Studi Peningkatan Mutu

Obat ®

BUKA

Ankle dislokasi sendi mengobati patah tulang trimalleolar dislokasi

disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa
pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular

Wenzhao Xing, MD Sebuah, Yanfeng Wang, MD Sebuah, Liang Sun, MD Sebuah, Linjie Wang, MD b, Zhigang Kong, MD Sebuah,
Chunpu Zhang, MD Sebuah, Zhiguo Zhang, MD Sebuah, *

Abstrak
Untuk menjelajahi terapi pergelangan kaki dislokasi sendi mengobati dislokasi fraktur trimalleolar disertai dengan fraktur posterior maleolus kompleks tanpa pemisahan tibio
yang fi syndesmosis bular dan meningkatkan hasil bedah.
Pasien yang telah dislokasi fraktur trimalleolar disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular secara retrospektif
dianalisis dan 30 pasien yang terdaftar penelitian. Mereka semua dirawat oleh pergelangan kaki dislokasi sendi dan hasil bedah dievaluasi oleh Baird - Sistem pergelangan
kaki scoring Jackson. Longitudinal melengkung sayatan di medial maleolus dibuat di pergelangan kaki dislokasi sendi dan subluksasi secara otomatis dibentuk oleh traksi
yang tepat sendi pergelangan kaki. Lereng dan ujung distal dari maleolus internal dan eksternal didorong luar untuk membentuk dislokasi lateral sendi pergelangan kaki.
Setelah sepenuhnya mengungkapkan maleolus posterior dan permukaan artikular distal tibia, pengurangan anatomi tulang dihaluskan dengan tulang rawan sendi dan
maleolus posterior dicapai oleh fi xed dengan sekrup diserap atau kawat Kirschner. Internal dan eksternal fraktur maleolus adalah fi xed oleh pendekatan konvensional.

Rata-rata tindak lanjut periodwas 13months. Menurut Baird - Jackson sistem pergelangan penilaian, hasil yang sangat baik dan baik itu 28 kasus, adil adalah 2 kasus yang
tingkat sangat baik dan baik adalah 93,3% tanpa nekrosis talar dalam setiap kasus.
Ankle dislokasi sendi dapat mencapai hasil yang memuaskan dalam mengobati terkilir patah tulang trimalleolar disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa
pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular. Ankle dislokasi sendi bisa membuat tulang rawan sendi mengembalikan akurat dengan hasil yang sangat baik.

singkatan: AJD = pergelangan kaki dislokasi sendi, AO / ASIF = yang Danis - weber klasifikasi fi kation, DTF = dislokasi trimalleolar patah tulang, TF = fraktur trimalleolar.

Kata kunci: sendi pergelangan kaki dislokasi, dislokasi fraktur trimalleolar, posterior maleolus fraktur, tibio yang fi syndesmosis bular

1. Perkenalan
Pergelangan kaki bersama atau wilayah talocrural [ 1] adalah wilayah di mana kaki dan
legmeet tersebut. [ 2] Sendi pergelangan kaki adalah gabungan menahan beban dari tubuh
manusia, yang stabilitas dan fl fleksibilitas dari sendi pergelangan kaki sangat penting
untuk pergerakan tubuh manusia. fraktur pergelangan kaki adalah fraktur klinis umum,
terhitung sekitar 3,9% dari total patah tulang tubuh. Jumlah pasien dengan patah tulang
pergelangan kaki itu tahun meningkat tahun, peringkat fi pertama
dalam fraktur intra-artikular. [ 3] fraktur pergelangan kaki milik fraktur intra-artikular, yang
dapat dibagi menjadi fraktur tunggal pergelangan kaki, patah tulang bimalleolar, dan
fraktur trimalleolar (TF) sesuai dengan mekanisme cedera dan tingkat keparahan. [ 4] Situasi
yang parah dapat menemani dengan dislokasi dan pecahnya tibio rendah fi syndesmosis
bular. TF, juga disebut sebagai fraktur kapas, adalah jenis yang serius fraktur
pergelangan kaki, yang sering disertai dengan cedera ligamen pergelangan kaki dan
dislokasi sendi pergelangan kaki. [ 5]

