(Proposal Skripsi)
Oleh:
LATIFA
141801072
BAU-BAU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
Judul : Meningkatkan Kemampuan Menghafal Rukun Iman Melalui
Media Flash Card Pada Kelompok A di TK Nurul Iman Siompu
Lontoi
Nama : Latifa
Npm : 141801072
Program Studi : Pendidikaan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas : Keguruan dan Imu Pendidikan
Telah diperiksa dan di teliti serta disetujui untuk diajukan dan dipertahankan
dihadapan penguji seminar skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini Pada Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Buton.
Baubau,Oktober 2022
Disetujui
Pembimbing I Pembimbing II
…………………….. …………………………………………
ii
MOTTO
iii
PERSEMBAHASAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dan kupersembahkan skripsi ini untuk:
iv
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang maha pemberi rahmat
karena hanya berkat rahmat dan taufik-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Melalui Media Flash Card pada kelompok A di TK Nurul Iman Siompu Lontoi”.
Semoga Shalawat dan Salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat dan semuah pengikutnya yang
S,Pd,.M.Pd. selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan tenaga dalam
Ibu tercinta dan Almarhum Ayah tercinta yang tak henti-hentinya memberikan doa,
nasihat, dorongan, semangat, cinta kasih, dan dukungan moral untuk terus
mencapai cita-cita penulis, dan semoga tetesan keringat dalam mendidik dan
saudari saya terima kasih atas doa, dukungan dan bantuan baik materi maupun moril
kepada penulis.
v
1. Ibu Dr. Wa Ode Al Zarliani, S.P., M.M. selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Buton.
2. Bapak Gawise S.Pd., M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
5. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru-Pendidikan Anak Usia Dini yang telah
pahala dari Allah SWT.Akhir kata, penulis menyadari bahwa sepenuhnya dalam
penyusunan Hasil Penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak penulis sangat
harapkan.
Latifa
NPM. 141801072
vi
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
pembinaan yang ditentukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan
memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, non
formal, dan informal. Saat ini pendidikan persyaratan sebelum masuk kejenjang
sekolah dasar (SD) seperti PAUD sangat dianjurkan dan ada kebijakan sistem
Sesuai dengan tujuan pendidikan anak usia dini, maka pendidikan anak
usia dini merupakan pondasi dasar pendidikan, yang memiliki peranan sangat
kecakapan atau keterampilan dan nilai nilai. Dari pengalaman belajar yang
dijalani oleh peserta didik, maka mereka akan mampu memaknai setiap proses
kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung yang diserap oleh indera
kecakapan atau keterampilan dan nilai nilai. Dari pengalaman belajar yang
dijalani oleh peserta didik, maka mereka akan mampu memaknai setiap proses
kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung yang diserap oleh indera
mereka. Proses belajar yang baik tentunya akan menghasilkan sebuah hasil
yang baik pula. Untuk menciptakan suasana belajar yang efektif dan nyaman,
guru diharapkan memiliki metode atau strategi khusus sebagai monitor proses
dalam kelas, guna memenuhi kebutuhan peserta didik yaitu suasana yang
nyaman dan menyenangkan untuk belajar yakni belajar sambil bermain. Karena
dalam bermain itulah sebenarnya terjadi proses belajar dan proses itu terjadi
anak usia dini, sudah sepatutnya untuk menanamkan nilai-nilai agama pada
anak. Hal ini dilakukan untuk membekali mereka agar anak lebih mengerti
dunia pendidikan Islam harus ditanamkan sejak anak berusia dini agar tercipta
generasi yang memiliki moral dan beragama. Hal ini dikarenakan pada usia
kepribadian dan moral yang baik pada anak. Nilai tersebut sangat dibutuhkan
dalam tumbuh kembang anak, salah satunya yang harus ditanamkan untuk anak
dikatakan masih sederhana, mungkin karena sekolah ini terletak jauh dari kota.
Walaupun keadannya masih terlihat sederhana sekolah ini selalu ramai siswa
yang mendaftar untuk menjadi peserta didik. Di TK ini juga sudah dalam taraf
cukup, kepala sekolah dan tenaga kerja yang mengajar selalu berusaha untuk
4
dan mereka juga berusaha tidak akan mengecewakan pada orang tua murid, dan
masih berpusat pada guru sehingga anak menjadi lebih pasif dan hanya
mengikuti intruksi dari guru, alat peraga yang digunakan sebelumnya juga
ketuntasan nilai yaitu, (1) dari peserta didik itu sendiri, misalnya : peserta didik
malas dalam mengulang materi yang sudah dijelaskan oleh guru dirumah
ataupun disekolah, pada saat kegiatan belajar tidak jarang peserta didik gaduh
pembelajaran dari guru dan kurangnya minat peserta didik dalam mempelajari
pelajaran rukun iman, (2) faktor orang tua, faktor ini juga berhubungan erat oleh
peserta didik karena perhatian dan motivasi orang tua dalam pelajaran agama
Islam atau pelajaran yang lainnya juga sangat berperan untuk mendukung
dalam ketercapaiannya hasil belajar. (3) faktor guru, guru dalam penyampaian
materi atau cara pembelajaran di kelas mungkin sulit diterima oleh peserta
5
diatas maka hal ini berdampak pada kemampuan menghafal rukun iman peserta
didik.
