Anda di halaman 1dari 24

Nama: REVIANTIO ROMADHONI

KELAS : PPG KEPERAWTAN B

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Konsep Dan Prinsip Dasar Komunikasi


Judul Kegiatan Belajar 1. Konsep Dasar Komunikasi
(KB) 2. Perkembangan Komunikasi Sesuai Tahapan Usia
3. Gangguan Komunikasi
4. Koumnikasi Terapeutik

No Butir Refleksi Respon/Jawaban


1 Daftar peta A. Kegiatan Belajar 1: Konsep Dasar Komunikasi
konsep (istilah
dan definisi) di
Pengertian Komunikasi
modul ini
1. Communis yang berarti sama atau menjadi milik bersama,
membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan
anatara dua orang atau lebih;
2. Communico yang berarti berbagi;
3. Communicare yang berarti mengalihkan atau mengirimkan;
4. Communicare (verb) berarti: bertukar pikiran, perasaan dan
informasi, membuat tahu, untuk membuat sama dan
membuat hubungan yang simpatik;
5. Communicare (noun) berarti: pertukaran simbol, pesan-
pesan yang sama dan informasi, proses pertukaran diantara
individu melalui simbol-simbol yang sama, seni untuk
menkgespresikan gagasan dan ilmu pengetahuan tentang
pengiriman informasi;
6. Komunikasi adalah pertukaran keseluruhan perilaku dari
orang yang memberi informasi kepada orang yang
mendapatkan informasi baik yang disadari maupun tidak
disadari, berupa ucapan verbal atau tulisan, gerakan,
ekspresi wajah, dan semua yang ada dalam diri komunikator
dengan tujuan untuk mempengaruhi orang lain atau proses
timbal balik di mana pesan dikirim dan diterima antara dua
orang atau lebih.
Tujuan Komunikasi
7. Tujuan Komunikasi adalah memberikan informasi,
mengubah opini, pandangan, sikap dan perilaku seseorang,
memberikan pendidikan, mengungkapkan perasaan,
menyelesaikan sebuah masalah atau menurukan
ketegangan dan menyelesaikan konflik serta menemukan
kesadaran diri, penerimaan diri sendiri dan meningkatnya
kehormatan diri.
Fungsi Komunikasi
8. Fungsi Komunikasi adalah untuk menyampaikan pesan atau
menyebarluaskan informasi kepada orang lain yang sifatnya
mendidik, untuk memberikan instruksi kepada penerima
pesan, untuk mempengaruhi dan mengubah sikap penerima
pesan.

Unsur-unsur atau Elemen Komunikasi


9. Komunikator/Pengirim Pesan (Sender) adalah orang atau
kelompok pengirim pesan kepada lawan komunkasi dalam
proses komunkasi;
10. Enkoding/Pembuat Kode yaitu suatu aktivitas komunikasi
yang menghasilkan pesan berupa kode-kode yang
melibatkan penggunaan bahasa, tanda atau simbol dalam
pengirim pesan;
11. Pesan/Massage adalah suatu yang disampikan atau dikirim
oleh pengirim pesan dan diterima oleh penerima pesan
dalam bentuk lisan/verbal,nonverbal, tulisan yang berisi
pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat maupun
propaganda yang merupakan ide, pendapat , pikiran,
maupun saran;
12. Face to face yang berarti komunikasi secara bertatap
muka;
13. Informatif yaitu memberikan keterangan-keterangan yang
kemudian penerima pesan dapat mengambil kesimpulan
sendiri;
14. Persuasif adalah bersifat rayuan atau bujukan yang
membangkitkan pengertian dan kesadaran seseorang;
15. Coersif yaitu bentuk pesan yang bersifat memaksa dengan
menggunakan sanki-sanksi atau dapat juga berbentuk
perintah;
16. Hambatan Bahasa/Language Factor adalah penggunaan
bahasa yang tidak dimengerti oleh penerima pesan dan
dapat menyebabkan isi pesan akan disalah artikan sehingga
apa yang diinginkan tidak tercapai;
17. Hambatan Teknis/Noise Factor adalah isi suatu pesan
tidak utuh diterima oleh komunikan karena gangguan teknis
seperti kebisingan, speaker rusak, atau adanya kelainan
gangguan anatomi organ pengucapan pengirim pesan dan
atau pendengaran penerima pesan;
18. Hambatan Bola Salju/Snow ball efect isi suatu pesan
terlalu panjang dan banyak maka memungkinkan akan
menyimpang jauh dari tujuan semula;
19. Media/Channel adalah alat yang digunakan untuk
menyalurkan atau memindahkan pesan dari pengirim pesan
agar dapat tersampaikan pada penerima pesan yaitu berupa
media massa mencakup surat kabar, atau media elektronik
lainnya;
20. Saluran Visual dalam Komunikasi adalah penglihatan,
pengamatan, dan persepsi;
21. Saluran Pendengaran dalam Komunikasi adalah terdiri
dari kata-kata dan isyarat yang diucapkan;
22. Saluran Kinestetik dalam Komunikasi mengacu pada
sensai yang dialami;
23. Komunikan/Penerima Pesan (Receiver) adalah pihak yang
menerima kiriman pesan dari pengirim. Penerimaan
dipengaruhi oleh fisiologis, psikologis dan kognitif dari
komunikan. Penerima Pesan digolongkan menjadi 3 jenis
yaitu persona (individu, kelompok dan masyarakat/massa;
24. Umpan Balik (feedback) adalah informasi yang diterima
balik oleh pengirim dari penerima sebagai reaksi penerima
terhadap pesan yang diterimanya. Fungsi dari umpan balik
adalah untuk memberi informasi bagaimanakah persepsi
penerima atau komunikan terhadap pesan atau informasi
yang diterima;
25. Lingkungan atau Atmosfer adalah tempat dan suasana
ketika proses komunikasi terjadi atau berlangsung.
Lingkungan tidak hanya berupa fisik yaitu lokasi saja tetapi
juga meliputi suasana, situasi , dan kondisi dilokasi tersebut
termasuk suasana psikososial;

Peta Konsep/Gambar 1 Elemen atau Unsur Utama Komunikasi

Proses Komunikasi
26. Proses Komunikasi merupakan urutan tahap-tahap
komunikasi yang meliputi komunikator mempunyai ide
berupa informasi yang akan diberikan kepada komunikan,
kemudian ide yang berupa isi pesan dibuat dalam bentuk
suatu kode-kode tertentu (encoding) dikirim melalui suatu
media, selanjutnya seorang komunikan akan
menterjemahkan atau memahami ide yang dikirim
(decoding) sehingga melakukan respon atau umpan balik.
Peta Konsep/Gambar 2. Bagan Unsur-unsur dalam proses
Komunikasi

Faktor-Faktor yang perlu diperhatikan dalam


Komunikasi
27. Mencari Fakta (Fact Finding) yaitu mencari dan
mengumpulkan fakta dan data yang memperkuat isi formasi
yang disampaikan sebelum melakukan kegitatan
komunikasi;

28. Perencanaan (Planning) yaitu tahapan yang akan dilakukan


oleh pengirim pesan;
29. Kredibilitas (credibility) berkaitan dengan hubungan saling
percaya antara komunikator dan komunikan;
30. Konteks (context) berkaitan dengan situasi dan kondisi
dimana komunikasi berlangsung;
31. Konten (content) berkaitan dengan isi pesan yang
disampaikan komunikator kepada komunikan dan
merupakan level tertinggi dalam suatu proses komunikasi
dan merupakan inti utama;
32. Persepsi adalah suatu cara seseorang dalam
menggambarkan atau menafsirkan informasi yang diolah
menjadi sebuah pendangan;
33. Kemampuan Komunikan ( capability of audience) yaitu
berhubungan dengan tingkat pengetahuan dan kemampuan
penerima pesan dalam memahami pesan yang disampaikan.

