Anda di halaman 1dari 160

RANGKUMAN MATERI ESENSIAL BIDANG STUDI: Akidah Akhlak / Qur’an Hadist / Fiqih / PAI

NAMA RANGKUMAN MATERI


Sub Materi/
No CPBS CMPK Materi/Topik Indikator ESENSIAL MODUL/ ESENSIAL
Sub HALAMAN
1 Mampu melaksanakan Membiasakan sikap Sikap Cinta Tanah Sikap nasionalisme. 1. Menunjukkan kesetiaan, MODUL A. Profesi adalah jabatan
tugas keprofesian cinta tanah air Air kepedulian, dan PROFESI atau pekerjaan yang
sebagai pendidik yang sebagai pendidik penghargaan yang tinggi HAL … menuntut keahlian dari
memesona, yang yang memesona terhadap bahasa, para anggotanya. Selain
dilandasi sikap cinta dalam mendidik, lingkungan fisik, sosial, pengertian ini, ada
tanah air, berwibawa, mengajar, budaya, ekonomi, dan beberapa ciri profesi
tegas, disiplin, penuh membimbing, politik bangsanya dalam khususnya yang
panggilan jiwa, samapta, mengarahkan, mendidik, mengajar, berkaitan dengan profesi
disertai dengan jiwa melatih, menilai, dan membimbing, mengarahkan, kependidikan Dengan
kesepenuhhatian, dan mengevaluasi melatih, menilai, dan demikian, kata profesi
kemurahhatian. peserta didik. mengevaluasi peserta didik. menunjuk pada suatu
pekerjaan atau jabatan
yang menuntut keahlian,
tanggung jawab dan
kesetiaan terhadap
profesi
B. pekerjaan agar dapat
disebut sebagai profesi,
yaitu:
1.Panggilan hidup yang
sepenuh waktu;
2. Pengetahuan dan
kecakapan atau keahlian;
3. Kebakuan yang universal;
4. Pengabdian;
5. Kecakapan diagnostik dan
kompetensi aplikatif;
6. Otonomi;
7. Kode etik;
8. Klien;
9. Berperilaku pamong;
10. Bertanggung jawab, dan
lain sebagainya.
2 2. Mempertahankan persatuan, (MODUL IKRAR GURU INDONESIA
kesatuan, serta kepentingan PENDIDIKAN 1. Kami guru Indonesia,
dan keselamatan bangsa PROFESI GURU adalah pendidik Bangsa
dan Negara sebagai ) KB.2 profil yang beriman dan
kepentingan bersama di guru abad 21 bertaqwa kepada Tuhan
atas kepentingan pribadi (hal 35) Yang Maha Esa.
dan golongan dalam 2. Kami guru Indonesia,
mendidik, mengajar, adalah pengemban dan
membimbing, mengarahkan, pelaksana cita-cita
melatih, menilai, dan Proklamasi Kemerdekaan
mengevaluasi peserta didik. Republik Indonesia,
pembela dan pengamal
Pancasila yang setia pada
Undang-Undang Dasar
1945.
3. Kami guru Indonesia,
bertekat bulat
mewujudkan tujuan
Nasional dalam
mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4. Kami guru Indonesia,
bersatu dalam wadah
organisasi perjuangan
Persatuan Guru Republik
Indonesia, membina
persatuan dan kesatuan
bangsa yang berwatak
kekeluargaan.
5. Kami guru
Indonesia,menjunjung
tinggi kode Etik Guru
Indonesia sebagaimana
pedoman tingkah laku
profesi dalam pengabdian
terhadap bangsa,Negara
dan
masyarakat.

3 Sikap patriotisme. 3. Menjunjung tinggi (MODUL IKRAR GURU INDONESIA


keunggulan bangsa PENDIDIKAN 1. Kami guru
Indonesia dalam mendidik, PROFESI GURU Indonesia,adalah
mengajar, membimbing, ) KB.2 profil pendidik Bangsa yang
mengarahkan, melatih, guru abad 21 beriman dan bertaqwa
menilai, dan mengevaluasi (hal 35) kepada Tuhan Yang
peserta didik. Maha Esa.
2. Kami guru
Indonesia,adalah
pengemban dan pelaksana
cita-cita Proklamasi
Kemerdekaan Republik
Indonesia,pembela dan
pengamal Pancasila yang
setia pada Undang-
Undang Dasar 1945.
3. Kami guru Indonesia,
bertekat bulat
mewujudkan tujuan
Nasional dalam
mencerdaskan kehidupan
bangsa.
4. Kami guru
Indonesia,bersatu dalam
wadah organisasi
perjuangan Persatuan
Guru Republik Indonesia,
membina persatuan dan
kesatuan bangsa yang
berwatak kekeluargaan.
5. Kami guru
Indonesia,menjunjung
tinggi kode Etik Guru
Indonesia sebagaimana
pedoman tingkah laku
profesi dalam
pengabdian terhadap
bangsa,Negara dan
masyarakat.

4 4. Mengembangkan sikap rela (MODUL Tujuan Kode Etik Guru


berkorban untuk PENDIDIKAN adalah
kepentingan Negara dan PROFESI GURU 1. Menjunjung tinggi
bangsa dalam mendidik, ) KB.2 profil martabat profesi guru.
mengajar, membimbing, guru abad 21 2. Untuk menjaga dan
mengarahkan, melatih, (hal 35) memelihara kesejahteraan
menilai, dan mengevaluasi para anggotanya.
peserta didik. 3. Sebagai pedoman
berperilaku seorang guru.
4. Untuk meningkatkan
pengabdian para guru.
5. Untuk meningkatkan mutu
profesi guru.
6. Untuk meningkatkan mutu
organisasi profesi guru.
5 Sikap menghargai, 5. Menciptakan persamaan (MODUL Beberapa keterampilan
perbedaan. derajad, persamaan hak dan PENDIDIKAN penting abad 21 yang sangat
kewajiban asasi setiap PROFESI GURU relevan menjadi orientasi
manusia, tanpa ) KB.2 profil pembelajaran di Indonesia
membedabedakan suku, guru abad 21 sebagai berikut:
keturrunan, agama, (hal 25,26) 1. Berpikir kritis dan
kepercayaan, jenis kelamin, penyelesaian masalah
kedudukan sosial, dan warna (critical thinking and
kulit dalam mendidik, problem solving). Berpikir
mengajar, membimbing, kritis merupakan
mengarahkan, melatih, keterampilan yang
menilai, dan mengevaluasi diperlukan peserta didik
peserta didik. untuk menghadapi
kompleksitas dan
ambiguitas informasi yang
besar.
2. Kreativitas dan inovasi
(creativity and innovation).
Kreativitas dan inovasi
merupakan kunci
pertumbuhan bagi negara
berkembang. Kurikulum
2013 memiliki tujuan
mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup
sebagai pribadi yang
beriman, produktif,
kreatif, inovatif dan
afektif.
3. Pemahaman lintas budaya
(cross-cultural
understanding). Keragaman
budaya di Indonesia
sangat penting dipahami
oleh peserta didik selain
pengenalan keragaman
budaya lintas negara.
Peserta didik harus
memiliki sikap toleransi
dan mengakui eksistensi
dan keunikan dari setiap
suku dan daerah yang ada
di Indonesia.
4. Komunikasi, literasi
informasi dan media
(media literacy, information,
and communication skill).
Keterampilan komunikasi
dimaksudkan agar peserta
didik dapat menjalin
hubungan dan
menyampaikan gagasan
dengan baik secara lisan,
tulisan maupun non-
verbal.
5. Komputer dan literasi
Teknologi Informasi dan
Komunikasi (computing
and ICT literacy) Literasi
TIK mengandung
kemampuan untuk
memformulasikan
pengetahuan,
mengekspresikan diri
secara kreatif dan tepat,
serta menciptakan dan
menghasilkan informasi
bukan sekedar memahami
informasi.
6. Karir dan kehidupan (life
and career skill) Peserta
didik akan berkarya dan
berkarir di masyarakat
dimana dunia kerja
memerlukan orang-orang
yang mandiri, suka
mengambil inisiatif,
pandai mengelola waktu,
dan berjiwa
kepemimpinan.
6 Sikap 6. Mengkarakteristikkan (MODUL Guru abad 21 memiliki
mengutamakan keputusan yang diambil PENDIDIKAN karakteristik:
kepentingan harus dapat PROFESI GURU 1. Memiliki semangat dan
bersama. dipertanggungjawabkan ) KB.2 profil etos kerja yang tinggi
secara moral kepada Tuhan guru abad 21 disertai kualitas keimanan
Yang Maha Esa, menjunjung (hal 27) dan ketakwaan yang
tinggi harkat dan martabat mantap.
manusia, nilai-nilai 2. Mampu memanfaatkan
kebenaran dan keadilan iptek sesuai tuntutan
mengutamakan persatuan lingkungan sosial dan
dan kesatuan demi budaya di sekitarnya.
kepentingan bersama dalam 3. Berperilaku profesional
mendidik, mengajar, tinggi dalam mengemban
membimbing, mengarahkan, tugas dan menjalankan
melatih, menilai, dan profesi.
mengevaluasi peserta didik. 4. Memiliki wawasan ke
depan yang luas dan tidak
picik dalam memandang
berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan
moral serta rasa estetika
yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip
kerja bersaing dan
bersanding.
7 Sikap 7. Mempertahankan kekayaan (MODUL Menghadapi tantangan abad
mempertahankan alam Indonesia dalam PENDIDIKAN 21 diperlukan guru yang
kekayaan alam mendidik, mengajar, PROFESI GURU bertipe great teacher,
Indonesia. membimbing, mengarahkan, ) KB.2 profil guru yang benar-benar
melatih, menilai, dan guru abad 21 seorang profesional. Tilaar
mengevaluasi peserta didik. (hal 24) (1998) memberikan ciri-ciri
agar
seorang guru terkelompok ke
dalam guru yang profesional,
yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang
matang dan berkembang
2. Memiliki keterampilan
untuk membangkitkan
minat peserta didik
3. Memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi
yang kuat
4. Sikap profesionalnya
berkembang secara
berkesinambungan
5. Menguasai subjek
(kandungan kurikulum)
6. Mahir dan
berketerampilan dalam
pedagogi (pengajaran &
pembelajaran)
7. Memahami perkembangan
murid-murid dan
menyayangi mereka
8. Memahami psikologi
pembelajaran (cognitive
psychology)
9. Memiliki kemahiran
konseling.
8 Mengapresiasi 8. Mengapresiasi kekayaan (MODUL Untuk dapat berperilaku
kekayaan budaya budaya bangsa lain sehingga PENDIDIKAN profesional dalam
bangsa lain sehingga memperkuat jati diri bangsa PROFESI GURU mengemban tugas dan
memperkuat jati diri Indonesia dalam mendidik, ) KB.2 profil menjalankan profesi maka
bangsa Indonesia. mengajar, membimbing, guru abad 21 terdapat lima faktor yang
mengarahkan, melatih, (hal 28) harus senantiasa dipelihara,
menilai, dan mengevaluasi yaitu:
peserta didik. 1. Sikap keinginan untuk
mewujudkan kinerja ideal.
2. Sikap memelihara citra
profesi.
3. Sikap selalu ada keinginan
untuk mengejar
kesempatan-kesempatan
profesionalisme.
4. Sikap mental selalu ingin
mengejar kualitas cita-cita
profesi.
5. Sikap mental yang
mempunyai kebanggaan
profesi.
9 Membiasakan sikap Sikap berwibawa, Sikap berwibawa. 9. Menunjukkan keberanian (MODUL Kelima faktor sikap mental
berwibawa, tegas, tegas, disiplin, dalam membela kebenaran PENDIDIKAN ini memungkinkan
disiplin, penuh penuh panggilan dan keadilan pada proses PROFESI GURU profesionalisme guru
panggilan jiwa, jiwa, dan samapta. mendidik,mengajar, ) KB.2 profil menjadi
samapta sebagai membimbing, guru abad 21 berkembang. Karakter ideal
pendidik yang mengarahkan,melatih, menilai (hal 28) serta perilaku profesional
memesona dalam dan mengevaluasi peserta tersebut tidak mungkin dapat
mendidik, mengajar, didik. dicapai apabila di dalam
membimbing, menjalankan profesinya sang
mengarahkan, guru tidak didasarkan pada
melatih, menilai, dan panggilan jiwa, sepenuh hati,
mengevaluasi dan ikhlas. Selain dari itu,
peserta didik. menghadapi tantangan
abad 21 diperlukan guru
yang bertipe great teacher
benar-benar seorang
profesional.
Nah, itulah ciri-ciri guru
yang efektif di abad 21.
Efektif bukan sekedar
memiliki kompetensi namun
memiliki penampilan yang
benar-benar berbeda dari
sekedar guru superior. A
great teacher create a great
country, a great country has
many
great teachers.
10 10. Mengembangkan pribadi PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
yang taat serta ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
menghormati hukum dan PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
aturan pada proses GURU didefinisikan
mendidik, mengajar, KB-2 HAL sebagai berikut: “The
membimbing, mengarahkan, 30-31 personality is not series of
melatih, menilai dan biographical facts but something
mengevaluasi peserta didik. moregeneral and enduring that
is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
11 Sikap tegas. 11. Mengatakan benar atau PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
salah sesuai dengan yang ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
sebenarnya dalam PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
mendidik,mengajar, GURU didefinisikan
membimbing, KB-2 HAL sebagai berikut: “The
mengarahkan,melatih, 30-31 personality is not series of
menilai dan mengevaluasi biographical facts but something
peserta didik. moregeneral and enduring that
is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
12 12. Menampilkan perilaku PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
yang bijaksana meskipun ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
dalam situasi yang sulit PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
pada proses GURU didefinisikan
mendidik,mengajar, KB-2 HAL sebagai berikut: “The
membimbing, 30-31 personality is not series of
mengarahkan,melatih, biographical facts but something
menilai dan mengevaluasi moregeneral and enduring that
peserta didik. is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
13 Sikap disiplin. 13. Memberikan penghargaan PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
atau hukuman kepada ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
peserta didik sesuai tata PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
tertib sekolah dalam GURU didefinisikan
mendidik, mengajar, KB-2 HAL sebagai berikut: “The
membimbing, mengarahkan, 30-31 personality is not series of
melatih, menilai, dan biographical facts but something
moregeneral and enduring that
mengevaluasi peserta didik. is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
14 Sikap penuh 14. Menampilkan sikap PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
panggilan jiwa. senang dan nyaman dalam ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
mendidik, mengajar, PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
membimbing, mengarahkan, GURU didefinisikan
melatih, menilai, dan KB-2 HAL sebagai berikut: “The
mengevaluasi peserta didik. 30-31 personality is not series of
biographical facts but something
moregeneral and enduring that
is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
15 Sikap samapta. 15. Menunjukkan sikap PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
kesiapsiagaan dalam ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
proses mendidik, mengajar, PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
membimbing, mengarahkan, GURU didefinisikan
melatih, menilai, dan KB-2 HAL sebagai berikut: “The
mengevaluasi peserta didik. 30-31 personality is not series of
biographical facts but something
moregeneral and enduring that
is inferred from the facts”.
Definisi ini memperjelas konsep
kepribadian yang abstrak dengan
merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
empirik. Namun ia menekankan
bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
16 Membiasakan sikap Membiasakan Sikap 16. Menampilkan tanggapan PENGEMB 2. Kompetensi Kepribadian
kesepenuhhatian sikap kesepenuhhatian. sebagaimana yang dihayati ANGAN Menurut Hall dalam Suyanto
dan kemurahhatian kesepenuhhatian peserta didik dalam PROFESI (2013: 42) kepribadian dapat
sebagai pendidik dan mendidik, mengajar, GURU didefinisikan
yang memesona kemurahhatian membimbing, mengarahkan, KB-2 HAL sebagai berikut: “The
dalam mendidik, sebagai pendidik melatih, menilai, dan 30-31 personality is not series of
mengajar, yang memesona mengevaluasi peserta didik. biographical facts but something
membimbing, dalam mendidik, moregeneral and enduring that
mengarahkan, mengajar, is inferred from the facts”.
melatih, menilai, dan membimbing, Definisi ini memperjelas konsep
mengevaluasi mengarahkan, kepribadian yang abstrak dengan
peserta didik. melatih, menilai, merumuskan konstruksi yang
lebih memiliki indikator
dan mengevaluasi empirik. Namun ia menekankan
peserta didik. bahwa teori kepribadian bukan
sesederhana sebuah rangkuman
kejadian-kejadian. Implikasi dari
pengertian tersebut adalah
kepribadian individu merupakan
serangkaian kejadian dan
karakteristik dalam keseluruhan
kehidupan, dan merefleksikan
elemen-elemen tingkah laku
yang bertahan lama, berulang-
ulang, dan unik. Oleh karena itu,
kompetensi kepribadian bagi
guru merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil,
dewasa, arif, berakhlak mulia
dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa.
Secara rinci sub kompetensi
kepribadian terdiri atas:
a. Kepribadian yang mantap dan
stabil, dengan indikator esensial:
bertindak sesuai dengan norma
hukum; dan memiliki
konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma yang
berlaku dalam kehidupan.
b. Kepribadian yang dewasa,
dengan indikator esensial:
menampilkan kemandirian
dalam bertindak sebagai
pendidik dan memiliki etos kerja
yang tinggi.
c. Kepribadian yang arif, dengan
indikator esensial: menampilkan
Tindakan yang didasarkan pada
kemanfaatan siswa, sekolah, dan
masyarakat serta menunjukkan
keterbukaan dalam berpikir dan
bertindak.
d. Akhlak mulia dan dapat
menjadi teladan, dengan
indikator esensial: bertindak
sesuai dengan norma agama,
iman dan taqwa, jujur, ikhlas,
suka menolong, dan memiliki
perilaku yang pantas diteladani
siswa.
e. Kepribadian yang berwibawa,
dengan indikator esensial:
memiliki perilaku yang
berpengaruh positif terhadap
siswa dan memiliki perilaku
yang disegani (Suyanto dan
Jihad: 2013: 42).
Lebih jauh, dipahami bahwa
kemampuan kepribadian adalah
kemampuan yang mencakup: 1)
penampilan sikap yang positif
terhadap keseluruhan tugasnya
sebagai guru, dan terhadap
keseluruhan situasi pendidikan;
2) Pemahaman, penghayatan dan
penampilan nilai-nilai yang
seyogyanya dimiliki guru; dan
(3) penampilan sebagai pola
panutan (Syaodih,2000: 192).
Oleh karena itu, kemampuan
personal guru terkait dengan
integritas pribadi baik dari skill
guru, pengetahuan yang
termanifestasi dalam sikap dan
tindakannya.
17 17. Merancang berbagai usaha MODUL 10 4. Kompetensi Profesional
untuk menuntaskan PENGEMB Menurut Suyanto (2000: 43)
pekerjaan dalam mendidik, ANGAN kompetensi profesional,
mengajar, membimbing, PROFESI memiliki pengetahuan yang luas
mengarahkan, melatih, GURU KB 2 pada bidang studi yang
menilai, dan mengevaluasi HAL 32-33 diajarkan, memilih dan
peserta didik menggunakan berbagai metode
mengajar di dalam proses belajar
mengajar yang diselenggarakan.
Lebih lanjut Suyanto
menjelaskan bahwa kompetensi
profesional merupakan
penguasaan materi pembelajaran
secara luas dan mendalam yang
harus dikuasai guru mencakup
penguasaan materi kurikulum
mata pelajaran di sekolah dan
substansi keilmuan yang
menaungi materi, serta
penguasaan terhadap struktur
dan metodologi keilmuan. Setiap
subkompetensi tersebut memiliki
indikator esensial sebagai
berikut:
a. Menguasai substansi keilmuan
yang terkait dengan bidang
studi.
Hal ini berarti guru harus
memahami materi ajar yang ada
dalam kurikulum sekolah;
memahami struktur, konsep, dan
metode keilmuan yang
menaungi dan koheren dengan
kateri ajar; memahami hubungan
konsep antar mata pelajaran
terkait; dan menerapkan konsep-
konsep keilmuan dalam proses
belajar mengajar.
b. Menguasai struktur dan
metode keilmuan memiliki
implikasi bahwa guru harus
menguasai langkah-langkah
penelitian dan kajian kritis untuk
memperdalam
pengetahuan/materi bidang
studi.
Dalam penyelenggaraan
pendidikan berkualitas, yang
memegang peranan sangat
penting adalah sumber daya
manusia, dari kepala sekolah,
guru dan tenaga kependidikan,
sebagaimana dijelaskan Jejen
(2011: 54), faktor yang paling
esensial dalam proses
pendidikan adalah manusia yang
ditugasi dengan pekerjaan untuk
menghasilkan perubahan yang
telah direncanakan pada anak
didik. Hal ini merupakan esensi
dan hanya dapat dilakukan
sekelompok manusia
profesional, yaitu manusia yang
memiliki kompetensi mengajar.
Oleh karena itu, guru harus
selalu meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan,
karena ilmu pengetahuan dan
keterampilan itu berkembang
seiring perjalanan waktu.
Pengetahuan dan keterampilan
yang dipelajari guru saat di
bangku kuliah bisa jadi sudah
tidak relevan lagi dengan kondisi
saat ia mulai mengajar.
18 Sikap 18. Menunjukkan kepedulian MODUL 10 Menghadapi tantangan abad 21
kemurahhatian. yang tinggi terhadap PENGEMB diperlukan guru yang bertipe
kebutuhan peserta didik ANGAN great teacher, guru yang benar-
dalam mendidik, mengajar, PROFESI benar seorang profesional. Tilaar
membimbing, mengarahkan, GURU KB 2 (1998) memberikan ciri-ciri agar
melatih, menilai, dan HAL.24 seorang guru terkelompok ke
mengevaluasi peserta didik. dalam guru yang profesional,
yaitu;
1. Memiliki kepribadian yang
matang dan berkembang
2. Memiliki keterampilan untuk
membangkitkan minat peserta
didik
3. Memiliki penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang
kuat
4. Sikap profesionalnya
berkembang secara
berkesinambungan
5. Menguasai subjek (kandungan
kurikulum)
6. Mahir dan berketerampilan
dalam pedagogi (pengajaran &
pembelajaran)
7. Memahami perkembangan
murid-murid dan menyayangi
mereka
8. Memahami psikologi
pembelajaran (cognitive
psychology)
9. Memiliki kemahiran
konseling.
Salah satu profil guru efektif
abad 21 yaitu mampu bekerja
secara kolaboratif dan bisa
membimbing siswa untuk
berkolaborasi dalam
pembelajaran. Kolaborasi adalah
salah satu keterampilan yang
cukup penting pada era ini.
Keterampilan ini bisa
meningkatkan efektivitas suatu
kegiatan. Pujiriyanto (2019,
dalam Modul 2)
menyatakan guru abad 21
idealnya canggih, berempati,
mampu memahami peserta
didik, selalu tampil memesona
dan menjadi mitra belajar yang
dekat bagi peserta didik.
19 19. Mendeteksi situasi yang MODUL kompetensi kepribadian bagi
membutuhkan bantuan PROFESI KB guru merupakan kemampuan
dalam mendidik, mengajar, 2 personal yang mencerminkan
membimbing, mengarahkan, HAL 30 - 31 kepribadian yang mantap, stabil,
melatih, menilai, dan dewasa, arif, berakhlak mulia
mengevaluasi peserta didik. dan berwibawa, dan dapat
menjadi teladan bagi siswa
20 20. Mendemonstrasikan sikap MODUL kompetensi kepribadian bagi
tanggung jawab pribadi PROFESI KB guru merupakan kemampuan
terhadap situasi yang 2 personal yang mencerminkan
membutuhkan bantuan HAL 30 - 31 kepribadian yang mantap, stabil,
dalam mendidik, mengajar, dewasa, arif, berakhlak mulia
membimbing, mengarahkan, dan berwibawa, dan dapat
melatih, menilai, dan menjadi teladan bagi siswa
mengevaluasi peserta didik.
2. Menguasai pola pikir dan 2.1 Menganalisis 2.1.1 Hukum, para 2.1.1.2 Konsep 2. Disajikan narasi tentang MODUL zakat profesi merupakan
21 struktur keilmuan tentang pihak zakat profesi penghasilan seseorang yang FIQIH KB 1 zakat wajib yang harus
serta materi ajar Pendidikan hukum zakat, pihak yang wajib berzakat bekerja di sebuah
SD Agama Islam yang yang dan perusahaan BUMN dalam Hal 17 dikeluarkan umat islam,
berkategori advance wajib berzakat dan tata tata cara setiap bulan, mahasiswa apabila sudah memenuhi
materials secara cara penghitungan pengitungan dapat menentukan Konsep syarat untuk menjadi
bermakna yang dapat wajib besaran barang/jasa zakat profesi muzakki. Indikator
menjelaskan aspek “apa” zakat yang
(konten), “mengapa” dikenakan wajib pengeluaran zakat profesi
(filosofi), “bagaimana” zakat merupakan penghasilan
(penerapan) dan “untuk yang diperoleh. Semakin
apa” (manfaat atau besar penghasilan, maka
makna) dalam kehidupan
sehari-hari
semakin besar juga zakat
tata cara pengitungan yang harus dikeluarkan.
besaran barang/jasa Karena itu, ulama
menetapkan nishab zakat
prof disetarakan dengan
zakat emas, yakni minimal
memiliki harta yang setara
dengan harga 85% gram
emas. Adapun syarat-
syarat lain yang harus
dipenuhi adalah 1) harta
kepemilikan penuh, yakni
harta profesi benar-benar
milik sendiri; 2)
penghasilan sudah
memenuhi kebutuhan
pokok; dan 3)telah
mencapai nishab;
berdasarkan fatwa MUI
minimal setara dengan 85
gram emas; sedangkan
pendapat Abu Zahra,
minimal setara dengan 930
liter atau 653 kg hasil
panen. Sedangkan jumhur
ulama yang dikutip oleh
Sulaiman Rasyid
menetapkan nishabnya
adalah setara dengan 93, 6
gram Emas
22 2.1.1.3 Konsep 3. Diberikan deskripsi contoh Modul
zakat produktif pemberian zakat kepada fiqih zakat produktif adalah
mustahiq, mahasiswa dapat
menentukan Konsep zakat KB 1 hal zakat yang didistribusikan
produktif 23-24 kepada mustahik, yang
dikelola dan
dikembangkan melalui
perilaku-perilaku bisnis.
Indikasinya adalah harta
zakat dimanfaatkan
sebagai modal yang
diharapkan dapat
meningkatkan taraf
ekonomi mustahik.
Termasuk juga dalam
pengertian zakat
produktif jika harta zakat
dikelola dan
dikembangkan oleh amil
yang hasilnya disalurkan
kepada mustahik secara
berkala. Lebih tegasnya
zakat produktif adalah
zakat yang disalurkan
kepada mustahik dengan
cara yang tepat guna,
efektif manfaatnya dengan
sistem yang serba guna
dan produktif, sesuai
dengan pesan syariat dan
peran serta fungsi sosial
ekonomis dari zakat.

