Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“POSTUR TUBUH”

KELOMPOK 3
NAMA KELOMPOK : 1. Jeni Sarlin Baba
2. Jenia Amelia Neves Usi
3. Jhordan Junior Alodjaha
4. Kezia Fryneslia Asnat Ndoen
5. Krispianus Dakosta
6. Lea Aldona Veronika Famani
7. Lia Gracia Bire
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya sehingga makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah”Keperawatan Dasar I”
Dalam pembuatan makalah yang berjudul “Body Alignment (Postur Tubuh)” kami
berharap setelah membaca makalah ini, teman-teman dapat memahami dan menambah
pengetahuan yang lebih baik, sehingga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari didalam makalah ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu dengan
rendah hati kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun. Dan kami mengharapkan
makalah ini dapat bermanfaat umumnya bagi para pembaca.

Kupang, 13 September 2019

Penyusun

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................... I
DAFTAR ISI ............................................................................................................. II
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Body Alignment ................................................................................. 2
2.2 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Body Alignment ....................................... 3
2.3.1 Gravitas .......................................................................................................... 3
2.3.2 Postural Refleks Dan Apposing Muscle Group ............................................. 4
2.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Postur Tubuh ........................................ 5
2.3 Kelainan Postur Tubuh ………………………………………………………….. 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 12
3.2 Saran .................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………….... 13

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menjaga stamina dan bentuk tubuh memanglah sangat penting untuk dilakukan. Apabila
sering terjaga hingga larut malam dan harus beraktivitas dikemudian harinya, tentu butuh
stamina ekstra untuk melakukannya.
Terjaga sampai malam dengan postur tubuh yang tidak baik, mekanika tubuh yang buruk
dan juga harus bangun tidur lebih awal untuk menyiapkan segala keperluan adalah fenomena
yang biasa dialami banyak orang. Kondisi ini sering menyebabkan depresi, berefek pada
berat badan dan bahkan kematian dini.
Setiap melakukan aktivitas terkadang kita tidak memperhatikan postur tubuh yang baik,
sehingga membuat postur tubuh yang condong ke depan, atau badan yang bungkuk. Pada
orangtua, pemandangannya lebih menakutkan ketika mereka bersusah payah untuk
memungut sesuatu dilantai, dan susah payah untuk menegakkan kembali tubuhnya.
Banyak orang mengira, semua itu terjadi secara alami. Memang ada orang-orang yang
dilahirkan dengan postur tubuh seperti itu. Tapi ternyata tidak. Postur tubuh yang baik
merupakan bagian integral dari kesehatan fisik dan mental. Postur yang kurang baik bisa
dikoreksi, karena kalau tidak, postur buruk itu akan jadi permanen. Ada pun menderita
kemudian hari.
Sementara Body Alignment adalah susunan geometric bagian-bagian tubuh dalam
hubungannya dengan bagian-bagian tubuh yang lain. Body Alignment baik akan
meningkatkan keseimbangan yang optimal dan fungsi tubuh yang maksimal, baik dalam
posisi berdiri, duduk, maupun tidur. Body Alignment yang baik : keseimbangan pada
persendian otot, tendon, ligament.
Body Alignment yang baik dapat meningkatkan fungsi yang baik, mengurangi jumlah
energy yang digunakan untuk mempertahankan keseimbangan, mengurangi kelelahan,
memperluas ekspansi paru. Meningkatkan sirkulasi renal dan fungsi gastrointestinal.
Body alignment yang buruk dapat Mengurangi penampilan individu dan mempengaruhi
kesehatan yang dapat mengarah pada gangguan. Perawat merupakan role model yang penting
dalam mengajarkan kebiasaan yang sehat/baik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1 pengertian body alignment
2.Faktor-faktor yang mempengaruhi Postur Tubuh
3. Kelainan Postur tubuh

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Body alignment atau Postur tubuh merupakan susunan geometris dari bagian-bagian
tubuh yang berhubungan dengan bagian tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh
adalah persendian, tendon, ligamen, dan otot. Apabila keempat bagian tersc:but digunakan
dengan benar dan terjadi keseimbangan, maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal,
scperti dalam posisi duduk, berdiri dan berbaring yang benar.