Jenis – Jenis Komunikasi


34. Komunikasi Verbal adalah komunikasi yang dilakukan
mellaui kata-kata termasuk bicara atau lisan maupun tulisan
(membaca atau menulis);
35. Komunikasi Nonverbal adalah komunikasi yang dikemas
tanpa menggunakan kata atau komunikasi yang
menggunakan ekspresi wajah, gestur tubuh, sentuhan
tangan, penggunaan bahasa isyarat, pemakaian
perlengkapan seperti pakaian, perhiasan yang
menginformasikan sesuatu;
36. Komunikasi Terapeutik yaitu komunikasi yang
direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien;
37. Komunikasi Sosial adalah komunikasi yang bertujuan
untuk membangun hubungan sosial, hubungan antar
individu yang membutuhkan orang lain untuk saling
berinteraksi dan berbagi.
38. Komunikasi Intrapersonal/Self talk terdiri dari pesan-
pesan yang dikirim seseorang ke dirinya sendiri atau
komunikasi dengan diri sendiri;
Peta Konsep/Gambar 3 Gambar Self Talk dalam Berkomunikasi

39. Komunikasi Interpersonal adalah proses yang terjadi


antara dua orang baik dalam pertemuan tatap muka,
melalui telepon, atau melalui media komunikasi lainnya;
40. Komunikasi Kelompok terjadi ketika tiga orang atau lebih
bertemu dalam pertemuan tatap muka atau melalui media
komunikasi lain, seperti conference call atau webinar;
41. Komunikasi Agresif adalah komunikasi yang digunakan
oleh seseorang yang cenderung menyerang sesuatu yang
dipandang menghalangi atau menghambat komunikator;
42. Komunikasi Pasif adalah di mana seseorang cenderung
untuk mengalah dan tidak mempertahankan
kepentingannya sendiri;
43. Komunikasi Asertif adalah komunikasi yang terbuka,
menghargai diri sendiri, dan orang lain;
44. Komunikasi Efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai
dengan harapan para peserta komunikasi;
45. Isi pesan yang baik adalah bersifat objektif dan merupakan
hasil dari suatu fakta dan data sehingga isi pesan harus
menjawab pertanyaan yang detail yaitu apa, siapa, kapan,
bagaimana;
46. Komunikasi Kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk
mempengaruhi secara positif perilaku kesehatan individu
dan komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi baik komunikasi
interpersonal maupun komunikasi massa;
47. Komunikasi Kesehatan meliputi kegiatan
menyebarluaskan informasi tentang kesehatan kepada
manyarakat agar tercapai perilaku hidup sehat,
menciptakan kesadaran mengubah sikap dan memberikan
motivasi pada individu untuk mengadopsi perilaku sehat
yang direkomendasikan menjadi tujuan utama komunikasi
kesehatan;
48. Komunikasi kesehatan meliputi informasi tentang
pencegahan penyakit, promosi kesehatan, kebijaksanaan
pemeliharaan kesehatan, regulasi bisnis dalam bidang
kesehatan yang sejauh mungkin mengubah dan
memperbaharui kualitas individu dalam suatu komunitas
masyarakat dengan mempertimbangkan aspek ilmu
pengetahuan dan etika;
49. Tujuan Pokok Komunikasi Kesehatan adalah perubahan
perilaku kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan;

