Setelah mempelajari ini di harapkan siswa mampu mengetahui karkteristik komponen FET dan
MOSFET. FET dan MOSFET sebagai penguat, sudah bukan barang yang tabu lagi di dunia
rangkaian elektronika bahwa komponen tersebut dapat kita gunakan untuk berbagai macam
keperluan salah satunya sebut saja salah satu fungsinya yaitu FET dan MOSFET yang digunakan
sebagai penguat. Nah penggunaan ini biasanya paling banyak digunakan di rangkaian rangkaian
elektronika yang sifatnya masih analog misalnya saja ketika diggunakan sebagai penguat yaitu
penguat daya.
Field Effect Transistor (FET) atau transistor Efek Medan ini diciptakan dan di patenkan oleh
Julius Edgar Lilienfeld pada tahun 1926 dan juga oleh Oscar Hell di tahun 1935.
TUJUAN AKHIR
1. Melalui pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat mengenal komponen FET dan
MOSFET.
2. Melalui pengamatan dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan karakteristik komponen
FET dan MOSFET.
3. Melalui diskusi dan tanya jawab peserta didik dapat menyebutkan parameter/Spesifikasi FET
dan MOSFET dengan benar.
4. Melalui diskusi kelompok peserta didik dapat menyebutkan penggunaan FET dan MOSFET
sebagai penguat daya dengan benar.
KOMPETENSI DASAR
3.1 Menerapkan komponen FET dan MOSFET sebagai penguat daya
4.1. Membuat rangkaian dengan menggunakan FET dan MOSFET sebagai penguat daya
URAIAN MATERI
Pembelajaran 1. Identifikasi Fet dan Mosfet
A. FET ( Field Effect Transistor )
Gambar :https://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2016/03/JFET-Kanal-N.jpg?x20464
Saluran atau Kanal pada jenis ini terbentuk dari bahan semikonduktor tipe N dengan satu
ujungnya adalah Source (S) dan satunya lagi adalah Drain (D). Mayoritas pembawa muatan atau
Carriers pada JFET jenis Kanal-N ini adalah Elektron.
Gate atau Gerbang pada JFET jenis Kanal-N ini terdiri dari bahan semikonduktor tipe P. Bagian
lain yang terbuat dari Semikonduktor tipe P pada JFET Kanal-N ini adalah bagian yang disebut
dengan Subtrate yaitu bagian yang membentuk batas di sisi saluran berlawanan Gerbang (G).
Tegangan pada Terminal Gerbang (G) menghasilkan medan listrik yang mempengaruhi aliran
pada pembawa muatan yang melalui saluran tersebut. Semakin Negatifnya VG, semakin sempit
pula salurannya yang akhirnya mengakibatkan semakin kecil arus pada outputnya (ID).
b. JFET Kanal-P
Berikut dibawah ini adalah gambar struktur dasar JFET jenis Kanal-P.
1. Pengetian MOSFET
Seperti halnya JFET, Saluran pada MOSFET juga dapat berupa semikonduktor
tipe-N ataupun tipe-P. Terminal atau Elektroda Gerbangnya adalah sepotong logam
yang permukaannya dioksidasi. Lapisan Oksidasi ini berfungsi untuk
JFET. Pada beberapa jenis MOSFET Impedansi dapat mencapai Triliunan Ohm (1012
Ohm). Dalam bahasa Indonesia, MOSFET disebut juga dengan Transistor Efek
Medan Semikonduktor Logam-Oksida.
SUMBERhttps://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2016/03/Struktur-dan-Simbol-MOSFET.jpg?x20464
MOSFET tipe P
MOSFET tipe P biasanya disebut dengan PMOSFET atau pMOS. Di bawah ini
adalah bentuk struktur dan Simbol MOSFET tipe P.
SUMBERhttps://teknikelektronika.com/wp-content/uploads/2016/03/Struktur-dan-Simbol-MOSFET.jpg?x20464
Kita ingat bahwa untuk MOSFET, tidak ada arus yang mengalir ke terminal gerbang dan dari
sini kita dapat membuat asumsi dasar berikut tentang kondisi operasi DC amplifier MOSFET.