menarik minat belajar peserta didik, media yang akan digunakan disesuaikan
dengan apa yang akan disampaikan oleh pendidik kepada peserta didiknya.
peserta didik untuk lebih kreatif, melibatkan peserta didik secara aktif dalam
gagasan yang sesuai dengan topik yang dibahas dan diharapkan dapat
merangsang proses berfikir peserta didik. Menurut Gerlach & Ely, bahwa
“media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
proses belajar mengajar. Selain itu, media merupakan salah satu pendukung
6
akan mempermudah pendidik, namun juga akan membantu peserta didik untuk
atau hanya gambar saja (Fatmawati, 2015). Media pembelajaran ini merupakan
media yang dapat membantu peserta didik dalam mengingat dan mempelajarai
informasi baru. Menurut Jaruku yang dikutip oleh Lilis Madyawati, flash card
yaitu kartu yang berisi kata-kata dan terdapat gambar (Madyawati, 2017). Kartu
gambar serta mewakili serentetan cerita. Penggunaan flash card melatih peserta
dibiasakan melihat beberapa kata yang tertulis dalam kartu dalam satu kali
antara peserta didik untuk menghafal apa yang dilihatnya. Suasana kelas dapat
penggunaan media flash card dalam pembelajaran rukun iman diharapkan dapat
kelas.
7
tema yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian yang dilakukan oleh Rafika
et al, 2022 yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Flash Card Terhadap
Kemampuan Menghafal Kosa Kata Bahasa Arab pada Siswa Kelas V Madrasah
penggunaan media flash card terhadap kemampuan menghafal kosa kata bahasa
dengan “r” product moment dengan mencari terlebih dahulu df-nya, yaitu “ df
atau taraf kepercayaan 99%. Diperoleh harga kritik r atau rtabel = 0,361.
diperoleh harga r atau rtabel = 0,463. Dengan demikian, harga rxy yang diperoleh
jauh lebih besar dari pada harga kritik atau = 0.361 < 0.570 > 0,463 maka
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
pada anak.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Guru
pembelajaran
3. Bagi Lembaga
pembelajaran di sekolah.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Media Pembelajaran
Media merupakan sarana atau alat yang digunakan untuk proses belajar
mengajar. Kata media berasal dari bahasa latin yakni medius yang secara
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Menurut Gerlach dan Ely menyatakan bahwa “ Media adalah manusia, materi
atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat peserta didik mampu
dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa” (Prastowo, 2015).
Menurut Djamarah, “media merupakan sebagai alat bantu dalam proses belajar
2015).
mencirikan tentang konsep atau ciri-ciri materi ajar yang sedang diajarkan,
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim
ke penerima baik berupa alat-alat atau benda yang bersifat fisik, yang
dapat merangsang perhatian dan minat peserta didik dalam belajar. Ayat Al-
Qur’an yang berkaitan dengan media pendidikan diantaranya adalah Q.S A.n-
ِ ﺍﻟﺰﺑ ۗ ُِﺮ َﻭﺍ َ ْﻧﺰَ ْﻟ َﻨﺎ ٓ ﺍِ َﻟﻴْﻚَ ﺍﻟ ِﺬّ ْﻛ َﺮ ِﻟﺘُ َﺒ ِّﻴﻦَ ِﻟﻠ ﱠﻨ
ﺎﺱ َﻣﺎ ُﻧ ِ ّﺰ َﻝ ﺍِ َﻟ ْﻴ ِﻬ ْﻢ َﻭ َﻟ َﻌ ﱠﻠ ُﻬ ْﻢ ِ ِﺑ ْﺎﻟ َﺒ ِّﻴ ٰﻨ
ﺖ َﻭ ﱡ
ََﻳﺘَ َﻔ ﱠﻜ ُﺮ ْﻭﻥ
seorang pendidik harus mewakili sebagian dari materi yang telah diajarkan
sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik mudah menerima materi
baru karena masih ada hubungan dengan materi yang mereka terima
psikologi terhadap peserta didik (Arsyad, 2013). Terdapat empat fungsi media
emosi dan sikap peserta didik, selain itu media juga dapat membantu peserta
didik yang lambat menerima materi pelajaran yang disajikan karena media
14
didik.
