Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TUTUP BOTOL AKSARA

TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA


TUNAGRAHITA KELAS 3 SDLB-C DI SLB MARSUDI PUTRA 1
BANTUL

PROPOSAL SKRIPSI

Disusun Oleh
Erry Widodo
NPM 19144500008

PROGRAM SARJANA PENDIDIKAN LUAR BIASA FAKULTAS


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PGRI
YOGYAKARTA
2023
ii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu

Puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal “PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA TUTUP BOTOL TERHADAP
KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 3 SDLB-C DI
SLBMARSUDI PUTRA 1 BANTUL” dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam
penulis hadirkan kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad SWA, yang telah
membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman yang terang benerang.

Selesainya penulisan proposal ini tentunya tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa bantuan, bimbingan dan kerjasama serta dukungan dari berbagai pihak.Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr.Ir. Paiman, M.P.d, selaku Rektor Universitas PGRI Yogyakarta.


2. Dr. Esti Setiawati, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas PGRI Yogyakarta.
3. Faiz Noormiyanto, M.Pd selaku Kepala Program Studi Pendidikan Luar Biasa
4. Yulian Agus Suminar, M.Pd selaku dosen pembimbing
5. Dwi Setianingsih, M.Pd selaku validator

Penulis menyadari dalam penyusunan proposal ini masih jauh dari kata
sempurna seperti apa yang diharapkan, kami menyadari masih banyak
kekurangannya. Untuk itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun agar kami dapat lebih baik lagi.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu


iii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ...............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................

A. Latar Belakang .....................................................................................................


1

B. Identifikasi Masalah............................................................................................. 4

C. Batasan Masalah .................................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah................................................................................................ 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................................................. 5

F. Manfaat Penelitian ............................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ........................................................ 7

A. Kajian Teori ......................................................................................................... 7

B. Kajian Penelitian Terdahulu .............................................................................. 28

C. Kerangka Berpikir ............................................................................................. 30

D. Perumusan Hipotesis ......................................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN.............................................................................. 33

A. Jadwal Penelitian ............................................................................................... 33

B. Desain Penelitian dan Metode Penentuan Subjek ..............................................


34

C. Variabel Penelitian .............................................................................................


36

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data..........................................................


36

E. Teknik Analisis Data ......................................................................................... 40

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 43

LAMPIRAN ................................................................................................................ 46
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak Berkebutuhan Khusus atau sering disebut ABK menurut Kementerian


Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia adalah “anak yang mengalami
keterbatasan atau keluarbiasaan baik fisik, mental-intelektual, sosial, maupun emosional
yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya
dibandingkan dengan anak-anak yang seusianya.” Jumlah data ABK terbaru yang ada di
Indonesia telah tercatat mencapai 1.544.184 anak dengan rincian 21,42% anak atau sekitar
330.764 berada dalam usia 5-18 tahun (Syukrianti Syahda dan Mazdarianti, 2016).
Anak berkebutuhan khusus digolongkan dalam beragam kategori salah satunya
adalah tunagrahita. Anak tunagrahita merupakan individu yang utuh dan unik, yang pada
umumnya juga memiliki potensi dan kekuatan dalam mengimbangi keterbatasan yang
dimilikinya. Secara global tunagrahita adalah anak penyandang kebutuhan khusus yang
memiliki keterbelakangan intelektual, fisik, emosional dan sosial yang membutuhkan
perlakuan atau bimbingan khusus supaya anak dapat berkembang pada kemampuan yang
maksimal (Eltalina 2019). Tunagrahita sendiri dapat diklasifikasikan menjadi empat yakni
tunagrahita ringan yang memiliki IQ 10- 55, tunagrahita sedang dengan IQ 55- 40,
tunagrahita berat dengan IQ 40-25, serta tunagrahita berat sekali dengan IQ < 25 (Dinie,
2016).
Anak tunagrahita yang tergolong ringan yaitu anak tunagrahita yang memiliki
kemampuan untuk didik sebagaimana anak-anak normal, mereka mampu mandiri,
mempelajari berbagai ketrampilan dan life skils, serta mampu belajar teori yang ringan dan
bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Misalnya mempelajari Bahasa dan komunikasi yang
tepat, matematika perhitungan sederhana, ilmu alam dan ekonomi. Namun untuk dapat
membuat mereka paham dibutuhkan waktu dan guru yang sabar serta focus pada beberapa
anak saja. Walaupun begitu akademik dari anak tunagrahita ringan tidak dapat diragukan.
Hal ini dikatakan bahwa meskipun kecerdasaannya dan adaptasi sosialnya terhambat,
namun mereka mempunyai kemampuan untuk berkembang dalam bidang pelajaran
akademik, penyesuaian social, dan kemampuan bekerja (Wikasanti, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan di SLB Marsudi Putra 1 Bantul yang telah di lakukan
pada bulan November 2022 sampai Maret 2023, peneliti menemukan bahwa peserta didik
masih memperlihatkan hasil belajar yang sangat kurang khusunya mata pelajaran Bahasa
5
Indonesia yakni pada membaca huruf vokal, konsonan dan suku kata. Pada anak
tunagrahita ringan kelas dasar III di SLB Marsudi Putra 1 Bantul masih belum mampu
membaca permulaan sesuai yang telah ditetapkan pada kurikulum. Seharusnya berdasarkan
kurikulum yang telah ditetapkan, mereka sudah mampu membaca pada tingkat dasar kelas
III. Terlihat bahwa membaca permulaan adalah salah satu mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh murid, khususnya pada murid yang duduk di bangku kelas persiapan, dengan
kata lain pembelajaran membaca permulaan merupakan dasar atau modal bagi murid untuk
membaca lanjut. Pada dasarnya membaca permulaan telah dilakukan disetiap
kesempatan dalam berbagai mata pelajaran, hanya saja pendekatan dalam membaca
permulaan yang dilakukan oleh guru belum disiasati secara optimal untuk dikembangkan
dan dikemas sebagai titik tolak membaca permulaan dan belum memperhatikan kelemahan
dan kelebihan dari masing-masing murid di SLB Marsudi Putra 1 Bantul. Pengajaran
membaca permulaan pada umumnya disampaikan melalui metode ceramah dan
demonstrasi, akibatnya proses pembelajaran tidak hidup dan tujuan pembelajaran yang
dicapai kurang memuaskan karena kurang menyentuh minat dan perhatian murid yang
selanjutnya berdampak terhadap optimalisasi pengembangan potensi belajar murid.
Realitas ketidakmampuan murid dalam membaca permulaan tersebut ditunjukkan
seperti; pada saat guru membaca huruf, kemudian murid mengikutinya. Selanjutnya
apabila murid diminta untuk membaca huruf yang lain tanpa bantuan guru, murid tidak
mampu sehingga nampak bahwa murid cenderung belum mampu membaca.
Anak tunagrahita adalah individu yang tetap memiliki hak untuk memperoleh
pendidikan yang layak. Menurut Undang-Undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman danbertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang bertanggung jawab. Jika mengacu pada tujuan tersebut dan, mengacu pada kondisi
penyandang tunagrahita maka pendidikan yang tetap bagi mereka pada akhirnya di arahkan
bagaimana mereka dapat hidup mandiri dan pengetahuan seperti anak pada umumnya.
Metode yang cocok untuk anak tunagrahita yaitu dengan media yang harus
menyesuaikan dengan isi bacaan. Saat ini sudah banyak media yang digunakan untuk
mengajarkan membaca permulaan pada siswa seperti kartu kata, gambar seri, dan buku
cerita bergambar. Salah satu media pembelajaran yang dapat digunakan adalah media tutup
botol aksara yakni media yang dapat digunakan untuk mendukung pengenalan huruf pada
siswa kelas rendah dan berfungsi untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam mengenal
huruf (Nurma 2019). Selain warna yang mencolok pada setiap tutup botol, terdapat tulisan
6
huruf abjad “a-z” yang dapat menarik minat siswa-siswa untuk mencoba memainkannya.
Penggunaan media tutup botol tersebut termasuk benda yang menarik dan efektif yang
dianggap mampu menjadi alat bantu ajar dalam proses belajar membaca permulaan untuk
mengenal huruf.
Media tutup botol juga sangat membantu dan mendorong anak yang mulai belajar
mengenal huruf dan membentuk kata. Alat bantu ajar ini memiliki ukuran sesuai kebutuhan
dalam proses pembelajaran sehingga mudah dibawa ke mana saja dan memungkinkan anak
untuk sering menggunakannya (Salam, et al., 2022). Penelitian terdahulu yang penulis
lakukan SLB Marsudi Putra 1 Bantul memperoleh masalah pembelajaran permulaan
diantaranya kurang fokusnya anak dalam proses pembelajaran membaca di sebabkan anak
tidak memperhatikan guru saat menjelaskan di papan tulis, anak memiliki kesibukan
tersendiri maupun dengan temannya sehingga anak tidak mendengarkan apa yang
diterangkan oleh guru. Kurangnya pemahaman siswa dalam mengenal huruf dan anak
cenderung suka menirukan atau menebalkan tulisan yang dibuat oleh guru. Penggunaan
media tutup botol ini memungkinkan dapat membuat proses pembelajaran yang efektif dan
menarik untuk pembelajaran membaca permulaan.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian judul
“Pengaruh Penggunaan Media Tutup Botol Aksara Terhadap Kemampuan Membaca
Permulaan Siswa Tunagrahita Kelas 3 SDLB-C DI SLB Marsudi Putra 1 Bantul”

