Anda di halaman 1dari 30

PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM


BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA MATERI Q.S AL HUJURAT AYAT
13 PADA KELAS IV SD NEGERI TATANGA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Disusun untuk memenuhi tugas PPL.2


PPG Dalam Jabatan 2023

UNIVERSITAS ISLAM DATOKARAMA PALU


Dosen Pengampu: DRS,H Gunawan
B.Dulumina,M.pd.i

Disusun Oleh: AFANDI

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN

UNIVERSITAS ISLAM DATOKARAMA PALU DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN

ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI

2023
Kata Pengantar
Segala puji hanya milik Allah SWT, shalawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah
membimbing umat manusia melalui lembaga pendidikan terbaik. Alhamdulillah,
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul: “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM
BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI
TATANGA TAHUN PELAJARAN 2023/2024”
dapat diselesaikan sesuai yang diharapkan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kami
mengucapakan terima kasih ke pada:
1. Dr. H. Askar, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan / Ketua LPTK
IAIN DATOKARAMA Palu yang telah memberikan izin serta dukungan secara moral
maupun materiil dalam penyelenggaraan PPG Dalam Jabatan 2023.
2. Dr. Naima, S. Ag, M. Pd., selaku Ketua Program Studi PPG di FTIK IAIN
Datokarama Palu yang telah memberikan layanan dan fasilitas dalam menempuh
kegiatan PPG
Dalam Jabatan 2023 ini.
3. Drs,H GUNAWAN B.Dulumina,M.pd.i selaku Dosen Pengampu Lokakarya
Penelitian Tindakan Kelas
yang telah banyak memberikan saran, bimbingan dan motivasi dalam
penyusunan proposal PTK ini.
4. Hj,Andi hikmawati,S.pd M.pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri Tatanga
5. Dewan guru dan Tenaga Pendidikan SD Negeri Tatanga yang telah membantu
selama penyusunan PTK.
6. Seluruh tim panitia penyelenggara PPG Dalam Jabatan 2023 yang telah
memfasilitasi dan mendampingi rangkaian kegiatan dengan sabar.

Penulis

AFANDI
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar..........................................................................................................................i
Abstrak......................................................................................................................................i
i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………..
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah................................................................................................1
B. Permasalahan……………………………………………………………………….....
.2
1. Identifikasi
Masalah
2
2. Rumusan
Masalah
2
C. Tujuan
Penelitian...........................................................................................................3
D. Manfaat
Penelitian.........................................................................................................3
BAB II KERANGKA TEORI
A. Landasan
Teori…..........................................................................................................4
B. Hipotesis
Penelitian.......................................................................................................6
C. Penelitian
Terdahulu.....................................................................................................7
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan
Jenis Penelitian........................................................................8
B. Setting
Penelitian...........................................................................................................8
C. Langka-Langkah
Penelitian.........................................................................................9
D. Populasi
Sampel...........................................................................................................11
E. Jenis Pengumpulan
Data..............................................................................................12
F. Tekhnik Pengumpulan
data…......................................................................................12
G. Teknik Analisis
Data....................................................................................................12
DAFTAR PUSTAK.......................................................................................................13
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Modul Ajar Siklus 1……………………………………………………………
2. LKPD……………………………………………………………………………
3. Modul Ajar Siklus 2……………………………………………………………
4. LKPD……………………………………………………………………………
5. Instrumen ………………………………………………………………………
6. Observasi……………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Saat ini seorang guru dituntut agar mampu menciptakan suasana kelasyang kondusif agar
proses pembelajaran berlangsung optimal dan menyenangkan. Sehingga guru harus mampu untuk
menciptakan suatu metodepembelajaran yang sesuai dengan materi ajar. Penggunaan metode
dalam proses belajar mengajar merupakan salah satu upaya dalam menciptakan suasana kelas
yang menyenangkan bagi siswa.
Mengembangkan model pembelajaran merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar siswa. Model Pembelajaran dalam proses belajar mengajar merupakan
sebagai alat untuk mencapai tujuan, perumusan tujuan dengan sejelas-jelasnya merupakan syarat
terpenting sebelum seseorang menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat. Apabila
seorang guru dalam memilih metode mengajar kurang tepat akan menyebabkan kekaburan tujuan
yang menyebabkan kesulitan dalam memilih dan menentukan metode yang akan digunakan.
Selain itu pendidik juga dituntut untuk mengetahui serta menguasai beberapa metode dengan
harapan tidak hanya menguasai metode secara teoritis tetapi pendidik dituntut juga mampu
memilih metode yang tepat untuk bisa mengoperasionalkan secara baik. (Zuhairini Abdul Ghofir,
1983: 79).
Agar pelaksanaan pembelajaran menjadi pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan (PAKEM), salah satu solusinya adalah dengan model pembelajaran yang
menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning dan pengoptimalan media
pembelajaran. Model pembelajaran Problem Based Learning artinya model pembelajaran yang
memecahkan masalah.
Pada penelitian ini penulis memfokuskan hasil belajar siswa melalui model Pembelajaran
Problem Based Learning terhadap pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S AL Hujurat
ayat 13. Untuk Mengatasi permasalahan siswa yang kurang aktif dalam proses pembelajaran yang
berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar siswa.
Menurut Trianto sebagaimana dikutip oleh Saiful Sagala dalam konsepdan makna pembelajaran kekurangan
yang paling mendasar dan sangat dirasakan pada pendidikan formal (sekolah) dewasa ini adalah masih
rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini akan terlihat pada hasil belajar peserta didik yang
senantiasa masih sangat memprihatinkan. Namun rendahnya hasil belajar siswa mesti dilihat secara bijak,
banyak faktor yang menjadi penyebab di antaranya adalah faktor siswa, guru, dan faktor bagaimana
Pendidikan Agama Islam itu diajarkan