menklasifikasikan media dalam lima kelompok besar, yaitu media visual diam,
media visual gerak, media audio, media audio visual diam, dan media audio
visual gerak. Proses yang dipakai untuk menyajikan pesan, apakah melalui
c. Media audio
f. Media televisi
g. Multimedia
diperlihatkan sekilas kepada peserta didik. Menurut Alamsyah Said dan Andi
atau kartu (al-bithoqoh) kartu biasanya terbuat dari kertas yang keras atau
15
tebal, dan didalam masingmasing bagian depan dan belakang terdapat kata,
frasa, kalimat, atau ungkapan. Untuk ukuran kartu biasa disesuaikan dengan
keinginan guru, yang terpenting adalah bahwa tulisan dalam kartu tersebut
Menurut Rudi Susilana dan Cepi, flash card adalah media pembelajaran
atau foto yang sudah ada yang ditempelkan pada lembaran-lembaran flash
card. Gambar-gambar yang ada pada flash card merupakan rangkaian pesan
merupakan kartu yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang
dengan gambar tersebut”. Flash card biasanya berukuran 8 x 12 cm, atau dapat
disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi oleh pendidik (Arsyad,
pesan yang disajikan dengan keterangan setiap gambar yang dicantumkan pada
sedikit lebih besar dan jelas. Kalimat dan ungkapan yang biasa digunakan
buahan, anggota keluarga, peralatan sekolah dan sebagainya. Media flash card
tertulis dalam kartu untuk satu kali pandangan. Mampu membantu peserta
motivasi dan persaingan yang sehat antara peserta didik untuk membaca apa
yang dilihatnya. Sehingga suasana kelas dapat lebih hidup dan menyenangkan
Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa media flash card adalah
kartu belajar yang efektif mempunyai dua sisi dengan salah satu sisi diberi
gambar, teks, atau tanda simbol dan sisi lainnya berupa definisi, keterangan
yang ada pada kartu. Flash card biasanya berukuran 8 X 12 cm, 25 X 30 cm,
Flash card merupakan media grafis yang praktis dan aplikatif. Maka,
siswa
dalam sebuah kotak secara acak dan tidak perlu disusun, siapkan
menjelaskan teknis dan aturan permainan flash card. Berikut langkah – langkah
bersamaan.
18
lengkap
f. Setelah itu ambil kartu kedua dari kartu yang diurut paling belakang
tidak lebih dengan satu detik untuk tiap-tiap gambar dan tulisan yang
ditunjukkan.
di dekat guru.
i. Mintalah agar semua siswa melihat lagi satu persatu, lalu teruskan
tujuan penggunaan media flash card ini adalah untuk melatih peserta didik
agar lebih mudah mengingat, cermat dan mudah dalam memahami materi
yang tepat memungkinkan proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan
Lontoi yakni :
20
peserta didik.
d. Pendidik melafalkan kosakata yang ada di flash card satu kali, dan
Kelebihan dari media flash card sendiri menurut Rudi Susilana dan Cepi
a. Mudah di bawa: dengan ukuran yang tidak terlalu besar media flash
menggunakannya.
tulisan
disampaikan
peserta didik
i. Menjadikan peserta didik lebih aktif dalam belajar dan anak ikut
peserta didik tidak bosan dalam mengikuti proses pembelajaran dan tujuan
pembelajaran.
dalam mengatasi kelemahan dari media flash card guru dapat membimbing
22
peserta didik yang kurang aktif agar lebih aktif di dalam kelas dan lebih
pesanpesan atau infomasi terkait dengan gambar pada setiap kartu yang
(Febriani, 2015). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media flash card
merupakan salah satu media grafis yang sangat mudah diingat karena
3. Konsep Menghafal
dalam (Amri) Istilah menghafal dari kata “hafal” yang berarti “dapat
banyak kita membaca dan mendengar, maka isya Allah akan semakin terekam
dalam fikiran.
yang berbunyi :
mengamalkan ilmunya dan selalu mempelajari hal-hal baru, Allah SWT akan
mengamalkan yang ia hafal, maka hafalan itu akan semakin kuat menancap.
tanpa perhatian adalah kacau, dan menghafal tanpa ingatan adalah sia-sia.
dan diucapkan diluar kepala tanpa melihat buku atau catatan dari pembelajan
tersebut.
yang berbunyi:
Q.S. Al-Muzzamil : 4 ).
dalam menghafal.
selanjutnya.
keseluruhan.
