Anda di halaman 1dari 23

LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri

Judul Modul Peran Guru


Dalam Pembelajaran Abad 21
Judul Kegiatan Belajar (KB) 1. Karakteristik Pembelajaran
Abad 21
2. Profil Dan Kompetensi Guru
Abad 21
3. Tugas Pokok Dan Fungsi
Guru Abad 21
4. Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
No Butir Refleksi Respon/Jawaban
1 Daftar peta konsep (istilah KB. 1 : Karakteristik Pembelajaran
dan definisi) di modul ini Abad 21
1. Big data yaitu segala kumpulan
himpunan data dalam jumlah yang
sangat besar dan kompleks
2. massive open online course (MOOC) yaitu
suatu sistem pembelajaran yang
diselenggarakan secara online,
ditawarkan secara besar-besaran dan
terbuka
3. Fenomena disrupsi yaitu fenomena
loncatan perubahan dari sistem lama ke
cara-cara baru
4. Berpikir kritis yaitu kemampuan untuk
dapat merespon secara jernih dan
rasional dalam menghadapi kompleksitas
dan ambiguitas informasi yang besar
5. Kreatifitas yaitu kemampuan untuk
menciptakan sesuatu yang baru, baik
yang benar-benar merupakan hal baru
atau sesuatu ide baru
6. Pembelajaran STEAM yaitu metode
pembelajaran terapan yang
menggunakan pendekatan antara ilmu.
STEAM mencakup disiplin ilmu Science
(Sains), Technology (Teknologi),
Engineering (Teknik), Arts (Seni), dan
Mathematics (Matematika)
7. Pembelajaran neuroscience yaitu
pembelajaran yang memberdayakan
kemampuan otak sesuai tahap
perkembangannya dan mengoptimalkan
kinerja otak melalui penciptaan
lingkungan belajar yang menantang,
menyenangkan dan bermakna.
8. Blended learning : metode belajar dimana
proses belajar tatap kelas berpadu
dengan proses e-learning secara
harmonis
9. Generasi Z : anak-anak yang lahir setelah
tahun 1995
10.Self Directed Learning : proses belajar
atas inisiatif sendiri, mulai dari diagnosis
kebutuhan belajar, merumuskan tujuan,
identifikasi bahan dan referensi belajar,
pemilihan strategi dan evaluasi hasil
belajar
11.Masyarakat prosumen yaitu gabungan
dari kata produser dan konsumen,
artinya masyarakat generasi sekarang
yang tidak hanya pasif sebagai
konsumen, tapi juga dilibatkan dalam
proses produksi sesuai keinginan
12.Dunia digital adalah gambaran umum
yang berhubungan dengan modernisasi
juga perangkat didalamnya, wadah
manusia modern melakukan segala
kegitan.
13.Student center learning adalah
pembelajaran yang berpusat pada siswa,
sehingga siswa aktif secara mandiri
untuk belajar
14.Paradigma belajar kontruktivistik adalah
teori perkembangan kognitif yang
menekankan pada peran aktif siswa
dalam membangun pemahaman mereka
sendiri tentang pengetahuan yang
dipelajarinya
15.Discovery learning yaitu belajar melalui
penelusuran, penelitian, penemuan, dan
pembuktian
16.Pembelajaran berbasis proyek adalah
pembelajaran yang memiliki target
tertentu dalam bentuk produk dan
peserta didik merencanakan cara untuk
mencapai target dengan dipandu oleh
pertanyaan menantang
17.Pembelajaran berbasis masalah dan
penyelidikan yaitu belajar berdasarkan
masalah dengan solusi “open ended”,
melalui penelusuran dan penyelidikan
sehingga dapat ditemukan banyak solusi
masalah
18.Belajar berdasarkan pengalaman sendiri
yaitu proses di mana insiatif belajar
dengan/atau tanpa bantuan pihak lain
dilakukan oleh peserta didik sendiri
mulai dari mendiagnosis kebutuhan
belajar sendiri, merumuskan tujuan,
mengidentifikasi sumber, memilih dan
menjalankan strategi belajar, dan
mengevaluasi belajarnya sendiri
19.Pembelajaran kontekstual yaitu guru
mengaitkan materi yang dipelajari
dengan situasi dunia nyata peserta didik
sehingga memungkinkan peserta didik
menangkap makna dari yang pelajari,
mengkaitkan pengetahuan baru dengan
pegetahuan dan pengalaman yang sudah
dimiliki
20.Bermain peran dan simulasi yaitu
peserta didik bisa diajak untuk bermain
peran dan menirukan adegan,
gerak/model/pola/prosedur tertentu
21.Pembelajaran kooperatif yaitu bentuk
pembelajaran berdasarkan faham
kontruktivistik. Peserta didik
berkelompok kecil dengan tugas yang
sama saling bekerjasama dan membantu
untuk mencapai tujuan bersama.
22.Pembelajaran kolaboratif yaitu belajar
dalam tim dengan tugas yang berbeda
untuk mencapai tujuan bersama.
23.Diskusi kelompok kecil diorientasikan
untuk berbagai pengetahuan dan
pengalaman serta untuk melatih
komunikasi kelompok kecil tujuannya
agar peserta didik memiliki ketrampilan
memecahkan masalah terkait materi
pokok dan persoalan yang dihadapi
dalam kehidupan sehari-hari
24.TPACK adalah Technological Pedagogy
content knowledge yaitu gabungan
kerangkan konseptual dari pengetahuan
konten (materi), pedagogi dan teknologi
yang saling berhubungan.
25.Pengetahuan materi (content
knowledge/CK) yaitu penguasaan bidang
studi atau materi pembelajaran
26.Pengetahuan pedagogis (pedagogical
knowledge/PK) yaitu pengetahuan
tentang proses dan strategi pembelajaran
27.Pengetahuan teknologi (technological
knowledge/TK) yaitu pengetahuan
bagaiamana menggunakan teknologi
digital
28.Pengetahuan pedagogi dan materi
(pedagogical content knowledge/PCK)
yaitu gabungan pengetahuan tentang
bidang studi atau materi pembelajaran
dengan proses dan strategi pembelajaran.
29.Pengetahuan teknologi dan materi
(technological content knowledge/TCK)
yaitu pengetahuan tentang teknologi
digital dan pengetahuan bidang studi
atau materi pembelajaran.
30.Pengetahuan tentang teknologi dan
pedagogi (technological paedagogical
knowledge/TPK) yaitu pengetahuan
tentang teknologi digital dan
pengetahuan mengenai proses dan
strategi pembelajaran.
31.Pengetahuan tentang teknologi, pedagogi,
dan materi (technological, pedagogical,
content knowledge/TPCK) yaitu
pengetahuan tentang teknologi digital,
pengetahuan tentang proses dan strategi
pembelajaran, pengetahuan tentang
bidang studi atau materi pembelajaran

