Oleh :
YOGYAKARTA
2019/2020
Komunikasi dalam
kepemimpinan pendidikan Islam
Feedback
Pengertian Komunikasi
1. James A. Stoner menyatakan komunikasi adalah suatu proses pada seseorang yang
berusaha memberikan pengertian dan informasi dengan cara menyampaikan pesan kepada
orang lain.
2. Anderson, menyatakan komunikasi adalah rangkaian langkah serah terimamaksud yang
terjadi dengan dinamis serta konstan berubah sesuai dengan kondisi yang berlaku.
3. Aristoteles, menyatakan komunikasi adalah usaha yang berfungsi sebagai alat warga
masyarakat dalam berpesan serta dalam berdemokrasi.
4. H.A.W. Widjaya, memberikan pengertian bahwa komunikasi adalah hubungan kontak
antar dan antara individu maupun kelompok.2
Unsur-Unsur komunikasi
Terdapat lima unsur komunikasi yang di tuliskan dalam bagan daitas, penulis mengambil
referensi dari Alo liliweri dalam bukunya Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, dan Nurani
Soyomukti dalam Pengantar Ilmu Komunikasi, lima unsur-unsur komunikasi tersebut adalah:
1. Sender, yaitu pihak yang mengirim pesan atau berita disebut juga komunikator.
2. Message,adalah pesan atau informasi yang hendak disampaikan kepada pihak lain.
3. Medium, adalah sarana penyaluran pesan-pesan (media).
4. Receive, adalah pihak penerima pesan atau informasi, disebut juga komunikan.3
1
Kata Islam tidak dijelaskan spesifik dalam penjelasan diatas, Islam disini hanya merujuk pada tidak
bertentangnya suatu teori atau pendapat dengan prinsip-prinsip Islam. karena pada dasarnya pengelolaan dan proses
komunikasi pada lembaga pendidikan Islam sama dengan lembaga pendidikan secara umum, yang membedakan
adalah beberapa prinsip yang mendasari suatu komunikasi yang berlandaskan prinsip Islami.
2
Anonim, Proses Komunikasi dan Pengertiannya Menurut Para Ahli, Liputan6.com,(2019)
3
Alo Liliweri, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, ( Jakarta: Kencana, 2011), hal. 128
5. Response, adalah pihak penerima pesan atau informasi. Disebut juga komunikan.4
Proses Komunikasi
Tanggapan yang disampaikan penerima pesan kepada sumber disebut sebagai umpan-
balik. Pihak sumber kemudian akan mengartikan dan menginterpretasikan tanggapan tadi, dan
kembali ia akan melakukan pembentukan dan penyampaian pesan baru. Demikianlah proses ini
terus berlanjut secara sirkuler, di mana kedudukan sebagai sumber dan penerima berlaku secara
bergantian.5
Bentuk Komunikasi
1. komunikasi intrapribadi, secara harfiah dapat diartikan sebagai komunikasi dengan diri
sendiri. Hal ini menyangkut proses disaat diri (self) menerima stimulus dari lingkungan
untuk kemudian melakukan proses internalisasi
2. Komunikasi antarpribadi adalah komunikasi antara orang-orang secara tatap-muka, yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi yang lain secara langsung, baik secara
verbal maupun nonverbal.
4
Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010), hal. 66
5
S.Djuarsa Sendjaja, Proses Komunikasi Modul 2 Pengantar ilmu komunikasi, dalam
widyo.staff.gunadarma.ac.id/pdf, di unduh 3 April 2020, hal 3
3. komunikasi kelompok, komunikasi yang dilakukan oleh kelompok untuk kelompok baik
dalam kelompok besar maupun kelompok kecil,
4. komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak(surat
kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar
dibanyak tempat, anonim, dan heterogen.
5. komunikasi organisasi adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal
dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi
kelompok. Komunikasi organisasi seringkali juga melibatkan komunikasi diadik, komunikasi
antarpribadi 6
Penulis mengambil dari paparan yang disampaikan Scott M. Cultip dan Allen H. center
dalam bukunya Effective Public Relation, mereka mengemukakan fak-tor-faktor yang
menyebabkan komunikasi menjadi efektif, artinya keberhasilan komunikasi yaitu dengan Seven
C’s yaitu:
6
Dedy Mulyana, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005) hal. 73
5. Continuity and consistency (kesinambungan dan konsistensi), harus dilakukan terus
meneruus dan tidak saling bertentangan satu dengan yang lainnya.