23 2.2. Menganalisis 2.2.1 Kedudukan 2.2.1.1 Nikah 5. Disajikan deskripsi KB 2 Nikah dalam syariat Islam
ketentuan hukum, hukum dalam ajaran Islam konseptual tentang nikah PERNIKAH diartikan sebagai sebuah akad
tujuan pernikahan, tujuan dalam Islam menurut yang menghalalkan pergaulan
dan persyaratan yang pernikahan dan pandangan para ulama fikih, AN
POLIGAMI, dan membatasi hak dan
terkait dengan masalah konsep mahasiswa dapat
pernikahan, monogami, monogami, syarat menyimpulkan nikah dalam MONOGAM kewajiban serta tolong
poligami, dan nikah poligami, Islam I DAN menolong antara laki-laki dan
mut'ah dan nikah mut'ah perempuan yang bukan
NIKAH
mahramnya dengan rukun dan
MUT’AH
syarat yang telah ditentukan.
HAL 34 Al-Qur’an menyebut nikah
sebagai mitsaq (perjanjian)
antara suami dan isteri sejak
terjadinya akad. Hal ini
dipahami karena keduanya
berjanji untuk menjalankan hak
dan kewajiban masing-masing
dengan sebaik-baiknyaSepasang
calon suami istri yang ingin
melangsungkan ikatan
pernikahan diharuskan untuk
memenuhi syarat dan rukun
nikah. Terkait dengan rukun
nikah, para ulama sepakat,
terdapat lima hal yang menjadi
rukun nikah. calon suami istri,
Wali dari calon isteri, dua orang
saksi, Mahar (mas kawin), dan
Ijab-qabul.
24 2.2.1.3 Poligami 7. Disajikan deskripsi kasus KB2 menurut Mahmud Syaltut,
dalam ajaran Islam dalam satu masyarakat PERNIKAHAN bahwa pada asalnya Islam
tentang adanya seorang lakilaki memerintahkan laki-laki untuk
yang beristri lebih dari POLIGAMI,
MONOGAMI beristeri satu, boleh beristeri
satu (poligami), mahasiswa
dapat menelaah poligami DAN NIKAH lebih dari satu jika dipandang
dalam ajaran Islam MUT’AH darurat.
Yusuf Qardhawi menjelaskan
HAL 39-40
kondisi darurat yang dengannya
seorang laki-laki dibolehkan
berpoligami adalah sebagai
berikut: pertama, ditemukan
seorang suami yang menginginkan
keturunan, akan tetapi ternyata
isterinya tidak dapat melahirkan
anak disebabkan karena mandul
atau penyakit. Kedua, Di antara
suami ada yang memiliki overseks,
akan tetapi isterinya memiliki
kelemahan seks, memiliki penyakit
atau masa haidhnya terlalu
panjang sedangkan suaminya tidak
sabar menghadapi kelemahan
isterinya tersebut. Ketiga, jumlah
wanita lebih banyak dibanding
jumlah laki-laki, khususnya setelah
terjadi peperangan. Di situ
terdapat kemaslahatan yang harus
didapat oleh sebuah masyarakat
dan para wanita yang tidak
menginginkan hidup tanpa suami
dan keinginan hidup tenang, cinta
dan terlindungi serta menikmati
sifat keibuan.
25 2.3 Menganalisis 2.3.1 Bank dalam 2.3.1.1 Konsep 9. Disajikan data dan MODUL Ada dua jenis Bank di
tentang ajaran Islam tentang bank informasi tentang industri PIQIH Indonesia, yaitu bank
bank, rente, dan fee Islam perbankan di Indonesia, konvensional dan bank syariah.
dalam mahasiswa dapat KB 3 BANK,
RENTE DAN Bank Konvensional adalah Bank
ajaran Islam menyimpulkan perbedaan
ciri-ciri bank konvensional FEE HAL 54 yang menjalankan kegiatan
dan bank Islam/bank syari'ah usahanya secara konvensional
dan berdasarkan jenisnya terdiri
atas Bank Umum Konvensional
dan Bank Perkreditan Rakyat.
Sedangkan Bank Syariah adalah
Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan
Prinsip Syariah dan menurut
jenisnya terdiri atas Bank
Umum Syariah dan Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah.
Dengan demikian, Bank
Konvensional adalah lembaga
keuangan yang fungsi utamanya
untuk menghimpun dana yang
kemudian disalurkan kepada orang
atau lembaga yang
membutuhkannya guna investasi
(penanaman modal) dan usaha-
usaha yang produktif dengan
sistem bunga. Sedangkan Bank
Syariah adalah suatu lembaga yang
fungsi utamanya menghimpun
dana untuk disalurkan kepada
orang atau lembaga yang
membutuhkannya dengan sistem
tanpa bunga. Contohnya Bank
Muamalat.
26 2.3.2 Riba dalam 2.3.2.1 Riba dalam 11. Disajikan deskripsi KB3 BUNGA terdapat empat kelompok
ajaran ajaran Islam konseptuan tentang bunga BANK, RENTE ulama tentang hukum bunga
Islam bank dari berbagai pendapat bank. Pertama kelompok
para ahli/ulama fikih, DAN FEE
HAL60-61 muharrimun (kelompok yang
mahasiswa dapat
menyimpulkan status hukum menghukuminya haram secara
bunga bank dalam ajaran mutlak). Kedua, kelompok yang
Islam mengharamkan jika bersifat
konsumtif. Ketiga, muhallilun
(kelompok yang menghalalkan)
dan keempat, kelompok yang
menganggapnya syubhat.
Berikut ini akan diuraikan
empat kelompok ulama seperti
dimaksud:
Pertama, Kelompok pertama ini
antara lain Abu Zahra, Abu A’la
al-Maududi, M. Abdullah al-
Araby dan Yusuf Qardhawi,
Sayyid Sabiq, Jaad al-Haqq Ali
Jadd al-Haqq dan Fuad
Muhammad Fachruddin.
Mereka berpendapat bahwa
bunga bank itu riba nasiah yang
mutlak keharamannya oleh
karena itu, umat Islam tidak
boleh berhubungan dengan
bank yang memakai sistem
bunga, kecuali dalam keadaan
darurat. Terkait dengan kondisi
yang tersebut terakhir ini, Yusuf
Qardhawi berbeda dengan yang
lainnya, menurutnya tidak
dikenal istilah darurat dalam
keharaman bunga bank,
keharamannya bersifat mutlak.
Kedua, Kelompok yang antara
lain Mustafa A. Zarqa. Beliau
berpendapat bahwa riba yang
diharamkan adalah yang
bersifat konsumtif seperti yang
berlaku pada zaman jahiliyah
sebagai bentuk pemerasan
kepada kaum lemah yang
konsumtif berbeda yang bersifat
produktif tidaklah termasuk
haram. Hal senada juga
dikemukakan oleh M. Hatta.
Tokoh yang tersebut terakhir ini
membedakan antara riba
dengan rente. Menurutnya riba
itu sifatnya konsumtif dan
memeras si peminjam yang
membutuhkan pinjaman uang
untuk memenuhi kebutuhan
pokoknya. Sedangkan rente
sifatnya produktif, yaitu dana
yang dipinjamkan kepada
peminjam digunakan untuk
modal usaha yang
menghasilkan keuntungan.
Ketiga, Kelompok antara lain A.
Hasan (persis). Beliau
berpendapat bahwa bunga bank
(rente) seperti yang berlaku di
Indonesia bukan termasuk riba
yang diharamkan karena tidak
berlipat ganda sebagaimana
yang dimaksud dalam ayat:
‫يَاَأيُّهَا اٌلَّ ِذينَ ٌَءا َمنُوا اٌَل تٌَْأ ُكلُوا اٌل‬
‫ضا َعفَةً ٌَواتَّقُوا اٌل َََّّل‬
َ ‫ربَا ٌَأضْ َعافًا ٌُم‬
ٌَ ‫لٌَ َعلَّ ُك ْم تٌُ ْفلِح‬
‫ُون‬
Artinya: “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu memakan
riba dengan berlipat ganda dan
bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat
keberuntungan.” (QS. Ali Imran:
130)
Keempat, kelompok Majlis
Tarjih Muhammadiyah dalam
muktamar di Sidoarjo 1968
memutuskan bahwa bunga
yang diberikan oleh bank
kepada para nasabahnya atau
sebaliknya termasuk perkara
syubhat (belum jelas
keharamannya). Karena yang
diharamkan, menurut
Muhammadiyah riba yang
mengarah kepada pemerasan
sejalan dengan QS. 2:279.
27 2.3.4 Fee dalam 2.3.4.1 Fee dalam 12. Diberikan narasi KB3 BUNGA Fee artinya pungutan dana yang
ajaran ajaran konseptual tentang fee dari BANK, FEE dibebankan kepada nasabah
Islam Islam para ahli/ulama fikih, bank untuk kepentingan
mahasiswa dapat DAN RENTE
HAL 70 administrasi, seperti keperluan
menyimpulkan status hukum
memberikan dan menerima kertas, biaya operasional, dan
fee dalam ajaran Isam lain-lain. Pungutan itu pada
hakikatnya bisa dikategorikan
bunga, tapi apakah
keberadaannya bisa
dipersamakan dengan hukum
bunga bank. Untuk menjawab
masalah ini dapat dikembalikan
kepada pendapat ulama tentang
hukum bunga bank itu sendiri.
Bagi kelompok ulama yang
mengharamkan bunga bank,
maka mereka pun
mengharamkan fee, karena
berarti itu kelebihan, yaitu
dengan mengambil manfaat
dari sebuah transaksi utang
piutang. Tegasnya, mereka
menganggap fee adalah riba,
meskipun fee itu digunakan
untuk dana operasional.
Sedangkan ulama yang
menghalalkan bunga bank
dengan alasan keadaan bank itu
darurat atau alasan lainnya,
mereka pun mengatakan bahwa
fee bukan termasuk riba, oleh
karena itu hukumnya boleh
selain alasan bahwa tanpa fee,
maka bank tidak bisa beroperasi
maka keberadaan sesuatu
sebagai alat sama hukumnya
dengan keberadaan asal. Dalam
hal ini, hukum fee sama dengan
bunga bank, yaitu boleh.
28 2.4 Menganalisis sistem 2.4.2 Hak dan 2.4.2.1.Konsep Disajikan narasi MODUL FIQIH KB 4 HAL  Hak warga 2.4 Menganalisis sistem
pemerintahan dalam kewajiban rakyat hak dan konseptual terkait 84-88 negara/rakya pemerintahan dalam Islam
Islam kewajiban warga dengan hak dan t dalam
negara dalam kewajiban warga
pemerintaha
pemerintahan negara/rakyat dalam
Islam/ajaran Islam pemerintahan n
Islam/ajaran Islam, Islam/ajaran
mahasiswa dapat Islam antara
membandingkan lain :
konsep antara hak 1. Hak
dan kewajiban keselamat
warga negara/rakyat
an jiwa
dalam pemerintahan
Islam/ajaran Islam dan harta.
2. Hak
untuk
memperol
eh
keadilan
hukum
dan
pemerataa
n.
3. Hak
untuk
menolak
kezaliman
dan
kesewena
ng-
wenangan
.
4. hak
berkumpu
l dan
menyatak
an
pendapat
5. hak untuk
bebas
beragama.
6. Hak
mendapat
kan
bantuan
materi
bagi
rakyat
yang
lemah.

 Adapun
kewajiban
rakyat
kepada
pemimpinn
ya adalah :
1. Kewajiba
n taat
kepada
khalifah
2. Kewajiba
n
mentaati
undang-
undang
dan tidak
berbuat
kerusakan
3. Membant
u
pemimpin
dalam
semua
usaha
kebaikan
4. Bersedia
berkorban
jiwa
maupun
harta
dalam
memperta
hankan
dan
membelan
ya.
5. Menjaga
Persatuan
dan
Kesatuan
29 2.5 Menganalisis 2.5.1 2.5.1.2. Dakwah, Diberikan data MODUL SKI KB 1 HAL 9-22  Perkemban 2.5 Menganalisis
kepemimpinan, Kepemimpinan, pendidikan dan sejarah dan gan kepemimpinan, perkembangan
perkembangan dakwah, Perkembangan kebudayaan pada informasi tentang Dakwah dakwah, pendidikan dan
pendidikan dan dakwah, pendidikan masa Abu Bakar perkembangan kebudayaan pada masa
pada masa
kebudayaan pada masa dan kebudayaan pada dan Umar Bin dakwah dan Khulafaurrasyidin
Khulafaurrasyidin masa Abu Bakar, Khattab pendidikan masa Abu Bakar
Umar bin Khattab, Abu Bakar dan dengan
Utsman bin Affan Umar bin Khattab, bebeberapa
dan Ali bin Abi mahasiswa mampu Metode :
Thalib mengidentifikasi 1. Metode
perkembangan Dakwah
dakwah, pendidikan
Bil-Lisan
dan kebudayaan
pada masa Abu 2. Metode
Bakar dan Umar bin Dakwah
Khattab Bil-
Tadwin
3. Metode
Dakwah
Bil-Yad
4. Metode
Dakwah
Bil-Hal
5. Metode
Uswatun
Hasanah
 Perkemban
gan
pendidikan
pada masa
Abu Bakar
adalah
lembaga
pendidikan
Kuttab.
materi
pendidikan
yang
diajarkan
pada masa
Khalifah
Abu Bakar
Ash-
Shiddiq
untuk
lembaga
pendidikan
kuttab
adalah
belajar
membaca
dan
menulis,
membaca
Al-Qur’an
dan
menghafaln
ya, dan
belajar
pokok-
pokok
agama
seperti,
seperti cara
wudhu,
shalat,
puasa dan
sebagainya.
 Perkemban
gan
Dakwah
pada masa
Umar bin
khattab
dengan
bebeberapa
Metode :
1. Pengemba
ngan
Wilayah
Islam
2. Mengelua
rkan
Undang-
undang
3. Membagi
Wilayah
Pemerinta
han
 Perkemban
gan
pendidikan
pada masa
Umar bi
Khattab
dengan
mengadaka
n
penyuluhan
(pendidikan
) di kota
Madinah.
Ia juga
menerapka
n
pendidikan
di masjid
dan
mengangka
t guru dari
sahabat-
sahabat
untuk tiap-
tiap daerah
ditaklukan.
30 2.5.1.3. Islam pada Diberikan data dan informasi MODUL SKI  Perkembangan Dakwah pada
masa Abu Bakar dan sejarah tentang perkembangan KB 1 HAL 9- masa Abu Bakar dengan
Umar bin Khattab dakwah dan perluasan wilayah 22 bebeberapa Metode :
Islam pada masa Abu Bakar
1. Metode Dakwah Bil-Lisan
dan Umar bin Khattab,
mahasiswa dapat mendeteksi 2. Metode Dakwah Bil-Tadwin
perkembangan dakwah dan 3. Metode Dakwah Bil-Yad
perluasan wilayah pada masa 4. Metode Dakwah Bil-Hal
Abu Bakar dan Umar bin 5. Metode Uswatun Hasanah
Khattab tersebut
 Perluasan wilayah pada masa
Abu Bakar diantara nya
mengirim pasukan ke
wilayah luar Arab dengan
tujuan untuk menyebarkan
ajaran agama Islam serta
menjaga keutuhan wilayah
kaum muslimin. Di bawah
pimpinan Khalid bin Walid,
beliau mengirim pasukan ke
Irak yang akhirnya pada
tahun 637 M berhasil
menguasai Hirah. Selain
mengirim pasukan ke Irak,
beliau juga mengirim
pasukan ke Syam. Pimpinan
tersebut berada di bawah
pimpinan tiga jenderal yaitu,
Amr bin Ash, Yazid bin Abi
Sufyan dan Syurahbil bin
Hasanah.

 Untuk menegakkan dan


menyebarkan agama Islam
khalifah Umar bin Khattab
menempuh metode dakwah
sebagai berikut:
1. Pengembangan Wilayah
Islam
2. Mengeluarkan Undang-
undang
3. Membagi Wilayah
Pemerintahan

 gelombang ekspansi
(perluasan daerah wilayah
kekuasaan) pada masa Umar
bin Khattab pertama terjadi
di ibu kota Syiria,
Damaskus yang jatuh tahun
635 M. Setahun kemudian,
setelah tentara Bizantium
kalah di pertempuran
Yarmuk, seluruh daerah
Syiria jatuh ke bawah
kekuasaan Islam. Dengan
memakai Syiria sebagai
basis, ekspansi diteruskan ke
Mesir di bawah pimpinan
Amru bin `Ash dan ke Irak di
bawah pimpinan Sa`ad bin
Abi Waqqash. Iskandaria,
ibu kota Mesir ditaklukkan
tahun 641 M. Dari sana
serangan dilanjutkan ke ibu
kota Persia, al-Madain yang
jatuh pada tahun itu juga.
Pada tahun 641 M, Mosul
pun dapat dikuasai.
31 2.5.1.6 Islam pada Diberikan informasi tentang MODUL SKI  Untuk menegakkan dan
masa Usman bin perkembangan dakwah dan KB 1 HAL 30- menyebarkan agama Islam
Affan dan Ali bin perluasan wilayah Islam pada 39 khalifah Usman bin Affan
Abi Thalib masa Usman bin Affan dan Ali
menempuh jalan dan metode
bin Abi Thalib, mahasiswa
mampu mengidentifikasi dakwah sebagai berikut :
perluasan dakwah dan wilayah 1. Perluasan Wilayah.
pada masa Usman bin Affan Pada masa khalifah
dan Ali bin Abi Thalib Utsman bin Affan terdapat
juga beberapa upaya
perluasan daerah kekuasaan
Islam di antaranya adalah
melanjutkan usaha
penaklukan Persia.
Kemudian Tabaristan,
Azerbaijan dan Armenia.
2. Standarisasi Al-Qur’an.
3. Pembangunan Fisik.

 Metode dakwah yang


dilakukan oleh Ali bin Abi
Thalib saat menjadi khalifah
beliau berjalan hilir mudik di
beberapa pasar untuk
melakukan pengawasan
tanpa disertai pengawal. Di
situ beliau memberikan
petunjuk-petunjuk,
membantu yang lemah,
berbincang- bincang dengan
para pedagang, serta
memerintahkan kepada
mereka agar tawadhu,
bergaul dengan baik yang
disertai dengan membacakan
ayat-ayat Al-Quran.
Pada masa pemerintahan
khalifah Ali bin Abi Thalib
wilayah kekuasaan Islam
telah sampai Sungai Efrat,
Tigris, dan Amu Dariyah,
bahkan sampai ke Indus.
32 2.6 Menganalisis 2.6.1 2.6.1.1. Disajikan data dan informasi MODUL SKI  Sistem pemerintahan yang
kepemimpinan, Kepemimpinan, Kepemimpinan sejarah terkait dengan kondisi KB 2 HAL 49- diterapkan Bani Umayyah
perkembangan dakwah, Dinasti Umayyah sosial umat Islam pada masa 51 adalah sistem monarki
dakwah, pendidikan pendidikan dan kepemimpinan Dinasti
(Monarchiheridetis), yang
dan kebudayaan pada kebudayaan pada Umayyah, mahasiswa mampu
masa Bani Umayyah masa Dinasti membedakan kondisi sosial mana suksesi kepemimpinan
dan Bani Abbasiyyah Umayyah kemasyarakatan tersebut dilakukan secara turun-
dengan kondisi sosial temurun. Sistem ini
kemasyarakatan pada masa
merupakan bentuk kedua dari
Khulafaurrasyidin
sistem pemerintahan yang
pernah dipraktekkan umat
Islam sebelumnya, yakni
musyawarah, dimana
sepeninggal Nabi
Muhammad Saw, Khulafaur
Rasyidin dipilih sebagai
pemimpin berdasarkan
musyawarah.
Dalam menata administrasi
pemerintahan, Bani
Umayyah mengembangkan
administrasi pemerintahan
Khulafaur Rasyidin. Dimana
ada lima bentuk departemen,
yaitu Nidham Al Maaly,
Nidham Al Harbi, Nidham Ul
Idary, Nidham Al Siasi dan
Nidham Ul Qadi.
33 2.6.1.2. Dakwah, Diberikan data dan informasi MODUL SKI  Muawiyah bin Abi Sufyan
pendidikan dan sejarah tentang perkembangan KB 2 HAL 50- (661-680 M) adalah pendiri
dakwah, pendidikan dan 55 Dinasti Bani Umayah dan
kebudayaan pada
kebudayaan pada masa Dinasti
masa Dinasti penguasa imperium yang
Umayyah, mahasiswa dapat
Umayyah mendeteksi perkembangan sangat luas. Selama 20 tahun
dakwah pendidikan dan masa pemerintahannya, ia
kebudayaan pada masa Dinasti terlibat dalam sejumlah
Umayyah peperangan dengan penguasa
Romawi baik dalam
pertempuran darat maupun
laut. Wilayah kekuasaan
dinasti ini meliputi daerah
Timur Tengah, Afrika Utara
dan Spanyol.

 Departemen yang
dikembangkan oleh
Muawiyah bin Abi Sufyan
dalam bentuk yang lebih luas
dan menyeluruh, sebagai
berikut:
1. An-Nidham Al-Idari
2. An-Nidham Al-Mali
3. An-Nidhamul-Harbi
4. An-Nidham Al-Qadhai

