Anda di halaman 1dari 87

Komunikasi dalam

keperawatan
KOMUNIKASI SEC. UMUM


Pengertian
Komponen
Tipe-tipe komunikasi
Ruang Lingkup Komunikasi
Proses Komunikasi
* Unsur-unsur komunikasi
* Lambang-lambang komunikasi
* Hambatan komunikasi
* Komunikasi Efektif
PENGERTIAN KOMUNIKASI

Harol koent dan Cyrill O”Donell


Pemindahan informasi dari satu orang ke orang lain
terlepas percaya atau tidak, informasi tsb harus dimengerti
oleh sipenerima.
Wiliam Ablig : komunikasi adalah proses pengoperan
lambang-lambang yg mengandung arti antar individu yg
ber interaksi
Taylor, : Suatu proses pertukaran informasi / poses
pemberian arti sesuatun
KOMUNIKASI ADALAH :
# Dilakukan oleh dua orang / lbh
# Merupakan pembagian ide, pikiran, fakta dan
pendapat.
# Melalui lambang-lambang yg hrs dimengerti
oleh yg melakukan komunikasi
KOMPONEN KOMUNIKASI

Sender = pengirim pesan ( seseorang yg mempunyai


inisiatif kepada orang lain dimana pesan yang
disampaikan secara verbal maupun non verbal)
Receiver = penerima pesan
Message = pesan ( informasi yg diterima )
TIPE-TIPE KOMUNIKASI
 PELAKSANAAN
a.FORMAL
b.INFORMAL
 BENTUKNYA
a.VERBAL
b.NON VERBAL
 UMPAN BALIK
a.SATU ARAH
b.DUA ARAH
TIPE KOMUNIKASI

A. Pelaksanaan
* Formal :
Komunikasi yang terjadi antara bawahan
dan atasan dalam lingkup pekerjaan yang
secara hirarkis berbeda
* Informal :
KomUnIkasi yang dalam pelaksanaannya
tidak mengenal hirarki dan komunikasi
informal tidak ada sangsinya
B. Bentuknya
* Komunikasi Verbal : berhbgn dgn bahasa
@. Karakteristik komunikasi verbal yg efektif
- Jelas & Ringkas
- Perbendaharaan kata
- Arti denotatif dan konotatif
- Intonasi
- Kecepatan berbicara
- Humor
• Komunikasi Non Verbal
Merupakan bahasa tubuh , isyarat, pergerakan tubuh,
penampilan fisik
@. Komunikasi Non verbal teramati pada:
- Penampilan fisik(pakain,dandanan )
- Sikap tubuh dan cara berjalan
- Ekspresi wajah
- Sentuhan
C. Umpan balik
* Komunikasi satu arah :
komunikator tidak memberi kesempatan
kepada komunikan untuk meminta
penjelasan, pembenaran, hanya menjamin
penyampaian pesan
* Mempunyai sistem umpan balik yg melekat
Unsur- unsur komunikasi

Komunikator
Komunikan
Pesan
Suara / bunyi: untuk menghindari penyampain pesan yg tdk
akurat
Keterampilan komunikasi : meliputi kemampuan pengirim &
penerima pesan utk observasi,mendengar, klarifikasi dan
validasi arti pesan
Setting : tempat/ lokasi komunikasi berlansung
Media : merupakan canel sensori yg membawa pesan. Contoh :
pendengaran, penciuman,penglihatan, perabaan& perasaan
Tingkat komunikasi

Komunikasi intrapersonal : komunikasi yg terjadi dg diri


sendiri,dpt lebih mengekspresikan diri kita kepd
orang lain
Komunikasi interpersonal : komunikasi antara 2 orang /
dalam kelompok kecil, misalnya bertukar
pikiran,menyelesaikan masalah, melakukan tindakan
Komunikasi publik : interaksi dalam kelompok besar
( >10-12 orang )disini sangat diperlukan percaya diri,
mengetahui latar belakang pendidikan, pengetahuan
dan pengalaman
Faktor yang mempengaruhi proses komunikasi

