Anda di halaman 1dari 7

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH EPIDEMIOLOGI


DOSEN : dr. Irwin Aras, M.Epid

PERANAN EPIDEMIOLOGI DIBIDANG


FISIOTERAPI

KRLOMPOK II

ILMIATI INDING

C131 12 003

DIAN RUMAISHAH

C131 12 004

YULIANA RESTU TULAK C131 12 262


DELLA PURWANINGTYAS

C131 12 263

PROGRAM STUDI FISIOTERAPI PROFESI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2014

PERAN EPIDEMIOLOGI DIBIDANG FISIOTERAPI


MEMBANTU PEKERJAAN ADMINISTRASI KESEHATAN
(PLANNING, MONITORING, EVALUATING)

A. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari tiga kata dasar
yaitu epi yang berarti tentang, demos yang berarti penduduk, dan logos yang
berarti ilmu. Jadi, epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penduduk.
Menurut World Health Organizaton (WHO), epidemiologi adalah ilmu
yang mempelajari distribusi dan determinan dari peristiwa kesehatan dan
peristiwa lainnya yang berhubungan dengan kesehatan yang menimpa
sekelompok masyarakat dan menerapkan ilmu tersebut untuk memecahkan
masalah kesehatan.
B. PERAN EPIDEMIOLOGI
Ada beberapa peran epidemiologi dalam kesehatan antara lain:
1. Membantu pekerjaan administrasi kesehatan (planning, monitoring,
evaluating)
Epidemiologi mempermudah dalam perencanaan (planning), pemantauan
(monitoring), dan penilaian (evaluating) suatu upaya kesehatan. Dengan
semua itu bisa dilihat apakah upaya yang dilakukan telah sesuai rencana
atau tidak dan apakah tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai atau
tidak.
2. Dapat menerangkan penyebab masalah suatu kesehatan
Dengan mengetahui penyebab suatu masalah maka dapat menyusun
langkah-lagkah penanggulangan baik itu pencegahan maupun pengobatan.
3. Dapat menerangkan riwayat alamiah suatu penyakit
Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) sangatlah penting
dalam menggambarkan perjalanan suatu penyakit. Dimana riwayat alamiah

penyakit ini meliputi fase pre-patogenesis (sebelum host terlibat penyakit)


dan fase patogenesis (proses perjalanan penyakit) mulai dari agent
bersarang dan berganda, kemudian adanya perubahan jaringan dan faal
pada host, mulai timbul gejala-gejala atau tanga nyata, penyakit berlanjut
menjadi kronis dan terakhir adalah pemulihan atau kematian.
4. Dapat menerangkan keadaan suatu masalah kesehatan
Yang meliputi keadaan menurut manusia, tempat dan waktu. Ada empat
keadaan masalah kesehatan, yaitu:
a. Epidemi
Masalah kesehatan ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu
yang singkat berada pada frekuensi yang meningkat.
b. Pandemi
Masalah kesehatan dalam frekuensi yang singkat dalam waktu yang
singkat serta memperlihatkan penigkatan yang amat tinggi dan wilayah
yang luas.
c. Endemi
Suatu keadaan dimana frekuensi pada suatu wilayah tertentu menetap
dalam waktu yang lama.
d. Sporadik
Masalah kesehatan, umumnya penyakit yang ada diwilayah tertentu
frekuensinya berubah-ubah menurut perubahan waktu.
C. PENTINGNYA EPIDEMIOLOGI DALAM FISIOTERAPI
Epidemiologi merupakan suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya,
perjalanan, dan pencegahan pada panyakit infeksi menular. Tetapi, dalam
perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak
hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit
degeneratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya.
Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.
Sebagaimana diketahui bahwa ilmu fisioterapi adalah cabang ilmu
kesehatan yang bergelut dalam masalah kesehatan gangguan gerak dan
fungsi gerak. Hal tersebut terkait dengan penyakit degeneratif, kecelakaan lalu
lintas, gangguan muskuloskeletal dan neuromuskular, dan sebagainya.
Dalam ilmu fisiotererapi, epidemiologi juga berperan sebagimana
perannya dalam kesehatan seperti yang telah diuraikan sebelumnya termasuk

membantu dalam menerangkan riwayat penyakit terkait fisioterapi, membantu


mendiagnosis

penyakit,

membantu

mengidentifikasi

gejala

penyakit,

melengkapi gambaran penyakit, menerangkan penyebab penyakit serta resiko


sakit hingga membantu pekerjaan administrasi kesehatan.
D. PERAN EPIDEMIOLOGI DALAM BIDANG FISIOTERAPI : MEMBANTU
PEKERJAAN ADMINISTRASI KESEHATAN (PLANNING, MONITORING,
EVALUATING)
Seperti halnya disiplin ilmu kesehatan yang lain, fisioterapi juga
mempunyai tugas administratif seperti perencanaan (planning), pemantauan
(monitoring), serta penilauan (evaluaitng) dalam pelaksanaan penanganan
fisioterapi pada suatu penyakit.
1. Perencanaan (planning)
Proses perencanaan (planning) untuk intervensi fisioterapi terhadap suatu
penyakit harus didasarkan pada pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksaan
yang biasa kita gunakan yaitu pemeriksaan model CHARTS. Selain
didasarkan pada hasil pemeriksaan sebelumnya, dalam perencanaan
program penanganan fisioterapi terhadap suatu penyakit penting bagi kita
untuk mengetahui segala hal yang terkait tentang penyakit tersebut
termasuk

penyebabnya,

proses

terjadinya,

penyebarannya,

faktor

resikonya, prevlaensi kesembuhannya dan segala hal yang terkait tentang


penyakit tersebut untuk menentukan atau membuat perencanaan metode
dan pemberian intervensi penanganan fisioterapi.
Sebagai contohnya, penyakit degeneratif misalnya osteo arthritis. Dimana
osteo arthritis merupakan penyakit degeneratif pada persendian ditandai
dengan kerusakan tulang dan sendi berupa disintegerasi dan pelunakan
progresif. Umumnya menyerang pada persendian yang menumpu berat
badan seperti lutut. Osteo arthritis ini belum diketahui pasti penyebabnya.
Diketahui bahwa osteo arthritis ini lebih banyak menyerang orang usia

lanjut dibanding anak-anak atau dewasa, lebih banyak menyerang wanita


dibanding pria, lebih berpotensi pada orang dengan obesitas dibanding
yang

tidak.

Informasi

seperti

ini

dibutuhkan

dalam

perencanaan

penanganan fisioterapi terhadap penderita osteo arthritis. Misalnya, jika


penderita osteo arthritis tersebut seseorang dengan obesitas, maka dalam
perencanaan program penanganan fisioterapi kita bisa merencanakan
program edukasi untuk menjaga pola makan atau diet sehat atau bahkan
bisa diberikan program intervensi penurunan berat badan dengan olahraga
atau latihan tertentu yang disesuaikan dengan usia dan kondisi tubuh
penderita itu sendiri.
2. Pemantauan (monitoring)
Setelah melaksanakan program penanganan fisioterapi atau pemberian
intervensi fisioterapi yang telah direncanakan sebelumnya, hal yang tak
kalah penting setelah itu ialah pemantauan atau monitoring kondisi pasien
guna mengontrol perkembangan si pasien itu sendiri.
Misalnya seseorang yang didiagnosa menderita bronchitis sedang
menjalanani fisioterapi terkait sesak napas dan sputum yang berlebih. Dan
harus melakukan fisioterapi tiga kali dalam seminggu maka saat dia tidak
sedang terapi (di rumah) tetap perlu dikontrol bahwa ia mengurangi
komsumsi rokok atau kalau perlu dihentikan. Seperti yang diketahui bahwa
asap rokok merupakan salah satu faktor resiko bronchitis. Perlu pula
dipantau bahwa dia bisa menjaga jarak dengan orang lain atau sebaliknya,
dalam artian mencegah penularan penyakit ini kepada orang lain karena
seperti yang diketahui bahwa bronchitis ini bisa menular melalui kontak
udara saat bernapas. Sehingga hal seperti ini tidak menghambat
keberhasilan proses penanganan yang diberikan.
3. Penilaian (evaluaitng)

Penilaian atau evaluasi (evaluating) disini terkait hasil penanganan atau


intervensi fisioterapi yang diberikan terhadap suatu penyakit. Evaluasievaluasi terhadap semua penanganan penyakit ini bisa dibandingkan
dengan kasus-kasus yang terjadi sebelumnya. Baik itu terkait morbiditas
atau mortalitas suatu penyakit di suatu daerah ataupun terkait prevalensi
kesembuhannya. Apakah meningkat atau mengalami penurunan dari
tahun-tahun sebelumnya.
Contoh pada kasus osteo arthritis dilakukan evaluasi setelah menjalankan
program pola makan yang sehat dan latihan untuk menurunkan berat
badan dalam jangka waktu tertentu. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan
kembali terhadap penderita untuk mengetahui apakah terjadi perubahan
tingkat nyeri dan intensitas munculnya nyeri.

REFERENSI

Budiarto, Eko dan Dewi Anggraeni . 2003. Pengantar Epidemiologi. Jakarta:


EGC

http://www.ilmufisioterapi.info/pengertian-distribusi-epidemiologi.html
pada tanggal 22 September 2014, pukul 19.13)

(diakses

Anda mungkin juga menyukai