KB. 2 : Profil Dan Kompetensi Guru


Abad 21
32.Pembelajaran yang efektif dan
menyenangkan sangat bergantung pada
kemampuan guru dalam memfasilitasi
pembelajaran
33.Guru yang efektif bertindak dan bekerja
berlandaskan dengan pengetahuan,
pengalaman, dan sistem kepercayaan
terhadap pembelajaran itu sendiri
34.Guru medioker (biasa atau boleh dibilang
dibawah standar) adalah memiliki ciri
yang monoton, mata lebih banyak
melihat buku dan membacanya, selalu
duduk atau berdiri di depan ruang kelas,
pendapatnya seolah merupakan
kebenaran mutlak, dan peserta didik
lebih banyak mendengar suara guru.
35.Guru tipe baik (good teacher) memiliki
kemampuan ceramah dan menjelaskan
berdasarkan hasil analisis bukan
sekedar membaca ulang dan
menghafal meskipun dilihat dari
gaya mengajarnya masih cenderung
berpusat guru. Selain itu, gaya
mengajarnya juga masih bersifat teacher
center.
36.Guru tipe baik sebatas terampil
memahami materi pembelajaran
(content knowledge) dan mentransfer
pengetahuan yang sebenarnya bisa
digantikan oleh teknologi.
37.Guru tipe baik saja belum memadai,
harus segera berubah dari sekedar
menuangkan pengetahuan menjadi
berorientasi mengembangkan
keterampilan baru abad 21 dengan cara
yang baru dalam memfasilitasi
pembelajaran
38.Guru superior merupakan guru yang
dapat membuat suasana kelas menjadi
lebih interaktif dan kreatif, semua
peserta didik memiliki kesempatan
yang sama untuk menyampaikan
pendapat
39.Guru superior memfasilitasi suasana
interaksi pembelajaran yang tidak hanya
terjadi antara guru dengan peserta
didik, namun diantara peserta didik dan
peserta didik dengan sumber belajar.
40.Guru superior suka memanfaatkan
media pembelajaran sehingga materi
pembelajaran mudah diingat dan
dipahami oleh peserta didik.
41.Guru superior sudah mampu
menciptakan pembelajaran yang berbasis
peserta didik namun dirinya tetap aktif.
42.Guru tipe Great Teacher (menginspirasi)
seolah memiliki x-factor dimana setiap
proses pembelajarannya selalu
dilandasi oleh panggilan jiwa, ibadah,
dan merasa berdosa apabila tidak
mampu menginspirasi peserta didiknya.
43.Guru tipe Great Teacher (menginspirasi)
ini banyak melakukan refleksi diri dan
berupaya terus untuk membangun
kompetensinya.
44.Guru tipe Great Teacher (menginspirasi)
tipe ini sepenuh hati dan bermurah
hati, tampil memesona namun canggih
dalam artinya memiliki literasi TIK yang
baik, pandai beranalogi, bermetafora,
dapat menyelami perasaan peserta
didik, ramah dan berwibawa.
45.Cara mencapai level guru tipe Great
Teacher (menginspirasi) memerlukan 3
hal yang harus diupayakan sungguh-
sungguh yaitu memperbaiki dan
meningkatkan motivasi, pengetahuan
dan keterampilan
46.Guru abad 21 sudah seharusnya terlibat
dalam kegiatan penyelidikan dan
penyelesaian masalah bersama dalam
komunitas belajar
47.Guru Abad 21 perlu menjaga komitmen
diri dengan merefleksikan
kompetensi dirinya, memonitor, dan
meningkatkan profesionalisme diri
48.Beberapa kompetensi esensial bagi para
guru khususnya guru efektif di Indonesia
terkait abad 21 adalah:
49.Guru efektif tidak berfokus kepada
penyajian fakta dan konten, namun
mengarah pengembangan keterampilan
belajar peserta didik.
50.Guru efektif memahami konteks
berpikir peserta didik dan
mengembangkan pertanyaan-pertanyaan
spesifik sebagai kunci dalam
pengembangan kemampuan belajar
terkait penggunaan TIK sekaligus
mendorong kemampuan berpikir tingkat
tinggi (HOTs)
51.Guru efektif mengajarkan materi
pelajaran secara mendalam dengan
banyak contoh dan memberikan fondasi
yang kuat akan pengetahuan faktual
52.Guru efektif lebih fokus
pengembangan keterampilan
metakognisi dan mengintegrasikan
keterampilan metakognisi dalam
kurikulum untuk beragam bidang studi
53.Guru efektif selain memahami materi
(content) juga menguasai beragam
54.strategi pembelajaran yang memudahkan
peserta didik belajar. Efektifitas
pembelajaran salah satunya dicapai
melalui pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi sehingga syarat guru
efektif di abad 21 adalah memiliki
keterampilan mengintegrasikan TIK
dalam proses pembelajaran.
55.Guru efektif berfokus kepada proses
sehingga terjadi proses belajar mendalam
dan mengutamakan pengembangan
keterampilan metakognisi dan transfer
keterampilan belajar menggunakan TIK.
56.Guru abad 21 memiliki karakteristik
spesifik dibanding dengan guru pada era
sebelumnya, diantaranya:
1. Memiliki semangat dan etos kerja
yang tinggi disertai kualitas keimanan
dan ketakwaan yang mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai
tuntutan lingkungan sosial dan
budaya disekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam
mengemban tugas dan
menjalankan profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang
luas dan tidak picik dalam
memandang berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta
rasa estetika yang tnggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja
bersaing dan bersanding.

