Anda di halaman 1dari 2

ALTERNATIF SOLUSI TERKAIT MASALAH PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi covid-19 ini seharusnya tetap dapat
mengakomodasi kebutuhan belajar siswa untuk mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan
jenjang pendidikannya. Kondisi PJJ saat ini belum dapat disebut ideal sebab masih terdapat
berbagai hambatan yang dihadapi. Sejak 16 Maret 2020, Komisi Perlindungan Anak Indonesia
(KPAI) menerima sekitar 213 pengaduan baik dari orang tua maupun siswa terkait pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh (Kompas, 2020). Pengaduan tersebut berkaitan dengan: pertama,
penugasan yang terlalu berat dengan waktu yang singkat. Kedua, banyak tugas merangkum dan
menyalin dari buku. Ketiga, jam belajar masih kaku. Keempat, keterbatasan kuota untuk
mengkuti pembelajaran daring. Dan kelima, sebagian siswa tidak mempunyai gawai pribadi
sehingga kesulitan dalam mengikuti ujian daring. Kesiapan sumber daya manusia meliputi
pendidik, peserta didik, dan dukungan orang tua merupakan bagian terpenting dalam
pelaksanaan PJJ (Arifa, 2020).
Dari kasus diatas didapatkan sebagian besar peserta didik kurang begitu tertarik dan terjadi
penurunan minat serta semangat untuk belajar, dan siswa mengganggap kegiatan pembelajaran
sekarang itu membosankan, sehingga dalam hal ini didapatkan hasil nilai peserta didik banyak
yang berada dibawah KKM. Hal ini harus segera dicarikan solusi yang tepat agar tidak menjadi
beban siswa dan mampu mengangkat prestasi belajar siswa.
Berikut ini saya berikan alterntif solusi dalam penangganan masalah tersebut dengan langkah-
langkah pelaksanaan Blended Learning, digital, neurosains. yang telah kami laksanakan di
sekolah kami
 Setiap guru diberikan pelatihan tentang pembuatan video pembelajaran yang nantinya
akan diupload di channel youtube sekolah
 Setiap guru membuat google classroom (GC) yang kemudian dibagikan ke masing-
masing kelas
 Guru membagikan sumber belajar baik berupa video pembelajaran, modul, ataupun PPT
di GC untuk dipelajari oleh peserta didik dimanapun dan kapanpun mereka berada karena
dapat diakses secara online
 Di GC juga difasilitasi dengan forum diskusi atau chat room sehingga peserta didik dapat
memberikan komentar kapan saja sebagaimana grup Whatsapp
 Di jam KBM baik secara offline maupun online guru membuka forum diskusi secara
tatap muka barang kali ada bagian yang kurang jelas sehingga membutuhkan penjelasan
yang sangat detail. Nah kalau secara offline bisa dijelaskan di dalam kelas hanya saja
untuk online bisa via zoom, webex ataupun google meet. Peserta didik juga bisa
mempresentasikan hasil pekerjaannya untuk didiskusikan bersama melalui aplikasi
tersebut
 Setelah adanya interaksi di point nomor 5, guru memberikan penugasan di GC dengan
batas waktu tertentu. Dan nilai dari penugasan dapat ditampilkan sehingga peserta didik
dapat melihat hasilnya sejak tugas pertama hingga tugas terakhir. Guru pun dapat
merekap secara rapi tanpa harus menulis satu-satu cukup copy paste saja dari GC ke
excell
 Untuk penilaian harian apabila dilaksanakan secara online guru dapat membuat soal
melalui google form. Untuk soal pilihan ganda nilai dapat langsung dimunculkan. Tetapi
utuk essai nilai dapat diumumkan setelah koreksi secara online sudah selesai.

Anda mungkin juga menyukai