Dari hasil observasi yang dilakukan di SD Negeri Tatanga juga salahsatu sekolah dengan
kualitas belajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang nilainya masih tidak sesuai dengan
KKM, khususnya di kelas IV. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang masih
menggunakan modelpembelajaran yang kurang tepat seperti ceramah dan menulis materi saja.
Pada proses pembelajaran PAI masih banyak peserta didik yang tidak aktif dalam proses
pembelajaran di kelas, kira-kira hanya 36% siswa yang cukup aktif di kelas. Selain itu, masih
sedikit peserta didik yang berani bertanya kepada guruperihal pelajaran yang belum dipahaminya.
Kebanyakan dari peserta didik merasa bosan dengan kondisi tersebut sehingga menyebabkan
tidak banyak peserta
didik memperoleh hasil belajar yang memuaskan dan maksimal.
Salah satu model pembelajaran yang melibatkan peserta didik secara aktif adalah dengan
menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning. Dalam model pembelajaran Problem
Based Learning ini, peserta didik harus bisa mencari dan memecahkan masalah yang sudah dibuat
atau ditampilkan oleh guru sehingga peserta didik dapat mengembangkanhubungan sosial bersama
dengan teman-temannya.

Maka dari itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menggunakan model
pembelajaran yaitu model Problem Based Learning yangmana dalam penerapan model ini lebih
mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar pelaksanaan belajar mengajar dapat
terlaksana denganefektif. Walaupun model tersebut termasuk model pembelajaran yang sangat
konvensional, namun dalam konteks permasalahan yang terjadi di kelas IV, pemilihan model
Problem Based Learning oleh peneliti sesuai dengan kondisi siswa. Karena peneliti memiliki
asumsi bahwa tidak ada model pembelajaran yang terbaik namun yang ada adalah model
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan. Berangkat dari
permasalahan di atas maka penulis tertarik untuk mengambil judul PTK “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM MENINGKATKAN HASIL
BELAJAR SISWA MATERI Q.S AL HUJURAT AYAT 13 PADA KELAS IV DI SD NEGERI
TATANGA TAHUN PELAJARAN 2023/2024.”