Editor: Massimo Tusconi. WX dan YW adalah co-
yang fi penulis pertama.
Penelitian ini didukung oleh Keluarga Berencana Kesehatan dan Komisi Provinsi Hebei (no. 20.150.722). Para
penulis tidak memiliki con fl ik kepentingan untuk mengungkapkan.
Sebuah Departemen Ortopedi, Hebei Kedokteran Universitas Af Ketiga fi Rumah Sakit liated,
b Departemen Ortopedi, Af fi liated Rumah Sakit Universitas Hebei, Shijiazhuang, Cina.
TF adalah fraktur maleolus medial, maleolus lateral dan anterior atau tepi posterior
tibia. Operasi dari TF adalah dif fi kultus dengan efek yang buruk, terutama untuk
dipecah posterior maleolus fraktur. pengurangan dan fi xation jenis fraktur ini masih
merupakan masalah besar dalam profesi medis. Pasien sering memiliki tingkat tertentu
gejala sisa setelah pengobatan, mulai dari ketidakstabilan berjalan, deformitas sendi,
arthritis traumatis, bahkan untuk kekakuan sendi. [ 6] Pembedahan untuk TF telah
menjadi konsensus mayoritas dokter, tapi bagaimana dengan jelas mengekspos
maleolus posterior masih tidak meyakinkan.

* Korespondensi: Zhiguo Zhang, Departemen Ortopedi, Hebei Kedokteran Universitas Ketiga Af fi Rumah Sakit

liated, Shijiazhuang 050.051, Cina, No. 139 Ziqiang Road, Shijiazhuang 050.051, Cina (e-mail: xingwenzhao99
@ 163 .com). hak cipta © 2018 Penulis (s). Diterbitkan oleh Wolters Kluwer Health, Inc Ini adalah sebuah artikel
akses terbuka didistribusikan di bawah Creative Commons Attribution License 4.0 (CCBY), yang memungkinkan
penggunaan tak terbatas, distribusi, dan reproduksi dalam media apapun, asalkan karya asli benar dikutip.
Medicine (2018) 97:37 (e12079)
Menerima: 8 Februari 2018 / Diterima: 1 Agustus 2018
Setelah bertahun-tahun praktek klinis, kami menemukan pergelangan kaki dislokasi
sendi (AJD) memperlakukan TF dengan dipecah posterior maleolus fraktur dapat
mencapai tujuan paparan yang jelas, pengurangan tepat, dan efek yang baik. [ 7,8] Namun,
metode ini membatasi indikasi TF dengan pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular
pada tahap awal. Dengan peningkatan jumlah kasus, kami menemukan bahwa
beberapa kasus TF patah tulang pergelangan kaki tanpa pemisahan tibio yang fi syndesmosis
bular juga dapat diobati dengan AJD.