Postur tubuh seseorang adalah salah satu hal yang harus dikaji untuk melihat;status
kesehatan,fisikal fitness,daya tarik seseorang.
Postur tubuh dapat menunjukkan;perasaan hati,harga diri,kepribadian.

 Pengertian Postur tubuh menurut para ahli


Menurut KBBI,2002:890
ð Postur adalah bentuk tubuh, keadaan tubuh, sikap pengawakan dan perawakan seseorang.
Tubuh adalah keseluruhan jasad manusia atau binatangyang kelihatan dari ujung rambut
sampai ujung kaki
ð postur tubuh adalah bentuk tubuh atau sikap badan yang terlihat dari ujung rambut
sampai ujung kaki.
Menurut Husdarta dan Yudha M Saputra, 2000 : 21
ð Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan individu, ada dua Factor yaitu faktor
internal dan faktor eksternal, faktor internal adalah factor yang ditimbulkan dari pengaruh ibu
sejak masih dalam kandungan, kondisi ibu yang berpengaruh seperti gizi makanan, aktivitas
fisik dan kondisi emosional.Faktoreksternal adalah faktor yang ditimbulkan dari pengaruh
lingkungan (keturunan,gizi makanan, sistem kelenjar hormon, musim dan iklim, suku bangsa,
kondisisosial ekonomi, kondisi psikososial dan kecenderungan sekuler).
Menurut Johnson L Barry and Jack K Nelson, 1970:372
ð postur atau sikap tubuh melibatkan pertimbangan mekanis, seperti kelurusan segmen
badan, kekuatan, tekanan otot,dan ikatan sendi, serta efek gaya berat badan. Postur seperti
semua karakteristik manusia tidak hanya melibatkan perbedaan antara individu, tetapi juga

2
perbedaandi dalam individu itu sendiri. Evaluasi postur dapat dilakukan dengan dua carayaitu
statis dan dinamis. Evaluasi statis dilakukan terhadap postur seseorang padasaat yang
bersangkutan dalam posisi diam (fixed potition). Sementara evaluasiyang dinamis dilakukan
pada saat yang bersangkutan sedang bergerak, meliputi gerak pada saat berjalan, memanjat,
turun, dan berdiri.
Menurut Johnson L Barry and Jack K Nelson, 1970:372
ð postur tubuh adalah postur tubuhdinamis, yang meliputi mekanika kaki, posisi berdiri,
posisi berjalan, posisi duduk dan bangkit dari duduk, posisi membungkuk dan mengambil
benda ringan. Untuk mengukur kemampuan-kemampuan di atas digunakan alat pengukur
yaitu IOWA PostureTest.IOWA
ð PostureTest merupakan salah satu bentuk test untuk menilai postur tubuh,test ini
direkomendasikan untuk digunakan bagi siswa sekolah. Test ini menggunakan pendekatan
praktis untuk menaksir postur seseorang ketika ia sedang bergerak atau melakukan aktivitas
sehari-hari, bukan hanya ketika ia berdiri atau tegak dengan suatu posisi diam dan tetap.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Alignment

2.3.1 Gravitasi

Keseimbangan adalah suatu equilibrium yang dipertahankan oleh adanya kekuatan yang
saling berlawanan dan merupakan prinsip pertama yang harus diperhatikan dalam melakukan
mekanika tubuh dengan benar yaitu memandang grafitasi sebagai sumbu dalam pergerakan
tubuh. Seseorang dapat mempertahankan keseimbangan selama garis grafitasi (garis khayal
vertical yang melalui pusat grafitasi) melalui pusat grafitasi (titik pusat dari seluruh massa
tubuh) dan landasan (tempat berpijaknya suatu obyek).

a) Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)


Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda, pusat gravitasi terletak tepat di
tengah benda tersebut. Pusat gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan
mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu ditopang oleh titik ini,

3
maka tubuh dalam keadaan seimbang. Pada manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai
dengan arah atau perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak adalah
tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra sakrum ke dua.
Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : ketinggian dari titik
pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan
bidang tumpu, serta berat badan.

b) Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)


Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada vertikal melalui pusat gravitasi
dengan pusat bumi. Hubungan antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang
tumpu adalah menentukan derajat stabilitas tubuh.

c) Bidang tumpu (Base of Support-BOS)


Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang berhubungan dengan permukaan
tumpuan. Ketika garis gravitasi tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan
seimbang. Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang tumpu. Semakin besar
bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas. Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih
stabil dibanding berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan pusat
gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.

