Anda di halaman 1dari 4

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI DAN


PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

B. Kegiatan Belajar : RESUME KB 1 MODUL 10

C. Refleksi

BUTIR
NO RESPON/JAWABAN
REFLEKSI

KONSEP PENGUKURAN
1. Pengukuran (measurement) adalah suatu proses untuk
menentukan kuantitas dari suatu obyek yang dalamnya
terdapat proses pensekoran
2. Macam-macam Skala Pengukuran yaitu : (1) Skala nominal
(berdasakan kelompok); (2) Skala ordinal (berdarkan
jenjang); (3) Skala interval (selisih jarak); (4) Skala rasio
(Perbandingan)
3. Tes yaitu kegiatan pengukuran karakteristik obyek tertentu
dengan ketentuan atau cara yang sudah ditentukan.
4. Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan pembagiannya
tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandang misalnya
fungsi, psikologi, jumlah peserta didik, penyusunan, waktu,
respon dan cara mengajukan pertanyaan dan jawaban.
5. Dari segi cara mengajukan pertanyaan dan jawaban dibagi
KONSEP DASAR PENGUKURAN, PENILAIAN, EVALUASI

menjadi 3 yaitu :
DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN

a. Tes tertulis
4 b. Tes Lisan
c. Tes perbuatan atau tes praktik

Peta Konsep
(Beberapa
istilah dan
1
definisi) di
modul bidang KONSEP PENILAIAN
studi 1. Penilain (assessment) merupakan proses memberikan
atau menentukan bentuk kualitatif kepada atribut atau
karakteristik seseorang, kelompok atau obyek
berdasarkan suatu kriteria tertentu dalam rangka
menafsirkan hasil pengukuran sehingga sehingga tampak
jelas posisi atau keadaannya
2. Arti nilai adalah angka atau huruf yang melambangkan
seberapa jauh atau seberapa besar kemampuan yang telah
ditunjukan
3. Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu (1)
assessment of learning (penilaian akhir pembelajaran), (2)
assessment for learning (penilaian untuk pembelajaran),
dan (3) assessment as learning (penilaian sebagai
pembelajaran).
4. Dilihat dari kegiatan penilaian pembelajaran dapat
merujuk pada dua macam acuan yakni penilaian acuan
norma (norm reference test) berupa predikat dan
penilaian acuan kriteria/patokan (criterion reference test)
misal berdasarkankan KKM sebagai penilaian acuan
patokan
EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Evaluasi (evaluation) merupakan suatu tindakan atau suatu
proses untuk menentukan nilai dari sesuatu yang berakhir
dengan mengambil suatu keputusan misalnya dalam
pendidikan untuk menentukan kelulusan siswa
2. Tujuan Evaluasi : (1) Untuk menghimpun bahan-bahan
keterangan, sebagai bukti mengenai taraf perkembangan
siswa dalam pembelajaran; (2) . Untuk mengetahui tingkat
efektifitas dari metode-metode pengajaran yang telah
dipergunakan; (3) Memotivasi siswa untuk memperbaiki
dan meningkatkan prestasinya; (4) Untuk mencari dan
menemukan faktor-faktor penyebab keberhasilan dan
ketidak berhasilan peserta didik.
3. Fungsi Evaluasi untuk mengukur kemajuan perkembangan
siswa dan menunjang penyusunan rencana pembelajaran
berikutnya serta memperbaiki pembelajaran yang ada,
evaluasi berfungsi pula untuk memenuhi kebutuhan
psikologis, didaktik dan administratif.
4. Prinsip Prinsip Evaluasi yaitu Objektif, Terpadu, Holistik dan
berkesinambungan, Ekonomis, Transparan, Valid, Beracuan
kriteria, Akuntabel, Edukatif
5. Obyek Evaluasi Hasil Belajar ada 3 ranah : kognitif, afektif
dan psikomotorik