Perkembangan
Persepsi
Nilai
Latar belakang sosial budaya
Emosi
Pengetahuan
Peran
Tatanan interaksi
Hambatan komunikasi
Faktor yang bersipat teknis
Kurangnya penguasaan tekniks komunikasi teknis
komunikasi mencakup unsur- unsur yg ada dalam konikator
- Mengungkapkan pesan
- Menyandi lambang
- kejelian dalam memilih saluran
- metode penyampaian pesan
Faktor yang bersipat prilaku
prilaku yg dimaksud adalah prilaku yg bersipat :
- prasangka yg berdasarkan atas emosi
-suasana otoriter
- Ketidak mauan untuk berubah walaupun salah
- Sipat yg egosentris
Ruang lingkup komunikasi

Suatu perintah
Suatu permintaan
Suatu observasi
Suatu informasi
Suatu pelajaran
Model komunikasi
1. Mengirim pesan

komunikator –
pikiran &
perasaan
Pesan
responsif

Disandikan-
Disandikan- tanda
tanda
&
& simbol-verbal&
simbol-verbal&
nonverbal
nonverbal

Pesan
disandikan

Komunik
an
Keterangan gambar

Proses mengirim pesan dimulai dengan pikiran dan


perasaan pengirim (psikis, pengetahuan ) yang
disandikan dalam bentuk prilaku

PESAN
2. Pesan
Pesan adalah keseluruhan dari apa yang
disampaikan komunikator yg memiliki inti ( tema
) penyampain pesan dilakukan dgn cara :
Lisan, tatap muka, lansung atau menggunakan
media
BENTUK PESAN
 Informatif
 Persuatif
 Koersif
Informatif
jika pesan yang disampaikan bertujuan memberikan
pengetahuan maka pesan bersifat informatif, jika
bertujuan membangkitkan semangat maka pesan
bersipat stimulatif, apabila bertujuan memberikan
pengalaman baru maka pesan bersipat edukatif
Persuatif
Pesan ini bersipat membujuk secara halus agar
komunikan bersedia mengikuti komunikator
Kersif/ instruktif
Pesan yang bersipat perintah yang harus dilaksanakan
dan mentaati ketentuan yang diberlakukan kepadanya
Hambatan – hambatan terhadap pesan

a. Hambatan bahasa ( language factor )


bahasa yang tidak
dipahami, istilah-istilah ilmiah diartikan berbeda/
tapi belum baku salah paham
b. Hambatan teknisi
Pesan yang tidak utuh diterima
Contohnya: lingkungan gaduh, suara tidak sampai karena pengeras
suara rusak
Syarat – syarat pesan yang baik

 umum
 Jelas dan gamblang
 Bahasa yang jelas
 Positif
 Seimbang
 Sesuai dengan keinginan komunikan
3. Pembawa pesan

Pesan disampaikan dari seseorang kepada orang lain


melalui indra dgn cara – cara sbb:
a. Bahasa
Isi dari pesan yaitu kata-kata itu sendiri yang
bertujuan untuk menerangkan suatu arti
b. Bentuk – bentuk para linguistik
Bentuk – bentuk pesan lisan yang tidak
hanyaterkandung dalam kata – kata misalnya :
Kecepatan penekanan, nada suara dll, sehingga
suatu pernyataan sederhana akan mempunyai
variasi arti