 Perkembangan ilmu
pengetahuan pada masa Bani
Umayyah di Damaskus
meliputi 3 bidang, yaitu :
bidang diniyah, bidang tarikh
dan bidang filsafat.
34 2.6.2 Pembahasan 2.6.2.1. Dakwah, Diberikan data dan informasi MODUL SKI  Masa Abbasiyah dikenal
kepemimpinan, pendidikan dan sejarah tentang perkembangan KB 2 HAL 65- sebagai era keemasan ilmu
dakwah, dakwah dan pendidikan masa 71 pengetahuan dan Agama.
kebudayaan pada
pendidikan dan Dinasti Abbasiyyah, mahasiswa
kebudayaan pada masa Dinasti dapat membandingkan  Universitas yang terkenal
masa Dinasti Abbasiyyah perkembangan dakwah, pada saat itu adalah
Abbasiyyah pendidikan dan kebudayaan Nizamiyah yang dibangun
antara masa Dinasti Abbasiyah oleh perdana menteri
dengan Dinasti Umayyah Nizamul Muluk dari khalifah
Harun al-Rasyid.
 Masa pembukuan hadis
secara sistemik dimulai pada
zaman Bani Abbasiyah.
Penggolongan Hadis dari
aspek periwayatannya, sanad,
matan yang akhirnya bisa
diketahui apakah Hadis itu
shahih, hasan, dhaif, juga
terjadi pada masa Abbasiyah.
 Pada masa Abbasiyah ilmu
pengetahuan telah
mengalami perkembangan
dan kemajuan yang pesat.
Hal ini tidak bisa dilepaskan
dari peran khalifahnya yang
mendukung kemajuan itu.
Faktor yang paling menonjol
dari perkembangan ini adalah
dengan dikembangkannya
penerjemahan kitab-kitab
non Arab ke dalam Bahasa
Arab yang telah dirintis oleh
khalifah Ja’far al-Mansur.
 Pada masa Harun al-Rasyid
juga dikembangkan suatu
lembaga yang mengkaji dan
mengembangkan
pengetahuan yang dinamakan
“Khizanat al-Hikmah” yang
kemudian pada masa Al-
Ma’mun dikembangkan lagi
menjadi “Bait al-Hikmah”,
dan kemudian dikembangkan
lagi menjadi “Darul
Hikmah”, yang meliputi :
perpustakaan, pusat
penerjemahan, dan
observatorium bintang.
35 SKI ( 65-66 ) Proses pengembangan
peradaban yang dibangun Bani
Perkembangan Mendeteksi perkembangan
Abbasiyyah begitu cepat
kebudayaan pada Islam pada masa dakwah dan perluasan wilayah
membawa perubahan besar
masa Bani Dinasti Abbasiyyah Islam pada masa Dinasti
bagi perkembangan peradaban
Abbasiyyah Abbasiyyah
ilmu pengetahuan selanjutnya
dst
36 SKI (91) Sejarah masuknya Islam di
Mengidentifikasi dengan tepat Indonesia ,yaitu: teori
Masuknya Islam
Islam di Nusantara jalur masuknya islam diwilayah Gujarat/India,teori
diindonesia
nusantara Arab,/Makkah,teori Persia dan
teori China
37 SKI (92) Ketika islamisasi samudra
pasai yang raja pertamanya
Teori Gujarat Dakwah Islam Mengidentifikasi corak strategi
wafat 698 H/1297 M,Gujarat
(India) Nusantara dakwah Islam diNusantara
masih merupakan sebuah
kerajaan yang bercorak Hindu
38 SKI (98) Peranan Walisongo sangat
besar dalam mendirikan
kerajaan Islam dijawa,juga
pengaruhnya terhadap
Strategi Dakwah Dakwah Islam Mengidentifikasi corak strategi
kebudayaan masyarakat secara
Walisongo Walisongo dakwah walisongo diNusantara
luas serta dakwah secara
langsung,membuat walisongo
lebih banyak disebut dibanding
yang lain
39 SKI (133 ) Awalnya islam diafrika adalah
agama yang diawasi oleh
Perkembangan
Menelaah sejarah masuknya penguasa.Pada 25 juli 1804
Islam diafrika,
Islam di Afrika Islam , strategi dakwah islam secara resmi tidak lagi
Amerika,Eropa,da
perkembangan Islam di Afrika menjadi agama yang
n Australia
dilarang,dan ulama bisa
berdakwah secara leluasa.
40 Islam di Amerika Menelaah sejarah masuknya SKI (139 ) Sejarah Islam bermula sejak
Islam , strategi dakwah abad ke 16 ,dimana Estevanico
perkembangan Islam di Amerika dari Azamor adalah muslim
pertama yang tercatat dalam
sejarah Amerika utara.dan
selanjutnya para imigran dari
Timur tengah yang membuat
penduduk muslim meningkat
41 SKI (144 ) Berdasarkan data sejarah islam
memasuki Eropa melalui empat
periode : periode kekhalifahan
spanyol selama ±8
abad,adanya penyebaran
tentara mongol pada abad ke
Menelaah sejarah masuknya
13,Periode
Islam di Eropa Islam , strategi dakwah
ekspansikekhalifahan turki
perkembangan Islam di Eropa
usmani sekitar abad ke 14 dan
ke 15 ke wilayah Balkan dan
eropa tengah,periode kaum
imigran muslim
memasukibenua eropa setelah
perang dunia ke 2
42 SKI (149 ) Islam pertama kali dbawa oleh
Menelaah sejarah masuknya para pelaut Makassar dan
Islam , strategi dakwah melakukan kontak dengan
Islam di Australia
perkembangan Islam di bangsa asli Australia yaitu
Australia suku Aborigin bagian utara
sekitar tahun 1700 an
43 AKIDAH Berakhlak yang baik adalah hal
AKHLAK ( 38 yang perlu
dst ) dilakukan ,penerapan akhlak
Kekuatan jiwa berwujud sebagai pengaturan
Konsep akhlakul al- Menilai hakikat Akhlak Al-
yang membentuk sebuah hubungan.yaitu akhlak
karimah Karimah
akhlak al-karimah terhadap diri sendiri,akhlak
terhadap Allah ,akhlak
terhadap sesame manusia,
akhlak terhadap makhluk lain
44 AKIDAH Quwwah al-ghadab (Potensi
AKHLAK (44 marah) akan menjadi baik jika
Potensi Menyimpulkan kedua potensi dst ) apabila dapat dikendalikan
jiwa:quwwah al- Konsep jiwa Quwwah jiwa ini untuk pondasi Akhlak Al- oleh akal yang sehat dan
Ilmi dan quwwah al-ghadab Karimah syariat,sehingga menghasilkan
al-ghadab sifat (syaja’ah) yang menjadi
sumber berbagai akhlak yang
baik
45 Amal shalih dan AKIDAH Tawakkal pada posisi
AKHLAK (55 penyusunan rencana tahap
amal baik dalam
Menentukan keberadaan iman dst ) akhir setelah mempunyai
Islam serta
kepada Allah sebagai pondasi keputusan dan tekad yang
implementasinya Iman dan amal shalih
amal shaleh dalam bulat.hal ini menunjukkan
dalam kehidupan dalam Islam
implementasinya dikehidupan bahwa sebelum tawakkal
sosial
sosial kemasyarakatan manusia hrus berikhtiar
kemasyarakat dan
terlebih dahulu.secara dhahir
kebangsaan
dan batin yaitu ikhtiar dan do’a
46 TAWAKAL 2.10.1.3. Tawakkal dalam 41. Disajikan narasi tentang kisah MODUL AQIDAH Di antara hikmah adanya
Islam perilaku seseorang yang AKHLAK KB 2
tawakal ini adalah orang
HALAMAN
senantiasa mengerjakan amal beriman akan lebih ringan
SUMBER AKHLAK
shalih, mahasiswa dapat DAN dalam menjalankan aktivitas
menentukan keberadaan tawakkal IMPLEMANTASIN kehidupan, karena sudah
kepada Allah sebagai fondasi YA HALAMAN 56-
amal shaleh dalam 57 meyakini bahwa hasilnya
impolementasinya di kehidupan adalah segala kebaikan dari
sosial kemasyarakatan. Allah. Sebagai pendidik perlu
menjadikan materi ini sebagai
modal, baik untuk diri sendiri
maupun untuk peserta didik.
Pelajaran penting ini bisa
sebagai bahan memuliakan diri
sendiri, Allah, sesama manusia
dan makhluk lain. Serta sebagai
bahan mengajak orang lain
mempasrahkan segala
urusannya kepada Allah
47 2.11 Menganalisis 2.11.1 Akhlak al- 2.11.1.1. Konsep al-haya' 42. Disajikan teks hadis tentang MODUL Di antara hikmah mempelajari
manfaat akhlak al- karimah terhadap diri (malu) sebagai bentuk al-haya' (malu), mahasiswa dapat AKIDAH materi ini adalah agar
karimah kepada diri sendiri akhlak al-karimah dapat mengidentifikasi manfaat menyadari bahwa memiliki rasa
AKHLAK KB 4
sendiri perilaku al-haya' (malu) dalam malu adalah bagian dari
kaitannya dengan dengan AKHLAK
KEPADA DIRI keimanan. Sebagai pendidik
pembentukan akhlak pribadi.
SENDIRI DAN perlu menjadikan materi ini
ORANG LAIN sebagai modal, baik untuk diri
HAL 105 - 107 sendiri maupun untuk peserta
didik. Pelajaran penting ini bisa
sebagai bahan memuliakan diri
sendiri, Allah, sesama manusia
dan makhluk lain. Serta sebagai
bahan mengajak orang lain agar
bisa merasa malu dan merasa
dilihat Allah
48 2.11.1 Akhlak al- 2.11.1.2. Konsep al-khauf 43. Disajikan teks hadis tentang al- MODUL Di antara hikmah mempelajari
karimah terhadap diri sebagai bentuk akhlak al- khauf, mahasiswa dapat dapat AKIDAH materi ini adalah agar
sendiri karimah mengidentifikasi manfaat perilaku menyadari bahwa setiap
AKHLAK KB 4
al-khauf dalam kaitannya dengan manusia membutuhkan
dengan pembentukan akhlak AKHLAK
KEPADA DIRI pertolongan Allah. Sebagai
pribadi
SENDIRI DAN pendidik perlu menjadikan
ORANG LAIN materi ini sebagai modal, baik
HAL 108-109 untuk diri sendiri maupun
untuk peserta didik. Pelajaran
penting ini bisa sebagai bahan
memuliakan diri sendiri, Allah,
sesama manusia dan makhluk
lain. Serta sebagai bahan
mengajak orang lain selalu
takut kepada Allah
49 2.12 Menganalisis 2.12.1 Akhlak al- 2.12.1.1. Konsep ar- 44. Disajikan kisah tentang seseorang AQIDAH Islam, sebagai agama yang
manfaat akhlak al- karimah terhadap rahiim (kasih sayang) yang selalu berbuat baik kepada AKLAK MODUL sempurna, mempunyai konsep
karimah kepada diri orang lain sebagai akhlak al- orang lain melalui pikiran, 4.AKHLAK kasih sayang, memahami
sendiri dan orang lain karimah perbuatan dan hartanya, mahasiswa TERHADAP bahwa manusia merupakan
dapat membuktikan sikap dan DIRI SENDIDRI makhluk yang sempurna,
prilaku kasih sayang kepada orang DAN ORANG
lain memberi manfaat besar pada dibekali dengan akal, ghadhab
LAIN dan nafsu. Karena manusia
diri sendiri
HALAMAN 110 dibekali dengan akal dan nafsu,
-111 maka mereka tidak seperti
malaikat yang selalu taat
dengan perintah Allah, manusia
terkadang lebih mengutamakan
akal atau nafsunya
dibandingkan perintah Allah.
50 2.12.1.2. Pemaaf sebagai 45. Disajikan kisah tentang AQIDAH Di antara hikmah mempelajari
akhlak al- karimah seseorang yang selalu AKLAQ materi ini adalah meyakinkan
terhadap orang lain mendahulukan dan memberi maaf diri menjadi pribadi yang
MODUL 4
kepada orang lain ketika terjadi mudah memberi maaf kepada
kesalahan, mahasiswa dapat AKHLAK
TERHADAP orang lain. Sebagai pendidik
membuktikan sikap dan prilaku
memberi maaf kepada orang lain DIRI SENDIRI perlu menjadikan materi ini
menimbulkan manfaat besar pada DAN ORANG sebagai modal, baik untuk diri
diri sendiri. LAIN sendiri maupun untuk peserta
HAL.112-113 didik. Pelajaran penting ini bisa
sebagai bahan memuliakan diri
sendiri, Allah, sesama manusia
dan makhluk lain. Serta sebagai
bahan mengajak orang lain
mudah memaafkan.
51 2.13 Menganalisis makna 2.13.1 Al-Asmā al- 2.13.1.1. Konsep al- 46. Disajikan deskripsi dan ilustrasi AQIDAH Seluruh makhluk di alam
dan kandungan al-Asmā Husnā yaitu: al- Rahmān dalam Al-Asmā tentang sifat Al- Rahman bagi AKLAK semesta mendapat kasihnya
al- Husnā yaitu: al- Rahmān dan al- Mālik al-Husnā Allah Swt. yang merupakan salah MODUL 1 Allah. Allah memberikan apa
Rahmān dan al-Mālik satu Al- Asmā al-Husnā, KASIH yang dibutuhkan tanpa
dalam lingkup akidah mahasiswa mampu menunjukkan SYANG DAN memandang ketaatan atau
Islam. adanya sifat tersebut dalam KEKUASAA
kehidupan manusia di dunia dan tidak. Manusia yang tidak
N ALLAH mengakui kebenaran wahyu
di akhirat
SWT Allah saja tetap diberi
HALAMAN kesempatan menghirup
6-9 oksigen. Selama mereka
berbuat baik untuk orang lain,
Allah tetap berikan balasan
yang berlimpah sesuai
kebaikannya. Namun kasihnya
ini hanya diberikan di dunia.
52 2.13.1.2. Konsep al-Mālik 47. Disajikan deskripsi dan ilustrasi KASIH Apakah Saudara
dalam Al- Asmā al-Husnā tentang sifat al- Mālik bagi Allah SYANG DAN membayangkan jika Allah tidak
Swt. yang merupakan salah satu KEKUASAA mengatur kekuasaan-Nya
Al- Asmā al-Husnā, mahasiswa N ALLAH dengan sangat baik? Oleh
mampu menunjukkan adanya sifat SWT karenanya, sebagai pendidik
tersebut dalam kehidupan HALAMAN
manusia di dunia dan di akhirat perlu menjadikan materi ini
10-14 sebagai modal, baik untuk diri
sendiri maupun untuk peserta
didik. Pelajaran penting ini bisa
sebagai bahan memuji
kebesaran Allah atas segala
kekuasaanNya, serta sebagai
bahan mengajak orang lain
mentafakuri ciptaan-ciptaan
Allah Swt.
53 2.14 Menganalisis makna 2.14.1 Makna dan 2.14.1.2. Karomah dalam Dikisahkan tentang perilaku KASIH Karomah pada dasarnya
akidah Islam terkait ruang lingkup tinjauan akidah Islam seorang wali dalam realitas SYANG DAN dianggap bertentangan dengan
dengan: 1) mukjizat; 2) mukjizat, karomah kehidupannya, mahasiswa dapat KEKUASAA adat kebiasaan, dan hanya
karomah; 3) dan sihir dan sihir mengkritisi adanya karomah pada N ALLAH diberikan kepada hamba-
dengan berbagai aspek diri seorang wali tersebut sebagai SWT hamba Allah yang sholeh.
dan ruang lingkupnya bentuk kemulyaan seseorang. HALAMAN
dalam akidah Islam. Menurut Syekh Akbar
21-25 Muhammad Fathurahman,
karomah adalah pemberian dari
Allah Swt. dalam bentuk
pertolongan-Nya kepada
seseorang yang membela
agama Allah. Sifat Karomah
adalah kejadian di luar batas
kemampuan manusia pada
umumnya atau keluar dari
kebiasaan pada umumnya.
Karomah merupakan bagian
dari Mawahib (anugerah) Allah
yang didapat tanpa melalui
proses usaha dan terjadi hanya
sesekali saja.
54 2.14.1.3. Sihir dalam . Disajikan kisah tentang satu KASIH Sihir adalah gabungan dari
tinjauan akidah Islam peristiwa yang terjadi dalam SYANG DAN berbagai pengaruh ruh-ruh
kehidupan manusia yang begitu KEKUASAA jahat, serta interaksi berbagai
fenomenal sehingga membuat N ALLAH kekuatan alam dengannya.
manusia terkaget-kaget, SWT Dapat disimpulkan bahwa Sihir
mahasiswa dapat menyimpulkan HALAMAN
bahaya sihir bagi manusia bila adalah kesepakatan antara
26-30 tukang sihir dan syaitan dengan
mempercayainya
ketentuan bahwa tukang sihir
akan melakukan berbagai
keharaman atau kesyirikan
dengan imbalan pemberian
pertolongan syaitan kepadanya
dan ketaatan untuk melakukan
apa saja yang dimintanya.
55 2. Menguasai pola pikir 2.6 Menganalisis 2.6.2 Pembahasan 2.6.2.3. Islam pada 27. Diberikan informasi tentang Modul SKI perkembangan dakwah,
dan struktur keilmuan kepemimpinan, kepemimpinan, masa Dinasti perkembangan dakwah dan kb 2 pendidikan dan kebudayaan
serta materi ajar perkembangan dakwah, Abbasiyyah perluasan wilayah Islam pada Hal 65-76 antara masa Dinasti Abbasiyah
dengan Dinasti Umayyah
Pendidikan Agama Islam dakwah, pendidikan pendidikan dan masa Dinasti Abbasiyah, pendidikan dan kebudayaan
yang berkategori advance dan kebudayaan pada kebudayaan pada mahasiswa dapat mendeteksi pada masa Dinasti Abbasiyyah :
materials secara bermakna masa Bani Umayyah masa Dinasti perkembangan dakwah dan Masa Abbasiyah dikenal sebagai
yang dapat menjelaskan dan Bani Abbasiyyah Abbasiyyah perluasan wilayah Islam pada era keemasan ilmu pengetahuan
aspek “apa” (konten), masa Dinasti Abbasiyah dan Agama.
“mengapa” (filosofi), 1. Ilmu Tafsir
“bagaimana” (penerapan) Penafsiran Al-Qur’an pun
dan “untuk apa” (manfaat berkembang tidak hanya dengan
atau makna) dalam penafsiran makna, tetapi juga
kehidupan sehari-hari penafsiran “Bil al Ma’tsur dan “Bi
al-Ra’yi”. Pemerintahan
Abbasiyah yang pertama
menyusun tafsir dan memisahkan
antara Tafsir dengan Hadis. Di
antara karya besar tafsir adalah
Al-Farra’, yang merupakan karya
Tafsir pertama yang disesuaikan
dengan sistematika Al-Qur’an.
Selanjutnya muncul beragam
metode penafsiran Alquran
dengan berbagai ragamnya,
seperti metode Tafsir bi al-
Ma’tsur. Metode ini fokus pada
riwayat-riwayat yang sahih, baik
menggunakan ayat dengan ayat,
hadis, dan perkataan sahabat
atau tabi’in. Ada beberapa tokoh
yang dikenal mempopulerkan
metode ini yaitu: Imam at-
Thabari, Ibnu Katsir dan As-
Suyuthi
2. Ilmu Hadis
Sejarawan menganggap masa
pembukuan hadis secara sistemik
dimulai pada zaman Daulah
Abbasiyah.Penggolongan Hadis
dari aspek periwayatannya,
sanad, matan yang akhirnya bisa
diketahui apakah Hadis itu shahih,
hasan, dhoif, juga terjadi pada
masa Abbasiyah. Di antara kitab-
kitab Hadis yang berhasil disusun
adalah kitab Hadis “Kutub as-
Sittah”, yang disusun oleh enam
ulama’ Hadis, Imam Muslim
(wafat 261 H), Imam Bukhori
(wafat 256 H), Imam Turmudzi
(wafat 279 H), Ibnu Majjah (wafat
273 H), Imam Nasa’i (wafat 303
H), Abu Daud (wafat 275 H).
3. Ilmu Kalam
Pada masa al-Ma’mun dan Harun
al-Rasyid, ilmu kalam (teologi)
mendapat tempat yang luas,
bahkan sangat mempengaruhi
keadaan pemerintahan saat itu.
Seperti aliran Mu’tazilah dijadikan
aliran resmi pemerintah Bani
Abbas.
4. Ilmu Fiqh
Adanya empat ulama’ Fiqh yang
terkenal pada saat itu sampai
sekarang ini, yaitu Imam Abu
Hanifah (wafat 129 H, Imam Malik
(wafat 179 H), Imam Syafi’i (wafat
204 H) dan Imam Ahmad bin
Hambal (wafat 241 H).
5. Ilmu Tasawuf
Perkembangan ilmu ini dimulai
dari perkumpulan-perkumpulan
tak resmi dan diskusi keagamaan
(halaqah) dan latihan spiritual
dengan membaca dzikir berulang-
ulang.
6. Ilmu Filsafat
Penerjemahan kitab-kitab non
Arab ke dalam bahasa Arab telah
dirintis oleh khalifah Ja’far al-
Mansur. Dengan mempekerjakan
para ahli terjemah, di antaranya
Fade Naubakt, Abdullah bin
Muaqaffa’, yang pada akhirnya
ilmu- ilmu dari Barat bisa
dipahami oleh masyarakat umum.
Pada masa Harun al-Rasyid juga
dikembangkan suatu lembaga
yang mengkaji dan
mengembangkan pengetahuan
yang dinamakan “Khizanat al-
Hikmah” yang kemudian pada
masa Al-Ma’mun dikembangkan
lagi menjadi “Bait al-Hikmah”, dan
kemudian dikembangkan lagi
menjadi “Darul Hikmah”, yang
meliputi: perpustakaan, pusat
penerjemahan, dan
observatorium bintang.
Secara umum dalam bidang
filsafat orang-orang Islam masih
banyak mengambil dari filsafat
Yunani, seperti filsafat Greek dan
Coptic. Hal ini bagi umat Islam
saat itu merupakan kepentingan
yang utama (tracending
importance). Pengambilan ini
hanya berupa ide-ide, yang
dilakukan pertama kali pada masa
Al-Ma’mun, seperti Al-Kindi, Ibnu
Sina, Ibnu Rusydi yang masih
mengambil ide dari Aristoteles.
7. Ilmu Sains dan Tekonologi
Penemuan-penemuan penting
tentang sains dan teknologi,
diantaranya:
a. Ilmu Kedokteran
Ilmu Kedokteran tumbuh dan
berkembang pada masa Khalifah
Harun Al-Rasyid abad 9 M. Hal ini
ditandai dengan berdirinya rumah
sakit yang didirikan oleh Harun Al-
Rasyid dan selanjutnya
berkembang menjadi 34 Rumah
Sakit Islam. Dalam ilmu
kedokteran, ulama yang terkenal
dengan zaman ini adalah Ar-Razi
dan Ibnu Sina. Ar-Razi dikenal
sebagai ahli kedokteran Islam
yang cakap dan ahli kimia
terbesar abad pertengahan.
Beliau juga dikenal sebagai
penemu benang Fontanel yang
berguna untuk menjahit luka
akibat pembedahan dan
sebagainya. Sepeninggal Ar-Razi
kegemilangan ilmu kedokteran
diteruskan oleh Ibnu Sina,
kitabnya yang terkenal adalah
“As-Sifa” (Canon of Medicine).
b. Ilmu Kimia
lmuwan yang terkenal adalah
Jabir Ibnu Hayyam, yang diberi
gelar “Bapak Ilmu Kimia Arab”.
Dia banyak mengemukakan teori
uap, pelelehan, dan sublimasi.
c. Ilmu Astronomi
Ulama yang ahli dalam ilmu
astronomi adalah
1) Al-Khawarizmi (wafat 846).
Beliau banyak membuat tabel-
tabel tentang letak negara, peta
dunia, penetapan bujur-bujur
panjang semua tempat di muka
bumi ini, sekaligus mengukur
jarak antara negara satu dengan
negara yang lain.
2) Ibnu Kardabah yang banyak
menemukan teori perbintangan
dan ilmu Falak. Ibnu Kardabah
juga banyak menulis buku tentang
Astronomi, diantaranya Al-
Mashalih wal Mawalik, Al-Buldan,
Al Jihani dan Al Muhtasar.
d. Ilmu Matematika
Orang-orang Islam di bawah
pimpinan Ibnu Haitam dan Al-
Khawarizmi membuat teori
matematika, di antaranya adalah
teori Al-Jabar, cara menghitung
akar kuadrat dan desimal. Pada
perkembangan selanjutnya Ibnu
Haitam berhasil menemukan ilmu
untuk mengukur sudut, yang
diberi nama Trigonometri
56 2.7. Menganalisis 2.7.1. Sejarah 2.7.1.1. Islam di 28. Disajikan data dan informasi Modul SKI jalur masuknya Islam di
sejarah masuk dan masuk dan Nusantara sejarah masuknya Islam di kb 3 wilayah Nusantara
perkembangannya perkembanannya Nusantara, mahasiswa mampu Hal 94 A. Masuknya Islam di
Islam di Nusantara Islam di Nusantara, mengidentifikasikan dengan tepat Indonesia
serta strategi dakwah perkembangan jalur masuknya Islam di wilayah 1. Teori Gujarat (India)
yang dilakukan para Islam dan strategi Nusantara Islam datang ke Indonesia
wali songo dakwah wali songo melalui India pada abad ke-13
Gujarat, Cambay, Malabar,
Coromandel, dan Bengal.
Pijnappel mengatakan bahwa
Islam datang ke Indonesia
berasal dari India, terutama
dari pantai barat, yaitu daerah
Gujarat dan Malabar, banyak
orang Arab bermazhab Syafi’i
yang bermigrasi dan menetap
di wilayah India.
Christian Snouck Hurgronje,
menurutnya Islam yang
tersebar di Indonesia berasal
dari wilayah Malabar dan
Coromandel, dua kota yang
berada di India selatan.
Alasannya adanya kesamaan
tentang paham Syafi’iyah yang
kini masih berlaku di Pantai
Coromandel
(1) Kurangnya bukti yang
menjelaskan peranan bangsa
Arab dalam penyebaran agama
Islam ke Indonesia,
(2) Hubungan dagang antara
Indonesia-India telah lama
terjalin,
(3) Inskripsi tertua tentang
Islam yang terdapat di
Sumatera memberikan
gambaran hubungan dagang
antara Sumatera dan Gujarat.
Teori Gujarat sebagai tempat
asal Islam di Nusantara
dipandang mempunyai
kelemahan oleh Marrisan.
Alasannya, meskipun batu-
batu nisan tersebut berasal dari
Gujarat atau Bengal, bukan
berarti Islam berasal dari sana.
Marrison tersebut mendukung
pendapat yang dipegang oleh
Thomas W. Arnold, yang
mengatakan bahwa Islam
dibawa ke Nusantara antara
lain berasal dari Coromandel
dan Malabar. Teori ini
didasarkan pada argumen
adanya persamaan mazhab
fiqih di kedua wilayah
tersebut. Mazhab Syafi’i yang
mayoritas dianut oleh
mayoritas Muslim di Indonesia
merupakan mazhab yang
dominan di wilayah
Coromandel dan Malabar.

2. Teori Arab/ Makkah


Berdasarkan teori Arab dari
Buya Hamka yang tertulis
dalam historiografi Indonesia,
dijelaskan bahwa Islam masuk
ke Indonesia sejak abad
pertama Hijriah atau abad ke-7
Masehi yang mendasarkan
teori pada berita China dari
zaman Tang.
Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 M tepatnya di
wilayah Sumatera dalam
perkembangan perdagangan
maritim Kerajaan Sriwijaya
dengan dukungan dari
mubaligh dan pedagang-
pedagang muslim.
Adapun masuknya Islam ke
Indonesia melalui dua jalur:
a. Jalur Utara, dengan rute :
Arab (Makkah dan Madinah)
Damaskus , Baghdad, Gujarat
(pantai Barat India)
, Sri Lanka , Indonesia.
b. Jalur Selatan, dengan
rute: Arab (Makkah dan
Madinah) , Yaman , Gujarat
(pantai barat India), Sri Lanka,
Indonesia.

3. Teori Persia
Teori ini didasarkan pada
beberapa unsur kebudayaan
Persia, khususnya Syi’ah yang
ada dalam kebudayaan Islam
di Indonesia. pendukung teori
P.A. Hoesein Djajadiningrat.
Berdasarkan analisis sosio-
kultural, terdapat titik-titik
kesamaan antara yang berlaku
dan berkembang di kalangan
masyarakat Islam Indonesia
dengan di Persia. Misalnya,
perayaan Tabut di beberapa
tempat di Indonesia, dan
berkembangnya ajaran Syekh
Siti Jenar, ada kesamaan
dengan ajaran Sufi al-Hallaj
dari Iran Persia . Alasan kedua,
penggunaan istilah bahasa
Persia dalam sistem mengeja
huruf Arab, terutama untuk
tanda-tanda bunyi harakat
dalam pengajaran Al-Qur’an.
Alasan ketiga, peringatan
Asyura atau 10 Muharram
sebagai salah satu hari yang
diperingati oleh kaum Syi’ah,
yakni hari wafatnya Husain bin
Abi Thalib di Padang Karbala

4. Teori China
Sunan Ampel (Raden Rahmat/
Bong Swi Hoo) dan Raja
Demak (Raden Fatah/Jin Bun)
merupakan orang- orang
keturunan China. Islam datang
dari arah barat ke Indonesia
dan ke China bersamaan dalam
satu jalur perdagangan. Islam
datang ke China di Canton
(Guangzhou) pada masa
pemerintahan Tai Tsung (627-
650) dari Dinasti Tang, dan
datang ke Nusantara di
Sumatera pada masa
kekuasaan Sriwijaya, dan
datang ke pulau Jawa tahun
674 M berdasarkan kedatangan
utusan raja Arab bernama Ta
cheh/ Ta shi ke kerajaan
Kalingga yang di perintah oleh
Ratu Sima.
57 2.7.1.3. Dakwah Islam 30. Disajikan data dan informasi Modul SKI mengidentifikasi corak
di Nusantara sejarah terkait dengan kb 2 strategi dakwah Islam di
perkembangan dakwah Islam di Hal 65-84 Nusantara Islam di
Nusantara sebelum Indonesia Nusantara
merdeka, mahasiswa dapat
mengidentifikasi corak strategi Pada umumnya agama Islam
dakwah Islam di Nusantara masuk ke Indonesia dilakukan
melalui berbagai cara (jalur),
di antaranya adalah:
1. Perdagangan
Pada abad ke 7 M sampai abad
ke 16 M merupakan tahap
awal masuknya agama Islam di
Indonesia melalui perdagangan
ini. para pedagang berinteraksi
dan berasimilasi dengan
penduduk pribumi, sekaligus
menyebarkan ajaran agama
Islam kepada mereka.
2. Perkawinan
Ketika akan dilangsungkan
pernikahan, para wanita
pribumi disuruh mengucapkan
dua kalimah syahadat sebagai
tanda telah menerima Islam
sebagai agama dan
keyakinannya
3. Pendidikan
Pendidikan tersebut
dilaksanakan di pesantren-
pesantren yang diampu oleh
para kyai
4. Tasawuf
Ketika itu ajaran tasawuf
banyak ditemukan dalam
hikayat masyarakat setempat.
Para tokoh penyebar tasawuf
di Indonesia yang terkenal
diantaranya Syekh Abdul
Shamad, Hamzah Fansuri, dan
Nuruddin Ar-Raniri.
5. Kesenian
seni pahat, seni musik, seni
sastra, dan juga bangunan-
bangunan. Bangunan tempat
beribadah para kyai zaman
dahulu, misalnya masjid kuno
di Demak, di Cirebon, di Aceh,
dan di Banten merupakan
sebagian dari peninggalan
penyebaran agama Islam
melalui seni.
6. Politik
Penyebaran agama Islam
melalui politik ini
dimaksudkan ketika seorang
raja memeluk agama Islam,
maka rakyat akan patuh dan
mengikutinya
58 2.7.1.4 Dakwah Islam 31. Disajikan data dan informasi Modul SKI Strategi dakwah yang
Walisongo sejarah terkait dengan gerakan kb 2 digunakan Walisongo adalah
dakwah walisongo, mahasiswa Hal 98-84 penerapan strategi yang
dapat mengidentifikasi corak dikembangkan para sufi Sunni
strategi dakwah Walisongo di dalam menanamkan ajaran
Nusantara Islam melalui keteladanan
yang baik.
➢ Strategi yang digunakan
mengacu pada tiga strategi
dakwah, yaitu Al-Hikmah
atau kebijaksanaan, Al-
Mauizah Hasanah atau
nasihat yang baik, dan Al-
Mujadalah atau berdiskusi
secara sinergis dengan
menghasilkan satu alternatif
pemikiran tanpa
menyudutkan salah satu
kelompok corak