B. Permasalahan.
1. Identifikasi Masalah
Permasalahan yang kami temui dalam kegiatan proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
a. Pembelajaran PAI masih monoton
b. Guru lebih aktif dari pada peserta didik
c. Metode yang digunakan masih bersifat tradisional
d. Belum ada kolaborasi antara guru dan peserta didik
e. Rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI
Dalam penelitian ini peneliti membatasi permasalahan yang ingin diteliti yaitu metode
yang digunakan masih bersifat tradisional, belum adanyakolaborasi antara guru dan peserta didik
dan rendahnya prestasi peserta didik dalam mata pelajaran PAI materi Q.S Al Hujurat Ayat 13.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Bagaimana penerapan model pembelajaran Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Hasil
Belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Q.S Al Hujurat Ayat 13
Pada kelas IV di SD Negeri Tatanga.

 Apakah penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dapat


meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaranPendidikan Agama
Islam materi Q.S Al Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV SD Negeri Tatanga pada tahun
pelajaran 2023/2024 ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat
meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) materi Q.S Al Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV di SD Negeri Tatanga tahun
pelajaran2023/2024.
b. Untuk mengetahui cara penerapan pembelajaran dengan model Problem Based
Learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI
materi Q.S Al Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV di SD Negeri Tatanga tahun pelajaran
2023/2024.

c. Penelitian ini tujuannya untuk mengetahui proses pemahaman siswa dengan


menggunakan penerapan pembelajaran model Problem Based Learning dalam
Meningkatkan Hasil Belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI materi Q.S Al
Hujurat Ayat 13 Pada kelas IV di SD Negeri Tatanga tahun pelajaran 2023/2024.

D. Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini, dapat diperoleh beberapa manfaat yaitu:
a. Bagi peneliti: Untuk mengetahui seberapa besar keberhasilan guru dalam mengajarkan
materi ini dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
b. Bagi Guru: Sebagai referensi dalam memilih strategi dan modelpembelajaran sesuai
dengan materi ajarnya.
c. Bagi peserta didik: Proses belajar mengajar dapat menjadi menarik dan
menyenangkan serta hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat meningkat.
d. Bagi lembaga: Meningkatkan mutu sekolah melalui peningkatan hasil belajar
peserta didik pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam(PAI).
BAB II

KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori
1. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar merupakan sebuah proses terus menerus yang tidak terbatas. Istilah belajar tentu
bukan hal yang asing pada kehidupan sehari-hari manusia.Kegiatan belajar bisa dilakukan di
mana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.Belajar juga tidak terbatas dengan materi yang
dipelajari. Manusia dapat belajar apa saja dan dari siapa. Dalam rangka mencapai tujuan
hidupnya, manusia pasti menghadapi berbagai persoalan atau permasalahan dan belajar adalah
proses yang dijalani oleh manusia untuk menyelesaikan hal tersebut.
Menurut Oemar Hamalik (2011: 28), “belajar adalah suatu proses perubahan tingkah
lakuindividu melalui interaksi dengan lingkungan”. Hal tersebut sejalan dengan yang dinyatakan
Slameto (2010: 2) bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”. Belajar menurut Syaiful Bahri
Djamarah (2008:13) adalah “serangkaian kegiatan jiwaraga untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang
menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor”.
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut tentang pengertian belajar, dapat dirangkum bahwa
belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi pada individu sebagai hasil dari
pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya, baik dalam lingkungan sekolah, rumah, dan
keluarga sendiri. Karena penelitian ini dilaksanakan saat pembelajaran di kelas maka belajar yang
dimaksud adalah belajar di lingkungan sekolah.
b. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Dimyati Dan Mudjiono (2006) Hasil belajar ialah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-
angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajarpada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa
menjadi acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Adapun Menurut Oemar Hamalik (2008) Hasil belajar ialah sebagai terjadinya
perubahantingkah laku pada diri seseorang yang dapat di amati dandi ukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapatdiartikan sebagai terjadinya peningkatan dan
pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu.
Hal ini senada juga dikemukakan oleh Winkel dan dikuti Oleh Purwanto (2010) Hasil belajar
ialah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
Faktor yang mempengaruhi belajar pada dasarnya akan mempengaruhihasil belajar peserta
didik. Menurut Nana Sudjana (2011:39), ada dua faktor utama yang mempengaruhi hasil belajar
peserta didik yaitu:
1) Faktor dari dalam diri peserta didik, yaitu faktor yang datang dari diri siswa terutama
kemampuan yang dimilikinya. Faktor-faktor yang dimiliki siswa sangat besar sekali
pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai.
2) Faktor dari luar diri peserta didik, yaitu faktor lingkungan. Baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah maupun lingkungan masyarakat.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajarmerupakan hasil yang
diperoleh peserta didik setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai
tes yang diberikan oleh gurusetiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok
bahasan.