B. Kegiatan Belajar 2: Perkembangan Komunikasi


Sesuai Tahapan Usia
1. Pertumbuhan adalah perubahan kuantitatif (terukur)
dalam ukuran fisik tubuh dan bagian-bagiannya, seperti
peningkatan sel, jaringan, struktur , dan sistem. Contoh
pertumbuhannya adalah perubahan fisik tinggi badan,
berat badan, kepadatan tulang, dan struktur gigi;
2. Perkembangan mengacu pada perubahan perilaku
dalamkemampuan dan keterampilan fungsional. Dengan
demikian, perubahan perkembangan bersifat kualitatif,
yaitu tidak mudah diukur;
3. Kedewasaan (maturation) adalah proses menjadi dewasa
penuh dan berkembang dan melibatkan aspek fisiologis
dan perilaku serang individu. Pematangan tergantung pada
pertumbuhan biologis, perubahan fungsional, dan
pembelajaran (asimilasi informasi dengan perubahan
perilaku yang dihasilkan);
4. Genetika adalah dasar untuk pencapaian tugas tertentu.
Faktor-faktor seperti lingkungan psikososial dan status
kesehatan mempengaruhi kemampuan individu untuk
mencapai potensi genetik mereka;
5. Problem Solving adalah keterampilan pemecahan
masalah;
6. Kecerdasan adalah proses adaptif yang digunakan oleh
individu untuk beradaptasi dengan mengubah lingkungan
untuk memenuhi kebutuhan mereka dan dengan
mengubah respons mereka terhadap stresor lingkungan;
7. Learning by doing adalah pengalaman yang berpusat pada
tindakan;
8. Keterampilan Reseptif adalah kemampuan untuk
memahami kata-kata atau kalimat;
9. Keterampilan Ekspresif adalah kemampuan untuk
menyampaikan pikiran, emosi, dan kebutuhan dengan
menggunakan bahasa lisan atau tertulis;
10. Teori Operant Conditioning menyatakan bahwa bahasa
dibentuk melalui penguatan (peneguhan). Ketika kita
menanggapi ocehan atau celotehan bayi dengan
memberikan senyuman maka bayi akan semakin
mengoceh, semakin ibu menanggapi vokaisasi si bayi maka
perkembangan bahasa bayi akan meningkat;
11. Perkembangan Bahasa adalah proses dimana anak-anak
memahami dan mengkomunikasikan bahasa selama masa
kanak-kanak. Namun perkembangan bahasa ini sejatinya
tidak berhenti sampai disitu. Kemampuan bahasa
seseorang akan semakin berkembang seiring dengan
bertambahnya usia, semakin berkembangnya sisi kognitif
manusia, dan dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya;
12. Teori Nativisme menyatakan bahwa setiap anak mampu
menggunakan suatu bahasa karena adanya pengetahuan
bawaan yang telah diprogramkan secara genetik dalam
otak manusia;
13. Language Acquisition Device (LAD) yaitu pengetahuan
bawaan yang tidak mengandung kata, arti, atau gagasn
tetapi hanyalah satu sistem yang memungkinkan manusia
menggabungkan komponen-komponen bahasa;
14. Preexistent Knowledge adalah pengetahuan bawaan ;
15. Komunikasi Prabicara (prespeech) adalah komunikasi yang
bersifat sementara, berlangsung selama setahun pertama
kelahiran bayi, dan akan berakhir seiring dengan
perkembangan bayi atau anak telah menunjukkan
kematangan fungsi mental dan emosionalnya;
16. Cooing artinya Ocehan
17. Babbling artinya Celoteh
18. Berceloteh adalah praktik verbal sebagai dasar
perkembangan gerakan terlatih yang dikehendaki dalam
bicara. Celoteh mempercepat keterampilan bicara. Celoteh
mendorong keinginan berkomunikasi dengan orang lain,
dan membantu bayi merasakan bahwa dia bagian dari
kelompok sosial;
19. Isyarat adalah gerakan anggota badan tertentu yang
berfungsi sebagai pengganti atau pelengkap bicara. Bahasa
isyarat bayi dapat mempercepat komunikasi dini pada
anak;
20. Anak adalah individu yang unik dan berespons secara
berbeda-beda untuk kebutuhan mereka. Anak dengan
keunikannya mempunyai cara yang berbeda pula dalam
menyatakan keinginannya;
21. Teknik Komunikasi Nonverbal antara lain adalah
bercerita, bibliotheraphy, mimpi, menyebutkan
permintaan , bermain, dan permainan, melengkapi kaimat,
serta teknik pro dan kontra;
22. Teknik Komunikasi Verbal antara lain adalah menulis,
menggambar, gerakan gambar keluarga, menggambar
bersama keluarga dan teknik bermain;
23. Bercerita (story telling) merupakan bercerita
menggunakan bahasa anak untuk menghindari ketakutan
yang terjadi selama anak dirawat , teknik story telling
dapat dilakukan dengan cara meminta anak menceritakan
pengalamannya ketika sedang diperiksa dokter. Tujuan
dari teknik ini adalah membantu anak masuk dalam
masalahnya;
24. Bibliotheraphy adalah teknik komunikasi terapeutik pada
anak yang dilakukan dengan menggunakan buku-buku
dalam rangka proses therapeutic dan supprotive;
25. Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling
penting dan dapat menjadi tehnik yan gpaling efektif untuk
berhubungan dengan anak;
26. Terapeutik Play artinya teknik bermain untuk mengurangi
trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk
mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur
medis/perawatan;
27. Melengkapi kaimat (sentences completion) adalah teknik
komunikasi dengan cara meminta anak menyempurnakan
atau melengkapi kaimat yang dibuat perawat, dengan
teknik ini perawat dapat mengetahui perasaan anak tanpa
bertanya secara langsung kepadanya;
28. Menulis adalah pendekatan teknik komunikasi nonverbal
secara efektif, tidak saja dilakukan pada anak tetapi juga
pada remaja. Cara ini dapat dilakukan apabila anak sudah
memiliki kemampuan untuk menulis. Perawat dapat
mengetahui apa yang dipikirkan dan perasaan anak dari
tulisan;
29. Menggambar adalah pendekatan teknik komunikasi
nonverbal yang dapat dilakukan dengan cara meminta
anak untuk menggambarkan sesuatu terkait dengan
dirinya, misalnya perasaan, apa yang dipikirkan, keinginan,
dan lain-lain. Melalui gambar anak dapat mengungkapkan
dirinya melaui coretan atau gambar yang dibuat;
30. Tangisan Bayi adalah cara bayi memberitahukan bahwa
ada sesuatu yang tidak enak ia rasakan, misalnya lapar,
popok basah, kedinginan, lelah dan lain-lain;
31. Kelompok Toodler adalah kelompok usia 1-3 tahun
32. Kelompok Prasekolah adalah kelompok usia 3-6 tahun;
33. Kelompok Usia Sekolah adalah kelompok usia 7 – 11
tahun
34. Masa Remaja adalah masa sulit. Pada masa ini remaja
dihadapkan pada dua situasi yang bertentangan, yaitu
berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa.
Kelompok ini sering mengalami ketegangan karena sulitnya
menentukan sikap antara berperilaku anak dengan
berperilaku sebagai orang dewasa. Masa remaja adalah
masa yang penuh konflik dan dilema;
35. Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menuju ke
dewasa;
36. Terputusnya komunikasi adalah mengancam,
memperingatkan, memerintah, menilai, mengkritik, tidak
setuju, menyalahkan, menasihati, menyelesaikan masalah,
menghindar, mengalihkan perhatian, menertawakan,
mendesak, memberi kuliah, mengajari, mencemooh,
membuat malu, menyelidiki , mengusut, serta memuji,
menyetujui;
37. Mendengar aktif artinya tidak hanya sekedar mendengar
tetapi juga memahami dan menghargai apa yang
diutarakan remaja;
38. Cara Orang dewasa melakukan komunikasi antara lain
dengan pengetahuan, pengalaman, sikap, kemapanan,
harga diri dan aktualisasi dirinya;
39. Keterbukaan dalam berkomunikasi adalah terbuka untuk
mengungkapkan diri dan terbuka untuk mendengarkan
orang lain. Hanya dalam suasana keterbukaan segala
alternatif dapat tergali;
40. Helping relationship artinya teknik yang menekankan pada
hubungan saling membantu;
41. Lanjut Usia (lansia) adalah suatu kejadia yang pasti akan
dialami oleh semua orang yang dikarunia usia panjang.
Lanjut Usia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Permasalahan lansia terkait komunikasi pada umumnya
terjadi akibat kemunduran fisik, mental, sosial, kondisi
penyakit, produktivitas kerja menurun, serta hubungan
dan komunkasi terbatas;
42. Aging Process artinya proses menua;
43. Kesulitan Komunikasi pada lansia adalah perubahan
kognitif yang berpengaruh pada tingkat inteligensia,
kemampuan belajar, daya memori dan motivasi klien;
44. Pendekatan Sosial merupakan pendekatan yang
dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan
berinteraksi dengan lingkungan;
45. Asertif adalah menyatakan dengan sesungguhnya, terima
klien apa adanya. Perawat bersikap menerima yang
menunjukkan sikap peduli dan sabar untuk mendengarkan
dan memperhatikan klien serta berusaha untuk
mengerti/memahami klien;
46. Responsif merupakan bentuk perhatian perawat kepada
klien yang dilakukan secara aktif untuk memberikan
ketenangan klien;
47. Fokus merupakan sikap atau upaya perawat untuk tetap
konsisten terhadap materi komunikasi yang diinginkan;
48. Suportif merupakan upaya memberi dukungan;
49. Klarifikasi adalah teknik yang digunakan perawat untuk
memperjelas informasi yang disampaikan klien. Hal ini
penting dilakukan perawat karena seringnya perubahan
yang terjadi pada lansia dapat mengakibatkan proses
komunikasi lancar dan kurang bisa dipahami.

