Anda di halaman 1dari 9

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep dan Prinsip Dasar Komunikasi


Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Konsep Dasar Komunikasi
2. Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
3. Gangguan Komunikasi
4. Komunikasi Terapeutik
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep KB 1: Konsep Dasar Komunikasi
(istilah dan definisi) Pengertian Konsep Dasar Komunikasi
di modul ini Komunikasi Tujuan
Komunikasi:
Jenis Komunikasi: Memberikan
Proses Komunikasi:
Fungsi Komunikasi: K. Verbal Informasi
Sender
Untuk K. non verbal Mengubah opini,
Encoding
menyampaikan K. terapeutik Prinsip cara berfikir, sikap
Media
pesan K. sosial dan mempengaruhi
Decoding Komunikasi
Untuk memberi K. intrapersonal perilaku seseorang
Receiver
instruksi K. interpersonal Memberikan
Respone
Untuk K. kelompok Pendidikan
feedback
mempengaruhi dan Agresif Mengungkapkan
mengubah sikap Pasif perasaan
Asertif Menyelesaikan
Faktor yang suatu masalah
Elemen Mempengaruhi Menentukan
Komunikasi: Komunikasi: kesadaran diri
Komunikator Tahapan proses
Pesan Komponen yang
Media terlibat
Komunikan jarak
1.Umpan Balik
Communicate dalam (Verb) kerja: berati bertukar pikiran, perasaan, dan informasi, dapat diartikan membuat
tahu, membuat sama, membuat hubungan yang simpatik.
Linkungan’
2. Communicate dalam (noun) benda: Pertukaran simbol, pesan yang sama, dan informasi, seni untuk
mengekspresikan gagasan,dan ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi.
3. Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari komunikator (orang yang memberi informasi) kepada
komunikan (orang yag mendapat informasi), baik yang disadari maupun tidak disadari, yang berupa ucapan
verbal atau tulisan, gerakan, ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri komunikator dengan tujuan
untuk memengaruhi orang lain.
4. Komunikasi adalah tentang proses timbal balik di mana pesan dikirim dan diterima antara dua orang atau
lebih.
5. Komunikator atau disebut pengirim adalah orang atau kelompok yang menyampaikan pesan kepada lawan
komunikasi dalam proses komunikasi.Komunikator berarti sumber berita/informasi atau disebut informan,
yaitu sumber/asal berita yang disampaikan kepada komunikan. Seorang komunikator beraksi dan bereaksi
secara utuh meliputi fisik dan kognitif, emosional, dan intelektual.
6. Pesan adalah sesuatu yang disampaikan atau dikirim oleh pengirim (komunikator) dan ditterima oleh penerima
(komunikan).
7. Bentuk pesan dapat bersifat:
a. Informatif, yaitu memberikan keterangan-keterangan yang kemudian komunikan dapat mengambil
kesimpulan sendiri;
b. Persuasif, yakni bersifat rayuan, atau bujukan yang membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang,
bahwa apa yang disampaikan akan memberikan warna atau sikap sehingga terjadi perubahan pada
komunikan;
c. Coersif, yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi. Bentuk
penyampaian pesan yang sering pada jenis ini adalah Agitasi, dengan penekanan yang menimbulkan
tekanan batin dan ketakutan. Coersif juga dapat berbentuk perintah, instruksi, dan sebagainya.
8. Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang dilakukan melalui kata-kata termasuk bicara atau lisan maupun
tulisan (membaca dan menulis).
9. Komunikasi Nonverbal, yaitu komunikasi selain komunikasi verbal, dikemas tanpa menggunakan kata seperti
ekspresi wajah, gestur tubuh, sentuhan tangan, penggunaan bahasa isyarat, pemakaian perlengkapan
seperti pakaian, perhiasan yang ingin mengiformasikan sesuatu.
10.Komunikasi terapeutik, yaitu komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan, dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien.Komunikasi terapeutik dalam konteks hubungan saling membantu.
11.Komunikasi sosial. Komunikasi yang bertujuan untuk membangun hubungan sosial, hubungan anatar
individu yang membutuhkan orang lain untuk saling berinteraksi dan berbagi
12.Komunikasi interpersonal adalah proses yang terjadi antara dua orang baik dalam pertemuan tatap muka,
melalui telepon, atau melalui media komunikasi lainnya.
13.Komunikasi kelompok terjadi ketika tiga orang atau lebih bertemu dalam pertemuan tatap muka atau melalui
media komunikasi lain, seperti conference call atau webinar.
14.Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan
individu dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip dan metode komunikasi baik
komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa. Selain itu, komunikasi kesehatan juga dipahami
sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi komunikasi untuk menyebarluaskan
informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu dan komunitas agar dapat membuat keputusan yang
tepat berkaitan dengan pengelolaan kesehatan.

