Anda di halaman 1dari 67

‭ EDUKSI SOAL UP 2023 VERSI KELAS PAI 1A‬

R
‭BIDANG STUDI: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM‬

‭No.‬ ‭Indikat‬ ‭Soal‬


‭or‬
‭ ‬ ‭1. Menunjukkan‬
1
‭kesetiaan,‬ ‭ alam rangka menjaga kelestarian lingkungan guru mengajak siswa untuk melaksanakan kerja bakti, Guru‬
D
‭kepedulian, dan‬ ‭memberikan teladan kepada siswa dengan cara …‬
‭penghargaan yang‬ ‭a.‬ ‭membersihkan selokan dengan cangkul‬
‭b.‬ ‭membawa tanaman untuk di pajang‬
‭tinggi terhadap‬ ‭c.‬ ‭memasang pamlet tentang lingkungan‬
‭bahasa, lingkungan‬ ‭d.‬ ‭memasang poster tentang lingkungan‬
‭fisik, sosial, budaya,‬ ‭e.‬ ‭membuat pengumuman.‬
‭ekonomi, dan politik‬
‭bangsanya dalam‬
‭mendidik, mengajar,‬
‭membimbing,‬
‭mengarahkan,‬
‭melatih, menilai, dan‬
‭mengevaluasi‬
‭peserta didik‬
‭2‬ ‭2. Mempertahankan‬
‭persatuan, kesatuan,‬ ‭ ebagai‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭dan‬ ‭Budipekerti‬ ‭memiliki‬ ‭suatu‬‭tanggungjawab‬‭besar‬‭dalam‬‭upaya‬‭membentuk‬
S
‭serta kepentingan dan‬ ‭generasi‬ ‭yang‬ ‭memiliki‬ ‭kesadaran‬ ‭tinggi‬ ‭terhadap‬ ‭pentingnya‬ ‭persatuan,‬ ‭kesatuan,‬ ‭serta‬
‭keselamatan bangsa‬ ‭kepentingan‬ ‭dan‬ ‭keselamatan‬ ‭bangsa‬ ‭dan‬ ‭negara,‬ ‭peran‬ ‭pendidik‬ ‭sangatlah‬ ‭penting.‬ ‭Pendidik‬
‭dan negara sebagai‬ ‭memiliki‬‭tanggung‬‭jawab‬‭untuk‬‭mengajarkan‬‭nilai-nilai‬‭nasionalisme‬‭dan‬‭kecintaan‬‭terhadap‬‭tanah‬
‭air.‬ ‭Apa‬ ‭yang‬ ‭harus‬ ‭dilakukan‬ ‭oleha‬ ‭seorang‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭dan‬ ‭Budipekerti‬ ‭agar‬ ‭dapat‬ ‭memastikan‬
‭kepentingan bersama‬ ‭bahwa‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭lebih‬ ‭mengutamakan‬ ‭kepentingan‬ ‭bersama‬ ‭di‬ ‭atas‬ ‭kepentingan‬ ‭pribadi‬ ‭dan‬
‭di atas kepentingan‬ ‭golongan dalam segala aspek pendidikan?‬
‭pribadi dan golongan‬ ‭A. Dengan mengabaikan pengajaran sejarah nasional yang mencerminkan semangat persatuan.‬
‭dalam mendidik,‬ ‭B. Dengan membiarkan peserta didik memilih sendirimateri pembelajaran tanpa arahan.‬
‭mengajar,‬ ‭C. Dengan mendorong kolaborasi, saling pengertian, dan toleransi di antara peserta didik.‬
‭membimbing,‬ ‭D. Dengan memberikan hadiah besar kepada peserta didik yang mencapai prestasi tertinggi.‬
‭E. Dengan mengajarkan peserta didik untuk mengutamakan kepentingan pribadi di atas segalanya.‬
‭mengarahkan,‬
‭ elatih, menilai, dan‬
m
‭mengevaluasi peserta‬
‭didik‬
‭3‬ ‭3. Menjunjung‬ ‭ engapresiasi kekayaan budaya bangsa lain merupakan langkah penting dalam memperkaya jati diri bangsa‬
M
‭tinggi keunggulan‬ ‭Indonesia. Bagaimana pendidik dapat membawa peserta didik untuk mengapresiasi dan memahami‬
‭bangsa Indonesia‬ ‭kekayaan budaya bangsa lain, tanpa mengabaikan nilai nilai dan identitas budaya Indonesia ?‬
‭dalam mendidik,‬
‭A.‬ ‭Dengan mengajarkan bahwa budaya bangsa lain lebih unggul dari budaya Indonesia.‬
‭mengajar,‬ ‭B.‬ ‭Dengan mengabaikan keberagaman budaya Indonesia dalam pembelajaran.‬
‭membimbing,‬ ‭C.‬ ‭Dengan mempromosikan pengambilalihan budaya bangsa lain tanpa pertimbangan.‬
‭mengarahkan,‬ ‭D.‬ ‭Dengan memberikan wawasan dan pemahaman yang komprehensif tentang budaya bangsa lain.‬
‭melatih, menilai, dan‬ ‭E.‬ ‭Dengan mengajarkan bahwa mengapresiasi budaya bangsa lain tidak penting dalam membentuk‬
‭mengevaluasi‬ ‭identitas bangsa.‬
‭peserta didik‬

‭4‬ 4 ‭ . Mengembangkan‬ ‭ endidikan‬ ‭memiliki‬ ‭peran‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭membentuk‬ ‭karakter‬ ‭dan‬ ‭sikap‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭yang‬
P
‭sikap rela berkorban‬ ‭memiliki‬ ‭komitmen‬ ‭terhadap‬ ‭kepentingan‬ ‭negara‬ ‭dan‬ ‭bangsa.‬ ‭Tindakan‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭bisa‬ ‭dilakukan‬
‭untuk kepentingan‬ ‭seorang‬ ‭guru‬ ‭Agama‬ ‭Islam‬ ‭dan‬ ‭Budipekerti‬ ‭agar‬ ‭dapat‬ ‭memotivasi‬ ‭dalam‬ ‭mengembangkan‬ ‭sikap‬
‭negara dan bangsa‬ ‭rela‬ ‭berkorban‬ ‭untuk‬ ‭kepentingan‬ ‭negara‬ ‭dan‬ ‭bangsa‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬
‭dalam mendidik,‬ ‭membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik?‬
‭A. Dengan mengajarkan bahwa kepentingan pribadi selalu lebih penting dari kepentingan bersama.‬
‭mengajar,‬ ‭B. Dengan mengabaikan nilai-nilai patriotisme dalam pembelajaran.‬
‭membimbing,‬ ‭C. Dengan memberikan contoh nyata pengorbanan tokoh-tokoh nasional kepada peserta didik.‬
‭mengarahkan,‬ ‭D. Dengan menekankan bahwa kepentingan negara hanya tanggung jawab pemerintah.‬
‭melatih, menilai, dan‬ ‭E. Dengan mengajarkan bahwa rela berkorban tidak relevan dalam konteks modern.‬
‭mengevaluasi peserta‬
‭didik‬
‭5‬ ‭5. Menciptakan‬ ‭ endidikan memiliki peran penting dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman‬
P
‭persamaan derajat,‬ ‭mendalam tentang persamaan derajat dan hak asasi manusia. Bagaimana pendidik dapat‬
‭persamaan hak dan‬ ‭menciptakan lingkungan belajar yang mendorong pemahaman mendalam tentang pentingnya tidak‬
‭kewajiban asasi‬ ‭membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, dan‬
‭warna kulit dalam segala aspek pendidikan?‬
‭setiap manusia, tanpa‬
‭membeda- bedakan‬ a‭ .‬ ‭Dengan mengabaikan perbedaan antara peserta didik.‬
‭suku, keturunan,‬ ‭b.‬‭Dengan menilai peserta didik berdasarkan faktor non-akademik.‬
‭agama, kepercayaan,‬ ‭c.‬ ‭Dengan mempromosikan budaya yang mendukung diskriminasi.‬
j‭enis kelamin,‬ d‭ .‬‭Dengan mengintegrasikan materi pembelajaran yang mengajarkan nilai-nilai persamaan dan hak asasi.‬
‭kedudukan sosial,‬ ‭e.‬ ‭Dengan mengajarkan bahwa perbedaan adalah sesuatu yang harus dihindari.‬
‭dan warna kulit‬
‭dalam mendidik,‬
‭mengajar,‬
‭membimbing,‬
‭mengarahkan,‬
‭melatih, menilai, dan‬
‭mengevaluasi peserta‬
‭didik‬
‭No.‬ ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭6‬ ‭6. Mengkarakteristikkan‬ ‭ alam‬‭melaksanakan‬‭tugasnya,‬‭pendidik‬‭sering‬‭dihadapkan‬‭pada‬‭situasi‬‭yang‬‭memerlukan‬
D
‭keputusan yang diambil harus‬ ‭pengambilan‬ ‭keputusan‬ ‭yang‬ ‭tidak‬ ‭hanya‬ ‭mempertimbangkan‬ ‭aspek‬ ‭teknis,‬ ‭tetapi‬ ‭juga‬
‭dapat dipertanggungjawabkan‬ ‭aspek‬ ‭moral‬ ‭dan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭yang‬ ‭dijunjung‬ ‭tinggi.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬
‭secara moral kepada Tuhan‬ ‭mengambil‬ ‭keputusan‬ ‭yang‬ ‭dapat‬ ‭dipertanggungjawabkan‬ ‭secara‬ ‭moral‬ ‭kepada‬ ‭Tuhan‬
‭Yang Maha Esa, menjunjung‬ ‭Yang‬ ‭Maha‬ ‭Esa,‬ ‭sambil‬ ‭menjunjung‬ ‭tinggi‬ ‭harkat‬ ‭dan‬ ‭martabat‬ ‭manusia,‬ ‭serta‬
‭mengutamakan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭kebenaran‬ ‭dan‬ ‭keadilan‬ ‭untuk‬ ‭memajukan‬ ‭persatuan‬ ‭dan‬
‭tinggi harkat dan martabat‬ ‭kesatuan demi kepentingan bersama dalam segala aspek pendidikan?‬
‭manusia, nilai-nilai kebenaran‬ ‭A. Dengan mengabaikan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam pengambilan keputusan.‬
‭dan keadilan mengutamakan‬ ‭B. Dengan memprioritaskan kepentingan pribadi diatas kepentingan bersama.‬
‭persatuan dan kesatuan demi‬ ‭C. Dengan berpegang teguh pada pandangan pribadi tanpa pertimbangan moral.‬
‭kepentingan bersama dalam‬ ‭D. Dengan merenungkan dampak keputusan terhadap nilai-nilai yang dijunjung tinggi.‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭E. Dengan mengambil keputusan tanpa pertimbangan akibatnya terhadap harkat dan martabat‬
‭manusia.‬
‭membimbing, mengarahkan,‬
‭melatih, menilai, dan‬
‭mengevaluasi peserta didik‬
‭7‬ ‭7. Mempertahankan kekayaan‬ ‭ ekayaan alam Indonesia memiliki nilai strategis dan penting dalam mendukung kehidupan‬
K
‭alam Indonesia dalam‬ ‭manusia dan lingkungan. Bagaimana pendidik dapat membawa peserta didik untuk memahami‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭dan mempertahankan kekayaan alam Indonesia melalui pendidikan, tanpa mengabaikan dampak‬
‭membimbing, mengarahkan,‬ ‭negatif dari eksploitasi berlebihan ?‬
‭A.‬ ‭Dengan mengabaikan pentingnya mempertahankan kekayaan alam dalam pembelajaran.‬
‭melatih, menilai, dan‬ ‭B.‬ ‭Dengan mengajarkan bahwa eksploitasi berlebihan tidak memiliki dampak negatif.‬
‭mengevaluasi peserta didik‬ ‭C.‬ ‭Dengan mempromosikan eksploitasi berlebihan demi kemakmuran ekonomi.‬
‭D.‬ ‭Dengan memberikan informasi tentang pentingnya keseimbangan dalam eksploitasi sumber‬
‭daya alam.‬
‭E.‬ ‭Dengan mengajarkan bahwa kekayaan alam Indonesia tidak perlu dijaga karena sudah cukup‬
‭berlimpah.‬
‭8‬ 8
‭ . Mengapresiasi kekayaan‬ ‭Mengapresiasi‬ ‭kekayaan‬ ‭budaya‬ ‭bangsa‬ ‭lain‬ ‭merupakan‬ ‭langkah‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭memperkaya‬
‭budaya bangsa lain sehingga‬ ‭jati‬ ‭diri‬ ‭bangsa‬ ‭Indonesia.‬ ‭Bagaimana‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭membawa‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬
‭memperkuat jati diri bangsa‬ ‭mengapresiasi‬‭dan‬‭memahami‬‭kekayaan‬‭budaya‬‭bangsa‬‭lain,‬‭tanpa‬‭mengabaikan‬‭nilai-nilai‬‭dan‬
‭Indonesia dalam mendidik,‬ ‭identitas budaya Indonesia?‬
‭A. Dengan mengajarkan bahwa budaya bangsa lain lebih unggul dari budaya Indonesia.‬
‭mengajar, membimbing,‬ ‭B. Dengan mengabaikan keberagaman budayandonesia dalam pembelajaran.‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭C. Dengan mempromosikan pengambilalihan budaya bangsa lain tanpa pertimbangan.‬
‭D. Dengan memberikan wawasan dan pemahaman yang komprehensif tentang budaya bangsa lain.‬
‭ enilai, dan mengevaluasi‬
m ‭E. Dengan mengajarkan bahwa mengapresiasi budaya bangsa lain tidak penting dalam membentuk‬
‭peserta didik‬ ‭identitas bangsa‬

‭9‬ 9
‭ . Menunjukkan keberanian‬ ‭ eberanian‬ ‭dalam‬ ‭membela‬ ‭kebenaran‬ ‭dan‬ ‭keadilan‬ ‭adalah‬ ‭nilai‬ ‭penting‬ ‭yang‬ ‭harus‬
K
‭dalam membela kebenaran‬ ‭dimiliki‬ ‭oleh‬ ‭setiap‬ ‭pendidik.‬ ‭Bagaimana‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭membawa‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬
‭dan keadilan pada proses‬ ‭menunjukkan‬ ‭keberanian‬ ‭dalam‬ ‭mendukung‬ ‭nilai-nilai‬ ‭kebenaran‬ ‭dan‬ ‭keadilan‬ ‭dalam‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭proses‬‭pendidikan,‬‭tanpa‬‭mengabaikan‬‭etika‬‭dan‬‭penghormatan‬‭terhadap‬‭pandangan‬‭yang‬
‭berbeda?‬
‭membimbing,‬ ‭A. Dengan menekan peserta didik untuk mengikuti pandangan pendidik tanpa pertanyaan.‬
‭mengarahkan,melatih,‬ ‭B. Dengan mengabaikan nilai-nilai kebenaran dan keadilan dalam pembelajaran.‬
‭menilai dan mengevaluasi‬ ‭C. Dengan mempromosikan sikap fanatik terhadap pandangan tertentu.‬
‭peserta didik‬ ‭D. Dengan memberikan informasi dan fakta yang akurat untuk membantu peserta didik berpikir kritis.‬
‭E. Dengan mengajarkan bahwa menunjukkan keberanian adalah hal yang tidak perlu dalam proses‬
‭pendidikan.‬

‭10‬ 1
‭ 0. Mengembangkan pribadi‬ ‭ engembangkan‬ ‭pribadi‬ ‭yang‬ ‭taat‬‭serta‬‭menghormati‬‭hukum‬‭dan‬‭aturan‬‭adalah‬
M
‭yang taat serta menghormati‬ ‭aspek‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭pendidikan.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬‭membawa‬
‭hukum dan aturan pada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭memahami‬ ‭dan‬ ‭menerapkan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭ketaatan‬ ‭dan‬
‭proses mendidik, mengajar,‬ ‭penghargaan‬ ‭terhadap‬ ‭hukum‬ ‭dan‬ ‭aturan‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬
‭membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭membimbing, mengarahkan,‬ ‭A. Dengan mengajarkan bahwa melanggar hukum dan aturan adalah hal yang wajar dalam beberapa‬
‭melatih, menilai dan‬ ‭kasus.‬
‭mengevaluasi peserta didik‬ ‭B. Dengan mengabaikan pentingnya mematuhi hukum dan aturan dalam pembelajaran.‬
‭C. Dengan mempromosikan tindakan yang melanggar hukum sebagai bentuk perlawanan.‬
‭D. Dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya hukum dan aturan dalam menjaga ketertiban‬
‭sosial.‬
‭E. Dengan mengajarkan bahwa menghormati hukum dan aturan tidak diperlukan dalam proses‬
‭pendidikan.‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭11‬ ‭11. Mengatakan benar atau‬ ‭Kemampuan‬‭mengatakan‬‭benar‬‭atau‬‭salah‬‭sesuai‬‭dengan‬‭yang‬‭sebenarnya‬‭merupakan‬‭aspek‬
‭salah sesuai dengan yang‬ ‭kritis‬ ‭dalam‬ ‭membentuk‬ ‭kejujuran‬ ‭dan‬ ‭integritas.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬
‭sebenarnya dalam‬ ‭membawa‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭mengembangkan‬ ‭kemampuan‬ ‭kritis‬ ‭ini‬ ‭dalam‬ ‭proses‬
‭mendidik,mengajar,‬ ‭mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭A. Dengan mendorong peserta didik untuk selalu mengatakan benar tanpa pertimbangan.‬
‭membimbing,‬ ‭B. Dengan mengajarkan bahwa kebenaran bersifat relatif dan bisa diabaikan.‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭C. Dengan mempromosikan kebohongan sebagai bentuk kreativitas.‬
‭menilai dan mengevaluasi‬ ‭D. Dengan memberikan informasi dan wawasan yang akurat untuk membantu peserta didik berpikir kritis.‬
‭peserta didik‬ ‭E. Dengan mengajarkan bahwa mengatakan benar atau salah tidak memiliki dampak pada kejujuran.‬

‭12‬ 1 ‭ 2. Menampilkan perilaku‬ ‭ i “A” terkenal sebagai anak yang pendian dan pandai, Si “B” anak yang kurang pandai pada saat‬
S
‭yang bijaksana meskipun‬ ‭ulangan mereka ketahuan kerjasama dalam mengerjakan soal, sebagai seorang guru PAI apa yang harus‬
‭dalam situasi yang sulit‬ ‭dilakukan..‬
‭pada proses‬
a‭ .‬ ‭ engklarifikasi kepada mereka berdua dan di suruh mengerjakan ulang‬
M
‭mendidik,mengajar,‬ ‭b.‬ ‭kertas ulangan disobek‬
‭membimbing,‬ ‭c.‬ ‭Si B diberikan nilai rendah‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭d.‬ ‭Si A di berikan nilai lebih tinggi‬
‭menilai dan mengevaluasi‬ ‭e.‬ ‭semua dihukum karena melakukan kecurangan‬
‭peserta didik‬
‭13‬ ‭13. Memberikan‬
‭penghargaan atau hukuman‬ ‭ emberian‬ ‭penghargaan‬ ‭atau‬ ‭hukuman‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭merupakan‬ ‭bagian‬ ‭dari‬ ‭proses‬ ‭pendidikan‬
P
‭kepada peserta didik sesuai‬ ‭untuk‬ ‭membentuk‬ ‭perilaku‬ ‭yang‬ ‭baik.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬‭pendidik‬‭dapat‬‭memberikan‬‭penghargaan‬‭atau‬
‭tata tertib sekolah dalam‬ ‭hukuman‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭sesuai‬‭tata‬‭tertib‬‭sekolah‬‭dalam‬‭proses‬‭mendidik,‬‭mengajar,‬‭membimbing,‬
‭mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭A. Dengan memberikan penghargaan kepada semua peserta didik tanpa memandang perilaku.‬
‭membimbing,‬ ‭B. Dengan mengabaikan pemberian hukuman sebagai langkah yang tidak diperlukan.‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭C. Dengan mempromosikan hukuman fisik sebagai metode yang efektif.‬
‭menilai, dan mengevaluasi‬ ‭D. Dengan menerapkan penghargaan dan hukuman secara adil dan konsisten sesuaitata tertib sekolah.‬
‭peserta didik‬ ‭E. Dengan menghindari memberikan penghargaan atau hukuman demi menghindari konflik.‬

‭14‬ 1
‭ 4. Menampilkan sikap‬ S‭ ikap‬ ‭senang‬ ‭dan‬ ‭nyaman‬ ‭dari‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭memberikan‬ ‭lingkungan‬ ‭belajar‬ ‭yang‬‭positif‬
‭senang dan nyaman dalam‬ ‭bagi‬‭peserta‬‭didik.‬‭Bagaimana‬‭seorang‬‭pendidik‬‭dapat‬‭menampilkan‬‭sikap‬‭senang‬‭dan‬‭nyaman‬‭dalam‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭proses mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭membimbing,‬ ‭A. Dengan menghadirkan suasana serius dan kaku dalam setiap interaksi dengan peserta didik.‬
‭ engarahkan, melatih,‬
m ‭ . Dengan mengabaikan perasaan dan kebutuhan peserta didik dalam pembelajaran.‬
B
‭menilai, dan mengevaluasi‬ ‭C. Dengan mempromosikan suasana yang tegang dan penuh tekanan.‬
‭peserta didik‬ ‭D. Dengan menunjukkan empati, mendengarkan, dan merespons dengan penuh perhatian terhadap peserta‬
‭didik.‬
‭E. Dengan menunjukkan bahwa kebahagiaan pendidik tidak relevan dengan suasana pembelajaran.‬

‭15‬ 1
‭ 5. Menunjukkan sikap‬ S‭ ikap‬ ‭kesiap-siagaan‬ ‭adalah‬ ‭hal‬ ‭penting‬ ‭dalam‬ ‭memastikan‬ ‭bahwa‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭memberikan‬
‭kesiap-siagaan dalam proses‬ ‭pengalaman‬ ‭belajar‬ ‭yang‬ ‭terbaik‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭menunjukkan‬ ‭sikap‬ ‭kesiap-siagaan‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬ ‭membimbing,‬
‭membimbing, mengarahkan,‬ ‭mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭melatih, menilai, dan‬ ‭A. Dengan datang terlambat dan tidak mempersiapkan materi pembelajaran.‬
‭mengevaluasi peserta didik‬ ‭B. Dengan mengabaikan rencana pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.‬
‭C. Dengan memperlakukan setiap sesi pembelajaran sebagai kesempatan untuk eksperimen tanpa persiapan.‬
‭D. Dengan merencanakan dengan baik, mempersiapkan materi, dan memahami kebutuhan peserta didik‬
‭sebelum setiap sesi pembelajaran.‬
‭E. Dengan mengandalkan peserta didik untuk memberikan arahan dalam pembelajaran.‬

‭16‬ 1
‭ 6. Menampilkan‬
‭tanggapan sebagaimana‬ ‭ emampuan‬ ‭menampilkan‬ ‭tanggapan‬ ‭yang‬ ‭sensitif‬ ‭terhadap‬ ‭perasaan‬ ‭dan‬ ‭pengalaman‬‭peserta‬
K
‭yang dihayati peserta didik‬ ‭didik‬‭adalah‬‭kualitas‬‭penting‬‭seorang‬‭pendidik.‬‭Bagaimana‬‭seorang‬‭pendidik‬‭dapat‬‭menampilkan‬
‭dalam mendidik, mengajar,‬ ‭tanggapan‬ ‭sebagaimana‬ ‭yang‬ ‭dihayati‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬
‭membimbing,‬ ‭membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭A. Dengan mengabaikan perasaan dan pengalaman pribadi dalam interaksi dengan peserta didik.‬
‭B. Dengan menilai bahwa perasaan dan pengalaman peserta didik tidak relevan dalam proses pembelajaran.‬
‭menilai, dan mengevaluasi‬
‭C. Dengan mempromosikan bahwa pendidik seharusnya tidak terlalu terlibat secara emosional dengan‬
‭peserta didik‬ ‭peserta didik.‬
‭D. Dengan memahami dan menghargai perasaan serta pengalaman peserta didik, serta menunjukkan respons‬
‭yang sesuai.‬
‭E. Dengan menunjukkan bahwa perasaan dan pengalaman pribadi pendidik lebih penting daripada perasaan‬
‭peserta didik.‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭17‬ ‭17. Merancang berbagai‬ ‭ emampuan‬ ‭merancang‬ ‭usaha‬ ‭untuk‬ ‭menuntaskan‬ ‭pekerjaan‬ ‭merupakan‬ ‭hal‬ ‭penting‬
K
‭usaha untuk‬ ‭dalam‬ ‭efisiensi‬ ‭dan‬ ‭efektivitas‬ ‭proses‬ ‭pendidikan.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬
‭menuntaskan pekerjaan‬ ‭merancang‬ ‭berbagai‬ ‭usaha‬ ‭untuk‬ ‭menuntaskan‬ ‭pekerjaan‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬
‭dalam mendidik,‬ ‭mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭mengajar, membimbing,‬ ‭A.‬ ‭Dengan‬ ‭hanya‬ ‭mengandalkan‬ ‭cara-cara‬ ‭yang‬‭sudah‬‭pernah‬‭diterapkan‬‭tanpa‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭inovasi.‬
‭B.‬ ‭Dengan‬ ‭mengabaikan‬ ‭perencanaan‬ ‭dan‬ ‭hanya‬ ‭mengandalkan‬ ‭improvisasi‬
‭menilai, dan‬ ‭dalam setiap sesi pembelajaran.‬
‭mengevaluasi peserta‬ ‭C.‬ ‭Dengan‬ ‭mempromosikan‬ ‭bahwa‬ ‭usaha‬ ‭untuk‬ ‭menuntaskan‬ ‭pekerjaan‬‭adalah‬
‭didik‬ ‭hal yang tidak perlu diperhatikan.‬
‭D. Dengan merencanakan langkah-langkah yangjelas, menggunakan sumber daya yang tersedia, dan‬
‭memprioritaskan tugas dengan bijaksana.‬
‭E. Dengan mengandalkan peserta didik untuk merancang dan menuntaskan pekerjaan tanpa bimbingan.‬