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka Idetifikasi masalah
dalam penelitian ini yaitu:
1. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang lebih efektif yang
mengakibatkan kurangnya antusias anak-anak saat proses pembelajaran di kelas
2. Siswa cenderung kurang aktif karena cara mengajar guru yang monoton
sehingga kemampuan membaca siswa rendah

C. Batasan Masalah
Untuk memaksimalkan hasil pada penelitian ini maka penulis hanya fokus pada
permasalahan tertentu dengan membatasi permasalahan yang sudah dipaparkan pada
identifikasi masalah yaitu:
1. Penulis hanya fokus kepada anak tunagrahita tingkat ringan.
3. Penulis hanya fokus terhadap materi megenal abjad kepada siswa kelas 3
SDLB- C di SLB Marsudi Putra 1 Bantul.
7

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah dipaparkan diatas, maka penulis
merumuskan permasalahan yaitu Bagaimanakah pengaruh pembelajaran
menggunakan media tutup botol aksara terhadap kemampuan membaca permulaan
bagi anak tunagrahita kelas 3 SDLB-C di SLB Marsudi Putra 1 Bantul?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pembelajaran menggunakan media tutup botol aksara terhadap
kemampuan membaca permulaan bagi anak tunagrahita kelas 3 SDLB-C di SLB
Marsudi Putra 1 Bantul.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan manfaat teoritis dengan
membagikan metode pembelajaran menggunakan tutup botol sebagai salah satu
cara alternatif untuk perkembangan pendidikan sekolah luar biasa dalam
mengembangkan kemampuan membaca pada anak tunagrahita.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan dalam
kegiatan pembelajaran menggunakan media tutup botol untuk
mengembangkan kemampuan membaca pada anak tunagrahita.
b. Bagi Guru
Pembelajaran dengan menggunakan media tutup botol ini menjadikan
guru lebih terbantu dalam mengembangkan kemampuan membaca pada anak
tunagrahita.
c. Bagi Siswa
Belajar menggunakan media tutup botol dapat mengembangkan
kemampuan membaca pemula pada anak tunagrahita.
8

Anda mungkin juga menyukai