http://dx.doi.org/10.1097/MD.0000000000012079

1
Xing et al. Medicine (2018) 97:37
Penelitian ini mencoba untuk menggunakan AJD mengobati dislokasi fraktur
trimalleolar (DTF) disertai dengan kompleks posterior maleolus fraktur tanpa
pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular di 30 kasus dari Juni 2012 sampai Juni 2014
mengeksplorasi keunggulan AJD untuk mengekspos maleolus posterior dan
meningkatkan hasil bedah.
2. Bahan dan metode
2.1. Data umum
Pasien yang memiliki DTF disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa
pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular secara retrospektif dianalisis dan 30 pasien
yang terdaftar studi di rumah sakit klinis ketiga Hebei Kedokteran Universitas dari Juni
2012 sampai Juni 2014. Usia rata-rata berusia 30 tahun (22 - 65) dengan 19 laki-laki
dan 11 perempuan. Penyebab cedera termasuk keseleo pergelangan kaki (12 kasus),
jatuh cedera (8 kasus), dan lalu lintas fi c cedera (10 kasus). Enam belas kasus yang
accompaniedwith dislokasi posterolateral dari talus (53,3%), 6 kasus dengan dislokasi
lateral (20%), dan 8 kasus dengan dislokasi posterior (26,7%). kasus dua belas adalah
kegagalan manipulasi. Semua kasus segar ditutup fraktur tanpa pemisahan tibio yang fi syndesmosis
bular dan daerah fraktur maleolus posterior setidaknya 25% dari permukaan artikular
yang patah tulang semua fraktur comminuted. kriteria inklusi dan kriteria eksklusi
menunjukkan pada Tabel 1. Menurut Lauge - Hansen klasifikasi fi kation, 19 kasus yang
rotasi supinasi-eksternal dengan urutan IV dan 11 kasus yang pronasi-penculikan
dengan urutan III. [ 9] Menurut Danis - weber klasifikasi fi kation (AO / ASIF), 21 kasus
adalah tipe B dan 9 kasus adalah tipe A. [ 10]
Data klinis ditunjukkan pada Tabel 2.
Penelitian ini disetujui oleh komite etika di rumah sakit kami dan dilakukan sesuai
dengan ketentuan Deklarasi Helsinki, Baik pedoman Clinical Practice, dan hukum dan
peraturan setempat. Informed consent telah diperoleh dari peserta.
2.2. Operasi
Pasien setelah masuk diterima pembengkakan perawatan seperti elevasi ekstremitas
dan obat, dan pemeriksaan rutin seperti foto sisi x-ray langsung dan lateral dan
pemeriksaan CT. setelah de fi nitely mendiagnosis jenis fraktur, usulan operasi dibuat.
Sementara itu, komplikasi dirawat. Ketika pembengkakan jaringan lunak berkurang
dan tanpa kontraindikasi bedah, operasi dilakukan. Rata-rata waktu dari cedera
operasi adalah 7 hari (5 - 10 hari).
Pasien dalam posisi terlentang, operasi dilakukan di bawah tourniquet pneumatik
listrik, dan bedah fi eld adalah konvensional didesinfeksi. Dari 2cm ke maleolus medial
Tabel 1
kriteria inklusi dan kriteria eksklusi pasien.
Barang kriteria inklusi
Danis - weber klasifikasi fi kation Tipe A atau Tipe B
pencitraan Tidak ada pemisahan yang jelas dari tibio yang fi syndesmosis bular
Menemani Subluksasi termasuk subluksasi lateral atau posterior
cedera neurovaskular Tanpa
Patah Nonopen
penyakit serius dan kontraindikasi bedah Tanpa
2
Obat
tip bersama dengan aspek medis dari tibia, 8cm memanjang melengkung sayatan
dibuat (Gambar. 1A). Blok fraktur maleolus medial terkena bawah perlindungan vena
saphena besar. Periosteum detacher digunakan untuk blak-blakan memisahkan
periosteum untuk maleolus posterior, dekat ke permukaan tibia, dan medial maleolus
fraktur blok diangkat ke sisi jauh. Dengan traksi yang tepat dari sendi pergelangan
kaki, lereng dan ujung distal dari maleolus internal dan eksternal didorong ke luar
membentuk dislokasi lateral sendi pergelangan kaki (Gambar. 1B). Posterior maleolus
dan permukaan artikular distal tibia sepenuhnya terungkap dalam bedah fi bidang. kasa
saline digunakan untuk melindungi permukaan artikular, tulang prolaps dan jaringan
lunak. tulang dihaluskan dengan tulang rawan sendi yang ditemukan antara fraktur
maleolus posterior dan pengurangan anatomi dicapai oleh fi xed dengan diserap sekrup
(Gbr. 1C - E). tulang sedikit demi sedikit dibuang. Ankle blok maleolus fraktur andmedial
bersama yang direduksi dan fi xedwith sekrup berongga atau sekrup diserap (Gambar.
1F). Maleolus lateralis diadopsi fi bula sayatan lateral mengekspos akhir fraktur rusak
dan fi xed dengan pelat baja setelah pengurangan. Luka dicuci dan dijahit.
penggunaan profilaksis antibiotik tidak lebih dari 3 hari setelah operasi dan jahitan
telah dihapus dalam waktu 12 sampai 14 hari sesuai dengan situasi penyembuhan
luka. Singkat koyok kaki atau penjepit digunakan untuk fi x selama 4 sampai 6 minggu.
Mengikuti prinsip
“ aktif, progresif dan ditingkatkan, ” latihan aktif dari sendi pergelangan kaki dilakukan
setelah penghapusan gypsum. Pasien secara bertahap mencoba untuk load di bawah
perlindungan 8 minggu kemudian dan berjalan dari minggu ke-12.
2.3. Standardisasi ef fi evaluasi keampuhan
ef fi evaluasi keampuhan dievaluasi oleh Baird - Jackson sistem pergelangan kaki
scoring, [ 11] termasuk nyeri, stabilitas sendi pergelangan kaki, berjalan, berlari, berbagai
gerakan sendi pergelangan kaki, dan pergelangan kaki xray foto. Keunggulan adalah
96-100 skor, baik itu 91-95 skor, adil adalah 81 to 90 skor, dan miskin <80 skor.
3. Hasil
Pasien dalam penelitian ini semua ditindaklanjuti dan waktu rata-rata adalah 13 bulan
(8 - 24 bulan). Semua pasien diobati secara klinis, waktu penyembuhan selama 3
sampai 5 bulan (rata-rata: 3,5 bulan). Tidak ada nekrosis talar terjadi. Menurut Baird - Jackson
sistem pergelangan kaki scoring, 22 kasus yang sangat baik, 6 kasus yang baik, dan 2
kasus yang adil yang sangat baik dan baik tingkat adalah 93,3%.
Waktu bedah dari penelitian ini adalah 50 untuk 85minutes, dengan rata-rata
65minutes. Tourniquet digunakan selama operasi dan jumlah perdarahan adalah 60 - 100mL.
Selain satu kasus dengan sayatan penyembuhan di fase II, sayatan dari kasus lain
semua disembuhkan dalam tahap I.
kriteria eksklusi
tipe C
Pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular
Talus tidak menunjukkan subluksasi lateral atau posterior jelas
Dengan
Buka
Dengan
 www.md-journal.com