‭18‬ 1
‭ 8. Menunjukkan‬ ‭ enunjukkan‬ ‭kepedulian‬ ‭yang‬ ‭tinggi‬ ‭terhadap‬ ‭kebutuhan‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭adalah‬ ‭hal‬ ‭penting‬
M
‭kepedulian yang tinggi‬ ‭dalam‬ ‭menciptakan‬ ‭lingkungan‬ ‭belajar‬ ‭yang‬ ‭inklusif‬ ‭dan‬ ‭mendukung.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬
‭terhadap kebutuhan‬ ‭pendidik‬‭dapat‬‭menunjukkan‬‭kepedulian‬‭yang‬‭tinggi‬‭terhadap‬‭kebutuhan‬‭peserta‬‭didik‬‭dalam‬
‭peserta didik dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬ ‭membimbing,‬ ‭mengarahkan,‬ ‭melatih,‬ ‭menilai,‬ ‭dan‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭mengevaluasi?‬
‭membimbing,‬ ‭A. Dengan mengabaikan perbedaan individu dalam kelas da menetapkan‬
‭pendekatan yang sama untuk semua peserta didik.‬
‭mengarahkan, melatih,‬
‭B. Dengan menganggap bahwa kebutuhan pesertadidik tidak relevan dalam proses pembelajaran.‬
‭menilai, dan‬ ‭C. Dengan mempromosikan bahwa pendidik tidak perlu peduli dengan‬
‭mengevaluasi peserta‬ ‭masalah personal peserta didik.‬
‭didik‬ ‭D. Dengan mengidentifikasi kebutuhan individualpeserta didik, memberikan dukungan sesuai, dan‬
‭menciptakan lingkungan belajar yang inklusif.‬
‭E. Dengan meminta peserta didik untuk menangani kebutuhan mereka sendiri tanpa bantuan.‬

‭19‬ 1
‭ 9. Mendeteksi situasi‬ ‭ emampuan‬ ‭mendeteksi‬ ‭situasi‬ ‭yang‬ ‭memerlukan‬ ‭bantuan‬ ‭adalah‬ ‭kualitas‬
K
‭yang membutuhkan‬ ‭penting‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭untuk‬ ‭memberikan‬ ‭dukungan‬ ‭yang‬ ‭tepat‬ ‭kepada‬
‭bantuan dalam‬ ‭peserta‬ ‭didik.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭mendeteksi‬ ‭situasi‬ ‭yang‬
‭mendidik, mengajar,‬ ‭memerlukan‬ ‭bantuan‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭mendidik,‬ ‭mengajar,‬ ‭membimbing,‬
‭membimbing,‬ ‭mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭mengarahkan, melatih,‬ ‭A. Dengan mengabaikan tanda-tanda permasalahan yang muncul dalam kelas.‬
‭B. Dengan menganggap bahwa semua peserta didik mampu mengatasi masalah mereka sendiri.‬
‭ enilai, dan‬
m ‭ . Dengan mempromosikan bahwa pendidik tidak perlu terlibat dalam masalah personal peserta didik.‬
C
‭mengevaluasi peserta‬ ‭D. Dengan memperhatikan perubahan perilaku, kinerja, atau interaksi sosial peserta didik, dan‬
‭didik‬ ‭mengambil tindakan bantuan yang sesuai.‬
‭E. Dengan mengabaikan aspek sosial dan emosional peserta didik dalam lingkungan belajar.‬

‭20‬ 2
‭ 0. Mendemonstrasikan‬ ‭ endemonstrasikan‬ ‭sikap‬ ‭tanggung‬ ‭jawab‬ ‭pribadi‬ ‭terhadap‬ ‭situasi‬ ‭yang‬
M
‭sikap tanggung jawab‬ ‭memerlukan‬ ‭bantuan‬ ‭adalah‬ ‭ciri‬ ‭penting‬ ‭dari‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬‭yang‬‭bertanggung‬
‭pribadi terhadap situasi‬ ‭jawab.‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭pendidik‬ ‭dapat‬ ‭mendemonstrasikan‬ ‭sikap‬ ‭tanggung‬
‭yang membutuhkan‬ ‭jawab‬ ‭pribadi‬ ‭terhadap‬ ‭situasi‬‭yang‬‭memerlukan‬‭bantuan‬‭dalam‬‭proses‬‭mendidik,‬
‭bantuan dalam mendidik,‬ ‭mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi?‬
‭mengajar, membimbing,‬ ‭A. Dengan mengabaikan situasi yang membutuhkan bantuan dan membiarkan peserta didik‬
‭mengatasi masalah sendiri.‬
‭mengarahkan, melatih,‬
‭B. Dengan mengandalkan pendidik lain atau pihak lain untuk menangani situasi yang memerlukan‬
‭menilai, dan‬ ‭bantuan.‬
‭mengevaluasi peserta‬ ‭C. Dengan mempromosikan bahwa tanggung jawab pribadi tidak relevan dalam pendidikan.‬
‭didik‬ ‭D. Dengan secara aktif mengidentifikasi situasi yang memerlukan bantuan, mengambil langkah-‬
‭langkah yang tepat, dan mengupayakan solusi yang efektif.‬
‭E. Dengan menghindari situasi yang memerlukan bantuan demi menghindari tanggung jawab yang‬
‭lebih besar.‬

‭21‬ 2
‭ 1. Disajikan narasi‬ ‭ arhan bekerja di perusahan BUMN gaji perbulan Rp.10..000.000 seteleh dipotong pajak.‬
F
‭tentang penghasilan‬ ‭Berapakah zakat profesi yang harus dibayarkan oleh Farhan dalam sebulan?‬
‭seseorang yang bekerja‬
‭di sebuah perusahaan‬ a‭ .‬ 1‭ 00.000‬
‭b.‬ ‭200.000‬
‭BUMN dalam setiap‬
‭c.‬ ‭300.000‬
‭bulan, mahasiswa dapat‬ ‭d.‬ ‭400.000‬
‭mengevaluasi besaran‬ ‭e.‬ ‭500.000‬
‭zakat profesi yang harus‬
‭dikeluarkan‬
‭22‬ 2
‭ 2. Diberikan deskripsi‬ ‭ u Salma akan memberikan zakat produktif secara langsung. Di lingkungannya ada Pardi seorang‬
B
‭contoh pemberian zakat‬ ‭tukang kayu yang mempunyai keahlian dan Masto seorang petani yang mempunyai tanah sedikit,‬
‭kepada mustahiq ,‬ ‭sedangkan ia ingin mengembangkannnya. Dari deskripsi tersebur siapakah yang berhak‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭mendapatkan zakat produktif.‬
‭a.‬ ‭Pardi layak mendapatkan zakat produktif‬
‭menganalisis kriteria‬
‭b.‬ ‭Masto layak mendapatkan zakat produktif‬
‭distribusi zakat‬ ‭c.‬ ‭Pardi dan Masto keduanya layak mendapatkan zakat produktif‬
‭produktif‬ ‭d.‬ ‭Pardi tidak layak mendapatkan zakat produktif‬
‭e.‬ ‭Masto tidak layak mendapatkan zakat produktif‬

‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭23‬ 2‭ 3. Disajikan deskripsi‬ ‭Sofyan adalah seorang pemuda yang sudah memiliki calon istri dan sudah menjalin berhubungan‬
‭kasus nikah dalam‬ ‭selama 5 tahun dia sudah bekerja kedua keluarga sudah merestui menurut deskripsi tersebut‬
‭Islam menurut‬ ‭hukum nikah untuk sofyan adalah :‬
‭pandangan para ulama‬ ‭a.‬ ‭Haram‬
‭b.‬ ‭Sunnah‬
‭fikih, mahasiswa dapat‬
‭c.‬ ‭Wajib‬
‭menyimpulkan hukum‬ ‭d.‬ ‭Mubah‬
‭nikah dalam Islam‬ ‭e.‬ ‭makruh‬

‭24‬ 2
‭ 4. Disajikan deskripsi‬ ‭ ak rahmad merupakan orang yang alim dan berkecukupan secara materi, mempunyai istri yang‬
P
‭kasus dalam satu‬ ‭divonis dokter sakit yang tidak bisa disembuhkan, pak Rahmad berkeinginan untuk menikah lagi,‬
‭masyarakat tentang‬ ‭alasan apa yang membenarkan pak rahmad untuk menikah lagi…‬
‭adanya seorang laki-‬ ‭a.‬ ‭harus seijin istri pertama‬
‭b.‬ ‭harus bisa berbuat adil‬
‭laki yang beristri lebih‬
‭c.‬ ‭supaya mendapat keturunan yang banyak‬
‭dari satu (poligami),‬ ‭d.‬ ‭membagi harta sesuai hukum‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭e.‬ ‭memuaskan nafsu seksual‬
‭menelaah hukum‬
‭poligami dalam ajaran‬
‭Islam‬
‭25‬ 2
‭ 5. Disajikan data dan‬ ‭ i‬ ‭Indonesia‬‭terdapat‬‭dua‬‭jenis‬‭Bank‬‭yaitu‬‭bank‬‭konvensional‬‭dan‬‭bank‬‭syariah.‬‭Bank‬
D
‭informasi tentang‬ ‭konvensional‬ ‭adalah‬ ‭lembaga‬ ‭keuangan‬ ‭yang‬ ‭fungsi‬ ‭utamanya‬ ‭adalah‬ ‭menghimpun‬
‭industri perbankan di‬ ‭dana‬ ‭untuk‬ ‭disalurkan‬ ‭kepada‬ ‭perorangan‬ ‭atau‬‭lembaga‬‭untuk‬‭usaha‬‭produktif‬‭dengan‬
‭Indonesia, mahasiswa‬ ‭sistem‬ ‭bunga.‬ ‭Sedangkan‬ ‭yang‬ ‭dimaksud‬ ‭bank‬ ‭Islam‬ ‭adalah‬ ‭suatu‬ ‭lembaga‬ ‭keuangan‬
‭dapat menyimpulkan‬ ‭yang‬ ‭bertujuan‬ ‭menghimpun‬ ‭dana‬ ‭untuk‬ ‭disalurkan‬ ‭kepada‬ ‭perorangan‬ ‭atau‬ ‭lembaga‬
‭perbedaan ciri-ciri‬ ‭yang‬ ‭membutuhkan‬ ‭dengan‬ ‭tanpa‬ ‭bunga.‬ ‭Asas‬ ‭dari‬ ‭Perbankan‬ ‭Syariah‬ ‭dalam‬
‭bank konvensional‬ ‭melakukan‬ ‭kegiatan‬ ‭usahanya‬‭adalah‬‭Prinsip‬‭Syariah,‬‭demokrasi‬‭ekonomi,‬‭dan‬‭prinsip‬
‭dan bank Islam/ bank‬ ‭kehati-‬‭hatian.‬‭Berdasarkan‬‭narasi‬‭tersebut,‬‭perbedaan‬‭pokok‬‭antara‬‭bank‬‭konvensional‬
‭syari'ah‬ ‭dan bank Islam adalah…‬
‭A.‬ ‭Bank‬ ‭konvensional‬ ‭bertentangan‬ ‭dengan‬ ‭Islam‬ ‭sedangkan‬ ‭bank‬ ‭Islam‬ ‭tidak‬
‭bertentangan‬
‭B.‬ ‭Bank‬ ‭konvensional‬ ‭dikelola‬ ‭oleh‬ ‭pemerintah,‬ ‭sedangkan‬ ‭bank‬ ‭Islam‬ ‭dikelola‬
‭swasta‬
‭C.‬ ‭Bank‬ ‭konvensional‬ ‭tidak‬ ‭memiliki‬ ‭pengawas‬ ‭syari’ah,‬ ‭sedangkan‬ ‭bank‬ ‭Islam‬
‭diawasi oleh pengawas syari’ah‬
‭D.‬ ‭Bank‬ ‭konvensional‬ ‭menerapkan‬ ‭sistem‬ ‭bunga‬ ‭dalam‬ ‭menjalankan‬ ‭usahanya,‬
‭sedangkan bank Islam menerapkan sistem bagi hasil‬
‭E.‬ ‭Bank‬‭konvensional‬‭menjadikan‬‭bunga‬‭sebagai‬‭sumber‬‭utama‬‭keuntungan‬‭bisnis,‬
‭sedangkan bank Islam mengutamakan berkah‬

‭26‬ 2
‭ 6. Disajikan‬
‭ ak‬‭Ali‬‭butuh‬‭biaya‬‭yang‬‭cukup‬‭banyak‬‭untuk‬‭biaya‬‭operasi‬‭anaknya‬‭di‬‭rumah‬‭sakit,‬‭dia‬‭sudah‬
P
‭deskripsi konseptuan‬ ‭berusaha‬ ‭mencari‬ ‭pinjaman‬ ‭ke‬ ‭mana-mana‬ ‭,‬ ‭tetapi‬ ‭tidak‬ ‭berhasil.‬ ‭Akhirnya‬ ‭p‬‭Ali‬‭mendatangi‬
‭tentang bunga bank‬ ‭rentenir‬ ‭untuk‬ ‭meminjam‬ ‭uang‬ ‭sebesar‬ ‭Rp‬ ‭10‬ ‭jt‬ ‭,‬ ‭sesuai‬ ‭dengan‬ ‭biaya‬ ‭kebutuhan‬ ‭operasi‬
‭dari berbagai‬ ‭anaknya.‬ ‭Alkhamdulillah‬ ‭operasinya‬ ‭berhasil‬ ‭tetapi‬ ‭ada‬ ‭beban‬ ‭yang‬‭belum‬‭terselesaikan‬‭yaitu‬
‭pendapat para ahli/‬ ‭melunasi‬ ‭cicilan‬ ‭hutangnya‬ ‭ke‬ ‭rentenir‬ ‭yang‬ ‭nominalnya‬ ‭menjadi‬ ‭Rp‬ ‭15‬ ‭jt.‬ ‭Hutang‬ ‭piutang‬
‭ulama fikih,‬ ‭seperti disebut riba karena :‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭A. Membayar tambahan‬
‭B. Membuat seseorang malas untuk bekerja‬
‭menyimpulkan status‬
‭C. Sudah membantu orang yang membutuhkan‬
‭hukum bunga bank‬ ‭D. A dan B , adalah salah‬
‭dalam ajaran Islam‬ ‭E. A dan B , adalah benar‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭27‬ ‭27. Diberikan narasi‬ ‭ enurut‬‭sebagian‬‭ulama‬‭yang‬‭menghalalkan‬‭bunga‬‭bank‬‭mengatakan‬‭bahwa‬‭fee‬‭bukan‬‭termasuk‬
M
‭konseptual tentang fee dari‬ ‭riba.‬ ‭Terkait‬ ‭dengan‬ ‭pendapat‬ ‭ulama‬ ‭tersebut‬ ‭jika‬ ‭dikaitkan‬ ‭dengan‬ ‭dengan‬‭biaya‬‭administrasi‬
‭para ahli/ ulama fikih,‬ ‭yang sering dilakukan oleh pihak bank, maka status hukumnya dalam Islam adalah ….‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭a.‬ ‭makruh‬
‭menyimpulkan status‬ ‭b.‬ ‭boleh‬
‭hukum memberikan dan‬ ‭c.‬ ‭haram‬
‭menerima fee dalam ajaran‬ ‭d.‬ ‭subhat‬
‭e.‬ ‭sunah‬
‭Isam‬

‭28‬ 2
‭ 8. Disajikan narasi‬ ‭ erdapat‬ ‭beberapa‬ ‭sistem‬ ‭pemerintahan‬ ‭yang‬ ‭pernah‬ ‭dan‬ ‭sedang‬
T
‭konseptual terkait dengan‬ ‭dijalankan‬‭di‬‭negara-negara‬‭berpenduduk‬‭mayoritas‬‭muslim,‬‭seperti‬‭sistem‬
‭hak dan kewajiban warga‬ ‭khilafah‬ ‭yang‬ ‭telah‬ ‭berakhir‬ ‭sejak‬ ‭selesainya‬ ‭kekhilafahan‬ ‭Turki‬ ‭Usmani.‬
‭negara/ rakyat dalam‬ ‭Beberapa‬ ‭negara‬ ‭seperti‬ ‭Indonesia,‬ ‭Mesir,‬ ‭Irak‬ ‭menerapkan‬ ‭sistem‬
‭pemerintahan Islam/‬
‭demokrasi,‬ ‭sementara‬ ‭itu‬ ‭Arab‬ ‭Saudi‬ ‭dan‬ ‭Maroko‬ ‭menerapkan‬ ‭sistem‬
‭ajaran Islam, mahasiswa‬
‭kerajaan.‬ ‭Salah‬ ‭satu‬‭perbedaan‬‭sistem‬‭demokrasi‬‭dengan‬‭sistem‬‭kerajaan‬
‭dapat membandingkan‬
‭adalah….‬
‭konsep antara hak dan‬
‭A. Sistem demokrasi berdasarkan ajaran Islam, sedangkan sistem kerajaan mengacu kepada tradisi‬
‭kewajiban warga negara/‬ ‭turun temurun‬
‭rakyat dalam‬ ‭B. Sistem demokrasi lebih sesuai dengan kehendak rakyat, sedangkan sistem kerajaan kurang sesuai‬
‭pemerintahan Islam/‬ ‭dengan keinginan masyarakat‬
‭ajaran Islam‬ ‭C. Sistem demokrasi lebih banyak dianut oleh negara- negara Islam, sedangkan sistem kerajaan diikuti‬
‭oleh negara yang terbatas jumlahnya‬
‭D. Sistem demokrasi memberikan peluang kepada rakyat untuk mengendalikan pemerintahan,‬
‭sedangkan dalam sistem kerajaan rakyat tertindas‬
‭E. Sistem demokrasi pemimpin dipilih oleh rakyat, sedangkan kerajaan dipilih berdasarkan keturunan*‬

‭29‬ 2
‭ 9. Diberikan data sejarah‬
‭Pada‬‭masa‬‭Abu‬‭Bakar‬‭As-Shidiq,‬‭ilmu‬‭pengetahuan‬‭Islam‬‭tidak‬‭berkembang‬‭maju,‬‭karena‬‭disibukkan‬
‭dan informasi tentang‬
‭dengan‬ ‭masalah-‬ ‭masalah‬ ‭seperti‬ ‭menumpas‬ ‭Nabi‬ ‭palsu,‬ ‭gerakan‬ ‭kaum‬ ‭murtad,‬ ‭gerakan‬ ‭kaum‬
‭perkembangan dakwah‬
‭munafiq,‬ ‭dan‬ ‭memerangi‬ ‭yang‬ ‭enggan‬ ‭berzakat.‬ ‭Akan‬ ‭tetapi‬ ‭lembaga‬ ‭pendidikan‬ ‭kuttab‬ ‭mencapai‬
‭dan pendidikan masa Abu‬
‭tingkat kemajuan yang berarti. Kondisi demikian karena disebabkan adanya?‬
‭Bakar, mahasiswa mampu‬ ‭a.‬ ‭Masyarakat Muslim telah menaklukan beberapa daerah dan menjalin kontak dengan‬
‭menganalisis‬ ‭bangsa-bangsa yang telah maju.‬
‭perkembangan dakwah‬ ‭b.‬ ‭Para sahabat sangat bersemangat dalam mencari ilmu keberbagai Negara‬
‭ an pendidikan pada masa‬
d c‭ .‬ M ‭ asyarakat Muslim telah menaklukan Negara Eropa yang telah maju dalam ilmu pengetahuan‬
‭Abu Bakar‬ ‭d.‬ ‭Masyarakat Muslim menyebar ke Negara barat yang telah maju‬
‭e.‬ ‭Masyarakat Muslim banyak yang menimba ilmu di Amerika‬

‭30‬ 3
‭ 0. Diberikan data dan‬ ‭ erkembangan‬ ‭Wilayah‬ ‭Islam‬ ‭pada‬ ‭masa‬ ‭pemerintahan‬‭Umar‬‭bin‬‭Khattab‬‭terus‬‭berlanjut‬‭sampai‬
P
‭informasi sejarah tentang‬ ‭ke‬ ‭wilayah‬ ‭Mesir,‬ ‭Pada‬ ‭saat‬ ‭itu‬ ‭penduduk‬ ‭Mesir,‬ ‭yaitu‬ ‭suku‬ ‭bangsa‬ ‭Qibti‬ ‭(Qopti)‬ ‭yang‬ ‭sangat‬
‭perkembangan dakwah‬ ‭mengharapkan‬ ‭bantuan‬ ‭dari‬ ‭orang-orang‬ ‭Islam,‬ ‭hal‬ ‭yang‬ ‭menyebabkan‬ ‭Suku‬ ‭bangsa‬ ‭Qibti‬
‭dan perluasan wilayah‬ ‭mengharapkan bantuan orang Islam adalah ….‬
‭A. Terjadi Bencana alam‬
‭Islam pada masa Umar bin‬ ‭B. Terjadi perang Yarmuk‬
‭Khattab, mahasiswa dapat‬ ‭C. Terjadi peperangan di Ajnadin‬
‭menganalisis‬ ‭D. Terjadi penganiayaan dari bangsa Romawi‬
‭perkembangan dakwah‬ ‭E. Terjadi kelaparan yang diakibatkan peperangan‬
‭dan perluasan wilayah‬
‭pada masa Umar bin‬
‭Khattab tersebut‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭31‬ 3 ‭ 1. Diberikan data dan‬ ‭Untuk‬‭menegakkan‬‭dan‬‭menyebarkan‬‭agama‬‭islam,‬‭Khalifah‬‭Usman‬‭bin‬‭Affan‬‭menempuh‬‭jalan‬‭dan‬
‭informasi tentang‬ ‭strategi‬‭dakwah‬‭diataranya‬‭perluasan‬‭wilayah.‬‭Upaya‬‭perluasan‬‭daerah‬‭kekuasaan‬‭islam‬‭diantaranya‬
‭perkembangan dakwah‬ ‭adalah‬ ‭melanjutkan‬ ‭usaha‬ ‭penaklukan‬ ‭Persia.‬ ‭Selanjutnya‬ ‭strategi‬ ‭dakwah‬ ‭yang‬ ‭tidak‬ ‭kalah‬
‭dan perluasan wilayah‬ ‭pentingnya pada masa khalifah Usman Bin Affan adalah , kecuali :‬
‭Islam pada masa Usman‬ ‭A. Standarisasi Al-Qur’an‬
‭bin Affan, mahasiswa‬ ‭B. Pengangkatan para pejabat‬
‭mampu menganalisis‬ ‭C. Pembangunan fisik‬
‭perkembangan dakwah‬ ‭D. Pembangunan Armada laut‬
‭dan perluasan wilayah‬ ‭E. Melanjutkan perluasan wilayah sampai ke Tabaristan‬
‭pada masa Usman bin‬
‭Affan‬
‭32‬ ‭32. Disajikan data dan‬ ‭Bentuk departemen pada pemerintahan Dinasti Umayyah di Damaskus yaitu:‬
‭informasi sejarah sistem‬ ‭1.‬ ‭An-Nidham Al-Idari Organisasi administrasi‬
‭pemerintahan Dinasti‬ ‭2.‬ ‭An-Nidham Al-Mali Organisasi keuangan atau ekonomi.‬
‭Umayyah di Damaskus,‬ ‭3.‬ ‭An-Nidham Al-Harbi yaitu pengaturan pertahanan‬
‭4.‬ ‭An-Nidham Al-Qadhai Selama Dinasti Umayyah, kekuasaan istana dipisahkan dari‬
‭mahasiswa mampu‬
‭kekuasaan politik.‬
‭menganalisis bentuk‬ ‭Dari pernyataan di atas, departemen yang tepat di masa Dinasti Umayyah di DAmaskus adalah …‬
‭departemen pada‬ ‭A.‬ ‭Memperluas‬ ‭wilayah‬ ‭Islam‬ ‭di‬ ‭tiga‬ ‭wilayah‬ ‭yang‬ ‭subur:‬ ‭Afrika‬ ‭Utara,‬ ‭India‬ ‭dan‬
‭pemerintahan Dinasti‬ ‭Byzantium.‬
‭Umayyah di Damaskus‬ ‭B. Membentuk Departemen dan Duta, yang membawa misi Islam kebeberapa wilayah‬
‭C. Menumpas pemberontakan yang terjadi disemua Negara‬
‭D. Jawaban A dan B benar‬
‭E. Semua jawaban A, B dan C benar‬