2. Model Problem Based Learning


a. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning
Arends (2007: 43) menjelaskan bila pada dasarnya PBL menyajikan berbagai situasi
bermasalah yang autentik serta memiliki makna kepada siswa,yang mana bisa berfungsi
sebagai batu pijakan untuk melakukan kegiatan investigasi serta penyelidikan
Barrett (2011: 4) menguraikan bahwa PBL merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari
suatu proses pemecahan masalah yang disajikan di awal proses pembelajaran. Siswa belajar dari
masalah yang nyata dalam kehidupansehari-hari, mengorganisasi, merencana, serta memutuskan
apa yang dipelajaridalam kelompok kecil.
Boud (2010: 285) menjelaskan PBL yakni pendekatanpembelajaran yang mengarah pada
pelibatan siswa dalam mengatasi masalah belajar dengan praktik nyata yang dekat dengan
kehidupan sehari-hari.
Tan (2003: 22) menguraikan bahwa PBL merupakan suatu pembelajaran yang mana
penerapannya bukan sekedar memasukkan masalah dalam kelas, namun juga dalam kegiatannya
memberi kesempatan pada pesertadidik untuk aktif membentuk pengetahuan lewat interaksi serta
penyelidikan dengan kolaborasi.

3. Materi Q.S Al Hujurat Ayat 13


Al Hujurat artinya Kamar-Kamar. Surat Al Hujurat terdiri dari delapan belas ayat dan
tergolong pada surat madaniyah karena diturunkan di kota Madinah. Surat Al Hujurat ini
diturunkan setelah
Q.S Al-Mujadilah. Yakni, surat ini diturunkan setelah Nabi Muhammad Hijrah dari kota mekkah
ke kota Madinah. Surat Al Hujurat menempati urutan surat ke 49 dalam Al Qur’an. Surat Al
Hujurat ini menjelaskan tentang larangan berburuk sangka dan menggunjing kepada orang lain,
menjelasakan adab-adab dalam berbicara sesuai dengan yang dilakukan Rasulullah SAW dan
menjelaskan tentang keberagaman umat manusia.
Q.S Al Hujurat Ayat 13 :

‫ْي‬
‫ْي‬ ’²ْْ ‫ْ’لال‬ ‫ْ وا‬ ‫لْت ْ ْ ر‬ ‫وق‬ ْ ‫ْك‬
˚ْ ‫وا وج ْ ع ْل ْنك‬ ‫خل‬ ‫ْ ْ’نا‬ ْ ‫ا‬²ْ ْ˜ ‫ي‬
‫ع‬ ْ˚ ‫ع ف‬ ْ´ ْ´ ‫س‬ ‫’يْ ها‬
‫ا‬ ‫ال‬ ْ
‫ْا ت ْ ق لال ْ مع‬ ْ ْ ْ ‫ْ م ْ ب‬ ‫ْ رْن‬ ‫ْق‬ ¸‫ا‬
‫ْر‬ ‫ى‬ ‫ا¸ ْ’ن‬
‫ْلخ‬ ‫كْ ْم‬ ْ ‫ْى‬ ْ ‫ْشْع ْو ْ با‬ ‫ْث‬ ‫ْ ن ’مْ˚ن‬ ’ْ ْ
‫ْ¸ب‬ ‫ك كْ ْ˚م ْ م ند‬ ‫ا ْر‬ ‫ا‬ ´‫ذ‬
‫ى‬
‫ْ ْ’ن‬ ‫ا‬ ْ ‫ْل‬ ˚ْ ‫ك‬ ‫نا‬
ْ¸ ‫ْ˚م‬
Yaa ayyuhan naasu innaa kholaqnaakum min dzakariw wa unstaa waja’alnaakum syu’uubaw
waqobaa, ila lita’aarofuu, inna akromakum ‘indalloohi atqookum, innallooha ‘aliimun
khobiir Artinya :
"Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu
saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal."

B. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian merupakan suatu pernyataan yang diajukan sebagai dugaan sementara
mengenai hubungan atau pengaruh antara dua variabel yang akan diteliti. Pada penelitian ini,
hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
Hipotesis Penelitian:
" Penerapan Model Pembelajaran Problem Based learning Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Q.S. Al Hujurat Ayat 13 Pada Kelas IV SD Negeri Tatanga."
Hipotesis penelitian ini berasumsi bahwa penggunaan metode Problem Based Learning akan
memberikan dampak yang positif terhadap peningkatan pemahaman siswa mengenai surat Al
Hujurat khususnya ayat 13. Dalam konteks Kelas IV SD Negeri Tatanga, metode ini digunakan
sebagai pendekatan pembelajaran yang bertujuan untuk mendorong partisipasi aktif siswa, berbagi
ide, dansaling berinteraksi dalam mencapai pemahaman yang lebih baik.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji hipotesis ini dengan membandingkan hasil
pemahaman siswa sebelum dan setelah diberikan pembelajaran menggunakan metode diskusi
kelompok. Data pemahaman siswa akan dikumpulkan melalui tes atau instrumen pengukuran yang
relevan, seperti tes tertulis atau observasi.
Jika hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antara pemahaman siswa
sebelum dan setelah menggunakan metode PBL ini, maka hipotesis penelitian ini dapat diterima.
Namun, jika tidak ada perbedaan yang signifikan, maka hipotesis dapat ditolak.

C. Penelitian Terdahulu
Dalam kajian pustaka peneliti dapat mengemukakan bahwa penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti belum pernah diteliti sebelumnya. Adapun
penelitian- penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan berkaitan
denganpenelitian yang akan dilakukan peneliti diantaranya, yaitu:
Dalam PTK karya Robiatul Adawiyah (Nim: 107015001143)
Prodi IPS yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Untuk
Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa dengan rumusanmasalah yaitu: Apakah penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan aktivitas belajar IPS siswa dan
Apakah Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkanhasil belajar
siswa. Dengan hasil penelitian adalah Penerapan model pembelajaran PBL dapat meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar siswa .
BAB III

METODE PENELITIAN

a. Pendekatan dan jenis Penelitian

Adapun pendekatan yang digunakan dalam PTK ini adalah pendekatankualitatif


deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data- data dan subjek
penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dantidak menyimpulkan hasil
penelitian.
Pendekatan kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
Pendidikan Agama Islam (PAI) siswa. Pendekatan ini meliputi nilai rata-rata dari nilai
ulangan harian siswa, nilai tugas dan PR, nilai maksimum,nilai minimum, dan skor ideal.
Selain itu, pendekatan kualitatif deskiptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar
siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama proses
pembelajaran.

b. Setting Penelitian

Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan
siklus PTK sebagai berikut:

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri Tatanga.

2. waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tahun ajaran 2023/2024 semeseter I yaitu


dimulai pada bulan Juli 2023. Penentuan waktu penelitian ini mengacu pada kalender
pendidikan akademik di sekolah.