57.Kompetensi guru yang dikembangkan di


Indonesia sudah tertuang dalam Undang-
undang No.14 tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen pasal 10 ayat (1)
58.Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kompetensi kepribadian,
kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui
pendidikan profesi.
59.Pendidikan Profesi Guru (PPG)
dimaksudkan agar guru memiliki
kompetensi sebagaimana yang
dimaksud dalam Undang- undang
tersebut. Guru yang memiliki kompetensi
memadai sangat menentukan
keberhasilan tercapainya tujuan
pendidikan.
60.Peraturan menteri Pendidikan Nasional
No 16 tahun 2007 mengatur tentang
kualifikasi akademik dan kompetensi
guru yang berbunyi bahwa setiap guru
wajib memenuhi kualifikasi akademik
dan kompetensi guru yang berlaku
secara nasional, yaitu harus memiliki
kualifikasi akademik pendidikan
minimum diploma empat (D-IV) atau
sarjana (S1) dalam bidang pendidikan
(D-IV/S1) yang diperoleh dari program
studi yang terakreditasi.
61.Kompetensi guru meliputi kompetensi
pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.
62.Kompetensi pedagogik merupakan
kemampuan guru yang berkenaan
dengan pemahaman terhadap peserta
didik dan pengelolaan pembelajaran
mulai dari merencanakan, melaksanakan
sampai dengan mengevaluasi.
63.Secara umum kompetensi inti pedagogi
meliputi:
1. Menguasai karakteristik peserta
didik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, dan
intelektual.
2. Menguasai teori belajar dan
prinsip-prinsip pembelajaran yang
mendidik.
3. Mengembangkan kurikulum
yang terkait dengan mata
pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu.
4. Menyelenggarakan pembelajaran
yang mendidik.Memanfaatkan
teknologi informasi dan
komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran.
5. Memfasilitasi pengembangan
potensi peserta didik untuk
mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.
6. Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan
peserta didik.
7. Menyelenggarakan penilaian
dan evaluasi proses dan hasil
belajar.
8. Memanfaatkan hasil penilaian dan
evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran.
9. Melakukan tindakan reflektif
untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
64.Kompetensi kepribadian merupakan
personal yang mencerminkan
kepribadian yang mantap, stabil, dewasa,
arif dan berwibawa menjadi teladan bagi
peserta didik dan berakhak mulia.
65.Kompetensi inti kepribadian meliputi:
1. bertindak sesuai dengan norma
agama, hukum, sosial, dan
kebudayaan nasional Indonesia.
2. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik
dan masyarakat.
3. Menampilkan diri sebagai pribadi
yang mantap, stabil, dewasa, arif,
dan berwibawa.
4. Menunjukkan etos kerja, tanggung
jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya
diri.
5. Menjunjung tinggi kode etik
profesi guru.
66.Kompetensi sosial berkenaan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian
dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan peserta
didik, sesama pendidik, tenaga
kependidian, orang tua peserta didik,
dan masyarakat sekitar

