PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam materi terdahulu telah dibahas transistor dwikutub, yang terdiri dari
tiga lapisan semikonduktor n dan p, membentuk susunan npn atau pnp. Dalam
transistor dwikutub arus kolektor sebanding dengan arus basis, dan dikatakan
transistor dwikutub adalah suatu komponen aktif yang dikendalikan arus. Dalam
materi ini akan dibahas transistor efek medan (Field Effect Transistor = FET).
3
Gambar 8.1 Struktur transistor JFET
Daerah yang dilingkupi pintu disebut saluran. Pada gambar 8.1 transistor
JFET yang ditunjukkan mempunyai saluran-n. Orang juga membuat JFET saluran-
p. Lambang JFET adalah seperti pada gambar 8.2.
4
BAB III
PEMBAHASAN
JFET (junction field effect transistor ) atau yang disebut juga dengan
transistor efek medan persambungan merupakan salah satu jenis transistor unipolar
yang pengoperasiannya dikendalikan oleh tegangan (voltage-controlled device),
tentu hal tersebut sangat berbeda dengan sebuah transistor yang pengoperasiannya
dikendalikan oleh arus listrik (current -controlled device). JFET adalah perangkat
semikonduktor tiga terminal yang dapat digunakan sebagai saklar elektronik
dikontrol, amplifier, atau resistor tegangan dikendalikan.
5
JFET dapat memiliki tipe-n atau tipe-p channel . Dalam tipe-n, jika
tegangan diterapkan ke pintu gerbang kurang dari yang diterapkan ke sumber , saat
ini akan berkurang (sama dalam tipe-p , jika tegangan diterapkan ke pintu gerbang
lebih besar daripada diterapkan ke sumber). Sebuah JFET memiliki impedansi
masukan yang besar (kadang-kadang di urutan 1.010 ohm), yang berarti bahwa ia
memiliki efek yang dapat diabaikan pada komponen eksternal atau sirkuit
terhubung ke gerbang.
6
3.3 Struktur Junction field-effect transistor ( JFET)
Transistor adalah komponen yang terkendali arus dimana arus basis yang
kecil mengandalikan arus kolektor yang besar. Sedangkan transistor efek medan
adalah komponen yang terkendali tegangan, dimana tegangan pada terminal gate
mengendalikan arus yang besar yang mangalir melalui komponen tersebut.
Keduanya (transistor dan FET) dapat digunakan pada amplifier dan juga pada
rangkaian switching.
JFET adalah sebuah bahan semikonduktor yang cukup panjang, dikotori
untuk mendapatkan muatan listrik positif (tipe-p) atau negatif (tipe-n) yang
melimpah. Koneksi pada setiap ujung semikonduktor membentuk sumber dan
cerat. Saluran gerbang mempunyai pengotoran yang berlawanan dengan kanal yang
mengelilinginya, jadi terbentuk pertemuan p-n pada antarmuka. Saluran yang
menghubungkan keluar biasanya dibuat ohmik.
Transistor efek medan adalah sebuah komponen semikonduktor yang
kerjanya berbeda dengan transistor bipolar. Komponen ini berupa sebuah saluran
semikonduktor baik tipe N maupun tipe P yang dihubungkan dengan dua terminal
yang disebut sebagai sumber (source) dan pengurasan (drain). Konduktivitas
saluran ini dapat dikendalikan melalui medan listrik, yang ditimbulkan dengan
menerapkan tegangan listrik pada kaki ketiga dari FET yaitu gerbang (gate). Dalam
sebuah junction FET (JFET) gate membentuk sebuah junction PN dengan saluran.
Gambar 2.2 (a) menunjukkan struktur dasar JFET N-Channel. Penghantar
dihubungkan dengan ujung-ujung saluran (N-Channel). Kaki sumber ada di ujung
bawah saluran dan kaki pengurasan ada di ujung atas saluran. Saluran ini adalah
konduktor, karena N-Channel maka pembawa mayoritasnya adalah elektron bebas.
Sedangkan pada P-Channel maka pembawa mayoritasnya adalah hole. Bila tidak
ada tegangan luar maka baik N-Channel maupun P-Channel dapat menghantarkan
listrik pada kedua arahnya. Dengan kata lain JFET adalah komponen Normally ON.
Gambar 2.2 (b) memperlihatkan struktur dasar JFET P-Channel.
7
Gambar 2.2 Struktur JFET (a) N-Channel, (b) P-Channel
Prinsip kerjanya adalah seperti berikut ini. Lebar saluran yang identik
dengan kemampuan menghantar arus dari saluran ini dikendalikan dengan
tegangan gate. Jikatidak ada tegangan gate, konduktivitas saluran adalah
maksimum. Bila tegangan bias balik diterapkan pada gate maka saluran akan
menyempit dan konduktivitas menurun. Lebar saluran dan juga resistansi saluran
dikendalikan dengan memvariasikan tegangan gate, sehingga dapat mengendalikan
arus drain (ID) yang besar. Prinsip kerja seperti ini ditunjukkan pada gambar 2.3.
Simbol skematik komponen JFET N-Channel dan JFET P-Channel ditunjukkan
pada gambar 2.4 (a) dan (b).
8
Gambar 2.4. Simbol JFET (a) N-Channel (b) P-Channel
Kurva karakteristik drain menyatakan besar arus drain (ID) yang terjadi
terhadap tegangan drain-source (VDS). Kurva yang terjadi mirip dengan kurva
kolektor dari transistor bipolar, hanya variabel pengendalinya yang berbeda yaitu
tegangan gate.