6. Capibility of audience (kemampuan pihak penerima pesan), pengirim pesan harus
mengetahui kemampuan penerima pesan.
7. Channels of distribution (media pengirim pesan), hendaknya digunakan media atau
saluran-saluran yang sudah biasa dipakai dan sudah dikenal oleh umum.7
1. Tidak percaya diri, komunikator yang gugup (hambatan psikologis), perempuan tidak
bersedia terbuka terhadap lawan bicaranya yang laki-laki, seorang perempuan akan tersipu
malu jika membicarakan masalah seksual dengan seorang lelaki.
2. Gangguan komunikasi, komunikan yang mengalami gangguan pendengaran (tuli) atau
komunikan yang tidak berkonsentrasi dengan pembicaraan.
3. Persepsi negative, komunikator dan komunikan saling berprasangka buruk yang dapat
mendorong ke arah sikap apatis dan penolakan.
4. Pesan yang sulit dipahami, komunikator tidak kredibel/tidak berwibawa dan kurang
memahami karakteristik komunikan (tingkat pendidikan, usia, jenis kelamin, dan lain-lain).
5. Berjalan seraha, komunikasi berjalan satu arah dari komunikator ke komunikan
secara terus menerus sehingga komunikan tidak memiliki kesempatan meminta penjelasan.
Perbedaan persepsi, komunikator dan komunikan kurang memahami latar belakang sosial budaya
yang berlaku sehingga dapat melahirkan perbedaan persepsi.8
7
Nerissa, Factor Penghambat dan Pendukung Komunikasi, id.scribd.com, (2015), diunduh 3 April 2020.
8
Suranto A.W, Komunikasi Sosial Budaya,( Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011), hal 17-18
9
Kadar Nurjaman dan Khaerul Umam, Komunikasi Public Relation. (Bandung: Pustaka Setia, 2012) hal 64
1. Pendekatan struktur dan fungsi organisasi,
Menurut Daniel Katz dan Robert Kahn, sebagai suatu sistem sosial, organisasi memiliki
keunikan dalam kebutuhannya guna memelihara berbagai masukan untuk menjaga agar
berbagai perilaku manusia di dalam organisasi tersebut tetap terkendali. Setiap organisasi
memiliki struktur, hal ini dimaksudkan agar pencapaian tujuan suatu organisasi dapat tercapai
maksimal dengan adanya tanggung jawab dalam pembagian tugas, sehingga
kinerja akan menjadi optimal dan tujuan organisasi tercapai.
Penerapan dalam kepemimpinan pendidikan dalam pendekatan struktural dan fungsi
organisasi yaitu mampu membentuk kerja sama secara sinergi kepada para anggota dengan
memberikan tugas serta tanggungjawab secara kooperatif dan koordinatif dalam upaya
pencapaian tujuan sekolah.
10
Nilna Milhatan Nasihah, dan Anaas Tri Ridlo Dina Yuliana, “Komunikasi Dalam Kepemimpinan
Pendidikan (Studi Kasus Di Sd Muhammadiyah Kleco, Kotagede, Yogyakarta)”, Jurnal Kepemimpinan dan
Pengurusan Sekolah Vol.3 No. 1, 2018.
REFRENSI
Anonim, Proses Komunikasi dan Pengertiannya Menurut Para Ahli, Liputan6.com, 2019.
A.W, Suranto, Komunikasi Sosial Budaya, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2011.
Liliweri, Alo, Komunikasi Serba Ada dan Serba Makna, Jakarta: Kencana, 2011.
Mulyana, Dedy, Ilmu Komunikasi, Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2005.
Nasihah, Nilna Milhatan dan Yuliana, Anaas Tri Ridlo Dina, “Komunikasi Dalam Kepemimpinan
Pendidikan (Studi Kasus Di Sd Muhammadiyah Kleco, Kotagede, Yogyakarta)”, Jurnal
Kepemimpinan dan Pengurusan Sekolah Vol.3 No. 1, 2018.
Nerissa, Factor Penghambat dan Pendukung Komunikasi, id.scribd.com, (2015), diunduh 3 April
2020.
Nurjaman, Kadar dan Umam, Khaerul, Komunikasi Public Relation. Bandung: Pustaka Setia,
2012.
S. Djuarsa Sendjaja, Proses Komunikasi Modul 2 Pengantar ilmu komunikasi, dalam
widyo.staff.gunadarma.ac.id/pdf, di unduh 3 April 2020.
Soyomukti, Nurani, Pengantar Ilmu Komunikasi, Yogjakarta: Ar-ruzz Media, 2010.