Heri Saptadi berasal dari faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara
lain: kondisi, emosi, keyakinan (belief), kebiasaan (habit), dan cara memproses
stimulus. Faktor eksternal, antara lain: lingkungan belajar dan nutrisi tubuh
dan memahami arti atau makna yang terkandung, pengatutan dalam menghafal,
dapat aktif atau berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar. Serta dalam
dan sebagainya.
sebagainya.
Term iman berasal dari Bahasa Arab dari kata dasar amana yu’minu-
artinya meyakini atau yakin bahwa sesuatu (yang dipercaya) itu memang benar
muslim tentunya menyadari betul akan fitrah manusia yang pada hakikatnya
hanya pantas hidup di dalam sebuah keimanan. “Seorang muslim yang beriman
sesuatu. Dalam hal ini, berarti proses memahami rukun iman tidak hanya
dilihat dari segi artinya saja namun lebih kepada segi aplikatifnya yakni dalam
berarti keyakinan, jadi rukun iman secara bahasa berarti suatu pilar atau dasar
keyakinan dalam islam yang meliputi beberapa hal. Sedangkan menurut istilah
28
Rukun Iman berarti meyakini dengan sepenuh hati ,mengucapkan dengan lisan
dengan perbuatan, diiringi oleh niat yang ikhlas lilahi Ta’ala”. Pengakuan
dengan lisan artinya, mengucapkan dua kalimat syahadat, yaitu rsaksi bahwa
tidak ada Illah (yang berhak diibadahi) selain Allah dan bahwa Muhammad
SAW adalah utusan Allah SWT. Pengamalan anggota badan artinya, hati
dimaksud pengertian pemahaman rukun iman ialah suatu proses atau cara
untuk memahami pilar dasar keyakinan dalam Islam yang diyakini dengan hati,
dalam hati dengan penuh keyakinan dan tidak bercampur dengan keragu-
raguan. Namun, iman dalam Islam bukan hanya sekedar keyakinan dalam hati
saja, melainkan pada tahap selanjutnya harus menjadi acuan dasar dalam
bertingkah laku dan berbuat tanpa keraguraguan yang pada akhirnya akan
oleh kebimbangan dan keragu-raguan. Namun demikian, iman bisa naik dan
a. Usia
b. Pengalaman
30
c. Informasi
misalnya TV, radio atau surat kabar maka hal itu akan dapat
pemahaman seseorang.
d. Lingkungan
implementasi keagamaan.
Lingkungan keluarga
Lingkungan institusional
Lingkungan Masyarakat
Tuhan yang sesungguhnya, dan tidak ada Tuhan lain yang patut
disembah kecuali Dia, Yang Maha hidup lagi berdiri sendiri. Kita
dan Sudarsono,2013).
adanya Allah SWT sebagai Tuhan Yang Maha Esa dengan segala
berbunyi :
ۤ
ِ ﺍﻻﺧِ ِﺮ َﻭ ْﺍﻟ َﻤ ٰﻠ “ﯨ َﻜ ِﺔ َﻭ ْﺍﻟ ِﻜ ٰﺘ
ﺐ ِ ﺏ َﻭ ٰﻟﻜ ﱠِﻦ ْﺍﻟ ِﺒ ﱠﺮ َﻣ ْﻦ ٰﺍ َﻣﻦَ ِﺑ ﱣ
ٰ ْ ﺎ† َﻭ ْﺍﻟ َﻴ ْﻮ ِﻡ ِ ﻕ َﻭ ْﺍﻟ َﻤ ْﻐ ِﺮ
ِ ْﺲ ْﺍﻟ ِﺒ ﱠﺮﺍ َ ْﻥ ﺗ ُ َﻮ ﱡﻟ ْﻮﺍ ُﻭ ُﺟ ْﻮ َﻫ ُﻜ ْﻢ ِﻗ َﺒ َﻞ ْﺍﻟ َﻤ ْﺸ ِﺮ
َ ۞ َﻟﻴ
ٰۤ ُ ْ ْ
َﻭﻟﯨ“ﻚَ ﺍ ﱠﻟ ِﺬﻳْﻦ ﺱﺍ َ ْ ﺼ ِﺒ ِﺮﻳْﻦَ ﻓِﻰ ْﺍﻟ َﺒﺄ
ۗ ِ ﺳ ۤﺎءِ َﻭﺍﻟﻀ ﱠﱠﺮ ۤﺍءِ َﻭﺣِ ﻴْﻦَ ﺍﻟ َﺒﺄ َﻭ ٰﺍﺗَﻰ ﱠ
َ ﺍﻟﺰ ٰﻛﻮﺓَ ۚ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤ ْﻮﻓُ ْﻮﻥَ ِﺑ َﻌ ْﻬ ِﺪ ِﻫ ْﻢ ﺍِﺫَﺍ
ﻋﺎ َﻫﺪ ُْﻭﺍ ۚ َﻭﺍﻟ ﱣ
ٰۤ ُ
َﻭﻟﯨ“ﻚَ ُﻫ ُﻢ ْﺍﻟ ُﻤﺘﱠﻘُ ْﻮﻥ ﺻﺪَﻗُ ْﻮﺍ َۗﻭﺍ
َ
suatu
Baqarah : 177).