C. Kegiatan Belajar 3: Gangguan Komunikasi


1. Manusia adalah makhluk sosial yang tergantung satu
dengan yang lain serta saling terkait dilingkungannya. Satu-
satunya alat untuk dapat berhubungan dengan orang lain
dilingkungannya adalah komunikassi baik secara verbal
maupun nonverbal (bahasa tubuh dan syarat yang banyak
dimengerti oleh suku bangsa);
2. Hambatan dalam Komunikasi ada 4 :
1) Gangguan,
2) Kepentingan seseorang,
3) Motivasi,
4) Prasangka;
3. Gangguan Mekanik disebabkan oleh saluran komunikasi
atau kegaduhan yang bersifat fisik;
4. Gangguan Semantik adalah gangguan yang berhubungan
dengan pesan komunikasi sehingga pengertiannya menjadi
berubah dari yang dimaksudkan semula;
5. Motivasi adalah suatu komunikasi dapat berlangsung
dengan baik bila pesan yang disampikan sesuai dengan
motivasi penerima;
6. Prasangka seseorang yang memiliki prasangka terhadap
pengirim pesan dapat menyebabkan proses komunikasi
berlangsung tidak efektif karena dalam prasangka, emosi
memaksa seseorang menarik kesimpulan tanpa
menggunakan pikiran yang rasional;
7. Gangguan Proses Komunikasi yaitu
1) Hambatan dari pengirim pesan,
2) Hambatan dalam penyediaan atau simbol,
3) Hambatan Media,
4) Hambatan dalam bahasa sandi,
5) Hambatan dari penerima pesan,
6) Hambatan dalam memberikan umpan balik;
8. Hambatan Fisik dapat menggangu komunikasi yang efektif,
cuaca gangguan alat komunikasi, misanya gangguan
kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya;
9. Penyebab Masalah Komunikasi termasuk gangguan
pendengaran, gangguan neurologis, cedera otak, cedera
pita suara, autisme, cacar intelektual, penyalahgunaan
obat, gangguan fisik seperti bibir sumbing , gangguan emosi
atau kejiwaan dan gangguan perkembangan;
10. National Institute on Deafness and Other Communication
Disorders 2019 menyatakan bahwa banyak gangguan dapat
memengaruhi kemampuan kita untuk berbicara dan
berkomunikasi;
11. Gangguan Pendengaran (Presbycusis) membuat sulit
berkomunikasi , tetapi bukan tidak mungkin untuk pasien
yang tidak bisa mendengar;
12. Gangguan Pendengaran yaitu :
1) Turun temurun,
2) Penyakit seperti infeksi telinga dan meningitis,
3) Trauma,
4) Obat-obatan,
5) Paparan Jangka Panjang terhadap kebisingan yang keras;
13. Suara adalah bunyi yang dibuat oleh udara yang keluar dari
paru-paru pasien melaui laring, atau kotak suara pasien.
Pada laring pasien ada pita suara psien , yaitu dua pita otot
yang bergetar membuat suara. Bagi setiap manusia suara
memainkan peran penting yaitu kepada siapa kita dan apa
yang kita lakukan dan berkomunikasi;
14. Suara Pasien yang tidak sehat memiliki tanda-tanda yaitu;
1) Suara pasien menjadi serak atau parau,
2)Pasien kehilangan kemampuan nada tinggi saat
berbicara,
3) Suara pasien tiba-tiba terdengar lebih dalam,
4) Tenggorokan pasien sering terasa serak, gatal, nyeri atau
tegang;
15. Gagap adalah masalah yang mempengaruhi aliran bicara
pasien. Jika pasien gagap pasien mungkin perlu melakukan
beberapa hal yaitu:
1) Buat kata-kata tertentu terdengar lebih panjang dari
yang seharusnya, 2) Sulit memulai kata baru, 3) Ulangi
kata atau bagian kata, 4) Tegang ketika mencoba untuk
bicara.
16. Gangguan Perkembangan adalah masalah yang
membutuhkan jangka waktu yang panjang dan seringkali
bisa menjadi semakin parah. Gangguan ini bisa pada fisik
seseorang yang kebutaan. Gangguan perkembangan dapat
mempengaruhi kemampuan mental seperti
ketidakmampuan belajar. Gangguan yang mengenai fisik
dan mentalnya contohnya adalah Sindrom Down;
17. Cacat Perkembangan dapat disebabkan karena:
1) Kelainan genetik,
2) Paparan zat sebelum kelahiran,
3) Infeksi tertentu pada kehamilan
4) Kelahiran Prematur;
18. Ketidakmampuan Beajar adalah kondisi yang
mempengaruhi kemampuan belajar. Ketidakmampuan
belajar dapat menyebabkan masalah antara lain:
1) memahami apa yang orang katakan,
2) berbicara,
3) bacaan,
4) penulisan,
5) melakukan matematika,
6) memperhatikan ;
19. Perlakuan yang paling umum untuk ketidakmampuan
belajar adalah pendidikan khusus. Seorang guru dapat
membantu anak dalam mempelajari keterampilan dengan
membangun kekuatan dan menemukan cara untuk
menebus kelemahan. Pendidik dapat mencoba
memberikan metode pengajaran khusus , membuat
perubahan di kelas atau menggunakan teknologi yang
dapat membantu kebutuhan belajar anak anda.
20. Gangguan Spektrum Autisme atau (Pervasive
Developmental Disorder;
21. Autism Spectrum Disorder ( ASD) adalah gangguan
neurologis dan perkembangan yang dimulai sejak awal
masa kanak-kanan dan berlangsung sepanjang hidup
seseorang. Hal ini dapat mempengaruhi bagaimana
seseorang bertindak dan berinteraksi dengan orang lain,
berkomunikasi dan belajar;
22. Cidera Otak Traumatis (TBI) terjadi ketika benjolan
,pukulan, sentakan, atau cedera kepala lainnya
menyebabkan kerusakan pada otak;
23. Tanda Gejala Cidera Otak Traumatis (TBI) adalah sebagai
berikut:
1) Sakit kepala,
2) muntah mual berulang,
3) Kejang,
4) Ketidakmampuan untuk bangun dari tidur,
5) Bicara tidak jelas,
6) Kelemahan atau mati rasa dilengan kaki,
7) Pupil melebar;
24. Stroke adalah kehilangan aliran darah kebagian otak. Sel-
sel otak anda tidak dapat memperoleh oksigen dan nutrisi
yang mereka butuhkan dari aliran darah dan mereka mulai
mati dalam beebrapa menit dan hal ini dapat menyebabkan
kerusakan otak yang abadi, cacat jangka panjang, atau
bahkan kematian;
25. Stroke dapat di bagi menjadi 2 Jenis yaitu
: 1) Stroke Iskemik dan 2 ) Stroke Hemoragic;
26. Stroke Iskemik disebabkan oleh gumpalan darah yang
menghalangi atau menyumbat pembuluh darah di otak,