Latihan : buat kata-kata sederhana kemudian ucapkan dengan cara yang


ber beda-beda
berapa banyak variasi arti yang anda dapatka?
c. Bahasa tubuh
Bahasa tubuh telah menjadi topik yang populer
karena dua kata ini menyatakan bahwa ada
saluran lain untuk mengirim arti dan
berkomunikasi yang sama sekali tidak
menggunakan kata-kata
Contoh : Seorang bayi mengkomunikasikan
kebutuhan – kebutuhannya yang mendesak &
kepuasannya secara efektif & menarik melalui
gerak tubuh & tangisan serta suara-suara non
verbal
Menurut Dimbleg & Burton ( 1992 ): bahasa
tubuh mempunyai beberapa unsur :
 Gerak tubuh
Ketika berbicara, orang membuat
gerakan tangan mereka dan para
pendengar sering menggunakan
anggukan untuk menunjukkan
persetujuan
 Ekpresi wajah
Dengan adanya ekpresi,bisa menilai apakah seorang
pendengar senang,bingung, terganggu dengan
komunikasi yang diberikan
 Pandangan
Pandangan t terkoordinasi sangat erat dengan bicara,
pandangan mata memberikan arti signifikan dalam
komunikasi, gerakan bola mata kearah tertentu akan
memberikan arti tertentu pula
 Poster
Cara orang berdiri & bergerak dapat mencerminkan
emosi, konsep diri dan kondisi fisik.
 Jarak tubuh & kedekatan
Setiap orang membutuhkan ruang agar mereka
merasa nyaman kebutuhan itu berbeda-beda
tergantung usia, jenis kelamin & budaya
Orang dewasa menjaga jarak berkomunikasi sejauh
satu lengan dari orang lain
 Pakaian
Karekter fisik, cara berpakaian,
rambut,perhiasan & rias wajah
dapat merefleksikan
kepribadian,peran, pekerjaan,
status & suasana hati seseorang
 Setuhan
Sentuhan tangan bersifat sangat pribadi,sehingga
sentuhan tangan pada umumnya dilakukan antara orang
yang memang benar-benar mempunyai hubungan dekat.
Beragam pesan yang dapat disampaikan melalui
sentuhan
Seperti : rasa kasih sayang, dukungan,emosi, dorongan
atau motivasi, penawaran.
KOMUNIKASI TERAFEUTIK
Defenisi komunikasi terapeutik
Komunikasi terapeutik Komunikasi
Komunikasi yang interpersonal
direncanakan secara sadar interaksi yang terjadi antara
dan kegiatannya dipusatkan sedikitnya dua orang atau
untuk kesembuhan pasien dalam kelompok kecil
terutama dalam bentuk
tatap muka dan paling
sering digunakan dalam
pelayanan keperawatan
Kegunaan
komunikasi terapeutik

Untuk mendorong dan menganjurkan kerjasama


antara perawat dan klien melalui hubungan perawat
dan klien, guna mencegah adanya tindakan yang
negatif terhadap pertahanan diri klien
Tujuan komunikasi terapeutik

Membantu memperjelas dan mengurangi beban


perasaan dan pikiran serta dapatmengambil
tindakan utk mengubah situasi yang ada bila klien
percaya pada situasi yg diperlukan
Mengurangi keraguan, mengambil tindakan yang
efektif dan mempertahankan kekuatan egonya
Mempengaruhi orang lain, lingkungan fisik dan
dirinya sendiri
PERBEDAAN
KOM-TERAPEUTIK dgn KOM-SOSIAL

Komunikasi terapeutik
 Terjadi antara perawat dgn klien atau anggota tim kesehatan
lain
 Komunikasi lebih akrab dan berfokus pada klien
 Perawat aktif mendengar dan merespon klien dengan cara
menunjukkan sikap menerima , memahami, mendorong klien
untuk bersikap terbuka
 Membantu klien untuk melihat dan memperhatikan apa yg
tdk disadari sebelumnya
Komunikasi sosial
 Terjadi setiap hari antar
orang/orang baik dlm pergaulan
maupunlingkungan pekerjaan
 Kom- bersipat dangkal karena tdk
mempunyai tujuan
 Lebih banyak terjadi dlm
pekerjaan , aktifitas sosial, dll
 Pembicara tdk mempunyai pokus
t3 tetapi lebih mengarah
kebersamaan dan rasa senang
 Dapat direncanakan tetapi dapat
juga tdk direncanakan
Unsur – unsur komunikasi terapeutik
a. Pengirim
b. Pesan menggunakan penyandi baik
menggunakan bahasa verbal maupun non
verbal
c. Penerima orang yang menerima
pengiriman pesan & membalas pesan
d. Lingkungan waktu komunikasi
berlansung meliputi saluran
penyampain & penerimaan pesan melalui
indra
Prinsip – prinsip kom-terapeutik

Menurut carl rogers


 Perawat harus mengenal dirinya sendiri yg berarti
menghayati, memahami dirinya serta nilai yg
dianutnya
ANALISA DIRI
1. Kesadaran Diri
Perawat sebagai instrumen dalam komunikasi
terapeutik harus mampu mengenal pribadinya dengan
baik
Teori self disclosure ( Kesadaran diri johari window )
II
1
Hanya diketahui
Diketahui oleh diri
oleh orang lain
sendiri dan orang
lain