Meja 2

data klinis dari pasien.

Tidak Lemah lembut Usia penyebab terluka Tipe waktu bedah, menit Baird - Jackson mencetak gol Waktu penyembuhan, bulan Subluksasi talus

1 M 31 kejatuhan SEBUAH 60 95 3,5 rusuk

2 M 32 Keseleo B 70 98 3 posterolateral

3 F 40 Keseleo SEBUAH 65 97 3,5 posterolateral

4 M 43 Traf fi c SEBUAH 80 99 4 Belakang

5 F 25 Keseleo B 55 98 4 Belakang

6 M 57 kejatuhan B 58 93 3 posterolateral

7 M 22 Traf fi c B 62 97 4,5 posterolateral

8 M 35 Keseleo B 67 96 3 posterolateral
9 F 47 Traf fi c B 60 97 4 rusuk
10 M 32 Traf fi c SEBUAH 50 88 3,5 Belakang

11 M 50 Keseleo B 80 99 3,5 posterolateral

12 F 56 Keseleo SEBUAH 78 99 3 Belakang

13 M 23 Traf fi c B 71 99 3,5 posterolateral

14 F 30 kejatuhan B 50 97 3,5 rusuk

15 M 62 kejatuhan SEBUAH 85 94 4 posterolateral
16 M 58 Keseleo SEBUAH 59 97 4,5 posterolateral

17 M 25 Traf fi c B 70 100 3 posterolateral

18 F 37 Traf fi c B 62 97 3 Belakang

19 M 33 Keseleo B 60 95 3,5 rusuk

20 M 57 Keseleo SEBUAH 58 98 3 posterolateral

21 M 39 kejatuhan B 76 97 3 posterolateral

22 F 64 Traf fi c B 65 92 4,5 posterolateral

23 M 34 Keseleo B 60 96 3 rusuk
24 M 28 Traf fi c B 71 86 5 Belakang

25 F 40 kejatuhan B 63 98 3,5 Belakang

26 M 41 Keseleo SEBUAH 65 99 3 posterolateral

27 F 26 kejatuhan B 68 97 4 posterolateral
perempuan dan berusia 58 tahun. Keseleo menyebabkan pembengkakan dan nyeri pergelangan kaki kanan dan dia dirawat di rumah sakit 2 hari setelah membatasi kegiatan. Xing et al. Medicine (2018) 97:37
28 M 30 Keseleo B 50 96 3 rusuk
29 F 33 kejatuhan B 63 93 4,5 Belakang

30 F 42 Traf fi c B 70 98 3 posterolateral

dan fi xation dengan kawat Kirschner. posterior blok fraktur maleolus (D) Main fi xed oleh sekrup diserap. (A) Penghapusan sementara fi xation (Kirschner kawat). (F) Pengurangan maleolus medial. * Pasien adalah

Gambar 1. Prosedur bedah dislokasi sendi pergelangan kaki. (A) sayatan batin-side. (B) blok Ankle fraktur dan permukaan artikular distal tibia setelah dislokasi. reduksi (A) Bebas dari patah tulang maleolus posterior