3. Subjek Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa SD kelas IV tahun
pelajaran 2023/2024 yang terdiri dari 17 peserta didik, 10 laki-laki dan 7 perempuan.

c. Langkah-Langkah Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan minimal sebanyak dua siklus. Setiap
siklus terdiri atas 1 kali pertemuan (3 x 35 menit) yaitu 1 kali pertemuan untuk tatap
muka dan 1 kali pertemuan untuk evaluasi hasil belajar. Perubahan tindakan dilakukan
pada setiap siklus sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Pelaksanaan penelitian untuk
ketiga siklus adalah sebagai berikut.
1. Siklus I dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 3 jam pelajaran(3 x 35
menit) dengan materi pelajaran membaca dan Menulis Q.S Al Hujurat Ayat 13
2. Siklus II dilaksanakan dengan 1 kali pertemuan, sebanyak 2 jam pelajaran(2 x
35 menit) dengan materi pelajaran Menghafal dan Memahami Q.S Al Hujurat
Ayat 13

25
SIKLUS 1

1. Perencanaan (Planning)
a. Melakukan analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yangakan disampaikan kepada peserta
didik (menentukan pokok bahasan, mengembangkan
skenario pembelajaran)
b. Membuat Modul Ajar
c. Membuat lembar kerja Peserta Didik (LKPD)
d. Membuat instrumen yang digunakan dalam PTK
e. Menyusun alat evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan Tindakan (Action)

Tahap ini meliputi pelaksanaan proses pembelajaran dengan menerapkan


model pembelajaran Problem Based Learning yang dilakukan berdasarkan Modul Ajar
yang telah dibuat disertai dengan perangkat pembelajaran yang telah disiapkan
sebelumnya, yaitu kartu soal dan jawaban, dan instrumenpenelitian, yaitu tes hasil
belajar siklus I dan II, lembar observasi belajar siswa. Pelaksanaan tindakan pada
siklus satu ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, antara lain sebagai berikut.
a. Menerapkan tindakan yang mengacu pada scenario.
b. Menyajikan materi pembelajaran dengan menggunakan
modelpembelajaran.
c. Siswa diberi kesempatan untuk memberikan tanggapan
terhadap materi yang diajarkan.
d. Melakukan pengamatan

3. Pengamatan (Observation)
Tahap observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan observasi dilakukan oleh observer, yaitu teman sejawat dengan cara
mengisi lembar observasi.

4. Refleksi (Reflection)

Refleksi dilakukan pada akhir siklus. Hasil yang diperoleh pada tahap
observasi dikumpulkan kemudian dianalisis. Hasil analisis siklus pertamainilah
yang dijadikan acuan penulis untuk merencanakan siklus kedua.

a. Hal-hal yang belum berhasil ditindak lanjuti,


sedangkan yang sudah baik dipertahankan atau
ditingkatkan, sehingga hasil yang dicapai pada siklus
berikutnya sesuai dengan yang diharapkan dan
hendaknyalebih baik dari siklus sebelumnya.

b. Melakukan analisis data yang telah terkumpul dalam


tahap pengamatan.

c. Selanjutnya diteliti mana kelemahan dan kelebihan


masing-masing peserta didik dan selanjutnya
melakukan perbaikan pada siklus selanjutnya.

26
SIKLUS II

Seperti halnya siklus I, siklus II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan,pengamatan,


dan refleksi dengan mengadakan beberapa perbaikan sesuai dengan kekurangan yang
ditemukan pada siklus I. Pada siklus II ini juga dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan.
Adapun tahap-tahap pelaksanaannyaantara lain:

1. Perencanaan (Planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan siklus pertama. Artinya
memperbaikidan meningkatkan kualitas pembelajaran

2. Pelaksanaan tindakan (Action)


Guru melaksanakan pembelajaran dengan model pembelajaran
Problem Based Learning berdasarkan rencana pembelajaran dan
hasil siklus I.
3. Pengamatan (Observation)

Pada dasarnya tahap observasi pada siklus dua ini sama dengan
observasi yang telah dilaksanakan sebelumnya. Peneliti mencatat
semua temuan dengan perubahan yang terjadi pada siswa serta
melaksanakan evaluasi hasil belajar siswa pada akhir tindakan siklus
II

4. Refleksi (reflection)
Melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus kedua dan
membuat kesimpulan tentang model pembelajaran Problem Based
Learning yang digunakan dalam peningkata hasil belajar peserta
didik pada materi tersebut dengan cara memperbaiki tindakan
siklus tersebut.