67.Kompetensi Sosial yang harus dimiliki


guru Abad 21 meliputi:
1. Bersikap inklusif, bertindak
objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis
kelamin, agama, ras, kondisi fisik,
latar belakang keluarga, dan
status sosial ekonomi.
2. Berkomunikasi secara efektif,
empatik, dan santun dengan
sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tua, dan
masyarakat.
3. Beradaptasi sesuai tempat ketika
bertugas di seluruh wilayah
Republik Indonesia yang memiliki
keragaman sosial budaya.
Kompetensi ini penting dikuasai
oleh pendidik, apalagi jika tugas
tidak ditempatkan di daerah asal.
4. Berkomunikasi dengan komunitas
profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau
bentuk lain
68.Kompetensi profesional merupakan
kemampuan penguasaan materi
pembelajaran secara luas dan mendalam
yang mencakup penguasaan
substansi isi materi pembelajaran, dan
substansi keilmuan yang menaungi
materi dalam kurikulum, serta
menambah wawasan keilmuan.
69.Kompetensi dan sub-kompetensi
professional meliputi:
1. menguasai materi, struktur,
konsep, dan pola pikir keilmuan
yang mendukung mata pelajaran
yang diampu sesuai jenjang
pendidikan. Kemampuan ini
sangat penting dimiliki bagi
seorang guru sebab apa yang akan
disampaikan guru adalah ilmu
pengetahuan yang memiliki
karakteristik khusus.
2. Menguasai standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata
pelajaran/bidang pengembangan
yang diampu.
3. Mengembangkan materi
pembelajaran yang diampu
secara kreatif.Mengembangkan
keprofesionalan secara
berkelanjutan dengan melakukan
tindakan reflektif
70.Guru Abad 21 berperan sebagai
fasilitator, mediator, motivator sekaligus
leader dalam proses pembelajaran.
71.Pembelajaran abad 21 menjadi
keharusan untuk mengintegrasikan
teknologi informasi dan komunikasi,
serta pengelolaan pembelajaran yang
berpusat pada peserta didik.
72.Pola pembelajaran berpusat pada guru
(teacher centred) menjadi pembelajaran
yang berpusat pada peserta didik
(student centred) karena sumber belajar
digital dan lingkungan yang bisa
dieksplorasi melimpah.
73.Pola pembelajaran konvensional bisa
dipahami sebagai pembelajaran dimana
guru banyak memberikan ceramah
(transfer of knowledge) sedangkan
peserta didik lebih banyak mendengar,
mencatat dan menghafal.
74.Kemampuan pedogogi dengan pola
konvensional dipandang sudah kurang
tepat dengan era saat ini.
75.Kompetensi pedagogi guru abad 21 tidak
cukup hanya mengajar, guru dituntut
untuk adaptif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan, teknologi informasi
dan komunikasi serta mampu
memanfaatkannya dalam proses
pembelajaran, artinya kemampuan guru
khususnya literasi digital terus
ditingkatkan.
76.Kompetensi pedagogi menjadi bagian dari
kompetensi profesi guru yang terus
untuk ditingkatkan dan dikembangkan
baik secara mandiri maupun kelompok
dengan difasilitasi oleh pemerintah,
organisasi profesi, komunitas, lembaga
swadaya masyarakat atau atas dasar
inisiasi sendiri
77.Guru Abad 21 setidaknya harus
memiliki kemampuan standar seperti;
1. Memfasilitasi dan menginspirasi
peserta didik belajar secara
kreatif.Mendesain dan
mengembangkan media digital
untuk pengalaman belajar dan
mengevaluasi.
2. Memanfaatkan media digital dalam
bekerja dan belajar.Memiliki jiwa
nasionalisme dan rasa
tanggungjawab tinggi di era
digital.
3. Mampu menumbuhkan
profesionalisme dan
kepemimpinan.
78.Guru harus mampu mengembangkan
pembelajaran abad 21 ini, dengan cara:
1. Penguatan tugas utama sebagai
perancang pembelajaran.
2. Menerapkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi (higher order
thinking).
3. Menerapkan metode pembelajaran
yang bervariasi.Mengintegrasikan
teknologi dalam pembelajaran.
79.Profil guru Abad 21 yang memesona
tampil dalam sebagai berikut:
1. Guru harus bisa menjadi teman
belajar (co learner) yang
menyenangkan, pandai membuat
analogi materi yang sulit dengan
padanan sehingga mudah
dipahami.
2. Pandai membuat metafora atau
perumpamaan sebagai strategi
sehingga peserta didik mudah
menangkap esensi dari suatu
materi. Misalnya guru bisa
menggunakan cerita untuk
menumbuhkan kesadaran
penggunaan teknologi yang
bijaksana. Metaphor dapat
diperguanakan di awal, ditengah
maupun akhir pembelajaran.
3. Canggih. Guru memesona harus
terlihat canggih sehingga generasi
z merasa ada sesuatu yang perlu
dipelajari dari gurunya dan
terkagum-kagum.
4. Humoris namun tegas dan
disiplin. Guru yang humoris
membawa suasana lebih akrab
dan dekat, menyebabkan suasana
riang namun tetap tegas dan
disiplin kapan waktunya belajar
dan kapan bersikap humor.
80.Guru pandai berempati dan menyayangi
peserta didik. Tidak semua peserta didik
berasal dari keluarga yang beruntung
secara ekonomi atau banyak yang
mengalami kondisi keluarga yang kurang
harmonis. Guru harus mengenal satu
persatu latar belakang dan bahkan
menjadi tempat bernaung dan
berlindung dan tidak serta merta atas
nama agen kurikulum. Tugas guru
adalah embuat peserta didik belajar
nyaman, merasa terlindungi dan bahkan
bisa membantu menyelesaikan persoalan
peserta didik di sekolah maupun di
rumah.