‭33‬ 3
‭ 3. Diberikan data dan‬ ‭Perkembangan‬‭llmu‬‭pengetahuan‬‭pada‬‭masa‬‭Bani‬‭Umayyah‬‭di‬‭Damaskus‬‭meliputi‬
‭informasi sejarah tentang‬
‭tiga‬ ‭bidang‬ ‭yaitu:‬ ‭bidang‬ ‭diniyah,‬ ‭bidang‬ ‭tarikh,‬ ‭dan‬ ‭bidang‬ ‭Filsafat.‬ ‭Kaum‬
‭perkembangan‬
‭pendidikan pada masa‬ ‭muslimin‬‭memperoleh‬‭kemajuan‬‭yang‬‭sangat‬‭pesat,‬‭tidak‬‭hanya‬‭pada‬‭penyebaran‬
‭Dinasti di Umayyah di‬ ‭agama‬ ‭Islam‬ ‭saja‬ ‭tetapi‬ ‭juga‬ ‭pada‬ ‭penemuan-penemuan‬ ‭ilmu‬ ‭yang‬ ‭lainnya.‬ ‭Di‬
‭Andalusia, mahasiswa‬
‭dapat menguraikan‬
‭perkembangan ilmu‬
‭ engetahuan pada masa‬
p ‭bawah‬‭ini‬‭adalah‬‭keilmuan‬‭bidang‬‭diniyah‬‭yang‬‭berkembang‬‭pada‬‭zaman‬‭tersebut‬
‭Dinasti Umayyah di‬ ‭adalah:‬
‭Andalusia‬
‭ . Ilmu tafsir, ilmu hadits, ilmu kalam‬
A
‭B. Ilmu tafsir, ilmu qiraat, ilmu Tarikh‬
‭C. Ilmu hadits, ilmu nahwu, ilmu Bahasa‬
‭D. Ilmu tarikh, ilmu kalam, ilmu nahwu‬
‭E. Ilmu qiraat, ilmu tarikh, ilmu kalam‬

‭34‬ 3
‭ 4. Diberikan data dan‬ ‭Pada‬ ‭masa‬ ‭Bani‬ ‭Abbasiyah‬ ‭perkembangan‬ ‭pendidikan‬ ‭dan‬ ‭kebudyaan‬
‭informasi sejarah Dinasti‬
‭sangat‬ ‭maju‬ ‭dengan‬ ‭pesat‬‭sehingga‬‭Bani‬‭Abbasiyah‬‭mampu‬‭menjadi‬‭kiblat‬
‭Abbasiyyah, mahasiswa‬
‭dapat menentukan faktor‬ ‭dunia‬ ‭pada‬ ‭masa‬ ‭itu‬ ‭dan‬ ‭dikenang‬ ‭sepanjang‬ ‭masa.‬ ‭Berikut‬ ‭adalah‬
‭penyebab kemunduran‬ ‭perkembangan‬ ‭bidang‬ ‭dakwah,‬ ‭pendidikan,‬ ‭dan‬ ‭kebudayaan‬ ‭pada‬ ‭Bani‬
‭Dinasti Abbasiyah‬
‭Abbasiyah, kecuali :‬

‭ . Suasana belajar yang kondusif,‬


A
‭B. Fasilitas belajar yang disediakan pemerintah lengkap,‬
‭ . Kuttab-kuttab, universitas-universitas yang bagus‬
C
‭D. Motivasi belajar masyarakat yang tinggi‬
‭E. Perluasan wilayah dan kekuasaan pemerintahan‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭35‬ 3‭ 5. Diberikan informasi‬ ‭ ada‬‭masa‬‭bani‬‭Abasiyah‬‭proses‬‭pengembangan‬‭peradaban‬‭yang‬‭dibangun‬‭begitu‬
P
‭tentang sejarah Dinasti‬ ‭cepat‬ ‭membawa‬ ‭perubahan‬ ‭besar‬ ‭bagi‬ ‭perkembangan‬ ‭peradaban‬ ‭ilmu‬
‭Abbasiyah, mahasiswa‬ ‭pengetahuan‬ ‭selanjutnya.‬‭Bani‬‭Abbasiyah‬‭eksis‬‭selama‬‭505‬‭tahun‬‭dan‬‭diperintah‬
‭dapat mendeteksi‬ ‭oleh‬ ‭37‬ ‭khalifah‬ ‭dengan‬ ‭mampu‬ ‭menciptakan‬ ‭peradaban‬ ‭yang‬ ‭menjadi‬ ‭kiblat‬
‭wilayah kekuasaan‬ ‭dunia‬ ‭pada‬ ‭saat‬ ‭itu,‬ ‭peradaban‬ ‭yang‬ ‭dikenang‬ ‭sepanjang‬ ‭masa.‬ ‭Berikut‬ ‭adalah‬
‭Dinasti Abbasiyah‬ ‭faktor‬ ‭yang‬ ‭mendukung‬ ‭dalam‬ ‭perkembangan‬ ‭dakwah‬ ‭dan‬ ‭perluasan‬ ‭wilayah‬
‭pada masa bani Abasiyah, kecuali ….‬
‭A.‬ M ‭ otivasi‬ ‭belajar‬ ‭menjadi‬ ‭pendorong‬ ‭gairahnya‬ ‭masyarakat‬ ‭untuk‬ ‭belajar.‬
‭Masyarakat‬ ‭mendatangi‬ ‭tempat-tempat‬ ‭belajar‬ ‭seperti‬ ‭kuttab‬ ‭dan‬
‭madrasahmaupun perguruan tinggi seperti universitas.‬
‭B.‬ K
‭ halifah‬‭Harun‬‭al-Rasyid‬‭terkenal‬‭sebagai‬‭khalifah‬‭yang‬‭sangat‬‭cinta‬‭pada‬
‭ilmu‬ ‭pengetahuan,‬ ‭baik‬ ‭belajar‬ ‭maupun‬ ‭dalam‬ ‭hal‬ ‭membangun‬ ‭fasilitas‬
‭belajar,‬‭seperti:‬‭sekolah,‬‭perpustakaan,‬‭menyediakan‬‭guru‬‭dan‬‭membentuk‬
‭gerakan terjemahan.‬
‭C.‬ M
‭ asyarakat‬‭Bani‬‭Abbasiyah‬‭saat‬‭itu‬‭merupakan‬‭kaum‬‭pemalas‬‭yang‬‭hanya‬
‭membanggakan sejarah‬
‭D.‬ A ‭ bu‬ ‭Abbas‬ ‭Assafah‬ ‭sebagai‬ ‭pendiri‬ ‭Bani‬ ‭Abbasiyah‬ ‭memiliki‬ ‭masa‬
‭kepemimpinan‬ ‭yang‬ ‭mampu‬ ‭menciptakan‬‭suasana‬‭dan‬‭kondisi‬‭Abbasiyah‬
‭yang‬‭seteril‬‭dari‬‭keturunan‬‭Bani‬‭Umayyah‬‭sebagai‬‭lawan‬‭politik‬‭yang‬‭baru‬
‭di kalahkan dan dikuasainya.‬
‭E.‬ ‭Ekspansi‬ ‭kekuasaan‬ ‭yang‬ ‭merujuk‬ ‭pada‬ ‭pemerintahan‬ ‭sistem‬ ‭dinasti‬
‭ embuat‬ ‭Bani‬ ‭Abasiyah‬ ‭kuat‬ ‭dan‬ ‭bertahan‬ ‭dalam‬ ‭peperangan‬ ‭perluasan‬
m
‭wilayah.‬

‭36‬ 3
‭ 6. Disajikan data dan‬ ‭ erdasarkan teori Arab dari Buya Hamka yang tertulis dalam historiografi Indonesia, bahwa Islam‬
B
‭informasi sejarah‬ ‭masuk ke Indonesia sejak abad pertama Hijriah atau abad ke-7 Masehimelalui dua jalur yaitu...‬
‭masuknya Islam di‬ ‭A.‬ 1‭ ‬ ‭Jalur‬ ‭Utara,‬ ‭dengan‬ ‭rute:‬ ‭Arab‬ ‭(Mekkah‬ ‭dan‬ ‭Medinah)‬ ‭-Damaskus‬ ‭-Bagdad‬ ‭-‬ ‭Gujarat‬ ‭(pantai‬
‭Nusantara, mahasiswa‬ ‭Barat‬ ‭India)‬ ‭-‬ ‭Srilanka‬ ‭-‬ ‭Indonesia.‬ ‭2.Jalur‬ ‭Selatan,‬ ‭dengan‬ ‭rute:‬ ‭Arab‬ ‭(Mekkah‬ ‭dan‬‭Medinah)‬‭-‬
‭mampu‬ ‭Yaman -Gujarat (pantai barat India) - Srilanka – Indonesia‬
‭mengidentifikasikan‬ ‭B.‬ 1‭ .Jalur‬‭Selatan,‬‭dengan‬‭rute:‬‭Arab‬‭(Mekkah‬‭dan‬‭Medinah)‬‭-‬‭Yaman‬‭-Gujarat‬‭(pantai‬
‭dengan tepat jalur‬ ‭barat‬ ‭India)‬‭–‬‭Malaysia‬‭–‬‭Indonesia‬‭2.‬‭Jalur‬‭Utara,‬‭dengan‬‭rute:‬‭Arab‬‭(Mekkah‬‭dan‬
‭ asuknya Islam di‬
m ‭ edinah)‬ ‭-Damaskus‬ ‭-‬ ‭Bagdad‬ ‭-Gujarat‬ ‭(pantai‬ ‭Barat‬ ‭India)‬ ‭-‬ ‭Singapura‬ ‭-‬
M
‭wilayah Nusantara‬ ‭Indonesia.‬
‭C.‬ 1‭ .‬ ‭Jalur‬ ‭Utara,‬ ‭dengan‬ ‭rute:‬ ‭Arab‬ ‭(Mekkah‬ ‭dan‬ ‭Medinah)‬ ‭-‬ ‭Damaskus‬ ‭-Bagdad‬ ‭-‬
‭Gujarat‬ ‭(pantai‬ ‭Barat‬ ‭India)‬ ‭-‬ ‭Srilanka‬ ‭–‬ ‭Indonesia‬ ‭2.‬ ‭Jalur‬ ‭Selatan,‬ ‭dengan‬ ‭rute:‬
‭Arab‬ ‭(Mekkah‬ ‭dan‬ ‭Medinah)‬ ‭-‬ ‭Yaman‬ ‭-Gujarat‬ ‭(pantai‬ ‭barat‬ ‭India)‬ ‭-‬ ‭Srilanka‬ ‭–‬
‭Indonesia‬
‭D.‬ J‭ alur‬ ‭Selatan,‬ ‭dengan‬ ‭rute:‬ ‭Arab‬ ‭(Mekkah‬ ‭dan‬ ‭Medinah)‬ ‭-‬ ‭Yaman‬ ‭-Gujarat(pantai‬
‭barat India) – Malaysia – Indonesia‬
‭E. Jawaban A, B, dan C salah‬

‭37‬ 3
‭ 7. Disajikan data dan‬ ‭ erkembangan‬‭Islam‬‭di‬‭nusantara‬‭terjadi‬‭begitu‬‭cepat‬‭dan‬‭diterima‬‭dengan‬‭damai‬‭oleh‬
P
‭informasi sejarah terkait‬ ‭masyarakat‬ ‭sehingga‬ ‭dalam‬ ‭waktu‬ ‭yang‬ ‭relatif‬ ‭singkat‬ ‭Islam‬ ‭berkembang‬ ‭dengan‬
‭dengan perkembangan‬ ‭pesat.‬‭Terdapat‬‭banyak‬‭faktor‬‭yang‬‭menyebabkan‬‭Islam‬‭dengan‬‭mudah‬‭berkembang‬‭di‬
‭dakwah Islam di‬ ‭Indonesia.‬ ‭Salah‬ ‭satu‬ ‭yang‬ ‭tidak‬ ‭termasuk‬ ‭faktor‬ ‭pendukung‬ ‭perkembangan‬ ‭Islam‬‭di‬
‭Nusantara sebelum‬ ‭Indoensia adalah….‬
‭Indonesia merdeka,‬
‭A. Terbukanya ruang sinkretisasi ajaran Islam dengan budaya masyarakat‬
‭mahasiswa dapat‬
‭mengidentifikasi corak‬ ‭B. Para pendakwah menggunakan pendekatan yang sesuai dengan budaya‬
‭strategi dakwah Islam di‬ ‭masyarakat‬
‭Nusantara‬ ‭C. Menerapkan pendekatan tasawuf dalam melakukan dakwah‬
‭D. Islam‬ ‭dikembangkan‬ ‭melalui‬ ‭jalur‬ ‭pendidikan, perdagangan,‬
‭dan perkawinan‬
‭E. Islam menghilangkan sistem kasta dari kehidupan masyarakat‬

‭38‬ 3
‭ 8. Disajikan data dan‬ ‭ asyarakat‬ ‭Indonesia‬ ‭dahulu‬ ‭memeluk‬ ‭kepercayaan‬ ‭animisme‬ ‭berupa‬ ‭pemujaan‬ ‭roh‬ ‭nenek‬
M
‭informasi sejarah terkait‬ ‭moyang‬‭yang‬‭disebut‬‭hyang‬‭atau‬‭dahyang,‬‭yang‬‭diwujudkan‬‭dalam‬‭bentuk‬‭arca‬‭atau‬‭gambar,‬‭strategi‬
‭dengan gerakan dakwah‬ ‭yang dilakukan para wali agar dengan suka rela memeluk agama islam dengan cara ......‬
‭wali songo, mahasiswa‬ ‭A. Pengajian akbar‬
‭B‭.‬‬‭Pementasan wayang‬
‭dapat mengidentifikasi‬ ‭C. Sopan santun‬
‭corak strategi dakwah‬ ‭D. Memberi contoh yang baik‬
‭wali songo di Nusantara‬ ‭E. Sunan Kali Jaga‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭39‬ ‭39. Disajikan data dan‬ ‭Sejarah masuknya islam di Afrika mengalami berbagai proses perkembangan diantaranya islam‬
‭informasi sejarah‬ ‭merupakan agama yang diawasi secara ketat oleh penguasa. diantara pernyataan berikut‬
‭masuknya Islam dan‬ ‭membuktikan pernyataan tersebut kecuali…..‬
‭perkembangannya di‬ ‭a.‬ ‭pemerintah hindia belanda secara tegas melarang aktifitas Islam ditempat umum meski ibadah‬
‭pribadi diperbolehkan‬
‭Afrika, mahasiswa‬
‭b.‬ ‭tak ada komunitas muslim yang diijinkan untuk melakukan perkumpulan‬
‭mampu menentukan‬ ‭c.‬ ‭para ulama tidak bisa berdakwah secara leluasa‬
‭strategi dakwah dan‬ ‭d.‬ ‭komunitas Islam dengan mudah dapat mendirikan masjid‬
‭perkembangan Islam di‬ ‭e.‬ ‭adanya pembatasan aturan tentang dakwah‬
‭Afrika‬
‭40‬ ‭40. Disajikan data dan‬ ‭ endala‬ ‭perkembangan‬ ‭Islam‬ ‭di‬ ‭Amerika‬ ‭diantaranya‬ ‭berhubungan‬ ‭erat‬ ‭dengan‬ ‭peranan‬
K
‭informasi sejarah‬ ‭Amerika‬ ‭sebagai‬ ‭polisi‬ ‭dunia‬ ‭yang‬ ‭mengundang‬ ‭rasa‬ ‭bermusuhan‬ ‭dengan‬ ‭negara-‬ ‭negara‬
‭masuknya Islam dan‬ ‭muslim.‬‭Bagi‬‭kelompok‬‭radikal‬‭garis‬‭keras,‬‭peranan‬‭Amerika‬‭dalam‬‭pentas‬‭politik‬‭dunia‬‭sebagai‬
‭perkembangannya di‬ ‭polisi‬‭merupakan‬‭landasan‬‭objektif‬‭untuk‬‭menyatakan‬‭perang‬‭dalam‬‭bentuk‬‭teror.‬‭Fakta‬‭kongkret‬
‭Amerika, mahasiswa‬ ‭yang mendukung pernyataan diatas adalah ...‬
‭mampu menentukan‬ ‭A.‬ A
‭ jaran‬‭Islam‬‭dengan‬‭sendirinya‬‭cukup‬‭subur‬‭berisi‬‭perintah-perintah‬‭untuk‬‭mempertahankan‬
‭strategi dakwah dan‬ ‭agama Allah dari serangan dam anjuran untuk berjihad di jalan-Nya.‬
‭perkembangan Islam di‬ ‭B.‬ A
‭ merika‬‭adalah‬‭negara‬‭maju‬‭dengan‬‭berbagai‬‭ras‬‭didalamnya‬‭sehingga‬‭Islam‬‭menjadi‬‭salah‬
‭Amerika‬ ‭satu agama di negara tersebut‬
‭C.‬ P
‭ opulasi‬ ‭penduduk‬ ‭Muslim‬ ‭di‬ ‭AS‬ ‭telah‬ ‭meningkat‬ ‭dalam‬ ‭seratus‬ ‭tahun‬ ‭terakhir,‬ ‭dimana‬
‭sebagian besar pertumbuhan ini didorong oleh adanya imigran.‬
‭D. Adanya migrasi muslim besar-besaran yang dibatasi oleh pemerintah Amerika‬
‭E. Amerika bersekutu dengan Israel untuk menaklukkan Islam‬

‭41‬ 4
‭ 1. Disajikan data dan‬ ‭ asuknya‬‭Islam‬‭ke‬‭bernua‬‭Eropa‬‭setidaknya‬‭mengalami‬‭empat‬‭periode‬‭hingga‬
M
‭informasi sejarah‬ ‭jumlah‬ ‭penduduk‬ ‭muslim‬ ‭di‬ ‭benua‬ ‭tersebut‬ ‭makin‬ ‭bertambah.‬ ‭Empat‬ ‭periode‬
‭masuknya Islam dan‬ ‭tersebut adalah….‬
‭perkembangan Islam di‬
‭A.‬ ‭Periode Islam Spanyol, Turki Usmani, Mughal,‬‭dan Persia‬
‭Eropa mahasiswa mampu‬
‭menentukan strategi‬ ‭B.‬ ‭Periode‬ ‭Abbasiyah, Ayyubiyah, Fatimiyah,‬ ‭dan Aghlabiyah‬
‭dakwah dan‬
‭C.‬ ‭Periode Umayyah, Abbasiyah, Mughal, dan‬‭Persia‬
‭ erkembangan Islam di‬
p
‭D.‬ P
‭ eriode Islam di Spanyol, Dinasti Khan dari Mongol, Turki Usmani,‬
‭Eropa‬
‭imigran muslim‬
‭E.‬ ‭Periode Umayyah, Abbasiyah, Fatimiyah, dan‬‭Turki Usmani‬

‭42‬ 4
‭ 2. Disajikan data dan‬ ‭Islam‬ ‭telah‬ ‭menjadi‬ ‭bagian‬ ‭dari‬ ‭kehidupan‬ ‭warga‬ ‭di‬ ‭Australia.‬ ‭Di‬ ‭Islamic‬
‭informasi sejarah‬
‭Museum‬ ‭Australia‬ ‭yang‬ ‭berada‬ ‭di‬ ‭Anderson‬ ‭Road,‬ ‭Thornbury,‬ ‭Victoria,‬
‭masuknya Islam dan‬
‭perkembangan Islam di‬ ‭dijelaskan‬ ‭secara‬ ‭detail‬ ‭tentang‬ ‭sejarah‬ ‭masuknya‬‭islam‬‭di‬‭Australia.‬‭Islam‬‭di‬
‭Australia, mahasiswa‬ ‭Australia pertama kali di bawa oleh....‬
‭mampu menentukan‬
‭strategi dakwah dan‬ ‭ . Pelaut Makasar‬
A
‭perkembangan Islam di‬ ‭B. Pedagang India‬
‭Australia‬
‭C. Imigran dari Afrika‬

‭D. Pedagang dari Cina‬

‭E. Pelaut Pakistan‬


‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭43‬ ‭43. Disajikan kasus‬ ‭Salah satu sikap saling memafkan, menjalin silaturahmi merupakan salah satu sikap yang‬
‭perilaku Akhlak Al-‬ ‭mencerminkan akhlak al-karimah, hakikat akhlak al karimah menurut Ibnu Miskawaih adalah....‬
‭Karimah, Peserta didik‬ ‭A.‬ ‭Kondisi jiwa yang mendorong tindakan- tindakan tanpa perlu berpikir dan pertimbangan lagi.‬
‭mampu‬ ‭B.‬ ‭Gambaran jiwa yang mendorong dilakukannya perbutan-perbuatan dengan mudah lagi‬
‭gampang tanpa berfikir panjang.‬
‭menilai hakikat Akhlak‬
‭C.‬ ‭Kehendak yang dibiasakan, bukan perbuatan yang tidak ada kehendaknya. Seperti bernafas,‬
‭Al-Karimah‬
‭denyut jantung, kedipan mata dan lain-lain.‬
‭D.‬ ‭Dorongan manusia untuk menolak yang tidak disenangi dan memdapatkan kenikmatan yang‬
‭bersifat abstrak dan batin.‬
‭E.‬ ‭kekuatan yang ada dalam diri manusia yang yang mendorong perbutan-perbuatan untuk‬
‭memperoleh kenikmatan-kenikmatan yang bersifat zhahir.‬