tipe ini terkadi paing umum sekitar 80 persen stroke adalah
iskemik;
27. Stroke Hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang
pecah dan berdarah ke otak;
28. Transient Ischemik Attack (TIA) terjadi hampir mirip gejala
stroke , tapi TIA ini terjadi ketika pasokan darah ke otak
tersumbat untuk waktu yang singkat, Kerusakan sel-sel
otak tidak permanen, tapi jika seseorang memiliki gejala
seperti TIA ini akan mengalami resiko lebih tinggi gejala
penyakit Stroke;
29. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan resiko terkena
STROKE adalah :
1) Tekanan darah tinggi,
2) Diabetes,
3) Penyakit Jantung,
4) Merokok,
5) Riwayat stroke pribadi (genetik),
6) Usia,
7) Ras dan Etnis,
8) Alkohol,
9) Kolesterol tinggi,
10) Pola makan tidak sehat,
11) Obesitas;
30. Gejala Stroke antara lain :
1) Mati rasa ata ukelemahan tiba-tiba,
2) Kebingungan mendadak,
3) Tiba-tiba kesulitan melihat,
4) Tiba-tiba sulit berjalan,
5) Pusing, kehilangan keseimbangan atau koordinasi, 6)
Tiba-tiba sakit kepala;
31. Cara mendiagnosis Penyakit Stroke adalah :
1) Tanyakan tentang gejala dan riwayat medis,
2) Lakukan pemeriksaan fisik,
3) Jelaskan beberapa tes seperti CT scan atau MRI dan EKG;
32. Perawatan Stroke yaitu meliputi obat-obatan,
pembedahan, dan rehabilitasi;
33. Perawatan Akut untuk Stroke Hemoragic adalah Fokus
pada mennghentikan perdarahan. Langkah pertama adalah
menemukan penyebab pendarahan di otak, langkah
selanjutnya adalah mengendalikannya. Jika tekanan darah
tinggi adalah penyebab perdarahan anda munkgin
diberikan obat tekanan darah, jika aneurisma anada
mungkin memerlukan kliping aneurisma atau embolisasi
Koil;
34. Embolisasi Koil adalah operasi untuk mencegah kebocoran
darah lebih lanjut dari aneurisma;
35. Arteriovenosa (AVM) adalah kusut arteri dan vena yang
rusak yang dapt pecah di dalam otak dan salah satu
penyeba dari stroke;
36. Rehabilitasi Stroke bertujuan untuk membantu pasien
menjadi sebebas mungkin dan memeiliki kualitas hidup
sebaik mungkin;
37. Pencegahan Stroke yaitu :
1) makan-makanan yang sehat untuk jantung,
2) Menjaga BB,
3) Mengelola stress,
4) melakukan aktivitas fisik secara teratur,
5) berhenti merokok,
6) mengelola tekanan darah dan kolesterol ;
38. Konflik adalah perjuangan yang dirasakan antara dua atau
lebih individu yang saling bergantung karena perbedaan-
perbedaan yang tampaknya tidak sesuai dalam keyakinan,
nilai dan tujuan atau perbedaan keinginan untuk
menghargai ,mengendalikan dan keterhubungan;
39. Keterampilan yang dapat membantu konflik adalah
komunikasi yang efektif;
40. Cara mengatasi Perbedaan Bahasa Tubuh atau Intonasi
Suara adalah kita harus memperhatikan pesan yang ingin
disampaikan melaui bahasa tubuh atau intonasi suara yang
dikirimkan oleh orang lain. Selain itu berbicara tenang ,
memberikan kontak mata, senyum jika diperlukan, dan
mengelola atau mengatur postur tubuh;
41. Cara mengatasi Perbedaan Gaya Komunikasi adalah
dengan mengkomunikasikan latar belakang masing-masing
guna memperjelas berbagai harapan kepada diri sendiri
maupun orang lain sekaligus membantu orang lain untuk
memahami sudut pandang kita, dan membantu dalam
mengatasi masalah;
42. Persepsi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi
komunikasi. Sebagian besar konflik yang terjadi disebabkan
oleh adanya perbedaan persepsi dalam memandang dunia;
43. Cara mengatasi perbedaan Persepsi adalah kita harus
mengembangkan sikap empati, toleransi, memeriksa ulang
persepsi, berkomunikasi, dan lain-lain;
44. Cara mengatasi Perbedaan Nilai adalah masing-masing
pihak harus dapat menerima adanya perbedaan nilai dan
mengkomunikasikannya dengan baik;
45. Kesalahpahaman merupakan salah satu dampak
komunikasi interpersonal yang tidak efektif sekaligus dapat
menimbulkan konflik;
46. Cara mengatasi Kesalahpahaman adalah dengan
memberikan pertanyaan atau mempertanyakan apa yang
dimaksud oleh pengirim pesan;
47. Penyebab terjadinya konflik dalam komunikasi adalah
komunikasi yang buruk. Komunikasi yang buruk dapat
mengakibatkan kegagalan komunikasi. Kegagalan
komunikasi dapat membuat seseorang membuat asumsi
yang salah dan lebih percaya pada kabar burung;
48. Cara mengatasi Buruknya Komunikasi adalah dengan
memberikan perhatian pada bagaimana kita mengirim dan
menerima pesan dengan baik;
49. Cara mengatasi Perbedaan Kepribadian adalah dengan
melatih diri memahami berbagai jenis kepribadian serta
kelebihan dan kekurangan yang terkandung di dalamnya.
Dengan begitu, memahami diri dan orang lain tidak lagi
menjadi hal yang sulit;
50. Sensitivitas dapat menyebabkan konflik dalam komunikasi
apabila seseorang memiliki harga diri yang rendah, merasa
tidak aman, atau berbagai faktor lainnya;
51. Cara mengatasi Perilaku Sensitif adalah dengan
menanamkan keyakinan bahwa perilaku negatif pun
memiliki niat positif, menerapkan teknik mendengarkan
dan bertanya secara aktif untuk memahami akar masalah,
serta menyesuaikan komunikasi dengan kebutuhan orang
lain;
52. Penyebab terjadinya konflik dalam komunikasi selanjutnya
adalah tidak terpenuhinya harapan karena dipandang tidak
pantas dan lain-lain;
53. Cara Mengatasi Harapan yang tidak terpenuhi adalah
dengan menerapkan teknik mendengarkan dan bertanya
secara aktif untuk menentukan dan memperjelas harapan;
54. Terhambatnya jalan komunikasi terjadi manakala dua
orang yang berkomunikasi sedemikian rupa sehingga tidak
ada yang merasa dimengerti;
55. Empat Gaya Komunikasi Negatif yang mengarah pada
berakhirnya sebuah hubungan, yaitu kritik, penghinaan,
pembelaan diri, dan halangan. Untuk mengatasinya adalah
dengan berkomunikasi secara efektif;