memiliki akal dan tidak memiliki nafsu. Karena itu, mereka seantiasa
ۤ
ُ ﺎ† َﻭ َﻣ ٰﻠ “ﯨ َﻜ ِﺘ ٖﻪ َﻭ ُﻛﺘ ُ ِﺒ ٖﻪ َﻭ ُﺭ
ﺳ ِﻠ ٖ ۗﻪ َﻻ ِ ﺳ ْﻮ ُﻝ ِﺑ َﻤﺎ ٓ ﺍ ُ ْﻧ ِﺰ َﻝ ِﺍ َﻟ ْﻴ ِﻪ ِﻣ ْﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ٖﻪ َﻭ ْﺍﻟ ُﻤﺆْ ِﻣﻨُ ْﻮ ۗﻥَ ُﻛ ﱞﻞ ٰﺍ َﻣﻦَ ِﺑ ﱣ ٰﺍ َﻣﻦَ ﱠ
ُ ﺍﻟﺮ
dari
alkitab, dan al-kitab adalah sebuah kata untuk menyebut tulisan yang
ada di dalamnya (kitab). Sedang, secara istilah, kitab ialah kalam Allah
Nya kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk
2006).
merupakan wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada para rasul
dalam meyakini Allah SWT, dan apa yang telah diturunkan kepada
ٓ
ِ ﺏ َﻭ ۡﺍﻻَ ۡﺳ َﺒ
َ ﺎﻁ َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ۡﻭ ِﺗ
ﻰ َ ﺎ† َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ۡﻧ ِﺰ َﻝ ﺍِ َﻟ ۡﻴﻨَﺎ َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ۡﻧ ِﺰ َﻝ ﺍ ِٰﻟﻰ ﺍ ِۡﺑ ٰﺮ ٖﻫ َﻢ َﻭﺍ ِۡﺳﻤٰ ِﻌ ۡﻴ َﻞ َﻭﺍ ِۡﺳﺤٰ ﻖَ َﻭ َﻳﻌۡ ﻘُ ۡﻮ
ِ ﻗُ ۡﻮﻟُ ۡ ٓﻮﺍ ٰﺍ َﻣ ﱠﻨﺎ ِﺑ ﱣ
َ ۚ◌ َﻻ ﻧُﻔ ِ َّﺮ ُﻕ َﺑ ۡﻴﻦَ ﺍَ َﺣ ٍﺪ ِ ّﻣ ۡﻨ ُﻬ ۡﻢ َﻭﻧ َۡﺤﻦُ َﻟﻪٗ ُﻣ ۡﺴ ِﻠ ُﻤ ۡﻮﻥَ ُﻣ ۡﻮﺳٰ ﻰ َﻭ ِﻋ ۡﻴﺴٰ ﻰ َﻭ َﻣﺎ ٓ ﺍ ُ ۡﻭ ِﺗ
ﻰ ﺍﻟ ﱠﻨ ِﺒﻴ ۡﱡﻮﻥَ ِﻣ ۡﻦ ﱠﺭ ِّﺑ ِﻬ ۡﻢ
Artinya :” Katakanlah, "Kami beriman kepada Allah dan
kepada apa
Baqarah :136).
wahyuNya kepada para utusan-Nya yaitu para nabi dan rasul yang
empat yaitu Nabi Daud a.s, Musa a.s, Isa a.s, dan Muhammad SAW,
dalam rangka menuntun manusia dalam meyakini Allah SWT dan apa
kepada kitab-kitab-Nya.