‭44‬ 4
‭ 4. Diberikan kasus‬ ‭ anu mempunyai teman bernama Dito. Dito seorang anak yang sabar dan pendiam. Ketika sedang‬
B
‭perilaku tentang potensi‬ ‭bermusyawah tiba-tiba ia berbicara dengan nada tinggi dan marah. Banu tertarik untuk meneliti‬
‭quwwah al-ghadhab ,‬ ‭terkait perilaku Dito sesuai quwwah al-ghaddab.‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭a.‬ ‭al-Karam‬
‭b.‬ ‭an-Najdah‬
‭menganalisis turunan‬
‭c.‬ ‭al-Hilm‬
‭quwwah al-ghadhab‬ ‭d.‬ ‭al-Wiqar‬
‭e.‬ ‭al-Ihtimal‬
‭45‬ 4
‭ 5. Disajikan narasi kisah‬
‭perilaku seseorang yang‬ ‭ ak‬ ‭Muhlis‬ ‭adalah‬ ‭pemilik‬ ‭perusahaan‬ ‭yang‬ ‭bergerak‬‭di‬‭bidang‬‭properti.‬‭Dalam‬‭kesehariannya,‬‭dia‬
P
‭senantiasa‬ ‭senantiasa‬ ‭menunjukkan‬ ‭perilaku‬ ‭yang‬ ‭rendah‬ ‭hati‬ ‭dan‬ ‭terkenal‬ ‭dermawan.‬ ‭Apabila‬ ‭ada‬ ‭kegiatan‬
‭mengimplementasikan‬ ‭sosial‬‭terutama‬‭di‬‭bidang‬‭keagamaman,‬‭Pak‬‭Muhlis‬‭gemar‬‭menyumbangkan‬‭sebagian‬‭hartanya‬‭untuk‬
‭nilai moderasi beragama‬ ‭kelancaran‬ ‭pelaksanaan‬ ‭kegiatan‬ ‭tersebut.‬ ‭Dia‬ ‭melaksanakannya‬‭dengan‬‭ikhlas‬‭hanya‬‭karena‬‭Allah,‬
‭sebagai wujud amal‬ ‭bersabar‬ ‭dan‬ ‭bersyukur.‬ ‭Dari‬ ‭penjelasan‬ ‭tersebut,‬ ‭dapat‬ ‭disimpulkan‬ ‭bahwa‬ ‭perbuatan‬ ‭Pak‬ ‭Muhlis‬
‭shaleh, mahasiswa dapat‬ ‭sebagai implementasi dari ...‬
‭menyimpulkan keberadaan‬
‭A. Istiqomah‬
‭iman kepada Allah‬ ‭ . Tawakkal‬
B
‭sebagai pondasi amal‬ ‭C. Amal shalih‬
‭D. Ikhlas‬
‭shaleh dalam kehidupan‬ ‭E. Khauf‬
‭sosial kemasyarakatan‬
‭46‬ 4
‭ 6. Disajikan narasi‬ ‭ alam sebuah hadits disebutkan bahwa malu adalah sebagian dari iman. Fatimah adalah remaja‬
D
‭tentang kisah perilaku‬ ‭putri yang senantiasa menundukkan pandangannya jika bertemu dengan orang yang bukan‬
‭seseorang yang senantiasa‬ ‭muhrimnya, namun teman-temannya mengejeknya dan mengatakan bahwa dirinya sok alim.‬
‭mengerjakan amal shaleh,‬ ‭Teman-teman lelakinya lebih menghormatinya dibanding teman Fatimah yang lain. Manfaat dari‬
‭menjaga sifat malu yang sesuai dengan hal tersebut adalah …..‬
‭mahasiswa dapat‬
‭A.‬ ‭Mendapat pujian dari teman‬
‭menentukan keberadaan‬ ‭B.‬ ‭Merasa dirinya lebih muia dari teman‬
‭tawakal kepada Allah‬ ‭C.‬ ‭Dapat‬ ‭terhindar‬ ‭dari‬ ‭tindakan‬ ‭yang‬ ‭tidak diinginkan‬
‭sebagai pondasi amal‬ ‭D.‬ ‭Disegani teman‬
‭shaleh dalam‬ ‭E.‬ ‭Disayang teman‬
‭implementasinya‬
‭di kehidupan sosial‬
‭kemasyarakatan‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭47‬ ‭47. Disajikan teks hadis‬ ‭Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa malu adalah sebagian dari iman. Fatimah adalah remaja putri yang‬
‭tentang al- haya'‬ ‭senantiasa menundukkan pandangannya jika bertemu dengan orang yang bukan muhrimnya, namun teman-‬
‭(malu), mahasiswa‬ ‭temannya mengejeknya dan mengatakan bahwa dirinya sok alim. Teman-teman lelakinya lebih‬
‭dapat dapat‬ ‭menghormatinya dibanding teman Fatimah yang lain. Manfaat dari menjaga sifat malu yang sesuai dengan‬
‭hal tersebut adalah …..‬
‭mengidentifikasi‬
‭a.‬ ‭Mendapat pujian dari teman‬
‭manfaat perilaku al-‬ ‭b.‬ ‭Merasa dirinya lebih muia dari teman‬
‭haya' (malu) dalam‬ ‭c.‬ ‭Dapat terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan‬
‭kaitannya dengan‬ ‭d.‬ ‭Disegani teman‬
‭pembentukan akhlak‬ ‭e.‬ ‭Disayang teman‬
‭pribadi‬
‭48‬ ‭48. Disajikan teks hadis‬ ‭ abi‬ ‭saw.‬ ‭bersabda‬ ‭“Allah‬‭swt.‬‭berfirman,‬‭‘Demi‬‭kemuliaan‬‭dan‬‭keagungan-Ku,‬‭Aku‬‭tidak‬
N
‭tentang al- khauf ,‬ ‭menghimpun‬ ‭2‬‭macam‬‭rasa‬‭takut‬‭pada‬‭diri‬‭hamba-Ku,‬‭dan‬‭Aku‬‭juga‬‭tidak‬‭menghimpun‬‭2‬
‭mahasiswa dapat dapat‬ ‭macam‬ ‭rasa‬ ‭aman‬ ‭bagi‬ ‭dirinya.‬ ‭Jika‬ ‭dia‬ ‭merasa‬ ‭aman‬ ‭dari-‬ ‭Ku‬ ‭di‬ ‭dunia,‬ ‭maka‬ ‭Aku‬
‭mengidentifikasi‬ ‭membuat‬‭takut‬‭pada‬‭hari‬‭kiamat,‬‭dan‬‭jika‬‭dia‬‭merasa‬‭takut‬‭kepada-Ku‬‭di‬‭dunia,‬‭maka‬‭Aku‬
‭manfaat perilaku al-‬ ‭membuatnya‬‭merasa‬‭aman‬‭pada‬‭hari‬‭kiamat.”‬‭(Diriwayatkan‬‭Ibnu‬‭Hibban).‬‭Apabila‬‭hadis‬‭di‬
‭khauf dalam kaitannya‬ ‭atas diilustrasikan, jawaban yang menggambarkan perbuatan khauf/takut adalah….‬
‭dengan dengan‬ ‭A.‬ ‭Wisnu‬‭merupakan‬‭pekerja‬‭kantoran‬‭namun‬‭memiliki‬‭konflik‬‭batin‬‭yang‬‭luar‬‭biasa.‬‭Ia‬‭memiliki‬
‭pembentukan akhlak‬ ‭kecemasan‬ ‭yang‬ ‭tinggi,‬ ‭sehingga‬ ‭ia‬ ‭selalu‬ ‭was-was‬ ‭dan‬ ‭khawatir‬ ‭berlebihan‬ ‭terhadap‬‭semua‬
‭pribadi‬ ‭pekerjaannya.‬ ‭Setelah‬ ‭ditelusuri‬ ‭ternyata‬ ‭ia‬ ‭seorang‬ ‭yang‬ ‭mudah‬ ‭iri/tidak‬ ‭senang‬ ‭apabila‬
‭temannya sedang mendapat kebahagiaan.‬
‭B.‬ ‭Ali‬‭adalah‬‭tipe‬‭suami‬‭yang‬‭takut‬‭pada‬‭istrinya.‬‭Suatu‬‭hari‬‭ia‬‭terlilit‬‭hutang‬‭yang‬‭menjadikan‬‭ia‬
‭semakin‬ ‭tertutup‬ ‭dengan‬ ‭istrinya.‬ ‭Ketika‬ ‭sudah‬ ‭jatuh‬ ‭tempo‬ ‭pelunasan,‬ ‭pihak‬ ‭bank‬ ‭terpaksa‬
‭menyita‬ ‭beberapa‬ ‭barang‬ ‭berharganya‬ ‭yang‬ ‭mereka‬ ‭punya.‬ ‭Pada‬ ‭akhirnya‬ ‭sang‬ ‭istri‬ ‭sadar‬
‭bahwa keterbukaan dengan pasangan sangat dibutuhkan untuk memecahkan masalah bersama.‬

‭C.‬ ‭ ijal,‬‭seorang‬‭ilmuwan‬‭yang‬‭mampu‬‭menciptakan‬‭alat‬‭yang‬‭diklaim‬‭mampu‬‭menyelamatkan‬‭manusia‬‭saat‬
R
‭kiamat tiba, sehingga dia menjadi sombong dan tidak memiliki khawatir terhadap takdir masa depan.‬

‭D.‬ ‭ ono‬‭mengikuti‬‭organisasi‬‭ke-Islam-an‬‭dengan‬‭alasan‬‭takut‬‭kepada‬‭Allah‬‭dan‬‭cinta‬‭kepada‬‭Rasul,‬‭padahal‬
D
‭organisasi‬ ‭tersebut‬ ‭termasuk‬ ‭ilegal‬ ‭karena‬ ‭tidak‬ ‭mendapat‬ ‭izin‬ ‭pemerintah‬ ‭dan‬ ‭dapat‬ ‭membahayakan‬
p‭ ersatuan‬ ‭negaranya.‬ ‭Namun‬ ‭ia‬ ‭tetap‬ ‭mantap‬ ‭dan‬ ‭bertahan‬ ‭karena‬ ‭menurutnya‬ ‭ia‬ ‭bisa‬ ‭mengembalikan‬
‭kejayaan Islam dengan wadah organisasi tersebut, meskipun sudah banyak nyawa menjadi taruhan.‬

‭E.‬ ‭ yauqi seorang mahasiswa yang taat pada‬‭nasihat orang tuanya. Salah satu nasihat yang ia‬
S
‭selalu pegang adalah bahwa Allah swt. selalu mengawasi setiap gerak-geriknya. Oleh‬
‭karena itu ia selalu berhati-hati dalam bertindak dan terus berusaha memperbaiki diri.‬
‭49‬ ‭49. Disajikan kisah‬ ‭Kafi‬‭adalah‬‭seorang‬‭kaya‬‭yang‬‭dermawan,‬‭tidak‬‭hanya‬‭itu‬‭dia‬‭juga‬‭terkenal‬‭suka‬‭menolong‬‭orang‬
‭tentang seseorang yang‬
‭yang‬‭kesulitan.‬‭Pada‬‭suatu‬‭saat‬‭datanglah‬‭seorang‬‭pemuda‬‭yang‬‭ingin‬‭meminjam‬‭uang‬‭kepadanya,‬
‭mengimplementasikan‬
‭konsep ar-rahim ,‬ ‭dan‬‭kafipun‬‭meminjaminya.‬‭Pada‬‭suatu‬‭ketika‬‭kafi‬‭jatuh‬‭miskin‬‭dan‬‭menjadi‬‭gelandangan.‬‭Namun‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭ada‬ ‭seorang‬ ‭lelaki‬ ‭kaya‬ ‭raya‬‭yang‬‭mengentasnya‬‭dari‬‭kemiskinan,‬‭ternyata‬‭lelaki‬‭tersebut‬‭adalah‬
‭menganalisis manfaat‬
‭sikap dan perilaku‬ ‭pemuda‬ ‭yang‬ ‭ditolongnya‬ ‭beberapa‬ ‭tahun‬ ‭lalu,‬ ‭Hal‬ ‭ini‬ ‭membuktikan‬ ‭bahwa‬ ‭orang‬‭yang‬‭berbuat‬
‭ar-rahim kepada orang‬ ‭baik sesunggunya ia berbuat baik untuk …‬
‭lain untuk diri sendiri‬
‭A.‬ ‭Orang lain‬
‭B.‬ ‭Dirinya sendiri‬
‭C.‬ ‭Orang tua‬
‭D.‬ ‭Masyarakat‬
‭E.‬ ‭Anak‬
‭50‬ ‭50. Disajikan kisah‬ ‭ isekolah ahmad dikenal sebagai anak yang pemaaf, setiap berbuat salah ahmad selalu meminta maaf‬
D
‭tentang seseorang yang‬ ‭kepada temannya. Begitu juga akan selalu memaafkan apabila teman temannya berbuat salah kepada‬
‭selalu mendahulukan‬ ‭ahmad. Maka dari itu ahmad sangat disukai oleh teman dan guru. Hal ini adalah mencerminkan pemaaf‬
‭dan memberi maaf‬ ‭sebagai akhlak al- karimah terhadap orang lain, hal yang mencerminkan sifat pemaaf adalah...‬
‭a.‬ ‭Berlapang Dada‬
‭kepada orang lain‬ ‭b.‬ ‭Bekerja Keras‬
‭ketika terjadi kesalahan,‬ ‭c.‬ ‭Santun‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭d.‬ ‭Lemah Lembut‬
‭membuktikan manfaat‬ ‭e.‬ ‭Peduli‬
‭sikap dan perilaku‬
‭memberi maaf kepada‬
‭orang lain pada diri‬
‭sendiri‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭51‬ ‭51. Disajikan deskripsi‬ ‭Kasih sayang Allah kepada kita merupakan suatu yang sangat luar biasa dalam hidup kita, pada saat‬
‭dan ilustrasi tentang‬ ‭iman kita sedang begitu rendah. Sebagai manusia yang beriman akan selalu berbaik sangka dan‬
‭sifat Al-Rahman bagi‬ ‭memikirkan kasih sayang dalam bentuk apa yang Allah sedang berikan kepada kita, juga‬
‭Allah Swt. yang‬ ‭memikirkan betapa banyak hal buruk yang bisa terjadi pada kita, namun Allah menjaga kita dari‬
‭hal-hal tersebut. Sebagai cerminan Asmaulhusna Arrahim adalah manusia Mempunyai sikap.....‬
‭merupakan salah satu‬
‭a.‬ ‭Teguh‬
‭Al- Asmā al-Husnā ,‬ ‭b.‬ ‭Beriman‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭c.‬ ‭Kasih sayang‬
‭menunjukkan adanya‬ ‭d.‬ ‭Suka menolong‬
‭sifat tersebut dalam‬ ‭e.‬ ‭Dermawan‬
‭kehidupan manusia di‬
‭dunia dan di akhirat‬
‭52‬ ‭52. Disajikan deskripsi‬ ‭Dalam‬‭Al-Qur'an,‬‭tanda-tanda‬‭kepemilikan‬‭kerajaan‬‭adalah‬‭kehadiran‬
‭dan ilustrasi tentang sifat‬
‭al-Mālik bagi Allah‬ ‭banyak‬ ‭pihak‬ ‭kepadaNya‬ ‭untuk‬ ‭bermohon‬ ‭agar‬ ‭dipenuhi‬
‭Swt. yang merupakan‬ ‭kebutuhannya‬ ‭atau‬ ‭untuk‬ ‭menyampaikan‬ ‭persoalan-persoalan‬ ‭besar‬
‭salah satu Al-Asmā‬
‭agar‬ ‭dapat‬‭tertanggulangi.‬‭Allah‬‭SWT‬‭melukiskan‬‭betapa‬‭Yang‬‭Maha‬
‭al-Husnā , mahasiswa‬
‭mampu menunjukkan‬ ‭Kuasa‬ ‭itu‬ ‭melayani‬ ‭kebutuhan‬ ‭makhlukNya.‬ ‭Hal‬ ‭ini‬ ‭Sebagaimana‬
‭adanya sifat tersebut‬ ‭yang difirmankan dalam al-Qur'an pada surat...‬
‭dalam kehidupan‬
‭manusia di dunia dan di‬ ‭A.‬ ‭QS. al-Rahmān ayat 34‬
‭akhirat‬
‭B.‬ ‭QS. al-Rahmān ayat 35‬

‭C.‬ ‭QS. al-Baqarah ayat 29‬

‭D.‬ ‭QS. al-Rahmān ayat 29‬

‭E.‬ ‭QS. al-rahman ayat 1‬


‭53‬ 5 ‭ 3. Dikisahkan tentang‬ ‭ ali ialah orang yang beriman, bertakwa, dan beramal shaleh kepada Allah SWT. Ulama’ sufi‬
W
‭perilaku seorang wali‬ ‭meyakini bahwa para wali mempunyai keistimewaan.misalnya Seorang Waliyullah yang bernama‬
‭dalam realitas‬ ‭Asif dapat memindahkan singgasana Ratu Bulqis ke kerajaan Nabi Sulaiman a.s dalam sekejap mata,‬
‭kehidupannya,‬ ‭seperti yang dijelaskan dalam surah an-Nahl ayat 40; (2) Menurut ulama sufi, Suatu keadaan luar‬
‭biasa yang diberikan Allah SWT kepada para wali-Nya disebut:‬
‭mahasiswa dapat‬
‭a.‬ ‭Mu’jizat‬
‭mengkritisi adanya‬ ‭b.‬ ‭Karomah‬
‭karomah pada diri‬ ‭c.‬ ‭Ma’unah‬
‭seorang wali tersebut‬ ‭d.‬ ‭Sihir‬
‭sebagai bentuk‬ ‭e.‬ ‭istidraj‬
‭kemuliaan seseorang‬
‭54‬ ‭54. Disajikan kisah‬ ‭ anji mengalami perubahan sikap yang sangat drastic diluar kebiasaaan seperti mudah marah suka‬
P
‭tentang satu peristiwa‬ ‭ngobrol sendiri sering mengumpat denganbahasa yang kasar perubahan emosi yang drastic kadang‬
‭yang terjadi dalam‬ ‭-kadang tubuhnya merasakan gatal-gatal kejadian disebut ….‬
‭kehidupan manusia yang‬
a‭ .‬ ‭ u’jizat‬
M
‭begitu fenomenal‬
‭b.‬ ‭Karomah‬
‭sehingga membuat‬ ‭c.‬ ‭Ma’unah‬
‭manusia terkaget-kaget,‬ ‭d.‬ ‭Sihir‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭e.‬ ‭istidraj‬
‭menyimpulkan bahaya‬
‭sihir bagi manusia bila‬
‭mempercayainya‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭55‬ ‭55. Diilustrasikan‬ ‭Perhatikan pernyataan di bawah ini!‬
‭tentang terjadinya‬ ‭1) Banyak orang belomba-lomba meninggikan bangunan.‬
‭berbagai musibah yang‬ ‭2) Banyak wanita yang memakai pakaian tetapi tidak menutup aurat.‬
‭dihadapi manusia,‬ ‭3) Di masyarakat banyak terjadi kasus pembunuhan.‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭4) Datangnya Dajjal‬
‭mengidentifikasi ciri-ciri‬ ‭5) Sering terjadi bencana alam seperti banjir, gempa bumi, dan tanah lonsor,‬
‭terjadinya kiamat sughra‬ ‭6) Semakin maraknya praktik riba di masyarakat.‬
‭sebagai bagian dari‬ ‭7) Munculnya matahari dari arah matahari terbenam.‬
‭datangnya hari akhir‬ ‭8) Turunnya Nabi Isa ke bumi.‬
‭9) Tenggelamnya bumi bagian barat, timur serta jazirah Arab‬
‭Diantara penyataan-pernyataan di atasyang merupakan tanda-tanda kiamat sughra adalah …‬
‭A.‬ ‭1), 2), 3), 5), dan 6)‬
‭B.‬ ‭1), 2), 3), 4), dan 6)‬
‭C.‬ ‭2), 5), 6), 7), dan 8)‬
‭D.‬ ‭3), 4), 5), 6), dan 9)‬
‭E.‬ ‭4), 5), 6), 7), dan 8)‬
‭56‬ ‭56. Diilustrasikan‬ ‭Perhatikan pernyataan berikut ini:‬
‭tentang terjadinya‬ ‭1) Kemunculan ad-Dajjal‬
‭berbagai musibah yang‬ 2
‭ ) Turunnya Nabi ‘Isa as., dan Nabi Ibrahim As‬
‭dihadapi manusia,‬ ‭3) Keluarnya Ya’juj dan Ma’juj‬
‭4) Terbitnya Matahari dari arah timur‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭5) Munculnya Dabbatul Ard‬
‭mengidentifikasi‬ ‭Kelompok yang paling tepat menunjukkan tanda-tanda kiamat kubro adalah …‬
‭ciri-ciri terjadinya‬ ‭A.‬ ‭1), 2), dan 3)‬
‭kiamat kubra sebagai‬ ‭B.‬ ‭1), 3), dan 5)‬
‭bagian dari datangnya‬ C
‭ .‬ ‭1), 2), dan 4)‬
‭hari akhir‬ ‭D.‬ ‭1), 3), dan 4)‬
‭E.‬ ‭2), 4), dan 5)‬

‭57‬ 5
‭ 7. Disajikan narasi‬
‭ eorang‬‭mahasiswi‬‭di‬‭sebuah‬‭Perguruan‬‭Tinggi‬‭di‬‭Yogyakarta‬‭akan‬‭mengikuti‬‭wisuda‬
S
‭tentang qadha dan qadar,‬
‭priode‬ ‭Agustus‬ ‭2019.‬ ‭Segala‬ ‭macam‬ ‭keperluan‬ ‭wisuda‬ ‭telah‬ ‭ia‬ ‭persiapkan‬ ‭dengan‬
‭mahasiswa mampu‬
‭matang,‬ ‭mulai‬ ‭dari‬ ‭atribut‬ ‭wisuda,‬ ‭studio‬ ‭untuk‬ ‭berfoto‬ ‭dan‬ ‭acara‬ ‭tasyakuran.‬
‭menyimpulkan makna‬
‭Keesokan‬ ‭harinya‬ ‭ketika‬ ‭ia‬ ‭hendak‬ ‭menyebrang‬ ‭jalan‬ ‭menuju‬ ‭gedung‬ ‭tempat‬
‭takdir mubram dalam‬
‭diselenggarakannya‬ ‭wisuda,‬ ‭tiba-tiba‬ ‭sebuah‬ ‭mobil‬ ‭melaju‬ ‭dengan‬ ‭kencang‬ ‭dan‬
‭ ehidupan manusia‬
k ‭ enabrak‬ ‭mahasiswi‬ ‭tersebut‬ ‭hingga‬ ‭tewas.‬ ‭Pelajaran‬ ‭yang‬ ‭dapat‬ ‭kita‬ ‭ambil‬ ‭dari‬
m
‭sebagai makhluk Allah‬ ‭kisah tersebut adalah …‬
‭A.‬ ‭Manusia hanya bisa berencana, tapi Allahlah‬‭yang berkehendak‬
‭B.‬ ‭Kejadian‬ ‭tersebut‬ ‭merupakan‬ ‭merupakan‬ ‭takdir‬‭muallaq Allah‬
‭C.‬ ‭Hidup harus selalu kita pasrahkan‬ ‭kepada Allah sebagai pengatur kehidupan‬
‭D.‬ ‭Maut merupakan takdir mubramnya Allah‬‭yang tidak‬ ‭dapat dirubah oleh manusia‬
‭E.‬ ‭Kita harus selalu bersikap ikhlas dalam‬‭menerima takdir Allah‬

‭58‬ 5
‭ 8. Disajikan narasi‬ ‭ ak‬ ‭Untung‬ ‭telah‬ ‭difonis‬ ‭sakit‬ ‭kanker‬ ‭dengan‬ ‭stadium‬ ‭tinggi.‬ ‭Dikatakan‬ ‭oleh‬ ‭dokter‬ ‭bahwa‬ ‭usianya‬
P
‭tentang konsep qadha‬ ‭tidak‬ ‭akan‬ ‭lama‬ ‭lagi.‬ ‭Namun‬ ‭beliau‬ ‭tidak‬ ‭putus‬ ‭asa.‬ ‭Dalam‬ ‭sehari-‬ ‭hari‬ ‭setelah‬ ‭berobat‬ ‭beliau‬ ‭selalu‬
‭dan qadar, mahasiswa‬ ‭berdoa‬ ‭dalam‬ ‭sakitnya‬ ‭agar‬ ‭diberi‬ ‭kesembuhan.‬ ‭Pak‬ ‭Untung‬ ‭tidak‬ ‭menyerah‬ ‭begitu‬ ‭saja‬‭pada‬‭putusan‬
‭mampu menyimpulkan‬ ‭takdir.‬ ‭Setelah‬ ‭beberapa‬ ‭hari‬ ‭berlalu‬ ‭betapa‬ ‭terkejutnya‬ ‭dokter‬ ‭pemeriksa,‬ ‭karena‬ ‭kankernya‬ ‭nyaris‬
‭contoh takdir‬ ‭hilang. Dalam kasus ini termasuk dalam kategori …‬
‭mu'allaq dalam‬
‭kehidupan manusia‬ ‭A. Taqdir mubram‬
‭sebagai makhluk Allah‬
‭B. Taqdir muallaq‬

‭C. Taqdir qadar‬

‭D. Taqdir muwafiq‬

‭E. Qadha qadar‬


‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭59‬ ‭59. Disajikan narasi‬ ‭Setiap‬ ‭kejadian‬ ‭yang‬ ‭terjadi‬ ‭di‬ ‭atas‬ ‭muka‬ ‭Bumi‬ ‭seperti‬ ‭Gunung‬ ‭meletus,‬ ‭Banjir,‬ ‭Gempa‬ ‭Bumi‬ ‭dan‬
‭tentang qadha dan qadar,‬ ‭lainsebagainya‬ ‭merupakan‬ ‭kehendak‬ ‭Allah.‬ ‭Penciptaan‬ ‭(realisasi)‬ ‭Allah‬ ‭atas‬ ‭sesuatu‬ ‭pada‬ ‭kadar‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭tertentu sesuai dengan kehendak-Nya pada azali disebut?‬
‭menyimpulkan makna‬ ‭A. Qadha‬
‭kebebasan manusia‬
‭sebagai makhluk Allah‬ ‭B. Qadar‬
‭dalam kontek taqdir‬
‭C. Nasib‬
‭Allah‬
‭D. Kepastian‬

‭E. Qadha dan qadar‬

‭60‬ 6‭ 0.‬‭Disajikan‬‭deskripsi‬ ‭Perhatikan QS. Yunus: 31 dibawah ini:‬


‭pengertian‬ ‭tentang‬
‫ۡل‬ ‫ۡل‬ ‫ۡل‬ ‫ۡل‬
‫‮‬ُّيۡخ ِر ُج ‬‮ا َح ـَّى ‬‮ِم َن ‬‮ا َمِّيِت ‮‬َو ُيۡخ ِر ُج ‬‮ا َمِّيَت ‮‬ِم َن ‬‮ا َح ـِّى‬
‭takwil‬ ‭,‬ ‭mahasiswa‬
‭dapat‬‭menentukan‬‭ayat‬
‭Al-Qur’an‬ ‭yang‬
‭Ulama‬‭ada‬‭yang‬‭memaknai‬‭potongan‬‭ayat‬‭di‬‭atas‬‭dengan‬‭pengertian‬‭‘mengeluarkan‬‭seseorang‬
‭mengandung takwil‬
‭mukmin‬ ‭dari‬ ‭kekafiran‬ ‭atau‬ ‭mengeluarkan‬ ‭yang‬ ‭pandai‬ ‭dari‬ ‭kebodohan”.‬ ‭Pemahaman‬ ‭makna‬
‭ayat seperti ini diperoleh melalui…. , ungkapan di atas merupakan pengertian dari….‬
‭ .‬‭Tafsir‬
A
‭B.‬‭Terjemah‬
‭C.‬‭Takwil‬
‭D.‬‭Tafsir bi al ma’sur‬
‭E.‬‭Terjemah maknawiyah‬