Jadwal Penelitian
BULAN
Juli Agustus
NO KEGIATAN 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusunan Ptk

2 Perencanaan siklus I

3 Pelaksanaan siklus I

4 Observasi I

Analisis dan Refleksi


5
I
6 Perencanaan siklus II

7 Pelaksanaan siklus II

8 Observasi II

Analisis dan refleksi


9
II

27
d. Populasi dan Sampel
1. Populasi:
Populasi dalam proposal ini merujuk pada semua siswa yang berada di Kelas IV SD
Negeri Tatanga. Populasi ini mencakup seluruh siswa yang memiliki tingkat pemahaman
tentang Surat Al hujurat ayat 13. Dalam konteks ini, populasi mencakup semua siswa
Kelas IV yang sedang belajar tentang Q.S A Hujurat ayat 13 di sekolah tersebut.
2. Sampel:
Sampel adalah sebagian kecil dari populasi yang dipilih untuk menjadi subjek
penelitian. Dalam proposal ini, sampel merupakan sekelompok siswa yang dipilih
secara acak atau berdasarkan kriteria tertentu dari populasi Kelas IV SD Negeri
Tatanga.
Pemilihan sampel yang representatif dan memadai sangat penting untuk
memastikan hasil penelitian yang lebih mewakili keseluruhan populasi. Dalam Ptk ini,
peneliti dapat menggunakan metode random sampling atau purposive sampling untuk
memilih sampel yang tepat.
Misalnya, peneliti dapat menggunakan metode random sampling untuk memilih
sejumlah siswa secara acak dari kelas IV yang ada di SD Negeri Tatanga..
. Atau, peneliti juga dapat menggunakan metode purposive sampling dengan memilih
siswa yang memiliki tingkat pemahaman rendah atau menengah terkait Surat Al Hujurat
ayat 11.
Jumlah sampel yang dipilih juga perlu diperhatikan. Idealnya, peneliti dapat memilih
sejumlah siswa yang dapat memberikan representasi yang memadai terhadap populasi
Kelas IV SD Negeri Tatanga Jumlah sampel yang ideal ini dapat ditentukan berdasarkan
pertimbangan statistik dan sumber daya yang tersedia.

a. Jenis Pengumpulan Data


Dalam PTK ini, jenis pengumpulan data yang digunakan adalah data pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif ini akan digunakan untuk memperoleh pemahaman
mendalam tentang perubahan pemahaman siswa mengenai Q.S A Hujurat ayat13.
b. Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data penelitian dapat dilakukan dengan beberapa cara yang
efektif dan terukur di antaranya adalah:
1. Observasi atau pengamatan
Observasi adalah suatu cara untuk mengadakan penilaian dengan jalan
pengamatan secara langsung dan sistematis. Data-data yang diperoleh dicatat dalam
suatu catatan observasi, kegiatan pencatatan merupakan bagian dari suatu pengamatan,
data yang diperlukan dari observasi berupa keaktifan/aktivitas siswa di kelas pada
kegiatan siklus pertama hingga siklus akhir.

2. Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk memperolah data dengan cara tanya jawab
yang dilakukan oleh pewawancara terhadap nara sumber (Arikunto,2008:132).
Wawancara untuk mengetahui tanggapan siswa dan atauguru pendamping/supervisor
tentang kegiatan penelitian.
28
3. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi Arikunto,
2010:201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi sebagai alat dalam mengkaji
dokumen yang digunakan untuk mendukung data penelitian.

c. Teknik Analisis Data


Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes atau
dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis deskriptif
untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator keberhasilan tiap
siklus dan untuk menggambarkan peningkatan prestasi siswapada materi Q.S Al
Hujurat Ayat 13 setelah menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.
Adapun tekhnik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang
disajikan berdasarkan angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu presentase.

