (Observasi)
Peneliti melakukan pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran siswa
4. Refleksi (Reflecting)
Melaporkan hasil dari pengamatan siklus II.
J. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan sebanyak mungkindata atau informasi yang dibutuhkan
dalam mencapai tujuan penelitian yaitu:
1. Observasi/pengamatan langsung
Observasi langsung dilakukan pada saat siswa-siswi melaksanakanpraktek sholat dhuhur berjamaah,
untuk mengetahui bagaimana ketertibansiswa melaksanakan sholat, bacaan sholat, dan adab
melaksanakan sholatdan lain sebagainya.
2. Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai hasilbelajar Fiqih, yang diperolehmelalui
Praktek dan tes tulis oleh Siswa-siswi Kelas VII MTs Amiruddin Trowulan Mojokerto.
K. TEKNIK ANALISIS DATA
Tekinis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode demonstrasi, karena Metode
demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan
kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekadar
tiruan. Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.
Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekadar memerhatikan, akan tetapi demonstrasi
dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret
L. JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN

Bulan

September Oktober November


N
o Jenis kegiatan 1 2 3 4 5 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Persiapan √

Penyusunan
2 Proposal √

3 Penelitian Siklus I √

Penelitian Siklus
4 II √

Pengumpulan
5 data √

6 Analisis Data √

7 Pelaporan √

DAFTAR PUSTAKA
Abin Syamsudin Makmun, 2002: Psikologi Kependidikan, Perangkat SistemPengajaran Modul, Remaja
Rosdakarya: bandung
Dasim Budimansyah, Dr., M.Si, 2003: Model Pembelajaran Berbasis Portofolio, Genesindo: Bandung
Dave Meier, 2002: The Accelerated Learning Hanbook, Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Program
Pendidikan dan Pelatihan, Kaifa: Bandung
Haryono, 2004. Konsep dan Terapan Penelitian Tindakan Kelas Dalam Konteks RRG, UNNES Semarang.
Pasaribu, IL dan B. Simandjuntak. (1986). Didaktikdan Metodik. Bandung:Tarsito.
Roestiyah NK. (1985). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara-Surachmad, Winarno, 1995: Pengantar
Penelitian Ilmiah, Dasar Metode Teknik, Bandung: Tarsito
Suriswo, 2005: Metode Penelitian Sosial dan Pendidikan, Tegal: UPS
TegalWardono, 2003. Penerapan Mathematics Quantum Teaching untuk Meningkatkan Kesukaan Belajar dan
Kreativitas Bidang Matematika pada Siswa SLTP, Fakultas MIPA Jurusan Matematika UNNES Semarang.
Strisno, Hadi, 1993: Metodologi Researh Jilid I, Yogyakarta: And offset
Winarni, Endang Retno, 2004. Hand Out mata Kuliah Metode Penelitian Kelas, Fakultas MIPA Jurusan
Matematika UNNES Semarang.
Winkel, WS, 1993: Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, Jakarta:Gramedia
Zaini, Hysam et.al, 2002: Strategi Pembelajaran Aktif di Perguruan Tinggi,Yogyakarta: CTSD IAIN Sunan
Kalijaga

Anda mungkin juga menyukai