sifat yang mulia dan agung. Sifat-sifat utama yang dimiliki oleh para
ﺲ َو ٰﻫ ُﺮ ۡو َن َو ُﺳﻠَ ۡﻴ ٰﻤ َﻦﻧ
ُﻮ َ ٰ ِ َزﺑـ ۡﻮرا ۚ◌ واٰﺗَـ ۡﻴـﻨَﺎ داو ٗ◌د واِ ۡﺳ ٰﺤﻖ وﻳـ ۡﻌ ُﻘ ۡﻮب و ۡاﻻَ ۡﺳﺒ
ۡ ﺎط و ِﻋ ۡﻴﺴﻰ واﻳـﱡ ۡﻮب وﻳـ
َ َُ َ َ َ َ َ َ ََ َ َ َ َ َ ًُ
39
◌ۚ ﴾ ﻚ ۡ ۡ ۡ ﻣ ۡﻮﺳﻰ ﺗ ۡﻜﻠِ ۡﻴﻤﺎ ؕ◌ ورﺳﻼ ﻗ ۡﺪ ﻗﺼ ۡﺼﻨـٰﻬ ۡﻢ ﻋﻠ ۡﻴﻚ ِﻣ ۡﻦ ﻗـ ۡﺒﻞ ورﺳﻼ ۡﱠﱂ ﻧـ ۡﻘGوﻛﻠﱠﻢ ٰا
َ ﺼﺼ ُﻬﻢ َﻋﻠَﻴ
ُ َ ً ُ ُ َ ُ َ َ ََ ُ َ َ َ ً ُ ُ َ ً َ ٰ ُ ُّ َ َ َ
َﺣ ِﻜ ۡﻴ ًﻤﺎ
(pula) kepada Ibrahim, Isma’il, Ishak, Ya’qub dan anak cucunya, Isa,
Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada
yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah
diutusnya rasul-rasul itu. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Hari akhir ini terbagi ke dalam beberapa fase, yaitu: hari kebangkitan,
40
kubur.”(QS.
Al-Hajj : 7).
merupakan hari pembalasan yang suatu saat pasti terjadi. Umat manusia,
khususnya umat Islam tidak boleh ragu atas kedatangannya. Karena itu,
Adapun arti Qadar ialah kadar dan ukuran tertentu. Beriman kepada
lain, makna iman kepada Qada’ dan Qadar Allah SWT artinya
(Masykurillah,2013).
Iman kepada qada dan qadar juga telah tertera di dalam Al-
ﺳ ۤ ْﻮ ًءﺍ ِﺑ َﻘ ْﻮ ٍﻡ ﱣ
´ُ ﺍَ َﺭﺍﺩَ َﻭﺍِﺫَﺍٓ ِﺑﺎ َ ْﻧﻔُ ِﺴ ِﻬ ۗ ْﻢ َﻣﺎ ﻳُ َﻐ ِّﻴ ُﺮ ْﻭﺍ ُ ﱠﻭﺍ ٍﻝ ِﻣ ْﻦ ﺩ ُْﻭ ِﻧ ٖﻪ ِ ّﻣ ْﻦ َﻟ ُﻬ ْﻢ ۚ◌ َﻭ َﻣﺎ َﻟﻪٗ َﻣ َﺮﺩﱠ َﻓ َﻼ
terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak
1. Jurnal dari Saman Hudi dan Siti Maulida yang berjudul “Pengaruh Penggunaan
Flash Card Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa
Kelas VII SMP Plus Sunan Drajat Ajung” Volume 1 No.2 Tahun 2022
menyimpulkan bahwa Pada hasil pre-test menunjukkan ada 68,9% subjek (20
siswa) tidak berhasil mencapai KKM. Dan pada Siklus I peneliti menggunakan
Metode PTK dengan media Flash Card menunjukkan sebanyak 68,9% (20
82,7% (24 siswa) yang sudah berhasil mencapai KKM. Hasil ini memang tidak
terlalu signifikan tapi sudah cukup membuktikan hipotesis awal peneliti bahwa
2. Jurnal dari Dzulkifli, Andini Dwi Arumsari, dan Ummi Masrufah Maulidiyah
berturut-turut dalam 2 hari pada saat jam pelajaran sekolah, dengan waktu yang
ALFABET yang peneliti buat dan diperoleh hasil menunjukkan bahwa subjek
membedakan warna, Menyusun kata, serta motorik halus subjek juga membaik
3. Jurnal oleh Nuzzulul Ulum yang berjudul “Penggunaan Media Flash Card
meningkatkan kemampuan menghafal kosa kata bahasa arab siswa yang terjadi
dalam dua siklus. Dari hasil analisis data, kesimpulan yang diperoleh dalam
pengkajian ini adalah nilai rata-rata kelas ulangan harian pra siklus yaitu 22 %.
Sedangkan pada siklus 1 nilai rata-rata kelas 55 %, dan pada siklus ke 2 terjadi
4. Jurnal oleh Risky Mila Sary yang berjudul “Pengaruh Penerapan Media
4 No. 1 Tahun 2022 menyimpulkan bahwa nilai rata-rata pada pretest dan
posttest 155 meningkat menjadi 256 saat sudah diberikan treatment. Hasil
analisis output test statistic diatas maka Thitung > Ttabel yaitu 4.663 > 2.048. Jadi
Sidayu Gresik.