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, W, Pembelajaran Melalui Model PBL (Problem Based Learning) DalamUpaya


Meningkatkan Mutu Pendidikan, http://Wianti.multiply.com./journal/item/7
Anisyah, N., (2012), Pengaruh Strategi Pembelajaran Inkuiri Dengan Metode Demonstrasi
Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Koloid Kelas XiIpa Sma Negeri 1 Seisuka
Tahun Pembelajaran 2011/2012. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ariani, S.R, (2007), Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif TAI (TeamAssisted
Individualization) Dilengkapi Modul dan Penilaian Portofolio Untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Penentuan Dh Reaksi Siswa SMAKelas xi Semester I,
http://repository.upi.edu/operator/upload/s- d025- 08113- chapter2.pdf, Diakses ,10
Februari, pukul 19.20
Arikunto, (2011), Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Penerbit Bumi Aksara,Jakarta
Ayu K, I., Sugiharto, dan Masyukri, M., (2013), Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation (GI) Menggunakan Media Teka-Teki Silang Dan Peta Konsep Pada Materi
Pokok Koloid Kelas XI Semester II SMA Negeri 4 Sukarta Tahun Pelajaran 2012/2013,
Jurnal Pendidikan Kimia, 2: 2337-9995.
Daryanto, (2010), Media Pembelajaran, PT. Sarana Tutorial Nurani Sejahtera,Bandung.
Dewin, (2009), Pendekatan Konstruktivisme dalam Pembelajaran Matematika:
http://dewin221106.blogspot.com/2009/11/pendekatan- konstruktivismedalam.
Html, Diakses ,10 Februari, pukul 19.20
Depdikbud, (1990), Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka. Dimyati,
M., (1989), Psikologi Pendidikan, Jakarta, Depdikbud.
Dimyati dan Mudjiono, (2002), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Djamarah, S dan Aswan, Z., (2006) Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta,Jakarta.
Hamalik, O., (2010), Proses Belajar Mengajar, PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Hanafiah, N., (2009), Konsep Strategi Pembelajaran, Refika Aditama, Bandung. Johari,
J.M.C dan Rachmawati, (2006), Kimia SMA Kelas XI IPA, Erlangga,Jakarta.
Keenan, C., Kleinfelter, D., dan Wood, (1984), Kimia Untuk Universitas,Erlangga, Jakarta

Khairilusman., (2011), Implementasi Model Konstruktivisme Dalam


Pembelajaran,http://Khairilusman.wordpress.com/2011/10/29.Implement a si-Model-
Kontruktivisme-Dalam-Pembelajaran, diakses ,10 februari, pukul 20.00Prawiradilaga,
D.S., (2004), Mozaik Teknologi Pendidikan, Prenada Media, Jakarta Timur.
Pribadi, B.A., (2009), Model Desain Sistem Pembelajaran, Dian Rakyat, JakartaRiyanto, Y.,
(2010), Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Refrensi Bagi Guru/Pendidik dalam
Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan
Berkualitas, Penerbit Kencana, Jakarta
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung Sanjaya, W,
(2009), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta
Sadiman, A., (1990), Media Pendidikan, Pengertian Pengembangan, danPemanfaatan,
Rajawaali, Jakarta.
Safitri, I.N., (2010), Studi Komparasi Penggunaan Media Komputer dan Teka-Teki Silang
Pada Pembelajaran Kooperatif Metode TGT (Teams Games Tournament) Terhadap
Prestasi Belajar Siswa PadaMateri Pokok Tata Nama Senyawa Kelas X SMA Negeri 5
Surakarta Tahun Ajaran 2009/2010, Skripsi, FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Sardiman., (2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Rajawali Pers,Jakarta
Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, RinekaCipta,
Jakarta
Sudjana, N., dan Ahmad, R., (2005), Media Pengajaran, Sinar Baru Algensindo,Bandung.

Anda mungkin juga menyukai