2.3.2 Postural reflek dan Apposing Muscles Group.

Merupakan aksi dari otot postural (ekstensor) yang terus menerus menahan seseorang
pada posisi tegak melawan grafitasi bumi.Respon otot-otot postural yang sinergis mengarah
pada waktu dan jarak dari aktivitas kelompok otot yang diperlukan untuk mempertahankan
keseimbangan dan kontrol postur. Beberapa kelompok otot baik pada ekstremitas atas
maupun bawah berfungsi mempertahankan postur saat berdiri tegak serta mengatur
keseimbangan tubuh dalam berbagai gerakan. Keseimbangan pada tubuh dalam berbagai
posisi hanya akan dimungkinkan jika respon dari otot-otot postural bekerja secara sinergi
sebagai reaksi dari perubahan posisi, titik tumpu, gaya gravitasi, dan aligment tubuh.
Kerja otot yang sinergi berarti bahwa adanya respon yang tepat (kecepatan dan
kekuatan) suatu otot terhadap otot yang lainnya dalam melakukan fungsi gerak tertentu.

4
Jenis dari postural reflex :

a) Labryn sense
Organ sensor yang terdapat dalam organ telinga bagian dalam

b) Visual /optic reflek


Sensasi visual membantu seseorang dalam mendapatkan kesadaran mengenai tata
ruang dan hubungan antara satu subyek dengan lingkungannya.

c) Proprioceptor /kinestetik sense


Ini sering disebut sebagai indera keenam .

d) Ekstensor atau anti grafitasi reflex


Yang termasuk otot-otot ekstensor diantaranya otot-otot pada ekstremitas bawah,otot-
otot abdomal,otot-otot adductor pada scapula dan otot-otot kaki bawah.

e) Plantar reflex
Tekanan melawan telapak kaki oleh permukaan tanah akan menimbulkan reflex
kontraksi otot-otot ekstensor dari otot-otot kaki bagian bawah.

f) Perubahan posisi tubuh


Beberapa posisi tubuh dalam aktifitas tertentu bear ataupun salah, jika berlangsung
lama akan menyebabkan kerusakan syaraf-syaraf superfasialis, kerusakan pembuluh
darah serta kontraktur.

g) Perubahan individual dalam struktur anatomi


Setiap orang mempunyai anatomi yang berbeda , ini akan membawa pengaruh pada
postur tubuh seseorang , meskipun hanya sedikit.

5
2.3.3 Faktor lain yang mempengaruhi postur tubuh,adalah:

1. Status Kesehatan.

Perubahan status keschatan dapat mc;nimbulkan keadaan yang tiidak optimal terdapat
organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau kelemahan sehingga dapat
memengaruhi pembentukan postur tubuh.

2. Nutrisi.
Nutrisi merupakan bahan untuk menghasilkan yang digunakan dalam membantu proses
pengaturan keseimbangan organ, otot, tendon, ligamen dan persendian. Apabila status
nutrisi kurang, kebutuhan energi pada organ tersebut akan kurang sehingga dapat proses
keseimbangan.

3. Emosi.
Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga kescimbangan tubuh. Hal
tersebut dapat mcmcngaruhi proses koordinasi pada otot, ligamen, sendi dan tulang.

4. Gaya Hidup
Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang jadi lebih baik atau bahkan sebaliknya
menjadi buruk. Seseorang yang memiliki gaya hidup yang tidak sehat misalnya selalu
menggunakan alat bantu dalam melakukan kegiatan sehari-hari, dapat mengalami
ketergantungan sehingga postur tubuh tidak berkcmbang dengan baik.

5. Perubahan perilaku dan nilai seseorang.


Sebagai contoh, perilaku dalam membuang sampah di sembarang tempat dapat
memengaruhi proses pembcntukan postur tubuh orang lain yang berupaya untuk selalu
bersih dari sampah.