‭61‬ 6
‭ 1. Disajikan contoh‬ ‭ alam Al Quran terdapat ayat muhkam dan ayat mustasyabih .Dari ayat-ayat dibawah ini, yang termasuk‬
D
‭ayat muhkamat‬ ‭muhkam adalah….‬
‭mahasiswa menganalisis‬ ‫‬‮َو الَّساِر ُق َو الَّساِر َقُة َفاْقَطُعْٓو ا َاْيِد َيُه َم ا َج َز ۤا ًۢء ِبَم ا َكَسَبا َنَكااًل ِّم َن ِهّٰللا َۗو ُهّٰللا َعِز ْيٌز‬
‭karakteristik ayat‬ ‭a
‭muhkamat‬ ‫‮‬َح ِك ْيٌم‬
ۖ ‫‬‮َفاِط ُر الَّسَم اَو اِت َو اَأْلْر ِض ۚ َج َعَل َلُكْم ِم ْن َأْنُفِس ُكْم َأْز َو اًج ا َو ِم َن اَأْلْنَعاِم َأْز َو اًج ا‬
‫‮‬َيْذَر ُؤ ُكْم ِفيِه ۚ َلْيَس َكِم ْثِلِه َشْي ٌء‬
‫‮‬َو الَّسماَو اُت ‬‮َم ْط ِو َّياٌت ِبَيِم يِنِه‬
‫‬‮الَّر ْح َم‬ٰ‮ُن َعَلى اْلَعْر ِش اْس َتَو ٰى‬
‭E
‫‮‬َيُد ِهَّللا‮‬َفْو َق ‬‮َأْيِديِه ْم‬
‭62‬ 6
‭ 2. Disajikan satu ayat‬ ‭ erhatikan‬‭ayat‬‭dalam‬‭QS.‬‭Al‬‭Baqarah‬‭ayat‬‭43,‬‭yang‬‭artinya:‬‭"Dan‬‭dirikanlah‬‭sholat,‬
P
‭Al-Qur'an dengan‬ ‭tunaikan‬‭zakat‬‭dan‬‭rukuklah‬‭bersama‬‭orang-orang‬‭yang‬‭ruku”.‬‭(QS.‬‭Al-Baqarah:‬‭43).‬
‭tafsirnya, mahasiswa‬ ‭Ayat‬ ‭tersebut‬ ‭bersifat‬ ‭global‬ ‭yang‬ ‭menjelaskan‬ ‭tentang‬ ‭perintah‬ ‭shalat.‬ ‭Kemudian‬
‭mampu menyimpulkan‬ ‭ayat‬ ‭tersebut‬ ‭ditafsirkan‬ ‭dengan‬ ‭hadits‬ ‭Nabi‬ ‭yang‬ ‭artinya;‬ ‭“Salatlah‬ ‭sebagaimana‬
‭bahwa ayat Al-Qur'an‬ ‭kalian‬ ‭melihat‬ ‭aku‬ ‭sholat,‬ ‭maka‬ ‭apabila‬ ‭telah‬ ‭tiba‬ ‭waktu‬ ‭sholat‬ ‭hendaklah‬ ‭salah‬
‭dan tafsirnya itu‬ ‭seorang‬‭di‬‭antara‬‭kalian‬‭mengumandangkan‬‭azan‬‭dan‬‭orang‬‭yang‬‭lebih‬‭tua‬‭di‬‭antara‬
‭merupakan bentuk dari‬ ‭kalian‬ ‭menjadi‬ ‭imam.”‬ ‭(HR.‬ ‭Bukhari).‬ ‭Cara‬ ‭penafsiran‬ ‭tersebut‬ ‭adalah‬ ‭contoh‬ ‭dari‬
‭penafsiran secara bi‬ ‭pendekatan‬ ‭penafsiran‬ ‭Tafsir‬ ‭bi‬ ‭al-‬ ‭Ra'y.‬ ‭Apakah‬ ‭kesimpulan‬‭ini‬‭benar?‬‭Pernyataan‬
‭al-ra'yi‬ ‭berikut ini yang menunjukkan alasan yang paling tepat adalah ...‬
‭A.‬ ‭Salah, karena contoh di atas merupakan pendekatan‬‭tafsir bi-al Ma'tsur‬
‭B. Salah, karena Tafsir bi al-Ra'y merupakan tafsir dengan pendekatan Isyarat Nabi‬
‭C. Salah, karena tafsir bi al-Ra'y merupakan pendekatan tafsir melalui penalaran dan‬
‭ijtihad Nabi‬
‭D. Benar, karena‬‭tafsir bi‬ ‭Al-Ra'y adalah‬ ‭tafsir dengan pendekatan‬
‭riwayat‬
‭E. Benar, karena Tafsir bi al-Ra'y adalah pendekatan tafsir ayat dengan hadits Nabi‬
‭SAW‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭63‬ 6‭ 3. Disajikan teks tafsir‬ ‭ etode‬ ‭dalam‬ ‭menjelaskan‬ ‭ayat‬ ‭al‬ ‭Qur’an‬ ‭dengan‬ ‭cara‬ ‭menguraikan‬ ‭ayat‬ ‭demi‬ ‭ayat,‬
m
‭ayat Al- Qur'an,‬
‭surat‬ ‭demi‬ ‭surat,‬ ‭sesuai‬ ‭tata‬ ‭urutan‬ ‭dengan‬ ‭penjelasan‬ ‭yang‬ ‭cukup‬ ‭terperinci‬ ‭sesuai‬
‭mahasiswa dapat‬
‭membedakan antara‬ ‭dengan‬ ‭kecenderungan‬ ‭masing-masing‬ ‭mufassir‬ ‭terhadap‬ ‭aspek-aspek‬ ‭yang‬ ‭ingin‬
‭tafsir ayat Al- Qur'an‬ ‭disampaikan,‬ ‭misalnya‬ ‭menjelaskan‬ ‭ayat‬ ‭disertai‬ ‭aspek‬ ‭qira’at,‬ ‭asbabu‬ ‭al-‬ ‭nuzul,‬
‭dengan menggunakan‬
‭metode tahlili dan‬ ‭munasabah,‬ ‭balaghah,‬ ‭hukum‬ ‭dan‬ ‭lain‬ ‭sebagainya.‬ ‭Dari‬ ‭pernyataan‬ ‭diatas‬ ‭termasuk‬
‭metode maudhu'i secara‬ ‭metode penafsiran Al- Qur’an.‬
‭tepat‬
‭A. Tahlili‬

‭B. Ijmaliran‬

‭C. Maudhu’I‬

‭D. Tajally‬

‭E. Muqaran‬

‭64‬ 6
‭ 4. Disajikan data‬ ‭Perhatikan ragam kitab tafsir berikut!‬
‭tentang ragam kitab‬
‭ )‬ ‭Kitab Tafsir Jalalayn karya Jalal al-Din‬‭al-Suyuthy dan Jalal al-Din al-Mahally‬
1
‭tafsir Al-Qur'an,‬
‭2)‬ ‭Kitab Al-Bayan fi Aqsam Al-Qur’an‬ ‭karya Ibn al- Qayyi al-Jawziyyah‬
‭mahasiswa mampu‬
‭3)‬ ‭Kitab Tafsir al-Qur’an al-‘Adhim‬ ‭oleh Muhammad Farid Wajdy‬
‭mengidentifikasi 3 jenis‬
‭kitab tafsir maudhu'i‬ ‭4)‬ ‭Kitab Majaz Al-Qur’an karangan Abu Ubaydah‬‭ibn al-Mufty‬
‭disertai alasannya‬ ‭5)‬ ‭Kitab Mufradat Al-Qur’an‬‭oleh Al-Raghib Al-Isfahany‬
‭Tiga jenis tafsir maudhui ditunjukkan oleh nomor ….‬
‭A. 1), 2), dan 3)‬
‭ . 1), 2), dan 4)‬
B
‭C. 1), 2), dan 5)‬
‭D.‬ ‭2), 4), dan 5)‬
‭E. 3), 4), dan 5)‬

‭65‬ 6 ‭ 5. Dideskripsikan‬ ‭ alam kehidupan bermasyarakat kita akan selalu berdampingan dengan orang-orang yang beragama‬
D
‭contoh-contoh interaksi‬ ‭lain (non muslim ) contoh perilaku yang memcerminkan dari wujud toleransi dalam bermasyarakat‬
‭muslim dengan non‬ ‭dengan non muslim dibawah ini yang palinng tepat adalah…..‬
‭muslim dalam‬
a‭ .‬ s‭ aling menghargai/menghormati dalam kegiatan ibadah masing-masing‬
‭kehidupan sosial di satu‬
‭b.‬ ‭ikut merayakan hari raya non muslim‬
‭daerah, mahasiswa dapat‬ ‭c.‬ ‭yang non muslim ikut sholat di dalam masjid‬
‭menilai tindakan/‬ ‭d.‬ ‭yang muslim ikut melakukan kegiatan ibadah di dalam gereja‬
‭perbuatan yang tidak‬ ‭e.‬ ‭ikut melakukan doa ketika tetangga non muslim meninggal dunia‬
‭tepat dikategorikan‬
‭sebagai wujud dari‬
‭toleransi‬
‭66‬ ‭66. Disajikan deskripsi‬ ‭ eorang mahasiswa mengkritisi makna kata “Tsiqah” dengan argumen bahwa keadilan perawi tidak‬
S
‭yang terkait dengan 5‬ ‭dapat menjadi indikator kesahihan hadis. argumen ini melibatkan pertimbangan sebagai berikut‬
‭syarat hadis sahih,‬ ‭kecuali….‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭a.‬ ‭perawi yang adil tidak selalu benar dalam menyampaikan hadis‬
‭b.‬ ‭keadilan perawi tidak menjamin kesesuaian hadis dengan alquran‬
‭mengkritisi makna kata‬
‭c.‬ ‭kecacatan dalam sanad hadis dapat diabaikan jika perawi adalah tsiqah‬
‭"tsiqah " sebagai satu‬ ‭d.‬ ‭kualitas keadilan perawi dapat berubah seiring waktu‬
‭syarat keshahihan hadis‬ ‭e.‬ ‭pemahaman dan kemampuan hafalan perawi menjadi syarat‬
‭berdasarkan ilmu hadis‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭67‬ ‭67. Disajikan satu hadis‬ ‭Hadits‬ ‭yang‬ ‭diriwayatkan‬ ‭oleh‬ ‭ibnu‬ ‭majah‬ ‭tentang‬ ‭mencari‬ ‭ilmu‬ ‭adalah‬
‭yang diriwayatkan oleh‬
‭Ibnu Majah yang berstatus‬ ‭Hadist‬ ‭dla’if‬ ‭dari‬ ‭sisi‬ ‭perawi,‬ ‭akan‬ ‭tetapi‬ ‭kandungan‬ ‭matn-nya‬ ‭sejalan‬
‭sebagai hadis dhaif ,‬ ‭dengan‬ ‭ajaran‬ ‭al-Qur’an‬ ‭yang‬ ‭memerintahkan‬ ‭kaum‬ ‭Muslimin‬ ‭menggali‬
‭mahasiswa mampu‬
‭pengetahuan, antara lain:‬
‭mengkritisi alasan hadis‬
‭tersebut tetap dijadikan‬ ‭A.‬ ‭Surah Al-imron ayat 8-9‬
‭dasar hukum dalam‬
‭mencari ilmu‬ ‭B.‬ ‭Surat Al-Taubah ayat 122‬

‭C.‬ ‭Surat An-nisa ayat 10‬

‭D.‬ ‭Surat Al-baqarah ayat 17‬

‭E. Surat At-taubah ayat 29‬


‭68‬ 6
‭ 8. Disajikan satu hadis‬
‭yang diriwayatkan Abu‬ ‫ ‬‮َم ْن ‮‬َسَلَك ‮‬َطِر يًقا‮‬َيْط ُلُب ‮‬ِفيِه ‮‬ِع ْلًم ا‬‮َسَلَك ‬‮ُهَّللا‮‬ِبِه ‬‮َطِر يًقا‬‮ِم ْن ‬‮ُطُر ِق‬:‫‮‬‬‍‮‍َف‏ِإِّني‬‮َسِم ْعُت ‮‬َر ُسوَل ‮‬ِهَّللا‬‮َص َّلى‮‬ُهللا‬‮َعَلْيِه ‮‬َو َسَّلَم ‬‮َيُقوُل‬
‭Dawud tentang‬ ، ‫‮‬َو َم ْن ‮‬ِفي‬‮اَأْلْر ِض‬،‫‬‮َو ِإَّن ‬‮اْلَعاِلَم ‬‮َلَيْس َتْغِفُر ‮‬َلُه‮‬َم ْن ‮‬ِفي‬‮الَّسَمَو اِت‬، ‫‬‮َو ِإَّن ‬‮اْلَم اَل ِئَكَة‬‮َلَتَضُع ‮‬َأْج ِنَح َتَه ا‮‬ِر ًض ا‬‮ِلَطاِلِب‬‮اْلِع ْلِم‬، ‫َّنِة‬
‭keutamaan orang berilmu/‬ ‫‬‮َو ِإَّن ‬‮اْلُعَلَم اَء‬،‫‮‬َكَفْض ِل ‬‮اْلَقَمِر ‮‬َلْيَلَة‬‮اْلَبْدِر ‬‮َعَلى‬‮َساِئِر ‬‮اْلَكَو اِك ِب‬‮‬،‫‬‮َو ِإَّن ‬‮َفْضَل ‬‮اْلَعاِلِم ‮‬َعَلى‬‮اْلَعاِبِد‬‮‬، ‫ِح يَتاُن ‮‬ِفي‬‮َجْو ِف ‬‮اْلَم اِء‬
‭ulama dan pencari ilmu,‬ ‫‮‬َفَم ْن ‮‬َأَخ َذُه‮‬َأَخ َذ‬‮ِبَح ٍّظ ‮‬َو اِفٍر‬، ‫‬‮َو اَل ‬‮ِد ْر َهًم ا‬‮َو َّر ُثوا‬‮اْلِع ْلَم‬،‫‬‮َو ِإَّن ‬‮اَأْلْنِبَياَء ‮‬َلْم ‬‮ُيَو ِّر ُثوا‬‮ِديَناًر ا‬، ‫َثُة‬‮اَأْلْنِبَياِء‬
‭mahasiswa dapat‬
‭mengidentifikasi‬ ‭ erdasarkan hadis diatas, kelebihan seorang alim atas seorang abid di ibratkan laksana ...‬
B
‭keutamaan ulama dan‬ ‭A. Bintang kejora dibandingkan bintang Tsuroyya‬
‭B. Malahan dibandingkan dengan bulan pumama‬
‭pencari ilmu yang‬
‭C. Bulan pumama dibandingkan bulan sabit‬
‭terdapat dalam‬ ‭D. Bulan purnama dibandingkan bintang-bintang‬
‭kandungan hadis tersebut‬ ‭E. Matahari dibandingkan bulan‬

‭69‬ 6
‭ 9. Disajikan salah satu‬ ‭ erhatikan hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori, yang artinya: “Rasulullah saw bersabda: “Jauhilah‬
P
‭hadis tentang‬ ‭tujuh dosa besar yang membinasakan”. Para sahabat bertanya “Apa dosa-dosa itu”? Rasulullah‬
‭menanggung beban/ biaya‬ ‭menjawab: “Syirik, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan Allah kecuali dengan alasan yang benar,‬
‭hidup anak yatim,‬ ‭memakan riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, dan menuduh zina terhadap‬
‭orang-orang perempuan yang menjaga kehormatannya”. (HR. Bukhari, 2560). Hadits tersebut‬
‭mahasiswa mampu‬
‭menguatkan ayat Al Qur’an yaitu QS. Al-An’am ayat 152. Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah‬
‭ enentukan kedudukan‬
m j‭uga bersabda, “Dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah saw bersabda: Saya dan orang yang menanggung‬
‭hukum‬ ‭hidup anak yatim akan berada di surga seperti ini –Rasulullah bersabda demikian dengan sambil‬
‭dalam menanggung‬ ‭merekatkan jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR Bukhari dan Turmudzi). Berdasarkan nash‬
‭beban/ biaya hidup‬ ‭tersebut, hukum menyantuni anak yatim adalah …‬
‭a.‬ ‭Kewajiban kolektif‬
‭anak yatim‬
‭b.‬ ‭Sunnah muakadah‬
‭c.‬ ‭Kewajiban individu‬
‭d.‬ ‭Fardhu Ain‬
‭e.‬ ‭Sunnah‬
‭70‬ 7
‭ 0. Disajikan narasi‬ ‭ adis‬ ‭sebagai‬ ‭penjelas‬ ‭(tafsîr)‬ ‭terhadap‬ ‭al-Qur’an‬ ‭dan‬ ‭fungsi‬ ‭inilah‬ ‭yang‬
H
‭konseptual terkait dengan‬ ‭terbanyak‬ ‭pada‬ ‭umumnya.‬ ‭Penjelasan‬ ‭yang‬ ‭diberikan‬ ‭ada‬ ‭3‬ ‭macam,‬
‭fungsi-fungsi hadis‬ ‭diantaranya‬ ‭“Takhshîsh‬ ‭al-Amm”.‬ ‭Hadis‬ ‭mengkhususkan‬ ‭(mengecualikan)‬
‭terhadap‬ ‭ayat-ayat‬‭al-‬‭Qur’an‬‭yang‬‭umum,‬‭sebagian‬‭ulama‬‭menyebut‬‭bayân‬‭takhshîsh.‬
‭Al-Qur'an‬ ‭menurut‬ ‭para‬ ‭Misalnya‬ ‭ayat-ayat‬ ‭tentang‬ ‭waris‬ ‭dalam‬ ‭QS.‬ ‭Al-Nisa’/4:‬ ‭10“‬ ‭Allah‬
‭ahli/ulama‬ ‭hadis,‬ ‭mensyari`atkan‬ ‭bagi‬ ‭mu‬‭tentang‬‭(bagian‬‭pusaka‬‭untuk)‬‭anakanakmu.‬‭Yaitu‬‭:‬
‭mahasiswa‬ ‭dapat‬ ‭bahagian‬ ‭seorang‬ ‭anak‬ ‭lelaki‬ ‭sama‬ ‭dengan‬ ‭bahagian‬ ‭dua‬ ‭orang‬
‭mengkritisi‬‭makna‬‭ta'kid‬ ‭perempuan…”‬‭Isi‬‭yang‬‭terkandung‬‭dalam‬‭ayat‬‭di‬‭atas‬‭menjelaskan‬‭tentang.‬‭.‬
‭. .‬
‭al-kitab‬ ‭dalam‬ ‭kajian‬
‭ulumul hadis‬ ‭A. Pembagian harta pusaka terhadap ahli waris‬
‭B. Pembagian harta pusaka terhadap anak-lelaki, anak perempuan‬
‭C. Pembagian harta pusaka terhadap orang tua, jika ada anak atau tidak ada anak‬
‭D. Semua jawaban a,b,c benar‬
‭E. Semua jawaban a, b, c salah‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭71‬ ‭71. Disajikan deskripsi‬ I‭ ndikator‬ ‭pencapaian‬ ‭kompetensi‬ ‭secara‬‭otomatis‬‭berfungsi‬‭sebagai‬‭pengarah‬
‭kompetensi, mahasiswa‬ ‭proses‬ ‭pembelajaran‬ ‭akan‬ ‭dilaksanakan.‬ ‭Dalam‬ ‭proses‬ ‭analisis‬ ‭indikator‬
‭dapat menganalisis KI,‬ ‭pencapaian‬ ‭kompetensi‬ ‭diantaranya‬ ‭perlu‬ ‭di‬ ‭susun‬ ‭dengan‬ ‭memperhatikan‬
‭KD berdasarkan‬ ‭prinsif-prinsif . . . .‬
‭kurikulum 2013 dan‬ ‭A. Belajar dari hal yang mudah saja‬
‭K13 yang revisi‬
‭B. Belajar dari yang abstrak‬ ‭menuju yang nyata‬
‭C. Belajar dengan memperhatikan struktur keilmuan‬
‭D. Belajar dari yang sulit menuju hal yang mudah‬
‭E. Belajar dari hal yang nyata dan mudah‬

‭72‬ 7
‭ 2. Disajikan contoh‬ ‭ erhatikan KD berikut ini:‬
P
‭IPK, mahasiswa dapat‬ ‭Menganalisis‬ ‭dan‬ ‭mengevaluasi‬ ‭makna‬ ‭QS.‬ ‭Ali‬ ‭Imran:3‬ ‭Ali‬ ‭Imran:190-191,‬ ‭dan‬ ‭QS.‬ ‭Ali‬
‭menentukan kriteria‬ ‭Imran:159, Ali Imran:159, serta hadist tentang berfikir kritis dan bersikap demokratis.‬
‭IPK yang bermuatan‬ ‭Berdasarkan‬ ‭contoh‬ ‭KD‬ ‭di‬ ‭atas,‬‭rumusan‬‭IPK‬‭yang‬‭bermuatan‬‭tuntutan‬‭pelajaran‬‭abad‬‭21‬‭adalah‬
‭tuntutan pembelajaran‬ ‭…‬
‭abad 21 serta‬ ‭A.‬ ‭Menjelaskan rahmat Allah dalam kehidupan sehari‬‭hari‬
‭penguatan pendidikan‬ ‭B.‬ ‭Menjelaskan keutamaan sikap lemah lembut dan‬‭rahmat Allah‬
‭karakter‬ ‭C.‬ ‭Menjelaskan keterkaitan antara sikap lemah‬‭lembut untuk mendapatkan rahmat Allah.‬
‭D.‬ ‭Menjelaskan contoh sikap lemah lembut untuk‬‭mendapatkan rahmat Allah.‬
‭E.‬ ‭Menunjukkan contoh sikap lemah lembut dan‬‭rahmat Allah‬

‭73‬ 7
‭ 3. Disajikan data dan‬
‭informasi tentang usia‬ ‭ ada masa anak sudah mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun,‬
P
‭menderetkan, melipat, dan membagi. menurut Piaget masuk tahapan …‬
‭peserta didik antara‬
‭7-17 tahun, mahasiswa‬ a‭ .‬ ‭ ahap Formal‬
T
‭dapat menentukan teori‬ ‭b.‬ ‭Tahap operasional konkrit‬
‭perkembangan‬ ‭c.‬ ‭Tahap praoperasional‬
‭intelektual peserta didik‬ ‭d.‬ ‭Tahap sensor motorik‬
‭e.‬ ‭Tahap operasional verbal‬
‭74‬ 7
‭ 4. Disajikan studi‬ ‭ asus‬ ‭tawuran‬ ‭antar‬ ‭pelajar‬ ‭yang‬ ‭terjadi‬ ‭antara‬ ‭SMA‬ ‭X‬ ‭dan‬ ‭SMA‬ ‭Y‬ ‭merupakan‬ ‭salah‬ ‭satu‬ ‭perilaku‬
K
‭kasus terkait dengan‬ ‭yang‬‭menyimpang.‬‭Hal‬‭ini‬‭menunjukkan‬‭kurangnya‬‭pendidikan‬‭moral‬‭yang‬‭diterima‬‭oleh‬‭peserta‬‭didik.‬
‭tindak tawuran pelajar,‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭dapat‬ ‭dikatakan‬ ‭telah‬ ‭mengalami‬ ‭perkembangan‬ ‭moral‬ ‭jika‬ ‭ia‬ ‭sudah‬ ‭mampu‬ ‭untuk‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭menunjukkan‬ ‭perilaku‬ ‭yang‬ ‭sesuai‬ ‭dengan‬ ‭aturan-aturan‬ ‭yang‬ ‭berlaku‬‭di‬‭lingkungan‬‭sekolah‬‭maupun‬
‭masyarakat. Perilaku menyimpang sebagaimana disebutkan di atas disebabkan oleh ….‬
‭menelaah teori‬
‭A. Perkembangan moral anak yang tidak berhasil‬
‭perkembangan moral‬ ‭B. Lingkungan sekitar yang mempengaruhi‬
‭peserta didik‬ ‭C. Orangtua yang abai terhadap anaknya‬
‭D. Kurangnya perhatian dari sekeliling anak‬
‭E. Pengakuan akan jati diri dan idola‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭75‬ ‭75. Disajikan studi kasus/‬ ‭ tudi kasus: Maria, seorang siswa usia 13 tahun, sering menunjukkan perubahan emosi‬
S
‭data atau informasi terkait‬ ‭yang cepat dan intens. Ia kadang-kadang tampak sangat ceria dan energetik, sementara‬
‭dengan kehidupan peserta‬ ‭pada waktu lain bisa menjadi sangat pendiam dan tertutup.‬
‭didik di lingkungan dan‬
‭Maria juga sering merasa cemas menjelang ulangan dan acara‬
‭sekolah/ masyarakat,‬
‭mahasiswa dapat‬ p‭ enting di sekolah, bahkan kadang-kadang mengalami kesulitan tidur karena pikirannya terus‬
‭menelaah teori‬ ‭berputar.‬
‭perkembangan emosional‬ ‭Berdasarkan studi kasus di atas, bagaimana seorang mahasiswa dapat menelaah teori‬
‭peserta didik‬ ‭perkembangan emosional peserta didik?‬

‭A. Dengan menganggap bahwa perubahan emosi pada peserta didik adalah hal yang biasa dan‬
‭tidak perlu dianalisis.‬

‭B. Dengan hanya mempertimbangkan faktor internal dalam perubahan emosi‬


‭peserta didik.‬

‭C. Dengan mempromosikan bahwa perkembangan emosional peserta didik tidak memiliki kaitan‬
‭dengan lingkungan dan sekolah/masyarakat.‬

‭D. Dengan menganalisis bagaimana teori perkembangan emosional (seperti teori‬


‭Erikson atau teori perkembangan sosial) dapat menjelaskan perubahan emosi dan‬
‭konflik internal yang dialami oleh Maria.‬