VGS = VG - IS RS
Seperti yang telah kita lihat di atas, untuk operasi MOSFET yang benar, tegangan sumber
gerbang ini harus lebih besar dari tegangan ambang MOSFET, yaitu VGS > VTH. Sejak IS = ID,
tegangan gerbang, VG karena itu sama juga:
VGS = VG - ID RS
∴ VG = VGS - ID RS
atau VG = VGS + VS
Tugas : Diskusi
1. Diskusikan dengan teman kalian, perbedaan antara fet dan mosfet , dan apakah fungsi dari
komponen tersebut ?
RANGKUMAN
Keuntungan FET yang sangat penting dibanding transistor bipolar adalah impedansi
inputnya yang sangat tinggi. Pada JFET tingginya impedansi input ini disebabkan karena pada
daerah operasi JFET persambungan gate dan kanal mendapat bias mundur, sehingga arus gate
adalah kecil sekali atau nol. Sedangkan pada MOSFET hal ini disebabkan karena antara gate
dengan kanal terdapat lapisan isolasi yang tipis yang berupa silikon dioksida (Si02), sehingga
TES FORMATIF
1. Seperti diketahui bahwa komponen elektronika aktif sangat banyak fungsinya didalam
rangkaian elektronika.Diantara komponen berikut ini manakah diantaranya yang paling
cepatswitching-nya.
a. JFET
b. BJT
c. MOSFET
d. Triode
e. UJT
2. MOSFET adalah singkatan dari…
a. Metal Oxygen Semiconductor Field Effect Transistor
b. Material Offset Semiconductor Field Effect Transformator
c. Material Of System Field Effect Transistor
d. Magnetic Offset System Factor Of External Transistor
e. Metal Oxide Semiconductor Field Effect Transistor
3. Sebuah D-MOSFETdibias dengan VGS=0V,
memilikiIDSS=20mA dan VGS(off)=-5V sesuaidata sheet.
Arus drain(ID) yang mengalir adalah:
a. 0 mA
b. 4 mA
c. 40 mA
d. 10 mA
e. 20 mA
1. a
2. e
3. e
4. c
5. a
Tujuan Pembelajaran
Alat Alat:
Avo meter Digital
Papan Percobaan
Generator ( AFG )
Oscilloscope
Catu Daya
Kabel penghubung ( Jumper )
Bahan:
Keselamatan kerja :
Yakinkan rangkaian anda sudah benar.
Hati - hati menggunakan alat ukur.
Seperti layaknya transistor bipolar , JFET merupakan semi konduktor yang dapat di gunakan
untuk menguatkan sinyal tegangan. Di bawah ini di sajikan salah satu rangkaian penguat JFET
konfigurasi common source .
Cara menyetel kondisi tidak berbeda dengan cara penyetelan kondisi transistor bipolar jadi di
sini diperlukan stabilitasi supaya JFET tidak mempengaruhi operasi penguat .
2. Pasang mA meter seri dengan RL dan hidupkan catu daya atur arus ID sebesar 2
mA dengan cara memutar ( mengatur tahanan RS ). ID = 2 mA
3. Ukur tegangan RD nya. URD = 3 V
4. Ukur tegangan RS nya. URS = 3,4 V
5. Lepaskan Resistor RS ukur besar tahanannya. RS = 1,7 ohm
6. Pasang lagi RS pada posisi semula dan ukur tegangan Drain Source nya. UDS = 0,3
V
7. Ukur beban tegangan gate source nya. UGS = 0,1 V
8. Ukur tegangan tahanan gate nya. URG = 0,1 V
Berikan sinyal seperti yang diminta tabel di bawah dengan frekuensi (1 KHz) pada
input rangkaian di atas dan ukur besar tegangan outputnya (output tidak sampai
terpotong)
Boylestad and Nashelsky. (1992). Electronic Devices and Circuit Theory, 5th
ed. Engelwood Cliffs, NJ: Prentice-Hall, Inc.
Floyd, T. (1991). Electric Circuits Fundamentals. New York: Merrill
Publishing Co. Malvino, A.P. (1993). Electronic Principles 5th Edition.
Singapore: McGraw-Hill, Inc. Milman & Halkias. (1972). Integrated
Electronics: Analog and Digital Circuits and Systems.
Tokyo: McGraw-Hill, Inc.
Savant, Roden, and Carpenter. (1987). Electronic Circuit Design: An
Engineering Approach.