KB 3 : Tugas Pokok Dan Fungsi Guru


Abad 21
81.Profesi guru adalah salah satu dari
profesi tenaga kependidikan yang diatur
dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor
20 tahun 2003.
82.Tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan
83.Tenaga kependidikan lain selain guru
adalah dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
dan sebutan lain yang sesuai dengan
kekhususannya
84.Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur
pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah (Undang-
Undang Guru dan Dosen Nomor 14
tahun 2005)
85.Fungsi guru adalah pemelihara
persatuan dan kesatuan bangsa harus
meletakkan kepentingan kehidupan
bernegara dan keutuhan NKRI dalam
setiap tindakan.
86.Tugas guru adalah melaksanakan sistem
pendidikan nasional demi terwujudnya
tujuan pendidikan nasional yaitu
“berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, serta menjadi warga
negara yang demokratis dan bertanggung
jawab”.
87.Kewajiban Guru adalah mengembangkan
literasi kebangsaan dan
kewarganegaraan dengan
mengembangkan jiwa nasionalisme,
semangat kebangsaan, memelihara
toleransidan kerukunan hidup,
memupuk rasa persaudaraan, gotong
royong, dan menyemai benih
perdamaian.
88.Tugas guru utama yang lain adalah
mensukseskan implementasi kurikulum
nasional yaitu kurikulum 2013 dan
mencapai tujuan kurikulum 2013.
89.Kurikulum yang berlaku sekarang adalah
kurikulum 2013.
90.Tujuan kurikulum 2013 adalah
mencakup empat kompetensi, yaitu (1)
kompetensi sikap spiritual, (2) sikap
sosial, (3) pengetahuan, dan (4)
keterampilan.
91.Beban Kerja Guru adalah 40 jam terdiri
dari 37.5 jam efektif dan 2.5 jam istirahat
di atur dalam Permendikbud nomor 15
Tahun 2018
92.Kegiatan pokok guru pada jam kerja
efektif adalah antara lain:
1. Merencanakan pembelajaran atau
pembimbingan.
2. Melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan.
3. Menilai hasil pembelajaran atau
pembimbingan.
4. Membimbing dan melatih peserta
didik.
5. Melaksanakan tugas tambahan
yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan
beban kerja guru.
93.Kegiatan pengkajian kurikulum dan
pengkajian program tahunan dan
semester tertuang dalam Pasal 3 ayat (1)
Permendikbud Nomor 15 tahun 2018.
94.Pengkajian kurikulum adalah kegiatan
pokok guru yang harus dilakukan secara
terus menerus, komprehensif, sistematis
dan kreatif.
95.Pengembangan kurikulum adalah wujud
pelaksanaan tugas guru sekaligus
merupakan aktifitas administrasi secara
keseluruhan dengan rentang kegiatan
pokok yang perlu didokumentasikan.
96.Pengembangan kurikulum adalah
tuntutan kebutuhan SDM berdaya
kreatifitas tinggi membawa konsekwensi
perlunya peserta didik mempelajari
banyak keterampilan baru.
97.Permendikbud Nomor 37 tahun 2018
adalah tentang Pelajaran Kurikulum
2013 pada Pendidikan Dasar dan
Pendidikan Menengah mengindikasikan
upaya mengikuti perkembangan,
tantangan dan tuntutan kompetensi
abad 21.
98.Tugas guru abad 21 adalah mencari
gagasan-gagasan kreatif dan inovatif
untuk mempertinggi mutu pembelajaran.
99.Penyusunan Program tahunan adalah
dengan memetakan alokasi waktu setiap
kompetensi yang akan dicapai selama
satu tahun.
100. Program semester adalah memetakan
alokasi waktu setiap kompetensi yang
akan dicapai dalam satu semester.
101. Silabus adalah rencana pembelajaran
pada suatu dan/atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup
standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi untuk penilaian, penilaian,
alokasi waktu, dan sumber belajar.
102. Silabus adalah penjabaran standar
kompetensi dan kompetensi dasar ke
dalam materi pokok/pembelajaran,
kegiatan pembelajaran, dan indikator
pencapaian kompetensi untuk penilaian.
103. Muatan Silabus adalah; Identitas diri,
Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar,
Materi Pembelajaran, Pembelajaran,
Penilaian, Alokasi Waktu, Sumber
Belajar. (Permendikbud Nomor 22 tahun
2016)
104. RPP adalah rencana kegiatan
pembelajaran tatap muka untuk satu
pertemuan atau lebih.
105. Perencanaan proses pembelajaran
adalah meliputi silabus dan rencana
pelaksanaan pembelajaran yang memuat
sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode
pengajaran, sumber belajar, dan
penilaian hasil belajar.
106. Acuan penyusunan RPP adalah
silabus dengan prinsip-prinsip:
107. memperhatikan perbedaan individual
peserta didik:
1. Partisipasi peserta didik.Berpusat
pada peserta didik.Berbasis
konteks.
2. Berorientasi kekinian.
3. Mengembangkan kemandirian
belajar.
4. Memberikan umpan balik dan
tindak lanjut pembelajaran.
5. Memiliki keterkaitan dan
keterpaduan antarkompetensi
dan/atau antarmuatan.
6. Memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
108. Karakteristik peserta didik adalah
acuan utama cara memanipulasi
pembelajaran selain tujuan pembelajaran
dan karakteristik bidang studi.
109. Partisipasi adalah keterlibatan peserta
didik dalam setiap aktifitas pembelajaran
secara mental dan emosi serta fisik
dalam memberikan inisiatif terhadap
kegiatan-kegiatan.
110. Pembelajaran neuroscience adalah
bahwa pengalaman langsung merupakan
hal penting untuk membantu
memindahkan dari memori jangka
pendek ke memori jangka panjang dan
sekaligus merangsang terjadinya