strategi dakwah Walisongo di


Nusantara
1. Maulana Malik
Ibrahim (Sunan Gresik)
Syekh Magribi, ayah dari
Sunan Giri (Raden Paku)
Aktivitas pertama yang
dilakukannya ketika itu adalah
berdagang dengan cara
membuka warung. juga
mengobati masyarakat secara
gratis. Sebagai tabib, kabarnya,
ia pernah diundang untuk
mengobati istri raja yang
berasal dari Campa
2. Sunan Giri (Raden
Paku)
ia membuka pesantren di
daerah perbukitan Desa
Sidomukti, Selatan Gresik.
Dalam bahasa Jawa, bukit
adalah "Giri
3. Sunan Bonang /
Maulana Makdum Ibrahim
Sunan Bonang terkenal dalam
hal ilmu kebatinannya.ia
mengembangkan ilmu zikir
kemudian beliau kombinasi
dengan kesimbangan
pernapasan yang disebut
dengan rahasia Alif Lam Mim
‫ ) ا ل م‬yang artinya hanya Allah
SWT yang tahu. Penekanan
keilmuan yang diciptakan
Sunan Bonang adalah
mengajak murid-muridnya
untuk melakukan Sujud atau
Salat dan dzikir
4. Sunan Ampel / Raden
Rahmat
Dia-lah yang mengenalkan
istilah "Mo Limo" (moh main,
moh ngombe, moh maling,
moh madat, moh madon).
Yakni seruan untuk "tidak
berjudi, tidak minum minuman
keras, tidak mencuri, tidak
menggunakan narkotik, dan
tidak berzina."
5. Sunan Drajat /
Syarifuddin
Dalam pengajaran tauhid dan
akidah, Sunan Drajat
mengambil cara ayahnya yakni
langsung dan tidak banyak
mendekati budaya lokal. cara
penyampaiannya mengadaptasi
cara berkesenian yang
dilakukan Sunan Muria
Terutama seni suluk. Maka ia
menggubah sejumlah suluk, di
antaranya adalah suluk petuah
"berilah tongkat pada si buta,
beri makan pada yang lapar,
beri pakaian pada yang
telanjang'.
Gaya berdakwahnya banyak
mengambil cara ayahnya,
Sunan Kalijaga. Bergaul
dengan rakyat jelata, sambil
mengajarkan keterampilan-
keterampilan bercocok tanam,
berdagang dan melaut adalah
kesukaannya.
6. Sunan Muria/ Raden
Umar Said
Salah satu hasil dakwahnya
lewat seni adalah lagu Sinom
dan Kinanti.
7. Sunan Gunung Djati /
Syarif Hidayatullah
Sunan Gunung Djati
memanfaatkan pengaruhnya
sebagai cucu Raja Pajajaran
untuk menyebarkan Islam dari
pesisir Cirebon ke pedalaman
Pasundan atau Priangan.
8. Sunan Kudus / Ja’far
Sadiq
berguru pada Sunan Kalijaga,
Cara berdakwahnya pun
meniru pendekatan Sunan
Kalijaga: sangat toleran pada
budaya setempat. Cara
penyampaiannya bahkan lebih
halus. Cara Sunan Kudus
mendekati masyarakat Kudus
adalah dengan memanfaatkan
simbol-simbol Hindu dan
Budha. Strategi yang
dilakukan Sunan Kudus
tampak unik dengan
mengumpulkan masyarakat
untuk melihat lembu yang
dihias sedemikian rupa
sehingga tampil bagai
pengantin itu kemudian diikat
di halaman masjid, sehingga
masyarakat yang ketika itu
masih memeluk agama Hindu
datang berduyun-duyun
menyaksikan lembu yang
diperlakukan secara istimewa
dan aneh itu. Sesudah mereka
datang dan berkumpul di
sekitar masjid, Sunan Kudus
lalu menyampaikan
dakwahnya
9. Sunan Kalijaga / Raden
Mas Syahid
Ia menggunakan seni ukir,
wayang, gamelan, serta seni
suara suluk sebagai sarana
dakwah. Dialah pencipta baju
takwa, perayaan sekatenan,
grebeg maulud, layang
kalimasada, lakon wayang
Petruk jadi Raja. berjasa dalam
mengembangkan Wayang
59 2.8. Menganalisis 2.8.1 2.8.1.1. Islam di 32. Disajikan data dan informasi Modul SKI A. Sejarah Masuknya
sejarah masuk dan Perkembangan Afrika sejarah masuknya Islam, strategi kb 4 Islam di Afrika
perkembangannya Islam di Afrika, dakwah dan perkembangan Islam Hal 65-84 penetrasi Islam di wilayah sub-
Islam di Dunia Amerika, Eropa, di Afrika, mahasiswa mampu Sahara Afrika yang terjadi
dan Australia menelaah sejarah masuknya sekitar abad ke-9 karena
Islam, strategi dakwah dan adanya hubungan perdagangan
perkembangan Islam di Afrika Al-Sayyad menjelaskan, ada
dua rute perdagangan yang
ikut membentuk pengaruh
Islam di Afrika Barat.
1) jalur yang
menghubungkan negeri-negeri
Maghribi (Maroko, Aljazair,
Tunisia, dan Libya) dengan
pusat-pusat perdagangan emas
Berber-Afrika seperti negeri
Soninke (sekarang Negara
Ghana).
2) Jalur perdagangan
lainnya adalah rute timur yang
menghubungkan Sudan
Tengah, Kanem, Bornu, serta
negara- negara Hausa dengan
Libya, Tunisia, dan Mesir.
Meskipun terdiri dari berbagai
daerah dan etnis, tapi salah
satu faktor pemersatu Islam di
Afrika adalah dominasi
mazhab Maliki yang
kebanyakan diikuti oleh
masyarakat negeri-negeri
Maghribi.
perkembangan Islam dan
peradabannya semakin pesat di
kawasan Afrika Barat
Penyebaran agama Islam di
Afrika Selatan dimulai dengan
pertemuan-pertemuan secara
sembunyi-sembunyi dengan
para budak. Agama Islam
masuk ke daratan Afrika pada
masa Khalifah Umar bin
Khattab, waktu Amr bin Ash
memohon kepada Khalifah
untuk memperluas penyebaran
Islam ke Mesir lantaran dia
melihat bahwa rakyat Mesir
telah lama menderita akibat
ditindas oleh penguasa
Romawi di bawah Raja
Muqauqis. (Afrika Utara)

B. Strategi Dakwah dan


Perkembangan Islam di
Afrika
Afrika Timur, faktor Islamisasi
tampak jelas dengan
kedatangan dan ekspansi Islam
ke Afrika Selatan, antara lain
dilakukan oleh para budak
Melayu yang dibawa oleh
orang-orang Eropa ke wilayah
itu. Setelah dibebaskan dari
Pulau Robben, tak jauh dari
Cape Town, pada tahun 1793,
Imam Abdullah membuat
petisi pertamanya untuk
pembangunan masjid. Saat itu,
petisi tersebut sempat
mendapat penolakan meski
akhirnya memperoleh izin dari
Pemerintah Hindia Belanda
untuk mendirikan masjid.
Imam Abdullah membangun
sekolah Muslim pertama.
Lokasinya di Dorp Street, Bo
Kaap, yang akhirnya menjadi
bagian dari Masjid Auwal,
masjid pertama di Cape Town.
Di Benua Afrika banyak
negara yang penduduknya
mayoritas Islam, seperti:
Mesir, Libya, Tunisia,
Aljazair, Maroko, Sahara
Barat, Mauritania, Mali,
Nigeria, Senegal, Gambia,
Guinea, Somalia, dan Sudan.
Sedangkan negara-negara di
Benua Afrika yang minoritas
Islam adalah : Zambia,
Uganda, Mozambique, Kenya,
Kongo, dan Afrika Selatan.
Masjid Auwal adalah masjid
pertama yang dibangun di
Afrika Selatan pada tahun
1794. Bangsa Indonesia harus
bangga karena masjid ini
dibangun oleh orang Indonesia
yang bernama Imam Abdullah
Kadi Abdus Salaam, atau yang
lebih terkenal dengan julukkan
Tuan Guru.

C. Pusat-pusat Peradaban
Islam di Afrika
komunitas muslim besar
adalah Cape Town. Sekitar
20% penduduk kota ini adalah
umat Muslim. Mereka biasa
disebut Melayu Cape.
Sementara itu, Islam masuk ke
Afrika bagian selatan melalui
para budak Melayu yang
dibawa orang Eropa. Di Afrika
Timur, Islamisasi tampak jelas
melalui kedatangan dan
ekspansi Arab, pada masa-
masa awal hingga abad ke-20
60 2.8.1.2. Islam di 33. Disajikan data dan informasi Modul SKI A. Sejarah Masuknya
Amerika sejarah masuknya Islam, strategi kb Islam di Amerika
dakwah dan perkembangan Islam Hal 65-84 Perkembangan Islam di
di Amerika, mahasiswa mampu Amerika disebabkan dua
menelaah sejarah masuknya factor:
Islam, strategi dakwah dan 1) imperium Persia pada
perkembangan Islam di Amerika masa-masa terakhir senantiasa
dilanda perpecahan
2) imperium Roma itu
bertindak memaksakan aliran
resmi dari agama Kristen itu
kepada aliran-aliran tidak
resmi
Sejarah mencatat, kedatangan
umat Islam dari sejumlah
catatan sejarah. Berikut jejak
sejarah kedatangan Islam di
tanah Amerika :
1) Tahun 999 M : Seorang
navigator Muslim dari Dinasti
Umayyah di Spanyol bernama
Ibnu Farrukh telah berlayar
dari Kadesh pada Februari 999
M menuju Atlantik. Sang
pelaut Muslim itu berlabuh di
Gando atau Kepulauan Canary
Raya. Ibnu Farrukh
mengunjungi Raja Guanariga.
Sang penjelajah Muslim itu
memberi nama dua pulau
yakni Capraria dan Pluitana.
Ibnu Farrukh kembali ke
Spanyol pada Mei 999 M.
2) Tahun 1178 M : Sebuah
dokumen dari zaman Dinasti
Sung mencatat perjalanan
pelaut Muslim ke sebuah
wilayah bernama Mu-Lan-Pi
(Amerika).
3) Tahun 1310 M : Abu
Bakari seorang raja Muslim
dari Kerajaan Mali melakukan
serangkaian perjalanan ke
dunia baru (benua Amerika).
4) Tahun 1312 M : Seorang
Muslim dari Afrika (Mandiga)
tiba di Teluk Meksiko untuk
mengeksplorasi Amerika
menggunakan Sungai
Mississipi sebagai jalur utama
perjalanannya.
5) Tahun 1530 M : Budak
dari Afrika tiba di Amerika.
Selama masa perbudakan,
lebih dari 10 juta orang Afrika
dijual ke Amerika. Sekitar 30
persen budak dari Afrika itu
Islam.
6) Tahun 1539 M :
Estevanico of Azamor, seorang
Muslim dari Maroko, mendarat
di tanah Florida.
7) Tahun 1732 M : Ayyub
bin Sulaiman Jallon, seorang
budak Muslim di Maryland,
dibebaskan oleh James
Oglethorpe, pendiri Georgia.
8) Tahun 1790 M : Umat
Islam dari Andalusia
dilaporkan sudah tinggal di
South Carolina dan Florida
9) Tahun 1807 M : Seorang
Muslim Afrika dinyatakan
bebas di Washington DC
setelah Kongres Amerika
melarang impor budak ke
Amerika setelah 1 Januari
1808. Ia menjadi salah satu
pemegang saham pertama
Bank Columbia.
10) Tahun 1839 M : Sayyid
Sa'id, seorang penguasa Oman
mengutus misi perdagangan
dengan menggunakan kapal
Sultana ke Amerika dan tiba di
New York 30 April 1840.
11) Tahun 1856 M : Pasukan
kavaleri AS menyewa seorang
Muslim bernama Haji Ali
untuk eksperimen
pemeriharaan unta di Arizona
Sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa para pelaut
muslim adalah orang-orang
yang pertama menyeberangi
Samudra Atlantik dan tiba di
pantai-pantai Amerika.
Rujukan lain menyebutkan
bahwa asal-usul Islam di
Amerika adalah sejarah
perdagangan budak di
Amerika. Pendapat tersebut
bisa saja benar, mengingat
secara faktual komunitas
muslim yang termasuk
kelompok minoritas tersebar di
pesisir Amerika Utara dan
Selatan termasuk di Suriname.
Fakta kedua yang sulit
dibantah adalah bahwa
pemeluk Islam di kawasan ini
adalah orang-orang yang
berkulit hitam “black
moslem”dan orang- orang
imigran dari negara-negara
Islam seperti Libanon, Siria,
Irak, Pakistan dan sebagainya
B. Strategi Dakwah dan
Perkembangan Islam di
Amerika
Sejarah Islam di Amerika
bermula sejak sekitar abad ke-
16, di mana Estevanico dari
Azamor adalah Muslim
pertama yang tercatat dalam
sejarah Amerika Utara
kebanyakan para peneliti
dalam mempelajari kedatangan
Muslim di AS lebih
memfokuskan pada
kedatangan para imigran yang
datang dari Timur Tengah
pada akhir abad ke-19.
Komunitas Muslim pertama
berada di Midwest. Kaum
Muslim berkumpul di Dakota
Utara untuk shalat berjamaah
pada tahun-tahun pertama era
1900-an
C. Pusat-pusat Peradaban
Islam di Amerika
Rumah pertama yang lain bagi
imigran Muslim adalah
Chicago, Illinois, di mana
beberapa orang menyatakan
jumlah Muslim yang tinggal di
sini pada awal 1900-an adalah
yang terbanyak di antara kota-
kota lain di Amerika. Islamic
Center di California Selatan
adalah salah satu entitas
Muslim terbesar di AS.
Black moslem didirikan oleh
Elijah Muhammad di Chicago.
Elijah Muhammad dalam
organisasinya mengambil
prinsip-prinsip ajaran agama
Islam yang tidak membedakan
warna kulit umat Islam yang
masih terhitung sebagai
minoritas yang relatif baru di
Amerika.
Islam berkembang sejalan
dengan perkembangan kaum
muslimin di berbagai kawasan
Amerika, sebagaimana yang
tampak dari sejumlah
peribadatan dan pusat kegiatan
keagamaan Islam di beberapa
kota besar dan kecil. Seperti di
Chicago, menyelenggarakan
program Islamic Studies
seperti Universitas Chicago,
Universitas Columbia,
Universitas Harvard,
Universitas California di
Berkeley, Universitas New
York di Banghamtem,
Universitas Michigan,
universitas Texas di Australia
Universitas Utah di Salthake
City, Universitas Temple di
Philadelphia, dan Universitas
Mc. Gill di Montreal Canada
terdapat perguruan tinggi
American Islamic College, di
North California berdiri
American Muslim School,
61 2.8.1.3. Islam di Eropa 34. Disajikan data dan informasi Modul SKI A. Sejarah Masuknya
sejarah masuknya Islam, strategi kb Islam di Eropa
dakwah dan perkembangan Islam Hal 65-84 Sejarah pra modern Islam di
di Eropa, mahasiswa mampu Eropa Barat terdiri dari dua
menelaah sejarah masuknya bagian:
Islam, strategi dakwah dan 1) abad ke-8 hingga akhir
perkembangan Islam di Eropa abad ke-15, ada wilayah-
wilayah yang dikuasai oleh
Muslim, tempat posisi Islam
sebagai mayoritas, selain di
Spanyol Muslim juga seperti di
Sicilia. Inilah kondisi yang
terjadi selama berbagai periode
di sejumlah pulau di Laut
Tengah dan kantong-kantong
kecil di Italia Selatan dan
Prancis Selatan.
2) sejarah Islam sebagai
minoritas di Eropa Barat
dimulai sekitar abad ke-19,
ketika para penguasa Kristen
khususnya di Semenanjung
Iiberia memutuskan untuk
tidak lagi mengeksekusi
tawanan Muslim, dan mulai
menjual dan menggunakan
mereka sebagai budak.
Umat Islam di Eropa, juga
berasal dari imigran-imigran
negara-negara mayoritas
Muslim. Akibat usainya
perang, Eropa perlu kembali
membangun pabrik-pabrik
yang telah hancur dan menata
kehidupan ekonomi lainnya.
Untuk itu perlu tenaga kerja
kasar yang murah. Tenaga
kerja yang didatangkan adalah
sebagian besar umat Islam.
Penyebaran imigran Muslim di
Eropa sekarang mencerminkan
wilayah pengaruh penjajah
masa lalu.

B. Strategi Dakwah dan


Perkembangan Islam di
Eropa
Berdasarkan data sejarah,
Islam memasuki benua Eropa
melalui empat periode, yaitu:
1) Periode kekhalifahan
Islam di Spanyol (Andalusia)
selama ±8 abad dan
pemerintahan umat Islam di
beberapa pulau, di antaranya :
Prancis Selatan, Sicilia, dan
Italia Selatan. Kekhalifahan
Islam di Spanyol berakhir pada
tahun 1492
2) Adanya penyebaran
tentara Mongol pada abad ke-
13. Di antara penguasa
Mongol yakni Dinasti Khan
yang beragama Islam.
Kekuasaannya berpusat di
Sungai Volga sebelah utara
Laut Kaspia dan Laut Tengah
3) Periode ekspansi
kekhalifahan Turki Usmani
sekitar abad ke-14 dan ke-15
ke wilayah Balkan dan Eropa
Tengah. Bahkan di Albania
umat Islam merupakan
penduduk mayoritas.
4) Periode kaum imigran
Muslim memasuki benua
Eropa setelah perang dunia ke-
2, terutama ke negara-negara
industri, seperti: Prancis,
Jerman, Inggris, Belanda, dan
Belgia.

Perkembangan Islam di
Belanda
Agama Islam di negara
Belanda berkembang berkat
perjuangan Abdul Wahid Van
Bommel. Di sana berdiri
organisasi Islam seperti
Federatie Organisaties Muslim
Nederland yang diketuai oleh
Abdul Wahid. Organisasi
tersebut kemudian diubah
menjadi Islamitische
Informatie Centrum. Melalui
organisasi tersebut beliau
berjuang menuntut hak agar
dapat menunaikan shalat wajib
lima waktu termasuk shalat
Jum’at. Umat Islam di Belanda
umumnya imigran yang
berasal dari Turki, Maroko,
Suriname, Pakistan, Mesir,
Tunisia, dan Indonesia, selain
warga negara asli Belanda.
Pada tahun 1990, di seluruh
Belanda jumlah masjid
mencapai 300 buah, di
antaranya Masjid Mubarak
yang didirikan di kalangan
Ahmadiyah, Masjid Maluku,
dan Masjid An-Nur di Balk.
Masjid lain yang terkenal
adalah Masjid Al-Hikma di
Heesurjkpein ,Den Haag

Perkembangan Islam di
Inggris
Penyebaran Islam di Inggris
terjadi berkat jasa
Mozambores. Mozambores
merupakan dokter Istana Raja
Henry I. Pemukiman kaum
muslim di Inggris umumnya
terkonsentrasi di kota besar. Di
London, penduduk muslim
merupakan komunitas
kosmopolitan yang terdiri dari
macam-macam latar belakang
kebudayaan. Hampir separuh
dari jumlah keseluruhan kaum
muslim di Inggris tinggal di
London dan wilayah
sekitarnya. Sekitar dua pertiga
sisanya bermukim di West
Midlands, Yorkshire,
Glasgow, dan wilayah-wilayah
di sekitar Manchester. Salah
satu bukti berkembangnya
Islam di Inggris adalah adanya
masjid di pusat kota London,
yaitu Masjid Agung (Central
Mosque) Regents Park yang
mampu menampung jamaah
hingga 4.000 orang. Perancang
Masjid tersebut adalah Fredrik
Gobber and Partners.

Perkembangan Islam di
Prancis
Islam berkembang melalui
para imigran dari negeri
Maghribi, seperti Aljazair,
Libya, Maroko, Mauritania,
dan lainnya. Sekitar tahun
1960-an, ribuan buruh Arab
bermigrasi secara besar-
besaran ke daratan Eropa,
terutama di Prancis. Para
buruh ini mendirikan
komunitas atau organisasi
untuk mengembangkan Islam.
Pemerintah Prancis sempat
melarang buruh migran
melakukan penyebaran agama,
khususnya Islam. Pemerintah
Prancis khawatir organisasi
agama Islam yang dilakukan
para buruh tersebut akan
membuat pengkotak-kotakan
masyarakat dalam beberapa
kelompok etnik, sehingga
dapat menimbulkan
disintegrasi dan dapat
memecah belah kelompok
masyarakat

Perkembangan Islam di
Jerman
Turki ke wilayah tersebut di
akhir abad ke-17, yang
merupakan respon perlawanan
terhadap kolonialisme Barat.
Ketika bangkitnya industri-
industri di Eropa, banyak
warga Muslim dari Turki dan
Timur Tengah melakukan
migrasi untuk mencari
pekerjaan ke Eropa termasuk
Jerman. Tahun 1961, 1963,
dan 1965 orang-orang
keturunan Turki, Maroko, dan
Tunisia direkrut sebagai
pekerja di Jerman atas
persetujuan antara pemerintah
Jerman dengan negara-negara
bersangkutan. Belakangan
warga Muslim dari Libanon,
Palestina, Afghanistan,
Aljazair, Iran dan Bosnia juga
datang ke Jerman mengungsi
karena negara mereka dilanda
perang. Karena merupakan
negara maju, Jerman juga
menjadi target bisnis dan
pendidikan. Banyak para
profesional, pebisnis, pekerja
dan mahasiswa Muslim dari
India, Pakistan, dan Asia
Tenggara datang dan sebagian
menetap di sana.

C. Pusat-pusat Peradaban
Islam di Eropa
Puncak perkembangan
kebudayaan dan pemikiran
Islam terjadi pada masa
pemerintahan Bani Abbasiyah.
Akan tetapi, tidak berarti
seluruhnya berawal dari
kreativitas penguasa Bani
Abbasiyah sendiri, sebagian
diantaranya sudah dimulai
sejak awal kebangkitan Islam.
Dalam bidang pendidikan,
misalnya, di awal kebangkitan
Islam, lembaga pendidikan
sudah mulai berkembang.
Ketika itu, lembaga pendidikan
terdiri dari dua tingkat:
(1) Maktab/ Kuttab dan
masjid, yaitu lembaga
pendidikan terendah, tempat
anak-anak mengenal dasar-
dasar bacaan, hitungan dan
tulisan; dan tempat para remaja
belajar dasar-dasar ilmu
agama, seperti tafsir, hadits,
fiqh dan bahasa.
(2) Tingkat pendalaman.
Para pelajar yang ingin
memperdalam ilmunya, pergi
keluar daerah menuntut ilmu
kepada seorang atau beberapa
orang ahli dalam bidangnya
masing-masing.
Sejak pertama kali Islam
menginjakkan kakinya di tanah
Spanyol hingga jatuhnya
kerajaan Islam terakhir di sana
sekitar tujuh setengah abad
lamanya, Islam memainkan
peranan yang besar, baik
dalam bidang kemajuan
intelektual (filsafat, sains,
fikih, musik dan kesenian,
bahasa dan sastra), kemegahan
bangunan fisik (Cordova dan
Granada).
62 2.8.1.4. Islam di 35. Disajikan data dan informasi Modul SKI 42. Disajikan data dan
Australia sejarah masuknya Islam, strategi kb informasi sejarah masuknya
dakwah dan perkembangan Islam Hal 65-84 Islam, strategi
di Australia, mahasiswa mampu A. Sejarah Masuknya
menelaah sejarah masuknya Islam di Australia
Islam, strategi dakwah dan • Islam pertama kali
perkembangan Islam di Australia dibawa oleh para pelaut dari
Makassar ke Australia. Kala
itu mereka datang dengan
sangat sopan dan meminta izin
kepada penduduk asli, para
pelaut dari Makassar itu datang
untuk mencari teripang di
pantai utara Australia, salah
satunya di daerah Arnhem
Land.
• pengaruh Islam juga
datang ke Australia dengan
dibawa oleh para penunggang
unta yang datang dari Pakistan
dan Afghanistan sekitar tahun
1870- 1920. Para penunggang
unta yang berjumlah lebih dari
2.000 orang itu datang untuk
bekerja di proyek
pembangunan jalur kereta
yang tengah dikerjakan
pemerintah Inggris. Para
penunggang unta yang dalam
sejarah Australia disebut
dengan kata “Cameleers”
berada cukup lama di daratan
Australia. Sehingga, sedikit
banyak mereka juga membawa
pengaruh spiritual
• masuk ke tahun 1900 an,
Australia mulai didatangi
buruh migran dari berbagai
negara di timur tengah dan
Afrika. Para imigran itu
kebanyakan berasal dari Turki,
Albania, Bosnia, Libanon dan
beberapa negara lain di Afrika

B. Strategi Dakwah dan


Perkembangan Islam di
Australia
Di Islamic Museum Australia,
yang berada di Anderson
Road, Thornbury, Victoria,
dijelaskan detail tentang
sejarah masuknya Islam di
Australia. Islam terus
berkembang di negeri
kangguru tersebut. Hingga saat
ini, Islam merupakan agama
yang perkembangannya cukup
pesat di Australia. Jumlah
pemeluk agama Islam terus
bertambah dan jumlah masjid
dan sekolah Islam pun terus
meningkat.

C. Pusat-pusat Peradaban
Islam di Australia
Pada abad ke-17, sejumlah
petualang Belanda mendarat di
pantai utara dan barat benua
Australia. Sementara itu, orang
kulit putih pertama yang
mendarat di wilayah itu adalah
Kapten James Cook yang
mendarat di Pantai Timur
(sekarang Sydney dan New
South Wales) dan mengklaim
wilayah itu sebagai wilayah
Inggris. Jauh sebelum itu,
orang-orang Aborigin (suku
asli Australia berkulit hitam)
sudah diam dan tinggal di
sana.
Pada 1788, tepatnya setelah
Kapten James Cook mendarat
di Botany Bay (sekarang
Sydney), para pendatang yang
merupakan narapidana Inggris
membentuk koloni yang
kemudian disebut dengan New
South Wales. Pada tahun itu
juga rombongan Inggris terus
berdatangan untuk mencari
tempat tinggal baru. Australia,
sedikit demi sedikit, dikuasai
oleh orang kulit putih,
khususnya dari kerajaan
Inggris Raya.

Di benua Australia di antara


ada pusat-pusat peradaban
Islam di Australia, yaitu:
1) Masjid
Masjid pertama di Australia
didirikan di Marree di sebelah
utara Australia Selatan pada
1861. Masjid besar pertama
dibangun di Adelaide pada
1890, dan satu lagi didirikan di
Broken Hill (New South
Wales) pada 1891. Pada abad
20 M perkembangan masjid-
masjid di Australia cukup
menggembirakan, karena
dibuat oleh arsitek Australia
sendiri, seperti Brisbane tahun
1907 didirikan masjid yang
indah oleh arsitek sharif Abosi
dan Ismeth Abidin. Tahun
1967 di Queensland didirikan
masjid lengkap dengan Islamic
Center di bawah pimpinan
Fethi Seit Mecca. Tahun 1970
di
Mareeba diresmikan masjid
yang mampu menampung 300
jamaah dengan imam Haji
Abdul Lathif. Di kota Sarrey
Hill dibangun Masjid Raya
Faisal bantuan Saudi Arabia.
Di Sydney dibangun masjid
dengan biaya 900.000 dollar
AS
2) Pendidikan
Di Brisbane didirikan
“Queensland Islamic Society”.
Pelajarnya bukan hanya dari
Australia tetapi juga Indonesia,
Turki, Pakistan, Afrika,
Lebanon, India. Dan didirikan
pula sekolah yang melahirkan
guru-guru muda di Goulbourn.
Pendidikan Islam di Australia
diselenggarakan dengan tujuan
agar dapat melestarikan
pertumbuhan kehidupan agama
Islam. Oleh karena itu, di
Brisbane didirikan Queesland
Islamic Society yang bertujuan
menyadarkan anak-anak
Muslim untuk melakukan
shalat dan hubungan baik
sesama manusia. Mereka
selama 5-15 tahun menerima
pelajaran Al-Qur’an dan tata
kehidupan secara Islam.
Pelajar terdiri atas anak-anak
dari Indonesia, India, Pakistan,
Turki, Afrika, Libanon, dan
Australia.
3) Organisasi Islam
Australian Federation of
Islamic Councils (AFIC),
himpunan dewan-dewan yang
berpusat di sydney. Federation
of Islamic Societies, himpunan
masyarakat muslim terdiri dari
35 organisasi masyarakat
muslim lokal dan 9 dewan
Islam negara-negara bagian.
Moslem Student Asociation,
himpunan mahasiswa muslim
yang menerbitkan majalah
“Al-Manaar”. Moslem Women
Center, yang bertujuan
memberikan pelajaran
keislaman dan bahasa Inggris
bagi masyarakat muslim yang
baru datang ke Australia.
63 2.9 Menganalisis 2.9.1 Kekuatan 2.9.1.1. Konsep 36. Disajikan kasus perilaku Modul AA 1. Ibn Miskawih
hakekat akhlak dan jiwa yang akhlak al-karimah Akhlak Al-Karimah, Peserta didik kb Akhlak adalah kondisi jiwa
kekuatan membentuk akhlak mampu menilai hakikat Akhlak Hal 35-48 yang mendorong tindakan-
pendukungya dalam al- karimah Al-Karimah tindakan tanpa perlu berpikir
jiwa manusia dan pertimbangan lagi
2. Al-Ghazali
Akhlak ialah gambaran
keadaan jiwa berupa sifat-sifat
yang sudah mendarah daging
yang mendorong dilakukannya
perbuatan-perbuatan
3. Prof. Dr. Ahmad Amin
Kehendak yang dibiasakan,
bukan perbuatan yang tidak
ada kehendaknya. Seperti
bernafas, denyut jantung,
kedipan mata dan lain-lain
64 2. Menguasai pola pikir dan 2.20 Menganalisis 2.20.1 Konsep tafsir 2.20.1.2. Kitab tafsir 64. Disajikan data tentang ragam kitab MODUL AL- Metode Maudhu’i (Tematik)
struktur keilmuan serta konsep tentang tafsir tahlili dan tafsir maudlu'i tafsir al-quran, mahasiswa mampu QUR’AN Metode terakhir yang lazim
materi ajar Pendidikan Agama tahlili dan tafsir maudhu'I beserta mengidentifikasi 3 jenis kitab tafsir HADIST digunakan dalam menafsirkan Al-
Islam yang berkategori maudhu’i contoh maudhui disertai disertai alasannya. KB 2 HAL 42-43 Qur’an adalah metode maudhu’I
advance materials secara atau metode tematik. Metode ini
bermakna yang dapat berupaya menjelaskan ayat-ayat Al-
menjelaskan aspek “apa” Qur’an dengan mengambil suatu
(konten), “mengapa” (filosofi), tema tertentu. Kelebihan metode ini
“bagaimana” (penerapan) dan mampu menjawab kebutuhan
“untuk apa” (manfaat atau zaman yang ditujukan untuk
makna) dalam kehidupan menyelesaikan suatu permasalahan,
sehari-hari praktis dan sistematis serta
dapat menghemat waktu, dinamis
sesuai dengan kebutuhannya, serta
memberikan pemahaman Al-Qur’an
tentang satu tema menjadi utuh.
Namun kekurangannya bisa jadi
dalam proses inventarisasi ayat-ayat
setema tidak tercakup seluruhnya,
atau keliru dalam mengategorikan
yang akhirnya membatasi
pemahaman ayat.