III IV
Hanya diketahui Tidak diketahui
oleh diri sendiri oleh siapapun
Tabel tersebut menggambarkan terjadinya
perubahan suatu kuadran yang akan berpengaruh
pada kudran yg lain
 Apabila kuadran I diperbesar maka individu ini
cendrung extrovert, bersikap terbuka pada orang lain
dengan ditandai ciri-ciri yg meliputi periang ,mudah
akrab, ramah, banyak teman dan menyenangkan
 Apabila kuadran II diperbesar maka individu ini suka
menonjolkan diri, merasa super, kurang bisa
instropeksi sehingga selalu merasa benar, dan tidak
mampu mengenali dirinya sendiri
 Apabila kuadran III diperbesar, maka individu ini
nampak introvert,pendiam , suka menyendiri,dan lebih
banyak menyimpan rahasia
 Apabila kuadran IV diperbesar, maka individu ini
tidak banyak dikenal orang, namun ia lebih banyak
mengenal orang lain orang ini bahkan tidak mengenal
dirinya
Kesadaran diri dapat dikembangkan dengan mengenali
diri sendiri, belajar dari pihak lain, dan bersikap
terbuka terhadap informasi serta perubahan yang
terjadi
2. Klarifikasi Nilai
Kenyamanan dan kepuasan terhadap sistem nilai yg
dianut oleh perawat mwrupakan modal yg berharga
dalam melakukan komunikasi terapeutik.
Perawat akan lebih siap untuk mengidentipikasi
situasi yg bertentangan dgn nilai yg dimilikinya
sehingga hubungan terapeutik antara perawat dan
klien tdk terganggu
3. Eksplorasi perasaan
Jika perawat mampu bersikap terbuka maka ia akan
mendapat dua informasi penting: respon klien
terhadap dirinya dan cara ia tampil dihadapan klien,
jika perasaan klien positif maka perawat dapat
mendukung dan mengembangkannya, sebaliknya
jika perasaan klien negatip maka perawat perlu
mengarahkannya dan mencari alternatif agar klien
dapat mengelola perasaannya
4. Kemampuan menjadi model
Perawat dapat memberikan batasan yang jelas
antara peran propesional dengan kehidupan
pribadi karena ia merupakan instrumen dalam
komunikasi terapeutik

KEMAMPUAN MENJADI MODEL MERUPAKAN


SUATU BENTUK TANGGUNG JAWAB PERAWAT
BERKENAAN DENGAN BERBAGAI HAL YANG
DISAMPAIKAN KEPADA KLIEN
 Perawat harus menghayati, memahami nilai yang
dianut klien
 Komunikasi ditandai dengan sikap saling
menerima, saling percaya, dan saling menghargai
 Perawat harus menyadari pentingnya kebutuhan
klien baik fisik maupun mental
 Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan klien berkembang tanpa rasa
takut
 Perawat harus mampu menguasai perasaan
sendiri secara bertahap untuk mengetahui dan
mengatasi perasaan sedih, marah, gembira, dll
 Perawat harus menciptakan suasana yang
memungkinkan klien memiliki motivasi untuk
mengubah dirinya shg tumbuh makin matang dan
dpt memecahkan masalah yg dihadapi
 Mampu menentukan batas waktu yg sesuai dan
dpt mempertahankan konsistennya
 Memahami betul arti empati sebagai tindakan
yang terapeutik
 Kejujuran dan komunikasi terbuka merupakan
dasar dari hubungan terapeutik
 Mampu berperan sbg role model agar dpt
meyakinkan orangttg kes, oleh karena itu perlu
mempertahankan suatu keadaan sehat fisik,
mental, spiritual dan gaya hidup.
 Disarankan untuk mengekspresikan perasaan bila
dianggap mengganggu
 Altuisme mendptkan kepuasan dg menolong
orang lain
 Berpegang pd etika dgn cara berusaha sedapat
mungkin mengambil keputusan berdasarkan
prinsip kesejahteraan manusia
 Bertanggung jawab dalam dua dimensi yaitu
terhadap diri sendiri atas tindakan yg dilakukan
dan tanggung jawab terhadap orang lain
SIKAP PERAWAT DALAM KOMUNIKASI

SIKAP FISIK
# Posisi berhadapan
Sikap ini menunjukkan kesiapan untuk membantu klien mengatasi
masalah yg dihadapinya
# Kontak mata
Sikap ini mencerminkan rasa menghargai klien dan keinginan untuk
tetap berkmunikasi
# Bungkuk kearah klien
Posisi ini menunjukkan kepedulian dan keinginan untuk
mendengarkan
# Sikap terbuka