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan kolektif yang dilakukan oleh
prosedur penelitian dengan suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin, atau
suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sudah terjadi dalam sebuah
memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu
ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian
cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi
yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat
siswa.
3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima
penelitian tindakan kelas melalui reflekasi diri dalam upaya untuk memecahkan
dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut.
belajar berupa suatu tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama, dimana peneliti bersama guru yang tergabung
menggunakan sistem spiral dimana setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
Siklus I
Refleksi
Pelaksanaan
Perencanaan Pengamatan
48
Siklus II
Refleksi
digambarkan dalam bagan di atas adalah terdiri dari 4 tahap. Secara rinci
refleksi.
masalah yang akan diteliti, termasuk hasil penelitian, pada tahap ini peneliti
tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk
berlangsung.
2. Tahap Pelaksanaan
49
hingga kegiatan akhir sesuai dengan RPP. Kegiatan ini dilaksanakan dengan
dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Dalam tahapan ini guru harus ingat
dan berusaha menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi
3. Tahap Observasi
4. Tahap Refleksi
ditentukan. Peneliti mengkaji dan melihat ulang hasil dan tindakan yang
atau kegiatan berulang. Siklus inilah yang sebetulnya menjadi salah satu ciri
dilaksanakan dalam bentuk siklus, bukan hanya satu kali intervensi saja. Jika
guru dan peneliti belum merasa puas dengan keberhasilan tindakan pada siklus
50
(Arikunto,2013).
maka guru dan peneliti menentukan rancangan untuk siklus kedua. Kegiatan
pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama pada siklus pertama, tetapi
atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus pertama. Jika pada siklus kedua
siklus ketiga.
B. Rancangan Penelitian
(observe), dan refleksi (reflect). Pada siklus II hampir sama dengan siklus I, akan
tetapi pada siklus II mengalami perbaikan perencanaan (revised plan) dari siklus
I, dan berbeda dalam hal materinya. Dalam penelitian tindakam kelas ini penulis
yang ingin dicapai dari…. peserta didik yaitu 75%, dengan menerapkan media
1. Siklus Pertama
51
a. Perencanaan
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
dilakukan dalam tiga kali pertemuan sesuai dengan jadwal pelajaran agama
islam.
c. Observasi
d. Refleksi
Pada langkah ini dilakukan analisis hasil menghafal kosa kata atau
mufradat pada peserta didik. Data yang terkumpul dari kegiatan observasi
refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Adapun yang perlu direfleksi
2. Siklus Kedua
a. Perencanaan Ulang
KD dalam standar isi yang akan diajarkan kepada peserta didik, yaitu
sebagai berikut:
dalam pembelajaran.
b. Pelaksanaan Tindakan
54
dikembangkan dari hasil siklus pertama dengan melihat hasil nilai siklus
dilaksanakan yaitu tiga kali pertemuan yang membahas kosa kata bahasa
c. Observasi
belajar peserta didik yang dilakukan oleh peneliti serta observasi guru
d. Refleksi
September
Maksudnya adalah apa yang menjadi populasi dalam penelitian ini yang menjadi
subjek diantaranya:
orang
E. Sumber Data
Sumber data primer adalah data yang berasal dari sumber asli atau
pertama.Data ini harus dicari melalui narasumber atau dalam istilah teknisnya
responden, yaitu orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang kita
penelitian ini sumber data primer adalah guru dan peserta didik.
Sumber data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan
data kepada pengumpul data. Contohnya dari orang lain atau dokumen. Data
F. Instrumen Penelitian
dengan rincian waktu yang telah ditentukan untuk setiap kali pertemuan.