D. Kegiatan Belajar 4 : Komunikasi Terapeutik


1. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang dilakukan
untuk memberikan manfaat bagi komunikan. Segala
informasi yang ditampilkan atau diekspresikan bertujuan
untuk membantu mengatasi masalah komunikan. Jadi
dapat dikatakan bahwa Istilah komunikasi terapeutik
merujuk pada tujuannya yakni untuk meningkatkan
kemampuan fungsional dari komunikan.
2. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal
yang dilakukan antara perawat dengan klien yang
bertujuan untuk mendorong kesembuhan klien;
3. Tujuan Komunikasi Terapeutik adalah untuk mencapai
kesembuhan klien dan beberapa dimensi yaitu sebagai
beirkut :
1) Membantu klien untuk memperjelas dan mengurai
masalah fisik dan psikisnya;
2) Mengurangi keraguan dan membantu klien dalam
menentukan pilihan tindakan;
3) Mampu membentuk hubungan yang hangat, mandiri
dalam kapsitas memberi dan menerima dalam
hubungan profesional
4) Meningkatkan fungsi dan kemampuan dalam
memenuhi kebuthan dan mencapai tujuan yang
realistis.
4. Prinsip Komunikasi Terapeutik digunakan untuk
mengarahkan untuk perawat ketika berhubungan dengan
klien. Prinsip dasar untuk membimbing komunikasi
terapeutik adalah sebagai berikut :
1) Merencanakan wawncara pada waktu yang tepat;
2) Menetapkan pedoman untuk interaksi terapeutik;
3) Memberikan kenyamanan selama interaksi;
4) Menerima klien ada adanya;
5) Mendorong Spontanitas;
6) Fokus pada arahan dan isyarat yang disajikan oleh klien;
7) Mendorong klien untuk mengekspresikan perasaan;
8) Mengendalikan perasaan sendiri selama interaksi;
9) Memiliki sifat altruisme.
5. Elemen penting dari komunikasi terapeutik adalah :
1) Keikhlasan dan Kejujuran;
2) Empati;
3) Kepercayaan;
4) Validasi;
5) Kepedulian;
6) Kehangatan;
7) Pendengar yang aktif.

6. Ikhlas (genuiness) dan jujur menunjukkan sikap


keterbukaan, jujur, tulus dan berperan aktif dalam
berhubungan dengan klien. Kejujuran sangat penting
karena tanpa adanya kejujuran mustahil bisa terbina
hubungan saling percaya;
terhadap perawat
Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil
Perawat
- Memberikan informasi yang a. Mengembangkan rasa
realistis percaya
- Mengembangkan wawasan b. Memungkinkan perawat
tentang bagaimana untuk mendapatkan
perasaan dan reaksi anda wawasan pribadi
mempengaruhi klien danmemodifikasi perilaku
- Menerima diri sendiri sesuai kebutuhan

7. Empati merupakan suatu kemampuan seseorang untuk


mengetahui apa yang sedang dialami orang lain pada suatu
saat tertentu, dari sudut pandang orang lain itu, melalui
kacamata orang lain itu, atau melibatkan upaya
membayangkan bagaimana rasanya berada dalam situasi
orang lain;
8. Rasa empati adalah sikap dimana seorang perawat ikut
merasa sebagaimana yang dirasakan dan dipikirkan oleh
klien;
9. Berempati adalah turut merasakan apa yang dirasakan
orang yang sedang mengalaminya akan tetapi tidak terlibat
pada aspek psikologis. Sehingga, ketika seseorang sedang
berempati saat berkomunikasi tidak hanya mampu
berkata-kata atau berbicara dengan lembut, namun juga
mampu memahami perasaan dan sikap mereka;
10. Contoh sikap empati misalnya adalah kita dapat
menungguinya saat dia mengungkapkan perasaan sedihnya
tanpa harus ikut menamgis karena cerita sedihnya, berikan
tisu atau sapu tangan untuk mengusap air matanya,
memegang tangannya (tentu dengan seijinnya) atau anda
memberinya waktu untuk tidak bercerita sampai dia
sanggup untuk memulainya;
Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil
Perawat
- Komentar Verbal : a. Mempromosikan
“ini pasti membuatmu pemahaman tentang
merasa sedih” perasaan dan kondisi klien
- Tindakan Nonverbal : b. Memberi isyarat kepada klien
Menggaruk kepala untuk bahwa perawat mengikuti
menunjukkan pengertian. dan memahami apa yang
dikatakan

11. Kepercayaan adalah suatu Keyakinan klien bahwa perawat


akan berperilaku wajar, sesuai dengan perkiraan klien, dan
kompeten saat menanggapi kebutuhan klien;
Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil
Perawat
- Memastikan Kerahasiaan a. Terbangun hubungan
- Bersikap Konsisten terapeutik
- Melakukan persis apa yang b. Memberikan dasar
anda katakan akan aanda kepercayaan pada pertemuan
lakukan untuk klien selanjutnya
- Bersikap terbuka dan jujur c. Membuat klien merasa
secara konsisten nyaman dengan perawat ,
tidak merasa dijaga atau
ditakuti.

12. Validasi adalah bahwa perawat mendengarkan klien dan


merespons secara kongruen untuk memastikan bahwa
perawat dan klien memiliki pemahaman yang sama tentang
suatu masalah atau issue.
Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil
Perawat
Komentar Verbal: d. Memperjelas Komunikasi
- “Jadi kamu mengatakan e. Membantu klien untuk
itu….” merasa diterima, dihormati,
- “Katakan apa yang Anda dan dipahami
pahami tentang apa yang
baru saja saya katakan”.

13. Peduli merupakan tingkat keterlibatan emosional antara


perawat dan klien. Kepedulian juga merupakan sikap yang
penting dimiliki oleh perawat dala menjaga hubungan
terapeutik dengan klien. Yakni suatu sikap mengindahkan,
memperhatikan, dan menghiraukan klien;

Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil


Perawat
Tindakan Nonverbal: f. Membantu klien merasa
- Menghabiskan waktu diterima
secara berkuaitas dengan g. Memberikan pengetahuan
klien; kepada klien bahwa perawat
- Memperhatikan kebutuhan bersedia membantu
klien;
- Menggunakan
pesansentuhan, seperti
tepukan di punggung, untuk
menunjukkan dukungan.

14. Kehangatan merupakan kelengkapan yang sangat penting


dalam psikoterapi;
15. Sentuhan merupakan salah satu cara untuk mewujudkan
kehangatan. Mulai dari mengelus pundak sampai
memberikan pelukan dengan kedua tangan menunjukkan
kehangatan. Kelembutan tangan kita saat kita mengusap/
memegang tangan merupakan ekspresi kehangatan, caring
dan kenyamanan. Contoh sifat hangat ditunjukan dengan
kenyamanan kontak mata, pupil dilatasi, tatapan mata
menetap tidak bergerak-gerak kesana kemari. Mulut tidak
kaku dan dikerutkan, menarik bibir simetris dengan senyum
yang tidak dipaksakan, dagu rileks dan mudah digerakkan,
tidak sambil mengepalkan tinju;
16. Mendengarkan aktif adalah Mendengar dan menafsirkan
bahasa, memperhatikan peningkatan nonverbal dan
paraverbal, dan mengidentifikasi perasaan yang
mendasarinya;
Perilaku yg ditunjukkan Tujuan Hasil
Perawat
- Luangkan waktu untuk a. Meningkatkan pemahaman
mendengarkan klien klien;
- Memberikan perhatian b. Memungkinkan klien untuk
penuh kepada klien; mengekspresikan dirinya
- Melakukan kontak mata; lebih bebas;
- Menanggapi petunjuk, c. Membantu klien
isyarat, dan verbal dan mendapatkan pemahaman
nonverbal dari klien; yang lebih baik tentang
- Penangguhan penilaian masalah
- Memperhatikan hal-hal d. Mendorong pemecahan
yang dihilangkan seperti masalah oleh klien
topik yang harus e. Meningkatkan harga diri klien
didiskusikan klien tetapi
harus dihindari;
- Menggunakan prinsip dan
teknik komunikasi untuk
menjadi papan suara.