anyaman intelektual (koneksi antar sel
neuron otak).
111. Pembelajaran tematik terpadu adalah
pembelajaran memberikan kesempatan
peserta didik belajar sesuai minat dan
kebutuhan, kesempatan mempelajari
sesuatumelalui beragam sudut pandang,
dan menyentuh beragam aspek belajar
seperti kogntifi, afektif dan psikomotorik.
112. Permendikbud Nomor 22 tahun 2016
adalah acuan bagaimana teknis
penyusunan RPP.
113. Komponen RPP terdiri atas:
1. Identitas sekolah yaitu nama
satuan pendidikan.
2. Identitas mata pelajaran atau
tema/subtema.Kelas/semester.
3. Materi pokok.
4. Alokasi waktu.
5. Tujuan pembelajaran.
6. Kompetensi dasar.
7. Materi pembelajaran.
8. Metode pembelajaran.
9. Media pembelajaran.
10.Sumber belajar.
11.Langkah-langkah pembelajaran.
12.Penilaian hasil pembelajaran.
114. Kegiatan intrakurikuler adalah
kegiatan utama yang dilakukan dengan
menggunakan alokasi waktu yang telah
ditentukan dalam program sekolah.
115. Kegiatan kokurikuler merupakan
kegiatan yang dimaksudkan untuk lebih
memperdalam dan menghayati materi
pelajaran yang telah dipelajari dalam
kegiatan intrakurikuler di dalam kelas.
116. Proses pembelajaran yang baik adalah
diselenggarakan secara interaktif,
menyenangkan, menantang, inspiratif,
memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreatifitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, kemampuan, dan
perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik.
117. Pembelajaran berbasis konten adalah
suatu proses belajar yang dilakukan oleh
guru kepada murid-muridnya untuk
"mahir" dalam pelajaran yang bersifat
konten atau mengutamakan kognitif
siswa (kemampuan otak.
118. Pembelajaran terpadu adalah
pembelajaran harus menunjukkan
kebulatan pengetahuan yang utuh,
anatar perencanaan, proses dan evaluasi
memiliki keterkaitan.
119. Ing ngarso sung tulodo adalah
pembelajaran yang menerapkan nilai-
nilai dengan memberi keteladanan
120. Ing madyo mangun karso adalah
pembelajaran membangun kemauan/ide-
ide
121. Tut wuri handayani adalah
pembelajaran mengembangkan
kreatifitas peserta didik dalam proses
pembelajaran
122. Pelaksanaan pembelajaran adalah
implementasi dari RPP pada dasarnya
terdiri dari 3 kegiatan besar yaitu
pendahuluan, inti dan penutup.
123. Guru adalah role model yang
memesona/ charming dalam setiap
tindakan pelaksanaan pembelajaran.
124. Trending topic adalah Pengalaman
siswa dan berbagai hal yang sedang
menjadi perbicangan hangat, game, film,
tokoh, musik, hobi, topik yang sedang
viral di media sosial.
125. Pendekatan Saintifik adalah
pemecahan masalah melalui penalaran
dan pengamatan.
126. Pendekatan Tematik adalah bentuk
model pembelajaran terpadu yang
menggabungkan suatu konsep dalam
beberapa materi, pelajaran atau bidang
studi menjadi satu tema atau topik
pembahasan tertentu sehingga terjadi
integrasi antara pengetahuan,
keterampilan dan nilai yang
memungkinkan siswa aktif menemukan
konsep serta prinsip keilmuan secara
holistik, bermakna dan otentik
127. Pendekatan Inkuiri adalah
pendekatan konstruktivistik, di mana
setiap siswa sebagai subyek belajar,
dibebaskan untuk menciptakan makna
dan pengertian baru berdasarkan
interaksi antara apa yang telah dimiliki,
diketahui, dipercayai, dengan fenomena,
ide, atau informasi baru yang dipelajari.
128. Pendekatan Discovery adalah suatu
pendekatan yang menekankan siswa
untuk ikut serta dalam pembelajaran,
serta melatih siswa untuk menemukan
suatu konsep yang di anggap baru oleh
siswa itu sendiri.
129. Assessment of learning adalah
penilaian mengukur pencapaian hasil
belajar setelah pembelajaran
berlangsung.
130. Assessment For Learning adalah
Penilaian proses pembelajaran belajar
saat pembelajaran masih berlangsung
untuk mendapatkan informasi bagi
perbaikan program pembelajaran,
memantau kemajuan belajar,
menentukan kemajuan belajar, dan
berfokus umpan balik untuk
mengembangkan keterampilan belajar.
131. Assessment as learning adalah
Penilaian saat pembelajaran berlangsung
melibatkan peserta didik seperti
menentukan kriteria, aspek yang di nilai,
instrumen penilaian.
132. Sahih adalah instrumen mengukur
apa yang seharusnya diukur.
133. Objektif adalah selalu menggunakan
pedoman (agar tidak subjektif), penilaian
konsisten keajegan (reliabilitas) jika
melibatkan lebih dari 1 penilai
(reliabilitas antar antar penilai)
134. Adil adalah tidak merugikan atau
menguntungkan peserta didik karena
semata-mata perbedaan capaian
pembelajaran
135. Terpadu adalah penilaian kompetensi
tidak boleh lepas dari aktifitas
pembelajaran dalam mencapainya.
136. Terbuka adalah transparan dan dapat
diketahui oleh siapapun.
137. Menyeluruh dan berkesinambungan
adalah penilaian dilakukan dengan
beragam cara, sepanjang waktu, dan
focus kepada hasil, proses, dan
pengembangan partisipasi peserta didik
dan keterampilan belajar.
138. Sistematis adalah penilaian mengikuti
langkah baku dari analisis dan
identifikasi KD dan indikator sehingga
diperoleh bentuk, teknik dan waktu
penilaian yang tepat.
139. Mengacu kriteria adalah penentuan
tuntas dan tidaknya dibandingkan
dengan kriteria yang ditetapkan (KKM).
140. Akuntabel adalah penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari segi
teknik, prosedur, maupun hasilnya.