KB 2 : Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia


1. Pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah diawali ketika terjadi konsepsi di tuba falopi sampai dengan
manusia meninggal dunia.
2. Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif (terukur) dalam ukuran fisik tubuh.
3. Keterampilan fungsional adalah adalah keterampilan yang dibutuhkan manusia untuk hidup mandiri.
4. Asimilasi informasi dengan perubahan perilaku artinya pembauran seseorang dengan lingkungan sosial dapat
merubah perilaku seseorang.
5. Teori operant conditioning menyatakan bahasa dibentuk melalui penguatan (peneguhan).
6. Teori nativisme menyatakan setiap anak mampu menggunakan bahasa karena adanya pengetahuan bawaan
yang telah diprogram secara genetik dalam otak manusia.
7. Komunikasi prabicara (prespieech) adalah bahasa bayi yang melakukan komunikasi melalui kode-kode khusus
untuk menyampaikan keinginannya sebagai bentuk komunikasi sebelum bayi mampu menyampaikan
keinginan dengan kata-kata. Misalnya: tangisan, celoteh, isyarat dan ekspresi emosional.
8. Ocehan (cooing) dan celoteh (babbling) timbul karena bunyi eksplosif awal yang disebabkan oleh perubahan
gerakan mekanisme suara. Seperti: merengek, menjerit, menguap, bersin, menangis, dan mengeluh.
9. Story telling adalah bercerita menggunakan bahasa anak dapat menghindari ketakutan yang terjadi selama
anak dirawat.
10.Bibliotherapy adalah teknik komunikasi terapeutik pada anak yang dilakukan dengan menggunakan buku-
buku dalam rangka proses terapeutik dan supportive.

KB 3 : Gangguan Komunikasi
1. Hambatan dalam komunikasi menjadi empat, yaitu:
a. Gangguan; gangguan dapat berbentuk mekanik dan semantik. Gangguan mekanik disebabkan oleh saluran
komunikasi atau kegaduhan yang bersifat fisik, sedangkan gangguan semantik adalah gangguan yang
berhubungan dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi berubah dari yang dimaksudkan
semula.
b. Kepentingan; seseorang hanya akan memperhatikan pesan yang ada kaitannya dengan kepentingannya.
Kepentingan tidak hanya mempengaruhi perhatian saja, namun juga menentukan daya tanggap, perasaan,
pikiran dan tingkah laku.
c. Motivasi; suatu komunikasi dapat berlangsung dengan baik bila pesan yang disampaikan sesuai dengan
motivasi dari penerima.
d. Prasangka; seseorang yang memiliki prasangka terhadap pengirim pesan dapat menyebabkan proses
komunikasi berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi memaksa seseorang menarik
kesimpulan tanpa menggunakan pikiran yang rasional.
2. Gangguan Proses Komunikasi
a. Hambatan dari pengiriman pesa
b. Hambatan dalam penyadian atau simbol
c. Hambatan media
d. Hambatan dalam bahasa sandi
e. Hambatan dari penerima pesan
f. Hambata dalam memberikan umpan balik
3. Hambatan fisik, Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi,
dan lain-lain. Misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. Salah satu contoh lagi
terkait hambatan fisik yang bisa mengganggu komunikasi adalah masalah pada perkembangan otak.
4. Hambatan semantik, Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua
yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
5. Hambatan psikologis, Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya:
perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan
6. Penyebab gangguan komunikasi, Beberapa penyebab masalah komunikasi termasuk gangguan pendengaran,
gangguan neurologis, cedera otak, cedera pita suara, autisme, cacat intelektual, penyalahgunaan obat,
gangguan fisik seperti bibir sumbing atau langit-langit mulut, gangguan emosi atau kejiwaan, dan gangguan
perkembangan (Association, 2015). Gangguan komunikasi mungkin akibat gangguan perkembangan atau
mereka dapat disebabkan oleh: masalah fisik seperti masalah dalam perkembangan otak; paparan racun (racun)
selama
7. Gangguan Spektrum Autisme (Pervasive developmental disorder), Autism spectrum disorder (ASD) adalah
gangguan neurologis dan perkembangan yang dimulai sejak awal masa kanak-kanak dan berlangsung
sepanjang hidup seseorang.
8. Konflik adalah perjuangan yang dirasakan antara dua atau lebih individu yang saling bergantung karena
perbedaan- perbedaan yang tampaknya tidak sesuai dalam keyakinan, nilai, dan tujuan, atau perbedaan
keinginan untuk menghargai, mengendalikan, dan keterhubungan.