17. Sikap yang harus diperhatikan saat berkomunikasi dengan


klien adalah:
1) Posisi berhadapan;
2) Mempertahankan kontak mata;
3) Membungkuk ke arah klien;
4) Memperlihatkan sikap terbuka;
5) Rileks dengan tetap mengendalikan keseimbangan
emosi meskipun dalam situasi kurang menyenangkan;
18. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Komunikasi Terapeutik
adalah :
1) Pendidikan dan Pengetahuan;
2) Lama bekerja;
3) Kondisi fisik;
4) Keadaan psikologis seperti ketakutan, kecemasan, dan
stress hospitalisasi;
5) Sosiokultural termasuk bahasa, kosakata, jargon dan
gestikulasi;
6) Lingkungan, situasi dan suasana, misanya penerangan
yang buruk, lebisingan, kabur, bahkan sulit diterima;
7) Politik Ekonomi;
8) Kejelasan Pesan.
19. Fase-fase Hubungan Terapeutik tahapannya adalah :
1) Prainteraksi
2) Fase Orientasi atau Perkenalan;
3) Fase Kerja;
4) Fase Terminasi.
20. Fase prainteraksi merupakan fase persiapan yang dapat
dilakukan perawat sebelum berinteraksi dan berkomunikasi
dengan klien. Pada fase ini, perawat mengeksplorasi
perasaan, fantasi dan ketakutan sendiri, serta menganalisis
kekuatan dan kelemahan profesional diri. Prainteraksi
dimulai sebelum kontrak pertama dengan klien. Perawat
mengumpulkan data tentang klien, mengeksplorasi
perasaan, fantasi dan ketakutan diri dan membuat rencana
pertemuan dengan klien;
21. Perkenalan merupakan kegiatan yang dilakukan saat
pertama kali bertemu atau kontak dengan klien. Fase awal
interaksi antara perawat dan klien yang bertujuan untuk
merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase
selanjutnya. Fase ini dimulai ketika perawat dengan klien
bertemu untuk pertama kalinya. Hal utama yang perlu
dikaji adalah alasan klien meminta pertolongan yang akan
mempengaruhi terbinanya hubungan perawat-klien;
22. Fase Orientasi atau Perkenalan perawat dapat:
1) Memulai hubungan dan membina hubungan saling
percaya;
2) Memperjelas dan mengklarifikasi keluhan, masalah,
atau kebutuhan klien dengan mengajukan pertanyaan
tentang perasaan klien;
3) Merumuskan dan Merencanakan kontrak atau
kesepakatan dengan klien yang meliputi lokasi, kapan,
dan lama pertemuan; bahan/materi yang akan
diperbincangkan; dan mengakhir hubungan sementara;
4) Menggali pikiran dan perasaan serta mengidentifikasi
masalah klien, sehingga perawat mendorong klien
untuk mengekspresikan pikiran dan perasaannya;
5) Merumuskan tujuan interaksi atau komunikasi bersama
klien untuk melibatkan klien dalam setiap tindakan
keperawatan.
23. Tujuan Fase Orientasi atau Perkenalan adalah untuk
memvalidasi akurasi data, rencana yang telah dibuatsesuai
dengan kenyataan situasi kondisi klien sekarang, dan
mengevaluasi hasil tindakan yang lalu;
24. Kegiatan Utama Pada Fase Orientasi atau Perkenalan
adalah :
1) Memberikan salam terapeutik;
2) Evaluasi dan validasi perasaan klien;
3) Melakukan kontrak hubungan dengan klien meliputi
kontrak tujuan interaksi, kontrak waktu, dan kontrak
tempat
25. Hal-hal yang perlu dilakukan oleh perawat pada tahap
Orientasi adalah:
1) Memberi salam;
2) Memperkenalkan diri perawat;
3) Menanyakan nama klien;
4) Menyepakati pertemuan (kontrak);
5) Menghadapi kontrak;
6) Memulai percakapan awal;
7) Menyepakati masalah klien;
8) Mengakhiri perkenalan.
Contoh komunikasi pada orientasi:26. Tahap kerja ini adalah merupakan tahapan inti dalam
keseluruhan proses komunikasi terapeutik. Pada tahap ini
- “Tujuan saya datang ke sini adalah membantu Ibu
perawat da klien bersama- sama untuk menghadapi
menemukan masalah yang membuat Ibu selalu
merasa tidak nyaman selama ini”, “Menurut Ibu,
berapa lama waktu yang akan kita butuhkan untuk
tujuan ini? Bagaimana kalau 15 menit?”, “Untuk
tempat di dalam ruang ini saja atau di taman
belakang?”
masalah yang dihadapi. Pada fase kerja dalam komunikasi
terapeutik, kegiatan yang dilakukan adalah memberi
kesempatan pada klien untuk bertanya, menanyakan
keluhan utama, memulai kegiatan dengan cara baik,
melakukan kegiatan sesuai rencana;
27. Pada Tahap Kerja Perawat perlu melakukan active
listening karena tugas perawat pada tahap kerja ini
bertujuan untuk menyelesaikan masalah klien;
28. Tugas utama perawat pada tahap kerja, adalah:
1) Mengeksplorasi stressor yang sesuai dan relevan;
2) Mendorong perkembangan insight klien dan
penggunaan mekanisme koping konstruktif;
3) Menangani tingkah laku yang dipertahankan oleh
klien / resistance

Contoh komunikasi fase kerja:29. Terminasi merupakan akhir dari pertemuan perawat