6
2.3 Kelainan Postur Tubuh
Lordosis adalah istilah medis yang digunakan untuk menggambarkan
aninwardcurvatureof a portionofthevertebralcolumn . Dua segmen dari kolom tulang
belakang
servikal dan
lumbalis, biasanya lordotic,
yaitu, mereka ditetapkan dalam suatu kurva yang memiliki
kecembungan anterior (ke depan) dan
cekungan posterior (belakang), dalam konteks anatomi manusia.
Ketika mengacu pada anatomi mamalia lain, arah kurva disebut ventral.
Lengkung dalam arah yang berlawanan, yaitu apex / puncak posterior (manusia) atau
dorsally/ bagian punggung (mamalia) disebut kyphosis .
Excessiveorhyperlordosis sering disebut sebagai swayback atau saddleback

Penyebab :

Konsekuensi dari lekukan/ curvatureslordotic normal dari vertebralcolumn, (juga dikenal


sebagai lekukan sekunder/ secondarycurvatures ) adalah :

bahwa ada perbedaan ketebalan antara bagian anterior dan posterior dari
intervertebraldisc .
Lordosis juga dapat meningkat pada pubertas kadang-kadang tidak menjadi jelas
sampai awal atau pertengahan 20-an.
Ketidakseimbangan kekuatan otot dan panjang juga merupakan penyebab, seperti
paha belakang lemah, atau fleksor pinggul ketat (psoas).
kelengkungan lordotic berlebihan juga disebut
hollowback ,
saddleback, dan
swayback.

7
penyebab umum lordosis berlebihan termasuk
tightlowbackmuscles,
excessivevisceralfat , and
pregnancy.
2.Kifosis / Kyphosis
Kiposis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke
depan yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok.
Gangguan yang dapat menyebabkan kifosis, meliputi:
1. Osteoporosis
2. Degenerativearthritisofthespine
3. Ankylosingspondylitis
4. Connectivetissuedisorders
5. Tuberkulosis dan infeksi tulang belakang lain, yang dapat mengakibatkan kerusakan sendi
6. Kanker atau tumor jinak yang menimpa pada tulang belakang dan memaksa tulang keluar
dari posisi
7. Spina bifida
8. Kondisi yang menyebabkan paralisis, seperti cerebralpalsy, polio, dan kaku tulang tulang
belakang
Gejala :

Gejala kifosis mungkin termasuk:


1. Postur bungkuk
2. Nyeri punggung ringan
3. Kekakuan atau nyeri spinal
4. Kelelahan

8
3.Skoliosis / Scoliosis / Skeliosis
Skoliosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung
ke samping baik kiri atau kanan yang membuat penderita bungkuk ke samping. Membentuk
huruf S. Kelainana ini dapat terjadi akibat deformitasstruktuuralkolumnavertebralis yang ada
sejak lahir (congenital) atau dapat timbul akibat penyakit neuromuskuler misalnya
cerebralpalsy atau distrofi otot. Sebagian skoliosis structural dapat timbul tanpa sebab jelas
(idiopatik) atau karena postur yang buruk. skoliosis menyebabkan deformitas dan kadang-
kadang nyeri. Apabila keadaan ini tidak diatasi, maka fungsi pernapasan dan jantung dapat
terganggu.
Gambaran klinis:
1) Kelainan penampakan normal vertebra yaitu konkaf-konveks-konkaf yang terlihat
menurun dari bahu ke bokong.
2) Menonjolnya iga di sisi konveks.
3) Tinggi Krista iliaka yang tidak sama. Hal ini dapat menyebabkan satu tungkai lebih
pendek daripada tungkai lainnya.
4) Asimetri rongga toraks dan persambungan yang tidak sesuai dari vertebra spinalis akan
tampak apabila individu membungkuk.
Penatalaksanaan:
Skoliosis postural dapat diobati dengan latihan pasif dan aktif. Dapat dipasang penahan
eksternal untuk meningkatkan kepatuhan dan kecepatan pemulihan. Skoliosis struktural dapat
diobati dengan intervensi bedah. Intervensi tersebut dapat berupa penempatan sebuah batang
fleksibel di punggung untuk membalikkan lengkungan kolumnavertebralis. Pada kasus-kasus
yang parah dapat dilakukan fusi (penggabungan) spina di tingkat yang berbeda untuk
memperbaiki deformitas
.