Penjelasan :
a. pengukuran adalah suatu proses untuk menentukan kuantitas dari suatu obyek
b. Di dalam pengukuran terdapat proses pensekoran yang merupakan kuantifikasi
terhadap jawaban instrumen
c. sekor adalah hasil pekerjaan menyekor yang diperoleh dengan menjumlahkan
angka-angka oleh siswa telah dijawab betul.
d. Tes dapat dibedakan atas beberapa jenis, dan pembagiannya tersebut ditinjau dari
berbagai sudut pandang antara lain:.
e. Penggolongan tes berdasarkan fungsinya sebagai alat pengukur perkembangan
peserta didik, yaitu tes seleksi, tes awal, tes akhir, tes diagnostik, tes formatif
f. Tes ditinjau dari bidang psikologi yaitu tes intelegensi, tes prestasi belajar, tes
bakat, tes kepribadian
g. Tes berdasarkan jumlah peserta didik yaitu : tes kelompok dan tes perorangan.
h. Tes berdasarkan penyusunannya yaitu : tes baku dan tes buatan guru
i. Tes ditinjau dari waktu yaitu : tes kemampuan (power test) dan tes kecepatan
(speed tes)
j. tes ditinjau dari segi responnya, yaitu : verbal test dan nonverbal test
k. Penggolongan tes ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara
memberikan jawabannya, yaitu tes tertulis dan tes lisan dan tes perbuatan
l. Dari segi cara mengajukan pertanyaan dan jawaban dibagi menjadi 3 yaitu :
m. Tes tertulis dibagi 2 bentuk yaitu : (1) tes uraian/essay/subyektif; (2) tes objective
(pilihan ganda, benar –salah, menjodohkan, melengkapi, tes jawaban singkat)
n. Tes Lisan untuk menguk:ur aspek kemampuan komunikasi (communication skill)
o. Tes perbuatan atau tes praktik adalah tes yang menuntut respon atau jawaban
peserta didik dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan yang mengarah
pada penilaian penampilan (Performance Assesment), proyek yang dikerjakan
(Project Asessment), dan produk yang dihasilkan (Product Assessment).
p. Penilaian dilaksanakan melalui tiga pendekatan, yaitu:
q. Assessment of learning merupakan penilaian yang dilaksanakan setelah
proses pembelajaran selesai. Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui
pencapaian hasil belajar setelah peserta didik selesai mengikuti proses
pembelajaran, sebagai contoh adalah berbagai bentuk penilaian sumatif seperti
ulangan akhir semester, ujian sekolah, dan ujian nasional
r. Assessment for learning dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung
dan digunakan sebagai dasar untuk melakukan perbaikan proses belajar
mengajar, sehingga guru dapat memberikan umpan balik terhadap proses belajar
peserta didik, memantau kemajuan, dan menentukan kemajuan belajarnya, dan
bagi guru Assessment for learning dapat digunakan sebagai umpan balik untuk
meningkatkan kinerjanya, sebagai contoh penilaian formatif, misalnya tugas-
tugas di kelas, presentasi, dan kuis.
s. Assessment as learning mempunyai fungsi yang hampir sama dengan
assessment for learning, yaitu berfungsi sebagai formatif dan dilaksanakan
selama proses pembelajaran berlangsung. Perbedaannya, assessment as
learning melibatkan peserta didik secara aktif dalam kegiatan penilaian
tersebut, sebagai contoh penilaian terhadap dirinya sendiri (self assessment)
dan penilaian antar teman
5. Obyek Evaluasi Hasil Belajar ada 3 ranah :
a. Kognitif : Pengetahuan, Pemahaman, Penerapan, Analisis, Evaluasi, ) Kreatif
b. afektif : Kemauan menerima, Menanggapi/menjawab(responding), Menilai,
Organisasi, Menghayati
c. Psikomotorik: Persepsi, Kesiapan, Gerakan terbiasa, Gerakan kompleks,
Penyesuaian polagerakan, ) Kreativitas

1. Measurement
2. Achievement
3. Kategorikal
4. Skala Ordinal
5. Skala Interval
6. Skala Rasio
7. Tes Objektif
Daftar materi 8. Performance Assesment
bidang studi 9. Project Asessment
2 yang sulit 10.Product Assessment
dipahami 11.Penilaian Sumatif
pada modul 12.15.Penilaian Acuan Patokan
13.Criterion Reference Test
14.Penialaian Acuan Norma
15.Akuntabel
16.Kognitif
17..Afektif
18.Psikomotorik
19.Holistic 23.Comprehension
1. Keunggulan dan kelemahan tes uraian :
a) Keunggulannya : Tes uraian dalam penyusunannya dan pelaksanaan dapat
dilakukan mudah dan cepat, dan dapat dicegah spekulasi dalam menjawab
soal, dapat mengetahui tingkat kedalaman dan penguasaan materi tsetee, dan
testee termotivasi untuk berani mengungkapkan pendapatnya.
b) Kelemahannya : Kurang mencakup dan mewakili isi materi, pengoreksian
cukup sulit dan memerlukan waktu lebih panjang, kecenderungan subyektif
dalam penskoran, pengkoreksian menjadi sulit diserahkan kepada orang lain,
validitas dan reliabilitas tes umumnya rendah.
2. Keunggulan dan kelemahan tes obyektif:
Daftar materi a) Keunggulanya: Tes obyektif lebih representatif mewakili materi,
yang sering
memungkinkan menjadi lebih obyektif, dalam mengoreksi menjadi lebih
mengalami
3 mudah, pengoreksian dapat dibantu orang atau dengan jasa komputer, dan
miskonsepsi
dalam butir-butir soal lebih mudah dianalisis.
pembelajaran b) Kelemahannya : tes obyektif lebih sulit, kurang dapat mengukur proses
berfikir yg tinggi, dan testee (peserta tes) terbuka untuk spekulasi dalam
menjawab soal, dan mebuka kesempatan testee bekerja sama.
3. Prinsip obyektif, terpadu, holistik, valid, ekonomis, transparan, akuntabel,
edukatif dan beracuan kriteria harus dijadikan pedoman atau pegangan bagi
pendidik dalam melakukan evaluasi, dengan mendasarkan diri kepada prinsip-
prinsip evaluasi maka fungsi dan tujuan evaluasi akan tercapai.
4. Sesuai dengan prinsip-prinsip evaluasi yaitu bersifat holistik maka obyek hasil
belajar yang diukur harus bersifat menyeluruh yaitu pada ranah kognitif,
afektif dan psikomotorik. Begitupula dalam acuan penilaian sebagaimana
prinsip-prinsip evaluasi yaitu beracuan kriteria, yaitu penilaian didasarkan
pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan, yaitu hasil penilaian
peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasil
peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi
yang diputuskan. Kompetensi yang diputuskan ialah dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM). Dan penilaian yang dilakukan oleh guru
hendaknya tidak hanya untuk penilaian atas pembelajaran (assessment of
learning), tetapi dilakukan pula penilaian untuk pembelajaran (assessment for
learning) dan penilaian sebagai pembelajaran

Anda mungkin juga menyukai