Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS BAHAN AJAR

 
 
Nama Mahasiswa                 : Upik Ambar Pratitis,S.Pd.I
 
Modul Ke                               : 5
 
Judul Modul                           : AKIDAH AKHLAK
KB ke                                     : 3
Judul KB                                : SUMBER AKHLAK DAN IMPLEMENTASINYA
Judul analisis Bahan ajar : Pemikiran Qada-Qadar Jamal Ad-Din Al-Afghani dan Implikasinya
terhadap Pemikiran Dakwah 'Aqlaniyah"
 
No. Komponen Deskripsi
1. Tuliskan minimal 3 (tiga)  Konsep 1: Kebebasan dan Takdir
konsep beserta deskripsinya
yang Anda temukan di dalam Salah satu konsep yang mungkin ada dalam pemikiran Qada-
bahan ajar Qadar Jamal Ad-Din Al-Afghani adalah hubungan antara
kebebasan dan takdir. Konsep ini berkaitan dengan pertanyaan
  apakah manusia memiliki kebebasan untuk mengambil keputusan
mereka sendiri atau apakah segala hal ditentukan oleh takdir.
Implikasi terhadap Pemikiran Dakwah 'Aqlaniyah: Konsep ini dapat
memiliki implikasi signifikan terhadap pemikiran dakwah
'aqlaniyah. Jika Al-Afghani berpendapat bahwa manusia memiliki
kebebasan untuk mengambil keputusan mereka sendiri, maka
pemikiran dakwah 'aqlaniyah dapat menekankan pentingnya
pendidikan dan pemahaman yang rasional dalam menyebarkan
ajaran agama. Jika takdir ditekankan, maka pemikiran dakwah
'aqlaniyah dapat lebih menekankan pada upaya memperkuat
keyakinan dan kepatuhan terhadap kehendak Tuhan.
 
Konsep 2: Reformasi Sosial dan Politik
Konsep lain yang mungkin ada dalam pemikiran Qada-Qadar
Jamal Ad-Din Al-Afghani adalah urgensi reformasi sosial dan
politik. Al-Afghani terkenal sebagai seorang pemikir yang
menganjurkan perubahan dalam masyarakat dan pemerintahan
agar umat Islam dapat mencapai kemajuan dan keadilan.
Implikasi terhadap Pemikiran Dakwah 'Aqlaniyah: Konsep
reformasi sosial dan politik dapat mempengaruhi pemikiran
dakwah 'aqlaniyah dengan menekankan pentingnya perubahan
sosial dan politik yang diarahkan pada peningkatan kesejahteraan
dan keadilan dalam masyarakat. Dakwah 'aqlaniyah dapat
mendorong pemahaman agama yang berperan dalam
memperbaiki masalah sosial dan membangun sistem yang lebih
adil dan inklusif.
Konsep 3: Pendidikan dan Pemahaman Rasional
Pendidikan dan pemahaman rasional dapat menjadi konsep
penting dalam pemikiran Qada-Qadar Jamal Ad-Din Al-Afghani.
Dia mendorong pentingnya pendidikan dan pengetahuan rasional
dalam memahami agama dan dunia.
Implikasi terhadap Pemikiran Dakwah 'Aqlaniyah: Konsep ini dapat
memiliki implikasi yang kuat terhadap pemikiran dakwah 'aqlaniyah
dengan menekankan pentingnya pendidikan dan pengetahuan
rasional dalam menyampaikan pesan agama. Dakwah 'aqlaniyah
dapat menekankan pada pemahaman yang mendalam tentang
ajaran agama melalui pendekatan akal sehat dan argumentasi
yang logis untuk menarik orang-orang yang berpikiran rasional.
 
2 Lakukan kontekstualisasi atas  Kontekstualisasi atas pemaparan materi dalam bahan ajar dengan
pemaparan materi dalam realitas sosial adalah proses menghubungkan teori atau pemikiran
bahan ajar dengan realitas dalam bahan ajar dengan situasi nyata yang ada dalam
sosial masyarakat. Dalam hal ini, kita akan melakukan kontekstualisasi
terhadap pemikiran Qada-Qadar yang dikemukakan oleh Jamal
  Ad-Din Al-Afghani dan implikasinya terhadap pemikiran dakwah
'aqlaniyah.
 
Pemikiran Qada-Qadar yang dikemukakan oleh Jamal Ad-Din Al-
Afghani adalah konsep tentang takdir dan nasib dalam agama
Islam. Menurut Al-Afghani, seseorang memiliki kebebasan dalam
bertindak, namun dalam akhirnya, takdir yang telah ditetapkan
oleh Allah SWT akan terjadi. Implikasinya terhadap pemikiran
dakwah 'aqlaniyah adalah bahwa dalam menyampaikan dakwah,
manusia harus menyadari bahwa hasil dari upaya dakwah tidak
sepenuhnya tergantung pada usaha manusia, tetapi juga
tergantung pada kehendak Allah SWT.
 