Nilai
No Aspek Yang Diamati
1 2 3 4 5
A. KEGIATAN AWAL
1. Guru mengajak anak bergerak
(senam)
B. Materi Pagi
2. Guru memberi salam dan
mengajak anak membaca doa
sebelum belajar, doa sehari-hari
serta hafalan surat pendek
3. Guru dan anak saling bertukar
kabar dan tanya jawab tentang
pembelajaran
4. Menyanyikan lagu secara
sederhana
5. Guru menjelaskan materi
pembelajaran sesuai dengan
tema
6. Guru menuliskan materi
pembelajaran di papan tulis
7. Guru menjelaskan media
pembelajaran yang digunakan
(Flash Card)
8. Guru membuat beberapa
peraturan permainan
9. Guru melakukan pengamatan
terhadap kinerja anak
10. Guru membimbing/membantu
anak yang masih mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan
permainan
C. Kegiatan Inti
11. Guru membagi anak ke dalam
beberapa kelompok
12. Guru melakukan apersepsi
pembelajaran
13 Guru menunjukkan gambar
sesuai tema
14. Guru mengajak anak untuk
Menyusun kartu sesuai dengan
gambar
15. Guru membimbing anak dalam
Menyusun flash card
58
Kegiatan Penutup
16. Guru mengajak anak untuk
bertanggung jawab
membereskan mainannya
17. Guru melakukan recalling
18. Guru memberikan kesimpulan
tentang kegiatan yang dilakukan
hari ini
19. Guru mengajak anak untuk
berdoa sebelum pulang
20. Guru memberi salam
kepada Allah, menyebutkan kitab-kitab Allah yang telah di turunkan kepada rasul-
menyebutkan perbedaan qada dan qadar. Adapun pedoman yang digunakan dalam
penelitian ini berupa kisi-kisi instrument dan rubrik penilaian sebagai berikut :
Keterangan :
BB : Belum Berkembang
MB : Masih Berkembang
penelitian itu sendiri. Dalam penelitian kualitatif, ciri utama dari pengumpulan
data adalah orang sebagai alat yang mengumpulkan data yang diinginkan. Adapun
alat pengumpulan data yang akan penulis gunakan adalah sebagai berikut :
1. Test
Test adalah cara yang dipergunakan atau prosedur yang perlu ditempuh dalam
yang harus dijawab, atau perintah-perintah yang harus dikerjakan oleh testee,
sehingga atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut dapat
alat atau prosedur yang dipergunakan, alat ini dapat berbentuk tugas atau
2. Observasi
Serta untuk menggali berbagai sumber data baik berupa peristiwa, tempat atau
lokasi dan kendala, serta rekaman gambar atau pemutusan langsung para
adalah observasi yang dilakukan apabila observer ikut serta dalam kegiatan
atau situasi yang dilakukan oleh obserment (Sanjaya,2013). Maka dari itu,
mengikuti suatu diskusi, maka peneliti (observer) ikut serta dalam kegiatan
diskusi.
3. Dokumentasi
Cara lain untuk memperoleh data dari responden adalah menggunakan teknik
variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, legger,
informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada
digunakan analisis deskriptif kuantitatif yaitu skor rata-rata yang diperoleh dari
hasil tes tiap siklus yang bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan materi
tentang kemampuan menghafal rukun iman dengan menggunakan media flash card
yang terdiri dari nilai rata-rata (mean), nilai tertinggi (maksimal), nan nilai
rumus :
P= x 100%
Keterangan :
P = Persentase
F = Frekuensi yang sedang di cari persentasenya
N = Number of Cases (jumlah sampel)
Sedangkan analisis kualitatif dilakukan dengan melihat hasil observasi
selama proses belajar mengajar dari tiap siklus. Dari aktifitas peserta didik dalam
kelompok dan sikap peserta didik. Dengan menggunakan lembar observasi yang
card dianggap berhasil apabila hasil tes mencapai KKM yang telah ditentukan
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu dan Supriyono. 2013. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Amri, A., & Jafar, J. (2016). Analisis kesulitan mahasiswa menghafal nama-nama
Persada
Rineka Cipta
Pendidikan Nasional.
: 115-124
Usia Dini.Al-Athfaal: Jurnal Ilmiah Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 2(1) :
69-78.
Hudi, S., & Maulida, S. (2022). Pengaruh Penggunaan Flash Card Untuk
Meningkatkan Penguasaan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII SMP
Plus Sunan Drajat Ajung. FAJAR Jurnal Pendidikan Islam. Vol 1(2) : 37-
49.
Kencana
Margiono dan Latifah .2006. Agama Islam Lentera Kehidupan. Jakarta: Yudhistira
AURA
259.
68
Nurlailah dan Farhan. 2011. Cahaya Iman Pendidikan Agama Islam. Bandung:
Yrama Widya
Group
Shalih bin Fauzan Al-Fauzan dan Tim Ahli Tauhid.2012. Kitab Tauhid. Jakarta:
Ummul Qura
virtual class berbantuan Google Drive. Tadris: Jurnal Keguruan Dan Ilmu
Indeks
Pratama
TB. Aat Syafaat dan Sohari Sahrani.2008. Peranan Pendidikan Agama Islam
Riyadhul Qori’in Jember. Jurnal Pendidikan Dan Kajian Aswaja. Vol 7(1),
31–43.
Yamin, Martinis. dan Sanan, Jamilah, S. 2012. Panduan Pendidikan Anak Usia