‭E. Dengan mengabaikan peran faktor emosional dalam proses perkembangan peserta didik.‬

‭76‬ 7
‭ 6. Diberikan deskripsi‬ ‭ alam kegiatan pembelajaran, guru berulang-ulang membarikan contoh bacaan surat an Nasr dalam‬
D
‭tentang gaya belajar siswa‬ ‭shalat. Peserta didik diminta berlatih menirukan contoh bacaan oleh guru. Guru memberikan pujian‬
‭(tanpa menyebut nama‬ ‭kepada siswa yang tepat dalam menirukan bacaan surat an Nasr yang benar, dan sebaliknya‬
‭gaya belajar) dalam‬ ‭memberikan teguran kepada peserta didik yang masih salah. Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut,‬
‭teori belajar apa yang digunakan oleh guru dan peserta didik?‬
‭pembelajaran, mahasiswa‬
‭dapat menentukan konsep‬ ‭.‬ ‭a. Behavioristik‬
‭b. Kognitivistik‬
‭ asar tentang teori belajar‬
d c‭ . Humanistik‬
‭behavioristik‬ ‭d. Konstruktivistik‬
‭e. Teori belajar sosia‬
‭77‬ 7
‭ 7. Diberikan deskripsi‬
‭tentang gaya belajar siswa‬ ‭ ebelum kegiatan inti dalam kegiatan pembelajaran, guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada‬
S
‭peserta didik tentang Q.S. Al-'Alaq. Peserta didik diminta untuk melafalkan bacaan Q.S. Al-'Alaq yang‬
‭(tanpa menyebut nama‬
‭sudah dikuasai oleh peserta didik. Guru menginformasikan kepada peserta didik tentang pengertian dan‬
‭gaya belajar) dalam‬ ‭cara melafalkan Q.S. Al-'Alaq. Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, teori belajar apa yang‬
‭pembelajaran, mahasiswa‬ ‭digunakan oleh guru dan peserta didik?‬
‭dapat menentukan konsep‬
a‭ . Behavioristik‬
‭dasar tentang teori belajar‬ ‭b. Kognitivistik‬
‭kognitif‬ ‭c. Humanistik‬
‭d. Konstruktivistik‬
‭e. Teori belajar sosial‬
‭78‬ 7
‭ 8. Diberikan deskripsi‬ ‭Dalam kegiatan pembelajaran, guru meminta beberapa orang peserta didik untuk menjelaskan isi‬
‭tentang gaya belajar‬ ‭kandungan Q.S. Al-Nashr. Peserta didik lainnya yang ada di dalam kelas diberi kesempatan untuk‬
‭peserta didik (tanpa‬ ‭menyampaikan komentar atas kekurangan penjelasan temannya. Guru memberikan penguatan atas‬
‭menyebut nama gaya‬ ‭penjelasan yang tepat dari peserta didik. Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, teori belajar apa‬
‭yang digunakan oleh guru dan peserta didik?‬
‭belajar) dalam‬
‭A. Behavioristik‬
‭pembelajaran, mahasiswa‬ ‭B. Kognitivistik‬
‭dapat merumuskan‬ ‭C. Humanistik‬
‭implikasi teori belajar‬ ‭D. Konstruktivistik‬
‭konstruktivistik dalam‬ ‭E. Teori belajar sosial‬
‭pembelajaran PAI‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭79‬ ‭79. Diberikan deskripsi‬ ‭Dalam kegiatan pembelajaran, guru meminta beberapa orang peserta didik untuk memperbaiki‬
‭tentang gaya belajar peserta‬ ‭kemampuan melafalkan bacaan shalat. Peserta didik difasilitasi berdiskusi kelompok untuk‬
‭didik (tanpa menyebut‬ ‭menenyepakati tujuan dan rencana belajar untuk memperbaiki kemampuan melafalkan bacaan‬
‭nama gaya belajar) dalam‬ ‭shalat secara mandiri dan kelompok. Berdasarkan deskripsi kegiatan tersebut, teori belajar apa‬
‭pembelajaran, mahasiswa‬ ‭yang digunakan oleh guru dan peserta didik?‬
‭dapat merumuskan‬ a‭ .‬ ‭ ehavioristik‬
B
‭implikasi teori belajar‬ ‭b. Kognitivistik‬
‭humanistik dalam‬ ‭c. Humanistik‬
‭d. Konstruktivistik‬
‭pembelajaran PAI‬
‭e. Teori belajar sosial‬

‭80‬ 8
‭ 0. Diberikan deskripsi‬
‭tentang gaya belajar siswa‬ ‭ alam pembelajaran, guru harus memberikan rangsangan kepada anak sebagai makhluk‬
D
‭(tanpa menyebut nama‬ ‭sosial. Dorongan rasa ingin tahu anak muncul dari fenomena dan pengalaman hidup‬
‭bermasyarakat. Hal ini termasuk jenis teori belajar ….‬
‭gaya belajar) dalam‬
‭A. Behavioristik‬
‭pembelajaran, mahasiswa‬
‭B. Sosial‬
‭dapat menentukan jenis‬
‭C. Kognitif‬
‭teori belajar sosial‬
‭D. Konstruktivistik‬
‭E. Humanistik‬

‭81‬ 8
‭ 1. Diberikan kasus‬
‭tentang pembelajaran,‬ ‭ ‭e‬ mbe‬‭lajaran Abad 21 mengikuti model pengembangan‬‭kemampuan berpikir kritis, kreatif,‬
P
‭mahasiswa dapat menilai‬ ‭inovatif dan kolaboratif. Guru bertugas mengembangkan rencana pembelajaran yang berbasis‬
‭penyusunan IPK yang‬ ‭model tersebut. Upaya guru tersebut tertuang dalam ….‬
‭berorientasi abad 21‬
‭A. Kompetensi Inti‬

‭B. Kompetensi Dasar‬

‭ .
C Indikator Pencapaian Kompetensi‬
‭D. Srategi Pembelajaran‬
‭E. Media pembelajaran‬
‭82‬ 8
‭ 2. Disajikan informasi‬ ‭ alam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), terdapat prinsip-prinsip‬
D
‭tentang proses‬ ‭penting yang dapat membantu mencapai profil pelajar Pancasila, yaitu pelajar yang‬
‭pembelajaran PAI,‬ ‭berakhlak mulia dan memiliki karakter yang kuat.‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭Bagaimana‬ ‭seorang‬ ‭mahasiswa‬ ‭dapat‬ ‭menentukan‬ ‭prinsip-‬‭prinsip‬‭pembelajaran‬‭yang‬
‭menentukan prinsip-prinsip‬ ‭relevan dalam mencapai tujuan ini?‬
‭A. Dengan mengabaikan pengajaran nilai-nilai agama dalam pembelajaran‬
‭pembelajaran untuk‬
‭PAI.‬
‭mencapai profil pelajar‬
‭B. Dengan hanya fokus pada aspek pengetahuan agama tanpa‬
‭pancasila yang sesuai‬ ‭mempertimbangkan pengembangan karakter.‬
‭C. Dengan mempromosikan bahwa pembelajaran PAI tidak perlu‬
‭mempertimbangkan prinsip-prinsip pembelajaran.‬
‭D. Dengan merencanakan pembelajaran yang mengintegrasikan nilai-nilai agama,‬
‭pengembangan karakter, dan penerapan dalam kehidupan sehari-hari.‬
‭E. Dengan menghindari pembahasan tentang Pancasila dalam pembelajaran‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭83‬ ‭83. Diberikan contoh‬ ‭Kasus Pembelajaran: Andi adalah seorang guru PAI yang memiliki peserta didik dari generasi Z dan‬
‭perilaku peserta didik‬ ‭generasi Alpha. Dia ingin merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik kedua‬
‭dalam pembelajaran PAI‬ ‭generasi tersebut. Generasi Z dikenal cenderung lebih terbiasa dengan teknologi dan memiliki kemampuan‬
‭di‬ ‭multitasking, sedangkan generasi Alpha tumbuh dalam era teknologi dan informasi yang lebih maju lagi.‬
‭Bagaimana seorang guru seperti Andi dapat merancang strategi pembelajaran yang relevan untuk generasi‬
‭kelas, mahasiswa‬ ‭Z dan generasi Alpha dalam pembelajaran PAI?‬
‭mampu menelaah‬ ‭a.‬ ‭Dengan mengabaikan perbedaan karakteristik generasi Z dan generasi Alpha dalam pembelajaran‬
‭definisi generasi Z dan‬ ‭PAI.‬
‭generasi Alpha‬ ‭B. Dengan hanya menggunakan teknologi dalam pembelajaran PAI untuk menarik perhatian generasi‬
‭Z dan generasi Alpha.‬
‭C. Dengan mempromosikan bahwa strategi pembelajaran dalam PAI tidak membutuhkan adaptasi‬
‭terhadap karakteristik generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭D. Dengan merancang pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi, interaktivitas, dan penerapan‬
‭nilai-nilai agama sesuai dengan karakteristik generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭E. Dengan menghindari penggunaan teknologi dalam pembelajaran PAI agar tidak mengabaikan‬
‭generasi Z dan generasi Alpha.‬

‭84‬ 8
‭ 4. Diberikan‬ ‭ iberikan beberapa contoh aktivitas pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di kelas sebagai berikut:‬
D
‭contoh-contoh aktivitas‬
‭pembelajaran PAI di‬ 1‭ . Diskusi kelompok mengenai etika dan nilai-nilai dalam Islam‬
‭kelas, mahasiswa‬
‭2. Menyajikan presentasi tentang berbagai aspek keberagamaan dalam masyarakat.‬
‭mampu menguraikan‬
‭3. Membuat proyek kolaboratif tentang pengalaman pribadi dalam menjalankan ajaran agama.‬
‭karakteristik generasi Z‬ ‭4. Menerapkan teknologi untuk mempelajari dan berdiskusi tentang ajaran agama Islam.‬
‭dan generasi Alpha‬ ‭5. Berpartisipasi dalam kegiatan kesejahteraan sosial berbasis nilai-nilai agama.‬
‭Bagaimana seorang mahasiswa dapat menguraikan karakteristik generasi Z dan generasi Alpha‬
‭berdasarkan contoh-contoh aktivitas pembelajaran PAI di kelas?‬
‭A. Dengan menganggap bahwa generasi Z dan generasi Alpha memiliki‬
‭karakteristik yang serupa dalam memahami ajaran agama.‬
‭B. Dengan hanya mempertimbangkan aktivitas pembelajaran PAI yang melibatkan teknologi‬
‭dalam kaitannya dengan generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭C. Dengan mempromosikan bahwa karakteristik generasi Z dan generasi Alpha tidak‬
‭memengaruhi cara mereka belajar ajaran agama.‬
‭D. Dengan menganalisis bagaimana aktivitas pembelajaran PAI yang melibatkan diskusi,‬
‭kolaborasi, teknologi, dan nilai-nilai sosial mencerminkan karakteristik generasi Z dan‬
‭generasi Alpha.‬
‭E. Dengan mengabaikan pengaruh aktivitas pembelajaran PAI terhadap karakteristik‬
‭generasi Z dan generasi Alpha.‬

‭85‬ 8
‭ 5. Disajikan kasus‬ ‭ asus Pembelajaran: Andi adalah seorang guru PAI yang memiliki peserta didik dari generasi‬
K
‭pembelajaran yang‬ ‭Z dan generasi Alpha. Dia ingin merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan‬
‭terkait karakteristik‬ ‭karakteristik kedua generasi tersebut. Generasi Z dikenal cenderung lebih terbiasa dengan‬
‭generasi Z dan Alpha,‬ ‭teknologi dan memiliki kemampuan multitasking, sedangkan generasi Alpha tumbuh dalam‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭era teknologi dan informasi yang lebih maju lagi.‬
‭merancang strategi‬ ‭Bagaimana‬‭seorang‬‭guru‬‭seperti‬‭Andi‬‭dapat‬‭merancang‬‭strategi‬‭pembelajaran‬‭yang‬‭relevan‬
‭pembelajaran yang‬ ‭untuk generasi Z dan generasi Alpha dalam pembelajaran PAI?‬
‭relevan untuk generasi Z‬
‭A. Dengan mengabaikan perbedaan karakteristik generasi Z dan generasi Alpha dalam‬
‭dan generasi Alpha‬
‭pembelajaran PAI.‬
‭dalam pembelajaran PAI‬
‭B. Dengan hanya menggunakan teknologi dalam pembelajaran PAI untuk menarik‬
‭perhatian generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭C. Dengan mempromosikan bahwa strategi pembelajaran dalam PAI tidak membutuhkan‬
‭adaptasi terhadap karakteristik generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭D.‬ ‭Dengan merancang pembelajaran yang mengintegrasikan‬‭teknologi, interaktivitas,‬
‭dan penerapan nilai-nilai agama sesuai dengan karakteristik generasi Z dan generasi‬
‭Alpha.‬
‭E. Dengan menghindari penggunaan teknologi dalam pembelajaran PAI agar tidak‬
‭mengabaikan generasi Z dan generasi Alpha.‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭86‬ ‭86. Disajikan data dan‬ ‭Pak‬‭Budiman‬‭salah‬‭seorang‬‭guru‬‭PAI‬‭disebuah‬‭SMP‬‭Negeri.‬‭Dia‬‭mengajar‬‭materi‬‭mengenai‬‭pengaruh‬
‭informasi tentang‬ ‭jalur‬ ‭masuknya‬ ‭islam‬ ‭ke‬ ‭nusantara‬‭terhadap‬‭budaya‬‭islam‬‭di‬‭nusantaradengan‬‭memanfaatkan‬‭aplikasi‬
‭kemajuan teknologi‬ ‭power‬ ‭poin.‬ ‭Pembelajaran‬ ‭yang‬ ‭dilakukan‬ ‭pak‬ ‭Budiman‬ ‭termasuk‬ ‭pada‬ ‭pendekatan‬ ‭technological,‬
‭informasi, mahasiswa‬ ‭pedagogical and content knowledge ( TPACK), karena…‬
‭a. Menyajikan peta jalur masuk islam ke nusantara menggunakan aplikasi power point‬
‭dapat menentukan‬ ‭b. Memetakan jalur masuk islam ke nusantaramenggunakan aplikasi power point‬
‭karakteristik guru di‬ ‭c.‬ ‭Membandingkan berbagai pendapat para ahli tentang jalur masuknya islam ke nusantara‬
‭abad 21‬ ‭d. Menelusuri jalur masuk islam ke nusantara dan pengaruhnya terhadap budaya islam Nusantara‬
‭denagn aplikasi power point‬
‭e.‬ ‭Menjelaskan‬‭jalur‬‭masuk‬‭islam‬‭ke‬‭nusantara‬‭dan‬‭pengaruhnya‬‭terhadap‬‭budaya‬‭islam‬‭Nusantara‬
‭dengan aplikasi power point‬

‭87‬ 8
‭ 7. Disajikan studi kasus/‬ ‭ tudi‬ ‭Kasus:‬ ‭Ahmad,‬ ‭seorang‬ ‭siswa‬ ‭kelas‬ ‭7‬ ‭di‬‭sebuah‬‭madrasah,‬‭terlihat‬‭sering‬‭mengalami‬
S
‭data atau informasi terkait‬ ‭kenaikan‬‭berat‬‭badan‬‭yang‬‭signifikan‬‭selama‬‭beberapa‬‭bulan‬‭terakhir.‬‭Dia‬‭juga‬‭tampak‬‭lebih‬
‭dengan kehidupan peserta‬ ‭aktif‬ ‭dalam‬ ‭berpartisipasi‬ ‭dalam‬ ‭kegiatan‬ ‭olahraga‬ ‭di‬ ‭sekolahnya.‬ ‭Selain‬ ‭itu,‬ ‭ia‬‭mengalami‬
‭didik di lingkungan dan‬ ‭pertumbuhan tinggi badan yang lebih cepat dibandingkan teman sebayanya.‬
‭sekolah/ madrasah dan‬ ‭Berdasarkan‬ ‭studi‬‭kasus‬‭di‬‭atas,‬‭bagaimana‬‭seorang‬‭mahasiswa‬‭dapat‬‭menganalisis‬‭perilaku‬
‭Ahmad berdasarkan teori perkembangan fisik peserta didik?‬
‭masyarakat, mahasiswa‬
‭A.‬ ‭Dengan‬‭menganggap‬‭bahwa‬‭perilaku‬‭Ahmad‬‭hanya‬‭dipengaruhi‬‭oleh‬
‭dapat menganalisis‬ ‭faktor internal.‬
‭perilaku peserta didik‬ ‭B.‬ ‭Dengan‬‭hanya‬‭mempertimbangkan‬‭pertumbuhan‬‭tinggi‬‭badan‬‭sebagai‬‭faktor‬
‭berdasarkan teori‬ ‭tunggal dalam perilaku Ahmad.‬
‭perkembangan fisik peserta‬ ‭C.‬ ‭Dengan‬‭mempromosikan‬‭bahwa‬‭teori‬‭perkembangan‬‭fisik‬‭tidak‬‭relevan‬‭dalam‬
‭didik‬ ‭menganalisis perilaku Ahmad.‬
‭D.‬ ‭Dengan‬‭menganalisis‬‭bagaimana‬‭perubahan‬‭fisik‬‭yang‬‭dialami‬‭oleh‬‭Ahmad,‬‭seperti‬
‭kenaikan‬ ‭berat‬ ‭badan‬‭dan‬‭pertumbuhan‬‭tinggi‬‭badan,‬‭dapat‬‭memengaruhi‬‭perilaku‬
‭dan interaksinya di lingkungan sekolah/madrasah dan masyarakat.‬
‭E. Dengan mengabaikan peran faktor fisik dalam analisis perilaku Ahmad.‬
‭88‬ 8
‭ 8. Disajikan deskripsi‬
‭tentang langkah-langkah‬ ‭Contoh langkah langkah pembelajaran berikut ini!‬
‭pembelajaran dengan‬ ‭1. Guru menunjukkan berita tentang bencana alam‬‭di suatu daerah.‬
‭menggunakan pendekatan‬
‭saintifik, mahasiswa dapat‬ ‭2. Peserta didik membaca berita tentang bencana‬‭alam di suatu daerah.‬
‭menjelaskan karakteristik‬
‭3. Peserta didik mempelajari lebih lanjut tentang‬‭dampak bencana alam.‬
‭kurikulum‬
‭2013‬ ‭4. Peserta didik mempelajari lebih lanjut tentang‬‭ajaran kewajiban menjaga kelestarian alam.‬

‭5. Guru membacakan dalil Alqur'an tentang tugas manusia memakmurkan alam.‬

‭ engan menerapkan‬‭pendekatan saintifik‬‭. Urutan langkah‬‭langkah pembelajaran yang paling tepat‬


D
‭dalam rangka‬‭mengasosiasikan‬‭sehingga dapat mencapai‬‭indikator pencapaian kompetensi‬
‭"menyimpulkan hikmah menjaga kelestarian alam"?‬
‭A. 1,4,5.‬

‭B. 1,2,3.‬

‭C. 2,3,4.‬

‭D. 1,3,4.‬

‭E. 3,4,5.‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭89‬ ‭89. Disajikan informasi‬ ‭Selama satu semester, seorang guru melaksanakan berbagai kegiatan pembelajaran yang melibatkan‬
‭tentang‬ ‭pendekatan kontekstual, kolaboratif, dan teknologi dalam pembelajaran berbagai mata pelajaran.‬
‭contoh kegiatan‬ ‭Beberapa kegiatan termasuk proyek kolaboratif antar-mata pelajaran, penerapan teknologi informasi‬
‭pembelajaran selama satu‬ ‭dalam riset mandiri siswa, serta pemaparan hasil belajar dalam bentuk presentasi kepada teman‬
‭semester, mahasiswa dapat‬
‭sekelas.‬
‭menguraikan faktor-faktor‬
‭Berdasarkan informasi tentang contoh kegiatan pembelajaran selama satu semester, faktor-faktor‬
‭yang melatarbelakangi‬
‭apa yang mungkin melatarbelakangi perubahan dari Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum‬
‭perubahan kurikulum 2013‬
‭Merdeka Abad 21?‬
‭menjadi kurikulum‬
‭A.‬ ‭Perubahan kurikulum dilakukan semata-mata untuk mengikuti tren pendidikan‬
‭merdeka‬
‭global.‬

‭B. Perubahan kurikulum dilakukan hanya untuk mengurangi bobot mata pelajaran dalam kurikulum.‬

‭C.‬ P
‭ erubahan kurikulum dilakukan tanpa mempertimbangkan perkembangan teknologi dan‬
‭tuntutan kebutuhan masyarakat.‬

‭D. Perubahan kurikulum dilakukan untuk lebih menekankan pada pembelajaran kontekstual,‬
‭kolaboratif, teknologi, dan pengembangan kompetensi abad 21 sesuai dengan tuntutan zaman.‬

‭E.‬ ‭Perubahan‬‭kurikulum‬‭dilakukan‬‭hanya‬‭berdasarkan‬‭preferensi‬‭pihak-pihak‬‭tertentu‬‭dalam‬
‭dunia pendidikan.‬

‭90‬ 9
‭ 0. Disajikan informasi‬ ‭ eorang guru PAI telah merancang kegiatan pembelajaran yang mencakup materi tentang‬
S
‭tentang kegiatan‬ ‭akhlak mulia dalam Islam. Langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan mencakup‬
‭pembelajaran PAI yang‬ ‭pengenalan konsep akhlak mulia, diskusi kelompok mengenai contoh-contoh akhlak mulia‬
‭dilaksanakan guru,‬ ‭dalam kehidupan sehari-hari, pemberian tugas individu untuk merespons dan menerapkan‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭akhlak mulia dalam situasi nyata, serta refleksi bersama di akhir kegiatan.‬
‭menguraikan‬ ‭Berdasarkan informasi tentang kegiatan pembelajaran PAI yang dilaksanakan oleh guru‬
‭langkah-langkah‬ ‭tersebut, langkah- langkah pembelajaran ini merujuk pada kurikulum apa?‬
‭A. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)‬
‭pembelajaran dalam‬
‭B. Kurikulum 2013‬
‭kurikulum 2013‬
‭C. Kurikulum Merdeka Abad 21‬
‭D. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)‬
‭E. Kurikulum Inti‬

‭91‬ 9
‭ 1. Disajikan informasi‬ ‭ eorang‬‭guru‬‭PAI‬‭melaksanakan‬‭kegiatan‬‭pembelajaran‬‭yang‬‭memberikan‬‭kebebasan‬‭lebih‬‭besar‬
S
‭tentang kegiatan‬ ‭kepada‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dalam‬ ‭memilih‬ ‭topik‬ ‭kajian‬ ‭dan‬ ‭pendekatan‬ ‭pembelajaran‬ ‭yang‬ ‭sesuai‬
‭pembelajaran PAI yang‬ ‭dengan‬ ‭minat‬ ‭dan‬ ‭potensi‬ ‭mereka.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭diberikan‬ ‭ruang‬ ‭untuk‬ ‭mengemukakan‬
‭dilaksanakan guru,‬ ‭pendapat,‬ ‭mengajukan‬ ‭pertanyaan,‬ ‭dan‬ ‭berpartisipasi‬ ‭aktif‬ ‭dalam‬ ‭proses‬ ‭pembelajaran.‬ ‭Guru‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭juga‬ ‭mengintegrasikan‬ ‭pengalaman‬ ‭kehidupan‬ ‭sehari-hari‬ ‭dan‬ ‭situasi‬ ‭nyata‬ ‭dalam‬ ‭materi‬
‭menguraikan prinsip‬ ‭pembelajaran agar lebih relevan dengan kehidupan peserta didik.‬
‭pembelajaran yang‬
‭Berdasarkan‬‭informasi‬‭tentang‬‭kegiatan‬‭pembelajaran‬‭PAI‬‭yang‬‭dilaksanakan‬‭oleh‬‭guru‬‭tersebut,‬
‭diterapkan guru‬
‭berdasarkan konsep‬ ‭prinsip‬ ‭pembelajaran‬ ‭apa‬ ‭yang‬ ‭diterapkan‬ ‭oleh‬ ‭guru‬ ‭tersebut‬ ‭berdasarkan‬ ‭konsep‬ ‭Kurikulum‬
‭kurikulum merdeka‬
‭Merdeka?‬