3

setelah membatasi kegiatan. CT = computed tomography. Xing et al. Medicine (2018) 97:37
(F) pergelangan kaki satu tahun setelah dislokasi sendi pergelangan kaki. * Pasien adalah perempuan dan berusia 58 tahun. Keseleo menyebabkan pembengkakan dan nyeri pergelangan kaki kanan dan dia dirawat di rumah sakit 2 hari
X-ray foto setelah dislokasi sendi pergelangan kaki; (D) pergelangan kaki fl Kegiatan exion satu tahun setelah dislokasi sendi pergelangan kaki; Pemeriksaan 7months (E) CT setelah pergelangan kaki dislokasi sendi; Kegiatan ekstensor
Gambar 2. foto X-ray dan CT pemeriksaan satu pasien sebelum dan sesudah pergelangan kaki dislokasi sendi. (A) X-ray foto sebelum dislokasi sendi pergelangan kaki; (B) CT pemeriksaan sebelum dislokasi sendi pergelangan kaki; (C)
Tidak ada melonggarkan, prolaps, dan situasi rusak terjadi di intern fi xation dari
semua kasus. Semua kasus tidak memiliki gejala yang jelas dari arthritis traumatis dari
sendi pergelangan kaki (Gambar. 2). Enam kasus menyatakan bahwa sendi pergelangan
kaki muncul gejala sakit setelah sejumlah besar kegiatan, yang lega bisa setelah
istirahat. X-ray foto tidak menunjukkan tanda-tanda jelas arthritis traumatis dari sendi
pergelangan kaki. Dengan demikian, ini mungkin disebabkan oleh jaringan lunak adhesi
sekitar pergelangan kaki. Setelah terapi fisik dan olahraga fungsional selama 3 bulan,
gejala 2 kasus pada dasarnya menghilang, gejala 3 kasus disetorkan jelas, dan rasa
sakit dari 1 kasus berkurang. Ankle kegiatan bersama dari 28 kasus dapat memenuhi
kebutuhan aktivitas normal, sedangkan 2 pasien sedikit terbatas saat jongkok.
4. Diskusi
TF sering disebabkan oleh kekerasan rotasi internal atau eksternal yang kuat, yang
struktur stabil dari tulang dan ligamen di pergelangan kaki bersama itu rusak parah.
Sebagian besar patah tulang mengungsi, dan struktur tanggam pergelangan kaki
rusak, yang mempengaruhi stabilitas sendi pergelangan kaki. [ 12] patah tulang
pergelangan kaki pengungsi tidak stabil harus ditangani dengan reduksi terbuka dan
internal yang fi xation. [ 13] TF, terutama ketika posterior maleolus fraktur telah
dihaluskan blok, sangat dif fi kultus untuk me-reset. Jika pengurangan miskin, dengan
mudah dapat menyebabkan terjadinya artritis traumatis dari sendi pergelangan kaki,
yang mempengaruhi prognosis dan kualitas hidup pasien. Situasi ini disebut fraktur
maleolus posterior kompleks. Untuk pasien dengan talus dislokasi tidak stabil
kompleks posterior maleolus fraktur, atau posterior maleolus fraktur yang lebih besar
dari 25% dari permukaan artikular distal tibia, perawatan bedah lebih baik dari
pengobatan konservatif yang tidak memuaskan. [ 14] Fraktur posterior maleolus
kompleks ditandai dengan perpindahan atau kompresi blok fraktur, yang kominusi atau
bahkan penyisipan ke dalam tulang cancellous dari
4
Obat
permukaan artikular distal tibia. [ 14] patah tulang pergelangan kaki yang patah tulang
intraartikular, dan artikular malunion permukaan mudah menyebabkan arthritis
traumatis. Jadi kita harus mencoba yang terbaik untuk mencapai pengurangan anatomi
sejauh mungkin untuk mencegah dan mengurangi terjadinya arthritis traumatis.
Hartford et al [ 15]
ditemukan pengurangan miskin permukaan artikular distal tibia dapat signi fi cantly
meningkatkan tekanan dari sendi pergelangan kaki. dengan tiga dimensi fi Penelitian
elemen nite, Goreham-Voss et al [ 16] ditemukan jika dislokasi permukaan artikular lebih
dari 2mm, apakah fraktur stabil atau tidak, distribusi dan puncak tekanan abnormal
akan muncul, mengakibatkan terjadinya arthritis traumatis. Zhu et al [ 17] pikir ketika