# Rileks
 SIKAP PSIKO - SOSIAL

DIMENSI RESPON
 IKHLAS Terbuka, jujur, tulus, aktif
 MENGHARGAI (-)mengkritik, ejek,
hina, sepele
 EMPATI (+)minta maaf, siap
selalu, hangat, berminat
 KONKRIT Penjelasan : akurat
dan jelas
DIMENSI TINDAKAN
 Konprontasi
merupakan ekspresi perawat tentang prilaku klien yg tdk sesuai

3 kategori konfrontasi
1. ketidaksesuain antara konsep diri klien ( ekspresi klien
tentang dirinya) dan ideal diri klien (keinginan klien )
2. Ketidaksesuaian antara prilaku klien dan ekspresi non
verbal
3. Ketidaksesuain antara pengalaman klien dan pengalaman
perawat

Konprontasi sangat untuk memberi arahan atau nasehat


kepada klien yg telah mempunyai kesadaran diri tetapi
perilakunya belum berubah
Kesegeraan
Perawat yang sensitif terhadap perasaan klien
akan segera melakukan tindakan untuk
menolong klien, sikap responsif perawat dapat
menenangkan klien
Keterbukaan
Sifat informatif perawat akan memudahkan klien
dalam mengungkapkan pengalamannya
sehingga memudahkan terjalinnya kerjasama
diantara kedua pihak. Keterbukaan sikap
diantara perawat dan klien dapat menurunkan
kecemasan klien
Emosional chataris
Yaitu suatu kondisi yang terjadi apabila klien
diminta untuk mengungkapkan tentang Hal Yg
dirasanya sangat mengganggu, selanjutnya hal
tersebut dijadikan topik pembahasan
Bermain peran
Teknik komunikasi terapeutik
Mendengarkan dengan aktif
untuk menjadi pendengar yang baik diperlukan
sikap sbb:
* Memandang kearah klin dengan simpatik
saat berbicara
* Menunjukkan sikap bersungguh sungguh
* Tidak menyilangkan tangan atau kaki
* Menghindari gerakan yang tidak diperlukan
* Menganggukkan kepala jika klien
menyampaikan hal yg penting dan
memerlukan umpan balik
Mengajukan pertanyaan
Petanyaan yang diajukan dapat meliputi:
a. Pertanyaan terbuka (open ended question)
pertanyaan yg mendorong klien untuk
menentukan pokok pembicaraan
b. Pengulangan pertanyaan
Mengulang pokk pikiran yang telah
diungkapkan klien dan keluarga
C. Pertanyaan refleksi
Bertujuan untuk meluruskan kembali, ide,
perasaan , pertanyaan dan isi pembicraan
kepada klien. Misalnya: Anda tampak resah, apakah
berhubungan dengan pembicaraan ayah anda tadi
pagi?
Klarifikasi
klarifikasi diperlukan untuk memperoleh
kejelasan dan kesamaan ide, perasaan, dan
persepsi. Apabila terjadi kesalah pahaman
perawat perlu menghentikan pembicaraan untuk
meminta penjelasan dan menyamakan
pengertian.
a. Mempokuskan pembicaraan
membatasi materi agar lebih spesifik dan
mudah dimengerti
b. Menyampaikan hasil pengamatan
perawat harus menyampaikan hasil pengamatanya
terhadap klien dan kesan yang didapat dari isyarat
nonverbal yang dilakukan oleh klien
c. Menawarkan informasi
memberikan informasi yang lebih lengkap merupakan
pendidikan kesehatan bagi klien,perawat
dimungkinkan untuk mempasilitasi klien dalam
mengambil keputusan, bukan menasihatinya
d. Diam
diam memungkinkan klien berkomunikasi dengan
dirinya sendiri, menghimpun pikirannya, dan
memproses informasi
Komunikasi terapeutik dalam proses keperawatan