‭ .
A Prinsip Pembelajaran Berbasis Keterampilan (PBK)‬
‭B. Prinsip Pembelajaran Aktif dan Kreatif (PAK)‬
‭C. Prinsip Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)‬
‭D. Prinsip Kemandirian dan Pengembangan Potensi (P2KP)‬
‭E. Prinsip Pendekatan Saintifik‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭92‬ ‭92. Disajikan informasi‬ ‭Seorang guru PAI merencanakan kegiatan pembelajaran yang memberikan peserta didik kebebasan‬
‭tentang kegiatan‬ ‭untuk mengidentifikasi masalah sosial dalam masyarakat yang terkait dengan nilai-nilai agama. Setelah‬
‭pembelajaran PAI yang‬ ‭itu, peserta didik diminta untuk merumuskan solusi kreatif berdasarkan nilai- nilai agama yang‬
‭dilaksanakan guru,‬ ‭dimiliki. Selanjutnya, peserta didik diberi kesempatan untuk mengimplementasikan solusi yang telah‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭dirumuskan dalam bentuk aksi nyata di masyarakat. Pada akhirnya, peserta didik merespons hasil‬
‭menganalisis tahapan‬ ‭implementasi solusi yang telah dilakukan.‬
‭pembelajaran dalam‬
‭Berdasarkan informasi tentang kegiatan pembelajaran PAI‬
‭kurikulum merdeka‬
‭yang paling sesuai‬ y‭ ang dilaksanakan oleh guru tersebut, tahapan pembelajaran dalam Kurikulum‬
‭Merdeka yang paling sesuai adalah:‬
‭A.‬ ‭Identifikasi masalah - Pemecahan masalah - Implementasi - Refleksi‬
‭B. Pendahuluan - Pelaksanaan - Evaluasi - Penutup‬
‭C. Pengenalan - Diskusi - Tugas individu - Refleksi‬
‭D.‬ ‭Pengenalan konsep - Diskusi kelompok - Pemberian tugas individu - Refleksi‬
‭bersama‬

‭E. Pendahuluan - Pemaparan - Diskusi - Penutup‬

‭93‬ 9
‭ 3. Disajikan‬ ‭ alam pembelajaran PAI konvensional di kelas, siswa cenderung menjadi pasif dalam‬
D
‭permasalahan‬ ‭proses pembelajaran. Guru berperan sebagai pusat perhatian dengan memberikan penjelasan‬
‭pembelajaran PAI‬ ‭dan siswa lebih banyak mendengarkan. Interaksi siswa terbatas pada saat bertanya dan‬
‭konvensional di kelas,‬ ‭menjawab pertanyaan guru. Hal ini dapat menghambat partisipasi aktif dan pemahaman‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭mendalam siswa terhadap materi pembelajaran.‬
‭menentukan tahapan‬ ‭Berdasarkan permasalahan pembelajaran PAI konvensional‬
‭pembelajaran yang‬
‭berpusat pada peserta‬ d‭ i atas, tahapan pembelajaran yang paling sesuai untuk mengatasi masalah tersebut‬
‭didik‬ ‭adalah:‬
‭A.‬ ‭Pengenalan - Penjelasan guru - Tugas individu - Evaluasi‬

‭B. Pendahuluan - Diskusi kelompok - Presentasi hasil diskusi - Refleksi‬


‭ . Pengenalan konsep - Latihan soal - Diskusi - Penutup‬
C
‭D.‬ ‭Pemaparan guru - Tanya jawab - Pemberian tugas kelompok -‬
‭Presentasi kelompok‬

‭E. Pendahuluan - Pemaparan - Diskusi - Penutup‬


‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭94‬ ‭94. Disajikan deskripsi‬ ‭Deskripsi:‬ ‭Seorang‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭merancang‬ ‭kegiatan‬ ‭pembelajaran‬ ‭yang‬ ‭memungkinkan‬ ‭peserta‬
‭tentang kegiatan‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭memilih‬ ‭topik‬ ‭penelitian‬‭terkait‬‭dengan‬‭nilai-nilai‬‭agama‬‭yang‬‭ingin‬‭mereka‬‭teliti‬
‭pembelajaran PAI,‬ ‭lebih‬ ‭dalam.‬ ‭Setelah‬ ‭memilih‬ ‭topik,‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭melakukan‬ ‭riset‬ ‭mandiri‬ ‭dan‬ ‭menyusun‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭laporan‬ ‭berdasarkan‬ ‭hasil‬ ‭penelitian‬ ‭mereka.‬ ‭Selanjutnya,‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭diminta‬ ‭untuk‬
‭menentukan keterkaitan‬ ‭menyampaikan‬ ‭hasil‬ ‭penelitian‬ ‭mereka‬ ‭dalam‬ ‭bentuk‬ ‭presentasi‬ ‭di‬ ‭depan‬ ‭kelas.‬ ‭Guru‬
‭antara pembelajaran dan‬ ‭memberikan umpan balik terhadap presentasi dan laporan yang disusun oleh peserta didik.‬
‭asesmen pada kurikulum‬
‭Berdasarkan deskripsi tentang kegiatan pembelajaran PAI‬
‭merdeka‬

t‭ersebut,‬‭keterkaitan‬‭antara‬‭pembelajaran‬‭dan‬‭asesmen‬‭dalam‬‭Kurikulum‬‭Merdeka‬‭yang‬‭paling‬
‭sesuai adalah:‬

‭A. Pembelajaran berpusat pada peserta didik - Asesmen formatif dan sumatif berbasis proyek‬

‭ .
B Pembelajaran berpusat pada guru - Asesmen berbasis penugasan individu‬
‭C. Pembelajaran berbasis masalah - Asesmen keterampilan praktis‬
‭D. Pembelajaran berbasis keterampilan - Asesmen berbasis tes tertulis‬
‭E. Pembelajaran berorientasi pada nilai - Asesmen berbasis wawancara‬

‭95‬ ‭95. Disajikan informasi‬ ‭ i‬ ‭suatu‬ ‭kelas,‬ ‭terdapat‬ ‭beragam‬ ‭tingkat‬ ‭kemampuan‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dalam‬ ‭memahami‬
D
‭tentang kemampuan‬ ‭konsep-konsep‬‭agama.‬‭Beberapa‬‭peserta‬‭didik‬‭memiliki‬‭pemahaman‬‭yang‬‭lebih‬‭mendalam,‬
‭peserta didik di suatu‬ ‭sementara‬ ‭yang‬‭lain‬‭memiliki‬‭pemahaman‬‭dasar.‬‭Sebagian‬‭peserta‬‭didik‬‭juga‬‭menghadapi‬
‭kelas, mahasiswa dapat‬ ‭kesulitan dalam mengaplikasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari.‬
‭merancang pembelajaran‬ ‭Berdasarkan‬ ‭informasi‬ ‭tentang‬ ‭tingkat‬ ‭kemampuan‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭yang‬ ‭beragam‬ ‭tersebut,‬
‭PAI yang sesuai dengan‬ ‭langkah yang paling tepat untuk merancang pembelajaran PAI yang sesuai adalah:‬
‭tingkat kemampuan‬ ‭A.‬ ‭Memberikan‬‭materi‬‭yang‬‭kompleks‬‭dan‬‭menantang‬‭untuk‬‭memacu‬‭peserta‬‭didik‬
‭berpikir kritis‬
‭peserta didik‬
‭B.‬ ‭Mengajarkan‬ ‭konsep-konsep‬ ‭agama‬ ‭secara‬ ‭teoritis‬ ‭tanpa‬‭memperhatikan‬‭kemampuan‬‭peserta‬

‭didik‬
‭C. Menggunakan satu pendekatan pembelajaran yang sama untuk semua peserta‬
‭didik‬
‭D. Menyesuaikan strategi pembelajaran dan konten dengan tingkat‬
‭kemampuan peserta didik‬
‭E. Mengandalkan peserta didik dengan kemampuan lebih untuk membantu yang‬
‭lain‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭96‬ ‭96. Disajikan deskripsi‬ ‭Ruang‬ ‭kelas‬ ‭yang‬ ‭digunakan‬ ‭dalam‬ ‭pembelajaran‬ ‭PAI‬ ‭memiliki‬ ‭perabotan‬ ‭fleksibel‬ ‭yang‬
‭tentang lingkungan fisik‬ ‭dapat‬‭diatur‬‭dengan‬‭mudah.‬‭Terdapat‬‭kelompok‬‭meja‬‭dan‬‭kursi‬‭yang‬‭dapat‬‭digerakkan‬‭serta‬
‭ruang kelas, mahasiswa‬ ‭area‬ ‭duduk‬ ‭berbentuk‬ ‭lingkaran‬ ‭di‬ ‭tengah‬ ‭ruangan.‬ ‭Papan‬ ‭tulis‬ ‭dan‬ ‭proyektor‬ ‭terletak‬ ‭di‬
‭dapat menentukan‬ ‭tempat‬ ‭yang‬ ‭mudah‬ ‭dilihat‬ ‭oleh‬ ‭semua‬ ‭siswa.‬ ‭Ruang‬ ‭kelas‬‭ini‬‭juga‬‭memiliki‬‭dinding‬‭yang‬
‭formasi ruang kelas‬ ‭dapat‬ ‭dipasangi‬ ‭berbagai‬ ‭materi‬ ‭pembelajaran,‬ ‭seperti‬ ‭poster,‬ ‭hasil‬ ‭karya‬ ‭siswa,‬ ‭dan‬
‭yang aktif dan dinamis‬ ‭informasi‬ ‭terkait‬ ‭agama.‬ ‭Berdasarkan‬ ‭deskripsi‬ ‭tentang‬ ‭lingkungan‬ ‭fisik‬ ‭ruang‬ ‭kelas‬
‭dalam pembelajaran PAI‬ ‭tersebut,‬ ‭formasi‬ ‭ruang‬ ‭kelas‬ ‭yang‬ ‭paling‬ ‭sesuai‬ ‭untuk‬ ‭pembelajaran‬ ‭PAI‬ ‭yang‬ ‭aktif‬ ‭dan‬
‭dinamis adalah:‬
‭A.‬ ‭Formasi lingkaran untuk memfasilitasi diskusi dan interaksi kelompok‬
‭B.‬ ‭Formasi barisan untuk mengutamakan papan tulis dan proyektor sebagai pusat‬
‭perhatian‬
‭C.‬ ‭Formasi kelompok meja berhadapan untuk kerja kelompok‬

‭D. Formasi fleksibel yang dapat diubah sesuai kebutuhan pembelajaran‬

‭ . Formasi segitiga untuk menekankan fokus pada guru‬


E
‭97‬ ‭97. Disajikan hasil tes‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬ ‭A‬ ‭menunjukkan‬ ‭kemampuan‬ ‭yang‬ ‭kuat‬ ‭dalam‬ ‭memahami‬ ‭konsep-konsep‬ ‭agama‬
‭asesmen diagnostik‬ ‭dan‬ ‭mampu‬ ‭menghubungkannya‬ ‭dengan‬ ‭situasi‬ ‭kehidupan‬‭sehari-hari.‬‭Peserta‬‭didik‬‭B‬‭memiliki‬
‭akademik salah satu‬ ‭pemahaman‬ ‭dasar‬ ‭terhadap‬ ‭konsep-‬ ‭konsep‬ ‭agama,‬ ‭tetapi‬ ‭masih‬ ‭memerlukan‬ ‭dukungan‬ ‭dalam‬
‭peserta didik, mahasiswa‬ ‭menerapkan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭agama‬ ‭dalam‬ ‭konteks‬ ‭nyata.‬ ‭Peserta‬ ‭didik‬‭C‬‭mengalami‬‭kesulitan‬‭dalam‬
‭mampu merancang‬ ‭memahami‬‭konsep-‬‭konsep‬‭agama‬‭dan‬‭memerlukan‬‭bantuan‬‭lebih‬‭lanjut‬‭dalam‬‭mengembangkan‬
‭desain pembelajaran PAI‬ ‭pemahaman tersebut.‬
‭sesuai dengan tingkat‬
‭Berdasarkan hasil tes asesmen diagnostik akademik di atas,‬
‭kemampuan peserta‬
‭didik‬
‭desain pembelajaran PAI yang paling sesuai adalah:‬
‭A.‬ ‭Memberikan‬ ‭materi‬ ‭yang‬ ‭menantang‬ ‭bagi‬ ‭semua‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭dan‬ ‭memberikan‬‭waktu‬‭ekstra‬
‭untuk peserta didik C untuk memahami konsep-konsep agama‬
‭B.‬ ‭Mengajarkan konsep-konsep agama dengan cara yang sama untuk semua peserta didik‬
‭C.‬ ‭Merancang‬ ‭pembelajaran‬ ‭yang‬ ‭mengarahkan‬ ‭semua‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭untuk‬ ‭mengembangkan‬
‭pemahaman konsep- konsep agama secara mandiri‬
‭D.‬ ‭Mengajarkan‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭A‬ ‭untuk‬ ‭membantu‬ ‭peserta‬ ‭didik‬ ‭B‬ ‭dan‬ ‭C‬ ‭dalam‬ ‭memahami‬
‭konsep-konsep agama‬
‭E.‬ ‭Fokus pada peserta didik A dan B, dan mengabaikan kebutuhan peserta didik C‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭98‬ ‭98. Disajikan studi kasus‬
‭perkembangan emosi atau‬ ‭ nisa,‬ ‭seorang‬ ‭siswi‬ ‭berusia‬ ‭15‬ ‭tahun,‬ ‭tampaknya‬ ‭mengalami‬ ‭perubahan‬ ‭suasana‬ ‭hati‬
A
‭sosial atau spiritual‬ ‭yang‬‭cepat.‬‭Kadang-kadang‬‭dia‬‭sangat‬‭ceria‬‭dan‬‭ramah,‬‭tetapi‬‭pada‬‭saat‬‭lain,‬‭dia‬‭menjadi‬
‭sangat‬ ‭tertutup‬ ‭dan‬ ‭sensitif.‬ ‭Dia‬ ‭juga‬ ‭terlihat‬ ‭sering‬ ‭berbicara‬ ‭sendiri‬ ‭dan‬ ‭lebih‬ ‭suka‬
‭seorang peserta didik,‬
‭menghabiskan‬‭waktu‬‭sendirian‬‭daripada‬‭bersama‬‭teman-teman‬‭sekelasnya.‬‭Beberapa‬‭kali,‬
‭mahasiswa dapat‬
‭dia terlihat mendalam dalam pemikiran dan sering bertanya-tanya tentang makna hidup.‬
‭mendeteksi faktor yang‬ ‭Berdasarkan studi kasus perkembangan‬
‭mempengaruhi‬
‭perkembangan emosi/‬ ‭emosi/sosial/spiritual‬ ‭Anisa‬ ‭di‬ ‭atas,‬ ‭faktor‬ ‭yang‬ ‭mempengaruhi‬ ‭perkembangan‬
‭sosial/ spiritual peserta‬ e‭ mosi/sosial/spiritual Anisa adalah:‬
‭didik‬ ‭A. Faktor genetik dan keturunan keluarga‬

‭ .
B Pengaruh lingkungan sekolah dan teman-teman sebaya‬
‭C. Perkembangan fisik dan hormonal pada usia remaja‬
‭D. Pengaruh media dan teknologi digital‬

‭E. Pengaruh kegiatan agama dan spiritualitas keluarga‬

‭99‬ 9
‭ 9. Disajikan narasi‬ ‭ i‬ ‭sebuah‬ ‭sekolah,‬ ‭dilakukan‬ ‭asesmen‬ ‭survey‬ ‭lingkungan‬ ‭untuk‬ ‭mengumpulkan‬ ‭data‬‭tentang‬
D
‭tentang pelaksanaan‬ ‭kondisi‬ ‭fisik‬ ‭dan‬ ‭sosial‬ ‭lingkungan‬ ‭sekolah.‬ ‭Asesmen‬ ‭ini‬ ‭melibatkan‬‭pengukuran‬‭kebersihan,‬
‭asesmen survey‬ ‭kenyamanan,‬‭keamanan,‬‭serta‬‭interaksi‬‭antar‬‭siswa‬‭dan‬‭guru‬‭di‬‭lingkungan‬‭sekolah.‬‭Data‬‭yang‬
‭lingkungan, mahasiswa‬ ‭dikumpulkan‬‭dari‬‭asesmen‬‭ini‬‭akan‬‭digunakan‬‭sebagai‬‭dasar‬‭untuk‬‭perencanaan‬‭perbaikan‬‭dan‬
‭mampu menguraikan‬ ‭pengembangan lingkungan yang lebih kondusif bagi pembelajaran.‬
‭tujuan hasil asesmen‬ ‭Berdasarkan‬‭narasi‬‭tentang‬‭pelaksanaan‬‭asesmen‬‭survey‬‭lingkungan‬‭di‬‭atas,‬‭tujuan‬‭utama‬‭dari‬
‭hasil asesmen survey lingkungan tersebut adalah:‬
‭survey lingkungan‬
‭A. Mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa di lingkungan sekolah‬

‭B. Menentukan anggaran yang diperlukan untuk perbaikan lingkungan sekolah‬

‭C. Meningkatkan interaksi sosial antara siswa dan guru‬

‭ .
D Mengukur tingkat kesejahteraan siswa di lingkungan sekolah‬
‭E. Merencanakan perbaikan dan pengembangan lingkungan sekolah yang lebih kondusi‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭100‬ ‭100. Disajikan suatu‬ ‭Di‬ ‭sebuah‬ ‭madrasah,‬ ‭dilakukan‬ ‭asesmen‬ ‭survey‬ ‭karakter‬ ‭untuk‬ ‭mengidentifikasi‬ ‭tingkat‬
‭kasus tentang kondisi‬ ‭pengembangan‬ ‭karakter‬‭siswa.‬‭Asesmen‬‭ini‬‭melibatkan‬‭penilaian‬‭terhadap‬‭perilaku,‬‭sikap,‬
‭asesmen survey karakter‬ ‭dan‬‭nilai-nilai‬‭yang‬‭ditunjukkan‬‭oleh‬‭siswa‬‭dalam‬‭kegiatan‬‭sehari-hari‬‭di‬‭sekolah.‬‭Asesmen‬
‭di sekolah/ madrasah,‬ ‭ini‬ ‭bertujuan‬ ‭untuk‬ ‭memahami‬ ‭bagaimana‬ ‭karakter‬ ‭siswa‬ ‭terbentuk‬ ‭dan‬ ‭mengidentifikasi‬
‭mahasiswa mampu‬ ‭area yang perlu ditingkatkan dalam pengembangan karakter.‬
‭menganalisis sasaran‬ ‭Berdasarkan kasus kondisi asesmen survey karakter di atas,‬
‭survey karakter yang‬ ‭sasaran utama dari survey karakter yang sesuai adalah:‬
‭sesuai‬ ‭A. Mengukur tingkat kecerdasan intelektual siswa‬
‭B. Menentukan anggaran yang diperlukan untuk program karakter‬
‭C. Meningkatkan hubungan antara siswa dan guru‬
‭D.‬ ‭Mengidentifikasi tingkat pengembangan karakter‬‭siswa‬
‭E. Mengidentifikasi tingkat kemampuan fisik siswa‬

‭101‬ ‭101. Disajikan deskripsi‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭memberikan‬ ‭tes‬ ‭tertulis‬ ‭kepada‬ ‭siswa‬ ‭untuk‬ ‭mengukur‬ ‭pemahaman‬ ‭mereka‬
S
‭tentang contoh‬ ‭tentang‬ ‭konsep-konsep‬ ‭matematika‬ ‭yang‬ ‭telah‬ ‭diajarkan‬ ‭dalam‬ ‭beberapa‬ ‭minggu‬‭terakhir.‬
‭pengukuran dalam‬ ‭Tes‬‭ini‬‭mencakup‬‭berbagai‬‭jenis‬‭pertanyaan,‬‭mulai‬‭dari‬‭pilihan‬‭ganda‬‭hingga‬‭soal‬‭esai,‬‭yang‬
‭pembelajaran,‬ ‭dirancang untuk mengukur pemahaman konsep secara komprehensif.‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭Berdasarkan‬ ‭deskripsi‬ ‭tentang‬ ‭contoh‬ ‭pengukuran‬ ‭di‬ ‭atas,‬ ‭ciri‬ ‭utama‬ ‭pengukuran‬ ‭dalam‬
‭menentukan ciri‬ ‭pembelajaran adalah:‬
‭pengukuran dalam‬ ‭A‬‭.‬ ‭Mengukur kualitas hubungan antara guru dan‬‭siswa‬
‭pembelajaran‬
‭ .‬‭Memberikan umpan balik kepada guru tentang metode‬‭pengajaran yang digunakan‬
B
‭C.‬‭Mengukur kecepatan siswa dalam menyelesaikan‬‭tugas-tugas tertentu‬
‭D.‬‭Mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap‬‭konsep-‬‭konsep yang diajarkan‬

‭E.‬ ‭Menilai kemampuan fisik siswa dalam berpartisipasi‬‭dalam kegiatan fisik‬

‭102‬ ‭102. Disajikan deskripsi‬ ‭ etelah‬ ‭selesai‬ ‭mengajar‬ ‭suatu‬ ‭unit‬ ‭materi‬ ‭tentang‬ ‭sejarah‬ ‭dunia,‬ ‭seorang‬ ‭guru‬ ‭memberikan‬ ‭tes‬
S
‭tentang contoh evaluasi‬ ‭formatif‬‭kepada‬‭siswa‬‭untuk‬‭mengukur‬‭pemahaman‬‭mereka‬‭tentang‬‭materi‬‭tersebut.‬‭Selain‬‭itu,‬‭pada‬
‭dalam pembelajaran,‬ ‭akhir‬‭semester,‬‭guru‬‭juga‬‭memberikan‬‭tes‬‭sumatif‬‭sebagai‬‭evaluasi‬‭akhir‬‭untuk‬‭melihat‬‭sejauh‬‭mana‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭siswa telah mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.‬
‭menganalisis tujuan‬ ‭Berdasarkan‬‭deskripsi‬‭tentang‬‭contoh‬‭evaluasi‬‭di‬‭atas,‬‭tujuan‬‭evaluasi‬‭formatif‬‭dan‬‭evaluasi‬‭sumatif‬
‭adalah:‬
‭evaluasi pembelajaran‬
‭ erdasarkan waktu‬
b ‭A.‬ E ‭ valuasi‬ ‭Formatif:‬ ‭Mengukur‬ ‭pencapaian‬ ‭akhir‬ ‭siswa‬ ‭Evaluasi‬ ‭Sumatif:‬
‭pelaksanaannya‬ ‭Memberikan umpan balik langsung kepada siswa‬
‭B.‬ ‭Evaluasi‬ ‭Formatif:‬ ‭Menilai‬ ‭kualitas‬ ‭hubungan‬ ‭antara‬ ‭guru‬ ‭dan‬ ‭siswa‬ ‭Evaluasi‬
‭Sumatif: Mengukur tingkat keterampilan sosial siswa‬
‭C.‬ ‭Evaluasi‬ ‭Formatif:‬ ‭Mengukur‬ ‭pemahaman‬ ‭siswa‬ ‭secara‬ ‭menyeluruh‬ ‭Evaluasi‬
‭Sumatif: Menilai proses belajar mengajar‬
‭D.‬ ‭Evaluasi‬ ‭Formatif:‬ ‭Mengidentifikasi‬ ‭kebutuhan‬ ‭belajarsiswa‬ ‭Evaluasi‬ ‭Sumatif:‬

‭Menganalisis kualitas metode pengajaran‬

‭E.‬ ‭ valuasi‬‭Formatif:‬‭Menilai‬‭kemampuan‬‭fisik‬‭siswa‬‭Evaluasi‬‭Sumatif:‬‭Mengukur‬‭tingkat‬
E
‭partisipasi siswa dalam kegiatan fisik‬

‭103‬ ‭103. Disajikan deskripsi‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Islam‬ ‭(PAI)‬ ‭sedang‬ ‭menyusun‬ ‭asesmen‬ ‭pembelajaran‬
S
‭tentang kasus guru PAI‬ ‭untuk‬ ‭materi‬ ‭aqidah‬‭di‬‭dalam‬‭kurikulum‬‭merdeka.‬‭Guru‬‭tersebut‬‭merancang‬‭berbagai‬‭jenis‬
‭dalam menyusun asesmen‬ ‭tugas,‬ ‭seperti‬ ‭proyek‬ ‭penelitian,‬ ‭presentasi,‬ ‭dan‬ ‭diskusi‬ ‭kelompok,‬ ‭yang‬‭mendorong‬‭siswa‬
‭pembelajaran kurikulum‬ ‭untuk‬‭menggali‬‭pemahaman‬‭yang‬‭lebih‬‭mendalam‬‭tentang‬‭aqidah‬‭Islam.‬‭Guru‬‭tersebut‬‭juga‬
‭merdeka mahasiswa dapat‬ ‭memastikan‬ ‭bahwa‬ ‭setiap‬ ‭tugas‬ ‭menggambarkan‬ ‭situasi‬ ‭nyata‬ ‭yang‬ ‭relevan‬ ‭dalam‬
‭menganalisis prinsip-‬ ‭kehidupan‬ ‭sehari-hari,‬ ‭sehingga‬ ‭siswa‬ ‭dapat‬ ‭menerapkan‬ ‭aqidah‬‭dalam‬‭konteks‬‭kehidupan‬
‭prinsip asesmen‬ ‭sehari-hari.‬
‭pembelajaran dalam‬
‭kurikulum merdeka‬ ‭Berdasarkan deskripsi kasus guru PAI dalam menyusun asesmen‬

‭ embelajaran‬‭di‬‭atas,‬‭prinsip-prinsip‬‭asesmen‬‭pembelajaran‬‭dalam‬‭kurikulum‬‭merdeka‬‭yang‬
p
‭diterapkan adalah:‬
‭A.‬ ‭Asesmen‬ ‭Autentik:‬ ‭Merefleksikan‬ ‭konteks‬ ‭nyata‬ d ‭ an‬ ‭situasional‬ ‭Asesmen‬ ‭Berbasis‬
‭Kompetensi: Menilai kemampuan kognitif siswa‬
‭B.‬ ‭Asesmen‬ ‭Autentik:‬ ‭Menggunakan‬ ‭skala‬ ‭penilaian‬ ‭numerik‬ ‭Asesmen‬ ‭Berbasis‬ ‭Kompetensi:‬