posterior maleolus fraktur adalah> 25% dari permukaan artikular distal tibia, stabilitas
lereng menurun signifikan fi cantly dan talus mudah dislokasi mundur. Dengan
demikian, halus permukaan artikular adalah kunci untuk pengurangan anatomi
posterior maleolus fraktur, yang juga merupakan kriteria penting untuk menilai efek
kuratif jangka panjang.
Di klinik, kami menemukan bahwa anggota tubuh bagian bawah menunjukkan
rotasi eksternal pada beberapa pasien TF ketika sendi pergelangan kaki adalah lift
untuk desinfeksi rutin. Itu berarti sendi pergelangan kaki rentan terhadap dislokasi
lateral, atau bahkan dislokasi. Setelah pembentukan sayatan maleolus medial, distal
medial maleolus fraktur blok dibesarkan, dan pergelangan kaki bersama secara
otomatis menjadi subluksasi. Dengan traksi yang tepat dari sendi pergelangan kaki,
lereng dan ujung distal dari maleolus internal dan eksternal didorong ke luar
membentuk dislokasi lengkap dari sendi pergelangan kaki. Kali ini, permukaan artikular
distal tibia dapat sepenuhnya terkena, dan blok pergelangan kaki patah tulang dan
permukaan artikular bisa langsung ulang dan fi xed. TF atas milik jenis pergelangan kaki
patah tulang yang parah, ditandai dengan hilangnya lengkap stabilitas dan signi fi dislokasi
tidak bisa dari sendi pergelangan kaki. Dalam Lauge - Hansen klasifikasi fi kation dan AO
klasifikasi fi kation, tidak ada diskusi tentang DTF.
Xing et al. Medicine (2018) 97:37
Melalui tahun pengamatan klinis, indikasi DTF disimpulkan TF bahwa; pergelangan
kaki stabilitas kalah bersama dengan kecenderungan dislokasi (atau dislokasi, atau
subluksasi); pemisahan tibio yang fi bular syndesmosis atau tipe A fraktur dengan lokasi
normal tibio yang fi syndesmosis bular; dipecah posterior maleolus fraktur. dislokasi
lateral sendi pergelangan kaki dapat dibentuk selama peningkatan yang sesuai dalam
kekuatan valgus di DTF, tanpa meningkatkan kerusakan, dan blok fraktur comminuted
dapat direset bawah penglihatan langsung. AJD berasal dari DTF dalam praktek.
Penelitian sebelumnya telah membuktikan bahwa AJD mengobati DTF disertai dengan
fraktur maleolus posterior kompleks dengan pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular
akurat dapat mengatur ulang maleolus posterior dihaluskan permukaan artikular dan
efek terapi yang baik. [ 18] Penelitian testi ini fi ed AJD juga dapat digunakan untuk DTF
disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa pemisahan tibio yang fi syndesmosis
bular, yang hasilnya sangat baik.
Keuntungan dari AJD adalah sebagai berikut. Tidak ada peningkatan kerusakan.
Struktur tulang yang stabil dari sendi pergelangan kaki telah hancur di DTF, dan talo fi bular sedikit dari jenis ini dan kasus-kasus yang lebih sedikit menyebabkan perlu penelitian
ligamen, ligamenta deltoideum, tibio posterior fi ligamen bular, dan kapsul pada tulang
tidak lagi memainkan peran karena. Sendi pergelangan kaki muncul dislokasi atau
subluksasi. Fraktur itu sendiri telah menyebabkan kerusakan lengkap dari sendi
pergelangan kaki. Dengan demikian, tidak perlu untuk menghancurkan struktur yang
stabil dari sendi pergelangan kaki untuk AJD, andwill tidak mempengaruhi anatomi
normal dari sendi pergelangan kaki. Pengurangan bawah visi langsung. Setelah
dislokasi sendi pergelangan kaki, permukaan maleolus artikular posterior sepenuhnya
terkena di bedah fi bidang. The dipecah posterior maleolus fraktur blok dapat direset dan fi
xed bawah visi langsung. Tidak ada peningkatan risiko talus nekrosis. dislokasi lateral
sendi pergelangan kaki tidak akan mempengaruhi pasokan darah talus. Pasokan darah
utama talus termasuk arteri kanal tarsal, cabang-cabang nodal posterior dari cabang
deltoid, cabang serviks unggul arteriae tibialis anterior, tarsal sinus arteri, dan
melubangi cabang dan cabang-cabang nodal posterior arteri peroneal. Pembuluh darah
di atas mendistribusikan di permukaan nonarticular dari talus membentuk cincin arteri
tak terlihat. Dislokasi sendi pergelangan kaki dalam operasi hanya terkena extremitas
anterior tibia, tanpa merusak cincin arteri talar, sehingga tidak akan menyebabkan talus
nekrosis. [ 19] Tidak ada kasus dalam penelitian ini muncul talus nekrosis.
Saat ini, tidak ada standar emas untuk diagnosis pergelangan kaki patah tulang
sendi disertai dengan pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular. Hal ini diperlukan
untuk menggabungkan pemeriksaan klinis dikombinasikan dengan pemeriksaan
pencitraan sering digunakan di klinik. De Cesar et al berpikir pemeriksaan fisik tidak
dapat diandalkan untuk diagnosis tibio yang fi bular syndesmosis cedera, tapi spesifik
diagnostik yang fi kota tinggi. Hampir semua pasien yang didiagnosis dengan tibio yang fi
Cedera syndesmosis bular akan memiliki tanda-tanda positif dalam pemeriksaan fisik.
Meskipun CT pemeriksaan, USG, dan MRI dapat menilai apakah tibio yang fi syndesmosis
bular terluka, adalah mustahil untuk menentukan kebutuhan pengobatan bedah untuk
ketidakstabilan tibio yang fi syndesmosis bular. CT pemeriksaan dapat dengan jelas
menunjukkan hubungan antara tulang dan tibio fi bula melalui bagian pemindaian lintas
dan rekonstruksi 3D, memahami tingkat pergelangan kaki cedera sendi dan akurat
menghitung data untuk rencana bedah. Hermans et al menemukan akurasi diagnostik
MRI untuk tingkat tibio fi Cedera bular syndesmosis adalah lebih tinggi dari foto x-ray,
tetapi biaya lebih tinggi dari MRI membatasi penerapannya. Semua pasien dalam
penelitian ini diperiksa oleh foto x-ray dan pemeriksaan CT untuk membuktikan tidak
ada pemisahan tibio yang fi syndesmosis bular. Tapi satu kebutuhan pasien adalah
fraktur maleolus lateralis di bawah tibio yang fi syndesmosis bular, yang semua bisa
menggunakan
5
www.md-journal.com
AJD. Apakah tibio yang fi syndesmosis bular dipisahkan bukan kontraindikasi untuk
penggunaan AJD, yang dibuktikan dengan hasil di atas. Namun, kita juga perlu relatif
x-ray foto, pemeriksaan CT, dan MRI dikombinasikan dengan pemeriksaan klinis untuk
menentukan situasi tibio fi cedera syndesmosis bular dan membimbing kerja klinis kami.
Namun, kelemahan dalam studi thes adalah kasus kecil dengan masa tindak lanjut
pendek. Mungkin untuk alasan ini, tidak ada komplikasi baru-baru ini diamati dan
komplikasi tidak berpotensi jangka panjang disimpan. Kami akan menindaklanjuti
untuk lebih lanjut.
5. Kesimpulan
DTF disertai dengan fraktur maleolus posterior kompleks tanpa pemisahan tibio yang fi syndesmosis
bular dirawat oleh AJD, yang prosedur bedah sederhana, bedah fi eld jelas, tidak
memperburuk cedera pergelangan kaki bersama, dan tidak meningkatkan risiko
nekrosis talar. Posterior maleolus fraktur dapat mencapai pengurangan anatomi bawah
penglihatan langsung dengan efek pengobatan yang baik. Namun, patah tulang lebih
klinis lebih lanjut untuk komplikasi.
Ucapan Terima Kasih
Semua data dan percobaan dilakukan oleh tim saya. Di sini kita terima Prof. Zhang dan
Sun untuk dukungan energik dan bantuan dalam proses pengalaman. Kami benar-benar
sangat menghargai bulan Anda dari bimbingan dan bantuan.
Author kontribusi
konseptualisasi: Wenzhao Xing, Liang Sun, Zhigang Kong, Zhiguo Zhang.
Data kurasi: Wenzhao Xing, Yanfeng Wang, Liang Sun, Linjie
Wang, Zhigang Kong.
Analisis Formal: Wenzhao Xing, Yanfeng Wang, Zhigang Kong,
Chunpu Zhang.
Pendanaan akuisisi: Yanfeng Wang, Linjie Wang, Zhiguo
Zhang.
Penyelidikan: Zhiguo Zhang.
administrasi proyek: Yanfeng Wang, Chunpu Zhang, Zhiguo
Zhang.
sumber: Liang Sun, Linjie Wang.
Penulisan - rancangan asli: Wenzhao Xing, Yanfeng Wang, Zhiguo
Zhang.
Referensi
[1] Moore KL, Dalley AF, Agur AMR, et al. Anggota tubuh bagian bawah. klinis
Berorientasi Anatomi. edn2013 7; Lippincott Williams & Wilkins, 508. [2] Web M. Webster ' s
New World Medical Dictionary. 3 edn2009;
Houghton Mif fl di Harcourt, 22.
[3] Pakarinen HJ, Flinkkil TE, Ohtonen PP, et al. Kriteria stabilitas untuk
manajemen fraktur pergelangan kaki nonoperative. Foot Ankle Int 2011; 32: 141. [4]
Ebraheim NA, Weston JT, Ludwig T, et al. Hubungan antara
medial geometri malleolar fraktur, mekanisme cedera, dan gangguan syndesmotic. Foot
Ankle Surg 2014; 20: 276. [5] Mcdaniel WJ, Wilson FC. fraktur Trimalleolar pergelangan kaki.
Sebuah akhir
hasil penelitian. Clin Orthop Rel Res 1977; 122: 37. [6] Vila Y, Jiménez D, Bravo G, et al.
Hasil subtalar arthroscopic
arthrodesis untuk orang dewasa yang didapat fl atfoot deformitas vs arthritis pasca trauma.
Foot Ankle Int 2016; 37: 198. [7] Karachalios T, ROIDIS N, Karoutis D, et al. fraktur Trimalleolar
dengan
fragmen ganda maleolus posterior: laporan kasus dan modi fi ed pendekatan operatif untuk
internal yang fi xation. Foot Ankle Int 2001; 22: 144.
Xing et al. Medicine (2018) 97:37
[8] Dann K, Wahler G, Neubauer N, et al. cedera bersamaan setelah upper
pergelangan kaki dislokasi sendi. Sportverletzung Sportschaden 1996; 10: 67. [9]
Lauge-Hansen N. Fraktur pergelangan kaki. II Gabungan experimental-
investigasi bedah dan eksperimental-roentgenologic. Arch Surg 1950; 60: 957.
[10] Wichelhaus A, Mittlmeier Standar T. dalam terapi jenis patah tulang pergelangan kaki
Weber B / C. OP J 2014; 30: 66.
[11] Baird RA, Jackson ST. Fraktur bagian distal dari fi bula dengan
gangguan terkait ligamentum deltoid. Pengobatan tanpa perbaikan ligamentum deltoid. J
Tulang Bersama Surg Am 1987; 69: 1346. [12] Akhtar S, Fox A, Barrie J. pengobatan Pragmatis
patah tulang pergelangan kaki dari
stabilitas pasti: fitur klinis dan risiko perpindahan. Cedera Ekstra 2010; 41: 185.
[13] Rozental TD, Blazar PE, Franko OI, et al. hasil fungsional untuk
stabil patah tulang radial distal diobati dengan reduksi terbuka dan internal yang
fi xation atau pengurangan tertutup dan perkutan fi xation. Sebuah uji coba secara acak prospektif. J
Tulang Bersama Surg 2009; 91: 1837.
Obat
[14] Abdelgawad A, Kadous A, pendekatan Kanlic E. posterolateral untuk
pengobatan fraktur maleolus posterior pergelangan kaki. J Foot Ankle Surg 2011; 50: 607.
[15] Hartford JM, Gorczyca JT, McNamara JL, et al. Tibiotalar daerah kontak.
Kontribusi dari maleolus posterior dan ligamentum deltoid. Clin Orthop Relat Res 1995; 320:
182. [16] Goreham-Voss CM, McKinley TO, Brown TD. SEBUAH fi elemen nite
eksplorasi stres tulang rawan di dekat sebuah keganjilan artikular selama gerakan tidak
stabil. J Biomech 2007; 40: 3438. [17] Zhu Z, Dong B, Fang Z. Penerapan CT dalam
pengobatan
fraktur trimalleolar. Chin J Tulang Bersama Cedera 2009; 24: 269. [18] Xing WZ, Wang Q, Zhang LY.
Dislokasi pergelangan kaki bersama untuk memperlakukan
fraktur trimalleolar dislokasi disertai dengan patah tulang hock rumit. Chin J Orthop Trauma
2013; 15: 6. [19] Haraguchi N, Haruyama H, Toga H, et al. Pathoanatomy dari
posterior patah tulang malleolar pergelangan kaki. J Tulang Bersama Surg Am 2006; 88: 1085 - 92.