- “Saya akan memasukkan jarum dengan


infus iniklien.
ke Pada fase ini, perawat memberi kesempatan
pembuluh darah di tangan ibu”,kepada klien untuk mengungkapkan keberhasilan dirinya
“Ibu akan
dalam mencapai
merasakan sakit sedikit dan tidak perlu tujuan terapi dan ungkapan perasaannya.
khawatir”. Selanjutnya perawat merencanakan tindak lanjut
pertemuan dan membuat kontrak pertemuan selanjutnya
bersama klien;
30. Terminasi sementara adalah akhir dari tiap pertemuan
perawat- klien dan akan bertemu kembali pada waktu yang
telah ditentukan
31. Terminasi akhir terjadi jika perawat telah menyelesaikan
proses keperawatan secara menyeluruh;
32. Tugas perawat pada terminasi adalah:
1) Mengevevalusi pencapaian tujuan dari interaksi yang
telah dilaksanakan, baik evaluasi objektif mupun
subjektif;
2) Menyepakati tindak lanjut dari interaksi hari ini dan
juga membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya
termasuk tempat, waktu, dan tujuan interaksi.
Contoh komunikasi dalam fase terminasi ini sebagai berikut.
a. Evaluasi subjektif dan objektif
− “Bagaimana perasaan Ibu setelah kita diskusi tentang masalah
yang Ibu hadapi?”
− “Coba sebutkan masalah yang Ibu hadapi terkait dengan
keluarga Ibu!
b. Rencana tindak lanjut
- ”Baik, Ibu, saya cukupkan pertemuan kita hari ini, tidak terasa
bahwa waktu kita sudah berlangsung 15 menit. Rencana selanjutnya
setelah ini adalah menemukan alternatif penyelesaian masalah yang
Ibu hadapi dan pengambilan keputusan untuk solusi”.
c. Kontrak yang akan datang:
- “Terkait dengan rencana tersebut, saya akan datang lagi besok hari
Selasa pukul 09.00, saya akan datang di tempat ini lagi. Selamat
istirahat dan assalamualaikum, selamat siang.”
-
33. Teknik Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik adalah :
1) Mendengarkan (listening);
2) Menunjukkan Penerimaan;
3) Menawarkan Diri;
4) Menanykan Pertanyaan yang berkaitan dengan
pertanyaan terbuka ( broad openings);
5) Diam (silence);
34. Tujuan perawat bertanya adalah untuk mendapatkan
informasi yang spesifik mengenai klien. Paling baik jika
pertanyaan dikaitkan dengan topik yang dibicarakan dan
gunakan kata-kata dalam konteks sosial budaya klien. Pada
teknik ini perawat mendorong klien untuk memilih topik
diskusi dan menekankan pentingnya kebutuhan klien
dengan cara mengungkapkan secara terbuka. Namun
perawat harus tetap menunjukkan rasa ormat terhadap
pemikiran klien;
35. Diam memberikan kesempatan kepada perawat dan klien
untuk mengorganisasi pikirannya. Penggunaan metode
diam memerlukan keterampilan dan ketetapan waktu.
Diam memungkinkan klien untuk berkomunikasi terhadap
dirinya sendiri, mengorganisasi pikirannya, dan memproses
informasi. Bagi perawat, diam berarti memberikan
kesempatan klien untuk berpikir dan berpendapat atau
berbicara;
36. Tehnik Diam yang dilakukan Perawat sebagai berikut :
1) Duduk diam dan mengobservasi perilaku klien;
2) Gunakan Kontak mata (menatap klien);
3) Menunjukkan sikap bahwa perawat hadir disitu;
4) Kontrol rawa ketidaknyamanan perawat selama periode
diam.
37. Teknik Spontanitas Klien adalah :
1) Mengulang (restating/repeating);
2) Merefleksikan (reflecting/feedback);
3) Komentar terbuka;
4) Memberi kesempatan kepada klien untuk memulai
pembicaraan;
5) Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan.
38. Maksud mengulang adalah teknik mengulang kembali
ucapan klien dengan bahasa perawat. Teknik ini dapat
memberikan makna bahwa perawat memberikan umpan
balik sehingga klien mengetahui bahwa pesannya
dimengerti dan mengharapkan komunikasi berlanjut;
39. Komentar terbuka adalah Merupakan komentar atau
pernyataan perawat bahwa Kalimat yang disampaian klien
belum selesai dan meminta klien untuk melanjutkan.
Termasuk juga Pertanyaan yang membutuhkan lebih dari
satu kata jawaban yang belu dijawab klien. Dalam hal ini
izinkan klien untuk memutuskan konten apa yang relevan;
40. Teknik mendengarkan yang aktif, yaitu perawat
menganjurkan atau mengarahkan pasien untuk terus
bercerita. Teknik ini mengindikasikan bahwa perawat
sedang mengikuti apa yang sedang dibicarakan klien dan
tertarik dengan apa yang akan dibicarakan selanjutnya;
41. Teknik Fokus Pada Klien dengan menanggapi Respon
Verbal, paraverbal, dan Nonverbal :
1) Memfokuskan (focusing);
2) Mengarahkan (directing);
42. Memfokuskan (focusing) merupakan Metode yang
dilakukan dengan tujuan membatasi bahan pembicaraan
sehingga lebih spesifik dan dimengerti;
43. Mengarahkan ( Directing) merupakan komentar untuk
memperoleh informasi spesifik dari klien. Teknik ini
digunakan untuk mengumpulkan data penilaian, bukan
untuk memuaskan rasa ingin tahu perawat;
44. Teknik Mendorong Ekspresi Perasaan adalah sebagai
berikut :
1) Klarifikasi (clarification)
2) Identifikasi tema (theme identification);
3) Verbalisasi yang tersirat;
4) Melakukan pengamatan (making observations);
5) Memberi informasi (informing);
6) Memberikan reward atau penghargaan;
45. Teknik Klarifikasi (clarification) bertujuan untuk
memperjelas maksud ungkapan klien. Teknik ini digunakan
jika perawat tidak mengerti, tidak jelas, atau tidak
mendengar apa yang dibicarakan klien. Perawat perlu
mengklarifikasi untuk menyamakan persepsi dengan klien;

46. Identifikasi tema (theme identification) adalah


menyimpulkan ide pokok/utama yang telah
dikomunikasikan secara singkat. Metode ini bermanfaat
untuk membantu topik yang telah dibahas sebelum
meneruskan pada pembicaraan berikutnya. Teknik ini
penting dilakukan sebelum melanjutkan pembicaraan
dengan topik yang berkaitan
47. Verbalisasi yang tersirat merupakan upaya perawat untuk
mendeteksi arti sebenarnya dari ungkapan atau pesan
verbal klien;
48. Memberikan informasi merupakan teknik yang digunakan
dalam rangka menyampaikan informasi-informasi penting
melalui pendidikan kesehatan. Apabila ada informasi yang
ditutupi oleh dokter, perawat perlu mengklarifikasi
alasannya. Setelah informasi disampaikan, perawat
memfasilitasi klien untuk membuat keputusan;
49. Memberikan penghargaan (reward) adalah sikap yang
menunjukkan perubahan yang terjadi pada klien adalah
upaya untuk menghargai klien. Penghargaan tersebut
jangan sampai menjadi beban bagi klien yang berakibat
klien melakukan segala upaya untuk mendapatkan pujian;
50. Teknik yang mendorong Klien membuat Perubahan
adalah :
1) Konfrontasi (confronting);
2) Pembatasan (limit setting).
51. Konfrontasi adalah Respons verbal perawat terhadap
ketidaksesuaian antara kata-kata dan tindakan klien yang
bertujuan untuk mendorong klien untuk mengenali area
potensial untuk perubahan;
52. Pembatasan merupakan pernyataan perawat yang pada
intinya adalah Menyatakan harapan untuk perilaku klien
yang sesuai dengan menetapkan parameter perilaku

2 Daftar materi 1. Language Acquisition Device (LAD)


yang sulit 2. Gangguan Spektrum Autisme
dipahami di 3. Komunikasi bersifat Nonkonsekuensial, Prosensual, Ireversibel,
modul ini Panasea;
4.
3 Daftar materi 1. Pengertian Kejelasan (clarity), kesinambungan dan konsistensi (
yang sering continuty and consistensy);
mengalami 2. Language Acquisition Device (LAD);Bahasa Telegrafik, klausa
adjektif,
miskonsepsi
3. Advancy Materials.
4. Perbedaan Empati, Rasa empati, Berempati

Anda mungkin juga menyukai