‭Mengukur keterampilan teknis siswa‬

‭C.‬ ‭Asesmen‬ ‭Autentik:‬ ‭Menerapkan‬ ‭tes‬ ‭tertulis‬ ‭secara‬ ‭eksklusif‬ ‭Asesmen‬ ‭Berbasis‬
‭Kompetensi: Mengukur kemampuan sosial siswa‬
‭D.‬ ‭Asesmen‬ ‭Autentik:‬ ‭Mengukur‬ ‭kecepatan‬ ‭belajar‬ ‭siswa‬ ‭Asesmen‬ ‭Berbasis‬ ‭Kompetensi:‬
‭Menilai kepribadian siswa‬
‭E.‬ ‭Asesmen‬ ‭Autentik:‬ ‭Menilai‬ ‭tingkat‬ ‭partisipasi‬ ‭siswa‬ ‭dalam‬ ‭kegiatan‬ ‭fisik‬ ‭Asesmen‬
‭Berbasis Kompetensi: Membahas teori-teori abstrak dalam pelajaran‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭104‬‭104. Disajikan deskripsi‬ ‭Asesmen yang digunakan guru untuk memberikan feedback atau umpan balik bagi guru untuk‬
‭tentang contoh jenis‬ ‭dijadikan sebagai dasar dalam memperbaiki dan membenarkan pembelajar yaitu …‬
‭asesmen dalam‬ ‭a.‬ ‭Penilaian antar teman‬
‭pembelajaran kurikulum‬ ‭b.‬ ‭Sumatif‬
‭c.‬ ‭Formatif‬
‭merdeka, mahasiswa‬
‭d.‬ ‭Projek‬
‭mampu menyimpulkan‬ ‭e.‬ ‭Proyek‬
‭beragam jenis asesmen‬
‭pembelajaran yang dapat‬
‭digunakan dalam‬
‭implementasi kurikulum‬
‭merdeka‬
‭105‬‭105. Disajikan deskripsi‬ ‭ etelah‬ ‭pelaksanaan‬ ‭ujian‬ ‭Mata‬ ‭Pelajaran‬ ‭Pendidikan‬ ‭Agama‬ ‭Islam‬ ‭(PAI),‬ ‭seorang‬ ‭guru‬
S
‭tentang pengolahan nilai‬ ‭mengolah‬ ‭nilai-nilai‬ ‭hasil‬ ‭ujian‬ ‭siswa.‬ ‭Guru‬ ‭tersebut‬ ‭merujuk‬ ‭pada‬ ‭suatu‬ ‭kerangka‬ ‭acuan‬
‭hasil ujian Mata Pelajaran‬ ‭standar‬ ‭penilaian‬ ‭acuan‬ ‭normatif‬ ‭yang‬ ‭telah‬ ‭ditetapkan‬ ‭oleh‬ ‭sekolah.‬ ‭Kerangka‬ ‭acuan‬ ‭ini‬
‭PAI, mahasiswa dapat‬ ‭memuat‬‭informasi‬‭tentang‬‭rentang‬‭skor‬‭nilai‬‭dan‬‭kriteria‬‭penilaian‬‭untuk‬‭setiap‬‭rentang.‬‭Guru‬
‭menentukan kerangka‬ ‭menggunakan‬ ‭kerangka‬‭acuan‬‭ini‬‭untuk‬‭mengklasifikasikan‬‭hasil‬‭nilai‬‭siswa‬‭dan‬‭menentukan‬
‭acuan standar penilaian‬ ‭sejauh mana pemahaman mereka terhadap materi pelajaran.‬
‭acuan normatif‬
‭Berdasarkan deskripsi tentang pengolahan nilai hasil ujian PAI‬

‭di atas, kerangka acuan standar penilaian acuan normatif yang digunakan adalah:‬
‭A.‬ ‭Menentukan ketercapaian tujuan pembelajaran‬ ‭dalam kurikulum‬
‭B.‬ ‭Menilai kemampuan fisik siswa dalam berpartisipasi‬‭dalam kegiatan fisik‬
‭C.‬ ‭Mengukur keterampilan teknis siswa dalam mata‬‭pelajaran tertentu‬

‭D.‬‭Mengklasifikasikan hasil nilai siswa berdasarkan‬‭kriteria‬

‭ ang telah ditetapkan‬


y
‭E.‬‭Memberikan umpan balik kepada siswa tentang‬‭perkembangan belajar merek‬
‭106‬‭106. Disajikan data soal‬ ‭Tabel‬
‭yang sudah diujicobakan,‬ ‭Nama‬ ‭soal‬
‭mahasiswa dapat‬ 1‭ ‬ 2‭ ‬ 3‭ ‬ 4‭ ‬
‭menganalisis tingkat‬ ‭ ana‬
N ‭1‬ ‭1‬ ‭0‬ ‭1‬
‭kesukaran butir soal‬ ‭Iwan‬ ‭1‬ ‭0‬ ‭1‬ ‭1‬
‭Siti‬ ‭0‬ ‭0‬ ‭1‬ ‭1‬
‭Umar‬ ‭1‬ ‭0‬ ‭0‬ ‭1‬
‭3‬ ‭1‬ ‭2‬ ‭4‬

‭Berdasarkan tabel diatas, kategori soal sulit terletak pada soal …‬

a‭ .‬ n‭ omor 1‬
‭b.‬ ‭nomor 2‬
‭c.‬ ‭nomor 3‬
‭d.‬ ‭nomor 4‬
‭e.‬ ‭nomor 5‬

‭107‬‭107. Disajikan data hasil‬ ‭Data hasil tes:‬


‭tes, mahasiswa dapat‬ ‭1.‬ ‭Jumlah siswa‬ ‭yang‬ ‭mengikuti‬ ‭tes:‬ ‭150 siswa‬
‭menganalisis teknik‬
‭pengolahan hasil tes‬ ‭2.‬ ‭Nilai rata-rata tes: 85‬
‭dengan menggunakan‬
‭standar tertentu‬ ‭3.‬ ‭Standar deviasi: 10‬

‭Berdasarkan data hasil tes di atas, teknik pengolahan hasil tes yang digunakan adalah:‬

‭A.‬ ‭Menentukan tingkat kesukaran butir soal‬

‭ .‬
B ‭ enghitung nilai median dari hasil tes‬
M
‭C.‬ ‭Menormalisasi nilai tes menggunakan standar‬‭deviasi‬
‭D.‬ ‭Menghitung korelasi antara hasil tes‬‭dengan variabel lain‬
‭E.‬ ‭Membuat distribusi frekuensi nilai hasil‬‭tes‬
‭F.‬ ‭Lembar Pedoman Wawancara‬
‭108‬‭108. Disajikan data hasil‬ ‭ uru ingin mengetahui pengetauan peserta didik dalam pelaksanan tata cara sholat, maka penilaian‬
G
‭tes, mahasiswa dapat‬ ‭yang digunakan yaitu …‬
‭mengkategorisasikan jenis‬ ‭a.‬ ‭Penilain Formatif‬
‭penilaian kinerja‬ ‭b.‬ ‭Penilaian Praktik‬
‭c.‬ ‭Portofolia‬
‭d.‬ ‭Tes Tertulis‬
‭e.‬ ‭Tes Lisan‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭ oal‬
S
‭109‬‭109. Disajikan suatu kasus‬ ‭Sebuah sekolah melakukan asesmen terhadap kompetensi minimum peserta didik pada‬
‭tentang kondisi asesmen‬ ‭Mata Pelajaran Matematika. Berdasarkan hasil asesmen, siswa dikelompokkan ke‬
‭kompetensi minimum‬ ‭dalam tiga tingkatan AKM: Tinggi (AKM ≥ 80), Sedang (60 ≤ AKM < 80), dan‬
‭peserta didik, mahasiswa‬ ‭Rendah (AKM < 60).‬
‭mampu menganalisis‬ ‭Hasil Asesmen AKM Peserta Didik adalah‬
‭tingkat kompetensi peserta‬
‭didik yang sesuai‬ ‭sebagai berikut:‬
‭berdasarkan tingkatan‬
‭AKM‬ ‭Siswa A: AKM = 87‬

‭ iswa B: AKM = 73‬


S
‭Siswa C: AKM = 52‬

‭Berdasarkan kasus‬ ‭tentang‬ ‭kondisi‬ ‭asesmen‬

k‭ ompetensi minimum peserta didik di atas, tingkat kompetensi peserta didik yang‬
‭sesuai berdasarkan tingkatan AKM adalah:‬
‭A.‬ ‭Tinggi‬
‭B.‬‭Sedang‬
‭C.‬‭Rendah‬
‭D.‬‭Tidak dapat ditentukan dari informasi yang‬‭diberikan‬
‭E.‬‭Tinggi, Sedang, Rendah‬

‭110‬‭110. Disajikan suatu‬


‭kasus tentang kualifikasi‬ ‭ erdasaran pasal 8 UU No 14 tahun 2005, guru wajib memiliki kualifikasi akademik yang dibuktikan‬
B
‭dengan …‬
‭beberapa guru PAI,‬
‭mahasiswa mampu‬ a‭ .‬ s‭ erifikat pendidik‬
‭menganalisis standar‬ ‭b.‬ ‭sertifikat kegiatan‬
‭kualifikasi guru yang‬ ‭c.‬ ‭ijazah s1/ D IV‬
‭sesuai dengan peraturan‬ ‭d.‬ ‭SK pengankatan‬
‭yang berlaku‬
‭e.‬ ‭ijazah s2‬

‭111‬‭111. Disajikan deskripsi‬ ‭Seorang guru profesional dapat dibuktikan dengan ..‬
‭tentang kasus kompetensi‬
a‭ .‬ s‭ erifikat pendidik‬
‭guru PAI di sekolah‬
‭b.‬ ‭sertifikat kegiatan‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭c.‬ ‭ijazah s1‬
‭menganalisis jenis‬ ‭d.‬ ‭SK pengankatan‬
‭kompetensi guru yang‬ ‭e.‬ ‭ijazah s2‬
‭sesuai‬
‭112‬‭112. Disajikan deskripsi‬ ‭M‬‭engikuti pelatihan untuk menyusun modul kurikulum,‬‭menjadi narasumber atau audiens di seminar.‬
‭tentang kasus‬ d‭ an mengikuti pertemuan‬‭Kelompok Kerja Guru‬‭(KKG)/Musyawarah‬‭Guru Mata Pelajaran‬
‭pengembangan‬ ‭(MGMP) untuk membahas topik untuk meningkatkan kompetensi guru jenis …‬‭pengembangan diri‬
‭keprofesian berkelanjutan‬ ‭a.‬ ‭Pengembangan diri‬
‭b.‬ ‭Pengembangan Profesi‬
‭guru PAI di sekolah‬
‭c.‬ ‭Pengembangan Berkelanjutan‬
‭tertentu, mahasiswa dapat‬ ‭d.‬ ‭Pengembangan organisasi‬
‭menganalisis‬ ‭e.‬ ‭pengembangan multi talenta‬
‭prinsip-prinsip‬
‭pengembangan‬
‭keprofesian berkelanjutan‬
‭guru yang digunakan‬
‭113‬‭113. Disajikan deskripsi‬ ‭ i sebuah sekolah, guru-guru PAI terlibat dalam program pengembangan‬
D
‭tentang kasus‬ ‭profesionalisme yang meliputi tiga tahap. Tahap pertama adalah pelatihan intensif‬
‭pengembangan‬ ‭tentang strategi pembelajaran inovatif. Tahap kedua adalah kolaborasi antar guru untuk‬
‭profesionalisme guru PAI‬ ‭merancang kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan siswa. Tahap ketiga adalah‬
‭di sekolah tertentu,‬ ‭pengamatan dan refleksi terhadap praktik pembelajaran rekan sejawat.‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭Berdasarkan kasus pengembangan profesionalisme guru PAI di atas, model‬
‭menganalisis model‬ ‭pengembangan profesionalisme guru yang digunakan adalah:‬
‭pengembangan‬ ‭A.‬ ‭Model Pengembangan Instruksional‬
‭profesionalisme guru yang‬ ‭B.‬ ‭Model Kolaboratif‬
‭digunakan‬ ‭C.‬ ‭Model Refleksi Praktik‬
‭D.‬ ‭Model Pendidikan Formal‬
‭E.‬ ‭Model Mandiri‬
‭114‬‭114. Disajikan tentang‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭di‬ ‭sebuah‬ ‭sekolah‬ ‭mengadakan‬ ‭diskusi‬ ‭terbuka‬ ‭tentang‬ ‭berbagai‬
S
‭narasi aktivitas guru dalam‬ ‭pandangan‬ ‭agama‬ ‭terkait‬ ‭dengan‬ ‭suatu‬ ‭isu‬ ‭kontroversial.‬ ‭Guru‬ ‭tersebut‬ ‭memberikan‬
‭kelas, mahasiswa dapat‬ ‭kesempatan‬ ‭kepada‬ ‭siswa‬ ‭untuk‬ ‭berbagi‬ ‭pandangan‬ ‭dari‬ ‭berbagai‬ ‭agama‬ ‭yang‬ ‭ada‬ ‭di‬
‭menganalisis nilai-nilai‬ ‭kelas.‬‭Guru‬‭juga‬‭mengajak‬‭siswa‬‭untuk‬‭menghormati‬‭perbedaan‬‭pendapat‬‭dan‬‭bersikap‬
‭moderasi beragama guru‬ ‭saling menghargai dalam diskusi tersebut.‬
‭Berdasarkan‬ ‭narasi‬ ‭aktivitas‬ ‭guru‬ ‭dalam‬ ‭kelas‬ ‭di‬ ‭atas,‬ ‭nilai-nilai‬ ‭moderasi‬ ‭beragama‬
‭yang diaplikasikan oleh guru adalah:‬
‭A.‬ ‭Keutamaan agama tertentu‬
‭B.‬ ‭Intoleransi‬
‭C.‬ ‭Kritik terhadap agama lain‬
‭D.‬ ‭Saling menghormati dan toleransi‬
‭E.‬ ‭Penekanan pada satu pandangan agama‬
‭ o.‬
N ‭Indikator‬ ‭Soal‬
‭115‬‭115. Disajikan tentang‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭di‬ ‭sebuah‬ ‭madrasah‬ ‭sering‬ ‭kali‬ ‭menggunakan‬ ‭pendekatan‬
S
‭narasi guru dalam‬ ‭tawassuth‬ ‭dalam‬ ‭menyampaikan‬ ‭materi‬ ‭agama‬ ‭kepada‬ ‭siswa.‬ ‭Guru‬ ‭tersebut‬
‭mengaplikasikan sikap‬ ‭mengedepankan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭moderasi‬ ‭dalam‬ ‭menjelaskan‬ ‭ajaran-ajaran‬ ‭agama,‬
‭tawassuth , mahasiswa‬ ‭menghindari‬‭interpretasi‬‭ekstrem,‬‭serta‬‭memberikan‬‭penjelasan‬‭yang‬‭dapat‬‭dipahami‬
‭dapat menganalisis‬ ‭oleh siswa dari berbagai latar belakang agama.‬
‭karakter moderasi‬ ‭Berdasarkan‬ ‭narasi‬ ‭tentang‬ ‭guru‬ ‭dalam‬ ‭mengaplikasikan‬ ‭sikap‬ ‭tawassuth‬ ‭di‬ ‭atas,‬
‭beragama guru‬ ‭karakter moderasi beragama guru tersebut adalah:‬
‭A.‬ ‭Fanatisme agama‬
‭B.‬ ‭Eksklusivitas‬
‭C.‬ ‭Ketidakpedulian terhadap agama‬
‭D.‬ ‭Keterbukaan dan toleransi‬
‭E. Penekanan pada satu pandangan agama‬

‭116‬‭116. Disajikan deskripsi‬ ‭ i‬ ‭sebuah‬ ‭sekolah,‬ ‭guru-guru‬ ‭PAI‬ ‭terlibat‬ ‭dalam‬ ‭program‬ ‭peningkatan‬ ‭profesionalitas‬ ‭yang‬ ‭meliputi‬
D
‭tentang kasus peningkatan‬ ‭pelatihan‬ ‭berkelanjutan,‬ ‭mentoring‬ ‭oleh‬ ‭guru‬‭senior,‬‭observasi‬‭pembelajaran‬‭oleh‬‭rekan‬‭sejawat,‬‭serta‬
‭profesionalitas guru PAI di‬ ‭partisipasi‬‭dalam‬‭komunitas‬‭pembelajaran‬‭profesional.‬‭Selain‬‭itu,‬‭guru-guru‬‭diajak‬‭untuk‬‭merancang‬‭dan‬
‭melaksanakan penelitian tindakan guna meningkatkan kualitas pembelajaran.‬
‭sekolah tertentu,‬
‭mahasiswa dapat‬ ‭ .‬
A ‭ elatihan satu kali‬
P
‭B.‬ ‭Peningkatan karir‬
‭menganalisis strategi‬
‭C.‬ ‭Mentoring dan kolaborasi‬
‭peningkatan profesionalitas‬ ‭D.‬ ‭Otonomi profesional‬
‭guru yang digunakan‬ ‭E.‬ ‭Peningkatan gaji‬

‭117‬‭117. Disajikan suatu kasus‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭PAI‬ ‭di‬ ‭sebuah‬ ‭sekolah‬ ‭mampu‬ ‭merancang‬ ‭materi‬ ‭pembelajaran‬ ‭yang‬ ‭sesuai‬
S
‭tentang kompetensi guru‬ ‭dengan‬ ‭perkembangan‬ ‭kognitif‬ ‭siswa.‬ ‭Guru‬ ‭tersebut‬ ‭mampu‬ ‭mengkomunikasikan‬ ‭materi‬
‭PAI, mahasiswa mampu‬ ‭dengan‬ ‭jelas‬ ‭dan‬ ‭memfasilitasi‬ ‭diskusi‬ ‭yang‬ ‭aktif‬ ‭di‬ ‭kelas.‬ ‭Selain‬ ‭itu,‬ ‭guru‬ ‭juga‬ ‭memiliki‬
‭mengevaluasi kompetensi‬ ‭kemampuan‬ ‭dalam‬ ‭membangun‬ ‭hubungan‬ ‭empati‬ ‭dengan‬ ‭siswa,‬ ‭sehingga‬ ‭siswa‬ ‭merasa‬
‭guru yang tepat dalam‬ ‭nyaman untuk bertanya dan berinteraksi.‬
‭pembelajaran‬ ‭Berdasarkan kasus di atas, kompetensi guru PAI yang dievaluasi dalam pembelajaran adalah:‬

‭A. Kompetensi teknis‬


‭ . Kompetensi interpersonal‬
B
‭C. Kompetensi kepemimpinan‬
‭D. Kompetensi berpikir kritis‬
‭E. Kompetensi berinovas‬

‭118‬‭118. Disajikan data hasil‬ ‭ etelah‬‭melaksanakan‬‭asesmen‬‭diagnostik‬‭pada‬‭awal‬‭semester,‬‭terlihat‬‭bahwa‬‭sebagian‬


S
‭asesmen peserta didik‬ ‭besar‬‭peserta‬‭didik‬‭mengalami‬‭kesulitan‬‭dalam‬‭memahami‬‭konsep‬‭tertentu‬‭dalam‬‭mata‬
‭dalam kurikulum‬ ‭pelajaran‬‭PAI.‬‭Beberapa‬‭peserta‬‭didik‬‭juga‬‭menunjukkan‬‭ketidakaktifan‬‭dalam‬‭diskusi‬
‭merdeka, mahasiswa‬ ‭kelas.‬ ‭Dalam‬ ‭konteks‬ ‭ini,‬ ‭sebagai‬ ‭guru‬ ‭PAI,‬ ‭langkah‬ ‭pertama‬ ‭yang‬ ‭tepat‬ ‭untuk‬
‭mampu merancang‬ ‭dilakukan adalah:‬
‭proses refleksi diri dan‬ ‭A. Memberikan tugas tambahan kepada peserta didik yang kurang mampu‬
‭tindak lanjut dalam‬ ‭B. Melanjutkan materi pembelajaran sesuai rencana‬
‭C. Mengubah materi pembelajaran agar lebih mudah dipahami‬
‭kurikulum merdeka‬
‭D. Melakukan refleksi diri terhadap metode dan strategi pembelajaran yang telah dilakukan‬
‭E. Mengabaikan hasil asesmen dan tetap melanjutkan materi sesuai rencana‬

‭119‬‭119. Disajikan studi kasus/‬ ‭ i‬ ‭sebuah‬ ‭madrasah,‬ ‭sebagian‬ ‭besar‬ ‭guru‬ ‭telah‬ ‭bekerja‬ ‭selama‬ ‭lebih‬ ‭dari‬ ‭10‬ ‭tahun.‬
D
‭data atau informasi terkait‬ ‭Meskipun‬ ‭mereka‬ ‭telah‬ ‭diberikan‬ ‭gaji‬ ‭yang‬ ‭sesuai‬ ‭dan‬ ‭beberapa‬ ‭tunjangan,‬ ‭guru-guru‬
‭dengan loyalitas kerja‬ ‭tersebut‬ ‭tetap‬ ‭konsisten‬ ‭dalam‬ ‭memberikan‬ ‭pengajaran‬ ‭terbaik‬ ‭kepada‬ ‭siswa.‬ ‭Mereka‬
‭guru di lingkungan‬ ‭sering‬‭mengambil‬‭inisiatif‬‭untuk‬‭mengadakan‬‭kegiatan‬‭ekstrakurikuler‬‭dan‬‭memberikan‬
‭madrasah, mahasiswa‬ ‭bimbingan‬ ‭kepada‬ ‭siswa‬ ‭di‬ ‭luar‬ ‭jam‬ ‭pelajaran.‬ ‭Meskipun‬ ‭tuntutan‬ ‭pekerjaan‬ ‭cukup‬
‭dapat mengambil‬ ‭tinggi,‬‭guru-guru‬‭ini‬‭tetap‬‭berdedikasi‬‭dan‬‭tidak‬‭menunjukkan‬‭tanda-‬‭tanda‬‭keengganan‬
‭kesimpulan tentang etos‬ ‭dalam menjalankan tugasnya.‬
‭kerja guru‬ ‭ erdasarkan studi kasus di atas, kesimpulan yang dapat diambil tentang etos kerja guru di‬
B
‭lingkungan madrasah adalah:‬

‭A.‬ ‭Guru-guru di madrasah tersebut tidak memiliki dedikasi yang tinggi terhadap‬
‭pekerjaan.‬
‭B. Guru-guru di madrasah tersebut hanya bekerja karena gaji dan tunjangan yang‬
‭diberikan.‬
‭C. Guru-guru di madrasah tersebut menunjukkan loyalitas dan komitmen terhadap tugas‬
‭dan tanggung jawab mereka.‬
‭D. Guru-guru di madrasah tersebut lebih fokus pada kegiatan ekstrakurikuler daripada‬
‭pekerjaan inti.‬

‭E. Guru-guru di madrasah tersebut bekerja dengan malas dan kurang antusias.‬

‭120‬‭120. Disajikan studi kasus/‬ ‭ eorang‬ ‭guru‬ ‭di‬ ‭sebuah‬‭madrasah‬‭selalu‬‭tiba‬‭tepat‬‭waktu‬‭untuk‬‭mengajar‬‭dan‬‭mengajar‬‭dengan‬


S
‭data atau informasi terkait‬ ‭penuh‬ ‭dedikasi.‬ ‭Guru‬ ‭ini‬‭memberikan‬‭perhatian‬‭khusus‬‭terhadap‬‭perkembangan‬‭karakter‬‭siswa,‬
‭tanggung jawab guru di‬ ‭selalu‬ ‭mengutamakan‬ ‭nilai-nilai‬ ‭moral‬ ‭dalam‬ ‭setiap‬ ‭pelajaran.‬ ‭Selain‬ ‭itu,‬ ‭guru‬ ‭ini‬ ‭menjaga‬
‭madrasah, mahasiswa dapat‬ ‭integritas‬‭dan‬‭profesionalisme‬‭dalam‬‭berinteraksi‬‭dengan‬‭siswa,‬‭rekan‬‭kerja,‬‭dan‬‭orangtua‬‭siswa.‬
‭menguraikan kode etik‬ ‭Guru‬ ‭tersebut‬ ‭juga‬ ‭memiliki‬ ‭keterlibatan‬ ‭aktif‬ ‭dalam‬ ‭kegiatan‬ ‭ekstrakurikuler‬ ‭dan‬ ‭upaya‬
‭guru Indonesia‬ ‭pengembangan madrasah.‬
‭Berdasarkan studi kasus di atas, guru‬‭tersebut menjalankan tanggung jawabnya‬
‭sesuai dengan:‬
‭A. Kode Etik Guru Indonesia‬
‭B. Aturan Sekolah Madrasah‬
‭C. Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler‬
‭D. Norma Keluarga‬
‭E. Kebijakan Pemerintah Pusat‬

Anda mungkin juga menyukai