Al-Farmawi (al-Farmawi: tth, 62)


telah merinci langkah-langkah yang
harus ditempuh oleh seorang
mufassir ketika melakukan proses
penafsiran menggunakan metode
tematik, sebagai berikut:
1. Menetapkan masalah yang
akan dibahas; Permasalahan
yang dibahas diprioritaskan
pada persoalan yang
menyentuh kehidupan
masyarakat yang berarti
bahwa seorang mufassir
harus memiliki pengetahuan
yang memadai tentang
masyarakat;
2. Menghimpun ayat-ayat yang
berkaitan dengan masalah
tersebut;
3. Menyusun runtutan ayat
sesuai dengan masa turunnya,
disertai pengetahuan tentang
asbab nuzulnya dan ilmu-ilmu
lain yang mendukungnya;
4. Memahami korelasi ayat-ayat
tersebut dalam suratnya
masing-masing. Hal ini terkait
erat dengan ilmu munasabat;
5. Menyusun pembahasan
dalam kerangka yang
sempurna (membuat out
line);
6. Melengkapi pembahasan
dengan hadis-hadis yang
relevan dengan pokok
bahasan; dan
7. Mempelajari ayat-ayat
tersebut secara keseluruhan
dengan jalan menghimpun
ayat-ayatnya yang
mempunyai pengertian yang
sama atau
mengkompromikan antara
yang ‘amm (umum) dengan
yang khash (khusus), mutlak
dan muqayyad (terikat),
atau yang tampak pada
lahirnya bertentangan
sehingga seluruhnya dapat
bertemu dalam satu muara
tanpa perbedaan dan
pemaksaan makna.

Adapun di antara karya-karya tafsir


yang telah menggunakan metode ini
adalah karya Abbas Mahmud al-
Aqqad yang berjudul al-Insan fi al-
Qur’an dan al-Mar’ah fi al-Qur’an;
dan karya Abu al-A’la Al-Maududi
berjudul al-Riba fi al-Qur’an; karya
al-Jashshash, berjudul Tafsir Ahkam
al-Qur`an dan karya yang cukup
populer dari Abu Abdullah
Muhammad bin Ahmad al-Anshary
al-Qurtuby yang berjudul al-Jami’ Li
Ahkam al-Qur’an.

65 2.21 Menganalisis 2.21.2 Konsep 2.21.2.1. Tindakan 66. Dideskripsikan contoh- contoh MODUL 1. Pengertian Toleransi
konsep Ikhlas dan toleransi dalam Islam toleransi yang benar dan interaksi muslim dengan non muslim AQIDAH Toleran merupakan predikat bagi
toleransi dalam Islam dan implementasinya yang tidak benar dalam kehidupan sosial di satu AKHLAK orang yang memiliki sifat toleransi.
dan implementasinya daerah, mahasiswa dapat menilai KB 4 HAL 119- Toleransi secara bahasa berasal dari
dalam kehidupan sosial tindakan/perbuatan yang tidak tepat 121 bahasa Inggris “tolerance” yang
dikatagorikan sebagai wujud dari berarti membiarkan. Dalam Bahasa
toleransi Indonesia diartikan sebagai sifat
atau sikap toleran, mendiamkan
atau membiarkan. Dalam bahasa
Arab kata toleransi disebut dengan
istilah tasamuh yang berarti sikap
membiarkan atau lapang dada.
Tasamuh sendiri didefinisikan
sebagai pendirian atau sikap yang
termanifestasikan pada kesediaan
untuk menerima berbagai
pandangan dan pendirian yang
beraneka ragam meskipun tidak
sependapat.
Toleransi menurut istilah berarti
menghargai, membolehkan dan
membiarkan pendirian, pendapat,
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan
dan sebagainya yang lain atau yang
bertentangan dengan pendiriannya
sendiri. Misalnya, perbedaan agama,
ideologi dan ras.

Maksud Toleransi dalam Al-Qur’an


Ayat Al-Qur’an yang paling populer
berbicara tentang toleransi bahkan
utuh dalam satu surat adalah surat
al-Kafirun.
Di jelaslah bahwa toleransi adalah
sikap yang mesti dimiliki umat Islam.
Sikap inilah yang melahirkan
perdamaian dan kemajuan. Melalui
piagam Madinah yang di dalamnya
sarat dengan toleransi, Nabi berhasil
membangun peradaban Islam di
tengah kemajemukan

Contoh Toleransi dalam Kehidupan


Sehari-hari
Gambaran toleransi yang ada di
lingkungan kemasyarakatan, di
antaranya dengan sikap membiarkan
masyarakat non muslim beribadah,
walaupun di tengah-tengah
lingkungan masyarakat mayoritas
muslim. Tentu sebaliknya juga perlu
dilakukan masyarakat non muslim,
saat kelompok muslim minoritas
berada di lingkungan non muslim
mayoritas, perlu mengizinkan
masyarakat muslim
mengumandangkan azan. Saling
menghormati dan memperbolehkan
aktivitas peribadatan ini adalah
bentuk toleransi yang sudah
terbangun di Indonesia sejak lama.

66 2.22. Menganalisis 2.22.1 Hadis shahih 2.22.1.1. Hadis shahih 67. Disajikan deskripsi yang terkait MODUL AL- Kriteria Kesahihan Hadis
kualitas hadis dan hadiis dlaif berdasarkan ilmu hadis dengan 5 syarat hadis sahih, QUR’AN Kata sahih dalam bahasa Arab
berdasarkan kategori mahasiswa mampu mengkritisi makna HADIST diartikan orang sehat antonim dari
hadis shahih dan dan kata "tsiqah" sebagai satu syarat KB 3 HAL 49-50 kata al-saqim yang berarti orang
hadis dla'if keshahihan hadis berdasarkan ilmu sakit, seolah-olah dimaksudkan
hadis hadis sahih adalah hadis yang sehat
dan benar-benar tidak terdapat
penyakit dan cacat. Dalam istilah
ilmiah kata sahih (sihah) bermakna
valid yang berarti sah atau berlaku
secara absah. Adapun menurut
istilah, hadis sahih adalah :

“Hadis yang bersambung sanadnya,


diriwayatkan oleh orang adil dan
dhabith (kuat daya ingatan) sampai
kepada perawi terakhirnya, serta
tidak ada kejanggalan dan maupun
cacat.” (al-Thahhan, t.th: 30)
Dari definisi di atas dapat diketahui
bahwa sebuah hadits dinilai shahih
jika memenuhi lima kriteria berikut,
yaitu:
a. Sanadnya bersambung
(ittishal al-sanad)
b. Moralitas para perawinya
baik (’adalah al-ruwwat)
c. Intelektualitas para
perawinya mumpuni (dhabt
al-ruwwat)
d. Tidak janggal (’adam al-
syudzudz)
e. Tidak cacat (’adam al-’illah)

Pertama, yang dimaksud sanadnya


bersambung adalah seluruh mata
rantai periwayatnya (jalur transmisi)
dari setiap generasi ke generasi
yakni nabi, sahabat, tabi’in dan tabi’
al-tabi’in tersambung tanpa ada
satupun yang terputus. Jika ada satu
mata rantai saja terputus atau
diragukan ketersambungannya
karena perawi satu dengan
berikutnya tidak pernah bertemu
tetapi hanya sekedar menyandarkan
saja, maka kualitasnya bisa
dipastikan tidak akan mencapai
derajat sahih.

Kedua, kualitas perawi harus ‘adil.


Ini bukanlah maksud adil dalam
definisi bahasa Indonesia. ‘Adil
dalam istilah ulum al-hadits adalah
kondisi perawi yang beragama Islam,
mukallaf, melaksanakan ketentuan
agama dan menjaga muru’ah. Dalam
bahasa lain, indikator adil menyaran
pada integritas periwayat yang
dibuktikan dalam track record
(rekam jejak) sikap, tindak-tanduk,
perilaku, dan moralitasnya.

Ketiga, dhabit atau yang dalam


bahasa Indonesia dabit merupakan
kualitas intelektualitas personal
perawi. Secara harfiah, dhabt berarti
kokoh, kuat dan tepat. Sedang
secara istilah adalah kekuatan
hafalan perawi terhadap hadis yang
diterimanya secara sempurna,
mampu menyampaikannya kepada
orang lain dengan tepat dan mampu
memahaminya dengan baik.
Muhammad Ibn ‘Alawi menyebutkan
bahwa dhabt terbagi dua, yakni
dhabt shadr, yaitu kekuatan hafalan
yang dibuktikan dengan kemampuan
melafalkan hadis yang dikuasainya
kapanpun; dan dhabt kitabah yaitu
kekuatan tulisan yang dibuktikan
dengan buku yang dia miliki. Secara
singkat dhabith adalah kapasitas
intelektual yang menunjukkan
bahwa orang yang meriwayatkan
hadits itu terkategori orang yang
pandai dan cerdas.

Keempat, tidak boleh ada syadz


(kejanggalan). Imam al-Syafi’i
sebagaimana dikutip al-Naisaburi
menjelaskan bahwa kejanggalan
dalam periwayatan adalah apabila
sebuah hadis diriwayatkan oleh
perawi yang tsiqah, namun
bertentangan dengan mayoritas
riwayat lain yang juga tsiqah.
Kriteria syadz menurut Muhammad
al-Ghazali juga bisa dijadikan kriteria
untuk menilai kesahihan hadis dalam
aspek konten (matn). Dalam kritik
matan hadis juga dapat dikatakan
syadz apabila bertentangan dengan
kandungan al-Qur’an. Bahkan hadis
dapat pula dikatakan syadz apabila
bertentangan dengan akal sehat.
Kelima, tidak boleh ada ‘illat
(kecacatan). Cacat dalam
periwayatan hadis
bisa berupa sanad yang tampak
tersambung dan sampai kepada
Nabi, namun pada kenyataannya
hanya sampai kepada sahabat atau
tabi’in. Kecacatan juga bisa juga
terjadi berupa kerancuan karena
percampuran dengan hadis lain atau
kekeliruan dalam menyebutkan
nama periwayat yang memiliki
kemiripan atau kesamaan dengan
periwayat lain yang kualitasnya
berbeda).

67 2.23 Menganalisis 2.23.1 Hadis-Hadis 2.23.1.1. Hadis riwayat 69. Disajikan satu hadis yang MODUL AL- Hadis tentang Kewajiban Mencari
kedudukan dan tentang hukum Ibn Majah tentang diriwayatkan oleh Ibnu Majah yang QUR’AN Ilmu: Analisis Kesahihan Hadis
keutamaan kandungan mencari Ilmu dan mencari Ilmu dan berstatus sebagai hadis dhaif, HADIST Di antara hadis yang sangat populer
hadis-hadis tentang keutamaan orang keutamaan orang mahaisiswa mampu mengkritisi alasan KB 3 HAL 61-62 tentang kewajiban mencari ilmu
mencari ilmu dalam berilmu/ulama dan berilmu/ulama dan hadis tersebut tetap dijadikan dasar adalah riwayat Ibn Majah sebagai
ajaran Islam pencari ilmu pencari ilmu hukum dalam mencari ilmu. berikut:

“Rasulullah saw bersabda: mencari


ilmu itu wajib atas setiap orang
Muslim” (HR. Ibn Majah, 220)

Hadis yang diriwayatkan pertama


kali oleh Anas bin Malik salah
seorang sahabat terdekat Rasulullah
ini dapat dijumpai di banyak kitab
hadis, antara lain di Sunan Ibn Majah
yang merupakan salah satu di antara
enam kitab Hadis (al-Kutub al-Sittah)
yang mu’tabar yakni diakui dan
dijadikan referensi. Selain Anas bin
Malik, sahabat Rasulullah yang juga
meriwayatkan hadis ini adalah Abu
Said al-Khudri sebagaimana
disebutkan dalam kitab Musnad al-
Syihab karya Muhammad Ibn
Salamah Ibn Ja’far. Karena
banyaknya kitab yang
mencantumkan hadis ini, maka hadis
inipun sangat sering dikutip dalam
karya-karya ilmiah, buku-buku
maupun tulisan populer serta kerap
juga diungkap dalam seminar dan
ceramah-ceramah.

Namun demikian, Ibn Majah sendiri


menganggap hadis ini termasuk
hadis daif. Kelemahan hadis ini
terletak pada seorang rawinya yang
ada pada rangkaian sanad yaitu
Hafash bin Sulaiman yang dinilai
tidak tsiqah oleh Yahya bin Ma’in
dan dikatakan matruk oleh Ahmad
bin Hanbal dan al-Bukhari.
Namun demikian, hadis serupa
diriwayatkan pula melalui jalur Ibn
Mas’ud yang diriwayatkan oleh al-
Thabrani nomor 12682 dan jalur Abu
Sa’id yang diriwayatkan oleh al-
Baihaqi nomor 1759. Keberadaan
jalur lain dapat menguatkan jalur
hadis yang ada.

Meskipun hadis di atas daif dari sisi


perawi, akan tetapi kandungan
matannya sejalan dengan ajaran Al-
Qur’an yang memerintahkan kaum
Muslimin menggali pengetahuan,
antara lain surat al-Taubah ayat 122
dan surat al-‘Alaq ayat 1-5. Sehingga,
secara matan hadis ini dapat
diterima

68 2.23.1.2. Hadis riwayat 70. Disajikan satu hadis yang MODUL AL- Selain berperan penting dan
Abu Dawud tentang diriwayatkan Abu Dawud tentang QUR’AN memberikan manfaat yang positif
mencari Ilmu dan keutamaan orang berilmu/ulama dan HADIST dalam kehidupan manusia, ilmu juga
keutamaan orang pencari ilmu, mahasiswa dapat KB 3 HAL 65-67 menempatkan pemiliknya pada
berilmu/ulama dan mengidentifikasi keutamaan ulama kedudukan istimewa di antara
pencari ilmu dan pencari ilmu yang terdapat dalam manusia dan makhluk-makhluk Allah
kandungan hadis tersebut. yang lain. Hal ini sebagaimana
disampaikan dalam hadis riwayat
Abu Dawud berikut:

“Rasulullah saw bersabda: ‘Siapa


yang menempuh perjalanan untuk
mencari ilmu, maka Allah
menyertainya berjalan menuju
surga. Sesungguhnya para malaikat
merendahkan sayap-sayap mereka
karena ridha terhadap pencari ilmu.
Dan sesungguhnya orang yang
berilmu dimohonkan ampunan oleh
makhluk-makhluk penghuni langit
dan bumi bahkan oleh ikan di dalam
air. Sungguh keutamaan seorang
alim ahli ilmu) dibanding dengan
seorang abid (ahli ibadah) adalah
seperti cahaya bulan purnama
dibanding cahaya bintang-bintang.
Sesungguhnya para ulama adalah
pewaris para nabi, dan
sesungguhnya para nabi tidak
mewariskan dinar ataupun dirham
akan tetapi mereka mewariskan
ilmu, siapa mendapatkannya akan
memperoleh keberuntungan yang
besar.” (HR. Abu Dawud, 3157)

Berdasarkan hadis tersebut,


terdapat lima keistimewaan bagi
orang yang berilmu, yaitu:
1. Diiringi perjalannya oleh
Allah menuju surga
2. Diridhai oleh para malaikat
3. Didoakan oleh makhluk-
makhluk yang ada di darat, di
udara serta yang ada di
dalam air
4. Dinilai lebih utama dibanding
ahli ibadah
5. Dinyatakan sebagai pewaris
para nabi

69 2.24 Menganalisis status, 2.24.1 Hukum 2.24.1.1. Konsep Islam 71. Disajikan salah satu hadis tentang MODUL AL- Hadis tentang Menanggung Anak
kandungan dan fungsi menanggung menanggung menanggung beban/biaya hidup anak QUR’AN Yatim: Analisis Fungsi dan
hadis tentang beban/biaya hidup beban/biaya hidup anak yatim, mahasiswa mampu HADIST Kandungan Hadis
menanggung anak yatim yatim menentukan kedudukan hukum dalam KB 4 HAL 81-82
beban/biaya hidup anak menanggung beban/biaya hidup anak Anak yatim mendapatkan perhatian
yatim terhadap ayat yatim. khusus dalam syariat Islam. Dalam
alquran yang terkait banyak landasan normatif Al-Qur’an
dengan anak yatim. dan hadis masalah sosial anak yatim
ini dibahas. Di antara hadis yang
menyoal ini adalah riwayat al-
Bukhari nomor 2560 berikut:

Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah


tujuh dosa besar yang
membinasakan”. Para sahabat
bertanya “Apa dosa-dosa itu”?
Rasulullah menjawab: “Syirik, sihir,
membunuh jiwa yang diharamkan
Allah kecuali dengan alasan yang
benar, memakan riba, memakan
harta anak yatim, lari dari medan
perang, dan menuduh zina terhadap
orang-orang perempuan yang
menjaga kehormatannya”. (HR.
Bukhari, 2560)

Hadis ini berfungsi ta’kid/taqrir


karena menegaskan dan
menguatkan ketentuan syariat yang
terdapat dalam Al-Qur’an surat al-
An’am ayat 152 berikut:

“Dan janganlah kamu dekati harta


anak yatim kecuali dengan cara
yang lebih baik (bermanfaat), hingga
sampai ia dewasa.”

Terkait harta anak yatim, syariat


jelas melarang untuk menguasai dan
menzaliminya. Sebaliknya anak
yatim harus diasuh dan disantuni.
Bagi orang yang berlaku demikian
akan mendapatkan kenikmatan di
akhirat kelak seperti gambaran hadis
berikut:

“Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw


bersabda: Saya dan orang yang
menanggung hidup anak yatim akan
berada di surga seperti ini –
Rasulullah bersabda demikian
dengan sambil merekatkan jari
telunjuk dan jari tengahnya.” (HR
Bukhari dan al-Tirmidzi)

Berkenaan dengan ini, al-Ahwadzi


dalam menjelaskan bahwa maksud
dari kata “Kafil al-Yatim” adalah
orang mengurus keperluan anak
yatim dan yang mendidiknya. Dalam
hadis di atas, Rasulullah memberikan
dorongan agar kita mau menjamin
dalam arti yang tidak hanya
membesarkan secara fisik, tetapi
mencakup berbagai hal yakni
memelihara, membiayai
kebutuhannya, mendidiknya, dan
mengatur kemaslahatannya. Orang
yang mau berbuat
demikian dijanjikan akan masuk
surga berdampingan dengan Rasul.

70 2.24.2 Fungsi hadis 2.24.2.1. Ta'akidul kitab 72. Disajikan narasi konseptual terkait MODUL AL- Ragam Fungsi Hadis Beserta
tentang menanggung pada hadis terhadap ayat dengan fungsi-fungsi hadis terhadap QUR’AN Contohnya
beban/biaya hidup al- quran al-qur'an menurut para ahli/ulama HADIST Imam Malik berpendapat bahwa
anak yatim terhadap hadis, mahasiswa dapat mengkritisi KB 4 HAL 75-81 hadis memiliki lima fungsi terhadap
ayat al- quran makna ta'kid al-kitab dalam kajian Al- Qur’an yakni bayan taqrir, bayan
tentang anak yatim ulumul hadis tawdhih, bayan tafshil, bayan tabsith
dan bayan tasyri’. Imam
berpandangan bahwa fungsi hadis
terdiri dari empat, yaitu bayan
tafshil, bayan takhshish, bayan
ta’yin, ˆdan bayan tasyri’. Sementara
menurut Ibn al-
Qayyim fungsi hadis ada lima, yakni
bayan ta’kid, bayan tafsir, bayan
tasyri’, bayan takhsis dan bayan
taqyid.

1. Bayan Taqrir
Posisi hadis sebagai penguat
(taqrir/ta’kid) keterangan Al-Qur’an.
Ia memantapkan dan mengokohkan
apa yang telah ditetapkan dalam Al-
Qur’an, sehingga maknanya semakin
terang benderang. Abu Hamadah
mengistilahkan fungsi ini dengan
bayan al-muwafiq li al-nas al-kitab,
karena munculnya hadis tersebut
kandungannya searah dengan nas
Al-Qur’an. Berikut di antara
contohnya hadis riwayat al-Bukhari
nomor 6440:

“Allah tidak akan menerima shalat


seseorang yang berhadats sampai ia
berwudhu.”
Hadis ini menjadi penguat ketentuan
Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 6
berikut:

“Wahai orang-orang yang beriman!


Apabila kamu hendak melaksanakan
shalat, maka basuhlah wajahmu dan
tanganmu sampai ke siku, dan
sapulah kepalamu dan (basuh)
kedua kakimu sampai ke kedua
mata kaki. Jika kamu junub, maka
mandilah. Dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari
tempat buang air (kakus) atau
menyentuh perempuan, maka jika
kamu tidak memperoleh air, maka
bertayamumlah dengan debu yang
baik (suci); usaplah wajahmu dan
tanganmu dengan (debu) itu. Allah
tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi
Dia hendak membersihkan kamu
dan menyempurnakan nikmat-Nya
bagimu, agar kamu bersyukur.”
2. Bayan Tafsir
Bayan tafsir yaitu hadis berfungsi
sebagai penjelas terhadap Al-Qur’an.
Fungsi inilah yang terbanyak pada
umumnya dilakukan hadis terhadap
Al- Qur’an. Bayan tafsir ini terdiri
dari tiga macam, yaitu sebagai
berikut:
a. Tafshil al-Mujmal
Hadis memberi penjelasan secara
terperinci pada ayat-ayat Al-Qur’an
yang masih global, baik menyangkut
masalah ibadah maupun hukum.
Sebagian ulama menyebutnya bayan
tafshil atau bayan tafsir. Misalnya
perintah salat pada beberapa ayat
dalam Al-Qur’an hanya diterangkan
secara global “dirikanlah salat”
tanpa disertai petunjuk bagaimana
pelaksanaannya, berapa kali sehari
semalam, berapa rakaat, kapan
waktunya, rukun-rukunnya, dan lain
sebagainya.

b. Takhshish al-`Amm
Pada fungsi ini, hadis
mengkhususkan (mengecualikan)
ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat
umum. Sebagian ulama menyebut
fungsi ini dengan bayan takhshish.
Contohnya adalah tentang
pengecualian orang yang menerima
waris.
“Nabi shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Orang muslim tidak
mewarisi orang kafir, dan orang
Kafir tidak mewarisi orang muslim.”
(HR. Bukhari, 6267)
Hadis ini mengecualikan
ketentuan penerima waris yang
disebutkan dalam Al-Qur’an surat al-
Nisa ayat 11

c. Taqyid al-Muthlaq
Maksud dari taqyid al-Muthlaq
adalah hadis berfungsi membatasi
kemutlakan ayat-ayat Al-Qur’an. Al-
Qur’an pada sebagian ayatnya
menunjukkan ketentuan yang
bersifat mutlak. Pada kondisi ini,
hadis setema yang spesifik berperan
membatasinya, sehingga sebagian
ulama menyebut fungsi ini dengan
bayân taqyîd. Misalnya ketentuan
tentang potong tangan bagi pencuri

3. Bayan Tasyri’
Yang dimaksud bayan tasyri‘ yaitu
hadis berfungsi menciptakan hukum
syariat yang belum dijelaskan oleh
Al-Qur’an atau dalam Al-Qur’an
hanya terdapat pokok-pokoknya
saja.
Contoh untuk fungsi ini di antaranya
hadis tentang hukum syuf’ah, hukum
merajam wanita pezina yang masih
perawan, haramnya menikahi dua
wanita bersaudara (antara isteri
dengan bibinya) dan hukum tentang
hak waris bagi seorang anak. Contoh
lain yaitu hadis tentang zakat fitrah

4. Bayan Nasakh
Hadis pada fungsi adalah
membatalkan atau menghapus
ketentuan yang terdapat dalam Al-
Qur’an. Para ulama berbeda
pendapat. Di antara mereka ada
yang mengakui fungsi ini dan ada
juga yang menolaknya. Berada pada
barisan pertama adalah golongan
Mu’tazilah, Hanafiyah dan mazhab
Ibn Hazm al-Zahiri. Sementara yang
tergolong pada barisan kedua adalah
Imam al-Syafi’i dan sebagian besar
pengikutnya, kelompok Khawarij dan
mayoritas mazhab Zahiriyyah.

