A. Judul Modul : Konsep Pembelajaran dalam kurikulum 2013
B. Kegiatan Belajar : satu (KB 1/2/3/4) C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1. Karakteristik kurikulum 2013 Kurikulum 2013 sebenarnya sangat lengkap karena memuat pengetahuan, sikap dan keterampilan. Namun dalam praktiknya banyak sekali hambatannya, terutama kesiapan guru dalam beradaptasi. Kemudian K-2013 di revisi dengan harapan mengurangi beban dan habatan guru dalam menerapkannya. Menurut saya, hal penting dari kurikulum adalah teori yang menjadi dasar kurikulum tersebut. Dalam kurikulum 2013 yang sangat mencolok tentu teori Piaget dan Vygotsky. Maka perlu dipahami secara utuh teori mereka. Uniknya, ketika pertama kali diluncurkan semua guru bahkan munkin karena instruksi dari pelatihnya langkah 5 M menjadi primadona. Padahal, lagi-lagi seperti halnya KTSP yang misliterasi dan miskonsepsi terjadilah penyeragaman model dan seterusnya. Sampai akhirnya direvisi pada tahun 2018, semoga beban-beban bapak/ibu guru berubah menjadi berkah. Peta Konsep (Beberapa 2. Hubungan KI-KD, Indikator dan Tujuan Pembelajaran 1 istilah dan definisi) di modul Kompetensi Inti yang dulu disebut Standar Kompetensi bidang studi merupakan lanjutan dari standar kompetensi lulusan yang di elaborasi dan dikelompokkan menjadi empat pilar pembentukan karakter. Hubungan dengan Allah, hubungan dengan sesama, hubungan dengan diri sendiri dan hubungan dengan alam sekitarnya atau biasanya digunakan KI-1 Spiritual, KI-2 Sosial, KI-3 Pengetahuan dan KI-4 Keterampilan. Dari KI ini kemudian dielaborasi ke dalam kompetensi dasar KD. KI-KD ini sudah given dari permendikbud tahun 24. KD merupakan kemampuan minimal yang harus dikuasai oleh peserta didik. Selanjutnya, indikator yang merupakan rincian dari KD sebenarnya juga semacam jembatan atau scaffolding dalam istilah Vygotsky untuk membantu siswa mencapai KD yang diharapkan. Indikator merupakan ciri apakah siswa tersebut sudah menguasai KD atau belum. Guru membuat indikator dengan KKO sesuai taksonomi.Tujuan pembelajaran mirip dengan indikator pencapaian kompetensi. Tujuan ini sangat oenting terutama dalam mendesain kegiatan pembelajaran. 3. Perubahan kurikulum 2013 Perubahan kurikulum 2013 diharapkan dapat mengurangi beban guru dalam menerapkannya. Antara lain: A. Namanya menjadi K-13 edisi revisi dulu ada yang menyebut kurtilas alias kurikulum tidak jelas. B. Penilaian KI-1 dan KI-2 hanya PAI dan PPKn C. Nilai keterampilan yag diambil nilai tertinggi D. 5 M bukan satu-satunya metode E. Silabus hanya 3 kolom F. Nomenklatur ulangan menjadi penilaian G. Materi dan metode cukup dilampirkan saja H. Skala penilaian 1-100 I. Remedial dilakukan setelah pembelajaran remedial 4. Strategi menata kelas aktif dan dinamis Supaya peserta didik bisa lebih dinamis yang ditandai dengan mobilitas, aksesbilitas dan komunikasi yang efektif maka dibentuk susunan atau peta posisi duduk di kelas. Meskipun secara prinsip pengaturan ini semakin menguatkan dominasi guru, mestinya peserta didik terlibat dalam perencanaan posiis duduknya. 1. Kurikulum merdeka belajar Bagaimanapun kurikulum hal pokok yang pertama harus dilakukan adalah terkait SDM atau guru itu sendiri. Merdeka itu kan bebas, tanpa tekanan, tanpa paksaan. Sementara praktiknya, guru masih tertekan dengan administrasi, karakter siswa yang tidak bringas, orangtua siswa yang egois dan kesejahteraan guru yang miris. Agak politis memang jika mas menteri mencetuskan ini, karena sebekumnya memang sekolah dimana anak mas mentri Daftar materi bidang studi belajar sudah mengklaim program merdeka-merdekanya 2 yang sulit dipahami pada itu. Pun kalau ditarik ke filosofi ki hajar, jauh sekali benang modul merahnya. UN yang dihapus malah diganti AKM atau Asesmen Nasional. UN mestinya tidak dihapus dn sudah dijalurnya ketika UN tidak menentukan kelulusan. Dan sistem pendidikan kita yang mesti dihapus itu oligarkinya, mafianya. 2. Belajar hafalan Sulit saya memahami taksonomi bloom yang menempatkan hafalan di level terendah, padahal sampai sekarang saya beum bisa menghafal 30 Juz al-Quran.
Apa saja yang diberikan pemerintah seolah menjadi kitab suci
yang mesti diikuti tanpa modifikasi sama sekali, bahkan tadi Daftar materi yang sering itu sampai misalnya KTSP yang dberikan hak otonom agar 3 mengalami miskonsepsi sekolah merancang sendiri kurikulumnya menjadi dokumen dalam pembelajaran seragam dan kemudian menjadi buku wajib setiap tahun pelajaran. Bahkan ada lembaga yang sudah menyiapkan formatnya sedemikan rupa dan dijual.