KB 4 : Strategi Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan
141. Adaptability adalah kemampuan dan
tantangan guru abad 21 memahami
disiplin ilmu dari berbagai konteks, dan
peka terhadap perkembangan kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.
142. Tacit knowledge adalah belajar sangat
dipengaruhi oleh pengalaman
sebelumnya sebagai konteks sehingga
Saudara sendiri yang paling memahami
kebutuhan pengembangannya.
143. Professional learning Cara pandangan
pengembangan profesi guru yang belajar.
144. Continuous Authentic Professional
Learning (CAPL) adalah belajar mandiri
secara berkelanjutan yang lebih
meletakkan kesadaran dan letak
tanggungjawab pengembangan
profesionalisme diri ada pada diri guru.
145. Continuous professional learning
adalah konsep belajar pada diri seorang
guru yang berkelanjutan.
146. Workplace learning adalah konsep
belajar dalam bekerja.
147. Microgenetic development moment by
moment (experiential learning cycle),
adalah belajar dari pengalaman dan
terjadi secara siklikal.
148. Belajar dimediasi oleh konteks adalah
belajar selalu terjadi dalam konteks
bukan sekedar fisik namun juga interaksi
sosial dan konteks.
149. Refleksi adalah proses berpikir
mendalam tentang suatu aktifitas dan
berupaka menemukan strategi
penyelesaian masalahnya.
150. Guru yang bertindak reflektif adalah
guru yang aktif, tekun, penuh
pertimbangan, menggunakan
pengetahuan (learn), optimis, dan
mampu menyimpulkan. Optimis
mengandung pengertian guru perlu
menghargai potensi diri (pengalaman-
pengalaman sendiri) dan meyakini pada
dasarnya setiap manusia memiliki
potensi mengembangkan profesionalisme
dirinya.
151. Sikap reflektif adalah bagian dari
assessment as learning, penilaian yang
ditujukan agar yang bersangkutan bisa
belajar dari pengalaman sebelumnya dan
melakukan perbaikan berkelanjutan.
152. Refleksi adalah merupakan bagian
dari kerangka evaluasi kinerja guru.
153. Kata “refleksi” adalah dari kata
“reflection“ memiliki kepanjangan yang
mencerminkan tahapan proses refleksi
itu sendiri.
154. R Remember (mengingat) adalah
Mengingat kembali pengalaman.
155. E Enlighten (pencerahan) adalah
Temukan titik terang masalah.
156. F Focus (fokus) adalah Penuh
perhatian terhadap fokus masalah.
157. L Learn (belajar) adalah Belajar dan
mencari informasi untuk menyelesaikan
masalah.
158. E Educate (mendidik diri) adalah
Mendidik diri sendiri mempertahankan
kebiasaan.
159. C Concentrate (konsentrasi) adalah
Konsentrasi penuh terhadap upaya
meningkatkan kapasitas diri.
160. T Think (berpikir) adalah Memikirkan
cara dan praktek terbaik yang dapat
diterapkan.
161. I Internalized (internalisasi) adalah
Mencoba menjadikan kegatan sebelumya
sebagai kebiasaan.
162. O Own (memiliki) adalah Berusaha
membumikan untuk memiliki kebiasaan
berefleksi.
163. N Nurture (memelihara) adalah
Memelihara sikap reflektif dalam praktek
keprofesionalannya.
164. Rencana aksi adalah tindakan dengan
memilih kegiatan yang paling relevan
dengan kebutuhan pengembangan
kompetensi guru.
165. Self motivated learning adalah
Tindakan yang didasari oleh niat dari
dalam (motivasi internal), diujudkan
dalam tindakan nyata membangun
pengalaman belajar sendiri
(kontruktivistik).
166. Reflective professional learning adalah
seorang profesional yang bertindak
reflektif dan memiliki motivasi belajar
secara mandiri sehingga guru selain
praktisi yang bersikap reflektif guru
adalah seorang pebelajar mandiri.
167. Belajar mandiri konseptual adalah
kegiatan belajar aktif, yang didorong
motivasi untuk menguasai kompetensi
dan dibangun dengan bekal pengetahuan
yang dimiliki.
168. Keterampilan dalam belajar mandiri
memuat tiga konsep; (a) belajar bebas
(independent learning), (b)
ketidakbergantungan, dan (c) kontrol
psikologis.
169. Efektifitas belajar mandiri
digambarkan dalam dua atribut
psikologis yaitu, berkaitan dengan
kepribadian dan berkaitan dengan
kognitif.
170. Atribut kepribadian adalah rasa
percaya diri, motivasi berprestasi, dan
dorongan dari dalam.
171. Atribut kognitif adalah berupaya
memfungsikan aktifitas berpikir untuk
melakukan kontrol atas proses belajar.
172. Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB) terdiri dari 3
komponen, yaitu pengembangan diri,
publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
173. Pengembangan diri adalah upaya-
upaya guru dalam rangka meningkatkan
profesionalismenya.
174. Guru Profesional adalah:
1. Memiliki penguasaan 4
kompetensi secara utuh.
2. Mampu melaksanakan tugas-
tugas pokok dan tugas tambahan
yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah
3. Mampu melaksanakan
Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan (PKB).
175. Pengembangan diri dengan Diklat
fungsional adalah kegiatan pendidikan
atau latihan yang bertujuan untuk
mencapai standar kompetensi profesi
dalam kurun waktu tertentu bisa
dilaksanakan dengan daring penuh,
kombinasi maupun tatap muka.
176. Pengembangan diri Kegiatan kolektif
adalah kegiatan bersama dalam forum
ilmiah untuk mencapai standar
kompetensi atau di atas standar
kompetensi profesi yang ditetapkan.
177. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah kajian sosial secara sistematis
oleh para pelaksana program dengan
mengumpulkan data pelaksanaan
kegiatan (keberhasilan dan hambatan),
menyusun rencana tindakan guna
meningkatkan kualitas tindakan sebagai
proses menciptakan hubungan antara
evaluasi dan peningkatan profesionalism.
178. PTK adalah hasil refleksi terhadap
program pembelajaran yang telah
dilakukan;
179. Memperbaiki mutu praktek
pembelajaran di kelas (masalah yang
dirasakan)
180. Melakukan tindakan yang diyakini
lebih baik
181. Memecahkan masalah nyata di kelas,
memperbaiki mutu pembelajaran,
mencari jawaban ilmiah mengapa
dipecahkan dengan tindakan yang
dipilih.
182. Tujuan PTK adalah memperbaiki
kinerja dan layanan pembelajaran,
pengembangan kemampuan diagnosis,
dan pemecahan masalah bagi guru dan
alternatif inovasi pembelajaran.
183. Kategori Publikasi Ilmiah adalah:
184. Presentasi pada forum ilmiah,
185. Publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif pada bidang pendidikan
formal.
186. Publikasi buku teks pelajaran,
187. Publikasi ilmiah adalah mengikuti
pertemuan ilmiah baik sebagai peserta
atau pemrasaran atau pembahas.
188. Forum ilmiah adalah berupa seminar,
sarasehan, simposium, workshop,
lokakarya, konferensi, maupun diskusi.
189. Pemrasaran adalah orang yang
menyusun prasaran ilmiah dalam bentuk
makalah.
190. Publikasi hasil penelitian atau
gagasan inovatif adalah berupa;
191. laporan hasil penelitian yang
dilakukan di sekolah sesuai tupoksi,
192. tinjauan ilmiah/ publikasi ilmiah
berisi ide/gagasan pemecahan masalah
pendidikan.
193. tulisan ilmiah popular yang
dipublikasi di media massa (koran, media
online dengan web site resmi dan bukan
web blog),
194. artikel ilmiah adalah tulisan yang
berisi gagasan atau tinjauan ilmiah
dalam bidang pendidikan di satuan
pendidikan yang dimuat di jurnal.
195. ISSN adalah kepanjangan dari
International Standard Serial Number.
196. ISSN adalah salah satu indikator
bahwa suatu jurnal atau terbitan berkala
tersebut kredibel.
197. https://www.scimagojr.com/ adalah
situs untuk melihat jurnal pendidikan
internasional.
198. Buku teks pelajaran adalah buku
berisi pengetahuan untuk bidang ilmu
atau mata pelajaran tertentu dan
diperuntukkan bagi peserta didik pada
suatu jenjang pendidikan atau sebagai
bahan pegangan mengajar guru .
199. Modul adalah materi pelajaran yang
disusun dan disajikan secara tertulis
sedemikian rupa sehingga pembacanya
dapat melakukan aktifitas pembelajaran
mandiri.
200. Diktat adalah catatan tertulis suatu
mata pelajaran atau bidang studi yang
dipersiapkan guru untuk
mempermudah/memperkaya materi
mata pelajaran/bidang studi yang
disampaikan oleh guru dalam proses
pembelajaran.
201. Buku Pedoman Guru adalah buku
tulisan guru yang berisi rencana kerja
tahunan guru.
202. Buku bidang pendidikan berisi uraian
tentang pendidikan secara umum,
dengan sasaran tidak hanya peserta
didik dan memuat informasi umum.
203. APIK (Asli, Perlu, Ilmiah, dan
Konsisten) adalah kriteria dalam
penulisan karya ilmiah.
204. Asli adalah karya ilmiah yang
dipublikasikan mengandung kebaruan,
belum pernah dipublikasi, dan bukan
hasil plagiat benar-benar merupakan
karya sendiri.
205. Perlu adalah topik yang ditulis
diperlukan dan mempunyai niai manfaat
bagi pengembangan ilmu.
206. Ilmiah adalah isinya mencerminkan
pengetahuan ilmiah bukan hanya mitos
atau cerita semata dan penulisan
mengikuti kaidah-kaidah ilmiah.
207. Konsisten adalah selain secara
keseluruan isi menunjukkan koherensi
apa yang ditulis sesuai dengan bidang
atau tugas pokok, misalnya guru tentu
terkait pembelajaran dan ide-ide
mengenai pendidikan.
208. Karya inovatif adalah penemuan baru,
hasil pengembangan, atau hasil
modifikasi sebagai bentuk kontribusi
guru terhadap peningkatan kualitas
pendidikan.

2 Daftar materi yang sulit KB 1 :


dipahami di modul ini 1. Paket pengetahuan sebagai irisan TPACK
2. 8 domain pengetahuan TPACK menurut
Yeh et.al
KB 2 :
3. –
KB 3 :
4. Materi dikembangkan spiral
mengembang.
5. Konsep TPACK.
6. Model ASSURE
3 Daftar materi yang sering KB 1 :
mengalami miskonsepsi 1. TPACK, PK, CK, TK, PCK, TCK, TPK

KB 2 :
2. Student centre, Teacher centre

KB 3 :
3. –
KB 4 :
4. ISSN
5. ISBN

Anda mungkin juga menyukai