71 3. Mampu merumuskan 3.1 Merumuskan 3.1.1 Analisis KI 3.1.1.1. Analisis KI 73. Disajikan deskripsi MODUL Analisis SKL-KI-KD
indikator capaian Indikator KD dan KD berdasarkan kompetensi, mahasiswa dapat LOKAKARYA Analisis dilakukan melalui dua
(PERANGKAT & tahapan, yakni menganalisis
pembelajaran berpikir Pencapaian perumusan IPK kurikulum 2013 menganalisis rumusan KI KD
MEDIA kesesuaian antara KI-Pengetahuan
tingkat tinggi yang harus Kompetensi yang dalam K13 dan K 13 yang revisi dalam kaitan dengan PEMBELAJARA dengan KI-Keterampilan dan
dimiliki peserta didik bermuatan unsur 4 C penyusunan IPK N) HAL 35-36 menganalisis KD-3 Pengetahuan dan
mencakup sikap, (Creative, Critis, KD-4 Keterampilan.
pengetahuan, dan Comunikatif dan Pertama, menganalisis kesesuaian
keterampilan secara utuh Colaboratif). antara KI-Pengetahuan dengan KI-
(kritis, kreatif, Keterampilan
Kedua, menganalisis KD-3
komunikatif, dan Pengetahuan dan KD-4
kolaboratif) yang Keterampilan. Format Analisis dan
berorientasi masa depan Rekomendasi KD-Pengetahuan dan
(adaptif dan fleksibel) KD-Keterampilan :
dalam pembelajaran 1. Pada kolom 1, masukan
Pendidikan Agama Islam ‘Kompetensi Dasar
Pengetahuan’ (KD-3) sesuai
mata pelajaran pada
Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016.
2. Pada kolom 2, masukan
‘Kompetensi Dasar
Keterampilan’ (KD-4) sesuai
mata pelajaran pada
Permendikbud Nomor 24
Tahun 2016.
3. Pada kolom 3, menentukan
tingkat dimensi/proses
kognitif dan bentuk
pengetahuan dari kompetensi
dasar pengetahuan (analisis
KD-3). Lihat “Gambar 3:
Dimensi pada Kompetensi Inti
Pengetahuan” pada
pembahasan “Kegiatan
Belajar 1”
4. Pada kolom 4, menentukan
rekomendasi kesesuaian
tingkat dimensi/proses
kognitif dengan bentuk
pengetahuan dari kompetensi
dasar. Bila tidak ada
rekomendasi, tidak apa-apa,
tulis saja “tidak ada
rekomendasi perubahan”
pada kolom tersebut.
5. Pada kolom 5, menentukan
tingkat taksonomi dan bentuk
taksonomi dari kompetensi
dasar keterampilan (analisis
KD-4). Lihat ranah
keterampilan Dyers, Simpson,
dan Dave pada pembahasan
“Kegiatan Belajar 1”.
6. Pada kolom 6, menentukan
‘kesetaraan’ taksonomi KD
Pengetahuan
7. dan taksonomi KD
Keterampilan dan
rekomendasinya.
8. Pada kolom 7, tuliskan
rekomendasi di antara KD-3
dari KD-KD pengetahuan mata
pelajaran yang harus
mencapai tingkat taksonomi
(KKO) tertinggi sesuai KI-3,
dan tuliskan rekomendasi
diantara KD-4 dari KD-KD
keterampilan mata
pelajaran yang harus
mencapai tingkat taksonomi
(KKO) tertinggi sesuai KI-4.
Kolom 7 ini diisi setelah
semua KD pengetahuan dan
semua KD keterampilan untuk
suatu mata pelajaran telah
dianalisis dalam kolom 1
sampai dengan 6.
72 3.1.1.2. 74. Disajikan contoh IPK, MODUL Perumusan IPK Kurikulum 2013
Penyusunan IPK mahasiswa dapat menentukan LOKAKARYA berorientasi Abad 21
(PERANGKAT & Indikator Pencapaian Kompetensi
berdasarkan K13 kriteria IPK yang bermuatan
MEDIA menjadi pedoman dalam
dan K 13 yang revisi tuntutan pembelajaran abad PEMBELAJARA merancang, melaksanakan, serta
yang bermuatan 4 C 21 serta penguatan N mengevaluasi hasil belajar peserta
pendidikan HAL 35-36 didik. Rancangan penilaian
karakter memberikan acuan dalam
menentukan bentuk dan jenis
penilaian, serta pengembangan
indikator penilaian. Yang harus
diperhatikan dalam penyusunan
indikator diantaranya adalah:
a. Indikator dirumuskan dari KD.
b. Menggunakan kata kerja
operasional (KKO) yang dapat
diukur.
c. Indikator dirumuskan dalam
kalimat yang simpel, jelas dan
mudah dipahami.
d. Tidak menggunakan kata yang
bermakna ganda.
e. Hanya mengandung satu
kompetensi atau tindakan
f. Memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan peserta didik,
sekolah, masyarakat dan
lingkungan.

Berikut ini langkah-langkah


merumuskan indicator :
a. Menganalisis tingkat
kompetensi yang digunakan
pada KD
1) Memahami Kata Kerja
Operasional dalam Taxonomi Bloom.
2) Menetapkan KD yang akan
diturunkan menjadi indikator.
3) Menentukan kata kerja dari
Kompetensi Dasar sesuai dengan
Taxonomy Bloom.
b. Menganalisis Indikator
berdasarkan tingkat UKRK
(Urgensi,Kontinuitas,
Relevansi, Keterpakaian)
kompetensi pada KD

1) UKRK dijadikan kriteria dalam


memilih dan memilah ketepatan
indikator kunci atau indikator
penunjang.

2) Kategorikan Indikator:
a) Indikator Kunci
● Indikator yang sangat
memenuhi kriteria UKRK.
● Kompetensi yang dituntut
adalah kompetensi minimal yang
terdapat pada KD.
● Memiliki sasaran untuk
mengukur ketercapaian standar
minimal dari KD.
● Dinyatakan secara tertulis
dalam pengembangan RPP dan
harus teraktualisasi dalam
pelaksanaan proses pembelajaran.

b) Indikator Pendukung atau


indikator prasyarat
● Membantu peserta didik
memahami indikator kunci.
● Kompetensi yang sebelumnya
telah dikuasai peserta didik dikaitkan
dengan indikator kunci yang
dipelajari.

c) Indikator Pengayaan
● Mempunyai tuntutan
kompetensi yang melebihi dari
tuntutan kompetensi dari standar
minimal.
● Tidak harus selalu ada.
● Dirumuskan apabila peserta
didik berpotensi memiliki
kompetensi yang lebih tinggi dan
perlu peningkatan dari standar
minimal.
73 3.2. Merumuskan 3.2.1 Karakteristik 3.2.1.1. Teori 75. Disajikan data dan informasi Perkembangan 3. Tahap mythic-literal faith
karakteristik peserta perkembangan Perkembangan tentang usia peserta didik kelas peserta didik Dimulai dari usia 7-11 tahun.
didik Peserta intelektual peserta antara (kb 3) Pada tahap ini, sesuai dengan
berdasarkan didik berdasarkan didik 7-17 tahun, mahasiswa dapat tahap
perkembangan perkembangan menentukan kognitifnya, anak secara
intelektual, intelektual, model/pendekatan/ strategi sistematis mulai mengambil
moral, emosional, moral, emosional, pembelajaran berdasarkan makna dari tradisi
dan dan sosial teori perkembangan masyarakatnya. Gambaran
sosial, intelektual peserta didik tentang tuhan diibaratkan
perkembangan sebagai seorang
teknologi dan pribadi, orang tua atau penguasa,
tantangan yang bertindak dengan sikap
abad 21 untuk memperhatikan secara
mewujudkan konsekuensi, tegas dan jika perlu
pembelajaran efektif, tegas.
produktif, dan
bermutu.
74 3.2.1.2. Teori 76. Disajikan studi kasus terkait Perkembangan James Fowler (Desmita, 2010)
perkembangan dengan tindak tawuran pelajar, peserta didik merumuskan theory of faith
moral peserta didik mahasiswa dapat menganalisis kb 3 hal 53 didasarkan pada teori
perilaku menyimpang perkembangan psikososial
peserta didik Erikson yang mengacu pada
berdasarkan teori tahapan kehidupan yang terdiri
perkembangan moral. dari 7 tahap perkembangan
agama, yakni:
1. Tahap prima faith Tahapan
kepercayaan ini terjadi pada usia
0-2 tahun yang ditandai dengan
rasa percaya dan setia anak pada
pengasuhnya.
. 2. Tahap intuitive-projective
Tahapan yang berlangsung
antara usia 2-7 tahun. Pada tahap
ini kepercayaan anak bersifat
peniruan, karena kepercayaan
yang dimilikinya masih
merupakan gabungan hasil
pengajar dan contohcontoh
signifikasi dari orang-orang
dewasa, anak kemudian berhasil
merangsang, membentuk,
menyalurkan, dan mengarahkan
perhatian spontan serta
gambaran intuitif dan
proyektifitasnya pada ilahi.
3. Tahap mythic-literal faith
Dimulai dari usia 7-11 tahun.
Pada tahap ini, sesuai dengan
tahap kognitifnya, anak secara
sistematis mulai mengambil
makna dari tradisi
masyarakatnya
4. Tahap synthetic conventional
faith Tahapan yang terjadi pada
usia 12-akhir masa remaja atau
awal masa dewasa. Kepercayaan
remaja pada tahap ini ditandai
dengan kesadaran terhadap
simbolisme dan memiliki lebih
dari satu cara untuk mengetahui
kebenaran.
. 5. Tahap individuative-
reflective faith Tahapan yang
terjadi pada usia 19 tahun atau
pada masa dewasa awal. Pada
tahap ini mulai muncul sintesis
kepercayaan dan tanggung
jawab individu terhadap
kepercayaan tersebut.
Pengalaman personal pada tahap
ini memainkan peranan penting
dalam kepercayaan seseorang.
75 3.2.1.3. Teori 77. Disajikan studi Perkembangan Lewis dan Rosenblam (Stewart,
perkembangan kasus/data atau informasi pesrta didik kb dkk., 1985) mengatakan proses
emosional pesrta terkait dengan kehidupan 3 hal-49 terjadinya emosi atau
didik peserta didik di lingkun dan mekanisme emosi melalui lima
sekolah/masyarakat, tahapan, yaitu
mahasiswa dapat (1) elicitors, yaitu adanya
menganalisis perilaku dorongan berupa situasi atau
peserta didik berdasarkan peristiwa;
teori perkembangan (2) receptors, yaitu aktivitas di
emosional pusat sistem saraf;
(3) state, yaitu perubahan
spesifik yang terjadi dalam
aspek fisiologi;
(4) expression, yaitu terjadinya
perubahan pada daerah yang
diamati, seperti pada wajah,
tubuh, suara atau tindakan yang
terdorong oleh perubahan
fisiologis; dan
(5) experience, yaitu persepsi
dan interpretasi individu pada
kondisi emosionalnya. Lebih
lanjut, Syamsuddin (2000)
menggambarkan mekanisme
emosi dalam rumusan yang lebih
ringkas. Emosi adalah gabungan
lima komponen (elicitors,
receptors, state, expression,
experience), yang kemudian
dibagi dalam tiga variabel, yaitu
(1) variabel stimulus,
merupakan rangsangan yang
menimbulkan emosi disebut
sebagai variabel stimulus;
(2) variabel organik, merupakan
perubahan-perubahan fisiologis
yang terjadi saat mengalami
emosi disebut sebagai variabel
organik; dan
(3) variabel respon, merupakan
50 pola sambutan ekspresif atas
terjadinya pengalaman emosi
disebut sebagai variabel respon.
76 3.3 Merencanakan 3.3.1 Teori-teori 3.3.1.1. Konsep 78. Diberikan deskripsi tentang Teori Teori Belajar Behavioristik
pembelajaran Belajar dasar tentang Teori gaya belajar siswa (tanpa pembelajaran Menurut Para Ahli
Pendidikan Belajar Behavioristik menyebut nama gaya belajar) kb 1 hal 12 - a. Teori Belajar Menurut
Agama Islam yang dalam pembelajaran, 16 Edward Lee Thorndike (1874-
mendidik mahasiswa dapat menentukan 1949)
berdasarkan teori jenis teori belajar b. Teori Belajar Menurut John
belajar relevan behavioristik dalam Broades Watson (1878-1958)
pembelajaran. c. Teori Belajar Menurut Edwin
Ray Guthrie (1886-1959)
d. Teori Belajar Menurut
Burrhusm Frederic Skinner
(1904-1990)
77 3.3.1.2. Konsep 79. Diberikan deskripsi tentang teori Teori belajar kognitif menurut
dasar tentang Teori gaya belajar siswa (tanpa pembelajaran para ahli
Belajar Kognitif menyebut nama gaya belajar) kb 1 hal 22 - a. Teori Perkembangan Jean
dalam pembelajaran, 36 Piaget (1896-1980)
mahasiswa dapat menentukan b. Teori Belajar Menurut Jerome
jenis teori belajar kognitif Bruner (1915-2016)
dalam pembelajaran. c. Teori Belajar Menurut David
Ausubel (1918-2008)
d. Teori Belajar menurut Gagne
(1916-2002)
78 3.3.1.3. Konsep 80. Diberikan deskripsi tentang Teori Menurut Brooks & Brooks
dasar tentang Teori gaya belajar siswa (tanpa pembelajaran (1993), semula konstruktivisme
Belajar menyebut nama gaya belajar) kb 2 hal 49 lebih merupakan
Kontruksivistik dalam pembelajaran, suatu filosofi dan bukan suatu
mahasiswa dapat menentukan strategi, pendekatan, maupun
jenis teori belajar model
konstruktivistik dalam pembelajaran. Bahkan menurut
pembelajaran. Von Glasersfeld (1987: 204)
konstruktivisme
sebagai "teori pengetahuan
dengan akar dalam-filosofi,
psikologi dan
cybernetics". Von Glasersfeld
mendefinisikan konstruktivisme
secara aktif dan
kreatif akan selalu membentuk
konsepsi pengetahuan. Dia
melihat pengetahuan
sebagai sesuatu hal yang dengan
aktif menerima apapun melalui
pikiran sehat
atau melalui komunikasi dan
interaksinya.
Tidak ada teori konstruktivisme
tunggal, tetapi sebagian besar
konstruktivisme memiliki dua
ide utama yang sama, yaitu
pembelajar aktif
dalam mengkonstruksikan
pengetahuannya sendiri, dan
bahwa interaksi sosial
penting bagi pengkonstruksian
pengetahuan (Bruning, Schraw,
Norby &
Ronning, 2004: 195).
Konstruktivisme memandang
belajar lebih dari sekedar
menerima dan
memproses informasi yang
disampaikan oleh guru maupun
teks, tetapi
pembelajaran adalah
mengkonstruksi pengetahuan
yang bersifat aktif dan
personal (de Kock, Sleegers, dan
Voeten, 2004)
79 3.3.1.4. Konsep 81. Diberikan deskripsi tentang a. Carl R. Rogers
dasar tentang Teori gaya belajar siswa (tanpa Carl Rogers dalam Hadis (2006:
Belajar Humanistik menyebut nama gaya belajar) 71) kurang menaruh perhatian
dalam pembelajaran, kepada
mahasiswa dapat menentukan mekanisme proses belajar, tetapi
jenis teori belajar humanistik lebih menaruh perhatian
dalam terhadap isi yang dipelajarinya,
pembelajaran. sehingga belajar dipandang
sebagai fungsi keseluruhan
pribadi. Menurutnya, belajar
yang sebenarnya tidak dapat
berlangsung bila tidak ada
keterlibatan intelektual maupun
emosional peserta didik. Oleh
karena itu, menurut teori belajar
humanisme bahwa motivasi
belajar harus bersumber pada
diri peserta didik.
Roger membedakan dua ciri
belajar, yaitu:
(1) belajar yang bermakna dan
(2) belajar yang tidak bermakna.
Belajar yang bermakna terjadi
jika dalam
proses pembelajaran melibatkan
aspek pikiran dan perasaan
peserta didik,sedangkan belajar
yang tidak bermakna terjadi jika
dalam proses
pembelajaran melibatkan aspek
pikiran akan tetapi tidak
melibatkan aspek perasaan
peserta didik.
Menurut Roger, peranan guru
dalam kegiatan belajar adalah
sebagai
fasilitator yang berperan aktif
dalam : (
1) membantu menciptakan iklim
kelas
yang kondusif agar peserta didik
bersikap positif terhadap belajar,
(2)
membantu peserta didik untuk
memperjelas tujuan belajarnya
dan
memberikan kebebasan kepada
peserta didik untuk belajar, (3)
membantupeserta didik untuk
memanfaatkan dorongan dan
cita-cita mereka sebagai
kekuatan pendorong belajar, (4)
menyediakan berbagai sumber
belajar kepada peserta didik, dan
(5) menerima pertanyaan dan
pendapat, serta perasaan dari
berbagai peserta didik
sebagaimana adanya (Hadis,
2006:
b. Arthur Combs
Comb mencurahkan banyak
perhatian terhadap dunia
pendidikan.
Meaning (makna atau arti)
adalah konsep dasar yang sering
digunakan dan belajar terjadi
bila mempunyai arti bagi
individu. Guru tidak bisa
memaksakan materi yang tidak
disukai atau tidak relevan
dengan kehidupanmereka.
c. Abraham Maslow
Maslow mengemukakan bahwa
individu berperilaku dalam
upaya
untuk memenuhi kebutuhan
yang bersifat hirarkis
Menurut Maslow, manusia
termotivasi untuk memenuhi
kebutuhankebutuhan hidupnya.
Tingkatan kebutuhan seseorang
menurut Maslow adalah sebagai
berikut: 1) kebutuhan fisiologis,
2) Kebutuhan akan rasa aman
dan
keselamatan. Setiap individu
mempunyai kebutuhan akan rasa
aman dan
keselamatan. 3) Kebutuhan
untuk diterima dan dicintai. 4)
Kebutuhan akan
penghargaan. 5) Kebutuhan akan
aktualisasi diri.

Menurut teori humanisme,


proses belajar harus dimulai dan
ditujukan
untuk kepentingan
memanusiakan manusia, yaitu
mencapai aktualisasi
diri,pemahaman diri, dan
realisasi diri peserta didik yang
belajar secara optimal.Proses
belajar dikatakan berhasil
apabila peserta didik telah
memahami lingkungannya dan
dirinya sendiri (Bambang
Warsita, 2008:75).
80 3.3.1.5. Konsep 82. Diberikan deskripsi tentang Modul Teori Teori Belajar Sosial ialah teori
dasar tentang Teori gaya belajar siswa (tanpa Belajar yang menerima sebagian besar
Belajar Sosial menyebut nama gaya belajar) & dari prinsip-prinsip teori-teori
dalam pembelajaran, Pembelajaran belajar perilaku, tetapi memberi
mahasiswa dapat menentukan KB 2 lebih banyak penekanan pada
jenis teori belajar sosial (Hal 63-66) efek-efek dari isyarat-isyarat
pada perilaku, dan pada proses-
dalam pembelajaran.
proses mental internal.
81 4. Mampu merancang 4.1 Merumuskan IPK 4.1.1 IPK yang 4.1.1.1. 83. Diberikan kasus tentang Modul Indikator Pencapaian
pembelajaran dengan dalam berorientasi Penyusunan IPK pembelajaran, mahasiswa dapat Perangkat Kompetensi menjadi pedoman
menerapkan prinsip pembelajaran yang pada yang berorientasi menilai konstruksi IPK dalam & dalam
memadukan berorientasi pada pembelajaran abad 21 RPP yang berorientasi pada Media merancang, melaksanakan, serta
pengetahuan dan kecakapan abad 21 abad 21 pengembangan kemampuan Pembelajaran mengevaluasi hasil belajar
ketrampilan yang terkait berpikir kritis, kreatif, KB 1 peserta didik.
dengan materi ajar, inovatif, dan kemampuan (Hal: 35-47) Rancangan penilaian
pedagogik, dan teknologi kolaboratif memberikan acuan dalam
informasi dan menentukan bentuk dan
komunikasi atau yang jenis penilaian, serta
disebut dengan pengembangan indikator
pendekatan penilaian. yang harus
Technological diperhatikan
Pedagogical and Content diantaranya adalah:
Knowledge (TPACK) dan - Indikator dirumuskan dari
pendekatan lain yang KD.
relevan dalam - Menggunakan kata kerja
pembelajaran operasional (KKO) yang
Pendidikan Agama Islam dapat diukur.
- Memperhatikan karakteristik
mata pelajaran, potensi dan
kebutuhan
peserta didik, sekolah,
masyarakat dan lingkungan.
82 4.2 Merumuskan 4.2.1 4.2.1.1. 84. Disajikan informasi tentang Modul teori Pembelajaran Inkuiri (Inquiry
Model/ Model/ Pembelajaran kegiatan pembelajaran SKI, belajar dan Learning)
Pendekatan/Strategi Pendekatan/ untuk mahasiswa dapat menentukan pembelajaran Pembelajaran inkuiri
Pembelajaran yang Strategi pengembangan Model/ Pendekatan/Strategi KB 3 hal. 91 merupakan kegiatan
memfasilitasi Pembelajaran kemampuan pembelajaran untuk pembelajaran yang melibatkan
pengembangan abad 21 berpikir kritis pengembangan kemampuan secara maksimal seluruh
sikap, berpikir kritis kemampuan siswa untuk
pengetahuan, dan mencari dan menyelidiki
keterampilan abad sesuatu
21 pada (benda, manusia atau
peserta didik peristiwa) secara sistematis,
kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan
sendiri penemuannya dengan
penuh percaya diri.
Pembelajaran inkuiri
menekankan kepada proses
mencari dan menemukan.
Materi pelajaran tidak
diberikan secara langsung.
Peran siswa dalam
pembelajaran
ini adalah mencari dan
menemukan sendiri materi
pelajaran, sedangkan guru
berperan sebagai “fasilitator”
dan “pembimbing” siswa
untuk belajar.
Pembelajaran inkuiri
merupakan rangkaian
kegiatan pembelajaran yang
menekankan pada proses
berpikir kritis dan analitis
untuk mencari dan
menemukan
sendiri jawaban dari suatu
masalah yang dipertanyakan.
Proses berpikir itu sendiri
biasanya dilakukan melalui
tanya jawab antara guru dan
siswa.
83 4.2.1.2. 85. Disajikan informasi tentang Modul teori Tujuan dari model
Pembelajaran kegiatan pembelajaran SKI, belajar dan pembelajaran Discovery
untuk mahasiswa dapat menentukan pembelajaran Learning adalah: a)
pengembangan Model/Pendekatan/Strategi KB 3 hal. 70- meningkatkan kesempatan
kemampuan pembelajaran untuk 73 peserta didik untuk teribat
berpikir kreatif pengembangan kemampuan aktif dalam
berpikir kreatif pembelajaran; b) membantu
peserta didik belajar
menemukan pola dalam
situasi konkret maupun
abstrak; c) membantu peserta
didik belajar
merumuskan strategi tanya
jawab dan memperoleh
informasi yang
bermanfaat dalam
menemukan; d) membantu
peserta didik membentuk
cara kerja bersama yang
efektif, saling membagi
informasi serta
mendengarkan dan
menggunakan ide-ide orang
lain; dan e)
meningkatkan keterampilan
konsep dan prinsip peserta
didik yang lebih
bermakna.
Dengan mengaplikasikan
Discovery Learning secara
berulang-ulang
dapat meningkatkan
kemampuan penemuan diri
individu yang
bersangkutan. Penggunaan
Discovery Learning ingin
merubah kondisi
belajar yang pasif menjadi
aktif dan kreatif. Mengubah
pembelajaran yang
teacher oriented ke student
oriented. Merubah modus
Ekspository siswa
hanya menerima informasi
secara keseluruhan dari guru
ke modus
Discovery siswa menemukan
informasi sendiri
84 4.2.1.3. 86. Disajikan informasi tentang Modul teori Mengembangkan dan
Pembelajaran kegiatan pembelajaran, belajar dan menyajikan hasil karya
untuk mahasiswa pembelajaran Tahap penyelidikan diikuti
pengembangan dapat menentukan Model/ KB 3 hal. 82- dengan menciptakan artefak
kemampuan Pendekatan/ Strategi 85 (hasil karya) dan
berpikir inovatif pembelajaran untuk untuk pameran. Artefak lebih dari
pengembangan kemampuan sekedar laporan tertulis,
berpikir inovatif namun bisa berupa suatu
video tape (menunjukkan
situasi masalah dan
pemecahan yang diusulkan),
model (perwujudan secara
fisik dari situasi masalah dan
pemecahannya),
program komputer, dan sajian
multimedia. Tentunya
kecanggihan artefak
sangat dipengaruhi tingkat
berpikir siswa. Langkah
selanjutnya adalah
memamerkan hasil karyanya
dan guru berperan sebagai
organisator
pameran. Akan lebih baik jika
dalam pameran ini melibatkan
siswa lainnya,
guru-guru, orang tua, dan
lainnya dapat menjadi
“penilai” atau memberikan
umpan balik. Misalnya, hasil
karya siswa dengan tulisan
indah (kaligrafi
dengan kertas biasa atau kanv
85 4.3 Merumuskan 4.3.1 Pendekatan 4.3.1.1. 87. Disajikan kasus Modul teori TPACK adalah sebuah
rancangan techonogical, Pendekatan pembelajaran, mahasiswa dapat belajar dan framework (kerangka kerja)
pembelajaran pedagogical TPACK) dalam menilai pelaksanaan pembelajaran dalam mendesain model
yang memadukan and content pembelajaran pembelajaran tersebut KB 3 hal. 98 pembelajaran baru bagi guru
pedagogik, knowledge apakah telah berorientasi atau calon guru dengan
pengetahuan/ materi (TPACK) dan pada pendekatan TPACK menggabungkan tiga aspek
dan teknologi dalam relevansinya utamayaitu teknologi,
pembelajaran dalam pedagogi dan konten/materi
Pembelajaran pengetahuan. Selain
Abad penggunaan teknologi sebagai
21 media belajar, dalam
framework TPACK, pedagogi
adalah aspek penting yang
perlu diperhatikan dalam
kegiatan pembelajaran.
Pedagogi bukan saja
bagaimana mengembangkan
seni-seni dalam mengajar, atau
mendesain kelengkapan
instrumen-instrumen proses
dan penilaian dalam
pembelajaran, namun dituntut
juga memahami siswa secara
psikologis dan biologis. Dalam
pemikiran secara pedagogis
ini, akhirnya ada sebuah
penekanan bahwa guru yang
berhasil bukanlah guru yang
hanya bisa menjadikan
siswanya pintar seperti
dirinya, namun lebih dari itu
yakni berhasil membantu
siswa dalam menemukan
dirinya sendiri. Minat, bakat
serta karakter peserta didik
akhirnya harus dipahami oleh
seorang guru.

86 4.3.1.2. 88. Disajikan data dan informasi Modul Abad 21 menuntut peran guru
Karakteristik guru tentang kemajuan teknologi, pengembanga yang semakin tinggi dan
di abad 21 mahasiswa dapat menentukan n profesi KB 2 optimal. Sebagai
karakteristik guru abad 21 hal. 27 konsekuensinya, guru yang
tidak bisa mengikuti
perkembangan zaman
semakin
tertinggal sehingga tidak bisa
memainkan perannya secara
optimal dalam
mengemban tugas dan
menjalankan profesinya. Guru
abad 21 memiliki karakteristik
spesifik dibanding dengan
guru pada era sebelumnya.
Karakteristik yang dimaksud
diantaranya (Pujiriyanto,
2019):
1. Memiliki semangat dan etos
kerja yang tinggi disertai
kualitas keimanan dan
ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek
sesuai tuntutan lingkungan
sosial dan budaya
di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional
tinggi dalam mengemban
tugas dan menjalankan
profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan
yang luas dan tidak picik
dalam memandang
berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral
serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip
kerja bersaing dan bersanding.
87 4.4 Menentukkan 4.4.1 4.4.1.1. 89. Disajikan beberapa contoh Modul 1) Pengetahuan faktual yakni
Materi Pengembangan Pengembangan materi pokok dan bahan ajar, Perangkat dan pengetahuan terminologi atau
Pokok dan bahan materi pokok dan materi ajar mahasiswa dapat menyusun media pengetahuan detail yang
ajar yang bahan materi ajar berdasarkan pembelajaran spesifik dan elemen. Contoh
relevan dengan ajar dalam struktur pengetahuan faktual, n KB 1 hal. 26 fakta bisa
standar kurikulum konseptual, prosedural, dan berupa kejadian atau peristiwa
kompetensi lulusan metakognitif yang dapat dilihat, didengar,
dalam dibaca, atau diraba. Seperti
kurikulum dan peristiwa peperangan pada
kecakapan jaman
abad 21 Nabi Muhammad SAW, bukti-
bukti masuknya Islam ke
Nusantara, kurban, pisau yang
digunakan untuk berkurban,
air
untuk berwudhu, dan
sebagainya.
2) Pengetahuan konseptual
merupakan pengetahuan yang
lebih
kompleks berbentuk
klasifikasi, kategori, prinsip
dan
generalisasi. Contohnya
pengertian ulul albab,
karakteristik atau
kriteria ulul albab, prinsip
kepemimpinan, teori
pendidikan, dan
teori belajar.
3) Pengetahuan prosedural
merupakan pengetahuan
bagaimana
melakukan sesuatu termasuk
pengetahuan keterampilan,
algoritma (urutan langkah-
langkah logis pada
penyelesaian
masalah yang disusun secara
sistematis), teknik, dan
metoda
seperti langkah-langkah
pelaksanaan wudhu, shalat,
dan haji.
Tahapan penyelesaian
masalah pembagian waris,
tahapan
mediasi bagi yang bertingkai,
dan tahapan berpikir ilmiah.
4) Pengetahuan metakognitif
yaitu pengetahuan tentang
kognisi
(mengetahui dan memahami)
yang merupakan tindakan atas
dasar suatu pemahaman
meliputi kesadaran dan
pengendalian
berpikir, serta penetapan
keputusan tentang sesuatu.
Sebagai
contoh memperbaiki
hubungan pertemanan yang
rusak,
membuat karya tulisan,
berpikir mengapa masih
banyak orang
yang melakukan dosa, dan
sebagainya
88 4.5 Menentukan 4.5.1 Pendekatan 4.5.1.1.Pendekatan 90. Disajikan narasi terkait Modul teori Dalam merancangan
model/pendekatan/ Pembelajaran K13 pembelajaran dengan pembelajaran dan belajar dan pembelajaran dengan
strategi (K13 berdasarkan K13 tuntutan keterampilan global pembelajaran pendekatan STEM, ada
pembelajaran revisi) dan (K13 revisi) dan sebagai dasar dalam pembuatan KB 3 hal. 95 beberapa langkah yang haus
dengan Perkembangan Perkembangan RPP, mahasiswa dilakukan, yaitu:
memperhatikan Abad 21 Abad 21 mampu merumuskan a. Melakukan analisis
karakteristik peserta langkah-langkah penentuan Kompetensi Dasar (KD).
didik, pendekatan pembelajaran Analisis KD dimaksudkan
perkembangan yang tepat sesuai dengan untuk mengidentifikasi KD 3
intelektual, tuntutan K13 dan dan KD 4 yang mengandung
moral dan sosial perkembangan abad 21 muatan STEM sehingga
peserta berpotensi untuk dibelajarkan
didik, lingkungan menggunakan pendekatan
sekolah, STEM. Hal ini perlu dilakukan
serta perkembangan karena tidak semua KD
teknologi abad 21 mengandung muatan STEM.
b. Mengidentifikasi topik yang
sesuai dengan KD, yaitu topik
yang mengandung muatan
STEM sehingga dapat
dibelajarkan melalui
pendekatan STEM.
c. Merumuskan indikator
pencapaian kompetensi.
d. Melakukan analisis materi
STEM, kemudian
mendeskripsikan materi STEM
yang dikandung oleh KD 3 dan
KD 4.
89 4.5.2 Strategi 4.5.1.2. Strategi 91. Disajikan narasi terkait Modul Dalam beberapa literatur,
Pembelajaran K13 pembelajaran dengan pembelajaran dan pendalaman metode pembelajaran yang
(K13 berdasarkan K13 tuntutan keterampilan global materi teori sesuai dengan tuntutan
revisi) dan (K13 revisi) dan sebagai dasar dalam pembuatan belajar dan Kurikulum 2013 dan sejalan
Perkembangan Perkembangan RPP, mahasiswa pembelajaran dengan konsep PAIKEM terdiri
Abad 21 Abad 21 mampu merumuskan KB 2 Hal. 100- dari:
langkah-langkah penentuan 101 1) Metode Examples non
pstrategi pembelajaran yang Examples, yaitu metode
tepat sesuai dengan tuntutan mengajar yang
K13 dan perkembangan abad menginstruksikan
21 pada para siswa menganalisis
gambar secara berkelompok
lalu mendiskusikan
hasilnya.
2) Metode Picture and Picture,
yaitu metode mengajar yang
meminta siswa untuk
mengurutkan gambar berseri
yang disusun secara acak, dan
sambil mengurutkan
siswa diminta untuk
memaparkan alasan
pengurutannya
3) Metode Numbered Heads
Together, yaitu metode yang
terdiri dari tugas yang
diberi nomor. Tujuan metode
ini adalah agar dipelajari oleh
siswa yang
mendapatkan nomor tersebut
dalam kelompok yang
berbeda. Setelah itu
masingmasing siswa
pemegang nomor akan berbagi
dengan anggota kelompok dan
kelompok lainnya.
4) Metode Cooperative Script,
yaitu metode Naskah
Kooperatif yang mengajak
peserta didik bekerja
berpasangan dan bergantian
untuk menjadi pembicara dan
pendengar.
5) Metode Jigsaw, yaitu
metode pembelajaran yang
membagi siswa ke dalam
beberapa tim, dan masing-
masing anggota tim menjadi
ahli untuk kemudian
membahas sesuatu
berdasarkan keahliannya
101
6) Metode Mind Mapping,
yaitu metode pembelajaran
dimana guru memberikan
permasalahan kepada siswa,
kemudian siswa membuat
peta konsepnya dan
mencari solusi atas
permasalahan tersebut
Dalam literatur lainnya, jenis-
jenis metode pembelajaran
sama dengan metode
mengajar yang selama ini
dipahami oleh para guru.
Berdasarkan pertimbangan
itu,
metode-metode yang bisa
digunakan dalam proses
pembelajaran adalah metode
ceramah, tanya jawab, diskusi,
demonstrasi, resitasi,
eksperimen, dan beberapa
metode mengajar lainnya.
90 4.6 Menganalisis 4.6.1 Sumber dan 4.6.1.1. Sumber 92. Disajikan rumusan KI, KD, Modul Berikut ini merupakan lima
berbagai media pembelajaran dan IPK, mahasiswa mampu perangkat dan cara teknologi digital yang
sumber belajar dan pembelajaran konvensional dan menentukan sumber belajar media dapat meningkatkan
media berbasis TIK berbasis IT konvensional dan pembelajaran kualitas pembelajaran, baik
pembelajaran berbasis IT yang relevan KB 2 Hal. 70 - dalam pembelajaran formal
berbasis 72 dan dalam pengaturan
teknologi informasi informal (NETP, 2017), yaitu:
dan 1) Teknologi dapat
komunikasi yang memungkinkan pembelajaran
mendukung atau pengalaman yang
keterpaduan dipersonalisasi yang lebih
pembelajaran menarik dan relevan.
2) Teknologi dapat membantu
mengatur pembelajaran di
sekitar tantangan
dunia nyata dan pembelajaran
berbasis proyek -
menggunakan berbagai
perangkat dan sumber belajar
digital untuk menunjukkan
kompetensi
dengan konsep dan konten
yang kompleks.
71
3) Teknologi dapat membantu
belajar bergerak di luar ruang
kelas dan
memanfaatkan peluang belajar
yang tersedia di museum,
perpustakaan,
dan lingkungan luar sekolah
lainnya.
4) Teknologi dapat membantu
pelajar mengejar cita-cita dan
minat pribadi.
5) Kesetaraan akses teknologi
dapat membantu menutup
kesenjangan digital
dan membuat peluang
pembelajaran transformatif
tersedia untuk semua
peserta didik di mana pun.
Apa saja jenis-jenis sumber
atau media pembelajaran
berteknologi digital?
media pembelajaran
berteknologi digital yang
dapat dimanfaatkan oleh guru,
di
antaranya:
1) Multimedia Interaktif.
Secara terminologi,
multimedia didefinisikan
sebagai
sebuah kombinasi berbagai
media seperti teks, gambar,
suara, animasi,
video dan lain-lain secara
terpadu dan sinergis dengan
menggunakan alat
seperti computer maupun
peralatan elektronik lainnya
guna mencapai
tujuan tertentu. Dalam
pengertian tersebut
mengandung makna bahwa
tiap
komponen multimedia harus
diolah dan dimanipulasi serta
dipadukan
secara digital menggunakan
perangkat komputer atau
sejenisnya (Surjono,
2017).
2) Digital Video dan Animasi.
Perkembangan teknologi
mendorong banyak
perubahan pada diri peserta
didik. Kebiasaan menggunakan
buku teks dan buku tulis
perlahan semakin berkurang.
Kecanggihan teknologi
melahirkan beragamnya
metode pembelajaran yang
lebih efektif dan menarik bagi
peserta didik. Pembelajaran
berbasis video atau Video
Based Learning merupakan
salah satu contoh metode
belajar yang efektif dan telah
menjadi tren dalam e-learning
selama satu decade ini. Salah
satu contoh, sebuah animasi
dapat menjelaskan sebuah
konsep, betapapun sulitnya
konsep itu akan membuat
peserta didik duduk diam
untuk menonton. Termasuk
video-video tutorial yang
tersebar melalui media
YouTube.
91 5. Mampu melaksanakan 5.1 Menerapkan 5.1.1 Model-model 5.1.1.1. Model-model 93. Disajikan model TEORI Berdasarkan Permendikbud
pembelajaran yang model-model pembelajaran pembelajaran aktif pembelajaran, peserta mampu BELAJAR DAN Nomor 65 Tahun tentang
mendidik, bermakna dan pembelajaran secara menentukan model PEMBELAJAR Standar Proses, model
transformatif dengan tersetruktur dalam yang paling tepat AN pembelajaran yang diutamakan
menerapkan ragam perencanaan KB 3 dalam implementasi Kurikulum
model, pendekatan dan pembelajaran. Hal. 69 -94 2013 adalah model pembelajaran
metode pembelajaran Inkuiri (Inquiry Based
dengan ditopang Learning), model pembelajaran
penerapan teknologi Discovery (Discovery Learning),
informasi dan model pembelajaran berbasis
komunikasi (teknologi projek (Project Based Learning),
digital) dan dengan Pembelajaran Kontekstual
sumber belajar yang (Contextual Teaching Learning)
didukung hasil penelitian dan model pembelajaran
untuk berbasis permasalahan (Problem
membangun sikap Based Learning).
(karakter Islam
rahmatan lil ‘aalamin dan
berkepribadian muslim
Indonesia
yang tawassuth
(moderat), tawaazun
(seimbng), dan
tasaamuh), pengetahuan,
dan keterampilan
mahasiswa didik dalam
memecahkan masalah
kehidupan sehari-hari
secara kritis, humanis,
inovatif, kreatif,
kolaboratif, dan
komunikatif berdasarkan
keilmuan bidang
Pendidikan Agama Islam
92 5.1.1.2. 94. Diuraikan ciri-ciri
Pembelajaran pembelajaran holistik, peserta
Holistik didik mampu
menganalisis pembelajaran
holistik
93 5.1.1.3. 95. Disajikan konsep TEORI Pembelajaran Kontekstual
Pembelajaran pembelajaran kontekstual BELAJAR DAN atau Contextual Teaching
kontekstual dan dan futuristik, peserta didik PEMBELAJAR Learning (CTL) adalah
futuristik mampu membedakan konsep AN sebuah sistem belajar yang
keduanya KB 3 didasarkan pada filosofi
Hal. 89 konstruktivistik. Filosofi ini
berasumsi bahwa siswa mampu
menyerap pelajaran apabila
mereka menangkap
makna dalam materi akademis
yang mereka terima, dan mereka
menangkap makna
dalam tugas-tugas sekolah jika
mereka bisa mengaitkan
informasi baru dengan
pengetahuan dan pengalaman
yang sudah mereka miliki
sebelumnya.

Konsep pembelajaran futuristik


:

94 5.1.1.4. 96. Disajikan RPP yang


Pembelajaran memanfaatkan teknologi dan
berbasis TIK media informasi abad 21,
peserta mampu menemukan
RPP yang paling tepat
95 5.2 Melaksanakan 5.2.1Pelaksanaan 5.2.1.1. Konsep 97. Disajikan narasi TEORI Dalam proses pembelajaran K-
pembelajaran yang pembelajaran pendekatan pembelajaran, mahasiswa dapat BELAJAR DAN 13 menggunakan pendekatan
mendidik dalam berdasarkan saintifik dalam menentukan unsur-unsur PEMBELAJAR saintifik (scientific approach),
suasana pendekatan pembelajaran pembelajaran berdasarkan AN artinya pembelajaran yang logic,
dan proses saintifik saintifik KB 4 berbasis pada fakta, data atau
pembelajaran Hal. 107 -108 fenomena yang dapat dijelaskan
yang menerapkan dengan logika/penalaran
kaidah tertentu, bukan sebatas kira-kira,
pedagogik dan khayalan, legenda, ataupun
kebutuhan dongeng semata.
peserta didik dalam
rangka Unsur-unsur pembelajaran
memfasilitasi saintifik
pengembangan 1. Mengamati
karakter 2. Menanya
peserta didik sebagai 3. Mengumpulkan
pembelajar mandiri informasi/mencoba
(selfregulated 4. Menalar / mengasosiasi
learner)" 5. mengkomunikasikan
96 5.2.1.2. 98. Disajikan deskripsi Modul Teori a) 3. Proses Belajar Menurut
Keterampilan pembelajaran, mahasiswa dapat belajar Dan Teori Konstruktivistik
menstimulus dalam menentukan teknik Pembelajaran
pendekatan guru dalam menstimulasi KB 2 hal 52-
saintifik siswa untuk bertanya dalam 55
pembelajaran berdasarkan
pendekatan saintifik
97 5.2.1.3. 99. Diberikan contoh-contoh Modul Teori a) 1. Hukum Genetik
Keterampilan aktifitas guru di dalam kelas belajar Dan tentang Perkembangan
asosiasi/menalar dalam pembelajaran, Pembelajaran
dalam pendekatan mahasiswa mampu KB 2 Hal 56-
saintifik mengidentifikasi langkah 58
yang tepat dalam
pengembangan kemampuan
penalaran siswa.
98 5.2.2 Pelaksanaan 5.2.2.1. 100. Diberikan contoh-contoh Modul Teori 3. Langkah Pemilihan
pembelajaran Pendekatan TPACK aktifitas guru di dalam kelas belajar Dan Model Pembelajaran
berdasarkan dalam dalam pembelajaran, Pembelajaran
pendekatan pembelajaran mahasiswa mampu KB 3 Hal 96-
TPACK mengidentifikasi langkah 97
yang tepat dalam penerapan
TPAC pada pembelajaran
99 5.2.3 Pelaksanaan 5.2.3.1. Kecakapan 101. Diberikan contoh-contoh Modul Teori f. Science, Technology,
pembelajaran kompetensi abad aktifitas guru di dalam kelas belajar Dan Engineering, dan
berdasarkan 21 dalam pembelajaran, Pembelajaran Mathematics (STEM)
tuntutan mahasiswa mampu KB 3 Hal 94-
kompetensi abad mengidentifikasi langkah 96
21 yang tepat dalam penerapan
pembelajaran untuk
mencapai abad 21
100 121. Diberikan contoh-contoh MODEL-MODEL model pembelajaran abad
aktifitas guru di dalam kelas DAN METODE 21
dalam pembelajaran, PEMBELAJARAN 1. model pembelajaran Inkuiri
mahasiswa mampu DALAM (Inquiry Based Learning)
menerapkan model KURIKULUM 2. model pembelajaran Discovery
pembelajaran abad 21 2013 (Discovery Learning)
HAL 69-99 3. model pembelajaran berbasis
projek (Project Based Learning)
4. Pembelajaran Kontekstual
(Contextual Teaching 70
Learning)
5. model pembelajaran berbasis
permasalahan (Problem Based
Learning)
101 6. Mampu mengevaluasi 6.1 Menganalisis 6.1.1 Konsep 6.1.1.1. Konsep 102. Disajikan deskripsi tentang KONSEP DASAR konsep dasar pengukuran
masukan, proses, dan konsep dasar penilaian konsep dasar pengukuran, PENGUKURAN,  Pengukuran dalam bidang
hasil pembelajaran yang pengukuran, pengukuran, pembelajaran mahasiswa dapat mengambil PENILAIAN, pendidikan atau pembelajaran
mencakup sikap, penilaian, penilaian, kesimpulan tentang EVALUASI DAN adalah kegiatan pemberian
pengetahuan, dan evaluasi, evaluasi, dan pengertian, ciri, tujuan, dan PENERAPANNYA sejumlah tes kepada siswa untuk
keterampilan mahasiswa pengembangan penerapannya manfaat penilaian DALAM mengukur sejauh mana tingkat
didik dengan dan pengolahan hasil dalam pembelajaran PEMBELAJARAN pencapaian siswa terhadap
menerapkan asesmen belajar, serta pembelajaran HAL 6-11 tujuan yang telah ditetapkan.
otentik, pelaksanaan Pengukuran juga dapat dilakukan
serta memanfaatkan program tindak dengan alat non tes seperti
hasil evaluasi untuk lanjut angket, observasi, dan beberapa
perbaikan kualitas dalam pembelajaran teknik penilaian non tes lainnya
pembelajaran sesuai dengan tujuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam yang telah ditetapkan dan
kemudian hasilnya
dikuantifikasikan
pengertian penilaian
pembelajaran
 penilaian mempunyai arti yang
lebih luas dari pada pengukuran,
karena pengukuran merupakan
langkah awal yang perlu diambil
dalam rangka pelaksanaan
penilaian dan evaluasi
pembelajaran. Dalam proses
penilaian, ada dua acuan standar
yang dapat digunakan, yaitu
Penilaian Acuan Patokan
(criterion reference) dan
Penilaian Acuan Normatif (norm
reference). PAP atau yang sering
disebut dengan norma absolut
adalah penilaian yang diberikan
terhadap hasil belajar siswa
berdasarkan skor yang
diperolehnya dibandingkan
dengan skor yang dijadikan
acuan oleh guru
ciri penilaian pembelajaran
dua acuan standar yang dapat
digunakan, yaitu
Penilaian Acuan Patokan (criterion
reference) dan
Penilaian Acuan Normatif (norm
reference). PAP atau yang sering
disebut dengan norma absolut
adalah penilaian yang diberikan
terhadap hasil belajar siswa
berdasarkan skor yang
diperolehnya dibandingkan dengan
skor yang dijadikan acuan oleh
guru
tujuan penilaian
pembelajaran
 Untuk menghimpun bahan-
bahan keterangan, sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan
atau kemajuan yang dialami
siswa setelah mengikuti
pembelajaran dalam waktu
tertentu;
 Untuk mengetahui tingkat
efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses
pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu;
 Memotivasi siswa untuk
memperbaiki dan meningkatkan
prestasinya;
 Untuk mencari dan menemukan
faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik.
manfaat penilaian
pembelajaran
 Fungsi instruksional Dengan
evaluasi formatifnya, hasil
evaluasi dapat berfungsi sebagai
feedback bagi siswa untuk
memperbaiki proses belajarnya,
dan juga feedback bagi guru
untuk memperbaiki proses
mengajarnya.
 Fungsi administratif Hasil
evaluasi pembelajaran dapat
berfungsi sebagai bahan
pemberian laporan kepada orang
tua atau pihak-pihak yang
berkepentingan. Selain itu hasil
evaluasi pembelajaran juga
dapat menjadi dasar bagi
kenaikan kelas, pemilihan siswa
berprestasi, dan pemilihan siswa
untuk mengikuti program
tertentu.
 Fungsi diagnostic Hasil evaluasi
memiliki fungsi diagnostic, yaitu
mengidentifikasi masalah atau
kesulitan yang dialami siswa dan
sekaligus berfungsi untuk
merencanakan tindak lanjut
berupa upaya-upaya pemecahan
masalah sesuai dengan masalah
atau kesulitan yang telah
teridentifikasi.
102 6.1.1.2. Konsep 103. Disajikan deskripsi tentang KONSEP DASAR konsep dasar pengukuran
evaluasi konsep dasar pengukuran, PENGUKURAN,  Pengukuran dalam bidang
pembelajaran mahasiswa dapat mengambil PENILAIAN, pendidikan atau pembelajaran
kesimpulan tentang EVALUASI DAN adalah kegiatan pemberian
pengertian, ciri, tujuan, dan PENERAPANNYA sejumlah tes kepada siswa untuk
manfaat evaluasi DALAM mengukur sejauh mana tingkat
pembelajaran PEMBELAJARAN pencapaian siswa terhadap
HAL 6-11 tujuan yang telah ditetapkan.
Pengukuran juga dapat dilakukan
dengan alat non tes seperti
angket, observasi, dan beberapa
teknik penilaian non tes lainnya
sesuai dengan tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan dan
kemudian hasilnya
dikuantifikasikan
pengertian penilaian
pembelajaran
 penilaian mempunyai arti yang
lebih luas dari pada pengukuran,
karena pengukuran merupakan
langkah awal yang perlu diambil
dalam rangka pelaksanaan
penilaian dan evaluasi
pembelajaran. Dalam proses
penilaian, ada dua acuan standar
yang dapat digunakan, yaitu
Penilaian Acuan Patokan
(criterion reference) dan
Penilaian Acuan Normatif (norm
reference). PAP atau yang sering
disebut dengan norma absolut
adalah penilaian yang diberikan
terhadap hasil belajar siswa
berdasarkan skor yang
diperolehnya dibandingkan
dengan skor yang dijadikan
acuan oleh guru
ciri penilaian pembelajaran
dua acuan standar yang dapat
digunakan, yaitu
Penilaian Acuan Patokan (criterion
reference) dan
Penilaian Acuan Normatif (norm
reference). PAP atau yang sering
disebut dengan norma absolut
adalah penilaian yang diberikan
terhadap hasil belajar siswa
berdasarkan skor yang
diperolehnya dibandingkan dengan
skor yang dijadikan acuan oleh
guru
tujuan penilaian
pembelajaran
 Untuk menghimpun bahan-
bahan keterangan, sebagai bukti
mengenai taraf perkembangan
atau kemajuan yang dialami
siswa setelah mengikuti
pembelajaran dalam waktu
tertentu;
 Untuk mengetahui tingkat
efektivitas dari metode-metode
pengajaran yang telah
dipergunakan dalam proses
pembelajaran dalam jangka
waktu tertentu;
 Memotivasi siswa untuk
memperbaiki dan meningkatkan
prestasinya;
 Untuk mencari dan menemukan
faktor-faktor penyebab
keberhasilan dan
ketidakberhasilan peserta didik.
manfaat penilaian
pembelajaran
 Fungsi instruksional Dengan
evaluasi formatifnya, hasil
evaluasi dapat berfungsi sebagai
feedback bagi siswa untuk
memperbaiki proses belajarnya,
dan juga feedback bagi guru
untuk memperbaiki proses
mengajarnya.
 Fungsi administratif Hasil
evaluasi pembelajaran dapat
berfungsi sebagai bahan
pemberian laporan kepada orang
tua atau pihak-pihak yang
berkepentingan. Selain itu hasil
evaluasi pembelajaran juga
dapat menjadi dasar bagi
kenaikan kelas, pemilihan siswa
berprestasi, dan pemilihan siswa
untuk mengikuti program
tertentu.
 Fungsi diagnostic Hasil evaluasi
memiliki fungsi diagnostic, yaitu
mengidentifikasi masalah atau
kesulitan yang dialami siswa dan
sekaligus berfungsi untuk
merencanakan tindak lanjut
berupa upaya-upaya pemecahan
masalah sesuai dengan masalah
atau kesulitan yang telah
teridentifikasi.
103 6.1.2 Konsep dan 6.1.2.1. Penilaian 104. Disajikan data hasil belajar KONSEP DASAR objek evaluasi pembelajaran
penerapan otentik siswa, mahasiswa dapat PENGUKURAN, Salah satu objek evaluasi hasil
penilaian menentukan PENILAIAN, pembelajaran adalah siswa sebagai
otentik keterhubungan antara objek EVALUASI DAN pihak yang menjadi peserta
dan teknik evaluasi PENERAPANNYA pembelajarannya. Mengacu pada
pembelajaran DALAM pendapat Benjamin S. Bloom
PEMBELAJARAN tentang taksonomi tujuan
HAL 18-20 pembelajaran yang harus dicapai
oleh siswa meliputi perubahan
pada domain kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
teknik evaluasi
pembelajaran
 Ditinjau dari aspek
pendekatannya, penilaian
dilaksanakan melalui tiga
pendekatan, yaitu assessment of
learning (penilaian akhir
pembelajaran), assessment for
learning (penilaian untuk
pembelajaran), dan assessment
as learning (penilaian sebagai
pembelajaran)
 Ditinjau dari aspek fungsinya;
Evaluasi Formatif
Evaluasi Sumatif
Evaluasi Seleksi
Evaluasi Penempatan
Evaluasi Diagnostik
104 6.1.2.2. Penilaian 105. Disajikan contoh-contoh KONSEP DAN karakteristik soal HOTS
berorientasi HOTS soal, mahasiswa dapat PENERAPAN  Mengukur kemampuan berpikir
menentukan katagori PENILAIAN tingkat tinggi.
karakteristik soal HOTS AUTENTIK  Berbasis masalah kontekstual
HAL 46-47  Proses penilaiannya dapat pula
terintegrasi dengan proses
pembelajaran dan bersifat on
going
 Menggunakan bentuk soal yang
beragam
105 6.1.2.3. Soal 106. Disajikan soal untuk KONSEP DAN mengukur ranah kognitif
berorientasi HOTS mengukur ranah kognitif, PENERAPAN Dalam penulisan soal dituntut
mahasiswa dapat PENILAIAN untuk dapat menentukan perilaku
menganalisis soal tersebut AUTENTIK yang hendak diukur dan
berdasarkan standar HOTS HAL 49-55 merumuskan materi yang akan
dijadikan dasar pertanyaan
(stimulus) dalam konteks tertentu
sesuai dengan perilaku yang 50
diharapkan. Selain itu uraian
materi yang akan ditanyakan (yang
menuntut penalaran tinggi) tidak
selalu tersedia di dalam buku
pelajaran. Oleh karena itu dalam
penulisan soal HOTS, dibutuhkan
penguasaan materi ajar,
keterampilan dalam menulis soal
(konstruksi soal), dan kreativitas
guru dalam memilih stimulus soal
sesuai dengan situasi dan kondisi
daerah di sekitar satuan
pendidikan
standar HOTS
 Soal mengukur level kognitif
penalaran yaitu perlu analisis
sebelum menentukan pilihan,
sehingga peserta harus
melakukan tahapan-tahapan
berpikir tertentu.
 Soal menuntut peserta untuk
berpikir kritis dan sistematis.
 Soal menggunakan stimulus yang
kontekstual yaitu teks dengan
cerita yang sesuai dengan dunia
nyata