Dalam konteks sosial yang nyata, pemikiran ini dapat memiliki
beberapa implikasi
 
 Pertama, dalam melakukan dakwah 'aqlaniyah, para dai harus
memiliki pemahaman yang mendalam tentang konsep takdir dan
nasib dalam Islam, sehingga mereka dapat menjelaskan dengan
baik kepada masyarakat. Hal ini penting untuk menghindari
kesalahpahaman atau ketegangan antara pemahaman agama dan
realitas sosial yang dihadapi oleh masyarakat.
 
Kedua, pemikiran ini dapat membantu para dai untuk menghadapi
tantangan dan hambatan dalam menyebarkan dakwah. Mereka
dapat menjadikan pemikiran tentang takdir sebagai sumber
kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi kemungkinan
kegagalan atau ketidakberhasilan dalam dakwah mereka. Mereka
dapat meyakini bahwa meskipun hasil yang diperoleh tidak selalu
sesuai dengan yang diharapkan, itu adalah bagian dari rencana
Allah SWT yang lebih besar.
 
Ketiga, dalam konteks pemikiran dakwah 'aqlaniyah yang
menekankan pemahaman rasional dalam menjelaskan agama,
pemikiran Qada-Qadar dapat membantu dalam menjembatani
antara akal dan wahyu. Konsep takdir dapat dijelaskan secara
rasional dengan menggunakan argumen-argumen filosofis atau
teologis yang relevan, sehingga dakwah 'aqlaniyah menjadi lebih
dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat yang lebih
cenderung berpikir rasional.
 
Namun, penting juga untuk diingat bahwa kontekstualisasi tidak
berarti bahwa pemikiran ini harus diubah atau disesuaikan dengan
realitas sosial. Kontekstualisasi adalah tentang menghubungkan
pemikiran dengan realitas sosial, tetapi tetap mempertahankan
integritas dan substansi pemikiran tersebut. Dalam hal ini,
pemikiran Qada-Qadar Al-Afghani harus tetap dipahami dan
disampaikan sesuai dengan kerangka pemahaman Islam yang
benar, sambil mempertimbangkan konteks sosial dan budaya di
mana dakwah 'aqlaniyah disampaikan.
3. Merefleksikan hasil  Kontekstualisasi materi bahan ajar dalam pembelajaran bermakna
kontekstualisasi materi bahan merupakan pendekatan yang penting dalam proses pendidikan.
ajar dalam pembelajaran Hal ini melibatkan menghubungkan materi pembelajaran dengan
bermakna konteks kehidupan nyata siswa, sehingga mereka dapat melihat
relevansi dan aplikasi praktis dari apa yang mereka pelajari.
 
 
Dalam hal pemikiran Qada-Qadar Jamal Ad-Din Al-Afghani, ia
adalah seorang tokoh intelektual Muslim yang hidup pada abad ke-
19. Salah satu konsep penting dalam pemikirannya adalah Qada-
Qadar, yang merujuk pada kepercayaan akan takdir dan ketetapan
Tuhan dalam segala hal. Al-Afghani percaya bahwa manusia
harus menerima dan menghormati kehendak Tuhan, sambil tetap
bertanggung jawab atas tindakan mereka.
 
Implikasi pemikiran ini terhadap pemikiran dakwah 'aqlaniyah,
yaitu dakwah yang didasarkan pada akal dan pemikiran rasional,
dapat dilihat dari perspektif berikut:
 
1.Keterbukaan terhadap rasionalitas: Al-Afghani menekankan
pentingnya akal dalam memahami kehidupan dan agama.
Implikasinya, pemikiran dakwah 'aqlaniyah akan memberikan
penekanan pada pemahaman yang rasional dan logis, serta
menghormati pemikiran individu dalam mencari kebenaran.
 
2.Mengaitkan teori dengan praktik: Kontekstualisasi bahan ajar
dalam pembelajaran bermakna akan membantu siswa untuk
melihat bagaimana pemikiran Qada-Qadar dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari. Implikasinya, pemikiran dakwah 'aqlaniyah
akan mempertimbangkan implementasi praktis dari konsep-konsep
intelektual, dengan tujuan membantu orang memahami dan
menghadapi tantangan dalam kehidupan mereka.
 
3.Peningkatan pemahaman tentang takdir: Pemikiran Qada-Qadar
Al-Afghani menekankan pentingnya menerima takdir dan
ketetapan Tuhan. Dalam pemikiran dakwah 'aqlaniyah,
implikasinya adalah meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep takdir, memberikan sudut pandang yang bijaksana tentang
bagaimana menghadapi tantangan hidup, dan mengembangkan
sikap yang tegar dan sabar dalam menghadapi cobaan.
 
Pemikiran Qada-Qadar Jamal Ad-Din Al-Afghani memberikan
landasan penting bagi pemikiran dakwah 'aqlaniyah dengan
menekankan akal, rasionalitas, dan penerapan praktis dalam
memahami agama dan kehidupan. Dalam konteks pembelajaran
bermakna, mengaitkan materi pembelajaran dengan pemikiran ini
akan membantu siswa memahami dan menginternalisasi konsep-
konsep tersebut, serta menerapkannya dalam konteks kehidupan
mereka sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai