Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH STASE OLAHRAGA

SCREENING PHYSIOTHERAPY PADA OPTIMIZE


HUMAN PERFORMANCE ATLET

Disusun Oleh :

DEKA DANTARA
2010306204

PENDIDIKAN FISIOTERAPI PROFESI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2021
HALAMAN PENGESAHAN

SCREENING PHYSIOTHERAPY PADA OPTIMIZE HUMAN


PERFORMANCE ATLET

MAKALAH
Disusun oleh :
DEKA DANTARA
2010306204

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui Sebagai Tugas Pengganti pada Kasus Distase
Olahraga
di JETS PHYSIOCARE CENTER

Pada Tanggal:
Januari 2021

Dewan penguji

Pembimbing I : Erfan Leo Ricardo

Pembimbing II : Nurwahida Puspita Sari

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................i
BAB I KAJIAN PUSTAKA..............................................................................................1
A. Definisi Kasus........................................................................................................1
B. Etiologi Kasus........................................................................................................1
C. Patologi Kasus........................................................................................................1
D. Tanda dan Gejala Kasus.........................................................................................2
BAB II PROSES FISIOTERAPI.......................................................................................3
A. Assesment Fisioterapi.............................................................................................3
B. Diagnosis Fisioterapi..............................................................................................6
C. Rencana Intervensi.................................................................................................6
D. Intervensi................................................................................................................6
E. Evaluasi..................................................................................................................6
F. Dokumentasi...........................................................................................................7
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
A. IMPLIKASI KLINIS..............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

i
BAB I
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Kasus

Sscreening physiotherapy pada optimize human performance merupakan

sebuah kegiatan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui dan

mengevaluasi baik tingkat performa dan keadaan fisik seseorang, sehingga dapat

mencegah memperbaiki atau di upgrade untuk di tingkatkan performanya

seseorang dari yang sebelumnya.

B. Etiologi Kasus

Pemeriksaan kebugaran jasmani ini dilakukan karena faktor yang bertuju

untuk mengevaluasi keluhan pada sikap tubuh atau sebuah kebiasaan (habite)

yang dilakukan seseorang, yang dapat memperngaruhi kualitas hidup.

C. Patologi Kasus

Suatu kelainan atau keadaan seseorang yang secara sadar atau tidak sadar

berdampak pada apa yang dia kerjakan sehingga mempengaruhi performa dan

keadaan in-out pada tubuh seseorang.

D. Tanda dan Gejala Kasus

Komponen pemeriksaan pada test kebugaran ini di dapatkan dengan

kebiasaan dan posisi ketidakergonomnya kegiatan yang sangat berdampak pada

kualitas hidup, baik dalam olahraga atau pada kegiatan aktivitas yang lain

untuk dapat mngevaluasi bisa di liat keadaany performa seseorang tersebut

dengan melakukan test:

1. Komponen pemeriksaan :

1
a. INDEX MASA TUBUH

Dihitung dengan cara berat badan (kg) dibagi kuadrat tinggi badan

(m2). Klasifikasi IMT menurut WPRO (Western Pasific Region of

WHO) (2000) :

1) underweight (<18,5kg/m2)

2) normal (18,5-22,9)

3) pre obese (23-24,9)

4) obese I (25-29,9)

5) obese II (≥ 30)

b. PEMERIKSAAN NADI :

1) Nadi : NORMAL 60-90 mnt

2) >100/mnt (tacicardi,hypertiroid,demam)

3) < 50/mnt (badicardi,tekanan intra cranial)

c. TEST PEMERIKSAAN KEBUGARAN

1) Power : vertical jump test

2) Balance : fukuda stepping test

3) Speed : Speed test

4) Agility : Illinois agility test

5) Endurance : circuit traing

2
BAB II

PROSES FISIOTERAPI

A. ASSESMENT FISIOTERAPI

1. ANAMNESIS

a. Identitas pasien yaitu Nama Tn A

b. Keluhan utama : pasien datang ke fisioterapis dengan memeriksaan

keluahan pada penurnan pada daya tahan, kekuatan dan kelincahan kaki.

c. Riwayat penyakit sekarang : 3 minggu yang lalu memeriksaaan keadaan

kaki. Pada tanggal 07 januari 2021 akhirnya dibawa ke Klinik JETS

PHYSIOCARE CENTER, dan di lakukan perawatan dibangsal.

2. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF :

Mengeluhkan pada penurnan pada daya tahan, kekuatan dan kelincahan

kaki.

3. PEMERIKSAAN OBYEKTIF :

a. Vital sign

Tekanan Darah : 120/80


Denyut Nadi : 60x/menit
Pernafasan : 12-18x/menit
Kesadaran : Composmentis
Suhu : 36,7º

b. Inspeksi :

Statis : Pasien datang tanpa ada perubahan pada kedua tungkai


Dinamis : ketika berjalan terlihat lemas pada kedua tungkai
Palpasi : adanya calor,dolor,tumor, rubor, dan functio laesa
Auskultasi :
Perpuksi :

3
c. Hasil pemeriksaan fisik

a. Quick test : melakukan sprint 1 menit

d. PFGD :

a. Gerakan aktif : mampu melakukan gerakan fleksi-ekstensi dan

abduksi-adduksi pada kedua tungkai tanpa adanya nyeri

b. Gerakan pasif : mampu melakukan gerakan fleksi-ekstensi dan

abduksi-adduksi dengan bantuan fisioterapi tanpa adanya nyeri

c. Gerakan isometric : pasien mampu melakukan gerakan melawan

tahanan fisioterapis pada kedua tungkai, namun adanya sedikit

getaran karena tidak terlatih .

e. Pemerikssaan spesifik :

a. Endurance : circuit training

Pelaksanaan Circuit Training didasarkan pada asumsi

bahwa seorang atlet akan dapat memperkembangkan

kekuatannya, daya tahannya, kelincahannya, total fitnessnya

dengan jalan.

b. Power : vertical jump test

Bertujuan untuk mengukur power otot-otot tungkai

dengan mengukur perbedaan jangkauan maksimal pada saat

berdiri dan pada saat melompat dengan menggunakan dinding

yang berskala sentimeter. Alat yang dibutuhkan adalah dinding

yang telah diberikan ukuran dalam skala sentimeter, penanda

lompatan seperti kapur berwarna yang akan diberikan pada jari-

jari tangan yang akan menyentuh dinding.

4
c. Agility ; illinois agility test

1. Tujuan tes : Untuk mengetes kelincahan lari.

2. Peralatan yang dibutuhkan : 8 buah kun, Stopwatch

3. Prosedur pelaksanaan tes: Panjang area tes adalah10 meter

dan lebarnya (jarak titik start dengan finis) adalah 5 meter. 4

kun digunakan sebagai tanda start, finis, dan untuk titik

memutar 2 kun. 4 kun lainnya disimpan di tengah-tengah

diantara titik start dan finis. Jarak tiap kun yang di tengah

adalah 3.3 meter.

4. Modalitas Fisioterapi : ultrasound dan MRI

B. DIAGNOSIS FISIOTERAPI

1. Impairment :

a. Body structure : hipotrofi

b. Body function : nyeri, weakness dan limitasi ROM

2. Functional limitation : malakukan gerakan sholat, duduk terlalu lama dan

jalan terlalu lama dan naik turun tangga

3. Participation restriction : berolahraga

C. RENCANA INTERVENSI

1. Rencana jangka pendek : meningkatkan endurance,power dan agility

2. Rencana jangka panjang : mengembalikan kemampuan fungsional daan

meningkatkan performa

D. INTERVENSI

Endurance : treadmill atau lari 15-30 menit dan static cycle

5
Latihan power : box jump, squat jump

Agility : zig zag drill, L-drill,jump box drillforward running dan shuttle run

E. EVALUASI

Melakukan kembali pengukuran setelah diberi intervensi berupa test yang

bertujuan untuk meningkatkan komponen kebugaran (circuit training, vertical

jump test dan Illinois agility test).

F. DOKUMENTASI

1. Vertical Jump Test

2. ILLINOIS AGILITY TEST

BAB III
PENUTUP

6
A. IMPLIKASI KLINIS

Sscreening physiotherapy pada optimize human performance merupakan

sebuah kegiatan pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui dan

mengevaluasi baik tingkat performa dan keadaan fisik seseorang, sehingga dapat

diperbaiki atau di upgrade untuk di tingkatkan performanya seseorang dari yang

sebelumnya, diukur kebugarannya sesuai dengan test yang ingin dicapai untuk

menentukan program yang sesuai dengan kemauan atlet.

DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahman, F, A , e. a. (2020). Pendekatan Sport Science dalam Pencegahan Cedera


Olahraga di SPPOI EMINENCE. Proceeding Book Call for Paper Thalamus:
Medical Research For Better Healt,149-163.

Anda mungkin juga menyukai