KB 4 : Komunikasi Terapeutik

1. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan untuk memberikan manfaat bagi komunikan. Segala
informasi yang ditampilkan atau diekspresikan bertujuan untuk membantu mengatasi masalah komunikan.
2. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal yang dilakukan antara perawat dengan klien yang
bertujuan untuk mendorong kesembuhan klien.
3. Tujuan komunikasi terapeutik:
a. Membantu klien untuk memperjelas dan mengurangi masalah fisik dan psikisnya serta dapat mengambil
tindakan untuk mengubah situasi yang ada bila klien percaya pada hal-hal yang diperlukan
b. Mengurangi keraguan dan membantu klien dalam menentukan pilihan tindakan yang efektif dan
mempertahankan kekuatan egonya
c. Mampu membentuk hubungan yang hangat, mandiri dalam kapasitas memberi dan menerima dalam
hubungan profesional perawat-klien dalam rangka membantu penyelesaian masalah klien.
d. Meningkatkan fungsi dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan
e. mencapai tujuan yang realistis
4. Prinsip komunikasi terapeutik:
a. Merencanakan wawancara pada waktu yang tepat.
b. Menetapkan pedoman untuk interaksi terapeutik.
c. Memberikan kenyamanan selama interaksi.
d. Menerima klien apa adanya.
e. Mendorong spontanitas.
f. Fokus pada arahan dan isyarat yang disajikan oleh klien.
g. Mendorong klien untuk mengekspresikan perasaan.
h. Mengendalikan perasaan sendiri selama interaksi.
i. Memiliki sifat altruisme
5. Elemen komunikasi terapeutik:
a. Ikhlas dan ujur
b. Empati
Empati merupakan suatu kemampuan seseorang untuk mengetahui apa yang sedang dialami orang lain
pada suatu saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui kacamata orang lain itu, atau
melibatkan upaya membayangkan bagaimana rasanya berada dalam situasi orang lain. Rasa empati adalah
sikap dimana seorang perawat ikut merasa sebagaimana yang dirasakan dan dipikirkan oleh klien.
c. Kepecayaan
d. Validasi
Validasi adalah bahwa perawat mendengarkan klien dan merespons secara kongruen untuk memastikan
bahwa perawat dan klien memiliki pemahaman yang sama tentang suatu masalah atau issue.
e. Kepedulian
f. Kehangatan
g. Mendengarkan aktif
Mendengarkan aktif adalah Mendengar dan menafsirkan bahasa, memperhatikan peningkatan nonverbal
dan paraverbal, danmengidentifikasi perasaan yang mendasarinya.
6. Keterampilan Sikap dalam Komunikasi Terapeutik:
a. Posisi berhadapan
b. Mempertahankan kontak mata
c. Membungkuk ke arah klien
d. Memperlihatkan sikap terbuka
e. Rileks
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi Terapeutik:
a. Pendidikan dan Pegetahuan
b. Lama bekerja
c. Kondisi psik
d. Keadaan psikologi
e. Sosiokultural
f. Lingkungan
g. Politik ekonomi
h. Kejelasan pea
8. Fase-fase hubungan terapeutik:
a. Fase Prainteraksi (persiapan), Pada fase ini, perawat mengeksplorasi perasaan, fantasi dan ketakutan
sendiri, serta menganalisis kekuatan dan kelemahan profesional diri.
b. Fase Orientasi (perkenalan), Tahap orientasi ini bertujuan untuk memvalidasi keakuratan data yang sudah
didapatkan perawat saat fase prainteraksi dan rencana yang telah dibuat dengan keadaan saat ini.
c. Fase Kerja, Pada fase kerja dalam komunikasi terapeutik, kegiatan yang dilakukan adalah memberi
kesempatan pada klien untuk bertanya, menanyakan keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara baik,
melakukan kegiatan sesuai rencana.
d. Fase Terminasi, Pada fase ini, perawat memberi kesempatan kepada klien untuk mengungkapkan
keberhasilan dirinya dalam mencapai tujuan terapi dan ungkapan perasaannya
9. Teknik Pelaksanaan Komunikasi terapeutik:
a. Teknik yang memungkinkan klien untuk menetapkan pilihanya
1) Mendengarkan (listening)
2) Menunjukkan penerimaan
3) Menawarkan diri
4) Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan terbuka (broad openings)
5) Diam
6) Menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan pertanyaan terbuka (broad openings)
b. Teknik yang mendorong spontanitas Klien
1) Mengulang (restating/repeating)
2) Merefleksikan (reflecting/feedback)
3) Komentar terbuka
4) Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai pembicaraan
5) Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan
c. Teknik yang Fokus Pada Klien Dengan Menanggapi Respon Verbal, Paraverbal, dan Nonverbal
1) Memfokuskan (focusing)
2) Mengarahkan (Directing)
d. Teknik yang Mendorong Ekspresi Perasaan
1) Klarifikasi (clarification)
2) Identifikasi tema (theme identification)
3) Verbalisasi yang tersirat
4) Melakukan pengamatan (Making observations)
5) Memberi informasi (informing)
6) Memberikan penghargaan (reward)
e. Teknik Yang Mendorong Klien Untuk Membuat Beberapa Perubahan
1) Konfrontasi (Confronting)
2) Pembatasan (Limit setting)
2 Daftar materi yang 1. KB 1 : Prinsip-Prinsip Komunikasi
sulit dipahami di 2. KB 2 : Perkembangan Bahasa dalam Komunikasi Sesuai Tingkat Usia
modul ini 3. KB 3 : Penyebab Gangguan Komunikasi
4. KB 4 : Tehnik Pelaksanaan Komunikasi
3 Daftar materi yang 1. KB 1 : Perbedaan komunikasi interpersonal dan intrapersonal
sering mengalami 2. KB 2 : Perkembangan komunikasi sesuai tahap usia
miskonsepsi 3. KB 3 : Gangguan komunikasi
4. KB 3 : Konflik komunikasi keperawatan
5. KB 4 : Perbedaan empati dan simpati dan Sikap Altruisme

Anda mungkin juga menyukai