PENGKAJIAN
RENCANA TUJUAN
IMPLEMENTASI
EVALUASI DARIHASIL YANG DIHARAPKAN
Komunikasi memegang peranan penting pda setiap
tahap proses perawatan yaitu:
a. Pengkajian
- Menentukan kemampuan seseorang
dalam proses informasi
- Mengevaluasi data tentang status mental
klien utk menentukan batas intervensi
- Mengevaluasi kemampuan klien dlm
berkomunikasi secara verbal
- Mengobservasi apa yg terjadi pada klien
tersebut saat ini
- Mengidentifikasi tingkat perkembangan klien
sehingga interaksi yang diharapkan bisa realistik
- Menentukan apakah klien memperlihatkan sikap verbal
dan non verbal yang sesuai
- Mengkaji tingkat kecemasan klien sehingga dpt
mengantisipasi intervensi yang dibutuhkan

b. Rencana Tindakan
- Membantu klien utk memenuhi kebutuhan sendiri
- Membantu klien agar dpt menerima pengalaman yg
penah dirasakan
- Meningkatkan harga diri klien
- Memberikan support krn adanya perubahan
lingkungan
- Prwt dan klien sepakat utk berkomunikasi scr terbuka
c. Implementasi
- Memperkenalkan diri pd klien
- mulai interaksi dg klien
- Membantu klien untuk dapat mengganbarkan
pengalaman pribadi
- Menganjurkan pd lklien mengungkapkan
perasaan
- Menggunakan komunikasi utk meningkatkan
harga diri
d. Evaluasi dari hasil yang diharapkan

- Klien dapat mengembangkan kemampuan


dalam mengkaji dan memenuhi kebutuhan
sendiri
- Komunikasi menjadi lebih jelas, lebih
terbuka dan berfokus pada masalah
- Membantu menciptakan lingkungan yang
dapat mengurangi tingkat kecemasan
KATEGORI INTERVENSI KEPERAWATAN
@ Kegiatan membantu
- Membantu kegiatan sehari-hari yg tdk dapat
dilakukan sendiri
@ Kegiatan higiene
- Menciptakan dan meningkatkan kebersihan klien dan
lingkungan
@ Kegiatan rehabilitasi, dukungan
- Meningkankan kemampuan diri dalam aktifitas dan
fungsi : mobilitas, makan, minum, eliminasi, pergaulan
@ Kegiatan mendorongdan penunjang
- Pemberian infus,O2 dan seterusnya
- Menciptakan lingkungan yang menyenangkan
@ Kegiatan preventif
- pencegahan infeksi
- Pencegahan luka/ komplikasi
- Pencegahan kecelakaan
- Pencegahan pengobatan yg lama
@ Kegiatan observasi
pada kegiatan ini perawat akan mengadakan :
#Pemeriksaan fisik
#Mengecek segala sesuatu
#Mengamati prilaku dan respon klien
#Pengalaman dan penghayatan
@ Kegiatan pendidikan dan penyuluhan
Dalam kegiatan ini perawat memberikan informasi ,
penjelasan dan penyuluhan ttg kesehatan dan keperawatan
seperti dalam komunikasi sosial
Mempelajari komunikasi terapeutik
Interaksi perawat – Klien
- Membutuhkan minat, perhatian, kesadaran akan
tujuan
- Waspada terhadap perasaan dan pikiran klien yang
bersipat verbal maupun nonverbal
- Mendengarkan dengan baik
- Mengerti setiap pesan klien ini membutuhkan empati
dan kesediaan untuk mengetahui persepsi klien
- Respon yang jelas dan bertujuan untuk
mengarahkan kepada proses komunikasi
- Evaluasi kegiatan yg berlansung terus untuk
meyakinkan bahwa proses komunikasi be5rjalan baik
Menetapkan hubungan antar pribadi dengan
klien secara baik dalam proses keperawatan,
penggunaan teknik komunikasi disesuaikan
dengan pribadi perawat dan kebutuhan klien
pada situasi itu
FAKTOR-FAKTOR PENGHAMBAT
KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Perbedaan kemampuan pemahaman


Perbedaan pengamatan/penafsiran yg berbeda krn
pengalaman msa lalu
Komunikasi satu arah
Kepentingan yang berbeda
Memberikan jaminan yg tdk mungkin
Memberitahu apa yg harus dilakukan kepada
penderita
Membicarakan hal yang bersipat pribadi
Menuntut bukti, tantangan serta penjelasan dari
klien ttg mengenai tindakan nya
Memberikan kritik ttg perasaan klien
Menghentikan / mengalihkan tpik pembicaraan
Terlalu banya bicara yg seharusnya
mendengarkan
Memperlihatkan perasaan jemu, pesimis
Fase – fase Komunikasi Terapeutik