Pada saat tegangan gate 0V, jika VDD ditambah (VDS juga ikut
bertambah), ID akan bertambah sebanding dengan pertambahan tegangan VDS.
Pada daerah ini hanya resistansi channel yang berpengaruh. Besarnya resistansi
saluran ini dapat diubah dengan memberi tegangan pada gate, sehingga JFET biasa
disebut juga sebagai resistor terkendali tegangan. Setelah mencapai nilai tegangan
tertentu pertambahan arus berhenti dan ID menjadi konstan meskipun tegangan
VDS terus ditambah. Tegangan pada saat arus berhenti bertambah (titik B)
dinamakan tegangan Pinch-Off (VP). Apabila tegangan ini ditambah terus maka
pada suatu saat ID akan mulai bertambah dengan sangat cepat dengan sedikit
pertambahan tegangan VDS. Keadaan ini dinamakan breakdown (dadal). Biasanya
JFET beroperasi pada daerah arus tetap. Rangkaian untuk memperoleh
karakteristik JFET ditunjukkan pada gambar 2.5 (a) sedangkan kurva karakteristik
Drain ditunjukkan pada gambar 2.5 (b).
9
(a)
Apabila gate diberi tegangan (bias balik/negatif), maka nilai konstan arus
drain ID akan berkurang. Semakin negatif tegangan gate arus drain akan semakin
berkurang, sehingga suatu saat akan tercapai harga tegangan dimana arus drain
menjadi nol. Tegangan VGS yang menyebabkan arus drain menjadi nol disebut
tegangan Cut-Off (VGS(off)). JFET harus dioperasikan pada daerah antara VGS
= 0 dan VGS(off).
10
Pada JFET VGS(off) dan VP selalu sama besarnya, hanya tandanya yang
berbeda. Dalam lembaran data biasanya hanya mencantumkan salah satu antara
VGS(off) atau VP.
11
3.4.3 Resistansi dan Kapasitansi Input
Lembaran data sering mencantumkan resistansi input JFET pada nilai arus
balik gate yang ditentukan, IGSS pada tegangan gate-source tertentu, sehingga
resistansi inputdapat dihitung dengan persamaan di bawah ini
12
Arus yang mengalir pada saluran adalah berupa pembawa muatan yang
bergerak (mobile), yaitu dalam hal ini berupa elektron. Perhatikan bahwa tanda
panah pada simbol selalu mengarah ke material tipe-n; dengan demikian dapat
dibuat juga jenis saluran-p. Dengan > 0 DS v , ujung D akan positif terhadap S dan
elektron akan mengalir dari S ke D atau muatan positif mengalir dari D ke S dan
arus drain D i berharga positif.
3.5 Prinsip dan Cara Kerja Junction Field Effect Transistor (JFET)
13
Prinsip Kerja JFET Kanal P
14
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Sutrisno. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya jilid 1. Bandung: Penerbit ITB.
Sitohang, Yadi. 2014. “Elektronika Transistor Efek Medan (FET)”,
http://yadielektronika.blogspot.co.id/2014/01/transistor-efek-medan-fet.html?m=1,
diakses pada 7 Oktober 2017.
Sinaga, Rafles. 2014. “Makalah Junction Field Effect Transistor”, http://lifeframe-
nagabonar.blogspot.co.id/2014/12/makalah-junction-field-effect-
transistor.html?m=1#.WeIFRHRlrqB, diakses pada 7 Oktober 2017.
16
Lampiran
1. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan hambatan adalah komponen
elektronika pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik
dalam suatu rangkaian elektronika. Satuan nilai resistor atau hambatan adalah
Ohm (Ω). Nilai resistor biasanya diwakili dengan kode angka ataupun gelang
warna yang terdapat di badan resistor. Hambatan resistor sering disebut juga
dengan resistansi atau resistance.
17
3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya,
Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor.
4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu,
Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient)
dan NTC (Negative Temperature Coefficient).
2. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen
Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energy atau muatan listrik dalam
sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah
dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada
rectifier dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply (Catu Daya).
Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F).
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada
bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari
Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor
Keramik.
18
2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif,
Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator
(ELCO) dan Kapasitor Tantalum.
3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut
dengan Variable Capasitor.
3. Induktor (Inductor)
19
Gambar dan Simbol Induktor :
4. Dioda (Diode)
Diode adalah komponen elektronika aktif yang berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah
sebaliknya. Diode terdiri dari 2 elektroda yaitu anoda dan katoda.
Berdasarkan fungsi dioda terdiri dari :
1. Dioda biasa atau dioda penyearah yang umumnya terbuat dari silikon dan
berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
2. Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian
setelah tegangan yang ditentukan oleh dioda Zener yang bersangkutan.
Tegangan tersebut sering disebut dengan tegangan Zener.
3. LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu dioda yang
dapat memancarkan cahaya monokromatik.
4. Dioda Foto (Photo Diode) yaitu dioda yang peka dengan cahaya sehingga
sering digunakan sebagai sensor.
5. Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah dioda yang
berfungsi sebagai pengendali.
6. Dioda Laser (Laser Diode) yaitu dioda yang dapat memancar cahaya laser.
Dioda laser sering disingkat dengan LD.
7. Dioda Schottky adalah dioda tegangan rendah.
20
8. Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-
ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.
5. Transistor
21
Gambar dan Simbol Transistor :
6. IC (Integrated Circuit)
22
Gambar dan Simbol IC (Integrated Circuit) :
7. Saklar (Switch)
23