106 6.1.3 6.1.3.1. Analisis 107. Disajikan data soal yang PENGEMBANGA tingkat validitas soal
Pengembangan butir soal sudah diujicobakan, mahasiswa N DAN Dalam penilaian pembelajaran,
dan dapat PENGOLAHAN validitas tes hasil belajar berarti
Pengolahan tes menganalisis butir soal untuk NILAI HASIL tingkat keshahihah suatu tes. Tes
hasil menentukan tingkat validitas BELAJAR hasil belajar dikatakan valid apabila
belajar dan reliabilitas soal HAL 82-93 alat evaluasi/soalsoal yang
membangun tes tersebut mampu
mengukur kemampuan siswa
sesuai dengan apa yang ingin kita
ukur. Misalnya jika kita ingin
mengukur kemampuan siswa
dalam melakukan wudhu, maka
alat ukur yang valid adalah tes
praktek wudhu.
reliabilitas soal
 reliabilitas berasal dari kata
reliabel yang berarti andal atau
terpercaya, sedangkan dari segi
istilah reliabilitas adalah tingkat
keterpercayaan hasil tes yang
diukur dari tingkat konsistensi
hasil tes meskipun dilakukan
berkali-kali pada kelompok siswa
yang sama
 Cara mencari reliabilitas tes
1) Tes ulang/retest. satu seri
soal tapi diujikan dua kali
pada kelompok siswa yang
sama pada waktu yang
berbeda (single test double
trial method). Hasil dari
kedua tes tersebut kemudian
dibandingkan dengan rumus
korelasi product moment
2) Tes parallel/equivalent.
Dua seri soal yang berbeda
tetapi memiliki kesamaan
dari aspek tujuan, struktur
soal, dan tingkat kesulitan.
Soal tersebut kemudian
diujikan kepada kelompok
siswa yang sama pada waktu
yang berbeda (double test
double trial method). Hasil
dari kedua tes tersebut
kemudian dibandingkan
dengan rumus korelasi
product moment.
3) Tes belah dua/split half.
satu seri soal dan diujikan
satu kali pada kelompok
siswa yang sama. Untuk
menganalisisnya, hasil tes
tersebut kemudian dibelah
dua antara item-item ganjil-
genap atau item-item awal-
akhir (single test single trial
method), kemudian dihitung
dengan rumus product
moment yang dilanjutkan
dengan rumus Spearman
Brown
107 6.1.3.2. 108. Disajikan data hasil tes, PENGEMBANGA teknik pengolahan hasil tes
Pengolahan hasil mahasiswa mampu N DAN  Pemberian skor dan nilai
tes menyimpulkan teknik PENGOLAHAN terhadap alat evaluasi tes
NILAI HASIL  Pemberian skor dan nilai
pengolahan hasil tes BELAJAR terhadap alat evaluasi non tes
menggunakan standar HAL 93-100  Pengolahan Hasil Penilaian Unjuk
tertentu Kerja/Praktek
108 6.1.3.4. 109. Disajikan data hasil tes, PENGEMBANGA jenis penilaian kinerja
Pengolahan mahasiswa dapat N DAN Berdasarkan hasil penilaian unjuk
penilaian unjuk mengkatagorisasikan jenis PENGOLAHAN kerja siswa maka diperoleh data
kerja penilaian kinerja NILAI HASIL atau skor yang menunjukan
BELAJAR kemampuan siswa dalam mencapai
HAL 93-100 kompetensi yang menunutut
peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti praktek sholat,
praktek membaca al-Qur’an,
praktek berwudhu, dan lain-lain.
Rumus yang digunakan adalah:

Nilai = Skor Sesungguhnya X 100


Skor Maksimum Ideal
109 6.1.4 Pelaksanaan 6.1.4.1. Program 110. Disajikan materi tentang Modul evaluasi Program remedial adalah program
Program pembelajaran Program remedial, mahasiswa pembelajaran tindak lanjut dari kegiatan evaluasi
Tindak Lanjut remedial dapat KB.3 hal.101- hasil belajar terhadap peserta didik
menganalisis konsep Program 107 yang menunjukkan kegagalan
mencapai KKM dalam bentuk
remedial untuk menentukan pemberian tindakan pembelajaran
kuantitas dan perbaikan, karena diasumsikan
kualitas suatu objek dalam mengalami kesulitan belajar.
pembelajaran Kesulitan belajar yang dialami
peserta didik berbeda tingkatannya,
ada tingkat tinggi, sedang dan
rendah. Tujuan pembelajaran
remedial adalah membantu
mengatasi kesulitan belajar peserta
didik melalui perlakuan pengajaran.
1. Prinsip-Prinsip Program
Remedial
a. Adaptif, memungkinkan
peserta didik untuk belajar sesuai
dengan daya tangkap, kesempatan,
dan gaya belajar masing-masing
b. Interaktif, keaktifan
pendidik untuk secara intensif
berinteraksi dengan peserta didik
dan memonitoring terhadap
kemajuan belajar peserta didik.
c. Berbagai metode
pembelajaran dan penilaian,
menggunakan berbagai metode
pembelajaran dan metode penilaian
yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik.
d. Pemberian umpan balik
sesegera mungkin, berupa
informasi yang diberikan kepada
peserta didik mengenai kemajuan
belajarnya perlu diberikan sesegera
mungkin agar dapat menghindari
kesalahan belajar yang berlarut-
larut dan mendeteksi sedini
mungkin kesulitan belajar.
e. Berkesinambungan,
pembelajaran remedial dilakukan
berkesinambungan dengan proses
pembelajaran dan pendidik harus
selalu menyediakan program
remedial sesuai dengan kebutuhan
2. Langkah-Langkah Program
Remedial
a. Menganalisis kebutuhan
b. Menyusun perencanaan
berdasarkan permasalahan
pembelajaran
c. Melaksanakan program
remedial
d. Melaksanakan penilaian
untuk mengetahui keberhasilan
peserta didik
e. Menetapkan nilai
3. Penunjang Keberhasilan
Pelaksanaan Pembelajaran
Remedial
a. Mengenal peserta didik
yang mengalami kesulitan belajar.
Indikator kesulitan belajar
1) Peserta didik belum dapat
menguasai materi pelajaran sesuai
dengan waktu yang telah
ditentukan.
2) Peserta didik memperoleh
hasil belajar yang rendah
dibandingkan dengan peserta didik
lainnya.
3) Peserta didik belum
mencapai prestasi belajar sesuai
dengan kemampuan yang
dimilikinya.
4) Peserta didik belum dapat
menunjukkan kepribadian yang
baik.
b. Memahami faktor-faktor
penyebab kesulitan belajar dari
dalam dan luar diri peserta didik.
c. Perlu melakukan usaha
perbaikan terhadap kesulitan belajar
peserta didik dengan dua cara
yaitu :
1) Mencegah kesulitan belajar
agar tidak menular kepada peserta
didik lainnya,
2) Menyembuhkan peserta
didik yang sedang mengalami
kesulitan belajar
110 6.1.4.2. Program 111. Disajikan materi tentang Modul evaluasi Program pengayaan adalah
pembelajaran Program Pengayaan, pembelajaran pembelajaran yang diberikan
pengayaan mahasiswa dapat KB.3 hal.107- kepada peserta didik yang telah
menganalisis konsep 109 mencapai dan/atau melampaui
KKM. Fokus pengayaan adalah
Pengolahan hasil penilaian pendalaman dan perluasan dari
Program Pengayaan unjuk kompetensi yang dipelajari.
kerja untuk menentukan Langkah-langkah
kuantitas dan kualitas suatu Langkah – langkah
objek dalam pembelajaran sistematis dalam
mengidentifikasi kelebihan
kemampuan siswa dan
memberikan treatment
pembelajaran pengayaan adalah
sebagai berikut:
1. Belajar Kelompok
Sekelompok peserta didik yang
mempunyai minat tertentu diberi
tugas untuk memecahkan
permasalahan, membaca di
perpustakaan terkait dengan KD
yang dipelajari pada jam pelajaran
sekolah atau di luar jam pelajaran
sekolah.
2. Belajar Mandiri
Secara mandiri peserta didik belajar
mengenai sesuatu yang diminati,
menjadi tutor sebaya bagi teman
yang membutuhkan dan
pengembangan latihan yaitu dengan
mengembangkan latihan praktis
yang dapat dilaksanakan oleh
teman- temannya yang
membutuhkan dalam bentuk
latihan.
3. Pembelajaran Berbasis
Tema
Pembelajatan terpadu yang
memadukan kurikulum di bawah
tema besar sehingga peserta didik
dapat mempelajari hubungan antara
berbagai disiplin ilmu.
4. Pemadatan Kurikulum
Pemberian materi kepada peserta
didik yaitu terhadap kompetensi
materi yang belum diketahui oleh
peserta didik
111 7. Mampu 7.1 Menganalisis 7.1.1. Konsep 7.1.1.1 Konsep PTK 112. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK Beberapa konsep tentang penelitian
mengembangkan diri Konsep Dasar konsep dasar PTK, mahasiswa KB.1 tindakan dapat dipahami pada
secara berkelanjutan Dasar Penelitian Penelitian dapat mengambil kesimpulan pembelajaran uraian sebagai berikut:
sebagai guru profesional Tindakan Tindakan Kelas tentang hal.5-10 1. Partisipatory Action
Research (PAR)
bidang Pendidikan Kelas (PTK) pengertian, ciri, tujuan, dan Model penelitian ini biasanya
Agama Islam melalui manfaat PTK dilakukan sebagai strategi
refleksi diri, pencarian transformasi sosial yang
informasi baru, menekankan pada keterlibatan
penelitian, publikasi dan masyarakat, rasa ikut memiliki
program, dan analisis masalah
karya inovasi sosial berbasis masyarakat.
2. Critical Action Research
(CAR)
Penelitian model ini biasanya
dilakukan oleh kelompok tertentu
yang secara kolektif mengkritisi
masalah praksis, dengan penekanan
pada komitmen untuk bertindak
menyempurnakan situasi, misalnya
hal-hal yang terkait dengan
ketimpangan jender atau ras.
3. Institutional Action
Research (IAR)
Penelitian model ini biasanya
dilaksanakan oleh pihak
manajemen atau organisasi untuk
meningkatkan kinerja, proses dan
produktivitas dalam suatu lembaga.
Tindakan yang dilakukan berupaya
pemecahkan masalah-masalah
organisasi atau manajemen melalui
pertukaran pengalaman secara kritis
4. Classroom Action Research
Biasanya dilakukan oleh guru di
kelas atau sekolah tempat ia
mengajar, dengan penekanan pada
penyempurnaan atau peningkatan
proses dan praksis pembelajaran.
Guru merencanakan perubahan
yang akan dilakukan bersama
dengan para siswa, bersama
observer lainnya (jika ada) sambil
melakukan observasi, dan proses
belajar berlangsung sesuai dengan
jadwal belajar seperti biasanya.
•Adanya pratisipasi dari peneliti
dalam suatu program kegiatan;
•Adanya tujuan untuk
meningkatkan kualitas suatu
program atau kegiatan melalui
penelitian tindakan; dan
•Adanya tindakan (treatment) untuk
meningkatkan kualitas suatu
program atau kegiatan
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tindakan Kelas Tujuan Penelitian
Tindakan Kelas antara lain :
1. Untuk memecahkan
permasalahan nyata yang terjadi di
dalam kelas yang dialami langsung
dalam interaksi antara guru dengan
siswa yang sedang belajar,
meningkatkan profesionalisme
guru, dan menumbuhkan budaya
akademik dikalangan para guru.
Mutu pembelajaran dapat dilihat
dari meningkatnya hasil belajar
siswa, baik yang bersifat akademis
yang tertuang dalam nilai ulangan
harian (formatif), ulangan tengah
semester (sub-sumatif) dan ulangan
akhir semester (sumatif) maupun
yang bersifat nonakademis, seperti
motifasi, perhatian, aktivitas,
minatt, dan lain sebagainya.
2. Peningkatan kualitas
praktik pembelajaran di kelas
secara terus-menerus mengingat
masyarakat berkembang secara
cepat.
3. Peningkatan relevansi
pendidikan, hal ini dicapai melalui
peningkatan proses pembelajaran.
4. Sebagai alat training in-
service, yang memperlengkapi guru
dengan skill dan metode baru,
mempertajam kekuatan analitisnya
dan mempertinggi kesadaran
dirinya.
5. Sebagai alat untuk
memasukkan pendekatan tambahan
atau inovatif terhadap system
pembelajaran yang berkelanjutan
yang biasanya menghambat inovasi
belajar siswa.
6. Meningkatkan sikap
profesional pendidik dan tenaga
kependidikan.
7. Menumbuhkembangkan
budaya akademik di lingkungan
sekolah, sehingga tercipta sikap
proaktif dalam melakukan
perbaikan mutu pendidikan dan
pembelajaran secara berkelanjutan.
8. Peningkatan efisiensi
pengelolaan pendidikan,
peningkatan atau perbaikan proses
pembelajaran di samping untuk
meningkatkan relevansi dan mutu
hasil pendidikan juga ditunjukkan
untuk meningkatkan

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas


• Untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di kelas
dengan sasaran akhir adalah
perbaikan hasil belajar peserta didik
• Sebagai model bagi peserta
didik untuk meningkatkan hasil
belajarnya melalui tindakan guru
yang inovatif dan kreatif dalam
upaya mengatasi permasalahan
belajar di kelas.

112 7.1.1.2 Masalah 113. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK hal. Rumusan masalah seharusnya
PTK permasalahan pembelajaran, mengandung deskripsi tentang
mahasiswa dapat menentukan kenyataan yang ada dan keadaan
rumusan masalah PTK yang diinginkan. Dalam
merumuskan masalah PTK, ada
beberapa petunjuk yang dapat
digunakan sebagai acuan yang
disarikan dari Suyanto (1997) dan
Sukarnyana (1997). Beberapa
petunjuk tersebut antara lain:
a. masalah hendaknya
dirumuskan secara jelas, dalam arti
tidak mempunyai makna ganda dan
pada umumnya dapat dituangkan
dalam kalimat tanya;
b. rumusan masalah
hendaknya menunjukkan jenis
tindakan yang akan dilakukan dan
hubungannya dengan variabel lain;
c. rumusan masalah
hendaknya dapat diuji secara
empirik, artinya dengan rumusan
masalah itu memungkinkan
dikumpulkannya data untuk
menjawab pertanyaan tersebut
(operasional).

113 7.1.1.3 Solusi 114. Disajikan deskripsi tentang Jika perencanan yang telah
dalam PTK masalah pembelajaran, dirumuskan sebelumnya merupakan
mahasiswa perencanaan yang cukup matang,
dapat menentukan tindakan maka proses tindakan semata-mata
merupakan pelaksanaan
solusi yang sesuai dalam PTK perencanaan itu. Namun, kenyataan
dalam praktik tidak sesederhana
yang dipikirkan. Oleh sebab itu,
pelaksanaan tindakan boleh jadi
berubah atau dimodifikasi sesuai
dengan keperluan di lapangan.
Tetapi jangan sampai modifikasi
yang dilakukan terlalu jauh
menyimpang. Jika perencanaan
yang telah dirumuskan tidak
dilaksanakan, maka guru
hendaknya merumuskan
perencanaan kembali sesuai dengan
fakta baru yang diperoleh
114 7.1.1.4 115. Disajikan deskripsi tetang Modul PTK 1. Identifikasi dan perumusan
Langkahlangkah kegiatan PTK, mahasiswa KB.1 HAL.10 masalah penelitian tindakan kelas
PTK mampu harus terlihat bahwa masalah
mengidentifikasi langkah- diidentifikasi secara kolaborasi
2. Susunan organisasi tim
langkah penelitian tindakan kelas adalah
PTK yang sistematik anggota penuh tim penelitian
termasuk didalamnya kolaborator.
3. Implementasi tindakan
intervensi, peneliti bertindak
sebagai aktor utama dan
kolaborator terlibat dalam
pengumpulan data untuk cross
checking, dan bersamasama
melakukan refleksi sebelum dan
sesudah pembelajaran.
4. Laporan hasil penelitian,
secara formal guru yang berperan
sebagai mitra tim peneliti
(kolaborator) sekaligus tim dalam
penyusunan laporan.

115 7.2 Menerapkan 7.2.1 Prosedur 7.2.1.1 Proposal 116. Disajikan deskripsi tentang MODUL PTK Sistematika proposal penelitian
Prosedur Penyusunan PTK alur penyusunan proposal KB.2 HAL.3 tindakan kelas terdiri dari
Pelaksanaan Penelitian PTK, mahasiswa dapat komponen-komponen berikut: (1)
Penelitian Tindakan Kelas menetukan langkah-langkah judul, (2) latar belakang masalah,
(3) identifikasi masalah, (4)
Tindakan Kelas (PTK) penyusunan proposal PTK pembatasan dan perumusan
masalah, (5) cara pemecahan
masalah, (6) tujuan tindakan, (7)
manfaat tindakan, (8) krangka
konseptual dan hipotesis tindakan,
(9) metode penelitian.

TAHAPAN
1. perencanaan (planning),
2. pelaksanaan (acting),
3. pengamatan (observing),
4. refleksi (reflecting),

Teknik penelitian mencakup unsur-


unsur:
• Subjek dan objek
penelitian,
• Rancangan penelitian, yang
mencakup: perencanaan, tindakan,
pengamatan, refleksi, perencanaan
ulang, dst,
• Instrumen penelitian dan
teknik pengumpulan data
• Analisis data dan kriteria
keberhasilan

116 7.2.1,2 Teknik 117. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK KB Teknik yang dapat digunakan untuk
pengumpulan data kasus pembelajaran sebagai 2 Hal.5 - 10 melakukan pemantauan dalam
PTK data dan informasi, mahasiswa penelitian tindakan kelas.
dapat menetukan 1. Catatan Anekdot
Catatan anekdot adalah riwayat
teknik pengumpulan data tertulis, deskriptif, longitudinal
yang tepat dalam PTK tentang apa yang dikatakan atau
dilakukan perseorangan dalam
kelas Anda dalam suatu jangka
waktu
2. Catatan Lapangan
Teknik ini sejenis dengan catatan
anekdot, tetapi mencakup kesan dan
penafsiran subjektif. Deskripsi
boleh mencakup referensi misalnya
pelajaran yang lebih baik, perilaku
kurang perhatian, pertengkaran
picik, kecerobohan, yang tidak
disadari oleh guru atau pimpinan
terkait.
3. Deskripsi Perilaku
Ekologis
teknik ini berusaha untuk mencatat
hasil observasi dan pemahaman
terhadap urutan perilaku yang
lengkap.
4. Analisis Dokumen
Gambaran tentang persoalan,
sekolah atau bagian sekolah, kantor
atau bagian kantor, dapat
dikonstruksi dengan menggunakan
berbagai dokumen
5. Catatan Harian
Catatan harian adalah riwayat
pribadi yang dilakukan secara
teratur seputar topik yang diminati
atau yang diperhatikan
6. Logs
teknik ini pada dasarnya sama
dengan catatan harian tetapi
biasanya disusun dengan
mempertimbangkan alokasi waktu
untuk kegiatan tertentu,
pengelompokan kelas, dan
sebagainya
pengumpulan data PTK
7. Kartu Cuplikan Butir
Teknik ini mirip dengan catatan
harian tetapi sekitar enam kartu
digunakan untuk mencatat kesan
tentang sejumlah topik, satu untuk
satu kartu.
8. Portfolio
Teknik ini digunakan untuk
membuat koleksi bahan yang
disusun dengan tujuan tertentu.
9. Angket
Angket terdiri atas serangkaian
pertanyaan tertulis yang
memerlukan jawaban tertulis.
10. Wawancara
Teknik ini memungkinkan
meningkatnya fleksibilitas dari
pada angket, dan oleh sebab itu
berguna untuk persoalan-persoalan
yang sedang dijajagi daripada yang
secara jelas dibatasi dari awal.
11. Metode Sosiometrik
Metode ini digunakan untuk
mengetahui apakah individu-
individu disukai atau saling
menyukai.
12. Jadwal dan daftar tilik
(checklist) interaksi
Kategori jadual dan daftar tilik
(checklist) dapat menunjuk pada:
a. Perilaku verbal guru:
misalnya bertanya, menjelaskan,
mendisiplinkan (individu atau
kelompok), memberi contoh
melafalkan kata/frasa/kalimat
b. Perilaku verbal siswa:
misalnya, menjawab, bertanya,
menyela, berkelakar,
mengungkapkan diri, menyanggah,
menyetujui.
c. Perilaku nonverbal guru:
misalnya, tersenyum, mengerutkan
kening, memberi isyarat, menulis,
berdiri dekat siswa pandai, duduk
dengan siswa lamban. Perilaku
nonverbal siswa: misalnya
menoleh, mondar-mandir, menulis,
menggambar, menulis cepat,
tertawa, menangis, mengerutkan
dahi, mengatupkan bibir.
13. Rekaman pita
Merekam berbagai peristiwa seperti
pelajaran, rapat diskusi, seminar,
lokakarya, dapat menghasilkan
banyak informasi yang bermanfaat
yang tertakluk (tunduk) pada
analisis yang cermat.
14. Rekaman video
Perekam video dapat dioperasikan
oleh peneliti untuk merekam satuan
kegiatan/peristiwa untuk dianalisis
kemudian, misalnya kegiatan
pembelajaran di kelas
15. Foto dan slide
Foto dan slide mungkin berguna
untuk merekam peristiwa penting,
misalnya aspek kegiatan kelas, atau
untuk mendukung bentuk rekaman
lain.
Penampilan subyek penelitian pada
kegiatan penilaian
Teknik ini digunakan untuk menilai
prestasi, penguasaan, untuk
mendiagnosis kelemahan dsb. Alat
penilaian tersebut dapat dibuat oleh
peneliti atau para ahlinya.
117 7.2.1.3 Pengolahan 118. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK Data yang telah dikumpulkan harus
dan analisis data data dan informasi hal.10 dianalisis. Analisis hanya bersifat
PTK pembelajaran, mahasiswa dapat kualitatif. Jika ada data kuantitatif,
mengidentifikasi analisisnya paling banyak
menggunakan statistik deskriptif
teknik pengolahan dan dengan penyimpulan lebih
analisis data mendasarkan diri pada nilai rata-
rata dan simpangan baku . amatan
atau persentase amatan. Hasil
analisis data kualitatif
dikonsultasikan dengan
makna kualitatif yang
mencerminkan struktur dasar
terhadap jawaban masalah
penelitian.
Hasil analisis kuantitaif,
selanjutnya dikonsultasikan pada
pedoman konversi. Dalam PTK
biasanya digunakan pedoman
konversi nilai absolut skala lima.
data hasil belajar, pedoman
konversinya adalah sebagai berikut.
Sebagai kriteria keberhasilan,
peneliti dapat menetapkan nilai
rata-rata minimal 55,0 atau 70,0
tergantung rasional yang dijadikan
dasar atau Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang ditetapkan
oleh guru. Di samping itu, kriteria
ketuntasan belajar juga dapat
dijadikan kriteria keberhasilan.
Misalnya, ketuntasan individual
adalah nilai 7,5 pada skala 11 dan
ketuntasan klasikal 85%, dan
seterusnya.
118 122. Disajikan deskripsi tentang Contoh Refleksi Pembelajaran
data dan informasi Berikut ini merupakan bentuk
pembelajaran, mahasiswa dapat atau contoh refleksi
mengidentifikasi pembelajaran yang bisa
refleksi yang tepat untuk dilakukan di kelas, yaitu
perbaikan pembelajaran  Refleksi Materi
Pembelajaran
Salah satu contoh dari
refleksi pembelajaran yang
paling umum adalah untuk
mengulas kembali materi
belajar yang telah dipelajari
sebelumnya. Kegiatan ini
biasanya dilakukan secara
mandiri dengan membaca
dari awal semua catatan yang
berkaitan setelah itu
memahami sekaligus
mencatat poin-poin penting.
Setelah selesai mencatat baru
bisa dilanjutkan dengan
menjelaskan sendiri tanpa
melihat buku di depan kaca
atau orang lain untuk
membantu menyimak. Cara
ini dinilai mampu membuat
siswa untuk tidak hanya
sekedar menghafal,
melainkan memahami dan
bisa menjelaskan materi.
 Refleksi Manfaat Dari Yang
Sudah Dipelajari
Hal yang tidak kalah penting
dalam bidang pelajaran selain
kepandaian adalah
membentuk karakter siswa.
Penting sekali untuk
melakukan refleksi
pembelajaran dari segi
manfaat usai mempelajari
suatu materi yang didapatkan
oleh siswa. hal ini secara
tidak langsung mengajari
siswa untuk berpikir kritis,
out of the box, dan
menciptakan pola pikir yang
berkualitas..
Banyak anak tumbuh pintar
namun hanya mampu
mengerjakan soal-soal atau
materi yang mirip dengan apa
yang telah diajari saja. Ketika
diberikan sedikit modifikasi,
maka cenderung mereka akan
bingung bahkan tidak bisa
menyelesaikan.
 Refleksi Rencana untuk
Meningkatkan Belajar
Kedepannya
Refleksi pembelajaran untuk
berikutnya yaitu
merencanakan perilaku
belajar di hari-hari kedepan
berguna untuk mengubah
kebiasaan buruk dalam
belajar. Sebelumnya, harus
diketahui kesalahan dan apa
yang bisa menghambat siswa
belajar.
Harus ada kemauan dan niat
siswa untuk mengubah sifat-
sifat buruk tersebut. Untuk
mengurangi intensitas
perilaku buruk, maka harus
diganti dengan cara positif.
Nantinya hal ini akan
berdampak pada kualitas
belajar ke depannya.
 Refleksi Metode Belajar
Pastinya, antara tiap siswa
punya level pemahaman yang
berbeda-beda. Karena itulah
satu metode yang diterapkan
di sekolah lalu digunakan
untuk belajar banyak siswa
dinilai kurang efektif.
Dengan menggunakan
metode belajar yang sama
untuk semua siswa, akan ada
siswa yang bisa tertinggal
karena tidak mampu
mengikuti metode belajarnya.
Inilah pentingnya melakukan
refleksi pada setiap siswa
untuk melihat apakah ada
kesulitan melaksanakan
metode belajar yang
digunakan.
 Refleksi Secara Lisan
Refleksi yang paling mudah
dilakukan ini bisa dilakukan
secara sering. Refleksi ini
dilakukan dengan memberi
pertanyaan secara langsung
kepada siswa untuk dimintai
pendapat mereka.
Pertanyaan yang diberikan
kepada siswa bisa tentang
pendapat siswa terhadap
suasana selama kegiatan
belajar mengajar,
pemahaman materi, atau
keadaan kelas. Berikan juga
pertanyaan supaya mereka
memberi feedback kepada
guru, misalnya tentang cara
guru mengajar atau kritik dan
saran supaya meningkatkan
kinerja guru.
 Refleksi dengan Jurnal
Pembelajaran
Refleksi ini dilakukan dan
ditulis oleh guru yang
bersangkutan. Dengan menulis
jurnal, maka bisa menjadi
bahan evaluasi guru di akhir
semester yang nantinya akan
membantu untuk meningkatkan
hasil pembelajaran. Jurnal ini
dapat digunakan untuk
menganalisis proses belajar
dan rencana yang akan diambil
untuk mengatasi masalah.
119 7.3 Menganalisis 7.3.1 Konsep 7.3.1.1 Konsep KTI 119. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK KTI adalah karya tulis ilmiah
Konsep Dasar Karya konsep dasar KTI, mahasiswa KB 3 halaman
Dasar Karya Tulis Tulis Ilmiah (KTI) dapat mengambil kesimpulan 1-2
Ilmiah tentang
pengertian, ciri, tujuan, dan
manfaat KTI
120 7.3.1.2 Ragam 120. Disajikan deskripsi tentang Modul PTK Karya ilmiah dapat ditemukan
Penulisan KTI ragam KTI, mahasiswa mampu KB 3 halaman dalam berbagai bentuk, namun
menentukan ragam bentuk 2-4 pada prinipnya, semua karya tulis
KTI ilmiah itu sama yaitu hasil dari
suatu kegiatan ilmiah. Makalah,
jurnal ilmiah,buku akademik,review
buku/artikeldll

Anda mungkin juga menyukai