9
4. Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan
kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.

5. Tortikolis
Tortikolis terjadi karena trauma persalinan pada kepala letak sungsang. Bila dilakukan traksi
pada kepala untuk melahirkan anak, dapat terjadi cedera m.sternokleidomastoideus yang
menimbulkan hematoma sehingga terjadi pemendekan atot akibat fibrosis.
Cedera sternokleidomastoideus ini dapat terjadi pada setiap metode ekstraksi anak.
Gambaran klinis:
Kepala miring karena m.sternokleidomastoideus memendek, dan teraba seperti tali yang
kaku. Bila dibiarkan muka akan menjadi asimetri, tulang belakang akan skoliosis untuk
mengimbangi miringnya vertebra servikalis, dan tengkorak pun akan asimetri
Tata laksana:
Bila dijumpai pada bayi, fisioterapi diberikan setiap hari berupa masase disertai peregangan
dengan harapan otot dapat memanjang. Bila fisioterapi tidak berhasil dilakukan operasi untuk
memperpanjang sternokleidomastoid. fisioterapi diteruskan lagi pasca bedah agar tidak
kambuh lagi.

10
6. Kifolordosis
Kombinasi dari kifosis dan lordosis. Penyebabnya adalah kondisi congenital.
Penatalaksanaan: sama dengan metode yang digunakan untuk kifosis dan lordosis
(berdasarkan penyebab)
7. Kifoskoliosis
Tidak normalnya kurva spinalanteroposterior dan lateral. Penyebabnya adalah kondisi
congenital
Penatalaksanaan: imobilisasi dan operasi (berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan)

8. Footdrop
Plantarfleksi, ketidakmampuan menekuk kaki karena kerusakan saraf peroneal. Penyebabnya
adalah kondisi congenital, trauma, posisi imobilisasi yang tidak baik.
Penatalaksanaan: tidak ada (tidak dapat dikoreksi) dicegah melalui terapi fisik

9. Pigeontoes
Rotasi dalam kaki depan, biasa pada bayi penyebabnya adalah kondisi congenital dan kebiasaan.
penatalaksanaan: pertumbuhan, menggunakan sepatu terbalik.

11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah di atas dapat disimpulkan bahwa: Body alignment atau Postur tubuh
merupakan susunan geometris dari bagian-bagian tubuh yang berhubungan dengan bagian
tubuh lain. Bagian yang dipelajari dari postur tubuh adalah persendian, tendon, ligamen, dan
otot. Apabila keempat bagian tersc:but digunakan dengan benar dan terjadi keseimbangan,
maka dapat menjadikan fungsi tubuh maksimal, scperti dalam posisi duduk, berdiri dan
berbaring yang benar.

Untuk mendapatkan postiur tubuh yang benar, terdapat beberapa prinsip yang perlu
diperhatikan, Body Mechanic (mekanika tubuh) adalah suatu usaha mengoordinasikan sistem
muskuloskeletal dan sistem saraf dalam mempertahankan keseimbangan, postur dan
kesejajaran tubuh selama mengangkat, membungkuk, bergerak dan melakukan aktivitas.
Penggunaan mekanika tubuh yang tepat dapat mengurangi risiko cedera sistem
muskuloskeletal. Mekanika tepat juga memfasilitasi pergerakan tubuh yang memungkinkan
mobilisasi fisik tanpa terjadi ketegangan otot dan penggunaan energi otot yang berlebihan.

Mekanikan tubuh untuk pasien yang ambulasi sama dengan mekanika tubuh untuk
tim perawat kesehatan. Ketika pasien tidak megangkat sesuatu yang berat ataupun ringan,
kebiasaan postur tubuh yang baik tidak boleh diabaikan.

3.2 Saran

Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep body alignment, mekanika gerak dan
gaya. Mahasiswa menerapkan ilmu tersebut dalam praktek keperawatan. Bagi para pembaca
diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini dengan sebaik – baiknya sebagai penambah
ilmu pengetahuan.

12
DAFTAR PUSTAKA
https://dokumen.tips/documents/makalah-lengkapdoc.html
https://lismaysarah.blogspot.com/2012/12/pengertian-dan-kelainan-postur-tubuh.html

13

Anda mungkin juga menyukai