1. PRA INTERAKSI
2. ORIENTASI / PERKENALAN
3. KERJA
4. TERMINASI
Pra interaksi
@ Mulai sebelum kontak dengan klien
@ Eksplorasi:
- perasaan
- fantasi
- ketakutan
- kemampuan
- kelemahan
@ Menggunakan diri secara maksimal
- kemampuan
@ Mendapatkan informasi tentang klien
@ menetapkan kontrak pertama dan selanjutnya
@ membuat rencana komunikasi
Tahap pra interaksi
( kemampuan intelektual )

a. Evaluasi diri
- kemampuan yang dimiliki
- kelemahan yang dimiliki
b. Rencana interaksi
- pertemuan keberapa
- tujuan keperawata
- tujuan tindakan keperawatan
- strategi komunikasi pelaksanaan tindakan
keperawatan ( SP )
2. Fase orientasi
 pengenalan
 Bina hubungan saling percaya
* kaji keluhan utama
* komunikasi terbuka
 Kontrak
 Kaji : pikiran, perasaan , prilaku
 Identifikasi masalah / kebutuhan klien
KONTRAK
 Nama ( perawat) : nama panggilan
 Peran perawat dan klien
 Tanggung jawab prwt dan klien
 Harapan prwt
 Tujuan hubungan/ tindakan
 Tempat pertemuan
 Waktu pertemuan
 Terminasi
 kerahasiaan
Tahap: perkenalan & Orientasi

a. Salam terapeutik
b. Evaluasi dan validasi
c. Kontrak:
* topik/tindakan
* waktu
* tempat
3. Fase kerja
 Meningkatkan interaksi sosial dg cara:
 Meningkatkan sikap penerimaan satu sama lain utk mengatasi
masalah
 Menggunakantehnik komunikasi terapeutik
 Meningkatkan faktor fungsional komunikasi
 Melanjutkan pengkajian
 Mengurangi ketergantungan klien pd prwt
 Mempertahankan tujuan yg telah disepakati
Tahap: kerja- interaksi

 Meningkatkan pengenalan klien pada dirinya


 Mengembangkan kemampuan klien untuk
perawatan mandiri
 Melaksanakan penkes
 Melaksanakan tindakan kolaborasi
 Melaksanakan observasi dan monitoring
4. Fase terminasi
 Fase persiapan mental untuk membuat perencanaan
tentang kesimpulan pengobatan yang telah didapat dan
mempertahankan batas hubungan yang telah ditetapkan
 Mengantisifasi masalah yang akan timbul pada fase ini krn
klien mungkin tergantung pada perawat
 Pada fase ini memungkinkan ingatan klien pd pengalaman
sebelumnya shg klien merasa menolak, dan defresi
Tahap-tahap terminasi

Evaluasi hasil tindakan keperawatan


- objektif
- subjektif
Rencana tindak lanjut
Hadapi realita perpisahan
Eksplorasi perasaan terhadap:
- marah
- sedih
- menolak
- mundur
Bantu klien menerima perpisahan dg sehat
Kontrak yang akan datang yaitu rencana tindak
lanjut perawat:
- topik atau tindakan yang akan dilanjutkan
- waktu dan tempat pelaksanaan tindak lanjut
Respon klien pada tahap hubungan

1. Orientasi
 siap berhubungan
 Menguji
 Lupa janji/nama
 Mengucang/ menggoyah
 Mengecilkan perawat
2. Kerja
 Menerima perawat
 Menepati janji
 Terbuka
 Mendiskusikan topik
 Merubah prilaku
3. Terminasi

o Menolak perpisahan / merasa ditolak


o Mengungkapkan perasaan
o Mengubah sikap
o Menerima perpisahan
Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan
setiap hari

A. Prose keperawatan
1. Kondisi klien………………………………
2. Dignosa keperawatan………………...
3. Tujuan khusus……………………………
4. Tindakan keperawatan……………….
B. Strategi komunikasi dalam pelaksanaan
tindakan keperawatan
1. Fase orientasi:……………………….
a. salam terapeutik………………..
b. evaluasi/validasi………………..
c. kontrak (topik, waktu , tempat)

2. Fase kerja (langkah-langkah tindakan keperawatan)


……………………………
3. Fase terminasi
a. evaluasi respon klien terhadap tindakan
keperawatan
evaluasi klien ( subjektif )……………
evaluasi perawat ( objektif )………..
b. rencana tindak lanjut……………….
c. kontrak yang akan datang (topik,waktu,
tempat)…………………..

Anda mungkin juga menyukai